Makalah Ini disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Laboratorium Fisika SMA/MA
Disusun Oleh :
Kelompok 6 (Enam)
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan berkah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Laboratorium
Fisika SMA/MA yang menjelaskan tentang “Keselamatan Kerja Laboratorium”. Dengan adanya
makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ilmu bagi para pembaca, khusunya bagi
penulis.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal
itu karena kurangnya ilmu pengetahuan serta referensi. Namun berkat bimbingan dari berbagai
pihak dan bantuan dari berbagai sumber referensi, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan
meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan bagi pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan isi makalah ini.
Semoga ikhtiar kecil penulis ini menjadi amal kebaikan yang bermanfaat. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
2.1 BAHAN BERBAHAYA....................................................................................................................3
2.2 SIMBOL-SIMBOL DI LABORATORIUM..........................................................................................5
2.3 PERATURAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM..................................................................9
2.4 PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM..........................................................11
2.5 PENANGANAN PERTAMA SAAT TERJADI KECELAKAAN DI LABORATORIUM..............................12
2.6 UPAYA TERCIPTANYA KESELAMATAN KERJA DALAM PRAKTIKUM............................................12
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................14
3.2 SARAN........................................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN
1. Memahami bahan-bahan berbahaya dalam laboaratorium
2. Memahami simbol-simbol bahaya dalam laboratorium
3. Memahami peraturan keselamatan kerja laboratorium
4. Mengetahui perlengkapan keamanan kerja laboratorium
5. Memahami penanganan pertama saat terjadi kecelakaan di laboratorium
6. Mengetahui upaya terciptanya keselamatan kerja laboratorium
2
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam laboratorium terdapat bahan kimia yang berbahaya dan biasanya disimpan
terpisah dari bahan kimia yang tidak berbahaya. Alat dan bahan kimia di dalam laboratorium
umumnya diberi simbol, misalnya simbol huruf S yang berarti safety atau aman dan simbol R
yang berarti risk atau berbahaya.1
Sifat Contoh
Asam sulfat (H2SO4)
Korosif
Asam klorida (HCl)
Timbal (Pb)
Beracun Raksa (Hg)
Karbon monoksida (CO)
Asam asetat (CH3COOH)
Astaldehida (C2H4O)
Aseton (CH3COCH3)
Pelarut yang mudah terbakar
Benzena (C6H6)
Karbon disulfida (CS2)
Etil alkohol (C2H5OH)
Hidrogen sulfida (H2S)
3
1
Kodaryanto, dkk, Biologi 1 Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan, (Jakarta: Yudhistira, 2006), hlm. 50.
4
Oksigen (O2)
Gas yang mudah terbakar
Hidrogen (H2)
Metana (CH4)
Alumunium (Al)
Magnesium (Mg)
Padatan dan serbuk yang mudah
Seng (Zn)
terbakar
Kalium (K)
Natrium (Na)
Kecelakaan juga dapat diakibatkan oleh makhluk hidup yang digunakan untuk percobaan,
baik berupa hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme. Beberapa bahan kegiatan laboratorium
biologi yang perlu diperhatikan:
2
Ibid., hlm. 51.
4
2.1.3 Bahaya dalam Laboratorium Fisika
a. Peralatan listrik. Peralatan listrik mempunyai resiko korsleting hingga kebakaran jika
terkena air. Selain itu, peralatan listrik juga rentan terhadap goncangan atau benturan.
Selain peralatan, instalasi listrik seperti kabel, saklar, dan stop kontak perlu diperiksa
secara rutin.3
b. Bahan radioaktif. Secara umum, bahaya radiasi dapat dibedakan menjadi bahaya radiasi
eksternal (sumber radiasi berada di luar tubuh) dan bahaya radiasi internal (sumber
radiasi berada di dalam tubuh). Pengaturan waktu kontak, jarak, dan pemakaian
pelindung sangat membantu untuk menekan dosis radiasi yang diterima.4
No Simbol Makna
1 Mudah terbakar
2 Berbau tajam
3
Budi Prasodjo, dkk, IPA 1B, (Jakarta: Yudhistira, 2007), hlm. 16-17.
4
Damin Sumardjo, Pengantar Kimia, (Jakarta: EGC, 2006), hlm. 576.
5
3 Korosif
4 Mudah meledak
5 Radioaktif
6 Beracun
8 Bahaya biologis
9 Tegangan tinggi
6
10 Bahaya listrik
14 Permukaan panas
15 Suhu rendah
16 Radiasi optik
7
17 Bahaya bagi lingkungan
No Simbol Makna
8
3 Diperlukan pakaian pelindung
9
perlindungan dari panas, bahan kimia, dan bahaya lainnya; dan sepatu tertutup untuk
melindungi kaki.
3. Dilarang menggunakan sandal, sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
5. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
6. Jagalah kebersihan meja praktikum.
7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
9. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
10. Pastikan keran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.
11. Pastikan keran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada sebelum dan sesudah
praktikum selesai.5
5
Muchtardi, Keselamatan Kerja di Laboratorium, h.5
6
Ibid, hal.8
1
2.3.3 Tujuan peraturan keselamatan kerja dimaksudkan untuk menjamin :
1. Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di laboratorium
2. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium
3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
4. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan7
7
Sunarto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia, h.2
1
2.5 PENANGANAN PERTAMA SAAT TERJADI KECELAKAAN DI
LABORATORIUM
Pertolongan pertama pada kecelakaan dimaksudkan untuk memberikan perawatan
darurat bagi korban sebelum pertolongan yang lebih lanjut diberikan oleh dokter. Tindakan
yang diambil dalam PPPK tidak dimaksudkan untuk memberikan pertolongan sampai selesai.
Hal-hal yang belum dapat diselesaikan harus diserahkan kepada dokter. Namun demikian usaha
yang dilakukan dalam PPPK harus semaksimal mungkin dan ditujuksn untuk :
a. Menyelamatkan jiwa korban.
b. Meringankan penderitaan korban serta mencegah terjadinya cedera yang lebih parah.
c. Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan yang lebih pasti dapat diberikan.
Kecelakaan biasanya datang ketika kita tidak siap menghadapinya. Kekagetan yang
ditimbulkan oleh peristiwa mendadak itu dan rasa takut melihat akibatnya membuat orang
cepat panik. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
tindakan PPPK, yaitu:8
1. Jangan panik, tidak berarti boleh lamban. Bertindaklah cekatan tetapi tetap tenang.
2. Tempatkan di ruang yang terbuka.
3. Perhatikan pernafasan korban. Jika terhenti, segera kerjakanlah pernafasan buatan dari
mulut ke mulut.
4. Jika mengeluarkan darah, hentikan pendarahan.
5. Jika kecelakaannya parah, segera bawa ke rumah sakit.
8
Wirjosoemarto,Koesmadji. 2004. Teknik Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
1
3. Mesin atau peralatan yang berputar yang mengakibatkan getaran pada meja, jangan
dipasang berdekatan dengan peralatan praktikum. Hal ini supaya peralatan aman dari
getaran yang dapat menyebabkan peralatan goyang ataupun jatuh ke lantai.
4. Jenis lantai dan permukaan meja hendaknya terbuat dari bahan yang tahan kimia.
Permukaan meja dan lantai yang tidak tahan bahan kimia akan cepat rusak dan dapat
menyebabkan peralatan-peralatan praktikum tidak dapat diletakkan dengan baik.
5. Ventilasi atau fasilitas sirkulasi udara harus terjamin dan berfungsi dengan baik. Udara
yang segar adalah udara yang sehat. Jika sirkulasi udara kurang maka uap bahan kimia
tidak dapat segera keluar dari ruangan yang memungkinkan praktikan menghirup bahan
kimia berbahaya.
6. Pada setiap ruangan laboratorium tempat praktikun hendaknya selalu tersedia peralatan
keselamatan kerja. Peralatan keselamatan kerja minimal adalah : alat pemadam api ringan
(APAR), peralatan pencuci muka, dan mata (eye wash), dan peralatan mandi guyur
(shower).9
9
Legiman, h.7
1
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keselamatan kerja laboratorium sangat diperlukan bagi semua anggota dalam melakukan
percobaan. Mulai dari pemahaman tentang peraturan-peraturan yang berlaku, simbol-simbol
dan bahan-bahan kimia yang berbahaya, serta penanganan limbah laboratorium yang tepat.
Selain itu, segala upaya juga dapat dilakukan untuk menciptakan keselamatan kerja
laboratorium, dengan menyediakan perlengkapan keselamatan laboratorium serta mendesain
baik ruangan laboratorium untuk meminimalisir kecelakaan dalam laboratorium. Dengan
begitu, semua anggota praktikum baik praktikan, asisten laboran, dan laboran dapat
bertanggung jawab atas keselamatan kerja dalam laboratorium.
3.2 SARAN
Penulis berharap pembaca dapat memahami isi makalah ini dan lebih meningkatkan
kewaspadaan apabila dalam melakukan percobaan dalam laboratorium. Penulis jug berharap
makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat memaklumi jika masih terdapat
kekurangan dalam makalah ini.
1
DAFTAR PUSTAKA
Kodaryanto, dkk. 2006. Biologi 1 Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta : Yudhistira.