KIMIA
PERCOBAAN
PENGENALAN BAHAN-BAHAN KIMIA
OLEH :
Disetujui,
Dosen/Asisten
VII. Tugas
Tuliskan masing-masing 20 nama-nama bahan/senyawa kimia berdasarkan fasenya yaitu
padat, cair dan gas.
Jawab :
Senyawa Kimia/Bahan Kimia Berwujud Padat :
1. Aluminium Klorida
Aluminium klorida (AlCl3) adalah senyawa kimia utama dari aluminium dan klorin.
Senyawa ini berwarna putih, tetapi sampelnya sering terkontaminasi dengan besi triklorida, yang
memberikan pewarnaan kuning. Padatannya mempunyai titik leleh dan titik didih rendah.
Rumus Molekul : AlCl3
Rumus Kimia : AlCl3
Berat Molekul : 2,48 g/cm3
Nama Latin : Aluminium(III) Klorida atau Aluminum triklorida
Nama IUPAC : Aluminium Klorida
Fase : Padat, Cair, dan Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
AlCl3 mungkin merupakan asam Lewis yang paling banyak digunakan dan juga salah
satu yang paling kuat. Senyawa ini banyak ditemukan dalam aplikasi industri
kimia sebagai katalis untuk reaksi Friedel–Crafts, baik asilasi maupun alkilasi. Produk
pentingnya adalah deterjen dan etilbenzena. Ia juga digunakan dalam
reaksi polimerisasi dan isomerisasi hidrokarbon. Reaksi Friedel–Crafts merupakan pengguna
utama aluminium klorida, misalnya dalam preparasi antrakuinon (untuk bahan pewarna industri)
dari benzena dan fosgen. Reaksi alkilasi lebih banyak digunakan daripada reaksi asilasi,
meskipun praktiknya lebih menuntut perhatian teknis karena reaksi lebih lamban. Aluminium
klorida dapat juga digunakan untuk memasukkan gugus aldehida ke dalam cincin aromatik
Aluminium klorida banyak digunakan dalam berbagai macam aplikasi kimia
organik lainnya. Misalnya, ia dapat mengkatalisis "reaksi ena", seperti adisi 3-buten-2-on (metil
vinil keton) menjadi karvona:
AlCl3 juga banyak digunakan untuk reaksi polimerisasi dan isomerisasi hidrokarbon.
Contoh penting antara lain pembuatan etilbenzena, yang digunakan untuk
membuat stirena sebagai bahan baku polistirena, dan juga produksi dodesilbenzena, yang
digunakan untuk pembuatan deterjen.
Aluminium klorida yang dikombinasikan dengan aluminium dan dengan adanya suatu
arena dapat digunakan untuk mensintesis kompleks logam bis(arena),
misalnya bis(benzena)kromium, dari halida logam tertentu melalui apa yang disebut
sintesis Fischer-Hafner.
2. Aluminium Hidroksida
Aluminium hidroksida adalah suatu senyawa kimia dengan rumus kimia Al(OH)3,
ditemukan di alam sebagai mineral gibbsite (dikenal pula sebagai hydrargillite) dan tiga
polimorfnya yang langka: bayerit, doyleit, dan nordstrandit. Aluminium hidroksida
bersifat amfoterik di alam, yaitu, senyawa ini memiliki sifat asam dan basa. Senyawa terkait
yang berhubungan dengan senyawa ini seperti aluminium oksida hidroksida, AlO(OH),
dan aluminium oksida atau alumina (Al2O3), yang terakhir juga bersifat amfoterik. Senyawa ini
bersama-sama merupakan komponen utama dari bijih bauksit aluminium.
Rumus Molekul : Al(OH)3
Rumus Kimia : Al(OH)3
Berat Molekul : 78 g/mol
Nama Latin : Aluminium(III) hidroksida atau Aluminium hidroksida
Nama IUPAC : Aluminium hydroxide
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Salah satu kegunaan utama aluminium hidroksida adalah sebagai bahan baku untuk
pembuatan senyawa aluminium lainnya: alumina khusus aluminium, aluminium sulfat,
polialuminium klorida, aluminium klorida, zeolit, natrium aluminat, alumina aktif,
dan aluminium nitrat.
Bentuk aluminium hidroksida yang diendapkan dengan gel baru, yang merupakan dasar
penerapan garam aluminium sebagai flokulan dalam pemurnian air. Gel ini mengkristal dengan
waktu. Gel aluminium hidroksida dapat mengalami dehidrasi (misal: menggunakan pelarut berair
non-air yang mudah larut seperti etanol) untuk membentuk bubuk amoniak hidroksida amorf,
yang mudah larut dalam asam. Bubuk aluminium hidroksida yang telah dipanaskan sampai suhu
tinggi dalam kondisi yang dikontrol dengan hati-hati dikenal sebagai alumina aktif dan
digunakan sebagai desikan, sebagai adsorben dalam pemurnian gas, sebagai pendukung
katalis Claus untuk pemurnian air, dan sebagai penyerap katalis selama
pembuatan polietilena oleh proses Sclairtech.
3. Aluminium Sulfat
Aluminium sulfat adalah senyawa kimia dengan rumus Al2(SO4)3. Senyawa ini larut
dalam air dan terutama digunakan sebagai agen koagulasi (mempromosikan tumbukan partikel
dengan menetralkan muatan) dalam pemurnian air minum dan pabrik pengolahan air limbah,
serta di pabrik kertas.
Bentuk anhidrat muncul secara alami sebagai mineral millosevichite langka, ditemukan
misalnya di lingkungan vulkanik dan pembakaran tempat pembuangan limbah penambangan
batubara. Aluminium sulfat jarang, jika pernah, ditemui sebagai garam anhidrat. Senyawa ini
membentuk sejumlah hidrat yang berbeda, di antaranya heksadekahidrat Al2(SO4)3•16H2O dan
oktadekahidrat Al2(SO4)3•18H2O adalah yang paling umum. Heptadekahidrat, yang rumusnya
dapat ditulis sebagai [Al(H2O)6]2(SO4)3•5H2O, terdapat secara alami sebagai mineral alunogen.
Aluminium sulfat terkadang disebut alum (tawas) atau papermaker's alum dalam industri
tertentu. Namun, nama "tawas" lebih umum dan tepat digunakan untuk garam sulfat ganda
dengan formula generik XAl(SO4)2·12H2O, dimana X merupakan kation monovalensi seperti
kalium atau amonium.
Rumus Molekul : Al2(SO4)3
Rumus Kimia : Al2(SO4)3
Berat Molekul : 342,15 g/mol
Nama Latin : Aluminum sulfat
Nama IUPAC : Aluminium sulfat
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Senyawa ini terkadang digunakan dalam industri pangan sebagai agen pengencang untuk
pati makanan, di mana senyawa ini memiliki nomor E E520, dan dalam pakan ternak
sebagai bakterisida. Aluminium sulfat dapat digunakan sebagai deodoran, zat, atau sebagai obat
penahan darah untuk luka cukur yang dangkal.
Senyawa ini meningkatkan vaksin imunogenisitas sebagai vaksin pembantu “dengan
memfasilitasi pelepasan antigen dari depot vaksin yang terbentuk di lokasi inokulasi secara
lambat”.
4. Amonium Klorida
Amonium klorida, adalah senyawa anorganik dengan rumus NH 4Cl, berupa garam kristal
putih yang sangat mudah larut dalam air. Larutan amonium klorida bersifat asam lemah. Sal
amoniak adalah nama alami, bentuk mineral amonium klorida. Mineral ini umum terbentuk pada
pembakaran batubara akibat kondensasi gas-gas yang dihasilkan. Mineral ini juga ditemukan di
sekitar beberapa jenis lubang vulkanik. Amonium klorida digunakan sebagai bahan penyedap
pada beberapa jenis liquorice. Amonium klorida merupakan produk reaksi asam
klorida dan amonia.
Rumus Molekul : NH4Cl
Rumus Kimia : NH4Cl
Berat Molekul : 53,491 g/mol
Nama Latin : Sal amoniak
Nama IUPAC : Ammonium chloride
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Aplikasi utama amonium klorida adalah sebagai sumber nitrogen pada pupuk (mencakup
90% produksi amonium klorida dunia), misalnya kloroamonium fosfat. Amonium klorida pernah
digunakan dalam piroteknik pada abad ke-18 tetapi digantikan dengan bahan kimia yang lebih
aman dan kurang higroskopis. Fungsinya sebagai donor klor untuk meningkatkan warna hijau
dan biru dari ion tembaga dalam nyala api.
Penggunaan sekunder adalah untuk menghasilkan asap putih, tetapi karena reaksi
dekomposisi ganda yang sangat mudah terjadi dengan kalium klorat menghasilkan amonium
klorat yang sangat tidak stabil, membuat penggunaannya menjadi sangat langka.
Di karya logam, amonium klorida digunakan sebagai fluks pada preparasi logam yang
akan dilapis dengan timah secara galvanis. Di bagian pengobatan sebagai ekspektoran pada obat
batuk.
Kemudian sebagai sal amoniak yang digunakan sebagai bahan tambahan
makanan dengan kode E510. Umum digunakan sebagai nutrisi ragi pada pembuatan roti,
merupakan suplemen makanan untuk ternak dan merupakan zat gizi pada media ragi dan
mikroorganisme. Amonium klorida digunakan untuk memberikan rasa pedas pada permen hitam
disebut salty liquorice (sangat populer di negara-negara Skandinavia, terutama Finlandia),
memberikan tekstur krispi pada biskuit, dan menambah rasa pada vodka Salmiakki
Koskenkorva. Di India dan Pakistan, amonium klorida disebut "Noshader" dan digunakan untuk
menambah kerenyahan snack seperti samosas dan jalebi.
Di laboratorium, amonium klorida digunakan untuk menghasilkan temperatur rendah
pada penangas dingin (cooling bath). Larutan amonium klorida dan amonia digunakan sebagai
larutan penyangga (buffer).
Dan beberapa penggunaan lainnya, larutan amonium klorida ~5% digunakan pada
pekerjaan kilang minyak yang mempunyai masalah lempung. Digunakan pula sebagai elektrolit
pada batere zinc-karbon. Penggunaan lainnya antara lain shampo rambut, perekat kayu lapis, dan
produk-produk pembersih. Di dalam shampo, amonium klorida berfungsi sebagai zat pengikat
dalam sistem surfaktan berbasis amonia seperti amonium lauril sulfat. Amonium klorida
digunakan dalam industri tekstil dan kulit untuk bahan pewarna, penggelap, percetakan tekstil,
dan pengilau kapas.
5. Amonium Nitrat
Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia, yang merupakan
garam nitrat dari kation amonium. Senyawa ini memiliki rumus kimia NH4NO3, disederhanakan
menjadi N2H4O3. Senyawa ini adalah padatan kristal putih dan sangat larut dalam air. Senyawa
ini utamanya digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kaya-nitrogen. Penggunaan utama
lainnya adalah sebagai komponen campuran peledak yang digunakan dalam
konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil. Senyawa ini adalah penyusun
utama ANFO, sebuah industri peledak populer yang menyumbang 80% bahan peledak yang
digunakan di Amerika Utara; formulasi serupa telah digunakan dalam alat peledak
terimprovisasi. Banyak negara menghapusnya dalam aplikasi konsumen karena kekhawatiran
akan potensi penyalahgunaannya.
Rumus Molekul : NH4NO3
Rumus Kimia : NH4NO3
Berat Molekul : 80,043 g/mol
Nama Latin : Ammonium saltpeter
Nama IUPAC : Ammonium nitrate
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Amonium nitrat merupakan pupuk penting dengan peringkat NPK 34-0-0 (34%
nitrogen). Keunggulan amonium nitrat dibandingkan urea adalah lebih stabil dan tidak cepat
kehilangan nitrogen ke atmosfer. Ammonium nitrat juga digunakan sebagai bahan peledak dan
campuran dengan bahan bakar minyak.
6. Barium Klorida
Barium Klorida adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul BaCl 2 yang dapat
ditemukan dalam bentuk hidratnya BaCl2.2H2O. Barium klorida merupakan salah satu garam
borium yang paling umum larut dalam air.
Rumus Molekul : BaCl2
Rumus Kimia : BaCl2
Berat Molekul : 208,23 g/mol
Nama Latin : Barium muriat
Nama IUPAC : Barium(2+) Dichloride
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Sering digunakan sebagai tes untuk ion sulfat
Pengerasan baja
Pembuatan garam barium lainnya
BaCl2 dapat dijadikan bahan untuk mendapatkan logam Barium dengan cara elektrolisis
BaCl2 juga digunakan dalam kembang api untuk memberikan warna hijau terang
Sebagai pletisida, pigmen, deterjen boiler, pemurnian gula, dan dalam pembuatan soda
Serta polimer dan stabilisator.
Namun, toksisitas membatasi penerapannya.
7. Barium Oksida
Barium hidroksida (BaO) adalah senyawa higroskopik putih yang tidak mudah terbakar.
Senyawa ini memiliki struktur kubik. Senyawa ini digunakan di dalam tabung sinar katode.
Barium hidroksida dapat membahayakan kulit, dan jika ditelan dalam jumlah yang besar dapat
mengakibatkan iritasi. Jika ditelan dalam jumlah yang terlalu besar juga dapat mengakibatkan
kematian.
Rumus Molekul : BaO
Rumus Kimia : BaO
Berat Molekul : 153,33 g/mol
Nama Latin : Barium monoksida
Nama IUPAC : Barium Oksida
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Barium oksida digunakan sebagai pelapis untuk katoda panas, contohnya, yang
digunakan dalam tabung sinar katoda. Barium oksida juga digunakan sebagai katalis etoksilasi
dalam reaksi etilen oksida dan alkohol, yang berlangsung antara suhu 150 dan 200°C. Barium
oksida juga merupakan sumber oksigen murni melalui fluktuasi panas.
8. Barium Sulfat
Barium sulfat adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia BaSO4. Barium sulfat
merupakan kristalin putih yang tidak berbau dan tidak dapat larut dalam air.
Rumus Molekul : BaSO4
Rumus Kimia : BaSO4
Berat Molekul : 233,38 g/mol
Nama Latin : Barium Sulfat
Nama IUPAC : Barium Sulfate
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Barium sulfat digunakan sebagai media kontras dalam prosedur pemeriksaan dengan
menggunakan sinar X, karena barium memiliki nomor atom yang relatif tinggi (Z = 56) dan
dapat menyerap sinar X dengan baik. Selain itu, sekitar 80% hasil produksi barium sulfat dunia
digunakan sebagai komponen cairan pengebor di sumur minyak. Bahan ini meningkatkan
kepadatan cairan, memperkuat tekanan hidrostatik di sumur dan mengurangi risiko blow out.
Kegunaan lain barium sulfat adalah sebagai komponen pigmen putih dalam cat dan juga sebagai
pencerah kertas.
9. Kalsium Karbonat
Kalsium karbonat ialah senyawa kimia dengan formula CaCO3. Senyawa ini merupakan
bahan yang umum dijumpai pada batu di semua bagian dunia, dan merupakan komponen
utama cangkang organisme laut, siput, bola arang, mutiara, dan kulit telur. Kalsium karbonat
ialah bahan aktif di dalam kapur pertanian, dan tercipta apabila ion Ca di dalam air
keras bereaksi dengan ion karbonat menciptakan limescale. Ini biasanya digunakan dalam
pengobatan sebagai tambahan kalsium atau sebagai antasida, tetapi konsumsi berlebihan bisa
berbahaya.
Rumus Molekul : CaCO3
Rumus Kimia : CaCO3
Berat Molekul : 100,0869 g/mol
Nama Latin : Kalsium Karbonat
Nama IUPAC : Calcium carbonate
Fase : Padat
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Pada bidang farmasi, kalsium karbonat digunakan sebagai bahan antacid atau zat anti asam.
Kalsium karbonat juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan suplemen kalsium untuk
pengobatan osteoporosis.
Pada bidang pertanian, Kalsium Karbonat digunakan untuk meningkatkan penyerapan zat-zat
hara penting, seperti nitrogen, fosfat dan kalium dari dalam tanah yang bersifat asam oleh
tanaman.
Pada bidang pertambangan, kalsium karbonat dimanfaatkan untuk proses pemurnian dan
pemisahan besi dari bijih besi.
Pada industri gelas, baja dan kertas, kalsium karbonat digunakan dengan cara
didekomposisikan menjadi karbon dioksida dan kapur. Kalsium Karbonat digunakan pada
pembuatan glossy paper dan kertas bebas asam.
Pada bidang lingkungan, untuk menetralisir pH asam pada air sungai karena hujan asam,
maka digunakanlah kalsium karbonat.
Kalsium karbonat adalah mineral terbaik, yang digunakan sebagai bahan coating pada
industri kertas.
Kalsium karbonat adalah salah satu bahan yang digunakan pada industri pembuatan semen
portland.
Bahan pengembang untuk kue yaitu baking powder terbuat dari kalsium karbonat.
Kapur papan tulis yang digunakan di sekolah juga terbuat dari kalsium karbonat.
Bahan pembuat Pasta Gigi atau odol juga menggunakan bahan kimia ini sebagai bahan
bakunya.
2. Benzoilklorida
Benzoil klorida, juga dikenal sebagi benzenakarbonil klorida, adalah cairan tak berwarna
dan berkabut C6H5COCl dengan bau yang menusuk.
Rumus Molekul : C7H5ClO
Rumus Kimia : C7H5ClO
Berat Molekul : 140,57 g/mol
Nama Latin : benzenakarbonil klorida
Nama IUPAC : Benzoil klorida
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Senyawa ini digunakan sebagai bahan kimia antara dalam pembuatan zat
warna, parfum, peroksida, obat-obatan, dan resin. Ia juga digunakan dalam bidang fotografi dan
digunakan dalam proses pembuatan tanin sintetik. Ia sebelumnya digunakan sebagai gas iritan
dalam peperangan.
3. Boron Triklorida
Boron triklorida adalah senyawa anorganik dengan rumus BCl3. Gas tidak berwarna ini
merupakan reagen dalam sintesis organik. Senyawa ini sangat reaktif dengan air.
Rumus Molekul : BCl3
Rumus Kimia : BCl3
Berat Molekul : 117,17 g/mol
Nama Latin : Boron(III) klorida
Nama IUPAC : Boron triklorida
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Boron triklorida adalah bahan awal untuk produksi unsur boron. Ini juga digunakan
dalam pemurnian aluminium, magnesium, seng, dan paduan tembaga untuk
menghilangkan nitrida , karbida , dan oksida dari logam cair. Ini telah digunakan sebagai fluks
penyolderan untuk paduan aluminium, besi, seng, tungsten, dan monel. Pengecoran aluminium
dapat ditingkatkan dengan mengolah lelehan dengan uap boron triklorida. Dalam pembuatan
resistor listrik, film karbon perekat yang seragam dan tahan lama dapat diletakkan di atas
dasar keramik menggunakan BCl3. Telah digunakan di bidang bahan bakar energi tinggi dan
propelan roket sebagai sumber boron untuk menaikkan nilai BTU. BCl 3 juga digunakan
dalam etsa plasma dalam pembuatan semikonduktor . Gas ini mengetsa oksida logam dengan
pembentukan senyawa BOClx yang mudah menguap.
BCl3 digunakan sebagai reagen dalam sintesis senyawa organik. Seperti bromida yang sesuai, ia
memotong ikatan CO dalam eter.
4. Bromoetana
Bromoetana, juga dikenal sebagai etil bromida, adalah senyawa kimia dari kelompok
haloalkana. Ini disingkat oleh ahli kimia sebagai EtBr (yang juga digunakan sebagai singkatan
dari ethidium bromide). Senyawa yang mudah menguap ini memiliki bau seperti eter.
Rumus Molekul : C2H5Br
Rumus Kimia : C2H5Br
Berat Molekul : 108,97 g/mol
Nama Latin : Ethyl bromide
Nama IUPAC : Bromoethane
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Dalam sintesis organik, EtBr adalah ekuivalen sintetis dari sintesis etil karbokation (Et
+). Pada kenyataannya, kation semacam itu sebenarnya tidak terbentuk. Misalnya, garam
karboksilat diubah menjadi etil ester, karbanion menjadi turunan teretilasi, tiourea menjadi
garam etilisotiouronium, dan amina menjadi etilamina.
5. Bromometana
Bromometana, umumnya dikenal sebagai metil bromida, adalah senyawa
organobromin dengan rumus CH3Br. Gas tak berwarna, tak berbau dan tidak mudah terbakar ini
diproduksi baik dalam industri dan khususnya secara biologis. Senyawa ini memiliki bentuk
tetrahedral dan merupakan bahan kimia penipis ozon yang diakui. Senyawa ini digunakan secara
luas sebagai pestisida sampai dihentikan oleh sebagian besar negara pada awal 2000-an.
Rumus Molekul : CH3Br
Rumus Kimia : CH3Br
Berat Molekul : 94,94 g/mol
Nama Latin : metil bromida
Nama IUPAC : Bromomethane
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Bromometana secara luas diterapkan sebagai sterilan tanah, terutama untuk produksi
benih tetapi juga untuk beberapa tanaman seperti stroberi dan almond. Bromometana juga
digunakan sebagai fumigan untuk membunuh berbagai hama termasuk tikus dan serangga.
Bromometana digunakan untuk menyiapkan lapangan golf, khususnya untuk
mengendalikan rumput Bermuda. Bromometana juga merupakan prekursor dalam pembuatan
bahan kimia lain sebagai agen metilasi, dan telah digunakan sebagai pelarut
untuk mengekstrak minyak dari biji dan wol.
Bromometana pernah digunakan dalam bidang pemadam api khusus, sebelum munculnya
halon yang kurang beracun, karena non-konduktif dan tidak meninggalkan residu. Senyawa ini
digunakan terutama untuk gardu listrik, pesawat militer, dan bahaya industri lainnya.
6. Butanal
Butyraldehyde, juga dikenal sebagai butanal, adalah senyawa organik dengan rumus CH3
(CH2) 2CHO. Senyawa ini merupakan turunan aldehida dari butana. Ini adalah cairan tidak
berwarna yang mudah terbakar dengan bau yang tidak sedap. Ini dapat larut dengan sebagian
besar pelarut organik.
Rumus Molekul : C4H8O
Rumus Kimia : C4H8O
Berat Molekul : 72.11 g/mol
Nama Latin : Butyraldehyde
Nama IUPAC : Butanal
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Sebagai plasticiser digunakan untuk menambah flexibilitas dan memudahkan dalam proses
pengolahan plastik.
Bahan baku polivinil butiral
Kondensasi butiraldehid dengan phenol fan HCl atau NaOH serta formaldehid membentuk
resin yang digunakan sebagai molding powder.
Bahan baku butilamina yang digunakan sebagai zat warna, bahan insektisida dan zatfloatasi
Bahan baku 2-etil-1-heksanol yang merupakan solvent defoaming, dispersing, dan wetting
agent.
Surface coating agent, digunakan untuk pelarut tinta printing
7. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa
(1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting,
yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Rumus Molekul : H2O
Rumus Kimia : H2O
Berat Molekul : 18.0153 g/mol
Nama Latin : dihidrogen monoksida
Nama IUPAC : Hidrogen hidroksida
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan
lainnya,
keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah,
hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
keperluan pertanian dan peternakan
keperluan pelayaran dan lain sebagainya
8. Asam Butanoat
Asam butirat, atau asam butanoat, disingkat BTA, adalah asam karboksilat dengan
formula CH3CH2CH2-COOH. Garam dan ester dari asam butirat dikenal sebagai butirat atau
butanoat. Asam butirat ada di susu (kambing, domba, bison), mentega, keju parmesan, dan
sebagai produk dari fermentasi anaerobik (termasuk kolon), dan sebagai bau badan. Baunya tidak
enak dan berasa tajam, dengan aftertaste yang manis seperti dietil eter. Manusia dapat
mendeteksi baunya pada konsentrasi > 10 ppm. Asam butirat, bisa ada di muntahan manusia.
Rumus Molekul : C4H8O2
Rumus Kimia : C4H8O2
Berat Molekul : 88,11 g/mol
Nama Latin : Asam butirat
Nama IUPAC : Butanoic acid
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Digunakan dalam pembuatan varian lainnya dari ester butirat, seperti metil butirat.
9. Klorobenzena
Klorobenzena adalah senyawa organik aromatik dengan rumus kimia C6H5Cl. Cairan
tidak berwarna dan mudah terbakar ini adalah pelarut yang umum dan perantara yang banyak
digunakan dalam pembuatan bahan kimia lainnya.
Rumus Molekul : C6H5Cl
Rumus Kimia : C6H5Cl
Berat Molekul : 112,56 g/mol
Nama Latin : Phenyl chloride
Nama IUPAC : Chlorobenzene
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Klorobenzena banyak digunakan dalam pembuatan pestisida, seperti DDT yang
penggunaannya telah dilarang di seluruh dunia. Senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan
fenol. Saat ini, klorobenzena digunakan sebagai produk antara pada pembuatan
nitroklorobenzena dan difeniloksida. Nitroklorobenzena dan difeniloksida merupakan bahan
baku pembuatan herbisida, zat pewarna, dan karet. Klorobenzena juga digunakan sebagai pelarut
dalam kimia organik, di antaranya pelarut untuk cat.
11. Metanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa
kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada
"keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah
terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). metanol
digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif
bagi etanol industri.
Rumus Molekul : CH3OH
Rumus Kimia : CH3OH
Berat Molekul : 32,04 g/mol
Nama Latin : Hidroksimetana
Nama IUPAC : methanol
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Bahan bakar untuk kendaraan bermotor : Metanol digunakan secara terbatas dalam mesin
pembakaran dalam, dikarenakan metanol tidak mudah terbakar dibandingkan dengan bensin.
Metanol juga digunakan sebagai campuran utama untuk bahan bakar model radio
kontrol, jalur kontrol, dan pesawat model. Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan
sebagai antibeku, dan fluida pencuci kaca depan mobil.
Bahan utama untuk bahan lain : Penggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan
pembuat bahan kimia lainnya. Sekitar 40% metanol yang ada diubah menjadi formaldehid,
dan dari sana akan dihasilkan berbagai macam produk seperti plastik, plywood, cat, peledak,
dan tekstil. Senyawa kimia lainnya yang merupakan turunan dari metanol adalah dimetil eter,
yang telah menggantikan klorofluorokarbon sebagai bahan campuran pada aerosol, dan asam
asetat. Dimetil eter juga dapat dicampur dengan gas alam terkompresi (LPG) untuk
memanaskan masakan, dan juga bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti diesel. Dalam
beberapa pabrik pengolahan air limbah, sejumlah kecil metanol digunakan ke air
limbah sebagai bahan makanan karbon untuk denitrifikasi bakteri, yang
mengubah nitrat menjadi nitrogen.
12. Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah
sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol
yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol
adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH
dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering
disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Rumus Molekul : C2H5OH
Rumus Kimia : C2H5OH
Berat Molekul : 46,06844 g/mol
Nama Latin : Etil alkohol
Nama IUPAC : ethanol
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Pelarut
Campuran minuman (intoxicant)
Sintesis bahan kimia lain
13. Posforus (III) Bromida
Fosfor tribromida adalah cairan tidak berwarna dengan rumus PBr3. Uap cair di udara
lembab karena hidrolisis dan memiliki bau yang menusuk. Ini digunakan di laboratorium untuk
konversi alkohol menjadi alkil bromida.
Rumus Molekul : PBr3
Rumus Kimia : PBr3
Berat Molekul : 270,69 g/mol
Nama Latin : phosphorus(III) bromide
Nama IUPAC : Phosphorus tribromide
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Penggunaan utama untuk tribromida fosfor adalah untuk konversi alkohol primer atau
sekunder menjadi alkil bromida. PBr3 biasanya memberikan hasil yang lebih tinggi daripada
asam hidrobromat, dan ini menghindari masalah penataan ulang karbokation- misalnya bahkan
neopentil bromida dapat dibuat dari alkohol dalam hasil 60%.
Penggunaan lain untuk PBr3 adalah sebagai katalis untuk α-brominasi asam karboksilat.
Meskipun asil bromida jarang dibuat dibandingkan dengan asil klorida, mereka digunakan
sebagai perantara dalam halogenasi Hell-Volhard-Zelinsky. Awalnya PBr 3 bereaksi dengan asam
karboksilat membentuk asil bromida, yang lebih reaktif terhadap brominasi.
Pada skala komersial, tribromida fosfor digunakan dalam pembuatan obat-obatan seperti
alprazolam, methohexital dan fenoprofen. Itu juga merupakan agen pencegah kebakaran ampuh
yang dipasarkan dengan nama PhostrEx.
18. Kloroform
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform dikenal karena
sering digunakan sebagai bahan pembius, akan tetapi penggunaanya sudah dilarang karena telah
terbukti dapat merusak liver dan ginjal. Kloroform kebanyakan digunakan sebagai pelarut
nonpolar di laboratorium. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan bening, mudah menguap,
dan berbau khas.
Rumus Molekul : CHCl₃
Rumus Kimia : CHCl₃
Berat Molekul : 119,38 g/mol
Nama Latin : ammonium hidroksida
Nama IUPAC : Trichloromethane
Fase : Cair
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Pelarut : Kloroform dapat digunakan untuk mengekstraksi komponen yang tidak larut dalam
air seperti lipid dalam proses isolasi DNA. Kloroform digunakan untuk
mengekstraksi kafeina dalam minuman. Kloroform dapat digunakan untuk campuran untuk
menentukan konsentrasi detergen anionik seperti ''sodium dodesil sulfat''. Kloroform juga
dapat digunakan untuk mengkuantifikasi secara kasar kandungan lipid dalam suatu sampel.
Reagen : Sebagai reagen, kloroform menyediakan gugus diklorokarben CCl 2. Kloroform
bereaksi dengan natrium hidroksida berair biasanya dengan adanya katalis transfer fase untuk
menghasilkan dikklorokarben CCl2. Reagen ini memengaruhi ortho-formilasi cincin aromatik
teraktivasi seperti fenol, menghasilkan aril aldehida dalam reaksi yang dikenal sebagai reaksi
Reimer-Tiemann. Atau, karbena dapat terjebak oleh alkena untuk membentuk turunan
siklopropana. Dalam reaksi adisi Kharasch, kloroform membentuk radikal bebas CHCl2 di
samping alkena.
Anestesi : Kloroform termasuk dalam anestesi umum yang bekerja pada sistem saraf pusat.
19. Formaldehid
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin),
merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal
sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane.
Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tetapi
diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik pada metanol. Oleh
sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon dan
terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau.
Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi
cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer.
Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme,
termasuk manusia.
Rumus Molekul : CH2O
Rumus Kimia : CH2O
Berat Molekul : 30,03 g/mol
Nama Latin : metil aldehida
Nama IUPAC : Metanal
Fase : Cair, Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering
digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan,
Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai,
kapal, gudang dan pakaian.
Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis,
larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari
formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara
mengawetkan bangkai.
Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-
rupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida
menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang
dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Lebih
dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida.
Untuk mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk
produksi alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan
peledak. Turunan formaldehida yang lain adalah metilena difenil diisosianat, komponen penting
dalam cat dan busa poliuretana, serta heksametilena tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-
formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak).
Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai insektisida serta
bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan peledak.
2. Hidrogen Klorida
Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas
tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak dengan
kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam
bidang teknologi dan industri. Rumus HCl sering kali, walaupun tidak tepat, ditulis untuk
merujuk pada asam klorida.
Rumus Molekul : HCl
Rumus Kimia : HCl
Berat Molekul : 36,4606 g/mol
Nama Latin : klorana
Nama IUPAC : asam klorida
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk
berbagai tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk
plastik PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan
dalam pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan.
3. Hidrogen Bromida
Hidrogen bromida adalah senyawa kimia dengan rumus HBr. Senyawa ini adalah cairan
tak berwarna dan termasuk dalam hidrogen halida. Asam bromida adalah larutan HBr dalam air.
Anhidrat dan larutan HBr adalah reagen umum dalam pembuatan senyawa bromida. HBr sangat
larut dalam air, membentuk larutan asam bromida, jenuh pada 68.85%wt HBr pada suhu kamar.
Rumus Molekul : HBr
Rumus Kimia : HBr
Berat Molekul : 80,91 g/mol
Nama Latin : bromide
Nama IUPAC : bromane
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Hidrogen bromida dan asam bromida adalah reagen penting dalam produksi organik dan
anorganik senyawa bromine. Penambahan radikal bebas HBr ke alkena menghasilkan terminal
alkil bromida:
RCH=CH2 + HBr → RCH2–CH2Br
Agen alkilasi ini merupakan prekursor untuk turunan amina lemak. Penambahan radikal ke alil
klorida serta stirena akan berturut-turut menghasilkan 1-bromo-3-kloropropana dan
feniletilbromida.
Hidrogen bromida bereaksi dengan diklorometana menghasilkan bromoklorometana dan
dibromometana, secara berurutan:
HBr + CH2Cl2 → HCl + CH2BrCl
HBr + CH2BrCl → HCl + CH2Br2
Alil bromida dibuat dengan mencampur alil alkohol dengan HBr:
CH2=CHCH2OH + HBr → CH2=CHCH2Br + H2O
Reaksi lainnya
Meskipun tidak banyak digunakan industri, HBr ditambahkan ke alkena untuk
menghasilkan bromoalkana, kelompok organobromina penting. Demikian pula, HBr
ditambahkan ke haloalkena untuk membentuk geminal dihaloalkana. (Tipe adisi ini mengikuti
aturan Markovnikov):
RC(Br)=CH2 + HBr → RC(Br2)–CH3
HBr juga menambah alkuna untuk menghasilkan bromoalkena. Stereokimia dari tipe adisi ini
biasanya anti:
RC≡CH + HBr → RC(Br)=CH2
Juga, HBr digunakan untuk membuka epoksida dan lakton dan dalam sintesis bromoasetal.
Selain itu, HBr mengkatalisis berbagai reaksi organik.
4. Hidrogen Iodida
Hidrogen iodida adalah molekul diatomik dan hidrogen halida. Larutan berair HI dikenal
sebagai asam hidroodat atau asam hidriodat, asam kuat. Akan tetapi, hidrogen iodida dan asam
hidroodik berbeda karena yang pertama adalah gas dalam kondisi standar, sedangkan yang lain
adalah larutan gas dalam air. Mereka dapat dipertukarkan. HI digunakan
dalam sintesis organik dan anorganik sebagai salah satu sumber utama yodium dan sebagai agen
pereduksi.
Rumus Molekul : HI
Rumus Kimia : HI
Berat Molekul : 127,911 g/mol
Nama Latin : Yodium Hidrida
Nama IUPAC : Iodane
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
HI juga digunakan dalam kimia organik untuk mengubah alkohol primer menjadi alkil
halida. HI (atau HBr) juga dapat digunakan untuk membelah eter menjadi alkil iodida dan
alkohol, dalam reaksi yang mirip dengan substitusi alkohol. Jenis pembelahan ini penting karena
dapat digunakan untuk mengubah eter yang stabil secara kimiawi [9] dan inert menjadi spesies
yang lebih reaktif. Meskipun keras menurut standar modern, HI umumnya digunakan sebagai
agen pereduksi sejak awal sejarah kimia organik.
5. Karbon Monoksida
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak
berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen.
Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom
karbon dan oksigen.
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon,
sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat
kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan
menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia
bersifat racun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan
prekursor banyak senyawa karbon.
Rumus Molekul : CO
Rumus Kimia : CO
Berat Molekul : 28,01 g/mol
Nama Latin : Karbonat Oksida
Nama IUPAC : Carbon monoxide
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Karbon monoksida adalah gas industri utama yang memiliki banyak kegunaan dalam
produksi bahan kimia pukal (bulk chemical). Sejumlah aldehida dengan hasil volume yang
tinggi dapat diproduksi dengan reaksi hidroformilasi dari alkena, CO, dan H2.
Metanol diproduksi dari hidrogenasi CO. Pada reaksi yang berkaitan, hidrogenasi CO
diikuti dengan pembentukan ikatan C-C, seperti yang terjadi pada proses Fischer-Tropsch, CO
dihirogenasi menjadi bahan bakar hidrokarbon cair. Teknologi ini mengizinkan batu
bara dikonversikan menjadi bensin.
Pada proses Monsanto, karbon monoksida bereaksi dengan metanol dengan
keberadaan katalis rodium homogen dan HI, menghasilkan asam asetat. Proses ini digunakan
secara meluas dalam produski asam asetat berskala industri. Karbon monoksida merupakan
komponen dasar dari syngas yang sering digunakan untuk tenaga industri. Karbon monoksida
juga digunakan pada proses pemurnian nikel.
6. Karbon Dioksida
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah
atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir
di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira
387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan
waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap
gelombang inframerah dengan kuat.
Rumus Molekul : CO2
Rumus Kimia : CO2
Berat Molekul : 44,01 g/mol
Nama Latin : Gas Asam Karbonat
Nama IUPAC : Karbon Dioksida
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Peranan pada fotosintesis : Tumbuh-tumbuhan mengurangi kadar karbon dioksida di
atomosfer dengan melakukan fotosintesis, disebut juga sebagai asimilasi karbon, yang
menggunakan energi cahaya untuk memproduksi materi organik dengan mengkombinasi
karbon dioksida dengan air. Oksigen bebas dilepaskan sebagai gas dari penguraian molekul
air, sedangkan hidrogen dipisahkan menjadi proton dan elektron, dan digunakan untuk
menghasilkan energi kimia via fotofosforilasi. Energi ini diperlukan untuk fiksasi karbon
dioksida pada siklus Kalvin untuk membentuk gula. Gula ini kemudian digunakan untuk
pertumbuhan tumbuhan melalui repirasi.
Sebagai bahan tambahan makanan : gas ini termasuk sebagai bahan tambahan pangan yang
diizinkan, yaitu sebagai bahan pengarbonasi dan pengisi kemasan.
7. Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati
berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan
dapat merusak kesehatan.
Rumus Molekul : NH3
Rumus Kimia : NH3
Berat Molekul : 17.0306 g/mol
Nama Latin : Hidrogen nitrida
Nama IUPAC : Amonia
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Zat Amonia biasanya digunakan sebagai obat obatan, bahan campuran pupuk urea
(CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) ((NH4) 2SO4), bahan pembuatan amonium klorida
(NH4Cl) pada baterai, asam nitrat (HNO3), zat pendingin, membuat hidrazin (N2H4) sebagai
bahan bakar roket, bahan dasar pembuatan bahan peledak, kertas pelastik, dan detergen dan jika
dilarutkan kedalam air maka zat tersebut akan dapat menjadi pembersih alat perkakas rumah
tangga.
8. Oksida Nitrat
Nitrogen monoksida adalah senyawa dengan rumus kimia berupa NO yang berfungsi
sebagai molekul sinyal intraselular pada mamalia termasuk manusia dengan modulasi
berupa aliran darah, trombosis dan aktivitas neural. Molekul NO sering juga diproduksi oleh
polutan dari asap rokok, kendaraan dan lain-lain, sehingga sering dianggap bersifat toksik dan
sangat reaktif, namun penggunaan gas NO konsentrasi rendah untuk
perawatan hipertensi paru pada bayi yang baru dilahirkan, mendapatkan persetujuan
dari FDA. Selain itu, NO dapat diproduksi oleh neuron selama 80 tahun di dalam otak manusia
tanpa menimbulkan efek keracunan, kadar NO yang cukup diperlukan tubuh untuk
memelihara hati dari kerusakan iskemik akibat sepsis, namun produksi NO saat
terjadi iskemia otak akan merusak neuron yang sama.
Rumus Molekul : NO
Rumus Kimia : NO
Berat Molekul : 30,01 g/mol
Nama Latin : Nitrogen Monoxide
Nama IUPAC : Nitric oxide
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Nitrat oksida dapat membuat arteri dan vena menjadi lebih lebar, dampaknya bisa
menurunkan tekanan darah pada manusia. Nitrat oksida ini juga dapat mencegah terjadinya
penyumbatan pada darah. Fakta tersebutlah yang membuat nitrat oksida bisa mencegah stroke
dan serangan jantung. Karena dua jenis penyakit kardiovaskular ini biasanya disebabkan oleh
penyumbatan pada pembuluh darah.
9. Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus NO2. Satu dari beberapa oksida
nitrogen, NO2 digunakan sebagai bahan sintesis untuk pembuatan asam nitrit, yang produksinya
mencapai jutaan ton tiap tahunnya. Gas ini berwarna merah-kecoklatan dan merupakan gas
beracun, baunya menyengat, dan merupakan salah satu polutan udara utama.
Rumus Molekul : NO2
Rumus Kimia : NO2
Berat Molekul : 46,0055 g/mol
Nama Latin : Nitrogen(II) oxide
Nama IUPAC : Dioksidonitrogen
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Nitrogen oksida atau nitric oxide adalah gas yang diberikan bersama alat bantu napas
untuk mengatasi gagal napas pada bayi baru lahir, terutama yang terlahir prematur. Nitrogen
oksida berfungsi melebarkan pembuluh darah di paru-paru, sehingga bayi yang baru lahir bisa
mendapat oksigen lebih banyak.
16. Formaldehida
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin),
merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal
sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane.
Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tetapi
diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik pada metanol. Oleh
sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon dan
terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau.
Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi
cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer.
Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme,
termasuk manusia.
Rumus Molekul : HCHO
Rumus Kimia : HCHO
Berat Molekul : 30,03 g/mol
Nama Latin : Metil Aldehida
Nama IUPAC : Methanal
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering
digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan,
Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai,
kapal, gudang dan pakaian.
Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis,
larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari
formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara
mengawetkan bangkai.
Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-
rupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida
menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang
dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Lebih
dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida.
Untuk mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk
produksi alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan
peledak. Turunan formaldehida yang lain adalah metilena difenil diisosianat, komponen penting
dalam cat dan busa poliuretana, serta heksametilena tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-
formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak). Sebagai formalin, larutan senyawa kimia
ini sering digunakan sebagai insektisida serta bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan
peledak.
17. Ozon
Ozon (O3) terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia.
Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan
atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.
Rumus Molekul : O3
Rumus Kimia : O3
Berat Molekul : 48 g/mol
Nama Latin : Ozon
Nama IUPAC : Trioxygen
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi
dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan
kulit terbakar.
Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),
menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan
organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis
menghilangkan besi dan arsenik),
mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
membantu mewarnakan plastik,
menentukan ketahanan getah.
18. Metana
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus
kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk keperluan komersial,
biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.
Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama.
Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul
CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air).
Rumus Molekul : CH4
Rumus Kimia : CH4
Berat Molekul : 16,04 g/mol
Nama Latin : Karbon Tetrahidrida
Nama IUPAC : Methane
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Metana digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut sebagai cairan yang
dibekukan (gas alam cair, atau LNG). Ketika dalam bentuk cairan yang dibekukan, metana akan
lebih berat daripada udara karena gas metana yang didinginkan akan mempunyai massa jenis
yang lebih besar, . Metana yang berada pada suhu ruangan biasa akan lebih ringan daripada
udara. Metana dalam bentuk gas alam terkompresi digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan dan telah terbukti juga sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan daripada
bahan bakar fosil lain macam bensin dan diesel.
20. Etena
Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari empat atom
hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap. Karena ikatan
rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak jenuh atau olefin. Pada suhu kamar, molekul
etena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada
pada bidang yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada molekul
adalah 117°, sangat dekat dengan sudut 120° yang diperkirakan berdasarkan hibridisasi ideal
sp2.
Etena digunakan terutama sebagai senyawa antara pada produksi senyawa kimia lain
seperti plastik (polietilena). Etena juga dibentuk secara alami oleh tumbuhan dan berperan
sebagai hormon. Ia diketahui terutama merangsang pematangan buah dan pembukaan kuncup
bunga.
Rumus Molekul : C2H4
Rumus Kimia : C2H4
Berat Molekul : 28,05 g/mol
Nama Latin : Etilena
Nama IUPAC : Ethene
Fase : Gas
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Etilena merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal dalam
tanaman. Etilena berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Etilena disebut juga
ethane. Senyawa etilena pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas
etilena. Gas etilena tidak berwarna dan mudah menguap.
Etilena memiliki struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat
tinggi. Etilena sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas dalam
bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk diperdagangkan, buah
tersebut diberikan etilena (diperam) sehingga cepat masak. Dalam pematangan buah, etilena
bekerja dengan cara memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki
xantofil dan karoten. Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah. Pada aplikasi
lain, etilena digunakan sebagai obat bius (anestesi).
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam menggunakan bahan-bahan kimia di laboratorium harus sesuai dengan petunjuk
seperti cara penggunaan bahan kimia.
2. Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena ada yang berbahaya.
3. Bahan-bahan kimia yang mempunai derajat kemurnian yang berbeda-beda dan sifat yang
berbeda seperti beracun, berbahaya, korodif, dan mudah terbakar.
Rohman, T. , 2011. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan
Karbon Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan Dosen
Biokimia, Banjarbaru.