Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA
PERCOBAAN
ANALISA pH ASAM-BASA

OLEH :

NAMA : YUNIA SARIFRANSISKA


NIM : 2020312011P
NO. GRUP :-
DOSEN : Dr. NENY ROCHYANI, S.T., M.T
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PERCOBAAN : 07 ANALISA pH ASAM-BASA

Nama : Yunia Sarifransiska

Nomor Induk Mahasiswa : 2020312011P

Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Kimia

Hari/Kelompok : Senin

Tgl. Praktikum : 01 Desember 2020

Tgl. Penyerahan : 05 Desember 2020

Dosen : Dr. Neny Rochyani, S.T., M.T

Disetujui,
Dosen/Asisten

(Dr. Neny Rochyani, S.T., M.T)


PERCOBAAN : VII
ANALISA pH ASAM-BASA

I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi larutan asam dan larutan basa
2. Mahasiswa mampu mengukur pH suatu larutan dengan menggunakan pH
meter, kertas lakmus, dan kertas H

II. Dasar Teori


Asam dan basa merupakan istilah umum yang sering digunakan dalam
kimia. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga biasa menemukan makanan atau
minuman yang bersifat asam atau bersifat basa. Contohnya adalah minum
lemon dimana minuman tersebut bersifat asam dan baking soda yang bersifat
basa. Namun, apakah definisi dari asam dan basa tersebut? Suatu larutan asam
memiliki definisi umum yaitu larutan yang memilliki konsentrasi ion hidrogen
yang tinggi daripada air yang biasa. Sementara pada larutan basa adalah larutan
yang memiliki konsentrasi ion hidrogen yang lebih rendah dari pada air biasa.
Air mineral sendiri sering dikatakan sebagai larutan netral.
Terdapat beberapa definisi dari asam dan basa :
1. Asam basa Arrhenius : Pengertian asam menurut Arrhenius adalah suatu
larutan yang dilarutkan didalam air mampu menghasilkan ion H+. Sementara
basa adalah suatu larutan yang dilarutkan didalam air mampu menghasilkan
ion OH-
2. Asam basa Brownsted Lowry : Pengertian asam menurut BL adalah suatu
larutan yang dilarutkan didalam air mampu mendonorkan proton. Sementara
basa adalah suatu larutan yang dilarutkan didalam air akan mampu menerima
proton.
3. Asam basa Lewis : Pengertian asam menurut Lewis adalah suatu larutan yang
dilarutkan didalam air akan mampu menerima electron. Sementara basa
menurut lewis adalah suatu larutan yang dilarutkan didalam air akan mampu
mendonorkan elektronnya.
Pengertian asam basa yang sering digunakan hingga saat ini adalah asam
basa Brownsted Lowry dan asam basa Lewis. Untuk menyatakan suatu larutan
dapat bersifat asam atau basa biasanya digunakan pengukuran pH. pH adalah
derajat keasaman yang digunkan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH sendiri didefinisikan sebagai minus
logaritma dari aktivitas ion hidrogen dalam larutan yang memiliki pelarut air.
pH = - Log [H+]

Suatu larutan asam adalah larutan yang memiliki pH < 7, larutan basa
adalah larutan yang memiliki pH > 7, sementara larutan yang memiliki pH = 7
adalah larutan netral. Asam dan basa ada yang bersifat lemah dan ada yang
bersifat kuat. pH sendiri memiliki rentang dari 0 -14. Ada berbagai macam cara
untuk mengukur pH suatu larutan yaitu dengan menggunakan pH meter, kertas
lakmus, kertas pH, dan juga indicator asam basa.

III. Alat dan Bahan


1. Alat :
 Gelas kimia
 Kertas lakmus
 pH meter
 Tabung reaksi
2. Bahan :
 NaOH
 NaHCO3
 HCl
 H2SO4
 KOH
IV. Prosedur Percobaan
Penentuan pH dengan menggunakan kertas lakmus dan kertas pH
1. Kedalam tabung 5 tabung reaksi dimasukkan sebanyak 5 ml larutan
dibawah ini :
a. NaOH
b. HCl
c. H2SO4
d. KOH
e. NaHCO3
2. Celupkan setiap kertas lakmus kedalam 5 tabung reaksi tersebut! Catat
perubahan kertas lakmus di setiap tabung reaksi.
3. Celupkan setiap kertas pH kedalam 5 tabung reaksi tersebut! Catat berapa
pH dari setiap tabung reaksi.
Penentuan pH dengan menggunakan indicator dan pH meter
1. Ke dalam gelas kimia lainnya, masukkan 10 ml HCl 1 M, kemudian ukur
pH nya dengan menggunakan pH meter
2. Kemudian tambahkan indicator fenolftalein beberapa tetes kedalam
larutan HCl tersebut!
3. Tambahkan NaOH 1 M sebanyak 1 ml, kemudian ukur pH nya.
Penambahan 1 M NaOH terus dilakukan hingga warna larutan berubah.
(Setiap penambahan 1 ml NaOH langsung diukur pH nya dengan pH
meter).
V. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
- Dari hasil secara teoritik :
a. NaOH : bersifat basa kuat
b. HCl : bersifat asam kuat
c. H2SO4 : bersifat asam kuat
d. KOH : bersifat basa kuat
e. NaHCO3 : bersifat basa

- Dengan menggunakan pH meter maka akan dipakai


data hasil percobaan terdahulu :

Volume NaOH
No. pH praktek pH teori
(ml)
1 0 1.67 1.00
2 1 1.90 1.10
3 2 1.96 1.15
4 3 2.03 1.30
5 4 2.11 1.40
Menghitung mol HCl
n HCl = M x V
= 0,0992 x 10
= 0,992 mol

Menghitung pH teori
1. HCl 10 ml 0,0992 M dan NaOH 0 ml 0,1 M
n NaOH =MxV
= 0,1 x 0
= 0 mol
n total = n HCl – n NaOH
= 0,992 – 0
= 0,992 mol
[H+] total = n total / v total
= 0,992 / 10
=1M
pH = - log [H+]
= - log [0,1]
=1
2. HCl 10 ml 0,0992 M dan NaOH 1 ml 0,1 M
n NaOH =MxV
= 0,1 x 1
= 0,1 mol
n total = n HCl – n NaOH
= 0,992 – 0,1
= 0,892 mol
[H+] total = n total / v total
= 0,892 / 11
= 0,08 M
pH = - log [H+]
= - log [0,08]
= 1,10
3. HCl 10 ml 0,0992 M dan NaOH 2 ml 0,1 M
n NaOH =MxV
= 0,1 x 2
= 0,2 mol
n total = n HCl – n NaOH
= 0,992 – 0,2
= 0,792 mol
[H+] total = n total / v total
= 0,792 / 12
= 0,07 M
pH = - log [H+]
= - log [0,07]
= 1,15
4. HCl 10 ml 0,0992 M dan NaOH 3 ml 0,1 M
n NaOH =MxV
= 0,1 x 3
= 0,3 mol
n total = n HCl – n NaOH
= 0,992 – 0,3
= 0,692 mol
[H+] total = n total / v total
= 0,692 / 13
= 0,05 M
pH = - log [H+]
= - log [0,05]
= 1,30
5. HCl 10 ml 0,0992 M dan NaOH 4 ml 0,1 M
n NaOH =MxV
= 0,1 x 4
= 0,4 mol
n total = n HCl – n NaOH
= 0,992 – 0,4
= 0,592 mol
[H+] total = n total / v total
= 0,592 / 14
= 0,04 M
pH = - log [H+]
= - log [0,04]
= 1,40
VI. Pembahasan

Dari hasil secara teoritik, maka dapat dijelaskan bahwa NaOH bersifat
basa kuat, HCl bersifat asam kuat, H2SO4 bersifat asam kuat, KOH bersifat basa
kuat dan NaHCO3 bersifat basa. Untuk perubahan warna pada kertas lakmus itu
biasanya untuk asam itu menjadi merah atau jingga, untuk basa itu menjadi ungu
atau biru dan untuk netral biasanya berubah menjadi hijau. Dan juga ada beberapa
indikator yang sering digunakan dalam penentuan asam basa, seperti fenolptalein
dan ada juga indikator alami seperti kunyit. Sedangkan untuk hasil pH meter itu
menggunakan data terdahulu, dimana didapatkan hasil pada percobaannya dapat
dianalisa bahwa pada saat melakukan pengkalibrasian dengan menggunakan
buffer 7 dan buffer 4 harus tepat karena hal ini dapat mempengaruhi pH. Selain
ketidaktepatan dalam pengkalibrasian, pembuatan larutan yang tidak tepat juga
dapat mempengaruhi pH.
Kalibrasi merupakan bagian dari pemeliharaan alat yang bertujuan untuk
memastikan bahwa hasil pengukuran dari alat tersebut dapat diterima dan masuk
dalam rentang validasi yang diperlukan. pH normal memliki nilai 7, sementara
bila pH > 7 menunjukkan zat tersebut bersifat basa. Sedangkan nilai pH < 7
menunjukkan keasamaan. pH = 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan
pH 14 menunjukkan derajat kebasaan yang tinggi.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH didasarkan pada potensial elektro
kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak
diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi
dengan ion hidrogen yang ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas
tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen.
Larutan yang terbuat dari campuran penahan digunakan agar pH suatu
sampel tidak berubah. Campuran penahan (buffer) adalah larutan yang dapat
mempertahankan pH suatu larutan bila tertambahkan asam ataupun basa. Larutan
buffer biasanya terbuat dari asam lemah dengan garamnya atau basa lemah
dengan garamnya. Buffer dapat mempertahankan pH suatu larutan dengan
mempertahankan komponennya sehingga tidak berubah terlalu besar bila
ditambahkan asam atau basa.

VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa, pH asam basa dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan
menggunakan kertas lakmus atau pH meter. Apabila dengan menggunakan kertas
lakmus, maka dapat diketahui apabila larutan tersebut bersifat asam maka akan
terjadi perubahan warna pada kertas lakmusnya. Jika asam maka akan berubah
menjadi merah atau jingga pada kertas lakmus tersebut, jika warnanya berubah
menjadi biru atau ungu maka larutan tersebut bersifat basa. Dan ada satu lagi, cara
yang digunakan untuk menentukan asam basa yaitu dengan pH meter, dimana
larutan yang telah dibuat itu dianalisa dengan menggunakan ph meter dan pada
alat tersebut akan muncul angka yang menunjukkan pH pada larutan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Penuntun Praktikum Kimia. Fakultas Pertanian. 2013. Bengkulu : UNIB


Petrucci, R. H. dan Suminar. 1987. Teori Asam Basa. Jakarta : Erlangga.
Syurki. 2003. Cara Menentukan PH Asam-Basa dan Garam. Medan : Erlangga.
Gambar Alat

Gelas Kimia Kertas pH

pH meter

Anda mungkin juga menyukai