MODUL 08
TEKANAN HIDROSTATIK
I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat mempelajari gejala
hidrostatik dalam hal ini sifat fluida yang menyebarkan tekanan ke segala arah
F
P=
A
Nilai tekanan sebesar 1 N/m2 dapat dinyatakan satu pascal (Pa). Untuk
kepentingan praktis satuan tekanan biasanya dinyatakan dalam atmosfer (atm), cmHg
atau bar. 1 atm =76cmHg = 760 Toorr = 101,325 kPa.
Kita dapat membayangkan suatu zat cair itu terdiri dari lapisan-lapisan, mulai
dari lapisan dasar bawah, sampai lapisan atas pada permukaan zat cair. Setiap bagian
lapisan mengalami gaya gravitasi yang arahnya kebawah. Oleh karena itu, setiap
lapisan akan menekan lapisan yang ada dibawahnya, akibatnya lapisan paling bawah
mengalami tekanan yang paling besar dan yanga paling atas mengalami tekanan yang
lebih kecil.
Tekanan didalam zat cair disebabkan oleh gaya gravitasi yang bekerja pad setiap
bagian zat cair, besar tekanan itu tergantung kedalaman, makin dalam letak suatu zat
cair, makin besar pada bagian itu
Tekanan di dalam fluida yang tidak bergerak yang diakibatkan adanya gravitasi
disebut tekanan hidrostatis. Sifat zat cair yang dapat mengalir menyebabkan tekanan
hidrostatis. Tidak hanya terjadi pada bagian mendatar, melainkan pada setiap bagian.
Setiap titik pada bagian wadah mendapat tekanan zat cair pada wadah itu. Tekanan pad
dinding wadah haruslah tegak lurus pada bidang tersebut.
Hukum poko hidrostatika yaitu semua yang terletak pada bagian datr di dalam zat
yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Secara matematis dapat dirumuskan:
berat benda
P=
luas penampang
pA h g
P=
A
P= pg h
Keterangan :
P = Tekanan hidrostatis (N/m2)
A = Luas penampang (m3)
P = massa jenis zat cair
108
h = kedalam (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
P1 V1 = P2 V2
Keterangan:
P1 = Tekanan awal gas hal ini sama dengan tekanan udara luar
PA = PB
P2 + ρgh =pgh + Po
P2 = ρg(H – h) + Po
Gambar 1
4. Buka kran A dan kran B, amati dan ukur perubahan volume air ∆ V pada kran A
dan kran B.
5. Tentukan volume akhir pada pipa A dan pipa B.
6. Ulang percobaan tersebut pada ketinggian yang berbeda.
7. Tentukkan tekanan P pada pipa A dan pipa B berdasarkan hukum Boyle dan
Perumusan Tekanan Hidrostatik.
8. Plot grafik P terhadap 1/V untuk pipa A dan B.
V. DATA PENGAMATAN
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa lubang A
memiliki semburan air paling lemah dan lubang B memiliki pancaran air paling kuat.
Ini dipengaruhi oleh tekanan disetiap maing-masing lubang yang bereda-beda.
116
X. LAMPIRAN
1. gayung
2. ember