Anda di halaman 1dari 10

79

MODUL 6

KOEFISIEN MUAI PAN JANG

I. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :

 Mengetahui perubahaan bahan saat terjadi kenaikan temperatur


 Mengukur koefisien muai panjang suatu logam

II. ALAT DAN BAHAN

 Pipa-pipa logam 1
 Statif dan skalanya 1
 Roda slinder dan jarum penunjuk 1
 Termometer 1
 Ketel uap/kompor 1
 Jangka sorong dan mistar 1

III. DASAR TEORI

Pengaruh perubahan temperatur pada bahan adalah barubahnya ukuran bahan


tersebut.temperatur naik ( ∆T )→ jarak antar atom membesar → pemuaian (( ∆ L ) .
Persamaan untuk mengukur koefisien muai panjang :

∆L
= α ∆T
L0

α adalah konstanta pembanding antara perubahan temperatur dengan


perubahan panjang relatif terhadap panjang awalnya. Nilai α akan berbeda-beda
untuk tiap-tiap bahan yang digunakan.

Efek-efek yang lazim dari perusahaan temperatur( suhu) adalah suatu


perubahan ukuran bahan,bila temperatur dinaikkan maka jarak rata-rata diantara
atom-atom akan bertambah yang mengakibatkan suatu ekspansi dari seluruh
benda padat tersebut. Perubahan dari setiap dimensi linier tersebut,seperti
panjang,lebar,atau tebalnya dinamakan ekspansi linier.
80

Koefisien ekspansi linier mempunyai nilai yang berbeda-beda untuk bahan-


bahan yang berbeda. Tegasnya boleh dikatakan bahwa koefisien ekspansi linier
atau koefisien muai panjang tergantung pada temperatur referensi yang dipilih
untuk menentukan panjang awal akan tetapi variasinya biasanya dapat diabaikan
dibandingkan terhadap ketelitian dengan nama pengukuran.

Salah satu sifat zat pada umumnya adalah akan mengalami peerubahan
dimensi(panjang,luas,dan volume) bila dikenai panas, seandainya benda tersebut
berwujud batang atau kabel maka yang banyak menarik perhatian adalah
perubahan panjangnya.

Bagian yang terpenting pada pengolahan data praktikum ini adalah proses
konversi bacaan skala alat pengukur perubahan panjang. Data yang diperoleh
seperti diberikan pada bagian sebelumnya adalah X (cm). Besaran X ini berkaitan
dengan perubahan panjang batang ∆ L .

Berdasarkan gambar,dapat ditentukan hubungan :


81

x ∆L
tanθ= =
y R

Dengan Y = R+ Panjang Jarum

IV. LANGKAH KERJA

a. mengukur batang-batang logam (panjang,lebar serta tebal) yang akan


ditentukan koefisien muai panjangnya (diberi label X)

b. menyiapkan oven dengan antara suhu (150-200)℃ sesuai instruksi instruktur

c. memasukan batang logam (sampel) dengan lama waktu 30 menit

d. mengeluarkan sampel dan ukur kembali (panjang,lebar,dan tebal) sampel


( menggunakan sarung tangan dan pengukurab langsung dilakukan)

e. mencatat suhu awal dan akhir oven

f. mengulangi percobaan c dengan variasi waktu (sesuai instruksi instruktrur)


82

V. DATA PERCOBAAN

 Data Bahan

Bahan L0 (cm) T0 (℃ ) T1 (℃ ) T2 (℃ )
Besi 9.93 cm 30℃ 153℃ 170℃
Tembaga 11,51 cm 30℃ 153℃ 170℃
Aluminium 7 cm 30℃ 153℃ 170℃

 Pertambahan Panjang

Bahan ∆ T 1 (℃) ∆ T 2 ¿) L1(cm) L2 (cm)


Besi 123℃ 140℃ 10 cm 10,03 cm
Tembaga 123℃ 140℃ 11,53 cm 12,3 cm
Aluminium 123℃ 140℃ 7,19 cm 7,3 cm

Bahan ∆ L1 ∆ L2
Besi 0,07 cm 0,1 cm
Tembaga 0,01 cm 0,79 cm
Aluminium 0,19 cm 0,3 cm

 Koefisien muai panjang

Bahan L0 ( m) ∆ L(m) ∆ T (℃) ∆ T 1(℃ ¿


Besi 9,93 cm 0,02 cm 0,1 cm 123℃
Tembaga 11,51 cm 0,01 cm 0,79 cm 123℃
Aluminium 7 cm 0,19 cm 0,3 cm 123℃

Bahan ∆ T 2(℃ ¿ 1 1
α 1( ) α 2( )
℃ ℃
Besi 140℃ 5731.10-8/℃ 7193.10-8 /℃
Tembaga 140℃ 706.10-8/℃ 49026.10-8/℃
Aluminium 140℃ 22067.10-8/℃ 30612.10-8/℃

VI. PERHITUNGAN

 Koefiesien Muai Panjang Besi

1. dik : ∆ L: 7.10-2 cm
83

∆ T 1 : 123 °C

L0 : 993.10-3 cm

Jawab :

∆L
α=
L0.∆ T 1

7.10−2 cm
α= = 0,00005731/°C
993.10−3 cm.123 ° C

2. dik : ∆ L: 10-1 cm

∆ T 1 : 140 °C

L0 : 993.10-3 cm

Jawab :

∆L
α=
L0.∆ T 1

10−1 cm
α= = 0,00007193/°C
993.10−3 cm.140 ° C

 Koefisien muai panjang tembaga

3. dik : ∆ L: 10-2 cm

∆ T 1 : 123°C

L0 : 11,51 cm

Jawab :

∆L
α=
L0.∆ T 1

10−2 cm
α= = 0,00000706¿ ° C
11,51 cm.123 ° C
84

4. dik : ∆ L: 0,79 cm

∆ T 1 : 140°C

L0 : 11,51 cm

Jawab :

∆L
α=
L0.∆ T 1

0,79 cm
α= = 0,00049026/°C
11,51 cm.140 ° C

 Koefisien muai panjang aluminium

5. dik : ∆ L: 0,19 cm

∆ T 1 : 123°C

L0 : 7 cm

Jawab :

∆L
α=
L0.∆ T 1

0,19 cm
α= = 0,00022067/°C
7 cm.123 ° C

6. dik : ∆ L: 0,3 cm

∆ T 1 : 140 °C

L0 : 7 cm

Jawab :

∆L
α=
L0.∆ T 1
85

0,3 cm
α= = 0,00030612/°C
7 cm.140 ° C

VII. ANALISA DATA

Pemuaian adalah Perubahan suatu benda yang dapat bertambah


panjang,lebar,luas,atau berubah volumenya karena terkena kalor/panas. Praktikum
tentang koefisien muai panjang ini bertujuan untuk mengetahui bahwa koefisien
muai panjang pada logam yang jenis bahannya berbeda namun memiliki ukuran
yang sama jika suhunya dinaikkan.jenis logam yang digunakan pada praktikum
ini adalah besi,tembaga dan aluminium.

Pertama-tama kami melakukan percobaan dengan mengukur suhu awal


benda logam, setelah itu kami panaskan menggunakan furnace dengan suhu 150
℃, kami mencatat pemuaian awal logam tersebut dengan waktu setiap 20
menit,kami memeriksa panjang,lebar dan volume dari masing-masing benda
logam.
86

VIII. KESIMPULAN

Apabila zat padat dipanaskan maka terjadi pemuaian sebuah logam hal ini
dikarenakan adanya pengaruh perubahan suhu atau karena penerima kalor
pemuaian panjang ditandai dengan bertambahnya panjang suhu suatu zat padat
tersebut.

Pengaruh suhu terhadap muai panjang karena suhu berpengaruh terhadap


pemuaian za padat.pada siang hari suhu tinggi sehingga panjang atau volume
benda bertambah sesuai koefisien muai panjang masing-masing jenis
zat.sebaliknya pada suhu rendah,panjang atau volume benda menyusut.

Dalam percobaan kali ini didapatkan koefisien muai panjang masing-masing


logam dengan perubahan suhu yang berbeda.

1. besi dengan ∆ T 1= 123 °C

α =5731.10-8/°C

2. besi dengan ∆ T 2= 140 °C

α =7193.10-8/°C

3. tembaga dengan ∆ T 1= 123°C

α =706.10-8/°C

4. Tembaga dengan ∆ T 2= 140 °C

α =49026.10-8/°C

5. aluminium dengan ∆ T 1= 123 °C

α =22067.10-8/°C

6. Aluminium dengan ∆ T 2= 140 °C

α =30612.10-8/°C
87

IX. DAFTAR PUSTAKA

 University of melbourne school of physics, physics 160 laboratory


manual,1995.
 Braids,D.C.,Experimentation : An Introduction To Measurement Theory And
Experiment Design,1962.
88

LAMPIRAN

Jangka sorong

Lempeng besi,lempeng aluminium,lempeng tembaga

furnace

Anda mungkin juga menyukai