Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS DASAR

Disusun oleh :
1.Annisa Amalia 061930400578
2.Kirana Dhawi Assyura Lubis 061930400584
3.Maestro Abdillah 061930400586
4.Resti Amelia 061930400588
5.Vinolia Sandita Putri 061930400591
6.Werlin Dyah Poetrie 061930400592

Instruktur : Ir.Fatria,M.T.
Judul Percobaan : ANALISIS AIR KRISTAL
Kelas : 1 KB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


Tahun Akademik 2019 - 2020
1. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air Kristal

2. Dasar Teori
Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan
mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan
bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah.
Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam
Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di
dalamnya disebut air Kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah
dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . sebagai contoh adalah hidrat
tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada
suhu 100oC.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
o
110 C

CuCl2.xH2O → CuCl2 + H2O


Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi perubahan Kristal
dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau
tidak. Sebagai contoh Kristal CoCl2.6H2O bewarna merah, jika dipanaskan sampai
CoCl2.6H2O akan bewarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi
biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak
air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar makin sedikit air yang
dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence, misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada
juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan
lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya Kristal NaOH.
Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari laruatan sedemikian rupa
sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat
pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut
bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses
penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-
senyawa organic terutama bersifat tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversible. Penambahan air
kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk
asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami
dehidrasi secara reversible. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida, akan menghasilkan
CoCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang
mengandung hidrat ion Cu2+ .
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dan
larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.
3. Daftar Alat yang Digunakan
 Tabung reaksi : 4 buah
 Bunsen : 1 buah
 Kaca arloji : 4 buah
 Rak tabung reaksi : 1 buah
 Cawan penguap : 2 buah
 Krus porselin + tutup : 2 buah
 Desikator : 1 buah
 Segitiga dan kaki tiga : 1 buah
 Penjepit kayu : 2 buah
 Spatula : 2 buah

4. Bahan yang Digunakan


4.1 Identifikasi Hidrat
 K2Cr2O7
 BaCl2. 2H2O
 Boraks ( Na2B4O7.10 H2O )
4.2 Reversibillitas Hidrat
 CoCl2.x H2O
4.3 Deliquescence dan Efflorescence
 Na2PO4.12 H2O
 CuSO4.5 H2O
 Kal(SO4)2.10 H2O
 CaCl2

4.4 Jumlah Air Kristal


 CuCl2.x H2O

5. Gambar Alat (Terlampir)

6. Keselamatan Kerja
Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menaganinya.

7. Langkah Kerja
7.1 Identifikasi Hidrat
1. Memanaskan sejumlah air Kristal 0.5 gr di dalam tabung reaksi
2. Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung
3. Mencatat perubahan yang terjadi
4. Melarutkan dalam air (amati warna), jika perlu dipanaskan
7.2 Reversibilitas Hidrat
1. Memanaskan lebih kurang 0,3 gr, Kristal di dalam cawan penguapan sampai
warnanya berubah sempurna
2. Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan
3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4. Mencatat perubahan warna
5. Membiarkan dan mencatat perubahan warna

7.3 Deliquescence dan Efflorescence


1. Memempatkan tiap Kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2. meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
3. mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya
4. mengamati sample selama dilaboratorium

7.4 Jumlah Air Kristal


1. Membersihkan porselin krusibel dan tutupnya dengan HNO3 6M
2. membilas dengan aquadest
3. memanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai kemerahan selama
2 menit
4. menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5. memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam krusibel
6. timbang krusibel serta isinya
7. meletakkan krusibel di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan lagi
8. menunggu selama 10 menit, pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10. mengamati residu yang diperoleh, menambahkan air kedalm krusibel sampai 2/3
bagian terisi air
bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan

8. Data Pengamatan
a. Identifikasi Hidrat

Warna Residu
Apakah terdapat H2O Apakah larut Apakah
ZAT pada dinding Awal Akhir dalam air mempunyai air
kristal

K2Cr2O7 Tidak Orange Merah Ya Tidak


bata
BaCl2 Ya Putih Putih Ya Ya

Boraks Ya Putih Putih Ya Ya


b. Beri kesimpulan dari pengamatan Anda !
Apakah dehidrasi dan hidrasi CoCl2, reversible?
Kesimpulan :
 K2Cr2O7 : warna awalzat adalah orange dengan bentuk butiran padat. Saat dipanaskan
warna berubah menjadi merah bata dan tidak terdapat air kristal pada dinding tabung
reaksi. Setelah dingin zat diberi beberapa ml aquadest dan zat K2Cr2O7 membentuk
larutan dan kembali bewarna orange seperti awal.
 BaCl2 dan boraks : warna awal kedua zat adalah putih. Saat dipanaskan warna BaCl2
tetap bewarna putih. Boraks berubah menjadi warna bening dan mengandung air
didinding tabung reaksi. Ketika dingin,diberi beberapa ml aquadest dari dua zat ini
larutan BaCl2 membentuk larutan yang bening sedangkan boraks membentuk larutan
yang bewarna putih.
 dehidrasi dan hidrasi CoCl2 reversible karena kristal yangtelah dipanaskan (CoCl2)
dan dilarutkan dalam air lalu didihkan hingga mengering maka CoCl2 akan
mengkristal dan kembali kebentuk semula.

Reversibilitas Hidrat
Nama zat Warna awal Perubahan warna saat
Dipanaskan Ditambah air Didihkan Dikeringkan
CoCl2 Ungu Biru Ungu Biru Ungu

c. Deliquescence dan Efflorescence


Setelah pengamatan di dapat data :

Zat Pengamatan Kesimpulan

Na2PO4.10 Mengering, melepaskan air Efflorescence


H2O ( senyawa ini bersifat
melepaskan air )
CuSO4.5 H2O Mengering,melepaskan air Efflorescence
( senyawa ini bersifat
melepaskan air )
Kal(SO4)2.10 Mengering,melepaskan air Efflorescence
H2O ( senyawa ini bersifat
melepaskan air )
CaCl2 Mencair, menyerap air Deliquescence
( senyawa ini bersifat
menyerap air )
d. Jumlah Air Kristal
 Massa krusibel + tutup = 56,92 gr
 Massa krusibel + tutup + hidrat = 58,62 gr
 Massa krusibel + tutup + residu = 57,85 gr
 Massa hidrat padat = 1,7 gr
 Massa residu = 0,93 gr
 Mol residu =0,0072 mol
 Massa H2O yang hilang = 0,77 gr
 Mol H2O yang hilang =0,0427 mol
 Jumlah air Kristal = 5,9669
 Rumus molekul dari hidrat = CoCl2.6 H2O

9. Perhitungan
Diketahui : Massa crusible +tutup = 56,92 gr
Massa crusible + tutup + hidrat = 58,62 gr
Massa crusible + tutup + residu = 57,85 gr

 Massa hidrat padat = (Massa crusible + tutup + hidrat) – (Massa crusible + tutup)
= 58,62 gr – 56,91 gr
= 1,7 gr

 Massa residu = (Massa crusible + tutup + residu) – (Massa crusible + tutup)


= 57,85 gr – 56,92 gr
= 0,93 gr

massa residu (CoCl2)


 Mol residu (CoCl2) =
𝐵𝑀 𝐶𝑜𝐶𝑙2

0,93 𝑔𝑟
=
129,8391 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙

= 0,072 mol

 Massa H2O yang hilang = massa hidrat – massa residu


=1,7 gr – 0,93 gr
=0,77 gr
 Mol H2O yang hilang = Massa H2O yang hilang
BM H2O
= 0,77 gr
18 gr/mol
= 0,0427 mol
 Jumlah air Kristal : CoCl2.x H2O → CoCl2+x H2O
Mol CoCl2 = mol CoCl2
gram CoCl2.x H2O = gram CoCl2
Mr CoCl2.x H2O Mr CoCl2

1,7gr = 0,93 gr
(129,8391 + 18,06 x ) 129,8391 gr/mol

220,7265 = 120,7504 + 16,7549 X


220,7265 - 120,7504 = 16,7549 X
99,9761
16,7549 X= 16,7549
X =5,9669

H2O Praktek− H2O teori


 % kesalahan = x 100 %
H2O praktek
5,9669−6
= x 100 %
5,9669
= 0,5547 %
10. Pertanyaan
1) Tuliskan macam-macam air Kristal ?
2) Tuliskan 10 zat yang mengandung air Kristal?
Jawab :
1) - Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam Kristal dan berbentuk H2O
- Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak berbentuk H2O
2) CaCl2.6H2O , boraks (Na2B4O7.2H2O ), Kal(SO4)2. 3H2O, NaOH, CuCl2. 2H2O, K2Cr2O7, CoCl2, BaCl2. 2H2O,

Na2Co3.5H2O, dan CuSO4 .5H2O

11. Analisa Percobaan


Pada percobaan ini dilakukan pengkajian atau analisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Dalan pengujian ini terdapat tahapan yang berbeda yaitu identifikasi hidart,reversibilitas
hidrat,penentuan efflorescence dan deliquescence dan perhitungan jumlah air kristal. Pada
tahap mengidentifikasi hidrat didapat bahwa zat yang terdapat H2O dan mempunyai kristal
BaCl2 dan boraks. Pada tahap reversibilitas hidrat,setelah melakukan percobaan zat
CoCl2.xH2O merupakan zat reversibilitas,karena ketika dipanaskan zat berubah menjadi biru
dan kembal ke ungu (asal) saat dikeringkann. Pada tahap penentuan efflorescence yaitu
NaCO3.10H2O,CuSO4.5H2O dan kal (SO4) dan zat lainnya yaitu CoCl2 termasuk
deliquenscence.
Pada tahap penentuan air kristal,perhitungan membutuhkan ketelitian. Penentuan ini
dimulai dengan penimbangan crusible yang kosong kemudian penimbangan crusible dengan
hidrat padat didalamnya hingga dilakukan proses perhitungan dan didapat rumus molekul
berupa CoCl2. 6H2O . Tapi pada proses perhitungan terdapat kekeliruhan, terkadanf x tidak
tepat dengan nilai x dalam teoritis. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya ketelitian
pada saat menimbang massa air yang lepas sehingga nilai x secara teoritis dan praktek
berbeda.
11. Kesimpulan :
 Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan
mencair bila diletakkan lebih lama lagi.
Contoh : CaCl2
 Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai
dengan pengurangan berat
Contoh : Na2Co3.10 H2O, CuSO4.5 H2O, Kal(SO4)2.10 H2O
 BaCl2 dan boraks mempunyai kristal. Hal tersebut dibuuhkan dari pengamatan saat
diipanaskan BaCl2 langsung menggumpal dan terdapat tetesan air di dinding tabung
reaksi. Boraks juga saat dipanaskan lama-lama zat menggumpal dan terdapat tetesan
air didinding tabung reaksi.
 Larutan reversible adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi
reaktan. Contoh : COCl2. X H2O ).
 Berdasarkan perhitungan jumlah air yang didapat 5,9669 dengan rumus molekulnya
COCl2. 6 H2O.

13.Daftar Pustaka

Jobsheet Penuntun Praktikum “ Kimia Analisis Dasar Analisis Air Kristal”


2019 Politeknik Negeri Sriwijaya. Palemban
Gambar alat

Gambar 1. Desikator Gambar 4. Kaca arloji

Gambar 2. Cawan penguap Gambar 5. Gelas kimia

Gambar 3. Crussible Gambar 6. Rak tabung


Gambar 7. Tabung reaksi Gambar 10. spatula

Gambar 8. Segitiga Gambar Gambar 11. bunsen

Gambar 9.botol aquadest Gambar 12. Penjepit kayu

Anda mungkin juga menyukai