Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Kimia Analisis Dasar

Air Kristal

Disusun oleh :

Kelompok 4

M. Taufik Hidayat (062030400136)

Tiara Vamelia (062030400140)

Melati Maharani (062030401249)

Sarah Devi Arini (062030401253)

Kelas : 1KD

Instruktur : Meilianti, S.T, M.T.

Jurusan Teknik Kimia


Program Studi DIII Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya
2020
2. ANALISIS AIR KRISTAL

1. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air
kristal.

2. DASAR TEORI
Pada umumnya kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa
lama diudara akan mengapsorpsi air pada permukaannya. Jumlah air yang
diabsorbsi relatif kecil dan bergantung pada kelembaban udara. Hal ini dapat
dilihat dari permukaannya yang basah.
Terdapat pula kristal yang mengandung sejumlah air yang terkait
secara kimia dalam kristal tersebut. Kristal – kristal ini biasanya merupakan
garam ionic. Air yang terdapat didalamnya, disebut air kristal dan biasanya
berikatan dengan kationnya.
Air kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu
dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pda suhu diatas titik didih
air. Sebagai controh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah
menjadi tembaga (II) krorida melalui pemanasan pada suhu 1100C
Reaksi penghilangan air kristal pada pemanas :

1100C
CuCl2 . xH2O CuCl2 + H2O

Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi


perubahan kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada
pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh kristal
CoCl2.6H2O berwarna merah, jika dipanaskan sampai CoCl 2.2H2O akan
berwarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi
biru.
Adanya senyawa hidrat bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air.
Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembaban udara, makin besar
kelembaban makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini
disebut efflorescence, misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada juga senyawa yang
bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih
lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya kristal
NaOH. Tidak hanya air di udara, tetpai dapat juga menyerap air dari
larutan
sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian
disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya
di udara tetapi larutan juga. Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada
saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan merupakan senyawa hidrat
yang sebenarnya. Air yang dihasilkal tersebut merupakan proses penguraian
dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa –
senyawa organic, terutama bersifat seperti tersebut diatas
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses
reversibel. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak
akan mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan
senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami dehidrasi secara reversibel.
Penambahan air ke dalam CoCl anhidrasi, akan menghasilkan CuCl.2H2O.
Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang
mengandung hidrat ion Cu2+.
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali
melalui kristalisasi dari larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung
kepada cara pembuatan hidrat tersebut.

3. DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN :


• Tabung reaksi
• Bunsen
• Kaca arloji
• Rak tabung
• Cawan penguap
• Krus porselin + tutup
• Desikator
• Segitiga dan kaki tiga
• Penjepit kayu
• Spatula
• Statis dan penjepit

4. BAHAN YANG DIGUNAKAN


4.1 Identifikasi Hidrat
• K2Cr2O7
• BaCl2
• Boraks
4.2 Reversibilitas Hidrat
• CoCl2.xH2O
4.3 Deliquescence dan Efflorescence
• Na2CO3. 10 H2O
• CuSO4 . 5 H2O
• Kal(SO4)2 . 10H2O
• CaCl2
4.4 Jumlah air kristal
• CoCl2 . xH2O
5. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
6. KESELAMATAN KERJA
Jangan menyentuh kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula
untuk menanganinya.
7. LANGKAH KERJA
7.1 Identifikasi Hidrat
1. Memanaskan sejumlah kristal 0,5 gr, di dalam tabung reaksi
2. Jika ada tetesan air di dinding tabung, catatlah
3. Mencatat perubahan yang terjadi (warna,sifat)
4. Setelah dingin melarutkan dalam air (amati warna larutan), jika perlu
memanaskan
7.2 Reversibilitas Hidrat
1. Memanaskan ± 0,3 gr. Kristal di dalam cawan penguapam sampai
warnanya berubah sempurna
2. Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan
3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4. Mencatat perubahan warna
5. Membiarkan dan mencatat perubahan warna
7.3 Deliquescence dan Efflorescencel
1. Menempatkan tiap kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2. Meletakkan senyawa – senyawa tersebut ke cawan penguapan
3. Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembabannya
4. Mengamati sampel selama di laboratorium
7.4 Jumlah air kristl
1. Membersihkan porselin crusible dan tutupnya dengan HNO3 6M
2. Membilas dengan aquades
3. Memanaskan crusible beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai
kemerahan selama 2 menit
4. Menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5. Memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui kedalam crusiblen
6. Menimbang crusible
7. Meletakkan crusible di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat,
memanaskan lagi, jangan sampai merah
8. Selama 10 menit memusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. Menimbang lagi samapi diperoleh berat konstan
10. Mengamati residu yang diperoleh, menambahkan air ke dalam crusible
sampai 2/3 bagian terisi air
Bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan.
8. DATA PENGAMATAN
a. Identifikasi Hidrat
Zat Apakah Warna residu Apakah larut Apakah
terdapat H2O dalam air mempunyai
pada dinding air kristal
K2Cr2O7 Tidak ada Merah Larut Ada
maroon
BaCl2
Ada Putih Larut Ada
Boraks
Ada Putih Larut Ada

b. - Beri kesimpulan dari hasil pengamatan anda!


Warna awal CoCl2.xH2O adalah warna ungu gelap, setelah dipanaskan
dalam cawan penguapan warnanya berubah menjadi biru. Setelah
dilarutkan dengan air warnanya kembali berubah menjadi ungu,
kemudian saat dipanaskan lagi warnanya menjadi biru dan kering.
Jadi, saat zat dipanaskan dan kering zat mengalami perubahan warna,
namun saat diberi aquades warna kembali seperti semula.

- Apakah dehidrasi dan hidrasi CoCl2 reversibel?


Ya, karena seperti penjelasan diatas zat yang dipanaskan dan kering
akan berubah warna, namun saat diberi air zat akan berubah ke warna
awalnya.

c. Deliquesce dan Efflorescence


Zat Pengamatan Kesimpulan
Na2CO3 . 10H2O Zat melepaskan air, hal ini Senyawa Na2CO3 .
dibuktikan dengan 10H2O merupakan
pengurangan berat yang senyawa Efflorescence.
terjadi. setelah
pengamatan, menunjukkan
zat melepaskan uap air.

CuSO4 . 5H2O Zat melepaskan air, hal ini Senyawa CuSO4 . 5H2O
dibuktikan dengan merupakan senyawa
pengurangan berat yang Efflorescence
terjadi. setelah
pengamatan, menunjukkan
zat melepaskan uap air.

Kal(SO4)2 . 10H2O Zat melepaskan air, hal ini Senyawa Kal(SO4)2 .


dibuktikan dengan 10H2O merupakan
pengurangan berat yang senyawa Efflorescence
terjadi. setelah
pengamatan, menunjukkan
zat melepaskan uap air.
CaCl2 . 2H2O Senyawa CaCl2 . 2H2O
Zat menyerap air dan merupakan senyawa
mencair saat lebih lama Deliquescence
diletakkan di udara
terbuka. Zat tersebut
bersifat hidroskopis.

d. Jumlah air kristal

 Massa crusibel + tutup = 28,8750 gr


 Massa crusibel + tutup + hidrat padat = 29,8750 gr
 Massa crusibel + tutup + residu = 29,4174 gr
 Massa hidrat padat = 29,8750 gr – 28,8750 gr
= 1 gr
 Massa residu (CoCl2) = (massa crusibel+tutup+residu) - (massa
Crusibel+tutup)
= 29,4174 gr – 28,8750 gr
= 0,5425 gr
 Mol residu (CoCl2) (a) = massa residu
Mr CoCl2
= 0,5425 gr
129 gr/mol
= 0,004 mol
 Massa H2O yang hilang = (massa hidrat padat) – (massa residu)
= 1gr – 0,5425 gr
= 0,4575 gr
 Mol H2O yang hilang (b) = massa H2O yang hilang
Mr H2O

= 0,4575 gr
18 gr/mol

= 0,0254 gr

 Jumlah air kristal = massa H2O yang hilang = massa residu


x Mr H2O Mr CoCl2
0,4575 gr = 0,5425 gr
18x 129 gr/mol
18x = 108,7880
x = 6,0437

 Rumus molekul dan hidrat = CoCl2 . xH2O


= CoCl2. 6H2O

Presentase kesalahan

CoCl2 . xH2O CoCl2. 4H2O

= Teori - praktek x 100%


Teori
= 6,0437 - 6 x 100%
6
= 7,283%

9. PERTANYAAN

1. Tuliskan macam – macam air kristal!


2. Tuliskan 10 zat yang mengandung air kristal!

Jawab

1. - Hidratasi adalah air yang berikatan dengan ion – ion dalam kristal dan
terbentuk H2O
- Konstifusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak
terbentuk H2O

2. a. K2Cr2O7
b. BaCl2
c. Boraks
d. CoCl2
e. Na2CO3
f. CuSO4
g. Kal(SO4)2
h. CaCl2
i. NaOH
k. CaCl
10. ANALISA PERCOBAAN

• Pada percobaan identifikasi hidrat K2Cr2O7 tidak terdapat H2O


pada dindingnya. Berwarna merah maroon, tidak larut dalam air,
dan tidak mempunyai air kristal. Sedangkan BaCl2 dan boraks,
terdapat H2O pada dindingnya. Warnanya putih, larut dalam air,
dan mempunyai air kristal
• Efflorencence merupakan zat yang melepaskan air, hal ini
dibuktikan dengan pengurangan berat yang terjadi pada uap air.
Controhnya CuSO4.5H2O, Kal(SO4)2.10H2O, dan Na2CO3.10H2O.
• Deliquescence merupakan zat yang menyerap air dan mencair saat
lebih lama diletakkan di udara yang terbuka. Controhnya CaCl2
• Larutan reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari
produk menjadi reaktan. Contonya CoCl2.xH2O
• Menghitung jumlah air kristal merupakan cara agar bisa
menentukan rumus molekul dan hidrat. Contohnya CoCl2.xH2O,
dimana x yang harus kita tentukan

11. KESIMPULAN
Air kristal merupakan air yang terkandung di dalam kristal-kristal
yang berupa garam ionik dan biasanya mengikat kationnya. Dapat
disimpulkan dari hasil pengamatan atau praktikum, bahwa BaCl2dan boraks
memiliki air kristal sedang K2Cr2O7 memiliki air kristal. Serta CoCl2.xH2O
terbukti mengalami reversibilitas dan juga terdapat senyawa yang dapat
menyerap dan melepaskan air. (deliquescence dan efflorescence)
GAMBAR ALAT

SPATULA KAKI TIGA

KRUS PORSELIN + TUTUP BUNSEN

DESIKATOR KACA ARLOJI


TABUNG REAKSI CAWAN PENGUAP

RAK TABUNG

SEGITIGA PORSELIN PENJEPIT KAYU

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet “Penuntun Praktikum Kimia Analisis Dasar” Jurusan Teknik


Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai