GARAM HIDRAT
Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat.
Sedangkan senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara
kimia sebagai bagian dari kristalnya disebut senyawa hidrat, misalnya
BaCl2.2H2O. Molekul air yang terikat dalam hidrat hidrat tersebut disebut
dengan air hidrat. Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal, karena
mengandung molekul air yang mempunyai ikatan hidrogen.
Misalnya pada hidrat tembaga(II) sulfat pentahidrat, CuSO4.5H2O.
Antara molekul SO4 2- dengan SO4 2- tersebut terjadi gaya tolak
menolak, begitu juga antara molekul Cu 2+ dengan Cu 2+. Jadi
molekul H2O berfungsi sebagai penstabil gaya tolak menolak antara
molekul sejenis itu. Dengan daya molekul air pada kisi kristal, maka akan
menyebabkan kristal itu stabil sehingga kisi dalam yang terhidrat akan
membentuk ikatan hidrogen. Molekul air terikat secara kimia dalam
senyawa sehingga molekul air bagian dari kisi kristal. Senyawa yang
demikian disebut air. Molekul air merupakan bagian dari senyawa
misalnya tembaga sulfat(II) pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4.5H2O.
Senyawa hidrat bisa mengikat satu sampai dua puluh molekul air, maka
akan membentuk kristal dekahedron yang beebentuk bujur sangkar, dan
senyawa ini disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara
molekul H2O yang berikatan hidrogen yang mengurung molekul netral
lainnya tanpa ukatan berbentuk bujur sangkar. Melalui proses pemanasan,
senyawa hidrat atau garam hidrat bisa terurai menjadi senyawa anhidrat
atau garam anhidrat dan uap air. Artinya molekul air (air hidrat) terlepas
dari ikatan dimana kehilangan air dari hidrat ini terjadi dalam beberapa
tahap membentuk suatu rangkaina juga dengan molekul airnya. Molekul
air yang terperangkap tersebut dapat bereaksi dengan senyawa induk,
seperti dalam molekul heksametilen tetra amin dan terjadi ikatan
hidrogen dengan H2O. Beberapa senyawa yang dikristalkan dari larutan
airnya, kristal ionnya akan membentk hidrat. Pada beberapa kasus
molekul air merupakan ligan yang terikat langsung pada ion logam. Air
penghidratan dapat dihilangkan dengan cara pemanasan, penghilangan
air tersebut biasanya disertai dengan perubahan struktur hablur. Sebagian
bahan seperti protein dan silika yang biassanya disebut zeolit akan
kehilangan air apabila dipanaskan tanpa perubahan besar dari
strukturnya. Hidrat biasa terjadi pada zat padat ionik seperti NaCl,
H2SO4. Hal ini disebabkan karena pada strukturnya tidak stabil dan untuk
menstabilkannya diperlukan air (H2O). Melalui proses pemanasan,
senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat dan uap air. Artinya
molekul air terlepas dari ikatannya melalui beberapa tahap dan
membentuk rangkaian yang juga berstruktur kristal yang teratur dan
mengandung sedikit air. Dengan pemanasan terus-menerus semua
molekul air hidrat akan terlepas. Namun jika ini dibiarkan di udara terbuka
--------->
CuSO4(s)
5H2O
CuSO4.5 H2O (kiri) dan CuSO4 (kanan). Sumber: Chemistry, The Molecular
Nature of Matter & Change, Martin S. Silberberg, 2000.
Bila suatu zat terlarut yang berupa fasa padat kembali. Zat padat yang
terbentuk tersebut mengandung air. Senyawa atau zat padat yang tidak
mengandung air disebut senyawa anhidrat, misalnya senyawa CaO yang
merupakan hidrat dari Ca(OH)2. Istilah-istilah penting dalam mempelajari
air hidrat ini adalah sebagai berikut :