Anda di halaman 1dari 17

Penetapan kadar sulfat dalam

natrium sulfat
Kelompok 4 :
1. Azhar Farhan R
2. Dinda Nurfitra A
3. Rifany Mutiara
4. Zalfa Adhya R
Teori
Sulfat dapat diendapkan dari larutan garamnya sebagai
Barium Sulfat. Pengendapan dilakukan dalam suasana asam
(HCl) untuk menghindari pengendapan Barium yang lain,
Misalnya BaCO3 dan Ba3(PO4)2. Untuk menghindari
kopresipitasi penambahan BaCl2 harus encer sedikit demi
sedikit. Pemeraman (aging) dilaksanakan dalam keadaan
panas untuk memperbesar hablur dan mengurangi
kopresipitasi. Endapan BaSO4 sangat halus sehingga mudah
merayap ke atas (creeping). Dalam pemijaran endapan
BaSO4 dapat tereduksi oleh karbon dari kertas saring
menjadi BaS.
Teori
BaSO4 + 4C BaS + 4 CO

Oleh karena itu semua karbon hilang, sisa pijar


dibubuhi 1 tetes H2SO4 pekat dan dipijarkan kembali
untuk mengubah BaS menjadi BaSO4 kembali.

BaS + H2SO4 BaSO4 + H2S


Dasar
Dalam suasana asam dan panas sulfat dapat
diendapkan dengan BaCl2 menjadi BaSO4 yang
berwarna putih, setelah pemijaran diteteskan H2SO4
untuk mereduksikan kembali BaS menjadi BaSO4.Sisa
pijar ditimbang sebagai BaSO4.
Reaksi
• Na2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2NaCl
Putih

• BaSO4 + 4C BaS + 4CO


Putih Putih
• BaS + H2SO4 BaSO4 + H2S
Putih Putih
Bahan
1. Sampel Na2SO4.10H2O
2. HCl 4N
3. BaCl2 0,5N
4. Air Suling
5. Air Suling Panas
6. HNO3 4N
7. AgNO3 0,1%
8. H2SO4 pekat
Alat - alat
[ Kaca Arloji [ Segitiga Porselen
[ Labu Semprot [ Policemen
[ Piala Gelas 400 ml [ Tabung Reaksi
[ Piala Gelas 800 ml [ Rak Tabung Reaksi
[ Pengaduk [ Desikator
[ Tutup Kaca [ Corong
[ Teklu [ Penyangga Corong
[ Kaki Tiga [ Kertas Saring No. 42
[ Kasa Asbes [ Gegep
[ Neraca Analitik [ Oven
[ Neraca Digital [ Penangas Air
[ Cawan Porselen
[ Meker
Bagan kerja
1 2 1 1 2 2

Siapkan 2
Encerkan ±
buah piala ± 0,5 gram Larutkan ± + beberapa +
  10 mL 0,5 50 mL air Didihkan bersamaan
gelas 400 sampel Na2SO4 50 mL air tetes HCl 4N N
suling
mL . 10 H2O suling

Saring
  dengan
Uji kelebihan asam kertas saring no. 42 Uji pengendapan
Uji
  pengotor dan cuci dengan air sempurna Erami di penangas
suling panas air ± 1 jam Endapkan
  dengan
sampai bebas
pengotor dan asam
Bagan Kerja

Keringkan di
oven dan lipat
Keluarkan cawan porselen, Perarang, pijarkan, dan
kemudian pijarkan dinginkan diudara terbuka

Uapkan dengan api kecil


di ruang asam sampai
asap putih hilang

Serangkaian tahapan pemijaran, pendinginan di


desikator, dan penimbangan dilakukan berulang
kali hingga di capai bobot tetap bagi BaSO4

Dinginkan di desikator Timbang


Perhitungan
Kadar Praktek

X 100 %

Kadar Teori
  𝑀𝑟 𝑆𝑂 4
X 100 %
𝑀𝑟 𝑁𝑎 2 𝑆 𝑂 4 .10 𝐻 2 𝑂

Ketelitian

 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 X 100 %


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

Kesalahan
 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 − 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖 X 100 %
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
Identifikasi Sampel
Na2SO4 . 10 H2O

• Bentuk = Kristal (monoklinik)


• Warna = Putih
• Titik Lebur = 32.38 °C
• Berat Jenis = 1.464 g/cm3 
• Titik Didih = 1429 °C (anhidrat)
• Biasa digunakan oleh industri pembuat kaca
• Tidak berbau
• Larut dalam air
• Dalam air adalah bentuk anhidrat nya
• Disebut juga garam glauber
Pembahasan
•  Ion sulfat merupakan sejenis anion poliatom dengan rumus empiris dengan
massa molekul 96.06 satuan massa atom; ia terdiri dari atom pusat sulfur dikelilingi
oleh empat atom oksigen dalam susunan tetrahidron. Ion sulfat bermuatan cas dua
negatif dan merupakan basa konjugat ion hidrogen sulfat (bisulfat),, yaitu bes
konjugat asam sulfat, H2SO4.

Ion sulfat dapat diendapkan sebagai endapan Barium Sulfat halus yang
berwarna putih dengan pengendap Barium Klorida. Pengendapan harus dilakukan
dalam suasana asam dan panas.Asam yang digunakan adalah HCl. Perlu
diperhatikan juga, khusus untuk piala gelas berisi larutan BaCl 2 0,5 N yang sudah
diencerkan tadi tidak perlu ditaruh pengaduk di dalamnya, juga tutup kaca yang
digunakan tidak perlu dibilas seperti tutup kaca larutan sampel.
Pembahasan
Pemeraman berfungsi agar pengotor yang terperangkap secara oklusi maupun
adsorpsi (keduanya sering disebut kopresipitasi) dapat terlepas kembali ke larutan
induknya. Selain itu, pemeraman juga membiarkan partikel-partikel endapan yang
masih kecil bergabung sesamanya membentuk endapan dengan ukuran partikel yang
lebih besar. Dengan demikian, endapan yang diperoleh semakin kasar dan murni.

Endapan BaSO4 halus disaring dengan kertas saring No. 42. Oleh karena
kelarutannya kecil dalam air suling panas, maka digunakan air suling panas untuk
mencuci endapan. Pengotor tak hanya berupa ion Cl-, melainkan juga ion H+ dari HCl
yang membuat suasana larutan menjadi asam.
Ada beberapa endapan yang dapat tereduksi dengan karbon dari kertas saring ini, seperti
pada endapan BaSO4.

Oleh karena itu, setelah pemijaran perlu diteteskan setetes H 2SO4pekat untuk
mengoksidasikan lagi BaS menjadi BaSO4. Pada penguapan di ruang asam hendaknya
berhati-hati karena dihasilkan gas H2S. Tahapan pemijaran, pendinginan, dan
penimbangan dilakukan hingga tercapai bobot tetap, yaitu selisih kedua pemijaran paling
rendah maksimal 0,4 miligram atau 0,0004 gram. Sisa pijar ditimbang sebagai BaSO 4.

Pencucian endapan dengan menggunakan air panas bertujuan untuk mempercepat


hilangnya pengotor dari endapan.Pendinginan cawan yang berisi abu di udara terbuka
untuk menurunkan suhu cawan dan abu karena jika suhu masih tinggi kemudian ditetesi
H2SO4 ke abunya dikhawatirkan cawan akan retak karena perbedaan suhu yang tinggi
antara cawan dan pereaksi.
Q&A
1. Mengapa pengasam yang digunakan HCl? Karena jika
digunakan pegasam lain seperti H2CO3 atau H3PO4, akan terjadi pengendapan
Ba yang lain, misalnya BaCO3, Ba3(PO4)2, juga akan menambah pengotor.

2.Mengapa BaCl2 yang digunakan harus diencerkan terlebih dahulu?


Karena apabila yang digunakan BaCl2 pekat, akan terjadi
kopresipitasi.Dan juga agar endapan yang terbentuk murni dan besar.

3.Apa yang terjadi jika tidak dibubuhi 1 tetes H2SO4 pekat setelah dipijarkan?
Kadar Sulfat tidak akan bisa didapat karena jika tidak ditambah
H2SO4 , sisa pijar yang di dapat adalah BaS bukan BaSO4

4.Dalam reaksi, terbentuk NaCl, dan NaCl tersebut tidak ikut bereaksi pada
reaksi selanjutnya, lalu apa ynag terjadi dengan Nacl tersebut?
NaCl tersebut akan terbuang bersamaan dengan pencucian pengotor
Cl-

5. Mengapa penguapan/pemanasan dilakukan di ruang asam setelah


menambahkan H2SO4? Untuk menghilangkan gas
SO2 yang berbahaya yang berasal dari H2SO4 agar tak terhirup
Q&A
6. Apakah setelah ditambah H2SO4 pekat, kadar Sulfat tetap dari endapan/sampel
tadi atau dari H2SO4 pekat?
Tetap dari endapan tadi.Tetapi kelebihan Sulfida akan menguap
menjadi H2S.

7. Mengapa saat uji pengendapan sempurna, seringkali endapan belum sempurna?


Karena BaCl2 yang digunakan
konsentrasi nya encer, kemungkinan karna BaCl2 yang digunakan kurang .

8. Mengapa pengasam tidak digunakan H2SO4?

Karena jika digunakan H2SO4 maka kadar akan naik dan %kesalahan semakin besar.
AS IH
AK
E R IM
T

Anda mungkin juga menyukai