Anda di halaman 1dari 19

Penetapan Kadar Nikel dalam Nikel

Sulfat (NiSO4)
Nama Kelompok :
-Daffa Ikhlasul Amal (5)
-Bagaskara Nur Cahyo (4)
-Shananura Xena Azzahra A. (26)
TEORI
DASAR
Garam nikel dapat diendapkan dengan pereaksi organik dimetil
glioksima (dalam alkohol) dalam suasana basa lemah, membentuk
endapan nikel dimetilglioksima yang berwarna merah.

REAKSI
NiSO4 + 2C4H8N2O2 + 2NH4OH Ni(C4H7N2O2)2 + (NH4)2SO4 + 2H2O
Merah
PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan Bahan
Piala gelas 400 ml Sampel Nikel sulfat (NiSO4)
Dimetil glioksima (C4H8N2O2) 1% (dalam
Kaca arloji
alkohol)
Tutup kaca Ammonium hidroksida (NH4OH) 10%
Pengaduk Barium khlorida (BaCl2) 0,5N
Cawan kaca masir Asam khlorida (HCl) 4N
Vakum Air suling
Desikator Air suling panas
Kasa Asbes
Labu semprot
Kakitiga

Tabung reaksi

Termometer
BAGAN KERJA

1. Timbang 2. Larutkan sampel hingga 3. Tambahkan NH4OH hingga


± 0,1 gram ± 100 ml dan panaskan hingga terbentuk endapan dan tercium
NiSO4.6H2O suhu 80°C, lalu tambahkan bau NH3, lalu simpan di ± 15 ml C4H8N2O2
1% (dalam penangas air selama ± 1 jam, alkohol)dan diuji pengendapan sempurna
3. Saring dengan cawan kaca masir G2/G3, lalu 4. Keringkan endapan dalam oven
cuci endapan dengan air suling panas hingga bersuhu 120°C selama ± 1 jam
bebas pengotor sulfat

5. Dinginkan endapan dalam desikator dan timbang endapan


sebagai Ni(C4H7N2O2)2 yang berwarna merah

6. Lakukan pemanasan endapan secara berulang – ulang hingga


mencapai bobot tetap
DATA PERHITUNGAN
Kadar Teoritis = Ar Ni x 100%
Mr NiSO4.6H2O
= 59 x 100%
263
= 22,43%

Kadar Praktek = Ar Ni x Bobot abu x 100%


Mr Ni(C4H7N2O2)2 Bobot sampel
= 59 x 0,1167 x 100%
263 0,1030
= 25,42%
Persen Akurasi = Kadar Praktek x 100%
Kadar Teoritis
= 25,42% x 100%
22,43%
= 113,33% (Kesalahan Positif)

Persen Kesalahan = (Kadar Teoritis - Kadar Praktek) x 100%


Kadar Teoritis
= (22,43% - 25,42%) x 100%
22,43%
= -13,33%
Catatan
Diketahui : Bobot sampel = 0,1030 gram
: Bobot Sisa Pijar = 0,1167 gram
: Ar Ni = 59 H=1
S = 32 C = 12
O = 16 N = 14
IDENTIFIKASI SAMPEL

NiSO 4.6H 2O (Nikel (II) Sulfat heksa Hidrat)

Warna Sampel : Hijau Kebiruan


Bentuk Sampel : Kristal padat
PEMBAHASAN
Garam Nikel dapat diendapkan dengan pereaksi organik C4H8N2O2
(Dimetilglioksima) sebagai endapan Ni(C4H7N2O2)2 (Nikel Dimetil
glioksima) yang berwarna merah. Dimetil glioksima merupakan
pengendap organik non polar yang spesifik, hanya dapat digunakan
untuk mengendapkan Nikel dan Paladium.
Karena merupakan senyawa non polar, Dimetilglioksima tidak dapat
melarut dalam pelarut polar seperti air. Oleh karena itu, pelarut untuk
senyawa ini harus juga bersifat non polar seperti alkohol. Inilah alasan
mengapa Dimetilglioksima selalu dilarutkan dalam alkohol. 

Nikel Dimetil glioksima optimal pembentukannya dalam


suasana basa lemah (NH4OH), sedangkan Paladium harus dalam
keadaan asam (HCl). Selain Dimetilglioksima, terdapat pula
beberapa pereaksi organik yang digunakan sebagai pengendap
spesifik, antara lain 8-Hidroksi Kuinolina dengan Alumunium
dan Magnesium, lalu Nitroso 2-Naftol dengan Kobalt.
Endapan yang dihasilkan (Nikel Dimetilglioksima) merupakan endapan
merah dengan kerapatan yang rendah dikarenakan volumenya yang besar.
Hal ini mengakibatkan endapannya mudah merayap (creeping). Endapan
tidak perlu dipijarkan, cukup dengan pemanasan dengan oven bersuhu
1200C.

Oleh karena itu digunakan cawan kaca masir sebagai penyaring.


Endapan ini kecil kelarutannya dalam air suling panas, oleh karena itu
pencuci digunakan air suling panas untuk mempermudah pencucian. Untuk
mempercepat pengeringan, pada tahap terakhir endapan dibilas dengan
alkohol 1 : 1.
PERTANYAAN &
JAWABAN
1. Mengapa Dimetil Glioksima dilarutkan dalam alkohol?
Jawab : Karena merupakan senyawa non polar, Dimetilglioksima
tidak dapat melarut dalam pelarut polar seperti air. Oleh
karena itu, pelarut untuk senyawa ini harus juga bersifat non
polar seperti alkohol.
2. Mengapa larutan harus dipanaskan sampai 80°C?
Jawab : Karena suhu pemanasan mempengaruhi larutan.
Pemanasan hinggga suhu 80ºC dilakukan agar terbentuk
endapan yang sempurna karena jika suhu kurang dari
80ºC endapan tidak akan mengendap sempurna dan apabila suhu
lebih dari 80ºC pereaksi organik akan rusak.
3. Mengapa endapan harus dikeringkan pada suhu 120 °C?
Jawab : Karena 120 °C merupakan suhu yang tepat untuk
mengeringkan endapan nikel. Endapan nikel juga bersifat labil
pada suhu di atas 200 C.
4. Mengapa endapan Ni+ terbentuk dalam basa lemah?
Jawab : Karena jika diendapkan dalam suasana netral tidak
akan terbentuk endapan, dan jika diendapkan dalam suasana
basa kuat akan terjadi kopresipitasi (terbentuk
endapan Ni(OH)2 ).
5. Apakah Ni dapat diendapkan dengan pereaksi non-organik?
Jawab : Tidak, karena dikhawatirkan apabila diendapkan dengan
garam (anorganik) dalam suasana netral tidak akan
terbentuk endapan dan jika diendapkan dengan basa kuat
(anorganik) akan terjadi kopresipitasi.
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai