0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut merangkum prosedur penetapan kadar krom dalam kalium kromat dengan metode gravimetri. Tahapannya meliputi reduksi kromat menjadi krom(III), pengendapan menjadi krom(III) hidroksida, dan pembakaran untuk menentukan bobot krom oksida. Dokumen juga menjelaskan teori, bahan, dan alat yang digunakan serta reaksi kimia yang terjadi.
Dokumen tersebut merangkum prosedur penetapan kadar krom dalam kalium kromat dengan metode gravimetri. Tahapannya meliputi reduksi kromat menjadi krom(III), pengendapan menjadi krom(III) hidroksida, dan pembakaran untuk menentukan bobot krom oksida. Dokumen juga menjelaskan teori, bahan, dan alat yang digunakan serta reaksi kimia yang terjadi.
Dokumen tersebut merangkum prosedur penetapan kadar krom dalam kalium kromat dengan metode gravimetri. Tahapannya meliputi reduksi kromat menjadi krom(III), pengendapan menjadi krom(III) hidroksida, dan pembakaran untuk menentukan bobot krom oksida. Dokumen juga menjelaskan teori, bahan, dan alat yang digunakan serta reaksi kimia yang terjadi.
• Muhammad Daffa Atallah (16) • Sasha Nabila (24) • Setyo Hanung Daru Wijaya (25) PENETAPAN KADAR KHROM DALAM KALIUM KHROMAT METODE GRAVIMETRI TEORI Khrom dapat diendapkan sebagai khrom (III) hidroksida. Bila cuplikan sebagai khrom (VI), misalnya garam khromat atau dikhromat, harus direduksi dulu dalam suasana asam. Sebagai pereduksi dapat dipakai Na2SO3, KNO3 atau NaNO2 Khrom (III), bersifat amfoter, karena itu sebagai pengendap tidak dapat dipakai basa kuat. Dengan NH4OH bila berlebih akan membentuk senyawa kompleks [Cr(NH3)6]3+.Bila pereduksian tidak sempurna, larutan tidak akan berwarna hijau. DASAR Kalium Khromat yang berwarna kuning direaksikan dengan Asam Sulfat menjadi Kalium Dikhromat yang berwarna sindur. Khrom (VI) ini kemudian direduksikan dengan Natrium Sullfit, Natrium Nitrit, atau Kalium Nitrit menjadi Khrom (III) yang berwarna hijau. Khrom (III) kemudian diendapkan dengan Ammonia menjadi Khrom (III) Hidroksida yang merupakan endapan selai berwarna hijau kebiru-biruan. Setelah dipijarkan, sisa pijar ditimbang sebagai Khrom (III) Oksida. TUJUAN • Menetapkan kadar Khrom dalam Kalium Khromat melalui tahapan • Untuk mencari kemurnian Cr • Melatih siswa/i dalam melakukan praktek Gravimetri • Mengetahui Reaksi-reaksi yang terjadi pada penetapan Cr • Mengetahui Pereaksi yang dipakai dalam penetapan ini REAKSI • 2K2CrO4(Kuning)+ H2SO4 --> K2Cr2O7 (Sindur) + K2SO4 + H2O • K2Cr2O7 + H2SO4 --> H2Cr2O7 + K2SO4 • H2Cr2O7 --> 2CrO3 + H2O • 2CrO3 + 3Na2SO3 --> Cr2O3 (Hijau) + 3Na2SO4 • Cr2O3 (Hijau)+ 3H2SO4 --> Cr2(SO4)3 + 3H2O • Cr2(SO4)3 + 6NH4OH --> 2Cr(OH)3 (Hijau Kebiruan)+ 3(NH4)2SO4 • 2Cr(OH)3 --> Cr2O3 (Hijau Kebiruan) + 3H2O ALAT DAN BAHAN Alat : • Piala gelas 400 dan 800 mL. • Corong beserta penyangga • Pengaduk dan policemen corong • Kaca arloji • Tabung reaksi • Labu semprot • Neraca analitik • Tutup kaca • Gegep besi • Gelas ukur 10 mL • Oven • Pembakar teklu dan meker • Cawan porselin • Kaki tiga • Segitiga porselin • Kasa asbes • Desikator Bahan • SampelKalium Khromat • Air suling • H2SO44N • Na2SO3 • NH4OH 2 N • HCl 4 N dan BaCl2 0,5 N BAGAN KERJA Identifikasi Bentuk Umum • Padat • Massa molar • Kristal : 294,185 g/mol • Warna kuning • Kepadatan: 2,68 g/cm³ • Titik lebur: 398 °C • Titik didih: 500 °C • Larut dalam: Air Perhitungan • Kemurnian Sampel = Ar Cr x 100% Mr K2CrO4 • Kadar Praktek =Ar Cr x Bobot abu x 100% Mr Cr2O3 Bobot sampel PEMBAHASAN Dalam pemanasan pertama volume air di atur agar tidak lama mendidihnya dan dilakukan setelah penambahan reduktor untuk mempercepat dan menyempurnakan proses pereduksian. Pereduksian dilakukan karena hanya Kation saja yang dapat dijadikan hidroksida, sedangkan Khrom dengan Biloks Tinggi (VI) akan membentuk anion. Natrium Sulfat juga teroksidasi menjadi Natrium Sulfat segingga akan semakin banyak pengotor yang terdapat dalam endapan. Pemanasan Kedua dilakukan sebelum pengendapan. Ini upaya untuk mendapatkan endpan berbentuk selai. Khrom (III) tidak dapat di endapkan dengan basa kuat karna nersifat amfoter. Tetapi apabila di endpakam dengan Ammonia nerlebih maka akan terbentuk senyawa kompleks Heksaamin Khrom (III) Hidroksida. Jika pengendap kurang/lebih maka larutan akan keruh karena terbentuk koloid sehingga akan bocor ketika di saring. Pemanasan Ketiga di gunakan untuk menghilangkan bau Amoniak dan memperbesar molekul endapan. Hal-Hal Yang Harus Di Perhatikan • Mendapatkan endapan berwarna hijau kebiruan? NH4OH tidak boleh kurang atau pun lebih • Banyaknya pengotor Sulfat? Dari di tambahkan H2SO4 dan di oksidasinya Na2SO3 menjadi Na2SO4 • Agar tidak terbentuk koloid? NH4OH yang di gunakan tidak boleh lebih atau kurang.