PERMANGANOMETRI
TITRASI PERMANGANOMETRI
• Titrasi permanganometri adalah penetapan
kadar zat berdasarkan hasil oksidasi
dengan kalium permanganat KMnO4.
• Titrasi permanganomet merupakan salah
satu titrasi redoks.
• Metode permanganometri didasarkan pada
reaksi oksidasi pada ion permanganat.
• Oksidasi ini dapat berlangsung dalam
suasana asam, netral dan alkalis.
PRINSIP
• Prinsip titrasi permanganometri adalah reaksi oksidasi
reduksi pada suasana asam yang melibatkan elektron dengan
jumlah tertentu, dibutuhkan suasana asam (H2SO4) untuk
mencapai tingkat oksidasi dari KMnO4 yang paling tinggi
dan bilangan oksidasi +7 menjadi +2.
• Pada proses titrasi tidak dibutuhkan indikator lain.
• Karena KMnO4 sudah mampu memberikan perubahan warna
saat titik akhir titrasi yang ditandai dengan terbentuknya
warna merah muda.
• Sifat dari KMnO4 ini dikenal sebagai autoindikator.
• Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan
pemanasan ( 70ºC) untuk memperceepat reaksi.
• Pada awal reaksi titrasi, warna merah mantap untuk
beberapa saat yang menandakan reaksi berlangsung
lambat.
• Pada pembuatan titran selanjutnya, warna merah hilang
makin cepat karena ion mangan (II) yang terjadi
berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi
• Selanjutnya titran dapat ditambahkan lebih cepat sampai
titik akhir titrasi tercapai yaitu sampai pada tetesan
dimana warna merah menjadi warna merah jambu.
▪ Meskipun KMnO4 dapat diperoleh dalam keadaan murni,
tetapi larutan titernya tidak dapat dibuat langsung dengan
menimbang seksama.
▪ Ini disebabkan waktu dilarutkan dalam air, ia akan bereaksi
dengan pengotoran yang mungkin ada dalam air atau pada
dinding wadah.
▪ Karena itu mula-mula dibuat larutan kira-kira sama dengan
yang kemudian dibakukan, misalnya dengan menggunakan
natrium oksalat.
▪ Larutan permanganate yang akan disimpan dibuat dengan
pemanasan kemudian disaring dengan glasswool, krus atau
penyaring asbes.
▪ Bila larutan ini akan dipakai hanya untuk hari itu saja,
maka pemanasan ini tidak perlu..
▪ Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan endapan
MnO2 yang dapat mempercepat penguraian larutan.
• Sejumlah baku primer tersedia untuk pembakuan larutan
kalium permanganate antara lain asam oksalat dihidrat
dan natrium oksalat.
• Larutan permanganate apabila larutan encer tidak stabil
karena adanya reaksi berikut :
4 KMn + 2H2O 4 MnO2 + 4 OH- + 3O2 SIFAT-
SIFAT KALIUM PERMANGANAT :
• 1. Natrium Oksalat
• Senyawa ini, Na2C2O4 merupakan standar primer yang baik
untukpermanganat dalam larutan asam.
• Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian tinggi, stabil pada
saat pengeringan, dan non higroskopis.
• Reaksinya dengan permanganate agak sedikit rumit dan berjalan lambat
pada suhu ruangan, sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai sekitar
60°C.
• Bahkan pada suhu yang lebih tinggi reaksinya mulai dengan lambat,
namun kecepatannya meningkat ketika ion mangan (II) terbentuk.
• Mangan (II) bertindak sebagai katalis, dan reaksinya disebut
autokatalitik, karena katalisnya diproduksi di dalam reaksi itu sendiri.
• Ion tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan cara bereaksi
dengan cepat dengan permanganate untuk membentuk mangan
berkondisi oksidasi menengah (+3 atau +4), di mana pada gilirannya
secara cepat mengoksidasi ion oksalat, kembali ke kondisi divalent.
• Persamaan untuk reaksi antara oksalat dan permanganate adalah