Permanganometri
[Kelompok VI]
Pengertian Reduksi-Oksidasi
Oksidasi adalah proses yang mengakibatkan hilangnya
satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom,ion atau
molekul).Bila suatu unsur dioksidasi,keadaan
oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu
zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh electron
dan dalam proses itu zat direduksi.
Reduksi adalah proses yang mengakibatkan
diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat
(atom,ion atau molekul).Bila suatu unsur direduksi
keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif
(kurang positif).Jadi suatu zat pereduksi adalah zat
yang kehilangan electron dalam proses itu zat ini
dioksidasi.
Permanganometri
Permanganometri adalah metode titrasi
dengan menggunakan kalium permanganat
yang merupakan oksidator kuat dalam larutan
yang bersifat asam. Titrasi ini didasarkan atas
titrasi reduksi dan oksidasi.
Pada proses titrasi permanganometri tidak perlu
ditambahkan indikator untuk mengatahui
terjadinya titik ekivalen,karena MnO4– yang sudah
berwarna ungu
Reaksi reduksi ion permanganat (MnO4–) tergantung pada
suasana larutan.
Dalam suasana asam ion permanganat (MnO4–) yang
berwarna ungu mengalami reduksi menjadi Mn2+ yang
tidak berwarna menurut reaksi :
MnO4 – + 8H+ + 5e– Mn2+ + 4H2O
Dalam suasana netral dan basa,MnO4– mengalami reduksi
menjadi endapan MnO2 yang berwarna hitam, menurut
reaksi : MnO4 – + 2H2O + 3e– MnO2 + 4OH–
Sumber kesalahan dalam titrasi
Sumber-sumber kesalahan pada titrasi
permanganometri,antara lain terletak pada: Larutan
pentiter KMnO4- pada buret, apabila percobaan
dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada
buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2
sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh
pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah
larutan berwarna merah rosa.Penambahan KMnO4 yang
terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah
ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung
menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.
Standar-standar Primer untuk
Permanganat
Arsen (III) oksida
Senyawa As2O2 adalah standar primer yang sangat baik untuk larutan-larutan
permanganat. Senyawa ini stabil, nonhigroskopik dan tersedia dengan tingkat
kemurnian yang tinggi.
Natrium Oksalat
Senyawa ini Na2C2O4, juga merupakan standar primer yang baik untuk permanaganat
dalam larutan asam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian yang
tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan nonhigroskopik. Reksinya dengan
permanganat agak sedikit rumit, dan meskipun banyak penyelidikan telah
dilakukan, mekanisme tepatnya tidak perna jelas
Persamaan untuk reaksi untuk oksalat dan permanganat adalah :
5C2O42+ + 2MnO4- + 16H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Besi
Kawat besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat di jadikan sebagai sebuah
standar primer. Unsur ini larut dalam asam klorida encer dan semua besi (III) yang
siproduksi selama proses pelarutan direduksi menjadi besi (II) jika larutannya
kemudian dititrasi dengan permanganat, cukup banyak ion klorida yang dioksidasi
selain besi (II).
Prinsip titrasi
Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada