Pengertian Reduksi-Oksidasi Oksidasi adalah proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom,ion atau molekul).Bila suatu unsur dioksidasi,keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh electron dan dalam proses itu zat direduksi. Reduksi adalah proses yang mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat (atom,ion atau molekul).Bila suatu unsur direduksi keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif (kurang positif).Jadi suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan electron dalam proses itu zat ini dioksidasi. Permanganometri Permanganometri adalah metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganat yang merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi. Pada proses titrasi permanganometri tidak perlu ditambahkan indikator untuk mengatahui terjadinya titik ekivalen,karena MnO4– yang sudah berwarna ungu Reaksi reduksi ion permanganat (MnO4–) tergantung pada suasana larutan. Dalam suasana asam ion permanganat (MnO4–) yang berwarna ungu mengalami reduksi menjadi Mn2+ yang tidak berwarna menurut reaksi : MnO4 – + 8H+ + 5e– Mn2+ + 4H2O Dalam suasana netral dan basa,MnO4– mengalami reduksi menjadi endapan MnO2 yang berwarna hitam, menurut reaksi : MnO4 – + 2H2O + 3e– MnO2 + 4OH– Sumber kesalahan dalam titrasi Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri,antara lain terletak pada: Larutan pentiter KMnO4- pada buret, apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa.Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+. Standar-standar Primer untuk Permanganat Arsen (III) oksida Senyawa As2O2 adalah standar primer yang sangat baik untuk larutan-larutan permanganat. Senyawa ini stabil, nonhigroskopik dan tersedia dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Natrium Oksalat Senyawa ini Na2C2O4, juga merupakan standar primer yang baik untuk permanaganat dalam larutan asam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian yang tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan nonhigroskopik. Reksinya dengan permanganat agak sedikit rumit, dan meskipun banyak penyelidikan telah dilakukan, mekanisme tepatnya tidak perna jelas Persamaan untuk reaksi untuk oksalat dan permanganat adalah : 5C2O42+ + 2MnO4- + 16H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O Besi Kawat besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat di jadikan sebagai sebuah standar primer. Unsur ini larut dalam asam klorida encer dan semua besi (III) yang siproduksi selama proses pelarutan direduksi menjadi besi (II) jika larutannya kemudian dititrasi dengan permanganat, cukup banyak ion klorida yang dioksidasi selain besi (II). Prinsip titrasi Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada
reaksi redoks.Dalam reaksi ini,ion MnO4- bertindak
sebagai oksidator.Ion MnO4- akan berubah menjadi ion
Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan
kadar oksalat atau besi dalam suatu sample.
Alat dan bahan Alat–alat - Hot plate - Corong kaca Bahan–bahan - Gelas kimia - Larutan H2SO4(asam - Labu erlenmeyer 250 mL sulfat) - Termometer 100°C - Larutan baku KMnO4 - Pipet gondok 10 mL - larutan cuplikan Fe2+ - Buret 50 mL - Aquades - Labu takar 100 mL - Larutan H2C2O4(asam - Statif dan klem oksalat) Cara Kerja Pembakuan larutan KMnO4 dengan larutan H2C2O4 0,1N - Dipipet 10 mL asam oksalat 0, 1 N, dimasukkan ke erlenmeyer 250 mL - Ditambahkan 10 mL H2SO4 4N - Dipanaskan 60°C - 70°C - Dititrasi larutan panas ini dengan KMnO4 Penentuan kadar besi secara permanganometri - Dipipet 10 mL larutan cuplikan Fe2+, dimasukkan ke erlenmeyer 250 mL - Ditambahkan 2 mL H2SO4 4N - Dipanaskan 60°C - Dititrasi larutan panas ini dengan KMnO4 - Dihitung konsentrasi Fe+ Pada permanganometri,titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi.Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi. Kalium Permanganat distandarisasikan dengan menggunakan asam oksalat Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan kelebihan permanganat. Reaksi
Setengah reaksi redoks larutan KMnO4 dengan Fe2+
a. larutan kalium permanganat jika terkena cahaya atau dititrasi cukup
lama maka mudah terurai menjadi MnO2,sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat.Oleh karena itu penggunaan buret yang berwarna gelap itu lebih baik. b. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4.Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4– dengan Mn2+.Dengan reaksi : MnO4– + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+ Terimakasih