Oleh :
Lenny Wulansari
652004022
Tanggal Praktikum
: 26 Juni 2006
JUDUL
TUJUAN
1. Dapat mempelajari dan mengetahui aspek kimia dari kromium (III).
2. Dapat membuat serta mempelajari kristal potassium trioksalatokromat (III).
DASAR TEORI
Kromium merupakan salah satu unsur yang terletak pada golongan transisi seri
pertama. Dalam susunan berkala unsur-unsur, kromium terletak pada golongan VIB
periode 4. Unsur kromium mempunyai tingkat oksidasi yang berbagai macam yaitu +2,
+3 dan +6. Bilangan oksidasi +6 ditemukan pada anion kromat (CrO 42-) yang berwarna
kuning dan anion dikromat (Cr2O72-) yang berwarna orange. Dalam larutan encer,
kromium khususnya pada krom (II) mudah mengalami oksidasi menjadi krom (III).
Senyawa Cr (III) dapat dibentuk dari Cr2O3 (p) dengan melarutkan dalam asam
atau basa atau dengan reduksi Cr2O72-. Senyawa Cr (III) dapat tereduksi menjadi Cr (II).
Cr3+ + e- Cr2+
Kromium (III) akan mengendap jika bereaksi dengan larutan amonia tetapi akan
larut dalam kelebihan yang membentuk ion atau senyawa komplek.
Reaksi :
Dengan larutan NaOH, kromium (III) akan mengendap abu-abu biru yang akan larut
dalam kelebihan. Sedangkan dalam larutan hidrogen peroksida dan suasana basa akan
membentuk larutan kuning.
Reaksi :
Kromium dapat digunakan dalam industri logam. Selain itu kromium dan
senyawanya digunakan sebagai katalis. Kromium murni larut dalam HCl pekat dan
H2SO4 membentuk ion Cr2+.
Jika sebuah larutan mengandung Cr (VI) seperti ion dikromat atau kromat
merupakan fungsi pH maka kesetimbangan antara ion ion ini tergantung pada
konsentrasi H+. Anion dikromat lebih dominan pada larutan asam dan anion kromat
pada larutan basa. Larutan dikromat biasanya digunakan sebagai zat pengoksidasi /
oksidator dan larutan kromat untuk mengendapkan logam kromat dan pada larutan basa
bukan merupakan oksidator yang baik.
REAKSI
CARA KERJA
A. Kromium (III)
1. Disiapkan 25 ml larutan encer kromium (III) klorida. 6H2O.
2. Larutan dibagi menjadi 4 sama banyak kemudian dimasukkan dalam tabung
reaksi yang berbeda.
3. Tabung 1 ditambahkan reagen NaOH encer berlebih.
4. Tabung 2 ditambahkan reagen NH3 encer.
5. Tabung 3 ditambahkan reagen NH4Cl encer diikuti dengan mengencerkan amonia
itu sehingga larutan menjadi basa.
6. Tabung 4 ditambahkan reagen NaOH encer berlebih diikuti dengan H 2O2 encer
kemudian campuran ini dididihkan dan diasamkan dengan CH3COOH encer dan
ditambahkan sedikit serbuk Pb.
7. Diamati perubahan yang terjadi pada keempat tabung reaksi.
yang
terbentuk
disaring
dan
dicuci
dengan
etanol
kemudian
dikeringanginkan.
6. Massa kristal ditimbang dan dihitung % rendemennya.
HASIL PENGAMATAN
A. Kromium (III)
25 ml larutan encer kromiun (III) klorida 6H2O dibagi menjadi 4 sama banyak dan
dimasukkan dalam tabung reaksi yang berbeda.
Tabung
1
2
3
Reagen
NaOH encer berlebih
NH3 encer
NH4Cl encer
Hasil pengamatan
Endapan putih
Endapan hijau, larutan hijau keruh
Tidak terjadi perubahan
+ NH3 encer
NaOH encer berlebih
+ H2O2 encer
Endapan putih
dipanaskan + CH3COOH
Endapan larut
+ serbuk Pb
Timbul gelembung
= 2,4121 gram
Massa kristal
= 1,0949 gram
Perhitungan :
Massa Na2C2O4 = 1,85 gram (Mr = 134 g/mol)
mol H2C2O4.2H2O =
mol K2Cr2O7 =
massa H 2 C 2 O4 .2 H 2 O
4,4 gram
0,3492 mol
Mr
126 g / mol
Reaksi : 9 C2O42- +
Cr2O72- +
: 0,0138
5,017.10-3
0,3492
: 0,0138
1,533.10-3
0,0215
3,067.10-3
3,484.10-3
0,3277
3,067.10-3
Mol K3[Cr(C2O4)3]
= 3,067.10-3 mol.
Mr K3[Cr(C2O4)3]
= 433 g /mol
% Rendemen =
1,0949
massa kristal
100% = 1,328 x 100% 82,45 %
massa teoritis
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini akan dipelajari aspek kimia dari kromium (III) yang dapat
dilakukan dengan mereaksikan kromiun (III) klorida .6H2O dengan larutan yang berbedabeda.
Selain
itu
juga
dapat
dilakukan
dengan
membuat
kristal
potassium
trioksalatokromat (III).
Kromium (III)
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pada tabung 1 yang ditambahkan NaOH
encer membentuk endapan berwarna putih. Pada tabung 2 yang ditambahkan amonia
encer membentuk endapan dimana larutan berwarna hijau keruh. Pada tabung 3
ditambahkan NH4Cl encer, tidak terjadi perubahan pada larutan tetapi pada saat
ditambahkan amonia encer membentuk endapan berwarna putih kehijauan. Pada
tabung 4 yang ditambahkan NaOH encer membentuk endapan putih kemudian
ditambahkan H2O2 encer yang juga membentuk endapan putih sedangkan pada saat
larutan dipanaskan larutan berubah menjadi hijau kekuningan dan endapan menjadi
larut pada saat diasamkan dengan CH3COOH encer. Setelah itu ditambahkan serbuk
Zn menghasilkan gelembung-gelembung gas pada larutan.
JAWAB PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
Kromium (II) akan mudah mengalami oksidasi menjadi kromium (III) dalam larutan
encer.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Hindarto,Jimmy,1999.Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik II . FSM Kimia.: Salatiga.
Petrucci,JH. 1992. Kimia Dasar Jilid III . Erlangga.: Jakarta
LAMPIRAN
Laporan sementara