IODOMETRI
Oleh :
Reza Permana Putra
(652009012)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2011
Tanggal Praktikum
: 17 Maret 2011
JUDUL
: IODOMETRI
TUJUAN
1. Agar praktikan dapat membuat larutan Na2S2O3 dan menetapkan standarisasi larutan
tersebut.
2. Agar praktikan dapat menetapkan kadar khlor aktif dalam pemutih pakaian.
3. Agar praktikan dapat menetapkan kadar kafein dalam sampel.
DASAR TEORI
Pada percobaan iodometri digunakan larutan Na2S2O3 sebagai titran dengan K2Cr2O7
sebagai oksidator yang kuat. Dalam metode ini analat harus terbentuk oksidator kuat karena
analat selalu direduksi dulu dengan KI sehingga terbentuk I2 yang kemudian akan di titrasi
dengan Na2S2O3.
Oks analat + I- Red analat + I2
2 S2O32- + I2 S4O62- + 2 IReaksi S2O32- dengan I2 berlangsung baik dari segi kesempurnaannya, berdasarkan
potensial redoks masing-masing:
S4O62- + 2 e- 2 S2O32I2 + 2 e- 2 I-
E= 0,08 volt
E = 0,536 volt
Selain itu, reaksi berjalan cepat dan bersifat unik karena oksidator lain tidak mengubah
S2O32- menjadi S4O62- melainkan menjadi SO3 seluruhnya atau sebagian menjadi SO4.
Kesalahan titrasi dapat disebabkan:
1. Kesalahan Oksigen: oksigen di udara dapat menyebabkan hasil titrasi teralalu tinggi
karena dapat mengoksidasi ion yodida menjadi I2 juga sebagai berikut:
O2 + 4 I- + 4 H+ 2 I2 + 2H2O
Dan tampak bahwa reaksi ini mengarah ke kanan pada pH rendah. Selain dari itu reaksi
ini dikatalisa oleh cahaya dan panas. Kebanyakan titrasi iodometri dilakukan pada pH
antara 5 dan 9, maka kesalahan oksigen menjadi kecil. Namun jangan membiarkan
larutan untuk dititrasi tergeletak terlalu lama;sebaiknya secepatnya dititrasi setelah
penambahan KI.
2. Pada pH tinggi muncul bahaya lain, yaitu bereaksinya I2 yang terbentuk dengan air
(hidrolisa) dan hasil reaksinya bereaksi lanjut sehingga menyebabkan penggunaan
Na2S2O3 menurun.
3. Di atas sudah disebutkan bahaya kesalahan karena pemberian amilum terlalu awal.
4. Banyak reaksi analat dengan KI yang berjalan agak lambat. Karena itu sering kali harus
ditunggu sebelum dititrasi; sebaliknya menunggu terlalu lama tidak baik karena
kemungkinan iod menguap.
CARA KERJA
1. Pembuatan dan standarisasi larutan Na2S2O3 0,1 M
Ditimbang 6,2 gr Na2S2O3.5H2O dan dilarutkan dalam labu ukur 250 ml sampai
garis tera.
(p)
dan 10 ml
KI 10%.
Dititrasi iodium yang sudah dibebaskan dengan larutan Na 2S2O3 sampai berwarna
kuning muda kemudian ditambahkan dengan 3 tetes indikator amylum 1%.
akuades kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan etanol
25 ml
I
19
28,3
9,3
II
28,3
37,8
9,5
Perhitungan:
Cr2O72- + 10 H+ + 6 I- 2 Cr3+ + 2 I2 + 2 H2O
Reaksi:
K2Cr2O7 =
10
1000
(1)
0,015 = 1,5 . 10
(2)
-4
mol
2.
I
0
1,4
1,4
II
1,4
3
1,6
III
6,6
8
1,4
Reaksi:
(1)
(2)
I
10
II
10
III
10
8,5
12,9
15,1
18,1
20,4
12,9
15,1
18,1
20,4
22,5
2,2
2,3
2,1
4,4
dipakai (ml)
Volume rata-rata: 2,25 ml
IV
10
V
10
Perhitungan:
5
C8H10N4O2 + I2 C8H10N4O2I2
Reaksi:
2 S2O32- + I2 2 I- + S4O62-
(1)
(2)