LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STRATA 1 SAINS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
Disusun Oleh :
HOO SHEREN OKTAVIA HARTONO
652013044
Pembimbing II,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan nikmatnya kepada penulis dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
hingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Kegiatan PKL yang dilaksanakan di Balai Laboratorium Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi penulis
yang sebelumnya belum didapatkan pada kegiatan perkuliahan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Eka Sudarsana, SKM, M.Kes selaku pembimbing I yang telah
memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.
2. Dr. Lydia Ninan Lestario, MS selaku dosen dan pembimbing II yang selalu
menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan kegiatan PKL dan menyusun laporan dengan
baik.
3. Drs. Agus Tri Cahyono, Apt., M.Si. selaku Kepala Balai Laboratorium
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan kesempatan
untuk melaksanakan PKL di tempat ini.
4. Suharsi, SKM, M.Kes selaku sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah yang telah membantu dan memberikan ijin untuk melaksanakan
PKL di Balai Laboratorium Kesehatan Semarang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Institional..................................................................................2
1.2.2 Tujuan Pokok........................................................................................2
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA LAPANGAN................4
2.1 Gambaran Umum........................................................................................4
2.1.1 Profil Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah...............4
2.1.2 Tugas Pokok Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah...4
2.1.3 Fungsi Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.............5
2.1.4 Tujuan Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.............5
2.2 Visi dan Misi...............................................................................................6
2.3 Sejarah Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah...................6
2.4 Struktur Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan...................................7
2.5 Sumber Daya Manusia................................................................................8
5
2.6 Fasilitas.......................................................................................................9
2.6.1 Pelayanan Unggulan............................................................................11
2.6.2 Pelayanan Pemeriksaan Patologi Klinik.............................................12
2.6.3 Pelayanan Pemeriksaan Kimia............................................................13
2.6.4 Pelayanan Pemeriksaan Mikrobiologi.................................................14
2.6.5 Kegiatan Pelayanan Lain.....................................................................15
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PKL............................................16
3.1 Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan........................................16
3.2 Uraian Kegiatan Praktek Kerja Lapangan.................................................18
3.2.1 Latar Belakang....................................................................................18
3.2.2 Tinjauan Pustaka.................................................................................19
3.2.3 Metode pemeriksaan dan prinsip pemeriksaan...................................25
3.2.4 Pembahasan.........................................................................................27
BAB IV PENUTUP.......................................................................................29
4.1 Simpulan...................................................................................................29
4.2 Saran..........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................31
LAMPIRAN...................................................................................................33
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah pegawai menurut golongan..................................................... 8
Tabel 2.2 Jumlah pegawai menurut pendidikan.................................................. 9
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan PKL................................................................. 16
Tabel 3.2 Kandungan Unsur Gizi Terasi............................................................. 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan........................ 7
Gambar 5.1 Destruksi.......................................................................................... 33
Gambar 5.2 Destilasi........................................................................................... 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Dokumentasi........................................................................... 33
Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Kesadahan Total............................................... 34
Lampiran 3. Hasil Pemeriksaan Detergen........................................................... 36
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Formalin........................................................... 37
Lampiran 5. Hasil Pemeriksaan Logam Mn....................................................... 38
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Logam Cu........................................................ 41
BAB I
PENDAHULUAN
praktek
dalam
bidang
kimia
dan pada hari Sabtu hingga pukul 13.00. Kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan konsumen.
Laporan Praktek Kerja Lapangan dibuat dari awal pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan sampai selesainya Praktek Kerja Lapangan.
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Laboratorium
Kesehatan
Jawa
Tengah
merupakan
petugas
laboratorium
untuk
menambah
pelayanan
dan
pemeriksaan
laboratorium
yang
berkualitas.
c. Melaksanakan pelayanan dan pemeriksaan laboratorium dengan harga
terjangkau untuk kepuasan masyarakat/pelanggan.
d. Meningkatkan kemampuan sumber daya dan teknologi laboratorium
kesehatan dan lingkungan.
e. Menjalin kerjasama dengan unit kerja terkait untuk kegiatan rujukan.
2.3 Sejarah Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Tengah
Gewestlyk laboratorium yang dilekatkan dengan CBZ (Central
Burgerlyk Ziekenkuis) itulah nama BLK pada jaman Belanda. Pada saat itu
bertugas untuk menangani semua pemeriksaan khususnya mengenai semua
pemeriksaan penyakit menular sebagai bagian GGD (Geneeskuidige
Gezondheids Dienst).
Kurang lebih tahun 1958 menjadi Laboratorium kesehatan daerah dan
sebagai bagian dari seksi P4M di bawah Inspeksi Kesehatan Jawa Tengah.
Tahun 1970 dilepas dari seksi P4M yang hakekatnya berubah menjadi
pengetahuan
dan
ketrampilannya
dengan
mengikuti
4
5
GOLONGAN
IV a
III d
III c
III b
III a
II d
II c
II b
II a
1d
Tanpa golongan
JUMLAH
JUMLAH
6
17
10
3
6
7
4
5
5
1
6
70
PENDIDIKAN
Dokter S2
S2
Dokter
S1
D3
SMU
SMAK
SPRG
SMP
ST (Sekolah
Teknik)
SD
Jumlah
JUMLAH
1
6
2
13
23
17
1
1
2
2
2
70
2.6 Fasilitas
Fasilitas yang digunakan di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah sangat memadai sesuai dengan standar laboratorium utama di
wilayah Provinsi Jawa Tengah. Seluruh fasilitas di Balai Laboratorium
Kesehatan Jawa Tengah diperoleh dari Pemerintah Jawa Tengah.Fasilitas
peralatan milik Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah terdiri
atas alat pemeriksaan dan alat kebutuhan operasional, yaitu :
1. Sysmex XS-800i, berfungsi untuk melakukan pemeriksaan hematologi
seperti hemoglobin, hitung jumlah lekosit, hitung jumlah eritrosit, diff
count, hematokrit dan indeks eritrosit.
2. Humased 20, berfungsi untuk melakukan pemeriksaan laju endap darah.
3. Gallery Mixer AVL, berfungsi untuk menghomegenkan sampel darah.
darah
tepi
dan
identifikasi
bakteri
pada
pemeriksaan
mikrobiologi.
5. Urine Analyzer, berfungsi untuk melakukan pemeriksaan urin seperti
protein, reduksi, berat jenis, pH, bilirubin, benda keton dan urobilin.
6. ABX Pentra 400, berfungsi untuk melakukan pemeriksaan kimia darah
seperti gula darah, kolesterol, trigliserida, asam urat, ureum, kreatinin,
SGOT, SGPT, albumin, total protein, dan magnesium.
7. Stardust MC 15, berfungsi untuk melakukan pemeriksaan Ca,
pemeriksaan HDL-Kolesterol.
8. Electrolyte Analyzer, berfungsi untuk melakukan pemeriksaan elektrolit
seperti natrium, kalium, dan klorida.
9. Centrifuge, berfungsi untuk memisahkan sel-sel darah dengan serum atau
plasma.
10. Diasorin, berfungsi untuk melakukan pemeriksaan serologi yang
menggunakan metode ELISA CLIA misalnya HbsAg.
11. PIMA, berfungsi untuk melihat efektivitas obat ARV terhadap jumlah
CD4 pada orang positif HIV.
12. Spektrofotometer, berfungsi untuk menetapkan kadar suatu zat dalam
sampel air dengan menggunakan metode spektrofotometri seperti kadar
besi, mangan, fosfat, nitrit, sulfat, dll.
10
13. AAS
(Absorption
Atomic
Spectrophotometer),berfungsi
untuk
mengidentifikasi dan menentukan (kualitatif dan kuantitatif) logamlogam dalam tingkat trace dalam semua jenis materi dan larutan.
14. Inkubator, berfungsi untuk menginkubasi atau mengeramkan mikroba
yang ditanam pada suatu media biasanya pada suhu 37oC selama 18-24
jam.
15. Oven, berfungsi untuk sterilisasi kering pada peralatan gelas seperti
cawan petri, tabung alkali, dll.
16. Stomacher, berfungsi untuk menghomegenkan sampel makanan di ruang
mikrobiologi.
17. Autoclave,
berfungsi
untuk
mensterilkan
suatu
benda
dengan
11
12
13
3. Toksiologi
a. Narkoba
b. Pestisida
2.6.4
14
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Tanggal
Ruang/Kegiatan
2 Mei 2016
Lab Kimia
Lingkungan
2.
3 Mei 2016
Kimia Amami
3.
4Mei 2016
4.
7 Mei 2016
Laboratorium
Toksiktologi
Lab Kimia
Lingkungan
5.
Lab Kimia
Lingkungan
6.
Kimia Amami
Kegiatan
1. Serah terima mahasiswa UKSW.
2. Melakukan analisa fisika sampel
air minum, badan air dan limbah (
pH, Suhu, TDS, TSS, Bau, Rasa,
Kekeruhan, Warna).
3.Melakukan uji sisa clor.
1. Melakukan analisa protein kasar
pada sampel air limbah dengan
metode kjedahl.
2. Melakukan
uji
kadar
air
menggunakan metode oven.
3.Membuat H2SO410%.
1.Pemeriksaan COD air limbah.
1. Melakukan Preparasi sampel.
2. Melakukan Pengujian Phospat
pada sampel air.
1.Pengambilan sampel air.
2.Preparasi pembuatan standar Al.
3.Membuat kurva standar.
4.Menggunakan
alat
spektrofotometer UV double
beam.
1. Menerima sampel ikan.
2. Melakukan pengujian formalin.
15
13 14 Mei 2016
Ruang Instrumen
AAS
8.
16 17 Mei 2016
Lab Kimia
Lingkungan
9.
18 19 Mei 2016
Kimia Amami
10.
Kimia Amami
11.
23 25 Mei 2016
Kimia Amami
12.
26 Mei 2016
Kimia Lingkungan
13.
27 Mei 2016
Kimia Lingkungan
14.
28 Mei 2016
Kimia Amami
15.
30 Mei 2016
Kimia Lingkungan
16.
31 Mei 2016
17.
1 Juni 2016
R. Rapat
Perpustakaan
16
17
18
Komposisi
155
22,3
2,9
9,9
2,7
31,1
38,2
72,6
78,5
0
0
0,24
0
33,8
100
2. Terasi
Terasi adalah suatu jenis penyedap makanan berbentuk pasta,
berbau khas hasil fermentasi udang, ikan, atau campuran keduanya
dengan garam atau bahan tambahan lain. Hampir semua negara di
Asia Selatan dan Tenggara memiliki produk ini yaitu Hentak,
19
20
berlangsung,
semakin
besar
produksi
enzim
dari
21
hidrogen
peroksida
b) Pepsin yang mengkataisa pemutusan ikatan peptida
c) Polinukleotidase
yang
mengkatalisa
hidrolisa
polinukleotida
2. Protein Pengangkut
Protein pengangkut mempunyai kemampuan membawa ion
atau molekul tertentu dari suatu organ lain melallui aliran
darah, yang termasuk golongan ini antara lain:
a) Hemoglobin pengangkut oksigen
b) Lipo protein pengangkut lipid.
3. Protein Struktural
Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural
sel jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan, yang
termasuk golongan ini adalah elastin, fibrin, dan keratin.
4. Protein Hormon
Protein hormon adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin membantu mengatur aktivitas metabolisme didalam
tubuh.
5. Protein Pelindung
Protein ini pada umumnya terdapat dalam darah, melindungi
organisme dengan cara melawan serangan zat asing yang
masuk dalam tubuh.
6. Protein Kontraktil
22
dan
dicadangkan
untuk
beberapa
proses
metabolisme.
Adapun sumber protein ada dua yaitu dari hewani dan nabati.
Protein dari hewani merupakan sumber protein yang baik,dalam
jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan
kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya,
seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang kedelai
merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai
biologi tertinggi. Protein kacang-kacangan terbatas dalam asam
amino metionin (Almatsier, 2005 dalam Diana, 2010).
Prinsip analisis Kjeldahl adalah sebagai berikut: bahan organik
di didihkan dengan asam sulfat pekat sehingga unsur-unsur dapat
terurai. Atom karbon menjadi CO2 dan nitrogen menjadi amonium
sulfat.
Larutan
tersebut
kemudian
dibuat
alkalis
dengan
23
24
d. CuSO4
e. NaOH 30%
f. H3BO3
g. HCl
h. Indikator EBT
2. Prosedur Kerja
a. Ditimbang sampel 1 gram.
b. Dimasukkan dalam labu kjeldhal, dan ditambah K2SO4 dan
CuSO4masing-masing seujung sendok.
c. Ditambahkan 10 mL H2SO4(p)dan sedikit aquades sampai
semua sampel tercelup.
d. Didestruksi hingga warnanya hijau bening ( 2 jam).
e. Didestilasi, sampel dibilas dengan aquades dan ditambah 50
mL NaOH 30 % atau hingga basa.
f. Ditampung destilat dierlenmeyer yang sudah berisi 25 mL
H3BO32% sampai berubah warna dari bening menjadi hijau.
g. Ditambah 3 tetes inidikator EBT dan ditirasi dengan HCl.
3. Pengamatan dan Hasil
Massa sampel : 0,8800 gram
N HCl
: 0,1212 N
Vol. Titrasi
: 27,90 mL
25
x 100%
= 34,32 %
3.2.4 Pembahasan
Pada pemeriksaan uji protein sampel digunakan adalah nomor
221. Kandungan protein yang diukur dalam penelitian ini yaitu protein
total. Protein total merupakan pengukuran protein tidak langsung tetapi
dengan penentuan kandungan nitrogen (N) dalam bahan.
Pada labu Kjeldhal ditambahkan K2SO4 dan CuSO4 ini berfungsi
sebagai katalis. Sedangkan penambahan H2SO4 adalah untuk melepas
H+ pada sampel, sehingga yang tertinggal hanya N (protein)-nya saja.
Serta penambahan H3BO32% pada erlenmeyer pada penampungan
adalah untuk mengikat N (protein) pada sampel yang sudah didestruksi
tadi.
Pada hasil didapatkan kadar protein pada sampel (terasi udang)
adalah sebesar 34,32%, hasil yang diperoleh mendekati hasil penelitian
yang dilakukan oleh Karim, dkk(2014), yaitu bahwa terasi rebon
memiliki nilai kadar protein 35,10%. Ini menunjukkan bahwa terasi
yang dihasilkan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
layak dikonsumsi untuk sehari-hari.
Menurut Nooryanti et al.(2010) selama proses fermentasi terasi,
protein terhidrolisis menjadi turunannya yaitu proteolisis, peptone,
peptidae, dan asam amino. Komposisi terbanyak asam amino adalah
26
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Selama PKL 2 Mei 2016 sampai dengan 2Juni 2016 penulis
menyimpulkan :
1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu upaya
untuk memperoleh pendidikan atau latihan, pengalaman dan pembelajaran
tambahan bagi mahasiswa sehingga dapat menguasai dan menerapkan
prinsip dasar pemeriksaan kimia lingkungan dan kimia makanan dan
minuman dalam kurikulum pendidikan S1 FSM UKSW.
2. Selama melaksanakan kegiatan PKL penulis sebagai peserta kegiatan PKL
mendapatkan pengalaman dan tambahan ilmu serta keterampilan dalam
hal pemeriksaan di laboratorium dengan menggunakan alat-alat canggih
atau otomatis, serta memperoleh umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana.
28
4.2 Saran
1. Bagi Instansi Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Peralatan dan fasilitas di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah sudah memadai dan cukup modern, walaupun demikian
perlu diadakan peningkatan lagi seperti renovasi untuk laboratorium
kimia makanan dan minuman perlu diberi vetilasi agar ada sirkulasi
udara didalam laboratorium, dan untuk laboratorium kimia lingkungan
diperlukan rak yang lebih besar untuk tempat sampel sehingga sampel
dapat ditata rapi tidak berada dilantai dan mengganggu jalan.
2. Bagi Universitas
Universitas Kristen Satya Wacana khususnya Fakultas Sains dan
Matematika
lebih
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
29
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto E. dan E. Liviawaty. 1991. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius,
Yogyakarta.
Diana, F.M. 2010. Fungsi dan Metabolisme Protein dalam Tubuh Manusia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 4, No. 1
Direktotat Gizi Depkes. 1992. Produk Fermentasi Ikan Garam. Balai Besar Riset
Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.
Grave,
D.S.
2015.
World
Register
of
Marine
Species.
30
31
LAMPIRAN
32
titrasi
(mL)
2,25
3,55
2
2,35
1,5
1,95
7,85
9,5
2,4
1,25
1,3
10,95
3,2
3,25
5,58
2,5
2,45
0,75
4,9
3,1
0,9
Data Pembakuan
Standar 1 10,40 mL
Standar 2 10,40 mL
Total Kesadahan
(mg/mL)
86
136
77
90
58
75
301
365
92
48
50
420,48
123
125
214
96
94
29
188
119
35
% RPD
%R
3,92
101,98
Rata-rata : 10,40 mL
33
Perhitungan Standarisasi
VolCaCO 3 XKonsentrasiCaCO3
Ratarata
10 X 0,01
=0,0096
10,40
Perhitungan Sampel
1000 mL
XNNa 2 S 2O 3 XBMCaCO3 XmLtitrasi
voltotal
1000 mL
X 0,0096 X 100 X 2,25 = 86,4 86
25 mL
%R=
1,301,25
X 100 =3,92
1,30+1,25 /2
34
Abs
0,012
0,029
0,042
0,015
0,025
0,021
0,016
0,023
0,012
0,013
0,021
0,047
0,015
0,069
0,02
0,031
0,015
0,013
0,009
0,01
0,009
0,008
0,007
0,017
0,042
0,087
0,281
0,777
0,014
0,207
0,12
Ppm
0,0221
0,0433
0,0598
0,0257
0,0387
0,0337
0,0272
0,0358
0,0226
0,0234
0,0332
0,0662
0,0267
0,0942
0,0323
0,0463
0,0257
0,0235
0,0191
0,0204
0,0191
0,018
0,0158
0,0289
0,0609
0,1169
0,3617
0,9848
0,0244
0,2678
0,1587
35
Sampel
230
231
232
233
234
235
236
Hasil
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
36
Sample
Konsentrasi
Abs
Actual. Konsentrasi
Am 170
172
173
174
175
175 Duplo
175 Spike
176
177
0.0209
0.0526
0.0229
0.0301
0.0449
0.05
0.3839
0.0367
0.0413
0.0007
0.0069
0.0011
0.0025
0.0054
0.0064
0.0717
0.0038
0.0047
0.0526
0.0229
0.0301
0.0449
0.05
0.3839
0.0367
0.0413
%RP
D
%R
10.75
10.75
10.75
168.225
168.225
168.225
37
178
186
187
188
189
192
193
194
194 Duplo
194 Spike
AB 294
295
296
297
298
299
300
301
302
303 Duplo
303 Spike
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
313 Duplo
313 Spike
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
323 Duplo
323 Spike
324
0.0459
0.0382
0.0475
0.0459
0.0434
0.0475
0.0592
0.05
0.051
0.2509
0.0301
0.1241
0.0342
0.0362
0.0357
0.0521
0.0418
0.0469
0.1313
0.0459
0.2325
0.1722
0.0168
0.0316
0.0377
0.0285
0.0398
0.0382
0.0505
0.0746
0.0398
0.0398
0.2177
0.0326
0.0393
0.0408
0.0674
0.0986
0.0505
0.0582
0.0572
0.0705
0.1339
0.1415
0.3118
1.4704
0.0056
0.0041
0.0059
0.0056
0.0051
0.0059
0.0082
0.0064
0.0066
0.0457
0.0025
0.0209
0.0033
0.0037
0.0036
0.0068
0.0048
0.0058
0.0223
0.0056
0.0421
0.0303
-0.0001
0.0028
0.004
0.0022
0.0044
0.0041
0.0065
0.0112
0.0044
0.0044
0.0392
0.003
0.0043
0.0046
0.0098
0.0159
0.0065
0.008
0.0078
0.0104
0.0228
0.0243
0.0576
0.2842
0.0459
0.0382
0.0475
0.0459
0.0434
0.0475
0.0592
0.05
0.051
0.2509
0.0301
0.1241
0.0342
0.0362
0.0357
0.0521
0.0418
0.0469
0.1313
0.0459
0.2325
0.1722
0.0168
0.0316
0.0377
0.0285
0.0398
0.0382
0.0505
0.0746
0.0398
0.0398
0.2177
0.0326
0.0393
0.0408
0.0674
0.0986
0.0505
0.0582
0.0572
0.0705
0.1339
0.1415
0.3118
1.4704
1.98
1.98
1.98
100.2
100.2
100.2
96.38
96.38
96.38
71.95
71.95
71.95
0
0
0
88.95
88.95
88.95
5.52
5.52
5.52
87.05
87.05
87.05
38
325
AL 294
339
340
341
0.728
0.0434
0.094
0.0607
0.3455
0.139
0.0051
0.015
0.0085
0.0642
0.728
0.0434
0.094
0.0607
0.3455
Keterangan :
Volume sampel
Konsentrasi spike yang dibuat
Bobot air Sampel + spike (ml ; g)
= 25 ml
= 0,2 ppm
= 25 ml
Dengan pengertian:
A adalah kadar contoh uji yang di spike;
B adalah kadar contoh uji yang tidak di spike;
C adalah kadar standar yang diperoleh (target value).
c) % RPD
RPD=
39
Prinsip : Metode yang digunakan dengan penambahan asam nitrat yang bertujuan
untuk melarutkan analit logam dan menghilangkan zat-zat pengganggu yang
terdapat dalam contoh uji air dan air limbah dengan bantuan pemanas listrik,
kemudian diukur dengan SSA menggunakan gas asetilen, C2H2.
Standar Cu
Konsentrasi
Abs
0.02
0.0034
0.04
0.0066
0.06
0.0099
0.08
0.0137
DATA AAS Cu
Sample
Konsentrasi
Abs
Actual. Konsentrasi
AM 161
-0.0003
-0.0002
-0.0003
162
-0.0032
-0.0007
-0.0032
163
0.0003
-0.0001
0.0003
167
-0.0015
-0.0004
-0.0015
168
-0.0079
-0.0015
-0.0079
169
-0.0085
-0.0016
-0.0085
170
-0.0003
-0.0002
-0.0003
172
-0.0003
-0.0002
-0.0003
173
-0.0056
-0.0011
-0.0056
174
-0.0032
-0.0007
-0.0032
ABA 135
0.0471
0.0079
0.0471
Duplo
0.0488
0.0082
0.0488
Spike
0.0863
0.0146
0.0863
%R %RPD
38.35 3.54
40
127
0.0038
0.0005
0.0038
131
-0.0015
-0.0004
-0.0015
132
0.0418
0.007
0.0418
133
0.0424
0.0071
0.0424
134
0.0523
0.0088
0.0523
136
0.0225
0.0037
0.0225
137
0.0155
0.0025
0.0155
138
0.0026
0.0003
0.0026
139
0.0003
-0.0001
0.0003
140
0.0518
0.0087
0.0518
141
0.0605
0.0102
0.0605
172
-0.0067
-0.0013
-0.0067
AL 294
0.0108
0.0017
0.0108
330
0.0161
0.0026
0.0161
339
0.002
0.0002
0.002
340
0.0009
0.0009
341
0.0015
0.0001
0.0015
41