Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK 1

PUSKESMAS LAPPAE KEC. TELLULIMPOE KAB. SINJAI

OLEH :

AHMAD FAIZ MUBAROK PO.71.4.203.21.1.003


ALIFA NURUL FITRAH PO.71.4.203.21.1.006
HAERATUN NISA PO.71.4.203.21.1.014
MUHAMMAD YASMAN PO.71.4.203.21.1.019
NUR ASRAH YASINTA PO.71.4.203.21.1.023
ANDI SALSHABILLAH PO.71.4.203.21.1.037
NUR SOFIANI PO.71.4.203.21.1.056
REZANDIS PO.71.4.203.21.1.063

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan Praktek Laboratorium Klinik 1 di Puskesmas Lappae, Kec.


Tellulimpoe, Kab. Sinjai, terhitung tanggal 03 s/d 22 Juli 2023 ini diajukan untuk melengkapi
bukti kegiatan yang dilakukan dan juga sebagai hasil yang diperoleh selama melakukan
kegiatan tersebut.

Disetujui dan disahkan oleh :

Kepala Puskesmas
N XkjncjKNcnSKNcsn Penanggung Jawab Laboratorium
Puskesmas Lappae

Haerul Bariah, S.Kep,Ns,M.M.Kes Nopianti, Amd. AK


NIP. 19780814 200604 2 027 NIP. 19951117 201903 2015

Pembimbing Mahasiswa

Hj.Syahida Djasang,SKM.,M.M.Kes Zulfian Armah, S.Si., M.Si


NIP 19720627 199203 2001 NIP 19870801 201503 1004

Ketua Prodi Sarjana Terapan


Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar

Hj. Syahida Djasang, SKM.,M.M.Kes


NIP. 19720627 199203 2001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Makassar

Rahman, S.Si., M.Si

1
NIP. 19641231 198603 1 032
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
Praktek Laboratorium Klinik I (PLK I) dengan baik.
Penulisan laporan ini sebagai syarat menyelesaikan praktek laboratorium klinik
bagi para mahasiswa-mahasiswi dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar
(Poltekkes Kemenkes Makassar) Program Studi (Prodi) Diploma IV (D-IV) Teknologi
Laboratorium Medis (TLM), dimana kami bertempat di Puskesmas Lappae.
Bersama ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Rahman, S.Si.,M.Si selaku ketua jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Makassar
2. Ibu Hj. Syahida Djasang, SKM.,M.M.Kes selaku ketua program studi D-IV
Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar
3. Ibu Haerul Bariah, S.Kep,Ns,M.M.Kes, selaku kepala Puskesmas Lappae
4. Ibu Nopianti, Amd.AK selaku kepala laboratorium di Puskesmas Lappae
5. Ibu Hj. Syahida Djasang, SKM.,M.M.Kes selaku dosen yang telah membimbing kami
selama PLK di Puskesmas Lappae
6. Seluruh Staf D-IV Teknologi Laboratorium Medis atas bimbingan dan bantuan
selama melakukan PLK di Puskesmas Lappae.
Kami menyadari bahwa laporan ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Sekian dan terima kasih.

Sinjai, 12 Juli 2023

(Kelompok Lappae)

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………..…………………………………………………...1
KATA PENGANTAR………………….………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan Praktikum Laboratorium Klinik 1 ........................................................................ 5
1.3 Manfaat Praktik Laboratorium Klinik 1 ........................................................................... 5
1.4 Lokasi dan Waktu Praktik Laboratorium Klinik 1 ........................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS………………………………………………...…7
2.1 Sejarah Singkat Puskesmas…………………...…………………………………………….7
2.2 Visi Misi Puskesmas Lappae ................................................................................................. 7
2.3 Fasilitas Puskesmas Lappae .................................................................................................. 8
2.4 Jenis Pelayanan Puskesmas Lappae ...................................................................................... 9
BAB III PELAYANAN LABORATORIUM…………………………………………..…...……10
3.1 Prosedur Pemeriksaan .................................................................................................... 10
3.1.1 Pengambilan Sampel ............................................................................................... 10
3.1.2 Pemeriksaan Hematologi ........................................................................................ 12
3.1.3 Pemeriksaan Kimia Klinik ...................................................................................... 17
3.1.4 Pemeriksaan imunoserologi .................................................................................... 22
3.2 Hasil Pemeriksaan .......................................................................................................... 31
3.2.1 Pemeriksaan Hematologi ........................................................................................ 31
3.2.2 Pemeriksaan Kimia Klinik ...................................................................................... 35
3.2.3 Pemeriksaan Imunoserologi .................................................................................... 42
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………….…..47
4.1 Kesimpulan……….………………………….……………………..…………………..46
4.2 Saran…………...…………………………………….………………………………....46
LAMPIRAN………………………….……………………………….………………………….48

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang layak dimiliki oleh setiap masyarakat.
Tingkat kesejahteraan suatu negara dalam bidang kesehatan harus ditunjang dengan adanya
sarana pelayanan masyarakat dalam suatu negara. Dalam menunjang pelayanan masyarakat
maka harus dimulai dari pedesaan hingga sampai keperkotaan.

Demi tercapainya pembangunan kesejahteraan, perlu ada upaya-upaya yang dilakukan


pemerintah secara optimal dalam bidang kesehatan, seperti memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang bermutu serta pemerataan
jangkauan pelayanan kesehatan sampai pada sarana pelayanan kesehatan dasar. Dalam
rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah
dibangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksanaan tekhnis dinas kesehatan
kabupaten/kota jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu (Depkes RI, 2004).
Manfaat dari keberadaan Puskesmas di tengah masyarakat sangatlah penting untuk
menjadi salah satu pelayanan kesehatan dalam tingkat daerah/kabupaten. Pelayanan
keseharan yang baik yang mampu diberikan oleh penyelenggara pemerintahan secara tidak
langsung akan meringankan beban pemerintah. Keberadaan puskesmas juga adalah kepastian
dari pemerintah bahwa merekaakan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik yang
merekabutuhkan dengan biaya yang relative murah dan jarak untuk mendapatkan pelayanan
tersebut relative dekat. Namun perkembangan kesehatan suatu masyarakat sebenarnya harus
ditunjang dengan kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk menjaga dan melestarikan
lingkungan dari daerah tersebut hingga dapat terhindar dari berbagai penyakit
Praktek Laboratorium Klinik prodi Sarjana Terapan jurusan Teknologi Laboratorium
Medis Poltekkes Kemenkes Makassar ini diselenggarakan pada semester V di
laboratorium puskesmas yang berada di Kabupaten Sinjai yaitu di Puskesmas Lappae Kec.
Tellulimpoe yang bertujuan untuk menerapkan dan mempraktikkan pengetahuan serta
keterampilan yang diperoleh saat pembelajaran di kampus, baik dalam pemeriksaan di

4
laboratorium ataupun manajemen di laboratorium sesuai dengan keahliannya sebagai Ahli
Teknologi Laboratorium Medis (ATLM).
Sebagai salah satu bagian penunjang utama pelayanan kesehatan dalam sarana Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), TLM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Teknologi Laboratorium Medis ialah petugas yang
bekerja di laboratorium untuk melakukan pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang
diagnosa dokter demi membantu seseorang mencapai keadaan jasmani dan jiwa yang sehat.
Diagnosa seorang dokter sangat dipengaruhi oleh sampel yang diteliti oleh pranata
laboratorium atau analis kesehatan. Jika terjadi kesalahan dalam meneliti sampel, maka
yang patut disalahkan adalah analis kesehatan yang tidak terampil dan bertanggung jawab
atas sampel tersebut.
Oleh Karena itu, dengan adanya kegiatan Praktek Laboratorium Klinik I (PLK I) ini
maka mahasiswa diharapkan mampu menerapkan, mengembangkan dan menambahkan
pengetahuan serta keterampilan yang akan diperlukan nantinya dalam pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat khususnya dalam bidang laboratorium.
1.2 Tujuan Praktikum Laboratorium Klinik 1
1. Meningkatkan dan memantapkan keterampilan mahasiswa Analis Kesehatan.
2. Menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan
khususnya laboratorium
3. Menerapkan sikap profesional, kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa Analis
Kesehatan.
4. Memenuhi persyaratan dalam mata kuliah teknologi laboratorium medis Poltekkes
Kemenkes Makassar
1.3 Manfaat Praktik Laboratorium Klinik 1
1. Menambah pengetahuan tentang bagaimana bersikap baik terhadap pasien.
2. Menambah pengtetahuan dan keterampilan mulai dari pengambilan sampel, pemeriksaan
sampel sampai pada penulisan dan pengeluaran hasil pemeriksaan.
3. Dapat membandingkan antara pengetahuan yang didapat dari teori dan praktik yang di
kampus dengan di lapangan.
1.4 Lokasi dan Waktu Praktik Laboratorium Klinik 1
• Lokasi : Puskesmas Lappae, Desa Saotengah, Kec. Tellulimpoe, Kab. Sinjai

5
• Waktu : Senin – Sabtu

6
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
2.1 Sejarah Singkat Puskesmas Lappae

Pada tahun 2002 puskesmas lappae pada saat itu masih berstatus puskesmas pembantu
lappae yang pada saat itu dibawah naungan puskes mannanti. Puskesmas Pembantu (Pustu)
merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara
permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas Pembantu merupakan
bagian integral Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh Puskesmas. Tujuan
Puskesmas Pembantu Lappae adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
Seiring berjalannya waktu, setelah puskesmas lappae berstatus sebagai puskesmas
pembantu yang memberikan pelayanan berupa rawat jalan mulai dari tahun 2002 hingga tahun
2012 yang terhitung 10 tahun lamanya, terbitlah surat operasional untuk rawat inap pada tahun
yang sama yaitu tahun 2012 yang juga berlokasi di Desa Saotengah, Kec. Tellulimpoe, Kab.
Sinjai yang menyatakan bahwa puskesmas pembantu lappae beralih status menjadi puskesmas
lappae yang menaungi lima desa yaitu desa samaturue, saotengah, kalobba, lembang lohe, dan
massaile dengan total 24 dusun dengan akumulasi penduduk sebanyak 16.251 jiwa yang secara
geografis pada umumnya terdapat di daerah tinggi kabupaten sinjai sulawesi selatan. Dengan
batas – batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Aska wilayah kerja Puskesmas Aska
Sebelah Timur : Kelurahan Mannanti wilayah kerja Puskesmas Mannanti.
Sebelah Selatan : Desa Tibona, wilayah kerja Puskesmas Tanete Kab. Bulukumba.

7
Sebelah Barat : Kelurahan Sangiasseri, wilayah kerja Puskesmas Samaenre.
2.2 Visi Misi Puskesmas Lappae
VISI
Menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan berbasis upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
MISI
1. Penajaman profesionalisme sumber daya manusia di puskesmas lappae
2. Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar puskesmas
3. Penggunaan sistem manajemen berdasarkan informasi teknologi
4. Pengembangan program inovatif unggulan dalam rangka menyelesaikan masalah-
masalah kesehatan
5. Peningkatan kapasitas pengetahuan masyarakat dalam berperilaku hidup sehat
6. Mengembangkan kerjasama dalam lintas sektor
2.3 Fasilitas Puskesmas Lappae
Adapun fasilitas yang ada di puskesmas lappae kec. Tellulimpoe yaitu :
a) Loket rawat inap
b) Loket rawat jalan
c) Apotek
d) Kesehatan ibu dan anak/Keluarga Berencana
e) Persalinan
f) Poli umum
g) Poli gigi
h) Poli anak
i) Poli gizi
j) Poli THT-KL
k) Poli lansia
l) Nurse station
m) Laboratorium
n) Ruang tata usaha
o) Ruang kepala puskesmas
p) Ruang MTBS (manajemen terpadu balita sakit)

8
2.4 Jenis Pelayanan Puskesmas Lappae
No Jenis Pelayanan Puskesmas Hari Waktu
1 Pelayanan umum:
a. Pelayanan loket Senin - Sabtu 08.00 – 12.00
Jum’at 08.00 – 11.00
b. Pelayanan Obat Senin - Sabtu 08.00 – 12.00
Jum’at 08.00 - 11.00
2 Pelayanan kesehatan ibu dan anak Senin - sabtu 08.00 – 14.00
Jum’at 08.0 – 11.00
3 Pelayanan persalinan Senin - minggu 00.00 – 24.00
4 Pelayanan keluarga berencana Senin - sabtu 08.00 – 14.00
5 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Senin - sabtu 08.00 – 14.00
6 Pelayanan pemberantasan penyakit Senin - sabtu 08.00 – 14.00
7 Pelayanan konsultasi kesehatan Senin - sabtu 08.00 – 14.00
lingkungan
8 Pelayanan penyuluhan kesehatan Senin - sabtu 08.30 - selesai
9 Pelayanan laboratorium Senin - sabtu 08.00 – 14.00
Jum’at 08.00 – 11.00
10 Pelayanan rujukan Senin - minggu 00.00 – 24.00
11 Pelayanan rawat inap Senin – minggu 00.00 – 24.00
12 Pelayanan UGD Senin - minggu 00.00 – 24.00

9
BAB III
PELAYANAN LABORATORIUM
3.1 Prosedur Pemeriksaan
3.1.1 Pengambilan Sampel
a. Pengambilan darah vena
▪ Tujuan:

Untuk mendapatkan sampel darah dengan cara dilakukan penusukan pada vena
mediana cubiti, vena chepalica dan vena basilica.
▪ Prinsip: Pembendungan pembulu darah vena dilakukan agar pembulu darah tampak
jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sampel darah.
▪ Prosedur pemeriksaan :
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien:

Tidak ada persiapan khusus.


b) Persiapan sampel:

Darah vena
c) Alat:
• Spoit
• Tourniquet
d) Bahan:
• Darah vena
• Reagen EDTA 10%
• Kapas alcohol 70 %
• Kapas kering
• Plater Luka
2) Analitik
Cara kerja:
a) Disiapkan alat dan bahan yan akan digunakan.
b) Diperiksa keadaan spoit.

10
c) Pasang tourniquet pada lengan atas ± 7-10 cm diatas bagian yang akan
dilakukan tusukan dan pasien diminta untuk mengepalkan tangannya.
d) Pilih vena yang paling besar, tidak mudah bergerak dan bersihkan dengan
kapas alcohol 70% biarkan kering dengan sendirinya
e) Tusuk kulit dengan jarum pada kemiringan 45º , sampai jarum masuk kedalam
lumen vena miringkan 30º setelah jarum masuk.
f) Lepas ikatan tourniquet perlahan-lahan, tarik pengisap spoit sehingga darah
masuk kedalam spoit sebanyak yang diperlukan.
g) Letakkan kapas kering di atas jarum, kemudian keluarkan jarum dengan
perlahan-lahan dari vena.
h) Pisahkan darah kedalam tabung sesuai kebutuhan pemeriksaan dengan cara
melepaskan jarum dari spoit dan alirkan darah pada dinding tabung.
Kesalahan yang sering terjadi :
1. Pembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan karena
terjadi hemokonsentrasi. Pembendungan dilakukaan maksimal 1 menit
2. Penusukan harus tepat pada vena agar tidak terjadi hematom
3. Pengisapan darah yang terlalu lama akan menyebabkan darah membeku dalam
spoit, segera pisahkan darah kedalam tabung.
b. Pengambilan darah kapiler
▪ Tujuan :
Untuk memperoleh volume darah kapiler sesuai dengan pemeriksaan yang
diminta.
▪ Prinsip :
Melakukan penusukan pada bagian ujung jari secara aseptis untuk mendapat
sampel darah perifer.
▪ Prosedur Kerja
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien :
Untuk pemeriksaan glukosa darah puasa pasien terlebih dahulu diminta
untuk melakukan puasa 10-12 jam, selama puasa pasien diperbolehkan
meminum air putih dan tidak boleh melakukan aktivitas berat selama puasa.

11
b) Persiapan sampel
Darah kapiler
c) Alat :
• Lanset steril
• Autoklik
d) Bahan
• Darah kapiler
• Kapas Alcohol 70%
• Kapas kering
2) Analitik
Cara kerja :
a) Dipilih lokasi pengambilan l;alu desinfektan dengan kapas alcohol 70%
biarkan kering.
b) Dipegang bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa
nyeri berkurang.
c) Ditusuk dengan autoclick yang berisi lanset steril. Tusuk haruslah dalam ±3
mm agar darah tidak harus diperas-peras keluar (pada bayi tidak boleh lebih
dari 2,5 mm). jangan menusukkan lanset jika ujung jari masi basah dengan
alcohol. Hal ini bukan saja karna darah akan diencerkan oleh alcohol, tetapi
darah juga melebar diatas kulit sehingga susah ditampung dalam wadah.
d) Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memamkai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
c. Pengambilan specimen urine
Petugas laboratorium memberikan wadah urine kepada pasien
1) Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan pada suatu waktu yang ditentukan secara khusus
2) Urine pagi
Urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur
3.1.2 Pemeriksaan Hematologi
a. Pemeriksaan Hemoglobin(Hb)

12
▪ Metode : Sahli
▪ Tujuan : Untuk menghitung kadar hemoglobin dalam darah
▪ Prinsip : Membandingkan warna yang terbentuk dari reaksi campuran darah dengan
larutan HCL 0.1 N menjadi asam hematin sehingga membentuk warna kecokelatan
sampai warna sebanding dengan warna standar hb.
1) Pra Analitik
a) Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus


b) Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah kapiler
c) Alat :

-Haemometer
• Pipet sahli
• Tabung sahli
• Batang pengaduk
• Standar hb
• Pipet tetes
d) Bahan :
• Aquadest
• Asam klorida 0,1N
2) Analitik
a. Dimasukkan asam klorida (HCl) 0,1N ke dalam tabung sahli sampai tanda 2
b. Dihisaplah spesimen (dari pengambilan darah kapiler) sampai batas 0,20 ul
c. Kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung sahli yang telah berisi larutan
HCL (hati - hati jangan sampai terjadi gelembung udara)
d. Dan dihomogenkan dengan menggunakan batang pengaduk. Sampai
terbentuknya warna kecoklatan
e. Didiamkan beberapa menit sehingga darah dan HCl bereaksi menjadi asam
hematin dengan membentuk warna kecoklatan.

13
f. Setelah itu dilakukan perbandingan warna dengan menambahkan aquades
tetes demi tetes hingga warna sama dengan warna standar pada alat
hemoglobinometer
g. kemudian dibaca kadar hemoglobin yang tertera pada skala tabung sahli
tersebut
3) Pasca Analitik
a. Interpretasi :
▪ laki - laki dewasa : 14,0 – 18,0 g/dL
▪ wanita dewasa : 12,0 - 16,0 g/dL
▪ wanita hamil : 11,0 - 16,5 g/dL
▪ bayi : 13,5 - 19,5 g/dL

(Gambar Haemometer)

b. Pemeriksaan Bleding Time


▪ Metode : Duke
▪ Tujuan : 1. Memantau waktu perdarahanan pada berbagai masalah kesehatan
2. Menentukan gangguan pada fungsi trombosit
▪ Prinsip : lakukan penusukan pada cuping telinga pasien hingga keluar darah.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan dinyatakan sebagai
waktu perdarahan
1. Pra Analitik
a. Persiapan Pasien
Apabila pasien sedang mengkonsumsi antikoagulan dan anti nyeri aspirin,
karena dapat menyebabkan waktu perdarahan memanjang, pengobatan harus
ditunda selama 3-7 hari (menghentikan konsumsi obat 5 hari sebelum
pemeriksaan).

14
b. Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah kapiler

c. Alat dan Bahan :


- Alat :
- Stopwacth

-Bahan :
• lanset
• kertas saring
• kapas alkohol
2. Analitik
1. Pasien dalam posisi duduk, kemudian pastikan kepala pasien tegak ke
depan
2. Disinfeksi area kuping pasien menggunakan kapas alcohol 70%
3. Tusuk area kuping telinga menggunakan lanset
4. Nyalakan stopwatch bersamaan saat darah kapiler keluar
5. Isap tetesan darah yang keluar (tidak ditekan) setiap 30 detik dengan
kertas saring
6. Ketika darah berhenti keluar, hentikan stopwatch. Hindari menyentuh
Kembali area luka dengan kertas saring
7. Catat waktu yang tertera pada stopwatch
3. Pasca Analitik
c. Interpretasi :
▪ 1-3 menit (Normal)

15
d. Pemeriksaan Clotting Time

1. Pra Analitik
Metode : Slide (Objek Glass)
Tujuan : untuk mengevaluasi sistem pembekuan darah ( faktor-faktor koagulasi)
dengan mengukur lama waktu yang dibutuhkan oleh darah untuk membeku sehingga
terbentuk benang fibrin
Prinsip : Masa pembekuan dihitung mulai keluarnya darah pada ujung jari setelah
dilakukan penusukan, sampai terjadi benang-benang fibrin pada tetesan darah di
objek glass.

a. Persiapan Pasien

Apabila pasien sedang mengkonsumsi antikoagulan dan anti nyeri aspirin,


karena dapat menyebabkan waktu perdarahan memanjang, pengobatan harus
ditunda selama 3-7 hari (menghentikan konsumsi obat 5 hari sebelum pemeriksaan).

b. Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah kapiler

c. Alat dan Bahan :


- Alat :
- Stopwacth
- Objek glass
- Autoklik

-Bahan :
• Lanset
• kapas alkohol
• darah kapiler
2. Analitik
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Didesinfeksi ujung jari dengan kapas alcohol 70% dan dibiarkan kering
3. Ujung jari ditusuk dengan lanset sedalam 5 mm hingga keluar darah dan
stopwatch dijalankan

16
4. Darah tadi diangkat dengan jarum tiap 30 detik sampai terlihat adanya benang
fibrin
5. Dicatat waktunya
3. Pasca Analitik
Nilai rujukan : 2- 6 menit

3.1.3 Pemeriksaan Kimia Klinik


a. Pemeriksaan Asam Urat
▪ Metode : Strip Asam Urat
▪ Tujuan : Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah
▪ Prinsip : Darah kapiler dimasukkan ke dalam strip uric acid lalu dibaca pada alat.
▪ Prosdur Pemeriksaan
1) Pra Analitik
a. Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus


b. Persiapan Spesimen

Darah Kapiler
c. Alat :
• Alat Uric Acid (autocheck)
• Strip Uric Acid
• Lancet steril

17
• Autoclik
d. Bahan :
1. Sampel Darah
2. Kapas Alkohol 70%
3. Kapas kering
2). Analitik

Cara Kerja :
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Alat autocheck dinyalakan dengan cara memasukkan strip uric acid ke dalam
alat
c) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas alcohol 70%
dan dibiarkan sampai kering.
d) Jari pasien ditusuk dengan autoclik yang berisi lancet steril. Darah pertama
dihapus dengan kapas kering.
e) Kemudian darah dimasukkan kedalam strip uric acid.
f) Selanjutnya dibaca dan dicatat hasilnya.
2) Pasca Analitik

Nilai Normal :
▪ Laki-laki : 3,4 – 8,1 mg/dl
▪ Perempuan : 2,4 – 6,1 mg/dl

18
(Gambar Hasil pemeriksaan Asam Urat)

b. Pemeriksaan Gula Darah sewaktu dan puasa


▪ Metode : Strip Glukosa
▪ Tujuan : Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah.
▪ Prinsip :Darah kapiler dimasukkan ke dalam strip glukosa lalu dibaca pada alat
autocheck
▪ Prosedur Pemeriksaan
1) Pra Analitik
a) Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan glukosa darah puasa dan
Untuk pemeriksaan glukosa darah puasa pasien terlebih dahulu diminta untuk
melakukan puasa 10-12 jam, selama puasa pasien diperbolehkan meminum air
putih dan tidak boleh melakukan aktivitas berat selama puasa.
b) Persiapan Spesimen

Darah Kapiler
c) Alat :
• Alat (autocheck)
• Strip Glukosa
• Lancet steril
• Autoclik
d) Bahan :
4. Sampel Darah
5. Kapas Alkohol 70%
6. Kapas kering
2) Analitik

Cara Kerja :
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Alat autocheck dinyalakan dengan cara memasukkan strip glukosa ke dalam
alat.

19
c) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas alcohol 70%
dan dibiarkan sampai kering.
d) Jari pasien ditusuk dengan autoclik yang berisi lancet steril. Darah pertama
dihapus dengan kapas kering.
e) Kemudian darah dimasukkan kedalam strip glukosa.
f) Selanjutnya dibaca dan dicatat hasilnya.
3) Pasca Analitik
a) Interpretasi hasil

GDS : 89 – 140 mg/dl

GDP : 70 – 126 mg/dl

Gambar 1.4 Hasil pemeriksaan Gula darah sewaktu

c. Urine Test Strip


• Tujuan : Untuk memeriksa urin berdasarkan parameter tertentu dengan cepat
• Prinsip : Strip dimasukkan ke dalam urin,lalu perubahan warna diinterpretasikan
dengan membandingkan dengan skala rujukan
• Metode : strip urine analysis
1) Pra analitik
a) Bahan :

20
• Sampel urine
• Reagent strip
• Pot sampel steril
• Dipstik
2) Analitik
Cara kerja
a. Urin dimasukkan ke dalam pot sampel sampai volumenya ¾ penuh
b. Reagen strip dimasukkan ke dalam tabung sampai semua parameter dapat masuk
selama 30 detik lalu diangkat.
c. Dilakukan pengamatan dengan cara mencocokan hasil dengan parameter yang
ada di wadah.
d. Ditulis hasilnya
3) Pasca Analtik
a. mencocokan hasil dengan parameter yang ada di wadah.
b. Catat hasil dibuku arsip
c. Catat hasil di formulir pasien

Leukocytes

Nitrite

Urobilinogen

Protein

pH

Haemoglobin

Specific gravity

Ketone

Bilirubin

Glucose

21
3.1.4 Pemeriksaan imunoserologi
a. Tes Golongan Darah
▪ Tes golongan darah dilakukan dengan mementukan jenis aglutinogen yang ada
dalam sel dan jenis agglutinin yang ada dalam serum.
▪ Tujuan : Mengetahui golongan darah sistem ABO dan rhesus seseorang
▪ Prinsip : Antigen yang di reaksikan dengan antibodi yang senama maka akan
terbentuk aglutinasi
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Darah kapiler/vena
c) Alat :
• Slide test
• Autoclick
d) Bahan :
• Sampel Darah
• Kapas alcohol 70%
• Kapas kering
• Serum Anti A
• Serum Anti B
• Lanset
• Batang pengaduk
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan

22
b) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas alcohol 70%
dan dibiarkan sampai kering
c) Jari pasien ditusuk dnegan autoclickyang berisi lanset steril, darah pertama
dihapus dengan kapas kering.
d) Darah berikutnya diteteskan pada plate test/ objek glass
e) Pada darah tersebut diberi anti A dan anti B pada masing-masing 1 tetes
f) Selanjutnya dihomogenkan dengan batang pengaduk
g) Digoyangkan dengan membuat gerakan melingkar
h) Kemudian diperhatikan reaksi aglutinasi yang terjadi.
3) Pasca analitik
a) Catat hasilnya dibuku arsip
b) Catat hasilnya diformulir pasien
• Interpretasi hasil :

Anti A Anti B Golongan Darah

- - O

+ - A

- + B

+ + AB

Keterangan : + (terjadi aglutinasi)

Sebagian besar Rhesus manusia di dunia adalah ( + ) . Sedangkan Rhesus ( -)


biasanya dimiliki oleh orang-orang di Eropa. Perbedaan Rhesus seorang laki-
laki dan wanita yang telah menikah akan mempengaruhi kelahiran
keturunannya. Mungkin keturunan mereka hanya akan ada 1 yang normal.
Anak selanjutnya kemungkinan terlahir cacat.

23
(Gambar hasil pemeriksaan golongan darah)
b. Tes kehamilan / Plano Test
▪ Tujuan : untuk mengetahui apakah seseorang postif hamil atau tidak.
▪ Prinsip : Strip test kehamilan dimasukkan dalam urine yang sudah dberi wadah dan
didiamkan selama 30 detik dan dilihat hasilnya.
▪ Metode : Imunokromatografi
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Urine sewaktu
c) Bahan :
• Urine sewaktu
• Strip test kehamilan
• Pot urine
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Menyiapkan urine pasien dalam sebuah wadah
c) Mencelupkan strip test kehamilan one med test, hingga batas garis yang
ditentukan selama 30 detik

24
d) Lalu strip diangkat dan didiamkan selama 2-3 menit dan
e) Setelah itu dilihat dan dibaca hasil yang muncul pada strip
3) Pasca analitik
a) Catat hasilnya dibuku arsip
b) Catat hasilnya diformulir dan kembalikan kepasien
• Interpretasi hasil
Negative (-) : apabila hanya 1 garis merah yang muncul

Positif (+) : apabila muncul 2 garis merah.

c. Tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)


▪ Metode : Immunokromatografi
▪ Tujuan : untuk mengetahui seseorang positif HIV atau tidak
▪ Prinsip : Darah diteteskan diatas strip (rapid test) dan dibaca setelah muncul 2 garis
jika hasil positif
▪ Prosedur pemeriksaan
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Darah kapiler
c) Alat :
• Pipet kapikler
• Auto click
d) Bahan :
• Darah kapiler

25
• Buffer
• Kapas alcohol
• Kapas kering
• Lanset
• Cassette
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Dibersihkan jari tangan pasien dengan kapas alcohol 70% pada bagian yang
akan ditusuk, dengan autoclick yang berisi lanset steril.
c) Diteteskan darah pada kotak S ditambah 1 tetes buffer, tunggu selama 15
menit sampai muncul garis pada CVT T2.
3) Pasca analitik
• Interpretasi hasil
Negative (-) : apabila hanya 1 garis yaitu diarea control

Positif (+) : apabila muncul 2 garis merah yaitu diarea test dan control

(Gamar Pemeriksaan HIV)

26
d. Pemeriksaan widal
▪ Metode :aglutinasi
▪ Tujuan : untuk membantu menunjang diagnos tifus (thypoid)
▪ Prinsip :Antibodi salmonella dalam plasma penderita bereaksi dengan antigen
salmonella membentuk secara kompleks yang dapat dilihat berupa adanya aglutinasi.
▪ Prosedur pemeriksaan
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Plasma EDTA
c) Alat
• Slide/ tulip
• Klinipet
• Centrifuge
• Tabung
• Tourniquet
• Batang pengaduk
d) Bahan
• Spesimen plasma
• Antigen Salmonella thypi H
• Antigen Salmonella thypi O
• Antigen Salmonella thypi BH
• Antigen Salmonella thypi AH
• Kapas alcohol
• Kapas kering
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Diambil darah vena kemudian dimasukkan kedalam tabung EDTA. Setelah itu
dicentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm

27
c) Dipipet masing-masing 20 mikron plasma, teteskan diatas slide
d) Ditambahkan 1 tetes antigen salmonella(O,H,BH dan AH), satu jenis antigen
untuk satu well plasma specimen diatas slide
e) Dihomogenkan dengan menggunakan lidi tusuk gigi, kemudian
dihomogenkan menggunakan rotator selama 3 menit, sambil diamati ada
tidaknya aglutinasi yang terjadi pada masing-masing well
3) Pasca analitik
Kualitatif : positif terbentuk aglutinasi
Negatif tidak terbentuk aglutinasi
Kuantitatif : Titer pemeriksaan widal dilihat pada pengenceran terakhir yang
masih memberikan aglutinasi
UI Serum Pengenceran

80 1/20

40 1/40

20 1/80

10 1/160

5 1/320

(Gambar Hasil pemeriksaan Widal)

e. Pemeriksaan HBsAg (Hepatitis B surface Antigen)


• Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan HBsAg atau hepatitis
• Tujuan : Untuk mendiagnosa adanya penyakit hepatitis pada pasien
• Prinsip : Darah dimasukkan ke dalam kolom strip dan bereaksi dengan membentuk garis
• Metode : Rapid test
1) Pra analitik
a. Alat dan bahan :
1). Alat : Alat yang digunakan untuk pemeriksaan HBsAg yaitu

28
Autocklik dan pipet tetes

2). Bahan :Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan HBsAg yaitu


Sampel darah kapiler. kapas alkohol, lanset, dan cassett.
2) analitik
1) Disapkan alat dan bahan yanga akan digunakan
2) Dilakukan desinfeksi pada jari pasien yang akan di sampling
3) Dilakukan sampling pada jari pasien menggunakan autoclik dan tetesan darah
pertama dihapus menggunakan kapas kering
4) Di teteskan darah ke dalam kotak yang terdapat pada strip tempat sampel darah
5) Didiamkan dan dilihat perubahan garis yang terjadi
3) Pasca analitik
• Interpretasi hasil :
a) Negatif :terdapat satu garis merah pada area control dan test

b) Positif :terdapat dua garis merah pada area test dan control

c) Invalid/gagal :tidak terdapat garis pada area test dan control

(Gambar Hasil pemeriksaan HbsAg)

29
f. Pemeriksaan Syphilis
• Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan Syphilis
• Tujuan : Untuk mengetahui adanya penyakit syphilis pada seseorang
• Prinsip : Adanya reaksi antara anti gen pada strip dan anti body pada serum non
Treponema palidum yang akan membentuk warna merah dari hasil reaksinya
• Metode : Rapid test
1) Pra analitik
a. Alat dan bahan :
1) Alat
- autoklik
2) Bahan
• sampel darah
• strip rapid test Syphilis
• Larutan Buffer
• kapas alkohol 70%,
• strip rapid test
• lancet steril
2) analitik
Prosedur kerja :

1) Dilakukan desinfeksi pada jari pasien yang akan di sampling


2) Dilakukan sampling pada jari pasien menggunakan autoclik dan tetesan darah
pertama dihapus menggunakan kapas kering
3) Diteteskan darah ke dalam kotak yang terdapat pada strip tempat sampel darah
4) Tambahkan larutan buffer 1 tetes pada strip tempat sampel darah
5) Didiamkan dan dilihat perubahan garis yang terjadi
3). Pasca analitik :

• Positif : jika terdapat 2 garis pada vontrol dan test


• negatif : jika hanya terdapat satu garis pada area control
• Invalid/gagal : tidak terdapat garis pada area test dan control

30
3.2 Hasil Pemeriksaan
3.2.1 Pemeriksaan Hematologi

NO NAMA UMUR JENIS HASIL


PEMERIKSAAN

1 Sarinah 38 tahun Kadar Hemoglobin 9,6 gr/dl

2 Nasirah 44 tahun Kadar Hemoglobin 9,8 gr/dl

3 Haslina 23 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

4 Nurul atika 25 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

5 Hj. Boban 78 tahun Kadar Hemoglobin 10,2 gr/dl

6 Aisyah 14 tahun Kadar Hemoglobin 9,4 gr/dl


awatunnisa

7 Hj. Miftahul 33 tahun Kadar Hemoglobin 9,0 gr/dl


janna
A . Nurfasilah
8 20 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

9 Hariyana 19 tahun Kadar Hemoglobin 12,6 gr/dl

10 Aldi 28 tahun Kadar Hemoglobin 16,0 gr/dl

31
11 Mutahhir 21 tahun Kadar Hemoglobin 15,0 gr/dl

12 Nurida 40 tahun Kadar Hemoglobin 9,0 gr/dl

13 Nurjannah 36 tahun Kadar Hemoglobin 11,2 gr/dl

14 Abd. Jahir 53 tahun Kadar Hemoglobin 12,6 gr/dl

15 Suarni 43 tahun Kadar Hemoglobin 10,8 gr/dl

16 Idawati 36 tahun Kadar Hemoglobin 14,4 gr/dl

17 Irfan 24 tahun Kadar Hemoglobin 14,0gr/dl

18 Nadia 18 tahun Kadar Hemoglobin 9,2 gr/dl

19 Hasna 46 tahun Kadar Hemoglobin 11,2 gr/dl

20 Petta sitti 59 tahun Kadar Hemoglobin 11,6 gr/dl

21 Hasmi 47 tahun Kadar Hemoglobin 10,8gr/dl

22 Martia 44 tahun Kadar Hemoglobin 9,4 gr/dl

23 Nirmala 21 tahun Kadar Hemoglobin 11,0 gr/dl

24 Wanasyilah 14 tahun Kadar Hemoglobin 10,6 gr/dl

25 Mujahida 24 tahun Kadar Hemoglobin 10,8 gr/dl

26 iqbal 19 tahun Kadar Hemoglobin 14,0 gr/dl

27 Dari 53 tahun Kadar Hemoglobin 10,4 gr/dl

28 Arina 20 tahun Kadar Hemoglobin 12,4 gr/dl

29 Ainil maksura 41 tahun Kadar Hemoglobin 14,0 gr/dl

30 Hikma nisya 22 tahun Kadar Hemoglobin 11,0 gr/dl

31 Irma 25 tahun Kadar Hemoglobin 10,8 gr/dl

32 Megawati 20 tahun Kadar Hemoglobin 11,0 gr/dl


A . ningsih
33 26 tahun Kadar Hemoglobin 10,6 gr/dl

34 Murni 49 tahun Kadar Hemoglobin 10,8 gr/dl

32
35 Ratnah 50 tahun Kadar Hemoglobin 9,4 gr/dl

36 Nurfaika 23 tahun Kadar Hemoglobin 12,0 gr/dl

37 Dina 41 tahun Kadar Hemoglobin 9,0 gr/dl

38 Rahman 30 tahun Kadar Hemoglobin 13,2 gr/dl

39 Ansar 72 tahun Kadar Hemoglobin 11,0 gr/dl

40 Rinaldi 24 tahun Kadar Hemoglobin 16,4 gr/dl

41 Ayu elvira 21 tahun Kadar Hemoglobin 10,2 gr/dl

42 Nuriati 23 tahun Kadar Hemoglobin 12,8 gr/dl

43 Irmayanti 26 tahun Kadar Hemoglobin 8,6 gr/dl

44 Nurazizah 17 tahun Kadar Hemoglobin 8,0 gr/dl

45 Nur hidayah 25 tahun Kadar Hemoglobin 8,2 gr/dl

46 Nisra 22 tahun Kadar Hemoglobin 12,0 gr/dl

47 Nurazizah 18 tahun Kadar Hemoglobin 9,4 gr/dl

48 Suriani 58 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

49 Usli hubal 26 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

50 Aulia putri 18 tahun Kadar Hemoglobin 9,4 gr/dl

51 Hastuty 20 tahun Kadar Hemoglobin 9,8 gr/dl

52 Siti aisyah 32 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

53 Maisah 42 tahun Kadar Hemoglobin 12,0 gr/dl

54 Nurhanuddin 27 tahun Kadar Hemoglobin 13,4 gr/dl

55 Martia 45 tahun Kadar Hemoglobin 11,4 gr/dl

56 Fira 15 tahun Kadar Hemoglobin 11,6 gr/dl

57 Afnan duhan 4 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

58 Mani 55 tahun Kadar Hemoglobin 12,0 gr/dl

33
59 Lenggu 63 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

60 Nurwanda 19 tahun Kadar Hemoglobin 13,0 gr/dl

61 Adi pasau 51 tahun Kadar Hemoglobin 11,2 gr/dl

62 Amanda 15 tahun Kadar Hemoglobin 13,6 gr/dl

63 Sarinah 20 tahun Kadar Hemoglobin 12,8 gr/dl

64 Yuliana 39 tahun Kadar Hemoglobin 11,8 gr/dl

65 Hariani 34 tahun Kadar Hemoglobin 11,6 gr/dl

66 Irma noviani 28 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

67 Rohana 28 tahun Kadar Hemoglobin 11,0 gr/dl

68 Ahmad 54 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

69 Intang 21 tahun Kadar Hemoglobin 10,8 gr/dl

70 Isya 62 tahun Kadar Hemoglobin 13,0 gr/dl

71 Bahtiar 51 tahun Kadar Hemoglobin 10,2 gr/dl

72 Andi nur fadilah 18 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl

73 Bahtiar 48 tahun Kadar Hemoglobin 9,0 gr/dl

74 Nurul atika 25 tahun BT/CT 1’/1’30’’

75 Nadia 18 tahun BT/CT 1’/3’30’’

76 Mujahida 24 tahun BT/CT 1’/3’

77 Hikma nisya 22 tahun BT/CT 2’/3’30’’

78 Megawati 20 tahun BT/CT 1’30’’/3’

79 Dina 41 tahun BT/CT 1’/4’30’’

80 Aulia putri 18 tahun BT/CT 1’/2’

81 Maisah 42 tahun BT/CT 30’’/1’

82 Hariani 34 tahun BT/CT 2’30’’/3’30’’

34
3.2.2 Pemeriksaan Kimia Klinik

NO NAMA UMUR JENIS HASIL


PEMERIKSAAN

1 Sawiah 56 tahun GDS 104 mg/dl

2 Herwana 42 tahun GDS 236 mg/dl

3 Sukaina 52 tahun GDS 107 mg/dl

4 Nurul afika 25 tahun GDS 123 mg/dl

5 Hade 68 tahun GDS 238 mg/dl

6 Dinar 50 tahun GDS 98 mg/dl

7 Hj. boben 78 tahun GDS 107 mg/dl

8 Andi nur fasila 20 tahun GDS 91 mg/dl

9 Juliati 48 tahun GDS 110 mg/dl

10 Nurida 48 tahun GDS 97 mg/dl

11 Nur jannah 36 tahun GDS 79 mg/dl

12 Abdul jahid 53 tahun GDS 104 mg/dl

13 Andi adil 39 tahun GDS 141 mg/dl

14 Jumriah 58 tahun GDS 432 mg/dl

15 Sina 45 tahun GDS 97 mg/dl

16 Nadia 18 tahun GDS 112 mg/dl

17 Syamsiah 34 tahun GDS 147 mg/dl

18 Hasma 46 tahun GDS 252 mg/dl

19 Husmah 52 tahun GDS 451 mg/dl

20 Marhana 50 tahun GDS 95 mg/dl

21 Ahmad 55 tahun GDS 239 mg/dl

22 Murniati 54 tahun GDS 235 mg/dl

35
23 Darmi 58 tahun GDS 327 mg/dl

24 Nuraena 52 tahun GDS 278 mg/dl

25 Hikma nisya 22 tahun GDS 95 mg/dl

26 Maryani 55 tahun GDS 350 mg/dl

27 Marhuma 48 tahun GDP 180 mg/dl

28 Mujahida 46 tahun GDS 164 mg/dl

29 Irma 25 tahun GDS 105 mg/dl

30 Megawati 20 tahun GDS 95 mg/dl

31 H. madda 77 tahun GDS 97 mg/dl

32 Andi nimgsih 26 tahun GDS 97 mg/dl

33 Murni 49 tahun GDS 93 mg/dl

34 Ratna 50 tahun GDS 110 mg/dl

35 Jumalang 43 tahun GDS 320 mg/dl

36 Imran 54 tahun GDS 203 mg/dl

37 Rappe beddu 60 tahun GDS 459 mg/dl

38 Ayu elvira 21 tahun GDS 99 mg/dl

39 Sakka 48 tahun GDS 101 mg/dl

40 Irmayanti 26 tahun GDS 123 mg/dl

41 Bayi 3 hari GDS 88 mg/dl


ny.irmayanti

42 Suryani 58 tahun GDS 277 mg/dl

43 Becce 72 tahun GDS 239 mg/dl

44 Aulia putri 18 tahun GDS 111 mg/dl

45 Kartini 53 tahun GDS 401 mg/dl

36
46 Engka 48 tahun GDS 102 mg/dl

47 Maisah 42 tahun GDS 96 mg/dl

48 Abdullah 51 tahun GDS 346 mg/dl

49 Fira 15 tahun GDS 100 mg/dl

50 Bahtiar 51 tahun GDS 138 mg/dl

51 Hasi 83 tahun GDS 93 mg/dl

52 Cahaya 45 tahun GDP 154 mg/dl

53 Rabi 54 tahun GDS 286 mg/dl

54 Intang 21 Tahun GDS 115 mg/dl

55 Juna 47 Tahun GDS 105 mg/dl

56 Bahtiar 51 Tahun GDS 115 mg/dl

57 Bahtiar 48 Tahun GDS 144 mg/dl

58 Murniati 54 Tahun GDP 325 mg/dl

59 Sukaena 52 tahun Asam Urat 4,7 mg/dl

60 Hade 68 tahun Asam Urat 8,9 mg/dl

61 Fatmawati 30 tahun Asam Urat 8,4 mg/dl

62 Dinar 50 tahun Asam Urat 3,9 mg/dl

63 Juliati 48 tahun Asam Urat 5,0 mg/dl

64 Esse 48 tahun Asam Urat 4,8 mg/dl

65 Idawati 36 tahun Asam Urat 4,8 mg/dl

66 Jumriah 58 tahun Asam Urat 4,3 mg/dl

67 Syamsiah 34 tahun Asam Urat 6,4 mg/dl

68 Hasnah 46 tahun Asam Urat 4,8 mg/dl

69 Petta sitta 59 tahun Asam Urat 4,7 mg/dl

37
70 Marhana 50 tahun Asam Urat 6,0 mg/dl

71 Naliah 70 tahun Asam Urat 7,1 mg/dl

72 Dani 53 tahun Asam Urat 7,4 mg/dl

73 Ratna 41 tahun Asam Urat 4,9 mg/dl

74 Aminah 53 tahun Asam Urat 9,0 mg/dl

75 Sutrianti 49 tahun Asam Urat 4,4 mg/dl

76 Irma 53 tahun Asam Urat 6,4 mg/dl

77 Kamaruddin 49 tahun Asam Urat 7,8 mg/dl

78 Rasinah 54 tahun Asam Urat 3,9 mg/dl

79 Dinar 53 tahun Asam Urat 4,6 mg/dl

80 Sakka 48 tahun Asam Urat 5,5 mg/dl

81 Hamid 34 tahun Asam Urat 10,9 mg/dl

82 Ina 33 tahun Asam Urat 5,9 mg/dl

83 Hamruddin 46 tahun Asam Urat 7,6 mg/dl

84 Kartini 53 tahun Asam Urat 6,8 mg/dl

85 Engka 48 tahun Asam Urat 3,5 mg/dl

86 Jemma 50 tahun Asam Urat 5,3 mg/dl

87 Sitti radi 71 tahun Asam Urat 6,0 mg/dl

88 Burhan 63 tahun Asam Urat 9,7 mg/dl

89 Hasi 83 tahun Asam Urat 5,5 mg/dl

90 Junaedah 49 tahun Asam Urat 6,9 mg/dl

91 Rabi 54 tahun Asam Urat 4,9 mg/dl

92 Muliati 57 tahun Asam Urat 5,6 mg/dl

93 Dina 43 tahun Asam Urat 6,1 mg/dl

38
94 Bahtiar 51 tahun Asam Urat 7,1 mg/dl

95 Bahtiar 48 tahun Asam Urat 8,4 mg/dl

96 Herwana 42 tahun Urine rutin Leu:- Blo:5-10

Nit:- Sg :1.010

Uro:- Ket:-

Pro:- Bil:-

Ph:6,0 Glu:-

97 Hade 68 tahun Urine rutin Leu:++ Blo:+/-

Nit:+ Sg :1.015

Uro:- Ket:-

Pro:- Bil:-

Ph:6,0 Glu:-

98 Muh taqwa 17 tahun Urine rutin Leu:- Blo:+/-

febriansyah
Nit:- Sg :1.005

Uro:- Ket:-

Pro:+/- Bil:-

Ph:6,0 Glu:-

99 fina 45 tahun Urine rutin Leu:- Blo:-

Nit:- Sg :1.005

Uro:- Ket:-

Pro:+/- Bil:-

Ph:6,0 Glu:-

100 Mh taqwa 17 tahun Urine pagi Leu:- Blo:+/-

febriansyah
Nit:- Sg :1.010

39
Uro:- Ket:-

Pro:+ Bil:-

Ph:6,0 Glu:-

101 Hasni 47 tahun Urine rutin Leu:- Blo:++

Nit:- Sg :1.020

Uro:- Ket:-

Pro:+/- Bil:-

Ph:6,0 Glu:-

102 Hasna 40 tahun Urine rutin Leu:- Blo:++

Nit:- Sg :1.025

Uro:- Ket:+/-

Pro:+/- Bil:-

Ph:6,0 Glu:-

103 Sulastri 44 tahun Urine rutin Leu:- Blo:+

Nit:- Sg :1.015

Uro:- Ket:-

Pro:+/- Bil:-

Ph:5,0 Glu:-

104 Sutarni 28 tahun Urine rutin -


(Albumin)

105 Nurul atika 25 tahun Urine rutin -


(Albumin)

106 Fatmawati 30 tahun Urine rutin +++


(Albumin)

107 Nurjannah 36 tahun Urine rutin +/-

40
(Albumin)

108 Mujahida 24 tahun Urine rutin +


(Albumin)

109 Hikma nisya 22 tahun Urine rutin +/-


(Albumin)

110 Irma 25 tahun Urine rutin +/-


(Albumin)

111 Megawati 20 tahun Urine rutin +


(Albumin)

112 Dina 41 tahun Urine rutin -


(Albumin)

113 Ayu elvira 21 tahun Urine rutin +


(Albumin)

114 Nuriati 23 tahun Urine rutin -


(Albumin)

115 Aulia putri 18 tahun Urine rutin +/-


(Albumin)

116 Hastuty 20 tahun Urine rutin +


(Albumin)

117 Maisah 42 tahun Urine rutin -


(Albumin)

118 Amanda 15 tahun Urine rutin +/-


(Albumin)

119 Hariani 34 tahun Urine rutin +


(Albumin)

120 Inawati 19 tahun Urine rutin -


(Albumin)

121 Irma noviani 28 tahun Urine rutin +/-

41
(Albumin)

123 Rohana 28 tahun Urine rutin +/-


(Albumin)

124 intang 21 tahun Urine rutin +/-


(Albumin)

3.2.3 Pemeriksaan Imunoserologi

NO NAMA UMUR JENIS HASIL


PEMERIKSA
AN

1 Nurul Atika 25 tahun HIV/AIDS NR

2 Nurjannah 36 tahun HIV/AIDS NR

3 Mujahidah 24 tahun HIV/AIDS NR

4 Hikmah 22 tahun HIV/AIDS NR


nisya

5 Irma 25 tahun HIV/AIDS NR

6 Megawati 20 tahun HIV/AIDS NR

7 Dina 41 tahun HIV/AIDS NR

8 Ayu elvira 21 tahun HIV/AIDS NR

9 Maisah 18 tahun HIV/AIDS NR

10 Amanda 42 tahun HIV/AIDS NR

11 Hariani 15 tahun HIV/AIDS NR

12 Irma noviani 28 tahun HIV/AIDS NR

13 Rohani 28 tahun HIV/AIDS NR

14 Martina 30 tahun HIV/AIDS NR

15 Intang 21 tahun HIV/AIDS NR

42
16 Nurul Atika 25 tahun HBsAg NR

17 Nurjannah 36 tahun HbsAg NR

18 Mujahidah 24 tahun HbsAg NR

19 Hikmah 22 tahun HBsAg NR


nisya

20 Irma 25 tahun HbsAg NR

21 Megawati 20 tahun HbsAg NR

22 Dina 41 tahun HbsAg REAKTIVE

23 Ayu elvira 21 tahun HBsAg NR

24 Maisah 18 tahun HBsAg NR

25 Amanda 42 tahun HbsAg NR

26 Hariani 15 tahun HBsAg NR

27 Irma noviani 28 tahun HBsAg NR

28 Rohani 28 tahun HBsAg NR

29 nurhidayah 25 tahun HBsAg NR

30 Intang 21 tahun HBsAg NR

31 Amanda 15 Tahun Syphilis NR

32 Hariani 34 tahun Syphilis NR

33 Intang 21 tahun Syphilis NR

34 Sarinah 38 tahun HCG NEGATIF

35 Hariyana 19 tahun HCG NEGATIF

36 Nursyafika 24 tahun HCG NEGATIF

37 Nirmala 21 tahun HCG POSITIF

38 Arina 20 tahun HCG NEGATIF

43
39 Ainil 23 tahun HCG NEGATIF
maqsurah

40 Nurfaikah 23 tahun HCG NEGATIF

41 Megawati 25 tahun HCG NEGATIF

42 Darma 41 tahun HCG NEGATIF

43 Bunga 16 tahun HCG NEGATIF


lestari

44 Narlina 40 tahun HCG NEGATIF

45 Harniyawati 42 tahun HCG NEGATIF

46 Nurwanda 19 tahun HCG NEGATIF

47 Irma noviani 28 tahun HCG POSITIF

48 Rohana 28 tahun HCG POSITIF

49 Aisyah 14 tahun GOLONGAN A


DARAH
awantunnisa

50 Hariyani 19 tahun GOLONGAN O


DARAH

51 Aldi 28 tahun GOLONGAN A


DARAH

52 Mutahir 21 tahun GOLONGAN A


DARAH

53 Nurjannah 36 tahun GOLONGAN O


DARAH

54 M. Taqwah 17 tahun GOLONGAN O


DARAH
Febriansyah

55 Wanasyillah 14 tahun GOLONGAN O


DARAH

56 Mujahida 24 tahun GOLONGAN O


DARAH

44
57 Iqbal 19 tahun GOLONGAN A
DARAH

58 Ainil 23 tahun GOLONGAN A


DARAH
maqsurah

59 Rahman 30 tahun GOLONGAN AB


DARAH

60 Nisra 22 tahun GOLONGAN O


DARAH

61 Muliana 28 tahun GOLONGAN B


DARAH

62 Nurhanuddi 27 tahun GOLONGAN O


DARAH
n

63 Bunga 16 tahun GOLONGAN AB


DARAH
lestari

64 Nur wanda 19 than GOLONGAN B


DARAH

65 Amanda 15 tahun GOLONGAN A


DARAH

66 Intang 21 tahun GOLONGAN O


DARAH

67 Astika 18 tahun Widal O H AH BH


yuningsih 1⁄
160 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 80 80

68 Suwarni 43 tahun Widal O H AH BH

1⁄ 1⁄ 1 1⁄
80 160 ⁄320 80

69 Muh nishar 21 tahun Widal O H AH BH

1⁄ 1 1⁄ 1⁄
1601 ⁄80 80 80

70 Hendri 18 tahun Widal O H AH BH


adiasyah
1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 80 80 80

45
71 Suriani 58 tahun Widal O H AH BH

1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 80 80 80

72 Afnan 4 tahun Widal O H AH BH


dzihau
1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 80 160 80

73 Mani 55 tahun Widal O H AH BH

1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 160 80 80

74 Adipasau 51 tahun Widal O H AH BH

1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 160 80 80

75 Rohana 28 tahun Widal O H AH BH

1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 80 80 80

76 Isya 62 tahun Widal O:- H:- AH : - BH : -

46
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemeriksaan laboratorium merupakan bagian sangat penting dalam dunia
kesehatan karena dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosa pasien dan
merupakan pemeriksaan penunjang terhadap suatu penyakit. Tenaga laboratorium yang
terampil, kelengkapan alat, serta penguasaan teori, dan ketelitian dalam pemeriksaan
merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam mengeluarkan hasil yang tepat dan
akurat.
Kerja sama dan kebersamaan dengan teman sejawat yang baik merupakan hal
yang harus di pertahankan agar semua pekerjaan yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Selain terampil dalam pemeriksaan, tenaga laboratorium juga dapat menjalin
komunikasi yang baik dengan pasien
4.2 Saran
4.2.1 Semoga hubungan kerja sama antara pihak Puskesmas Lappae dan pihak kampus ke
depannya bisa tetap terjalin dengan baik
4.2.2 Diharapkan untuk pihak puskesmas agar dapat menerima kembali siswa-siswi untuk
masa yang akan datang.

47
LAMPIRAN

48
49
50
51
52
53

Anda mungkin juga menyukai