OLEH :
Kepala Puskesmas
N XkjncjKNcnSKNcsn Penanggung Jawab Laboratorium
Puskesmas Lappae
Pembimbing Mahasiswa
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Makassar
1
NIP. 19641231 198603 1 032
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
Praktek Laboratorium Klinik I (PLK I) dengan baik.
Penulisan laporan ini sebagai syarat menyelesaikan praktek laboratorium klinik
bagi para mahasiswa-mahasiswi dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar
(Poltekkes Kemenkes Makassar) Program Studi (Prodi) Diploma IV (D-IV) Teknologi
Laboratorium Medis (TLM), dimana kami bertempat di Puskesmas Lappae.
Bersama ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Rahman, S.Si.,M.Si selaku ketua jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Makassar
2. Ibu Hj. Syahida Djasang, SKM.,M.M.Kes selaku ketua program studi D-IV
Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar
3. Ibu Haerul Bariah, S.Kep,Ns,M.M.Kes, selaku kepala Puskesmas Lappae
4. Ibu Nopianti, Amd.AK selaku kepala laboratorium di Puskesmas Lappae
5. Ibu Hj. Syahida Djasang, SKM.,M.M.Kes selaku dosen yang telah membimbing kami
selama PLK di Puskesmas Lappae
6. Seluruh Staf D-IV Teknologi Laboratorium Medis atas bimbingan dan bantuan
selama melakukan PLK di Puskesmas Lappae.
Kami menyadari bahwa laporan ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Sekian dan terima kasih.
(Kelompok Lappae)
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………..…………………………………………………...1
KATA PENGANTAR………………….………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan Praktikum Laboratorium Klinik 1 ........................................................................ 5
1.3 Manfaat Praktik Laboratorium Klinik 1 ........................................................................... 5
1.4 Lokasi dan Waktu Praktik Laboratorium Klinik 1 ........................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS………………………………………………...…7
2.1 Sejarah Singkat Puskesmas…………………...…………………………………………….7
2.2 Visi Misi Puskesmas Lappae ................................................................................................. 7
2.3 Fasilitas Puskesmas Lappae .................................................................................................. 8
2.4 Jenis Pelayanan Puskesmas Lappae ...................................................................................... 9
BAB III PELAYANAN LABORATORIUM…………………………………………..…...……10
3.1 Prosedur Pemeriksaan .................................................................................................... 10
3.1.1 Pengambilan Sampel ............................................................................................... 10
3.1.2 Pemeriksaan Hematologi ........................................................................................ 12
3.1.3 Pemeriksaan Kimia Klinik ...................................................................................... 17
3.1.4 Pemeriksaan imunoserologi .................................................................................... 22
3.2 Hasil Pemeriksaan .......................................................................................................... 31
3.2.1 Pemeriksaan Hematologi ........................................................................................ 31
3.2.2 Pemeriksaan Kimia Klinik ...................................................................................... 35
3.2.3 Pemeriksaan Imunoserologi .................................................................................... 42
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………….…..47
4.1 Kesimpulan……….………………………….……………………..…………………..46
4.2 Saran…………...…………………………………….………………………………....46
LAMPIRAN………………………….……………………………….………………………….48
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang layak dimiliki oleh setiap masyarakat.
Tingkat kesejahteraan suatu negara dalam bidang kesehatan harus ditunjang dengan adanya
sarana pelayanan masyarakat dalam suatu negara. Dalam menunjang pelayanan masyarakat
maka harus dimulai dari pedesaan hingga sampai keperkotaan.
4
laboratorium ataupun manajemen di laboratorium sesuai dengan keahliannya sebagai Ahli
Teknologi Laboratorium Medis (ATLM).
Sebagai salah satu bagian penunjang utama pelayanan kesehatan dalam sarana Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), TLM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Teknologi Laboratorium Medis ialah petugas yang
bekerja di laboratorium untuk melakukan pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang
diagnosa dokter demi membantu seseorang mencapai keadaan jasmani dan jiwa yang sehat.
Diagnosa seorang dokter sangat dipengaruhi oleh sampel yang diteliti oleh pranata
laboratorium atau analis kesehatan. Jika terjadi kesalahan dalam meneliti sampel, maka
yang patut disalahkan adalah analis kesehatan yang tidak terampil dan bertanggung jawab
atas sampel tersebut.
Oleh Karena itu, dengan adanya kegiatan Praktek Laboratorium Klinik I (PLK I) ini
maka mahasiswa diharapkan mampu menerapkan, mengembangkan dan menambahkan
pengetahuan serta keterampilan yang akan diperlukan nantinya dalam pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat khususnya dalam bidang laboratorium.
1.2 Tujuan Praktikum Laboratorium Klinik 1
1. Meningkatkan dan memantapkan keterampilan mahasiswa Analis Kesehatan.
2. Menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan
khususnya laboratorium
3. Menerapkan sikap profesional, kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa Analis
Kesehatan.
4. Memenuhi persyaratan dalam mata kuliah teknologi laboratorium medis Poltekkes
Kemenkes Makassar
1.3 Manfaat Praktik Laboratorium Klinik 1
1. Menambah pengetahuan tentang bagaimana bersikap baik terhadap pasien.
2. Menambah pengtetahuan dan keterampilan mulai dari pengambilan sampel, pemeriksaan
sampel sampai pada penulisan dan pengeluaran hasil pemeriksaan.
3. Dapat membandingkan antara pengetahuan yang didapat dari teori dan praktik yang di
kampus dengan di lapangan.
1.4 Lokasi dan Waktu Praktik Laboratorium Klinik 1
• Lokasi : Puskesmas Lappae, Desa Saotengah, Kec. Tellulimpoe, Kab. Sinjai
5
• Waktu : Senin – Sabtu
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
2.1 Sejarah Singkat Puskesmas Lappae
Pada tahun 2002 puskesmas lappae pada saat itu masih berstatus puskesmas pembantu
lappae yang pada saat itu dibawah naungan puskes mannanti. Puskesmas Pembantu (Pustu)
merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara
permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas Pembantu merupakan
bagian integral Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh Puskesmas. Tujuan
Puskesmas Pembantu Lappae adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
Seiring berjalannya waktu, setelah puskesmas lappae berstatus sebagai puskesmas
pembantu yang memberikan pelayanan berupa rawat jalan mulai dari tahun 2002 hingga tahun
2012 yang terhitung 10 tahun lamanya, terbitlah surat operasional untuk rawat inap pada tahun
yang sama yaitu tahun 2012 yang juga berlokasi di Desa Saotengah, Kec. Tellulimpoe, Kab.
Sinjai yang menyatakan bahwa puskesmas pembantu lappae beralih status menjadi puskesmas
lappae yang menaungi lima desa yaitu desa samaturue, saotengah, kalobba, lembang lohe, dan
massaile dengan total 24 dusun dengan akumulasi penduduk sebanyak 16.251 jiwa yang secara
geografis pada umumnya terdapat di daerah tinggi kabupaten sinjai sulawesi selatan. Dengan
batas – batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Aska wilayah kerja Puskesmas Aska
Sebelah Timur : Kelurahan Mannanti wilayah kerja Puskesmas Mannanti.
Sebelah Selatan : Desa Tibona, wilayah kerja Puskesmas Tanete Kab. Bulukumba.
7
Sebelah Barat : Kelurahan Sangiasseri, wilayah kerja Puskesmas Samaenre.
2.2 Visi Misi Puskesmas Lappae
VISI
Menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan berbasis upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
MISI
1. Penajaman profesionalisme sumber daya manusia di puskesmas lappae
2. Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar puskesmas
3. Penggunaan sistem manajemen berdasarkan informasi teknologi
4. Pengembangan program inovatif unggulan dalam rangka menyelesaikan masalah-
masalah kesehatan
5. Peningkatan kapasitas pengetahuan masyarakat dalam berperilaku hidup sehat
6. Mengembangkan kerjasama dalam lintas sektor
2.3 Fasilitas Puskesmas Lappae
Adapun fasilitas yang ada di puskesmas lappae kec. Tellulimpoe yaitu :
a) Loket rawat inap
b) Loket rawat jalan
c) Apotek
d) Kesehatan ibu dan anak/Keluarga Berencana
e) Persalinan
f) Poli umum
g) Poli gigi
h) Poli anak
i) Poli gizi
j) Poli THT-KL
k) Poli lansia
l) Nurse station
m) Laboratorium
n) Ruang tata usaha
o) Ruang kepala puskesmas
p) Ruang MTBS (manajemen terpadu balita sakit)
8
2.4 Jenis Pelayanan Puskesmas Lappae
No Jenis Pelayanan Puskesmas Hari Waktu
1 Pelayanan umum:
a. Pelayanan loket Senin - Sabtu 08.00 – 12.00
Jum’at 08.00 – 11.00
b. Pelayanan Obat Senin - Sabtu 08.00 – 12.00
Jum’at 08.00 - 11.00
2 Pelayanan kesehatan ibu dan anak Senin - sabtu 08.00 – 14.00
Jum’at 08.0 – 11.00
3 Pelayanan persalinan Senin - minggu 00.00 – 24.00
4 Pelayanan keluarga berencana Senin - sabtu 08.00 – 14.00
5 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Senin - sabtu 08.00 – 14.00
6 Pelayanan pemberantasan penyakit Senin - sabtu 08.00 – 14.00
7 Pelayanan konsultasi kesehatan Senin - sabtu 08.00 – 14.00
lingkungan
8 Pelayanan penyuluhan kesehatan Senin - sabtu 08.30 - selesai
9 Pelayanan laboratorium Senin - sabtu 08.00 – 14.00
Jum’at 08.00 – 11.00
10 Pelayanan rujukan Senin - minggu 00.00 – 24.00
11 Pelayanan rawat inap Senin – minggu 00.00 – 24.00
12 Pelayanan UGD Senin - minggu 00.00 – 24.00
9
BAB III
PELAYANAN LABORATORIUM
3.1 Prosedur Pemeriksaan
3.1.1 Pengambilan Sampel
a. Pengambilan darah vena
▪ Tujuan:
Untuk mendapatkan sampel darah dengan cara dilakukan penusukan pada vena
mediana cubiti, vena chepalica dan vena basilica.
▪ Prinsip: Pembendungan pembulu darah vena dilakukan agar pembulu darah tampak
jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sampel darah.
▪ Prosedur pemeriksaan :
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien:
Darah vena
c) Alat:
• Spoit
• Tourniquet
d) Bahan:
• Darah vena
• Reagen EDTA 10%
• Kapas alcohol 70 %
• Kapas kering
• Plater Luka
2) Analitik
Cara kerja:
a) Disiapkan alat dan bahan yan akan digunakan.
b) Diperiksa keadaan spoit.
10
c) Pasang tourniquet pada lengan atas ± 7-10 cm diatas bagian yang akan
dilakukan tusukan dan pasien diminta untuk mengepalkan tangannya.
d) Pilih vena yang paling besar, tidak mudah bergerak dan bersihkan dengan
kapas alcohol 70% biarkan kering dengan sendirinya
e) Tusuk kulit dengan jarum pada kemiringan 45º , sampai jarum masuk kedalam
lumen vena miringkan 30º setelah jarum masuk.
f) Lepas ikatan tourniquet perlahan-lahan, tarik pengisap spoit sehingga darah
masuk kedalam spoit sebanyak yang diperlukan.
g) Letakkan kapas kering di atas jarum, kemudian keluarkan jarum dengan
perlahan-lahan dari vena.
h) Pisahkan darah kedalam tabung sesuai kebutuhan pemeriksaan dengan cara
melepaskan jarum dari spoit dan alirkan darah pada dinding tabung.
Kesalahan yang sering terjadi :
1. Pembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan karena
terjadi hemokonsentrasi. Pembendungan dilakukaan maksimal 1 menit
2. Penusukan harus tepat pada vena agar tidak terjadi hematom
3. Pengisapan darah yang terlalu lama akan menyebabkan darah membeku dalam
spoit, segera pisahkan darah kedalam tabung.
b. Pengambilan darah kapiler
▪ Tujuan :
Untuk memperoleh volume darah kapiler sesuai dengan pemeriksaan yang
diminta.
▪ Prinsip :
Melakukan penusukan pada bagian ujung jari secara aseptis untuk mendapat
sampel darah perifer.
▪ Prosedur Kerja
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien :
Untuk pemeriksaan glukosa darah puasa pasien terlebih dahulu diminta
untuk melakukan puasa 10-12 jam, selama puasa pasien diperbolehkan
meminum air putih dan tidak boleh melakukan aktivitas berat selama puasa.
11
b) Persiapan sampel
Darah kapiler
c) Alat :
• Lanset steril
• Autoklik
d) Bahan
• Darah kapiler
• Kapas Alcohol 70%
• Kapas kering
2) Analitik
Cara kerja :
a) Dipilih lokasi pengambilan l;alu desinfektan dengan kapas alcohol 70%
biarkan kering.
b) Dipegang bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa
nyeri berkurang.
c) Ditusuk dengan autoclick yang berisi lanset steril. Tusuk haruslah dalam ±3
mm agar darah tidak harus diperas-peras keluar (pada bayi tidak boleh lebih
dari 2,5 mm). jangan menusukkan lanset jika ujung jari masi basah dengan
alcohol. Hal ini bukan saja karna darah akan diencerkan oleh alcohol, tetapi
darah juga melebar diatas kulit sehingga susah ditampung dalam wadah.
d) Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memamkai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
c. Pengambilan specimen urine
Petugas laboratorium memberikan wadah urine kepada pasien
1) Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan pada suatu waktu yang ditentukan secara khusus
2) Urine pagi
Urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur
3.1.2 Pemeriksaan Hematologi
a. Pemeriksaan Hemoglobin(Hb)
12
▪ Metode : Sahli
▪ Tujuan : Untuk menghitung kadar hemoglobin dalam darah
▪ Prinsip : Membandingkan warna yang terbentuk dari reaksi campuran darah dengan
larutan HCL 0.1 N menjadi asam hematin sehingga membentuk warna kecokelatan
sampai warna sebanding dengan warna standar hb.
1) Pra Analitik
a) Persiapan Pasien
-Haemometer
• Pipet sahli
• Tabung sahli
• Batang pengaduk
• Standar hb
• Pipet tetes
d) Bahan :
• Aquadest
• Asam klorida 0,1N
2) Analitik
a. Dimasukkan asam klorida (HCl) 0,1N ke dalam tabung sahli sampai tanda 2
b. Dihisaplah spesimen (dari pengambilan darah kapiler) sampai batas 0,20 ul
c. Kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung sahli yang telah berisi larutan
HCL (hati - hati jangan sampai terjadi gelembung udara)
d. Dan dihomogenkan dengan menggunakan batang pengaduk. Sampai
terbentuknya warna kecoklatan
e. Didiamkan beberapa menit sehingga darah dan HCl bereaksi menjadi asam
hematin dengan membentuk warna kecoklatan.
13
f. Setelah itu dilakukan perbandingan warna dengan menambahkan aquades
tetes demi tetes hingga warna sama dengan warna standar pada alat
hemoglobinometer
g. kemudian dibaca kadar hemoglobin yang tertera pada skala tabung sahli
tersebut
3) Pasca Analitik
a. Interpretasi :
▪ laki - laki dewasa : 14,0 – 18,0 g/dL
▪ wanita dewasa : 12,0 - 16,0 g/dL
▪ wanita hamil : 11,0 - 16,5 g/dL
▪ bayi : 13,5 - 19,5 g/dL
(Gambar Haemometer)
14
b. Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah kapiler
-Bahan :
• lanset
• kertas saring
• kapas alkohol
2. Analitik
1. Pasien dalam posisi duduk, kemudian pastikan kepala pasien tegak ke
depan
2. Disinfeksi area kuping pasien menggunakan kapas alcohol 70%
3. Tusuk area kuping telinga menggunakan lanset
4. Nyalakan stopwatch bersamaan saat darah kapiler keluar
5. Isap tetesan darah yang keluar (tidak ditekan) setiap 30 detik dengan
kertas saring
6. Ketika darah berhenti keluar, hentikan stopwatch. Hindari menyentuh
Kembali area luka dengan kertas saring
7. Catat waktu yang tertera pada stopwatch
3. Pasca Analitik
c. Interpretasi :
▪ 1-3 menit (Normal)
15
d. Pemeriksaan Clotting Time
1. Pra Analitik
Metode : Slide (Objek Glass)
Tujuan : untuk mengevaluasi sistem pembekuan darah ( faktor-faktor koagulasi)
dengan mengukur lama waktu yang dibutuhkan oleh darah untuk membeku sehingga
terbentuk benang fibrin
Prinsip : Masa pembekuan dihitung mulai keluarnya darah pada ujung jari setelah
dilakukan penusukan, sampai terjadi benang-benang fibrin pada tetesan darah di
objek glass.
a. Persiapan Pasien
b. Persiapan Spesimen
Dilakukan pengambilan darah kapiler
-Bahan :
• Lanset
• kapas alkohol
• darah kapiler
2. Analitik
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Didesinfeksi ujung jari dengan kapas alcohol 70% dan dibiarkan kering
3. Ujung jari ditusuk dengan lanset sedalam 5 mm hingga keluar darah dan
stopwatch dijalankan
16
4. Darah tadi diangkat dengan jarum tiap 30 detik sampai terlihat adanya benang
fibrin
5. Dicatat waktunya
3. Pasca Analitik
Nilai rujukan : 2- 6 menit
Darah Kapiler
c. Alat :
• Alat Uric Acid (autocheck)
• Strip Uric Acid
• Lancet steril
17
• Autoclik
d. Bahan :
1. Sampel Darah
2. Kapas Alkohol 70%
3. Kapas kering
2). Analitik
Cara Kerja :
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Alat autocheck dinyalakan dengan cara memasukkan strip uric acid ke dalam
alat
c) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas alcohol 70%
dan dibiarkan sampai kering.
d) Jari pasien ditusuk dengan autoclik yang berisi lancet steril. Darah pertama
dihapus dengan kapas kering.
e) Kemudian darah dimasukkan kedalam strip uric acid.
f) Selanjutnya dibaca dan dicatat hasilnya.
2) Pasca Analitik
Nilai Normal :
▪ Laki-laki : 3,4 – 8,1 mg/dl
▪ Perempuan : 2,4 – 6,1 mg/dl
18
(Gambar Hasil pemeriksaan Asam Urat)
Darah Kapiler
c) Alat :
• Alat (autocheck)
• Strip Glukosa
• Lancet steril
• Autoclik
d) Bahan :
4. Sampel Darah
5. Kapas Alkohol 70%
6. Kapas kering
2) Analitik
Cara Kerja :
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Alat autocheck dinyalakan dengan cara memasukkan strip glukosa ke dalam
alat.
19
c) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas alcohol 70%
dan dibiarkan sampai kering.
d) Jari pasien ditusuk dengan autoclik yang berisi lancet steril. Darah pertama
dihapus dengan kapas kering.
e) Kemudian darah dimasukkan kedalam strip glukosa.
f) Selanjutnya dibaca dan dicatat hasilnya.
3) Pasca Analitik
a) Interpretasi hasil
20
• Sampel urine
• Reagent strip
• Pot sampel steril
• Dipstik
2) Analitik
Cara kerja
a. Urin dimasukkan ke dalam pot sampel sampai volumenya ¾ penuh
b. Reagen strip dimasukkan ke dalam tabung sampai semua parameter dapat masuk
selama 30 detik lalu diangkat.
c. Dilakukan pengamatan dengan cara mencocokan hasil dengan parameter yang
ada di wadah.
d. Ditulis hasilnya
3) Pasca Analtik
a. mencocokan hasil dengan parameter yang ada di wadah.
b. Catat hasil dibuku arsip
c. Catat hasil di formulir pasien
Leukocytes
Nitrite
Urobilinogen
Protein
pH
Haemoglobin
Specific gravity
Ketone
Bilirubin
Glucose
21
3.1.4 Pemeriksaan imunoserologi
a. Tes Golongan Darah
▪ Tes golongan darah dilakukan dengan mementukan jenis aglutinogen yang ada
dalam sel dan jenis agglutinin yang ada dalam serum.
▪ Tujuan : Mengetahui golongan darah sistem ABO dan rhesus seseorang
▪ Prinsip : Antigen yang di reaksikan dengan antibodi yang senama maka akan
terbentuk aglutinasi
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Darah kapiler/vena
c) Alat :
• Slide test
• Autoclick
d) Bahan :
• Sampel Darah
• Kapas alcohol 70%
• Kapas kering
• Serum Anti A
• Serum Anti B
• Lanset
• Batang pengaduk
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
22
b) Dibersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk dengan kapas alcohol 70%
dan dibiarkan sampai kering
c) Jari pasien ditusuk dnegan autoclickyang berisi lanset steril, darah pertama
dihapus dengan kapas kering.
d) Darah berikutnya diteteskan pada plate test/ objek glass
e) Pada darah tersebut diberi anti A dan anti B pada masing-masing 1 tetes
f) Selanjutnya dihomogenkan dengan batang pengaduk
g) Digoyangkan dengan membuat gerakan melingkar
h) Kemudian diperhatikan reaksi aglutinasi yang terjadi.
3) Pasca analitik
a) Catat hasilnya dibuku arsip
b) Catat hasilnya diformulir pasien
• Interpretasi hasil :
- - O
+ - A
- + B
+ + AB
23
(Gambar hasil pemeriksaan golongan darah)
b. Tes kehamilan / Plano Test
▪ Tujuan : untuk mengetahui apakah seseorang postif hamil atau tidak.
▪ Prinsip : Strip test kehamilan dimasukkan dalam urine yang sudah dberi wadah dan
didiamkan selama 30 detik dan dilihat hasilnya.
▪ Metode : Imunokromatografi
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Urine sewaktu
c) Bahan :
• Urine sewaktu
• Strip test kehamilan
• Pot urine
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Menyiapkan urine pasien dalam sebuah wadah
c) Mencelupkan strip test kehamilan one med test, hingga batas garis yang
ditentukan selama 30 detik
24
d) Lalu strip diangkat dan didiamkan selama 2-3 menit dan
e) Setelah itu dilihat dan dibaca hasil yang muncul pada strip
3) Pasca analitik
a) Catat hasilnya dibuku arsip
b) Catat hasilnya diformulir dan kembalikan kepasien
• Interpretasi hasil
Negative (-) : apabila hanya 1 garis merah yang muncul
25
• Buffer
• Kapas alcohol
• Kapas kering
• Lanset
• Cassette
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Dibersihkan jari tangan pasien dengan kapas alcohol 70% pada bagian yang
akan ditusuk, dengan autoclick yang berisi lanset steril.
c) Diteteskan darah pada kotak S ditambah 1 tetes buffer, tunggu selama 15
menit sampai muncul garis pada CVT T2.
3) Pasca analitik
• Interpretasi hasil
Negative (-) : apabila hanya 1 garis yaitu diarea control
Positif (+) : apabila muncul 2 garis merah yaitu diarea test dan control
26
d. Pemeriksaan widal
▪ Metode :aglutinasi
▪ Tujuan : untuk membantu menunjang diagnos tifus (thypoid)
▪ Prinsip :Antibodi salmonella dalam plasma penderita bereaksi dengan antigen
salmonella membentuk secara kompleks yang dapat dilihat berupa adanya aglutinasi.
▪ Prosedur pemeriksaan
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus
b) Persiapan sampel
Plasma EDTA
c) Alat
• Slide/ tulip
• Klinipet
• Centrifuge
• Tabung
• Tourniquet
• Batang pengaduk
d) Bahan
• Spesimen plasma
• Antigen Salmonella thypi H
• Antigen Salmonella thypi O
• Antigen Salmonella thypi BH
• Antigen Salmonella thypi AH
• Kapas alcohol
• Kapas kering
2) Analitik
Cara kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Diambil darah vena kemudian dimasukkan kedalam tabung EDTA. Setelah itu
dicentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm
27
c) Dipipet masing-masing 20 mikron plasma, teteskan diatas slide
d) Ditambahkan 1 tetes antigen salmonella(O,H,BH dan AH), satu jenis antigen
untuk satu well plasma specimen diatas slide
e) Dihomogenkan dengan menggunakan lidi tusuk gigi, kemudian
dihomogenkan menggunakan rotator selama 3 menit, sambil diamati ada
tidaknya aglutinasi yang terjadi pada masing-masing well
3) Pasca analitik
Kualitatif : positif terbentuk aglutinasi
Negatif tidak terbentuk aglutinasi
Kuantitatif : Titer pemeriksaan widal dilihat pada pengenceran terakhir yang
masih memberikan aglutinasi
UI Serum Pengenceran
80 1/20
40 1/40
20 1/80
10 1/160
5 1/320
28
Autocklik dan pipet tetes
b) Positif :terdapat dua garis merah pada area test dan control
29
f. Pemeriksaan Syphilis
• Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan Syphilis
• Tujuan : Untuk mengetahui adanya penyakit syphilis pada seseorang
• Prinsip : Adanya reaksi antara anti gen pada strip dan anti body pada serum non
Treponema palidum yang akan membentuk warna merah dari hasil reaksinya
• Metode : Rapid test
1) Pra analitik
a. Alat dan bahan :
1) Alat
- autoklik
2) Bahan
• sampel darah
• strip rapid test Syphilis
• Larutan Buffer
• kapas alkohol 70%,
• strip rapid test
• lancet steril
2) analitik
Prosedur kerja :
30
3.2 Hasil Pemeriksaan
3.2.1 Pemeriksaan Hematologi
31
11 Mutahhir 21 tahun Kadar Hemoglobin 15,0 gr/dl
32
35 Ratnah 50 tahun Kadar Hemoglobin 9,4 gr/dl
33
59 Lenggu 63 tahun Kadar Hemoglobin 10,0 gr/dl
34
3.2.2 Pemeriksaan Kimia Klinik
35
23 Darmi 58 tahun GDS 327 mg/dl
36
46 Engka 48 tahun GDS 102 mg/dl
37
70 Marhana 50 tahun Asam Urat 6,0 mg/dl
38
94 Bahtiar 51 tahun Asam Urat 7,1 mg/dl
Nit:- Sg :1.010
Uro:- Ket:-
Pro:- Bil:-
Ph:6,0 Glu:-
Nit:+ Sg :1.015
Uro:- Ket:-
Pro:- Bil:-
Ph:6,0 Glu:-
febriansyah
Nit:- Sg :1.005
Uro:- Ket:-
Pro:+/- Bil:-
Ph:6,0 Glu:-
Nit:- Sg :1.005
Uro:- Ket:-
Pro:+/- Bil:-
Ph:6,0 Glu:-
febriansyah
Nit:- Sg :1.010
39
Uro:- Ket:-
Pro:+ Bil:-
Ph:6,0 Glu:-
Nit:- Sg :1.020
Uro:- Ket:-
Pro:+/- Bil:-
Ph:6,0 Glu:-
Nit:- Sg :1.025
Uro:- Ket:+/-
Pro:+/- Bil:-
Ph:6,0 Glu:-
Nit:- Sg :1.015
Uro:- Ket:-
Pro:+/- Bil:-
Ph:5,0 Glu:-
40
(Albumin)
41
(Albumin)
42
16 Nurul Atika 25 tahun HBsAg NR
43
39 Ainil 23 tahun HCG NEGATIF
maqsurah
44
57 Iqbal 19 tahun GOLONGAN A
DARAH
1⁄ 1⁄ 1 1⁄
80 160 ⁄320 80
1⁄ 1 1⁄ 1⁄
1601 ⁄80 80 80
45
71 Suriani 58 tahun Widal O H AH BH
1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 80 80 80
1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 160 80 80
1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 160 80 80
1⁄ 1⁄ 1⁄ 1⁄
160 80 80 80
46
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemeriksaan laboratorium merupakan bagian sangat penting dalam dunia
kesehatan karena dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosa pasien dan
merupakan pemeriksaan penunjang terhadap suatu penyakit. Tenaga laboratorium yang
terampil, kelengkapan alat, serta penguasaan teori, dan ketelitian dalam pemeriksaan
merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam mengeluarkan hasil yang tepat dan
akurat.
Kerja sama dan kebersamaan dengan teman sejawat yang baik merupakan hal
yang harus di pertahankan agar semua pekerjaan yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Selain terampil dalam pemeriksaan, tenaga laboratorium juga dapat menjalin
komunikasi yang baik dengan pasien
4.2 Saran
4.2.1 Semoga hubungan kerja sama antara pihak Puskesmas Lappae dan pihak kampus ke
depannya bisa tetap terjalin dengan baik
4.2.2 Diharapkan untuk pihak puskesmas agar dapat menerima kembali siswa-siswi untuk
masa yang akan datang.
47
LAMPIRAN
48
49
50
51
52
53