Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN

HASIL PRAKTIK KLINIK


LOKASI

UPTD BALAI LABKESDA PROVINSI GORONTALO

LAB. RUMAH SAKIT MULTAZAM

Disusun Oleh:

SYAFRIN ADRIANSYAH THANIB

1481

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA GORONTALO

2023
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTEK KLINIK

Nama : Syafrin Adriansyah Thanib

Program Keahlian : TeknologiLaboratoriumMedik

Lokasi Praktek klinik : 1. UPTD Balai Labkesda

2. Laboratorium Rumah
Sakit Multazzam

Gorontalo, Maret 2023


Disahkan/disetujui :

Clinical Instruktu Penanggung jawab / CI

UPTD Balai Labkesda Rumah Sakit Multazam

Disertai Cap Lokasi Disertai Cap Lokasi

(...................................) (...............................)
Mengetahui :
Kepala SMK Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo

Krishna Pandudewayani, S.T


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LAPORAN PRAKTEK KLINIK
(Lokasi:UPTD Balai Labkesda Dan Rumah Sakit Multazam)

Oleh
SYAFRIN ADRIANSYAH THANIB
NIS: 1481
Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Kalsum S Male, Amd.Kes Sri Yanti J. Salimo S.Pd

Mengetahui

Pokja Prakerja Klinik Ketua Kopetensi Keahlian

Krisna S. Latip, S.Pd.,M.PdAmalia Pratiwi, A.Md.Kes

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KLINIK

(Lokasi; UPTD Balai Labkesda Dan Laboratorium Rumah Sakit Multazam)

Oleh

SYAFRIN ADRIANSYAH THANIB

NIS: 1481

Telah Selesai Diuji Oleh Dewan Penguji

Hari/Tanggal : Senin/ 11 – April – 2023

Waktu :10.00 WITA

Pembimbing/Penguji

1. Amalia Pratiwi, Amd.Kes 1. ……………………

2. Sri Yanti J. Salimo, S.Pd 2. ……………………

3. Kalsum S Male, Amd.Kes 3. ……………………

4. Krisna S. Latip, S.Pd., M.Pd 4. ……………………

Mengetahui
Kepala SMK Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo

Krisna Pandudeweyani, S.T

KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita ucapkan kepada Allah SWT. Tak lupa juga

sholawat serta salam yang kita ucapkan kepada nabi kita nabi Muhammad SAW.

Karena atas rahmat dan karunia-nya lah saya bisa menyelesaikan laporan praktik

klinik ini dengan lancar.

Tak lupa juga saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Syahril Thanib dan Novianty Kadir selaku orang tua saya yang telah

membantu dalam segala hal dan memberi dukungan.

2. Ibu Hj. Yetty Lamadlauw., BN., MBA., M.Pd. Selaku ketua Yayasan SMK

Kesehatan Bakti Nusantara Grontalo yang telah membantu dalam proses

turunnya siswa dalam PKL

3. Ibu Krisna Pandudewayani,S.T selaku Kepala Sekolah SMK Kesehatan Bakti

Nusantara Gorontalo

4. Ibu Dra. Nita Mohamadselaku wali kelas XI TLM yang telah banyak

membantu menyelesaikan masalah dalam lokasi PKL.

5. Ibu Kalusum S. Male A.Md. Kes selaku pembimbing 1 laporan Praktek Kerja

Klinik saya yang telah membantu dalam menyusun laporan

6. Ibu Sri Yanti J. Salimo.S.Pd selaku pembimbing 2 laporan Praktek Kerja

Klinik saya yang telah membantu dalm menyusun laporan

7. Semua senior-senior di UPTD Balai Labkesda Provinsi Gorontalo dan Rumah

Sakit Multazam saya yang telah banyak membantu saya yang tidak bisa di

sebut satu persatu


8. Semua Teman – Teman yang membantu dalam memberikan informasi dalam

PKL dan juga membantu dalam membuat Laporan


DAFTAR ISI

LEMBAR PENNGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus

BAB II : KAJIAN TEORI


Sampling
Jenis-jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Kimia Darah
Pemeriksaan Kimia Urine
Pemeriksaan Imunoserologi
Alat dan Bahan yang digunakan pada Pemeriksaan

BAB III : TINJAUAN LOKASI PRAKTEK


KLINIK
Lokasi LABKESDA
Visi Misi dan Moto
Kondisi Umum
Struktur Organisasi
Sarana Pelayanan
Sumber daya manusia

BAB VI : PEMBAHASAN
Alat dan Bahan yang ada di Lokasi Praktek
Lokasi LABKESDA
Pemeriksaan yang di lakukan di lokasi Praktek
Pemeriksaan di lokasi LABKESDA
Diagnosa

BAB VI : PENUTUP
Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nilai Rujukan Darah Rutin
Nilai Rujukan Hemoglobin
Nilai Rujukan Hematokrit
Nilai Rujukan Eritrosit
Nilai Rujukan Leukosit
Nilai Rujukan Trombosit
Nilai Rujukan Laju Endap Darah
Tabel Pemeriksaan Trigliserida
Tabel Pemeriksaan Creatinin
Nilai Rujukan Creatinin
Nilai Rujukan HbA1c
Nilai Rujukan SGOT dan SGPT
Nilai Rujukan Kimia Urine
Nilai Rujukan Widal
Nilai Rujukan HbsAg
Pemeriksaan Perminggu Lokasi 1
Diagnosa Lokasi 1
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hematologi Analyzer
Gambar Hematokrit
Gambar Fotometer
Gambar Alat Elektroli
Analyzer Gambar Urine
Analyzer Gambar Slide Widal
Gambar Tabung
Reaksi Gambar
Centrifuge Gambar
Strip Urine Gambar
Tabung EDTA Gambar
Stopwatch Gambar
Kapas Alkohol
Gambar Mikroskop
Gambar Tissue
Gambar Tourniquet
Gambar Suntik
Gambar gelas ukur
Gambar Mikropipet
Gambar Tabung Merah
Gambar Batang
Pengaduk Gambar Cup
Urine Gambar Aquadest
Gambar Alkohol
Gambar Reagen Cholesterol
Gambar Reagen Trigliserida
Gambar Reagen Creatinin
Gambar Reagen SGOT
Gambar Reagen SGPT
Gambar Reagen Widal
Gambar Oil imercy
Gambar LABKESDA
Gambar Rotator
Gambar Alcohol Swab
Gambar tip Yellow dan tip Blue
Gambar Handscoon
Gambar Handsanitizer
Gambar Alat Kimia
Gambar Reagen NaCl
Gambar Reagen Kimia
Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Praktik Klinik
Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Praktik Klinik Siswa
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Pembimbing Penyusun
Laporan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagisemua


manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap
manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-
hari. Batasan yang diangkat dari batasan kesehatan menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) yang paling baru yaitu
bahwa kesehatan merupakan keadaan sempurna, baik fisik,
mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan
cacat. Pada dasarnya kesehatan mencakup tiga aspek yaitu fisik,
mental, dan sosial. Jadi Kesehatan merupakan suatu gejala di
mana kondisi tubuh maupun jiwa dalam kondisi yang produktif
baik dari segi fisik, mental, sosial maupun ekonomi, di mana
kesehatan suatu kondisi tubuh yang sangat penting dalam
menjalani aktifitas dalam kehidupan sehari-hari, tanpa
kesehatan akan menghambat aktifitas dalam kehidupan baik
rohani maupun jasmani.

Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992


memberikan batasan: kesehatan adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.

Undang-undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga


Kesehatan: Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
ATLM atau analis kesehatan secara umum adalah tenaga

kesehatanyang melakukan pemeriksaan terhadap spesimen

atau

sampel yang berasal dari manusia atau bukan dari manusia


agar dapat mendiagnosa penyakit menggunakan peralatan
laboratorium yang canggih dan telah terkomputerisasi. Definisi
ATLM atau analis kesehatan menurut PATELKI tahun 2017 yaitu
tenaga medis yang mengerjakan pemeriksaan bahan sampel yang
berasal dari manusia atau bukan yang kemudian dapat mendiagnosa
sebuah penyakit yang dialami oleh pasien, mengetahui penyebab
penyakit serta membantu dalam proses penyembuhan penyakir pasien
menggunakan peralatan canggih yang sudah terkomputerisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


BAB II

KAJIAN TEORI

1.1 Jenis – Jenis Pengambilan Sampling

1.1.1 Pengambilan Sampling Darah

Flebotomi (Bahasa Ingggris : Phlebotomy) berasal dari kata yunani

phleb dan tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti

mengiris/memotong “cutting”. Pengambilan sampel darah atau sering

disebut sampling merupakan suatu cara pengambilan darah pada

pembuluh darah baik pembuluh darah kapiler, vena dan arteri (As-

Salam, 2018)

Tujuan Phlebotomy adalah memperoleh sampel darah dalam

volume yang cukup untuk pemeriksaan yang dibutuhkan dengan

menusuk vena (Venipunctur) dengan jarum dan peralatan

pendukungnya agar mendapatkan darah untuk pemeriksaan

laboratorium maka harus memperhatikan proses pengambilan darah

tersebut diantaranya yaitu peralatan yang akan dipakai(As-Salam,

2018).

1. Pengambilan darah vena

Pengambilan darah vena yaitu suatu pengambilan darah vena yang

diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna/vena

supervisial lain yangcukup besar untuk mendapatkan sampel darah

yang baik dan representative dengan menggunakan spuit atau

vacutainer. Pengambilan darah vena secaramanual dengan alat suntik


(syringe) merupakan cara yang masih lazim dilakukandi berbagai

laboratorium klinik dan tempat-tempat pelayanan kesehatan.

A. Prinsip

Pengambilan darah vena Darah vena diambil dengan cara

melakukan penusukan pada pembuluh darah vena, darah akan

masuk pada ujung semprit, dilanjutkan dengan menarik torak /

piston sampai volume darah yang dikehendaki.

B. Prosedur kerja

1) Memastikan kembali identitas pasien apakah sudah sesuai

dengan cara mencocokan nama yang ada di blangko dengan

gelang yang digunakan pasien.

2) Meminta persetujuan keluarga pasien untuk dilakukan

pemeriksaan laboratorium.

3) Diasiapkan alat dan bahan.

4) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah,

usahakan pasien senyaman mungkin.

5) Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yang banyak

melakukan aktivitas.

6) Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.

7) Dipasangkan turniket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.

8) Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Dilakukan

perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. apabila

vena
teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding

tebal.

9) Jika vena tidak teraba, dilakukan pengurutan dari arah

pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit

pada daerah lengan.

10) Dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan

kapas alkohol 70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit

yang sudah dibersihkan jang dipegang lagi.

11) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap

ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat

darah masuk kedalam spuit (flash). usahakan sekali tusuk

vena, lalu turniket dilepas.

12) Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien

membuka kepalan tangannya. volume darah yang diambil

kurang lebih 2 kali jumlah serum atau plasma yang

diperlukan untuk pemeriksaan.

13) Diletakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan atau

tarik jarum. tekan kapas beberapa saat lalu plester selama

kurang lebih 15 menit.

2. Pengambilan darah kapiler

Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah

skinpuncture yangberarti proses pengambilan sampel darah dengan

tusukan kulit.
A. Prinsip

Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah

skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah

dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan

darah kapiler adalah di ujung jari tangan (fingerstick) atau anak

daun telinga.

B. Prosedur kerja

1) Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol 70 %

dan biarkan sampai kering lagi.

2) Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan

sedikit supaya rasa nyeri berkurang.

3) Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. pada jari

tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit

jari, jangan sejajar dengan itu. pada daun telinga tusuklah

pinggirnya, jangan sisinya tusukan harus cukup dalam supaya

darah mudah keluar, jangan menekan-nekan jari atau telinga

untuk mendapat cukup darah. Darah yang diperas keluar

semacam itu telah bercampur dengan cairan jaringan

sehingga menjadi encer dan menyebabkan kesalahan dalam

pemeriksaan.

4) Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai

segumpal kapas kering, tetes darah berikutnya boleh dipakai

untuk pemeriksaan (Kemenkes, 2013).


3. Pengambilan darah vena menggunakan tabung vakum

Pengambilan darah veena menggunakan tabung vakum adalah,

dimana darah vena langsung di transfer ke dalam tabung vakum

sehingga pengambilan dan pemindahan darah vena terjadi

bersamaan.

A. Prinsip

Memasukkan darah ke dalam tabung vacutainerr dengan

cara menusukkan jarum pada tutu tabung, biarkan darah

mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume terpenuhi.

B. Prosedur kerja:

1) Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.

2) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah;

usahakan pasien senyaman mungkin.

3) Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di

lembar permintaan.

4) Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi

obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.

5) Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang

banyak melakukan aktifitas.

6) Minta pasien mengepalkan tangan.

7) Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas

lipat siku.

8) Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan

perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena


teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki

dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan

dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama

5 menit daerah lengan.

9) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan

kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah

dibersihkan jangan dipegang lagi.

10) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap

ke atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong

sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung,

maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu

sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa

tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti

dengan tabung kedua, begitu seterusnya.

11) Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan

tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali

jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk

pemeriksaan.

12) Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera

lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa sat lalu plester

selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum

turniket dibuka.

1.1.2 Pengambilan Sampel Urin


Urine adalah suatu larutan kompleks yang mengandung bahan-

bahan organik dan anorganik, sebagai hasil filtrasi dari glomerulus

ginjal dan dikeluarkan dari tubuh melalui saluran air kemih.

Urin adalah sisa material yang dieksresikan oleh ginjal dan

ditampung dalam salurankemih hingga akhirnya dikeluarkan oleh

tubuh melalui proses urinasi dalam bentuk cairan. Urinalisis termasuk

pemeriksaan laboratorium klinis paling tua dalam sejarah. Berasal dari

Bahasa Inggris Urinalisys, terdiri dari kata urine dan analysis yang

berarti Pemeriksaan Urin.Pemeriksaan ini meliputi pemeriksan kimia,

makroskopis dan mikroskopis(Mc Pherson R.A dan Pincus M.R,

2011). Untuk pemeriksaan urinalisis dianjurkan memakai urine segar.

Pasien disuruh untuk mengeluarkan urinenya langsung ke dalam

wadah yang bersih dan kering, kemudian tutup dan dilengkapi

identitas pasien dan segera dikirim ke laboratorium.

A. Prosedur kerja:

1. Pada wanita

1) Penderita harus mencuci tangan memakai sabun kemudian

dikeringkan dengan handuk.

2) Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia dengan satu

tangan.

3) Bersihkan labia dan vulva menggunakan kasa steril dengan

arah dari depan ke belakang.


4) Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan kasa steril

yang lain,

5) Selama proses ini berlangsung, keluarkan urin, aliran urin

yang pertama keluar dibuang. Aliran urin selanjutnya

ditampung dalam wadah yang sudah disediakan.

6) Hindari urin mengenai lapisan tepi wadah.

7) Pengumpulan urin selesai sebelum aliran urin habis.

8) Wadah ditutup rapat dan segera dikirimkan ke laboratorium

(Kemenkes, 2013).

2. Pada laki-laki

1) Penderita harus mencuci tangan memakai sabun.

2) Jika tidak disunat tarik kulit preputium ke belakang,

keluarkan urin, aliran yang pertama keluar dibuang, aliran

urin selanjutnya ditampung dalam wadah yang sudah

disediakan. Hindari urin mengenai lapisan tepi wadah.

Pengumpulan urin selesai sebelum aliran urin habis.

3) Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke laboratorium

(Kemenkes, 2013).

1.1.3 Pengambilan Sampling Dahak

Sampel sputum adalah secret yang dibatukkan dan berasal dari

bronchi, bukan dari tenggorokan, hidung atau mulut. Hal ini perlu

disampaikan kepada pasien agar pemeriksaan memberikan hasil yang

baik.
Sampel sputum yang diperiksa pada pasien adalah sewaktu, pagi

dan siang. Sputum dikeluarkan oleh pasien pada wadah yang bermulut

lebar dan ditutup serta dilakukan di tempat terbuka. Dilengkapi

dengan identitas pasien dan dikirim ke laboratorium.

1.2 Jenis – Jenis Pemeriksaan

1.2.1 Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan darah rutin adalah jenis pemeriksan yang memberikan

informasi tentang sel-sel darah pasien yang terdiri dari beberapa panel

pemeriksaan, yaitu: Mean corpuscular volume (MCV), Hematokrit

(Hct), Kadar hemoglobin (Hb), Hitung eritrosit/red blood cell count

(RBC), Hitung jenis lekosit/differential cell count, Hitung

lekosit/white blood cell count (WBC), Mean corpuscular hemoglobin

(MCH), Mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC), dan

Hitung trombosit/platelet count.

Pemeriksaan darah atau pemeriksaan hematologi secara umum

dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemeriksaan hematologi rutin dan

hematologi lengkap. Pemeriksaan hematologi rutin terdiri dari

hemoglobin/Hb, hematokrit (HCT), hitung jumlah sel darah

merah/eritrosit, hitung jumlah sel darah putih/leukosit, hitung jumlah

trombosit dan indeks eritrosit. Pemeriksaan hematologi lengkap

(complete blood count) terdiri dari pemeriksaan darah rutin ditambah

hitung jenis leukosit dan pemeriksaan morfologi sel/ sediaan apus

darah tepi (SADT) Gambaran darah tepi (GDT) morfologi darah tepi

(MDT)
yaitu ukuran, kandungan hemoglobin, anisositosis, poikilositosis,

polikromasi (Kemenkes RI, 2011).

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yaitu

Hematology Analyzer (Micro Es 60)

1. Pemeriksaan Darah Rutin (DR)

Pemeriksaan darah rutin merupakan pemeriksaan yang dapat

mengdiagnosis beberapa penyakit kelainan darah dan dapat

ditentukan arah pemeriksaan lebih lanjut dari penderita tersebut.

Pemeriksaan darah rutin antara lain adalah uji kadar hemoglobin;

jumlah eritrosit, leukosit, trombosit, nilai hematokrit.

Pemeriksaanhematologirutin umumnya terdiri dari parameter

pemeriksaan jumlah eritrosit (red blood cells, RBC), hemoglobin

(Hgb), hematokrit (Hct), jumlah leukosit (white blood cell, WBC)

dan jumlah trombosit (platelets, PLT) (Wu et al., 2015).

A. Metode

Impedans

B. Prinsip
Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang

mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau

sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip

flow cytometer.

C. Cara kerja

1. Cara Menghidupkan Alat:

a) Periksa kondisi dari tempat pembuangan, kosongkan

jika penuh

b) Nyalakan Alat Micros ES 60 dengan menekan Switch

ke posisi ON (terdapat di belakang alat)

c) Pilih User Profil dan masukan password

d) Alat akan melakukan starup secara otomatis, tunggu

dan perhatikan hasilnya

e) Starup dinyatakan Passed apabila:

- WBC < 0,3 × 10³ /mm³

- RBC <0,3 × 106 /mm3

- HGB < 0,3 g/dL

- PLT < 10 × 103 /mm3

f) Jalankan Kontrol untuk mengetahui kondisi alat


2. Prosedur Menjalankan Sampel

a) Pilih menu “Sample Identification”

b) Dengan menggunakan “virtual keyboard”, masukan

nomor Identitas Pasien pada kolom “sample ID”


kemudian isi: patient id, name, first name, type, date of

birth, department, physician

c) Tekan tombol OK

d) Siapkan sampel pada posisi jarum sampel, tekan Start

Bar.

2. Prosedur Mematikan Alat

a) Tekan tombol “exit”

b) Tekan tombol “Shut Down”

c) Tekan “OK”.
D. Nilai Normal

Parameter Pemeriksaan Nilai Rujukan

Lk: 13-18 g/dl


Pr: 12-16 g/dl
Hemoglobin Hamil: 11-16.5 g/dl
Anak: 12-14 g/dl

Leukosit 4.000 – 11.000 µl


Lk: 4.4-5.6 µl
Eritrosit Pr: 3.8-5.0 µl
Trombosit 150.000 – 450.000 µl
Lk: 40 – 50 %
Hematokrit Pr: 36 – 44 %
MCV 80 – 100 fL
MCH 28 – 30 pg
MCHC 32 – 36 %
Neutrofil Segmen 35 – 70 %
Limfosit 15 – 45 %
Monosit 0 – 10 %
Eosinofil 0–6%
Basofil 0–2%
Batang 0– 6 %

2. Pemeriksaan LED (Laju Endapan Darah)


Laju endap darah adalah kecepatan penggumpalan sel darah

merah di dalam plasma darah. Tes laju endap darah adalah

pengukuran kecepatan pengendapan eritrosit dalam suatu tabung

dari sediaan darah yang mengandung antikoagulan. Tujuan

dilakukannya pemeriksaan laju endap darah adalah penetapan nilai

koagulan untuk mengikuti perjalanan suatu penyakit kronik.

Nilai dari laju endap darah dinyatakan dalam satuan

mm/jam. Tes laju endap darah adalah pengujian yang dilakukan

untuk mengetahui seberapa cepat sel darah merah mengendap di

dalam plasma darah melalui sampel darah yang diteliti. Waktu

yang diperlukan untuk tes LED adalah satu jam (Kemenkes, 2010).

A. Metode

Westergren

B. Prinsip

Darah diencrkan dengan antikoagulan dengan perbandingan

tertentu dan dimasukkan ke dalam tabung khusus berskala,


kemudian diletakkan vertical tegak lurus selama 1 jam.

Eritrosit akan mengendap ke dasar tabung, tinggi endapan

eritrosit mencerminkan kecepatan endap darah dan dinyatakan

dalam mm/jam.

C. Cara Kerja

1) Disiapkan tabung, dimasukan Nacl sebanyak 250 mikron

kedalam tabung

2) Pipet darah sebanyak 1000 mikron

3) Homogenkan Nacl dan darah kemudian campuran tersebut

hisap menggunakan karet penghisap yang sudah terpasang

pada tabung westergren sampai tanda 0 .

4) Kemudian tahan ujung tabung westergren menggunakan

jari lalu dipindahkan ke rak tabung westergren

5) Diamkan selamnya 1 jam

6) Baca hasilnya

D. Nilai Normal

1. Laki – laki : 0 –15 mm/jam

2. Perempuan : 0 – 20 mm/jam

3. Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit


Lekosit pada umumnya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu

kelompok granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri atas

basofil, eosinofil, netrofil batang, dan netrofil segmen, sedangkan

agranulosit terdiri atas monosit dan limfosit. Pemeriksaan hitung

jumlah leukosit merupakan pemeriksaan darah rutin yang

dilakukan di laboratorium klinik. Lekosit berfungsi sebagai sel

pertahanan tubuh dari penyakit infeksi atau inflamasi.

1. Metode

Manual

2. Prinsip

Jumlah leukosit secara manual dihitung dengan cara darah

diencerkan dalam pipet leukosit dengan suatu larutan pengencer

yaitu larutan Turk, kemudiaan dimasukkan kedalam kamar hitung

dan jumlah leukosit di hitung dalam volume tertentu.

3. Cara Kerja

1)

1.2.2 Pemeriksaan Kimia Darah

Pelayanan kesehatan berbasis evidence based merupakan dasar

pelayanan di laboratorium kesehatan salah satu di antaranya adalah

adanya hasil pemeriksaan laboratorium. Sebagai komponen penting


dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium kimia

klinik di gunakan untuk penetapan diagnosis (Kemenkes, 2010).

Pemeriksaan kimia darah merupakan pemeriksaan laboratorium yang

terdiri dari berbagai parameter diantaranya gula darah, fungsi ginjal (ureum,

creatinine, asam urat), fungsi hati (SGOT, SGPT), lemak (kolesterol,

trigliserida, HDL,LDL) dan protein (albumin, protein total)(Wallace, 2007).

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yaitu Pentra

C200 dan Fotometer 5010.

Prinsip Kerja Alat Pentra C200 yaitu

Sedangkan Prinsip Kerja Alat Fotometer 5010 adalah pengukuran

penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang

gelombang tertentu dengan larutan/zat warna yang dilewatinya.

1. Pemeriksaan Glukosa

Glukosa adalah karbohidrat dalam bentuk monosakarida. Glukosa

dalam darah jika tidak diperlukan akan disimpan dalam hati dalam

bentuk glikogen melalui proses glikogenesis . jika diperlukan

glikogen ini dapat diubah kembali menjadi glukosa melalui proses

glikogenolisis. dan dilepaskan kedalam darah (kemenkes, 2010).

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip
Glukosa + ATP HK
G-6-P + ADP
Heksokinase mengkatalisasi fosforilase glukosa menjadi
glukosa-6-fosfatase oleh ATP
G-6-P + NADP G-6-PDH
gluconate-6-P + NADPH

+H

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu

pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

1. GDS : <140 mg/dl


2. GDP : 70-110 mg/dl

3. GD2PP : <140 mg/dl

2. Pemeriksaan Kolestrol

Kolestrol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang

ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah

(kemenkes, 2010).

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

Cholesterol ester + H2O Cholesterol Esterase


Cholesterol + RCOOH
Cholesterol + O2 Cholesterol oxidase
4 cholestone-3-one + H2O2
2 H2O2 + 4-aminophenazone + phenol Peroxidase
4-(p-

benzoquinone-monoimino) – phenazone + 4 H2O (warna merah)

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu


pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

<200 mg/dl

3. Pemeriksaan HDL

High density lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein yang

ukurnya paling kecil. HDL memiliki proporsi protein paling tinggi

dibanding lipoprotein lainya >50% protein . protein utama yaitu apo

AI dan apo AII , disertai protein lain yang jumlahnya lebih kecil apo

C (CI,CII,&CIII), E,AIV dan D. Komponen lipid yang banyak

adalah fospolipit dengan sedikit kolestrol estrel dan trigliserida.

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

Serum + HDL separating reagent sentrifugasi

HDL fraksi (supernatan) + kilomikron, VLDL, LDL fraksi

(presipitasi). Setelah disentrifus, dalam supernatan hanya

terdapat HDL yang kadar kolesterolnya ditentukan dengan

metode kolorimetrik enzimatik seperti tes kolesterol total


C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu

pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

>45 mg/dl

4. Pemeriksaan Trigliserida

Trigliserida adalah bentuk utama dari lemak yang disimpan oleh

tubuh, trigliserida terdiri dari tiga molekul asam lemak yang di

kombinasikan dengan molekul dari gliserol alkohol. Trigliserida


sebagian besar berasal dari makanan yang kita makan (Kemenkes,

2010)..

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

Trigliserida + 3 H2O Lipase


Glyserol + 3 RCOOH

Glycerol + ATP Glyserol kinase


Glyserol-3-phosphate +

ADP

Glyserol-3-phosphate + O2 GPO
dihydroxyaceton

phosphate + H2O2

H2O2 + 4-aminophenazone + 4-chlorophenol Peroxidase

4-(p-benzoquinone-mono-imino)-phenazone + 2 H2O + HCl

(warna merah). Intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan

konsentrasi trigliserida yang ditentukan secara fotometri.

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai


7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu

pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

<150 mg/dl

5. Pemeriksaan SGOT

Glutamat Oksaloasetat Transaminase merupakan enzim yang

dijumpai dalam konsentrasi yang tinggi di sel hati dan miokard serta

dalam jumlah kecil di musculoskeletal, ginjal, pancreas, otak dan

eritrosit. Tujuan tes ini yaitu mendiagnosis dan mengevaluasi

penyakit hati dan penyakit jantung serta memantau efek obat yang

hepatotoksik dan nefrotoksik

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

L-aspartate + 2-oxoglutarate GOT


L-Glutamate +

Oxaloacetate

Oxaloacetate + NADH + H+ LDH


L-malate + NAD+
Oksaloasetat yang dihasilkan sebanding dengan oksidasi dari

NADH menjadi NAD. Reaksi tersebut menggambarkan aktifitas

AST dan diukur secara fotometrik.

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu

pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

Laki - laki : < 37 uL

Perempuan : < 31 uL

6. Pemeriksaan SGPT
Glutamat Piruvat Transaminase merupakan enzim yang dijumpai

dalam konsentrasi yang tinggi di sel hati serta dalam jumlah yang

relatif kecil di cairan tubuh, jantung, ginjal dan musculoskeletal.

Tujuan tes ini yaitu mendiagnosis dan mengevaluasi penyakit hati

(enzim ini merupakan indicator kerusakan sel hati), memantau efek

obat yang hepatotoksik serta membedakan ikterus hemolitik dengan

ikterus karena penyakit hati.

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

L-Alanine + 2-Oxoglutarate GPT


L-Glutamate +

Pyruvate Pyruvate + NADH + H+ LDH


L-Lactate +

NAD+ Pyruvate yang dihasilkan sebanding dengan oksidasi dari

NADH menjadi NAD. Reaksi tersebut menggambarkan

aktifitas ALT dan diukur secara fotometrik

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist


6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu

pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

Laki – laki : <42 µl

Perempuan : <33 µl

7. Pemeriksaan Ureum

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam

amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai

ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum

darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap 100 cc darah, tetapi

hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan

fungsi hati dalam pembentukan ureum.

Pemeriksaan kadar ureum dalam darah dapat menjadi acuan untuk

mengetahui adanya Gagal ginjal akut (GGA) yaitu suatu sindrom

klinis yang ditandai dengan penurunan mendadak (dalam beberapa


jam atau hari) kecepatan penyaringan ginjal, disertai dengan

penumpukan sisa metabolisme ginjal.

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

Ureum diiubah secara kuantitatif oleh urease menjadi

ammonium karbonat. Dengan adanya ammonium karbonat,

fenol dapat dioksidasikan menjadi zat warna biru oleh sodium

hipoklorit. Persamaan reaksi :

Urea + 2 H2O Urease


2 NH4+ + 2 HCO 3-

2-Oxoglutarate + NH4+ + NADH GLDH


L-Glutamate

+ NAD+ + H2O

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu


pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

<50 mg/dl

8. Pemeriksaan Kreatinin

Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat

yang terjadi di otot. Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat

pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal.

Kadar kreatinin pada pria max 1,6 kalau sudah melebihi 1,7 harus

hati- hati.

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

Kreatinin bereaksi dengan picric acid membentuk suatu

kompleks. Persamaan reaksi :

Creatinine + Picric acid Alkaline


Creatinine-picric acid

complex

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat


3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu

pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.

8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

Jenis kelamin Umur Nilai rujukan

<50 thn <1,3 mg/dl


Laki – laki
>50 thn <1,4 mg/dl
Perempuan <1,3 mg/dl

9. Pemeriksaan Asam Urat

Asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang

kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di


dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan

asam urat.

Pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak

mengandung purin. Jika tubuh kelebihan senyawa purin maka akan

mengalami sakit pada persendian.

A. Metode

Spektrofotometri

B. Prinsip

Uric acid + O2 + 2 H2O2 Uricase


allantoin + CO2 + H2O2
2 H2O2 + DCHBS + PAP Peroxidase
N-(4-antipyryl)-3-chloro-

5-sulfonate-p-Benzoquinonimine + HCl + 4 H2O

C. Cara Kerja

1) Siapkan tabung reaksi pada rak tabung

2) Pastikan cuvet dalam keadaan penuh di dalam alat

3) Pindahkan Tabung yang sudah berisi serum ke alat kimia

(Pentra C200)

4) Input data pasien dan jenis pemeriksaan

5) Dari menu utama, pili Worklist

6) Kemudian pilih Tab patient, kemudian masukan data pasien

lalu tekan save setelah selesai

7) Kembali ke tab selection, masukan pada SID yang masih

kosong (posisi 1) kemudian pilh data pasien (posisi 2) lalu

pilih parameter pemeriksaan (posisi 2), selanjutnya tekan

save setelah selesai.


8) Letakan sampel pada posisi yang telah ditentukan pada work

list,tutup kover alat tekan tombol ran 2 detik untuk memulai

pemerikaan

9) Tunggu hasil keluar

D. Nilai Normal

Laki – laki : <7,0 mg/dl

Perempuan : <5,7 mg/dl


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat dan bahan yang ada di lokasi praktek

4.2 pemeriksaan yang dilakukan di lokasi praktek

4.2.1 Pemeriksaan di lokasi praktek 1

4.1 Tabel Jenis jenis Pemeriksaan Hematologi

JUMLA PASIE KETERANGA


H N N
NO JENIS MINGG MINGGU MINGGU MINGG JUMLA NORMAL ABNORMA
PEMERIKSAA UI II III U IV H L
N
1. WBC 14 7 9 7 37 33 4
2. RBC 14 7 9 7 37 33 4
3. HGB 14 7 9 7 37 33 4
4. HCT 14 7 9 7 37 33 4
5. PLT 14 7 9 7 37 33 4
6. MCV 14 7 9 7 37 33 4
7. MCH 14 7 9 7 37 33 4
8. MCHC 14 7 9 7 37 33 4
9. N. SEGMEN 14 7 9 7 37 33 4
10 LIMFOSIT 14 7 9 7 37 33 4
.
11 MONOSIT 14 7 9 7 37 33 4
.
12 BASOFIL - 2 2 1 5 5 -
.
13 EOSINOFIL - 2 2 1 5 5 -
.
14 N. STAB - 2 2 1 5 5 -
.
15 LED - 2 2 2 6 2 1
.
Berdasarkan tabel hasil pemeriksaan Hematologi selama 19 hari kerja menunjukan bahwa hasil
pemeriksaan darah rutin sebanyak 37 kali pemeriksaan, dengan 33 hasil pasien normal dan 4
hasil pasien abnormal. Sedangkan pada pemeriksaan LED sebanyak 6 pasien yang melakukan
pemeriksaan dengan hasil normal 2 dan abnormal 1. Adapun pemeriksaan hitung jenis leukosit
sebanyak 5 pasien yang melakukan pemeriksaan dengan hasil normal.
4.2 Tabel Jenis jenis Pemeriksaan kimia darah

JUMLA PASIE KETERANGA


H N N
NO JENIS MINGG MINGGU MINGGU MINGG JUMLA NORMAL ABNORMA
PEMERIKSAA UI II III U IV H L
N
1. GDS 32 26 27 4 89
2. GDP 32 26 27 4 89
3. GD2PP 32 26 27 4 89
4. HbA1C 32 26 27 4 89
5. CHOL 32 26 27 4 89
6. HDL 32 26 27 4 89
7. LDL 32 26 27 4 89
8. TG 32 26 27 4 89
9. SGOT 32 26 27 4 89
10 SGPT 32 26 27 4 89
.
11 UREUM 32 26 27 4 89
.
12 CREATININ 32 26 27 4 89
.
13 ASAM 32 26 27 4 89
. URAT
4.3 Tabel Jenis jenis Pemeriksaan Urinalisa

JUMLA PASIE KETERANGA


H N N
N JENIS MINGG MINGGU MINGGU MINGG JUMLA NORMAL ABNORM
O PEMERIKSAA UI II III U IV H AL
N
1. Urin Rutin 11 6 3 8 28 14 6
Sedimen
2. 11 6 3 8 28 14 6
Urin
Berdasarkan tabel hasil pemeriksaan urinalisa selama 19 hari kerja menunjukan bahwa hasil
pemeriksaan urin rutin sebanyak 20 kali pemeriksaan, dengan parameter pemeriksaan urin
rutin yaitu 14 hasil normal dan 6 hasil abnormal. Sedangkan pada pemeriksaan sedimen urin
sebanyak 20 kali pemeriksaan dengan hasil normal yaitu 14 normal dan 6 hasil normal.
4.6 Tabel Jenis jenis Pemeriksaan serologi

JUMLA PASIE KETERANGA


H N N
N JENIS MINGG MINGGU MINGGU MINGG JUMLA Negatif Positi
O PEMERIKSAA UI II III U IV H
N f
1. G.DARAH - - - 1 1 - -
2. WIDAL 3 3 2 3 11 1 10
Rapid Test
3. Dangue - - - 1 1 1 -
igG dan igM
4. HBsAg - 1 - - 1 1 -
5. MALARIA - - - - - - -
Berdasarkan tabel hasil pemeriksaan serologi selama 19 hari kerja menunjukan bahwa hasil

pemeriksaan golongan darah sebanyak 1 kali pemeriksaan, kemudian pada pemeriksaan widal

Anda mungkin juga menyukai