LOKASI
RUMAH SAKIT MULTAZAM
RSUD DUNDA LIMBOTO
Disusun Oleh
2022
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK KLINIK
Disahkan/disetujui:
Mengetahui:
Kepala SMK Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo
Nurdin Tahir,S.Pd.,M.Pd
NIP.19720910 199903 1 006
ii
Oleh
ALYA FAWZIYYAH SALSABILA
51529154
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KLINIK
Oleh
51529154
Pembimbing/Penguji
Mengetahui
Kepala SMK Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo
Nurdin Tahir,S.Pd.,M.Pd
NIP.19720910 199903 1 006
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita ucapkan kepada Allah SWT. Tak lupa juga
sholawat serta salam yang kita ucapkan kepada nabi kita nabi Muhammad SAW.
Karena atas rahmat dan karunia-nya lah saya bisa menyelesaikan laporan praktik
1. Bapak Muhammad Tadda dan Fany Aksar selaku orang tua saya yang telah
2. Ibu Hj. Yetty Lamadlauw., BN., MBA., M.Pd. Selaku ketua Yayasan SMK
4. Bapak Fiqih Paneo,S.Pd selaku wali kelas XI TLM yang telah banyak
5. Ibu Amaliah Pratiwi A.Md. Kes selaku pembimbing 1 laporan Praktek Kerja
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvii
BAB I : PENDAHULUAN
1.3 Tujuan..............................................................................................................5
2.1 Sampling..........................................................................................................6
4.3 Diagnosa..........................................................................................................133
vii
BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................139
5.2 Saran................................................................................................................139
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................141
LAMPIRAN.........................................................................................................143
viii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Lampiran................................................................................................................143
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Sehat Menurut WHO tahun 1947 adalah sejahtera sempurna dari fisik,
mental dan social yang tak terbatas, bukan hanya bebas dari penyakit atau
atau pun tidak terdapat tanda tanda suatu penyakit atau kelainan.Sehat di
Menurut Leavel dan Clark (1953), jika pelayanan kesehatan tersebut terutama
Masyarakat.
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
1
2
kewajiban perijinan, pemenuhan kode etik, standar profesi, standar pelayanan dan
(flebotomi).
3
pekerjaan, juga belajar bagaimana memiliki pekerjaan yang relevan dengan bakat
Praktik kerja lapangan menurut Oemar Hambalik (2001: 21) adalah Praktik
kerja lapangan atau di sekolah sering disebut dengan on the job training
pekerja. Hal ini sangat berguna sekali bagi para siswa untuk dapat beradaptasi dan
siap terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan
di dunia kerja dan menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa. Selain itu, dengan
mengikuti PKL, siswa dapat melatih dan menunjang skill yang telah dipelajari di
sekolah untuk diterapkan di tempat PKL tersebut, dapat menghayati dan mengenal
lingkungan kerja sehingga siswa siap kerja di dunia usaha maupun dunia industri
medis, berupa medis dasar dan atau medis spesialistik. Diselenggarakan oleh lebih
dari satu jenis tenaga kesehatan juga dipimpin oleh seorang tenaga medis
berdasarkan Permenkes RI No.9, 2014. Klinik mempunyai dua jenis yaitu klinik
rutin merupakan pemeriksaan yang sering diminta oleh klinis karena dengan
darah dan dapat ditentukan arah pemeriksaan lebih lanjut dari penderita tersebut.
Pemeriksaan darah rutin antara lain adalah uji kadar hemoglobin; jumlah eritrosit,
leukosit, trombosit, nilai hematokrit, laju endap darah disingkat LED dan
beberapa penyakit kelainan darah dan dapat ditentukan arah pemeriksaan lebih
lanjut dari penderita tersebut. Dan untuk melihat kemampuan tubuh pasien dalam
darah EDTA dihisap melalui probe (pipa) yang akan bereaksi dengan Dileunt
Celpack dan Stromatoliser-wh dan secara otomatis dideteksi jumlah trombosit dan
Metode ini lebih umum digunakan karena hasil yang didapatkan lebih presisi dan
akurat. Selain itu cara ini lebih cepat, tepat dan mudah dari cara manual.
Darah merupakan alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama
dalam tubuh kita. Darah terdiri dari elemen-elemen dan berbentuk plasma yang
jumlahnya setara. Elemen-elemen itu terdiri dari sel darah merah (eritrosit), se
darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Trombosit berperan penting
Rs. Multazam?
Limboto?
1.3 Tujuan
siswa diharapkan dapat menjadi terampil dalam menerapkan ilmu dalam bidang
KAJIAN TEORI
2.1 Sampling
specimen dengan menggunakan suatu teknik dan prosedur yang telah ditentukan.
(venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada
anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan
permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar.
tourniquet, vacum tube, Spuit (jarum suntik), spidol, kapas alcohol, plesterin.
b. Prosedur Kerja:
1. Menyiapkann pasien
3. Memeriksa semua alat untuk mengetahui jika ada alat yang rusak/ Tidak
bisa digunakan.
6
7
12. Menulis nama pasien di vacuum tube yang telah di isi dengan darah
pasien
13. Membuang semua alat dan bahan kedalam tong sampah Khusus (kapas
berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang
(fingerstick) atau anak daun telinga. Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit
(heelstick) pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari kaki. Lokasi
sampel dengan volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar
b. Prosedur Kerja:
70%.
biarkan kering.
tangan agar tidak sakit (bisa juga memakai lanset tidak memakai
Urine adalah sisa material yang dieksresikan oleh ginjal dan ditampung dalam
saluran kemih hingga akhirnya dikeluarkan oleh tubuh melalui proses urinasi
dalam bentuk cairan. Eksresi urine yang disaring dari ginjal menuju ureter
terseebut diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dari darah yang tidak
umum di dalam tubuh. Derajat produksi dari berbagai unit fungsional dalam tubuh
dapat diketahui dari kadar berbagai zat dalam urine(Guyton A.C dan Hall J.E,
2006).
Urine merupakan suatu larutan komplek yang terdiri dari air (±96%) dan
antara lain urea, asam urat, kreatinin dan bahan anorganik dalam urine antara lain
NaCl, sulfat, fosfat dan ammonia. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dalam
keadaan normal akan ditemukan relatif tinggi pada urine daripada kandungan
dalam darah, sebaliknya hal tersebut tidak berlaku pada zat-zat yang masih
Wadah Urine
b) Prosedur Kerja:
3. Membuang sedikit urine yang pertama kali keluar, lalu segera tampung
6. Menutup rapat wadah yang berisi sampel urine agar tidak tumpah atau
terkontaminasi.
Sebelum prosedur dilakukan, jelaskan terlebih dahulu kepada pasien maksud dan
Wadah sampel, Tongkat aplikator atau tusuk gigi, Sarung tangan tidak steril,
b. Prosedur Kerja:
1. Meminta pasien untuk terlebih dahulu buang air kecil agar urin tidak
atau plastik. Feses tidak boleh diambil dari bedpan karena feses yang
sampel Setelah defekasi, sekitar 20-40 gram atau setara dengan 5-6 sendok
dengan rapat.
Sputum (dahak) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui
berbeda dengan sputum yang bercampur dengan air liur. Cairan sputum lebih
kental dan tidak terdapat gelembung busa diatasnya, sedangkan cairan sputum
yang bercampur air liur encer dan terdapat gelembung busa di atasnya. Sputum
diambil dari saluran nafas bagian bawah sedangkan sputum yang bercampur air
Wadah sputum
b. Prosedur Kerja
darah. Pemeriksaan hematologi biasanya memakai alat automatic tetapi ada juga
1) Autometik
kelainan sel darah seperti anemia, untuk mendeteksi kelainan sel darah putih,
pengukuran slimutan dengan beberapa karakteristik fisik dari sebuah sel tunggal
yang tersuspensi yang dialirkan melalui suatu celah yang sering disebut aperture.
b. Prosedur Kerja
a) menghidupkan alat:
menu utama.
b) memulai pembacaan
c) Mematikan alat:
c. Interpretasi Hasil
2) Manual
a) Pemeriksaan hemoglobin
hemoglobin pada tubuh dan menggunakan metode sahli. Prinsip dari hemoglobin
adalah Hemoglobin oleh HCl 0,1 N akan diubah menjadi hematin asam, warna
yang terjadi dibandingkan dengan standar warna yang ada secara visual.
b. Prosedur Kerja:
cmm atau sebanyak 20 μl, hapus darah yang melekat di sebelah luar
ujung pipet.
16
4. Segera alirkan darah dari pipet kedalam dasar tabung pengencer yang
stopwatch.
hemometer.
menit.
c. Nilai Normal:
b) Pemeriksaan Hematokrit
a) Makrohematokrit
Darah dengan antikoagulan yang bersifat isotonis dengan pemutaran 300 rpm
akan terjadi pengendapan pada dasar tabung dan dihitung sebagai pemeriksaan
hematocrit.
b) Mikrohematokrit
Darah dengan antikoagulan yang bersifat isotonis diputar 15.000 rpm selama
5 menit akan terjadi pengendapan pada dasar tabung dan dihitung sebagai
pemeriksaan hematokrit.
b. Prosedur Kerja:
a) Makrohematokrit
menit.
3. Meletakkan tegak lurus pada rak tabung wintrobe/ rak tabung reaksi.
b) Mikrohematokrit
ujungnya.
menit.
c. Nilai Normal:
Panjang endapan
X 100%
Panjang whole blood.
c) Pemeriksaan Eritrosit
dihitung. Jumlah eritrosit per satuan volume darah ditentukan dengan menghitung
pengali tertentu.
Pipet eritrosit atau clinipet 20 µl, pipet volumetrik 4 ml, Tabung ukuran 75 x
10 mm, Kamar Hitung Improved Neubauer dan kaca penutup, Pipet Pasteur,
a) Larutan hayem
b) Larutan Gower
Formalin 40 % ……………………. 10 ml
Larutan ini mudah dibuat dan tidak berubah dalam jangka lama. Bentuk
aglutinasi.
a. Prosedur kerja:
hisap darah sampai tanda “0.5”. Jika darah melebihi tanda “0.5”, maka
3. Menempatkan pipet secara horizontal dan letakkan jari pada ujing tabung
pipet horizontal, tutup ujung-ujungnya dengan jari telunjuk dan ibu jari
hemositometer.
c. Perhitungan:
d. Nilai Normal:
d) Pemeriksaan Leukosit
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah Untuk mengukur sel leukosit dalam darah
Darah diencerkan dengan larutan asam lemak, sel-sel eritrosit akan mengalami
hemolisis serta darah menjadi lebih encer sehingga sel-sel lekosit lebih mudah
dihitung.
Pipet lekosit, Kamar hitung improved neubauer dan kaca penutup, Pipet
Pasteur, Mikroskop, Turk (asam asetat glasial 3 ml dan akuades 100 ml).
23
b. Prosedur Kerja:
1. Menghisap darah dengan pipet lekosit sampai tanda 0,5 , bila lebih
letakkan ujung pipet pada bahan yang tidak meresap misal plastik,
sampai darah tepat pada tanda 0,5. Bersihkan bagian luar pipet tersebut
pipet terletak diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. Homogenkan
pertama dan letakkan ujung pipet pada KH tepat batas kaca penutup.
dimasukan ke dalam cairan putih yang berisi kapas atau kertas saring
basah.
24
2. Pada hitung lekosit minimal sel yang dihitung 100 sel dengan
menghitung semua lekosit yang ada pada kempat bidang 1,2,3 dan 4
melebihi jumlah 100 sel dengan catatan bahwa volume yang dihitung
kiri atas, terus kekanan, kemudian turun kebawah dan dair kanan
kekiri ; lalu turun lagi kebawah dan dimulai lagi dari kiri ke kanan.
c) Perhitungan
X20 Kali
= N
X 20 Kali
0,4
25
d) Pemeriksaan Trombosit
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah Untuk mengetahui nilai kadar trombosit
prinsip Darah diencerkan dengan reagen/larutan Reer Ecker maka sel darah selain
40X.
Cawan petri, Sampel darah EDTA, Reagen larutan Reer Ecker, Tissue,
b. Cara Kerja:
2. Menghisap darah edta kedalam pipet thoma eritrosit sampai tanda ‘0,5’.
4. Ujung pipet thoma ditutup dengan jari dan lepaskan aspirator kemudian
homogenkan.
(menggunakan akuades).
Rumus/ perhitungan:
X20
=N
X20
0,4
c. Nilai normal:
Tujuan dari pemeriksaan LED adalah Untuk memeriksa darah pasien normal
atau tidak melalui kecepatan perusahaan antara plsma darah dan packed cells. Led
penyakit, terutama pada penyakit kronis seperti rematik dan TBC dengan
dengan atikoagulan yang telah dicampur dengan baik dituang dalam tabung
westegreen dan diletakkan pada rak westegreen selama 1 jam, dicatat kecepatan
a) Westegreen:
b) Wintrobe:
b. Prosedur Kerja:
a) Westegreen:
sitrat 3,8% dengan perbandingan 4:1 (1,6 darah vena + 0,4 bagian
reagen).
Nacl 0,85% dengan perbandingan 4:1 (1,4 darah EDTA + 0,4 bagian
posisi tegak lurus pada tempat yang rata, jauh dari getaran (misalnya
langsung 16.
28
(dalam mm) baca skala mulai dari batas tanda 0 mm pada puncak
tabung ke bawah.
b) Wintrobe
eritrosit.
c. Nilai Normal:
L:0-15 mm/jam
Wintrobe
P:0-20 mm/jam
29
Tes kimia darah adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar beberapa zat k
imia di dalam darah . Dengan tes ini, Manusia dapat mengetahui seberapa baik
kerja organ-organ tubuh manusia serta mencari tahu bila ada masalah-masalah
kesehatan tertentu.
1. Pemeriksaan Glukosa
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah Untuk mengukur kadar glukosa dalam
PAP) dan menggunakan prinsip Glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase
b. Prosedur Kerja:
c. Nilai Normal4edx
2. Pemeriksaan Cholestrol
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah Untuk memeriksa Kadar Kolestrol dalam
546 nm.
31
Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Pipet ukur, Ball pipet, Mikropipet 10 µl,
b. Prosedur Kerja:
b) Pemeriksaan HDL.
c) Pemeriksaan Trigliserida
menit pada suhu 37°C. Baca absorbansi terhadap blanko dalam waktu 1 jam.
Dalam mg/ dl
Keterangan : X = trigliserida / 5
Y = HDL
Dalam mmol/ L
Y = HDL
c. Nilai Normal:
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengukur kadar nitrogen urea (ureum)
yang terkandung dalam darah dengan menggunakan metode Urease/ GLDH initial
rate dan menggunakan prinsip Urea dihidrolisa dengan adanya urease menjadi
ammonia dan CO2. Ammonia yang dihasilkan dengan 2-oxoglutarate dan NADH
Yellow tip, White tip, Mikropipet, Spektrofotometer ERBA, Pipet Ukur 1 ml,
b. Prosedur Kerja:
suhu ruang. 2. Menyiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label
suhu 25o /30o C atau selama 30-40 detik pada suhu 37o C.
c. Nilai Normal:
4. Pemeriksaan Creatinin
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah Untuk mengetahui kadar creatinin dalam
prinsip Kreatinin akan bereaksi dengan asam pikrat dalam suasana alkali
yang terbentuk setara dengan kadar kreatinin dalam sampel, yang diukur dengan
2 mg/dL, Aquades.
2. Prosedur Kerja:
suhu ruang.
2. Menyiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko ,standar,
c) Nilai Normal:
5. Pemeriksaan HbA1C
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk Menunjukkan kadar gula darah rata-
diselubungi oleh gula. Semakin tinggi nilainya berarti kontrol gula darah buruk
Tourniquet, Tabung EDTA, Spuit 3 ml, Plester, Alcohol swab, Rak tabung,
Kuvet, Cup sampel, Rak reagen, Rak sampel, Clinicpipette 100 dan 500,
Yellow tip, Blue tip, Alat indiko, Darah EDTA, Reagen A HbA1c, Reagen B
b. Prosedur Kerja:
a) Kalibrasi
nomor rak kemudian klik posisi (add sample) lalu pilih calibrator (ada disisi
kanan layar : HbA1c CAL) lalu masukkan rak kealat. Menjalankan kalibrasi;
klik F4 lalu klik 1kemudian cal / ctrl selection lalu klik Calibration lalu pilih
parameter (dengan menekan tombol ctrl), klik calibrate lalu klik F1 kemudian
klik START.
b) Quality Control
Memasukkan material QC; Klik F2 lalu 3 (rak) kemudian pilih nomor rak
lalu klik posisi (add sample) kemudian pilih Control (ada disisi kanan layar :
lalu klik 1 kemudian Cal / ctrl selection lalu klik QC pilih parameter
c) Pemeriksaan HbA1c
arah atas kemudian nyalakan cpu lalu login (user name : indiko, password :
indiko) kemudian klik start up, masukkan reagen dan kuvet ke alat indiko
37
kemudian ambil rak sampel masukkan cup sampel kedalam rak sampel lalu
Pipet 500 µl reagen HbA1c Pretreatment Liquit dan masukkan pada cup
sampel lal pipet darah EDTA 5 µl dan homogenkan. Lakukan running sample
dengan cara klik F2 lalu klik sampel kemudian klik nem lalu scan id pasien
lalu confirm lalu pilih nomor rak sampel kemudian pilih posisi sampel lalu
pilih parameter sampel (HbA1c Nsp) lalu save kemudian klik F1 dan klik
c. Nilai Normal:
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah Untuk mengetahui kadar total protein
prinsip Ion Cu bereaksi dengan protein dalam larutan alkali membentuk suatu
kompleks berwarna ungu. Absorbance dari kompleks warna ini sebanding dengan
Tabung reaksi, Mikropipet, Blue tip dan yellow tip, Tisu, Reagen pereaksi,
b. Prosedur Kerja:
1. Menyiapkan sampel
Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20°C – 25°C . Ukur
2.Pengaturan fotometer
Faktor : 19,0
Program : c/f
c. Nilai normal:
7. Pemeriksaan NaKCl
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengukur kadar elektrolit dalam
membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang
diketahui nilainya. Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan
Nova Biomedical.
b. Prosedur Kerja:
terpisah antara serum, buffycoat (sel darah putih), dan plasma pada sampel
tersebut.
serum.
5. Memilih jenis elektrolit yang akan dianalisa. Misalnya kadar ion Natrium,
8. Menekan lagi tombol power dan tunggu sampai jarum hisap keluar dari
alat.
9. Memasukkan jarum hisap kedalam cup serum dan tunggu hingga jarum
10. menekan lagi tombol power agar jarum hisap masuk kembali kedalam alat.
11. Jarum akan melakukan analisa kadar elektrolit dalam serum selama ± 30
detik.
c. Nilai Normal:
Tujuan Untuk mengukur nilai SGOT dalam tubuh dan Untuk mengukur nilai
menggunakan prinsip:
Darah.
b. Prosedur Kerja:
1) SGOT
reagen satu GOT yang terdiri dari empat botol sebanyak 1000µl tiap
1000µl. Dihomogenkan.
b) Pemeriksaan GOT
GOT. Dihomogenkan.
2) SGPT
reagen satu GPT yang terdiri dari 4 botol sebanyak 1000µl tiap
Dihomogenkan.
2. Pemeriksaan SGPT
melakukan pemeriksaan.
c. Nilai Normal:
2008).
pandangan yang dianut dalam sesuatu rumah sakit. Pemeriksaan urin rutin adalah
termasuk parameter: jumlah urin, makroskopi urin, berat jenis, protein, glukosa,
44
dilakukan , antara lain metode dipstick atau carik celup dan metode standar.
Pemeriksaan urinalisis yang biasa dilakukan dengan carik celup antara lain: berat
jenis, pH, glukosa, protein, keton, darah, bilirubin, urobilinogen, nitrit, leukosit
esterase.
dianjurkan urin yang diperiksa adalah urin pagi karena kepakatannya tinggi, hasil
yang ditemukan berupa unsure-unsur organic. (seperti sel epitel, leukosit, eritrosit,
a) Warna urine
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui warna urine dengan
menggunakan prinsip warna urine di uji pada penebalan 7-10 cm, dengan cahaya
b. prosedur kerja :
3. Warna urine di uji pada penebalan 7-10 cm dengan cahaya terang dan
b) Kejernihan urine
45
dengan cahaya pantul tanpa latar belakang putih pada sikap serong.
b. prosedur kerja :
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui berat jenis urine
dengan menggunakan prinsip berat jenis urine dilihat pada tangakal urinometer
2. Prosedur kerja :
d) pH urine
46
b. prosedur kerja :
e) bau urine
b. prosedur kerja :
Tujuannya untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih
dan berat ringannya penyakit, urine yang dipakai untuk pemeriksaan sebaiknya
urine segar atau yang telah diberi pengawet formalin. Unsure – unsure yang
terdapat pada sedimen dibagi menjadi unsure organic dan non organic . unsure ini
47
terdiri dari sel epitel,eriitrosit leukosit silinder. Dan unsure non organic adlah
unsure yang bukan berasal dari jaringan, yang terdiri atas Kristal- Kristal.
urine
b. Prosedur kerja :
Glukosa, leukosit, bilirubin, benda keton, derajat keasaman, Darah samar, Berat
b. Prosedur kerja :
2. Melihat warna pada pita - pita carik celup, cocokan dengan pita negative
kecuali Bj.
c. Interpretasi hasil :
1. Pemeriksaan Widal
Indonesia demam tifoid lebih dikenal dengan sebutan penyakit tifus. Tujuan dari
thypi dan salmonella paratyphi a,b dan c dan menggunakan metode slide dengan
reagen widal dengan antibody salmonella sp yang terdapat pada serum pasien
Kaca objek, Reagen anti salmonella typhi o, Reagen antai salmonella typhi H
b. Prosedur Kerja:
2. Mengambil dua buah objek glass pada masing – masing objek glas
6. Nilai Normal:
jenis darah apa yang Anda miliki. Golongan darah Anda ditentukan oleh gen yang
diturunkan dari orang tua. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat
golongan darah pasien dengan melihat aglutinasi yang terjadi dan menggunakan
metode slide dengan menggunakan prinsip Uji ini berdasarkan prinsip aglutinasi.
51
Antigen yang terdapat didalam sel darah merah akan menggumpal ketika
Autoclik, Kapas alcohol, Tissue, Objek glass, Stik, Sampel darah berupa
darah kapiler, Reagen Anti A, Reagen Anti B, Reagen Anti AB, Reagen Anti
b. Prosedur Kerja:
menusuk.
objek glass.
c. Nilai Normal:
52
3. Pemeriksaan HCG
mengandung galaktosa dan heksosamin. Kadar HCG meningkat dalam darah dan
urine segera setelah implantasi ovum yang sudah dibuahi dengan demikian
ditemukannya HCG merupakan dasar bagi banyak tes kehamilan HCG yaitu suatu
kasar, glikosilasi disempurnakan apparatus golgi. Bila terhadap HCG dalam urine,
HCG terikat pada antibody dan dengan demikian akan mencegah aglutinasi
partikel lateks yang dilapisi HCG yang diperlihatkan oleh antibody tersebut.
Dengan demikian uji kehamilan positif apabila tidak terjadi aglutinasi, dan
kehamilan negative jika terjadi aglutinasi. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk mengetahui kadar hCG pada sampel urine dan menggunakan metode
direndap dengan urine, urine akan bermigrasi melalui kapiler menuju daerah T
53
dan C. jika HCG hadir dalam urine maka akan bereaksi dengan antibody anti- beta
– HCG yang terkonjugasi koloid emas, kompleks imun tersebut akan bergerak dan
ditangkap oleh antibody anti alpha – HCG untuk membentuk garis berwarna di
daerah T.
b. Prosedur Kerja:
maximum.
c. Nilai Normal:
4. Pemeriksaan Hepatitis
hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat
disebabkan oleh kondisi lain. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui
ada atau tidaknya hepatitis B pada tubuh pasien dan menggunakan metode
membrane yang dilapisi dengan anti – hbs pada daerah test (T) dapat bereaksi
b. Prosedur Kerja:
c. Nilai Normal:
5. Pemeriksaan HIV
menurunya daya imunitas tubuh. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui adanya antibodi spesifik secara kualitatif terhadap infeksi virus HIV
dengan partikel yang telah dilapisi dengan protein A (ab ) yang terdapat dalam
dengan antigen HIV recombinan yang terdapat pada garis test. Jika specimen
b. Prosedur Kerja:
c. Nilai Normal:
6. Pemeriksaan Sifilis
pallidum subspesies pallidum (James, dkk 2006). Tujuan dari pemeriksaan ini
membentuk flokulasi.
a. Prosedur Kerja:
a) Test Kualitatif
dengan cara :
regain.
lensa obyektif 10x. Dinyatakan hasil dalam Reaktif (+1) s/d (+4).
b) Test Kuantitatif
dihomogenkan.
negative.
58
b. Nilai Normal:
Parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada organisme lain dari
inang (host). Parasit seperti sengkenit (tick), yang hidup pada inangnya
1. Pemeriksaan feses.
ataupun larva yang infektif. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah Untuk mengetahui
bentuk dan gambaran tinja secara makroskopik serta untuk mengetahui adanya
menggunakan mata.
59
dengan cairan gosin diatas obyek glass yang kemudian dianalsa dibawah
mikroskop.
Wadah Penampung, Lidi, Feses sewaktu, Tabung reaksi, Alat pemana, Kristal
b. Prosedur Kerja:
1. Penderita diharuskan buag air kecil terlebih dahulu Karena tinja tidak
2. Intuksikan pada penderita untuk buang air besar langsung kedalam pot
specimen.
a) Makroskopis:
b) Mikroskopis:
c) Kimia:
sampai mendidih.
dingin.
Kristal.
c. Nilai Normal:
3. Pemerisaan Filaria
pembuluh darah manusia pada saat nyamuk mengisap darah. Penyakit ini bersifat
manahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat
merusak sistem limfe dan menimbulkan cacat permanen berupa pembesaran kaki,
lengan, payudara, serta alat kelamin, baik pada lakilaki maupun perempuan
harus kering, bersih dan bebas dari lemak sebelum darah di teteskan di objek
glass. Persebaran sel tidak rata jika objek glass masih ada lemak atau tidak bersih.
Sediaan darah dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan darah tipis dan sediaan
darah tebal.
(masker, handscun, jas lab), Kapas alkohol, Lancet, Metanol, Giemsa, Oil
emersi, Tissu.
b. Prosedur Kerja:
45 o.
b) Pewarnaan giemsa
emersi.
c. Nilai Normal:
63
4. Pemeriksaan Malaria
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Di Indonesia,
Falciparum P. Malariae.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat adanya parasit plasmodium
menggunakan prinsip sediaan tetes tebal dan hapusan darah tips malaria, diamati
b. Prosedur Kerja:
perbesaran 100x.
keringkan.
c. Nilai Normal:
tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan reaksi pewarnaan biasa, tetapi harus
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat adanya bakteri tahan
asam pada tubuh pasien dan menggunakan metode ziehl nelseen dengan
menggunakan prinsip Adanya suatu dinding (lipoid) seperti lilin yang tebal yang
menyebabkan penetrasi oleh pewarna – pewarna menjadi sangat sulit. Akan tetapi,
seyawa pemucat. Karena sifat ini, organisme – organisme tersebut disebut sebagai
Ose, Lampu spritus, Obek glass, Mikroskop, Tissue, Pipet tetes, Sampel
b. Prosedur Kerja:
2. Menbersihkan objek glass hingga bebas lemak, Jika perlu, ditulis kode
c. Nilai Normal:
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan
mikroba. Bakteri yang diwarnai dengan metode gram ini dibagi menjadi dua
kelompok yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative dan menggunakan
67
pada reaksi sel bakteri dengan pewarnaan gram yang akhirnya membedakan
Mikroskop, Bunsen, Kaca obyek dan cover glass, Pipet tetes, Sampel dahak,
Aquades, Oil imersi, Crystal violet, Larutan iodin, Alkohol 96%, Safranin.
b. Prosedur Kerja:
pada kaca obyek steril, ratakan. Fiksasi kaca pada objek bakteri ke
selama 30-60 detik. Buang sisa pewarna dan cuci dengan air. Teteskan
iodin, diamkan selama 1-2 menit. Cuci kembali dengan air. Tambahkan
10-20 detik. Cuci dengan air mengalir. Keringkan preparat hingga kering.
c. Nilai Normal:
pewarnaan ini menggunakan zat warna basa seperti crystal violet, biru mitilen,
karbol fuchsin basa, safranin atau hijau malakit. Kadang kala digunakan zat warna
negatif untuk untuk pewarnaan sederhana: zat warna asam yang sering digunakan
adalah nigrosin dan merah kongo. (Lay 1994). Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
Bak warna, Cawan petri, Kaca objek, Kapas, Kertas saring, Korek api,
70%, Disenfektan, Oil emersi, Sampel air liur, Zat warna Carbol Fuhcsin, Zat
b. Prosedur Kerja:
4. Melingkari bagian bawah kaca objek dengan spidol sebagai area untuk
ose berpijar.
7. Membuat olesan bakteri dari air liur diatas kaca objek yang bersih serta
9. Meletakkan kaca objek diatas bak warna, genangi olesan tersebut dengan
11. Menuangkan zat pewarna berlebih pada preparat, lalu bilas dengan
c. Nilai Normal:
Teori).
1. Hemtatology Analyzer
Alat ini biasa digunakan dalam bidang kesehatan. Alat ini dapat membantu
sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan
larutan atau sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow
cytometer. Flow cytometer adalah metode pengukuran (=metri) jumlah dan sifat –
sifat sel (=cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah sempit
ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat
lewat satu persatu, kemudian dilakukan perhitungan jumlah sel dan ukurannya.
Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel.
dihasilkan oleh sel – sel darah mikrooperture (celah chamber mikro) yang mana
sampel darah yang diencerkan dengan elektrolit diluents/sys DLL akan melalui
mikroaperture yang dipasangi dua elektroda pada dua sisinya (sisi sekum dan
71
konstan) yang pada masing masing arus listrik berjalan berjalan secara continue
maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua elektroda
sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati impulst / voltage yang
dihasilkan oleh amplifer circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh elektrolit system
lalu hemoglobin diukur dengan melisiskan red blood cels (REC) dengan sys.
lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel secara otomatis berdasarkan
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel – sel dilewatkan.
1.Efisiensi waktu.
3.Ketepatan hasil.
2. Fotometer
intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik
menggunakan alat ini karena alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar suatu
disedotkan pada aspirator sehingga masuk kedalam kuvet dan dibaca oleh sinar
cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan pompa perisaltik menuju
elektromagnetik.
73
4. Cawan Petri
Cawan petri adalah wadah yang bundar berwarna putih atau bening yang
terbuat dari kaca atau plastik dengan penutup yang menjadi aksesori penting pada
Fungsi dari alat cawan perti sebagai alat jaringan yang dapat ditempatkan
dasar dan dapat juga untuk menghilangkan cairan atau mengeringkan cairan.
5. Tabung Reaksi
Tabung reaksi dijepit dengan menggunakan gegep dan diarahkan kedepan atau
74
kesamping ditempat tidak ada orang. Cara pemeliharaan tabung reaksi adalah
dengan menggunakan sikat tabung untuk membersihkan tabung rekasi yang telah
digunakan kemudian dibilas dengan air. Tabung reaksi biasa digunakan dalam
6. Pipet Tetes
Pipet tetes adalah alat untuk membantu memindahkan cairan dari wadah
yang satu ke wadah lainnya dalam jumlah yang sangat kecil sedikit demi sedikit,
tetes demi tetes. Cara menggunakan pipet tetes adalah dengan menekan bagian
zat cair, kemudian bagian karet yang ditekan dilepaskan sehingga zat cair tersebut
7. Kaca Objek
Kaca objek adalah alat untuk meletakkan objek yang akan diamati. Cara
menggunakan kaca objek adalah dengan meletakkan kaca objek pada meja
8. Bunsen
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan
memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api bahan bakarnya macam – macam
ada yang alkohol, spritus, dan minyak gas. Fungsi dari Bunsen adalah untuk
Kaca penutup berfungsi untuk menutup suatu zat yang diletakkan pada
yaitu setelah diletakkan preparat pada kaca objek lalu di tutup dengan kaca
penutup.
76
10. Ose
Bentuk batang ose mirip dengan batang pengaduk hanya saja dibagian ujung
terdapat kawat dan ada yang berbentuk kolongan ada juga yang lurus. Bentuk
kawat pada ujung ose mempunyai kegunaan yang sedikit berbeda. Pada batang
ose ujung kolongan biasanya digunakan untuk inokulasi pada media cair
sedangkan ose yang berbentuk lurus biasanya digunakan pada inokulasi dengan
11. Centrifuge
fungsi suatu komponen sel. Prinsip kerjanya adalah dengan memisahkan atau
memfraksionasi setiap komponen sel berdasarkan berat jenis dari tiap komponen
sel. Alat tersebut memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih
berat akan mengendap dan substansi yang lebih ringan akan berada di atas. Jika
77
komponen sel yang tersuspensi di atasnya disebut supernatan. Pellet yang berhasil
dilakukan diluar tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil
yang lebih tepat. Urine analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar,
menyimpan hasil ke memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan /
atau serial interface pada alat tersebut. Tujuan urine analyzer sebagai acuan untuk
Strip tes urin atau dipstick adalah alat diagnostik dasar yang digunakan
standar. Strip uji urin standar dapat terdiri dari hingga 10 bantalan atau reagen
kimia berbeda yang bereaksi ketika direndam, dan kemudian dikeluarkan dari,
sampel urin.
1.Murah
2.Cepat
3.Mudah digunakan
HIV TEST KIT ini begitu mudah dan praktis digunakan. keunggulan dari
HIV TEST KIT adalah sebagai deteksi awal virus HIV, cara pemakaian sangat
mudah dan praktis, bisa digunakan kapanpun dengan kemasan yang aman.
79
sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika hasil tes
Tabung tutup ungu atau tabung EDTA adalah tabung yang berisi
17. Haemometer
mempertahankan bentuk sel darah merah dan memberi warna merah pada darah.
18. Stopwatch
durasi waktu yang diperlukan maupun yang sudah berlalu. Fungsi di laboratorium
adalah untuk mengukur waktu misalnya pada inkubasi dalam pemeriksaan kimia.
Rak tabung reaksi merupakan salah satu alat non-gelas yang digunakan
untuk menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi. Alat ini berbentuk seperti
rak kecil dan terbuat dari kayu, di bagian atasnya terdapat beberapa lubang
sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi agar tabung dapat berdiri.
berjumlah banyak.
81
Alkohol swab adalah salah satu alat kesehatan berupa kapas atau tisu
alkohol antiseptik yang digunakan untuk membersihkan luka dan pembersih alat –
alat medis. Selain itu, dapat juga digunakan untuk antiseptic pra – injeksi,
pemasangan IV, pengambilan darah, melepas jahitan, atau tindakan lainnya yang
memerlukan antiseptis.
kapiler berbentuk seperti pipa pada umumnya yang terbuat dari kaca transparan
dan memiliki diamater yang sangat kecil. Pada pipa kapiler juga terdapat lubang
presisi yang digunakan sebagai pintu masuknya sampel. Tabung kapiler biasanya
22. Hemositometer
perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang
23. Mikroskop
benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan
secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop
dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Prinsip kerja atau cara kerja
benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa
Kelebihan : Menghasilkan gambar yang lebih besar, jelas dan lebih baik
Membutuhkan proyektor dan ruangan yang luas untuk melihat hasil pengamatan
benda oleh lensa okuler bayangan inilah yang tampak oleh mata.
24. Tissue
Kertas tisu atau kertas selampai adalah sejenis kertas krep ringan yang
dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti kertas tisu higienis, tisu wajah,
handuk kertas, kertas pembungkus, dan lainnya. Kertas tisu dapat dibuat dari
bubur kertas asli maupun hasil daur ulang. Fungsinya dalam laboratorium adalah
25. Tourniquet
Tourniquet adalah pengikat berbentuk pita atau tali elastis yang umum
hebat bisa terjadi saat pembuluh arteri atau vena utama terputus sehingga tekanan
langsung pada luka tidak sanggup menghentikannya. Alat medis yang juga
84
disebut turniket ini dililitkan pada bagian sekitar kaki atau lengan untuk mencegah
aliran darah keluar dari luka terbuka dalam jangka waktu tertentu.Selain untuk
Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan
atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston di
dalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung depannya dapat
aliran ke dalam atau keluar tabung. Kapasitas alat suntik antara lain 1 ml, 3 ml,
Gelas ukur ini berfungsi untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan.
Gelas ukur ini termasuk ke dalam alat ukur, sehingga tidak boleh dipanaskan
Hal ini disebabkan alat ini telah diatur sedemikian rupa, sehingga apabila
cairan yang akan di ambil. Sifat dari tip itu sendiri yanitu dissposible artinya
penggunaannya hanya untuk sekali pakai, namun beberapa tip ada pula yang
29. Mikropipet
kecil (mikro) secara akurat. Jika kita sebelumnya pernah pakai pipet ukur gelas,
tentu akurasinya kurang presisi. Mikropipet juga sering disebut dengan pipet
86
otomatis. Selain tingkat ke-presisiannya yang tinggi dan volume yang bisa di
setting atau di atur, alat yang satu ini juga mudah dan nyaman dalam genggaman.
digerakkan oleh piston. Saat piston ditekkan kebawah, udara di dalam selongsong
mikropipet akan keluar karena gaya yang menyebabkan cairan yang ada di ujung
mikropipet yang dikeluarkan. Ketika piston bergerak ke atas, ruang hampa dibuat
Tabung tutup merah tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi
test).
87
pemeriksaan kimia, atau untuk mengambil reagent basah dan lainnya, Sample Cup
Serum 1,5ml ini sudah banyak dan sudah umum digunakan di berbagai rumah
elektrolit dalam darah meliputi Natrium (Na), Kalium (K), Chlorida (Cl) yang
diperlukan dalam keadaan darurat terutama pada pasien yang sedang dehidrasi.
ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang diketahui nilainya.
Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan elektrolit sampel.
tidak tertukar juga lebih mudah dalam menuliskan nama pasien di wadah.
hormon HCG akan meningkat pada saat awal kehamilan. Tes Strip untuk
36. Autoclick
yang berupa pena, dengan menggunakan alat ini maka semua orang bisa
mengambil darah kapiler dengan sangat mudah, biasanya digunakan untuk uji
37. Lancet
Lanset darah, atau hanya lanset, adalah alat medis kecil yang digunakan
untuk pengambilan sampel darah kapiler. Sebuah lanset darah mirip dengan pisau
bedah kecil tetapi dengan pisau bermata dua atau jarum. Lancet digunakan untuk
membuat tusukan, seperti tusukan jari, untuk mendapatkan spesimen darah kecil.
90
38. Aquadest
Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor
berbau, dan tidak memiliki rasa. Akuades biasa digunakan untuk membersihkan
digunakan.
d.Aquades juga menjadi sumber air yang nantinya akan digunakan oleh
39. Alkohol
mengencerkan darah, dan biasa digunakan dalam praktikum sel darah. Didalam
larutan Hayem terdapat HgCl2 yang berfungsi untuk melisiskan leukosit dan
trombosit.
Larutan gower berisi natrium sulfat, asam asetat glasial, dan aquadest.
Natrium sulfat berfungsi mencegah aglutinasi dan melisiskan sel leukosit dan sel
komposisi:
a.Gentian violet
c.Aquadest
Asam asetat glasial pada larutan turk berfungsi melisiskan eritrosit dan
Sodium citrate atau natrium sitrat adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi kelebihan asam dalam darah dan urine sehingga membantu mencegah
93
pembentukan batu ginjal. Obat ini juga dapat mencegah dan mengobati asidosis
terdiri dari dua reagen yaitu Reagen Ureum R1 dan Reagen Ureum R2.
menggunakan alat fotometer. Reagen creatinine terdiri dari dua reagen yakni
Reagen Total Protein adalah salah satu bahan dalam pemeriksaan Total
Pemeriksaan ini biasanya menggunakan alat fotometer. Reagen SGOT terdiri dari
Pemeriksaan ini biasanya menggunakan alat fotometer. Reagen SGPT terdiri dari
darah.
Reagen golongan darah adalah Alat tes golongan darah yang dapat
mudah. Reagen ini terdiri dari reagen Anti A, Anti B, Anti AB, Anti D (Rhesus).
97
57. Buffer
58. Eosin
Eosin dimaksudkan untuk lebih jelas membedakan telur – telur cacing dengan
kotoran disekitarnya. Kelebihan metode ini adalah mudah dan cepat dalam
59. Methanol
berfungsi untuk merekatkan apusan darah tepi sehingga tidak terkelupas, serta
ini juga berfungsi supaya apusan darah dapat menyerap warna dengan sempurna.
98
60. Giemsa
plasmodium penyebab malaria, selain itu tehnik ini juga digunakan dalam
Oil imersi atau minyak imersi adalah minyak yang dipakai untuk olesan
digunakan sebagai pelarut untuk membantu pemasukan zat warna kedalam sel
64. Safranin
sebagai pemegang saham dari PT. Multazam. Pembangunan gedung rumah sakit
dimulai pada tahun 2012 dan selesai didirikan pada tahun 2015. Adapun mulai
beroperasinya Rumah Sakit Multazam pada bulan Januari Tahun 2016, didasarkan
padatanggal 8 mei 2017 tergolong dalam Rumah Sakit tipe D yang dipimpin oleh
bidang kesehataan yang ditunjung dengan layanan dokter spesialis serta beberapa
100
101
1. Visi:
2. Misi:
3. Motto:
manajemen rumah sakit, tenaga medis dan non medis. Motto RSU Multazam
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehtan lainnya,
merupakan salah satu sarana kesehatan yang sangat penting dalam menunjang
102
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sesuai dengan tugas dan fungsi rumah
pelayanan rujukan kesehatan, pelayanan rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat
pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan
ilmu dan teknologi bidang kesehatan serta untuk menghindari risiko dan gangguan
Apt
a) Ruang apotek
b) Lobi
c) Central opname
d) Ruang keuangan
e) Poli obygn
g) Ugd
h) laboratorium, radiologi
i) hcu dewasa
k) vk, irda
l) ruang operasi
n) Ruang perawatan paviliun, vip a, vip b, kelas i, kelas ii dan kelas iii
b) Poli Gigi
c) Poli Mata
d) Poli Anak
g) Ruang Pimpinan
h) Ruang Administrasi
Terdiri dari tenaga tetap dan sebagian besar paruh waktu, terdiri dari:
1. Tenaga tetap:
a) Tenaga medis
a) Perawat; 30 Orang
b) Bidan; 15 Orang
RSUD Dr. M.M Dunda Limboto yang semula bernama RSU Limboto
penggunaan nama Dr. Mansyoer Mohamad Dunda yang diambil dari nama
kesehatan Masyarakat.
Badan Pengelola berdasarkan SK. Bupati Gorontalo Nomor 171 Tahun 2002
tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Umum Daerah maka sejak tahun anggaran 2001 RSUD Dr. M.M Dunda Limboto
mulai dikembangkan secara bertahap, dan hingga kini mempunyai kapasitas 235
tempat tidur dan rata – rata penderita dirawat ± 166 pasien perhari. Seiring dengan
menjadi kelas B.
1. Visi
2. Misi
kesehatan.
3. Moto
Gorontalo memiliki dua lokasi, lokasi pertama di jalan achmad A. Wahab (Eks. Jl.
Kabupaten Gorontalo, dan memiliki luas bangunan ±6507, 103 M2 dan luas lahan
±10791 M2.
1. Direktur
c) Kasubang perbendaharaan
f) Kasubang ketatausahaan
j) Instalasi
a) Radiologi
b) Apotik
c) Laboratorium
d) IPRS/Sopir/02
e) Anak
f) Nicu
g) Picu
h) HCU
i) HD
j) Irina F bawah
k) Irina H
l) Irina E
110
m) Irina C
n) Pav/Vip
o) Poli THT
p) Poli Interna
q) Poli Bedah
r) Poli KK
s) Poli Mata
t) Poli Anak
u) UGD
v) ADUM
w) OK
a) Irina F atas
b) Nicu atas
c) Picu atas
d) HCU atas
1. Dokter: 1
2. Kepala Ruangan: 1
3. Pranata laboratorium: 11
4. Administrasi: 3
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Hematology Analyzer
rutin
2. Elektrolit Analyzer
NaKCl.
111
112
3. Urinalysis Analyzer
rutin pasien
4. Fotometer
5. Rotator
6. Sentrifuge
7. Lancet
8. Tabung EDTA
9. Alkohol Swab
10. Plesterin
pengambilan darah.
11. Tourniquet
beberapa tabung.
115
pemeriksaan kimia.
Tes strip HbsAg berfungsi untuk mengetahui apakah pasien memiliki penyakit
19. HandScoon
20. Mikropipet
lebih akurat akan tetapi di RS multazam slide tes ini jarang di gunakan.
glukosa.
119
26. Aquades
1. Tabung EDTA
sampel darah.
2. Alkohol Swab
Fungsi alkohol swab di RSUD Dunda adalah untuk membersihkan alat lab dan
3. Hand Sanitizer
Fungsi Hand sanitizer di RSUD Dunda adalah untuk membersihkan alat lab
4. Tabung Merah
5. Elektrolit Analyzer
Wadah ini di RSUD Dunda berfungsi untuk menyimpan sampel yang telah
7. Sentrifuge
tinggi.
8. Alat Kimia
Alat kimia fungsinya sama dengan fotometer akan tetapi alat kimia jauh
9. Mikroskop
Mikroskop di RSUD Dunda adalah pilihan tepat untuk melihat objek atau
Alat ini di RSUD Dunda berfungsi untuk memeriksa kadar HbA1c pada
pasien.
Objek glass ini di RSUD Dunda berfungsi untuk meletakkan preparat yang
Alat ini di RSUD Dunda untuk mmemipet objek dengan volume tertentu.
126
HIV TEST KIT di RSUD Dunda adalah sebagai deteksi awal virus HIV, cara
pemakaian sangat mudah dan praktis, bisa digunakan kapanpun dengan kemasan
yang aman.
Strip ini di RSUD Dunda untuk mengetahui adanya penyakit hepatitis b pada
pasien.
15. HandScoon
melakukan pemeriksaan.
Reagen ini di RSUD Dunda berfungsi untuk mengtahui golongan darah pasien.
127
Reagen ini berfungsi untuk memeriksa apakah ada bakteri salmonellah pada
Reagen Eosin di RSUD Dunda berfungsi untuk memberi warna pada preparat
Reagen kimia ini Berfungsi pada pemeriksaan kimia. Reagen ini terdapat
reagen Glukosa, reagen Urea, reagen Urid Acid, reagen Creatinin. Reagen ini
1 Ureum 1 1 - 1 3 2 1
2 Kreatinin 1 1 - 1 3 1 2
3 Glukosa 6 5 5 7 23 4 19
4 Kolestrol 1 - - - 1 - 1
5 Asam urat - 2 1 1 4 3 1
129
C KIMIA URIN
Urine
1. - - 2 1 3 3 -
Rutin
2 Ph - - 2 1 3 3 -
3 Berat Jenis - - 2 1 3 3 -
4 Urobilin - - 2 1 3 3 -
5 Bilirubin - - 2 1 3 3 -
6 Glukosa - - 2 1 3 3 -
7 Leukosit - - 2 1 3 3 -
8 Keton - - 2 1 3 3 -
9 Nitrit - - 2 1 3 3 -
10 Protein - - 2 1 3 3 -
11 Blood - - 2 1 3 3 -
D. IMUNOSEROLOGI
1. HbsAg 5 6 6 11 28 26 2
2. Widal 4 3 3 2 12 2 10
3. GolDar - 1 - - 1 - -
dan 8 pasien abnormal. Darah rutin mempunyai 11 parameter yaitu WBC, RBC,
PLT, HCT, HGB, MCH, MCV, MCHC, dan jenis – jenis Leukosit. 8 pasien
pasien abnormal, Glukosa 4 pasien normal dan 19 pasien abnormal, Asam Urat 3
130
pasien normal dan 1 pasien abnormal. Pasien abnormal pada pemeriksaan kimia
pasien normal dan 0 pasien abnormal. Urine rutin mmpunyai 12 parameter yaitu
PH, Blood, Protein, Nitrit, Glukosa, Keton, Leukosit, Bilirubin, Urobilin, Berat
Golongan Darah.
A. HEMATOLOGI
1 WBC 4 5 4 3 16 11 5
2 HGB 4 5 4 3 16 13 3
3 PLT 4 5 4 3 16 14 2
4 RBC 4 5 4 3 16 14 2
5 HCT 4 5 4 3 16 15 1
6 MCV 4 5 4 3 16 16 -
7 MCH 4 5 4 3 16 16 -
8 MCHC 4 5 4 3 16 1 15
9 N. Segmen 4 5 4 3 16 1 15
10 Lym 4 5 4 3 16 1 15
131
11 Mon 4 5 4 3 16 1 15
10 LED - 1 - - 1 1 15
B. KIMIA DARAH
1. Ureum 2 2 0 2 6 4 2
2. Kreatinin 2 1 1 2 6 4 2
3. Glukosa 2 5 4 2 13 9 4
4. Kolestrol 1 0 0 0 1 0 1
5. Asam urat 3 3 0 2 8 7 1
6. SGPT 1 4 3 1 9 7 2
7. SGOT 1 4 3 1 9 7 2
C. KIMIA URIN
1. Urine Rutin 4 3 2 9 8 1
2 Ph 4 3 2 9 9 -
3 Berat Jenis 4 3 2 9 9 -
4 Urobilin 4 3 2 9 9 -
5 Bilirubin 4 3 2 9 9 -
6 Glukosa 4 3 2 9 9 -
7 Leukosit 4 3 2 9 8 1
9 Keton 4 3 2 9 9 -
10 Nitrit 4 3 2 9 9 -
11 Protein 4 3 2 9 8 1
12 Blood 4 3 2 9 8 1
D. IMUNOSEROLOGI
1. Blood 2 2 2 6 6 0
2. HbsAg 3 1 3 2 9 9 0
132
3. Widal 1 1 3 3 8 0 8
Pada tabel 4.2 tersebut adalah hasil pemeriksaan di lokasi RSUD Dunda
yang kebanyakan pasien di lokasi ke 2 ini adalah pasien yang memiliki gula.
terdapat pemeriksaan darah rutin dan LED, pada darah rutin terdapat 11 parameter
yaitu WBC, RBC, PLT, HCT, HGB, MCH, MCV, MCHC, dan jenis – jenis
Leukosit. LED di RSUD Dunda menggunakan alat autometik. Pada Darah rutin
terdapat 3 pasien normal dan 13 pasien abnormal biasanya leukosit pada pasien
yang meningkat melebihi nilai normal tetapi ada juga pasien yang HB yang
menurun dan juga trombosit yang menurun. Bidang ke dua yaitu Kimia Darah,
kimia darah terdapat 7 pemeriksaan yaitu kolesterol 1 pasien normal dan 0 pasien
pasien abnormal, glukosa 9 pasien normal 4 pasien abnormal, asam urat 7 pasien
Kimia Urine terdapat pemeriksaan urine rutin terdapat 8 pasien normal dan 1
pasien abnormal. Urine rutin mmpunyai 12 parameter yaitu PH, Blood, Protein,
yaitu pemeriksaan HIV 6 pasien normal dan 0 pasien abnormal, HbsAg 9 pasien
normal dan 0 pasien abnormal, Widal test 0 pasien normal dan 8 pasien abnormal,
4.3 Diagnosa
Berdasarkan tabel 4.3 diatas pasien atas nama Ny A.D diagnosis oleh
230 mg/dl dimana hasil tersebut melebihi nilai normal glukosa sewaktu yaitu
<140 mg/dl.
Diabetes Melitus tipe II (DM tipe II) adalah Suatu kondisi kronis yang
mempengaruhi cara tubuh memproses gula darah (glukosa). Pada diabetes tipe 2,
tubuh tidak memproduksi cukup insulin, atau menolak insulin. Gejala berupa rasa
haus meningkat, sering buang air kecil, lapar, lelah, dan penglihatan kabur. Pada
beberapa kasus, tidak ada gejala. Penanganan berupa diet, olahraga, obat, dan
glukosa darah untuk mengetahui kadar glukosa dalam tubuh. Pemeriksaan gula
darah sewaktu adalah pemeriksaan gula darah yang dapat dilakukan kapan saja
tanpa perlu berpuasa terlebih dahulu. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk
menilai kadar gula pada pasien diabetes atau pasien yang mengalami penurunan
makanan diserap kealiran darah sebagai glukosa, dan gula lain diubah menjadi
glukosa di dalam hati. Glukosa adalah prekusor untuk sintetis semua karbohidrat
dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan sebagai
wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar.
Beresiko terjadinya peningkatan gula darah. Selain itu depresi juga memengaruhi
sudah tua juga dikarenakan pasien memiliki keluarga yang juga mempunyai
Berdasarkan tabel 4.4 diatas Pasien atas nama Tn. H.M di diagnosis oleh
mg/dl dimana hasil tersebut melebihi nilai normal glukosa sewaktu yaitu <140
mg/dl. Creatinin 21,2 mg/dl dimana hasil tersebut melebihi nilai normal Creatinin
yaitu 0,6 – 1,6 mg/dl. Ureum 253 mg/dl dimana hasil tersebut melebihi nilai
normal Ureum yaitu 10 – 50 mg/dl. SGOT 87 dimana hasil tersebut melebihi nilai
normal SGOT yaitu 0-37 mg/dl. SGPT 40mg/dl dimana hasil tersebut melebihi
ginjal dimana terdapat peningkatan fungsi ginjal yang selama periode bulanan
136
hingga tahunan yang ditandai dengan penurunan glomerulus filtration rate (GFR)
secara perlahan dalam periode yang lama1. Tidak terdapat gejala awal pada
penyakit ginjal kronis, namun seiring waktu saat penyakit ginjal kronis memberat,
akan timbul gejala-gejala seperti: bengkak pada kaki, kelelahan, mual dan muntah,
kreatinin darah yang disaring oleh ginjal. CrCl merupakan parameter yang
(Polycystic Kidney Disease). Factor resiko dari penyakit ginjal kronis dapat
berupa riwayat penyakit keluarga pasien. Diagnosis dari penyakit ginjal kronis
secara umum berupa tes darah yang berfungsi untuk mengetahui Glomerulus
Filtration Rate (GFR), dan tes urin untuk mengetahui apakah terdapat
albuminuria. Pemeriksaan lebih lanjut dapat berupa ultrasound dan biopsy ginjal
Pasien dengan diagnose CKD ini salah satu faktornya adalah dipengaruhi
oleh diabetes, oleh karena itu dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
glukosa darah. Hasil yang didapatkan yaitu 160 mg/dl, dimana hasil tersebut
diatas dari nilai normal glukosa sewaktu. Dan hasil pemeriksaan glukosa ini
merupakan senyawa nitrogen non protein yang ada di dalam darah (Sumardjo,
2008). Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang
Jumlah ureum dalam darah ditentukan oleh diet protein dan kemampuan ginjal
melakukan fungsi filtrasinya. (Lamb et al., 2006 dalam Indriani, dkk., 2017).
Kondisi gagal ginjal yang ditandai dengan kadar ureum plasma sangat tinggi
dikenal dengan istilah uremia. Keadaan ini dapat berbahaya dan memerlukan
fosfat (protein), disisntesa dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah
yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total
daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein walaupun keduanya juga
terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan
juga terdapat pada jaringan tubuh lainnya seperti otot, jantung dan ginjal. Enzim
Peningkatan kadar ureum pasien disebabkan pasien jarang minum air dan
karena pasien sering menahan buang air kecil yang begitu lama.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
VK atau yang akan melahirkan oleh sebab itu kebanyakan darah rutin pada pasien
normal akan tetapi ada beberapa yang abnormal juga ada yang positif HbsAg. Di
Rumah sakit Multazam juga banyak terdapat pasien dibawah umur 7 tahun yang
memiliki diagnosa febris dan trombosit menurun. Pada kasus diagnosa pasien
meninggkat.
memiliki berbagai macam penyakit seperti glukosa meningkat dan lain – lain.
Pasien rawat jalan yang memeriksa di laboratorium klinik RSUD Dunda juga
tidak kalah banyak biasanya memantau glukosa dalam 3 bulan terakhir (HbA1c).
rujuk di RSUD Dunda berumur > 50 tahun. Pada kasus diagnosa pada pasien
dilokasi kedua pasien adalah seseorang yang jarang minum air sehingga pasien
5.2 Saran
b) Berharap pada peserta prakerin selanjutnya agar bisa menjaga nama baik
139
140
c) Kepada sekolah agar memudahkan urusan siswa PKL dan terus tetap
Hartina S. 2017. Gambaran hasil kadar glukosa sewaktu pada pasien. Kendari.
Politeknik Kesehatan Kendari.
(https://www.scribd.com/document/509954564/ LAPORAN-
PRAKTIKUM-IMUNOSEROLOGI-pemeriksaan-HCG-A-IKAH-
PUSPITASARI). (Diakses pada tanggal 6 maret 2022)
141
142
Pane R.A. 2016. Pemeriksaan SGOT, SGPT Pada Pasien. Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara.
(https://www.academia.edu/40670770/LAPORAN_PRAK-
TIKUM_MIKROBIOLOGI_PEWARNAAN_GRAM). (Diakses pada
tanggal 11 meret 2022)
Sari dan Hisyam. 2014. Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe Ii Dengan
Kejadian Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Periode Januari 2011-Oktober 2012. JKKI, Vol.6 No.1, Jan-
Apr 2014. (Diakses pada tanggal 11 April 2022)
Umar A, Aulya M.S. 2016. Perbedaan Jumlah Trombosit metode Autometik dan
Tak Langsung. Kendari.
(http://repo.poltekkesmedan.ac.id/jspui/bitstream/12345
6789/4035/1/KTI.pdf). (Diakses pada tanggal 4 maret 2022)
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI
143
Gambar 9 memindahkan sampel ke cup sampel Gambar 10 Melakukan pemeriksaan darah rutin