Disusun oleh :
ADINDA DWI NUR AZIZAH
(P17410203129)
Laporan magang ini, berisi tentang hasil kegiatan Magang mahasiswa di RSUD Dr.
Soegiri Lamongan mulai tanggal 30 Januari 2023 sampai dengan 20 April 2023.
Laporan ini telah diperiksa, disahkan tanggal .........................................
Mengesahkan
Supervisor Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Magang
RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Sholawat serta salam tetap tercurah kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW.
Keberhasilan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan II ini tentu tidak lepas
dari bantuan, motivasi, bimbingan dan kerjasama yang baik dari beberapa pihak.
Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Moh. Wildan, A. Per.Pen.,M.Pd, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti program studi D-III Perekam Medis dan Informasi Kesehatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes malang.
2. Ibu Diniyah Kholidah, SST, S.Gz. MPH selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Terapan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
3. Ibu Hartaty Sarma Sangkot, MARS, selaku Ketua Program Studi D-III Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
4. Bapak Dea Allan Karunia Sakti, S.ST., MKM sebagai Supervisor
5. Laelatul Ma’rufah, A.Md. PK selaku Pembimbing Klinik
6. Dr. Moh. Chaidir Annas M, M.Kes selaku Direktur RSUD Dr. Soegiri
Lamongan.
7. Seluruh Staff RSUD Dr. Soegiri Lamongan yang telah membantu kegiatan
Praktik Magang ini.
8. Seluruh Staff pengajar, akademik, Program Studi DIII Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
9. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Laporan Magang ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
iii
Semoga Magang ini dapat bermanfaat bagi pembaca meskipun di dalam
penulisan Laporan Magang ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran sebagai perbaikan.
Malang, Januari 2023
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................................x
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus..................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................5
v
2.2.3 Tugas Pokok Rekam Medis.........................................................................9
BAB III.......................................................................................................................20
LANDASAN TEORI.................................................................................................20
3.1 Rumah Sakit.......................................................................................................20
3.2 Rekam Medis.....................................................................................................23
3.3 Pendaftaran Rawat Jalan....................................................................................26
BAB IV........................................................................................................................30
HASIL MAGANG.....................................................................................................30
4.1 Analisis Masalah................................................................................................30
4.2 Analisis USG.....................................................................................................33
4.3 Analisis Fishbone...............................................................................................34
4.4 Gagasan Pemecahan Masalah............................................................................34
BAB V.........................................................................................................................36
BAB VI........................................................................................................................44
PENUTUP..................................................................................................................44
6.1 Kesimpulan......................................................................................................44
6.2 Saran................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................45
LAMPIRAN...............................................................................................................46
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.2 Gambar Stand Banner Petunjuk Nomor Antrian Pasien Rawat Jalan.....44
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR SINGKATAN
UU : Undang-Undang
x
BAB I
PENDAHULUAN
xi
mengacu pada kurikulum yang sesuai dengan standar Profesi RMIK yaitu SK
Menkes No. 337 Tahun 2007 (Permenkes RI, 2007).
Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang dimulai pada
saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medis
pasien selama pasien menndapat pelayanan medis dan dilanjutkan dengan
penanganan berkas rekam medis (Depkes RI, 2006)
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ataupun yang akan dirawat
adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Dapat dikatakan
disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di
rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata cara
penerimaan inilah seorang pasien mendapat kesan baik ataupun tidak baik dalam
pelayanan suatu rumah sakit. Untuk itu perlu penyusunan prosedur kemudian
pembinaan dan pelaksanaan pekerjaan penerimaan pasien sehingga menciptakan
tanggapan yang baik serta terjaminnya kelancaran pelayanan serta menghemat
waktu dan tenaga.
Instalasi Rekam Medis di RSUD Dr. Soegiri Lamongan sendiri terbagi
menjadi berbagai unit yaitu Unit Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ), Unit Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) dan pendaftaran
pasien IGD, Unit Rekam Medis terdiri dari Assembling, Filing Rawat Inap, dan
pelaporan, serta Unit Casemix. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada
saat magang di RSUD Dr. Soegiri Lamongan, pada Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan terdapat kendala berupa kesalahan pengambilan nomor antrian yang
dilakukan pasien. Dikarenakan sebagian besar pasien tidak memahami
perbedaan pasien lama, pasien baru dan pasien online, hal tersebut tentunya dapat
menimbulkan penumpukan antrian.
Dari latar belakang di atas, maka penulis akan membahas mengenai kesalahan
pengambilan nomor antrian pasien rawat jalan di RSUD Dr. Soegiri Lamongan
dengan mengambil judul “Pembuatan Petunjuk Pengambilan Nomor Antrian
Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. Soegiri Kabupaten Lamongan”.
xii
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesalahan pengambilan nomor antrian
pasien rawat jalan di RSUD Dr. Soegiri Lamongan?
2. Bagaimanakah petunjuk pengambilan nomor antrian rawat jalan di RSUD
Dr. Soegiri Lamongan?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
xiii
Mendapatkan pengalaman dan dapat menjadi sarana yang bermanfaat
dalam mengimplementasikan pemahaman mengenai masalah yang ditemukan
dalam pelaksanaan pendaftaran pasien rawat jalan
b) Bagi Poltekkes Kemenkes Malang
Sebagai bahan referensi kepustakaan yang kemudian dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan guna penelitian lebih lanjut
c) Bagi Instansi RSUD Dr. Soegiri Lamongan
Sebagai kontribusi dalam memaksimalkan pelayanan pendaftaran pasien
rawat jalan melalui kemudahan dalam pengambilan nomor antrian pasien.
xiv
BAB II
GAMBARAN UMUM LAHAN MAGANG
xv
2.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit
Tahun 1938 di jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Lamongan berdiri Rumah
Sakit Darurat Wisma Yoewono, yang selanjutnya berganti nama menjadi RSU
Lamongan pada tahun 1942 dengan dipimpin Dr. Paeis. Waktu itu terdapat 2
dokter yakni Dr. Paeis dan Dr. Soegiri. Tahun 1966 kepala RSU Lamongan
dijabat rangkap oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Tahun 1969
Kepala Dinas Kesehatan dijabat oleh Dr. S. Hartono membawahi 6 Puskesmas
Pembina di RSU Lamongan yang dipimpin oleh Dr. Sany Widjaya. Tahun 1986
RSU Lamongan yang berlokasi di jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo dipindah ke
jalan Kusuma Bangsa dan berubah nama menjadi RSUD dr. Soegiri Lamongan di
bawah pimpinan seorang direktur yang bernama Dr. Soemarsono yang berada di
bawah kewenanagn Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dengan diresmikan
pada tanggal 20 Agustus 1986 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa
Timur Bapak Wahono.
Tahun 2002, RSUD Dr. Soegiri memasuki otonomi daerah yang berdiri
sendiri sebagai Badan Pengelola yang dikepalai seorang Direktur Dr. Herry
Widijanto dan waktu itu RS Tipe C. Tahun 2009 RSUD Dr. Soegiri Lamongan
menjadi RS Tipe B non Pendidikan. Tahun 2010 RSUD Dr. Soegiri Lamongan
sebagai SKPD yang menerapkan PPK – BLUD dikepalai oleh Drg. Fida Nuraida,
M.Kes. Tahun 2012 RSUD Dr. Soegiri dipimpin oleh Dr. Yuliarto Dwi Martono,
MM.Kes dari SKPD Lingkungan Dinas Kesehatan yang sebelumnya menjabat
sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lamongan. Tahun 2017 RSUD dipimpin
sementara oleh dr. Taufik Hidayat yang merangkap sebagai Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan. Bulan Agustus 2018 secara definitive
digantikan oleh dr. Moh. Chaidir Annas, M.MKes sebagai Direktur RSUD Dr.
Soegiri Lamongan. Tanggal 9 Januari 2019, RSUD Dr. Soegiri Lamongan
menuju RS Pendidikan dengan penandatanganan Kerja Sama Penyelenggaraan
Pendidikan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran UM Surabaya.
xvi
2.1.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit
xvii
- Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang bermutu di
bidang kesehatan dan kedokteran.
C. Motto: senyum, salam, sapa, sentuh dan do’akan semoga lekas sembuh.
xviii
- Melaksanakan kewajiban dalam kegiatan pengelolaan rekam medis
dengan penuh tanggung jawab
xix
12. Menyusun laporan berkala di lingkungan Instalasi Rekam Medis
13. Melaksanakan rapat berkala di lingkungan Instalasi Rekam Medis
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas rumah sakit.
B. KOORDINATOR PENDAFTARAN
Nama Jabatan : Koordinator Jawab Pendaftaran
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Membagi jumlah petugas pendaftaran untuk masing-masing loket
yang telah disediakan
2. Melakukan penilaian mutu pendaftaran terkait lamanya waktu
yang digunakan untuk mendaftar pasien
3. Menyampaikan data kinerja pelayanan pendaftaran pasien yang
meliputi pendaftaran rawat jalan, IGD dan rawat inap
4. Membantu Kepala Instalasi Rekam Medis dalam memantau kinerja
petugas pendaftaran
5. Melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan pihak lain
dalam hal pelayanan pendaftaran.
6. Menyampaikan setiap SOP pendaftaran kepada petugas
pendaftaran
7. Menghimpun setiap laporan permasalahan dan temuan di lapangan
dari koordinator pendaftaran baik rawat jalan maupun rawat inap
8. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis.
9. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala Instalasi rekam Medis
dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit
xx
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Membagi tugas kepada Koordinator pelayanan berkas rekam medis
dan koordinator pengelola data rekam medis sesuai dengan
kewenangan masing-masing
2. Melakukan penilaian mutu terhadap rekam medis
3. Memastikan ketersedian berkas rekam medis beserta formulir-
formulir yang berkaitan dengan dengan rekam medis
4. Membantu Kepala Instalasi Rekam Medis dalam memantau
pemanfaatan rekam medis dalam berbagai hal
5. Menghimpun setiap laporan permasalahan dan temuan di lapangan
dari koordinator pelayanan rekam medis dan koordinator pengelola
data rekam medis
6. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis.
7. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala Instalasi rekam Medis
dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit
xxi
5. Membantu penyelesaian permasalahan yang terjadi saat proses
pendaftaran dan melaporkannya kepada koordinator pendaftaran
jika permasalahan belum bisa diselesaikan
6. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis.
7. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala Instalasi rekam Medis
dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit
xxii
2. Membagi setiap petugas pelayanan berkas rekam medis ke dalam
job disk masing-masing sesuai dengan kebutuhan kerja dan
kemampuan pegawai.
3. Membantu kepala instalasi rekam medis dalam memantau kinerja
petugas pelayanan berkas rekam medis.
4. Menyampaikan setiap SOP pelayanan rekam medis dan
memastikan setiap pekerjaan dilaksakan sesuai dengan SOP.
5. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis.
6. Melaksanakan tugas yang diberikan kepala Instalasi rekam Medis
dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit
xxiii
5. Melaksanakan kegiatan pengolahan data rekam medis
6. Melaksanakan koordinasi yang diperlukan terhadap pihak lain
dalam pengolahan data rekam medis
7. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
8. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ka.Inst.RM dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas rumah sakit
xxiv
2. Melayani pendaftaran pasien untuk semua jenis pasien baik umum
maupun asuransi
3. Memasukkan data pasien ke billing system
4. Mencatat data sosial pasien pada berkas rekam medis baru untuk
pasien yang baru pertama kali berobat di RSUD Dr. Soegiri
Lamongan
5. Memeriksa kelengkapan berkas jaminan pasien
6. Membuat surat jaminan pelayanan
7. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
J. PELAKSANA PENYIMPANAN
Nama Jabatan : Pelaksana Penyimpanan
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Mengambil berkas rekam medis danmemeriksa kelengkapan
berkas RM dari poliklinik
2. Menghitung kesesuain jumlah berkas rekam medis yang
diserahkan ke poli ketika pelayanan dengan jumlah berkas saat
diambil ketika selesai pelayanan.
3. Menyusun berkas RM berdasarkan nomor RM
4. Menyimpan berkas RM di Rak Penyimpanan
5. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
K. PELAKSANA PENGAMBILAN
Nama Jabatan : Pelaksana Pengambilan
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Mencari berkas rekam medis untuk kunjungan pasien lama pada
rak penyimpanan.
xxv
2. Mencari riwayat kunjungan pasien pada billing system jika
menemukan kesulitan dalam pencarian berkas rekam medis
pasien.Mencari dan menyiapkan berkas rekam medis yang akan
dipinjam oleh pihak lain.
3. Mencatat setiap berkas rekam medis yang keluar dari rak
penyimpanan.
4. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis.
L. PELAKSANA RETENSI
Nama Jabatan : Pelaksana Rretensi
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Merekap data kunjungan pasien yang akan diretensi
2. Mengambil berkas rekam medis pasien yang akan diretensi pada
rak penyimpanan
3. Mengeluarkan formulir-formulir rekam medis yang akan direntensi
4. Mengurutkan formulir-formulir yang telah diretensi sesuai dengan
urutan nomor rekam medis dan menyimpannya ke dalam rak in
aktif
5. Membuat laporan kepada kepala Instalasi Rekam Medis tentang
pelaksanaan retensi
6. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
M. PELAKSANA ASSEMBLING
Nama Jabatan : Pelaksana Rretensi
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Memeriksa kelengkapan formulir-formulir rekam medis
2. Melakukan penataan formulir rekam medis secara berurutan
xxvi
3. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi rekam Medis
O. PELAKSANA KODING
Nama Jabatan : Pelaksana koding
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Memberikan kode penyakit pada RM pasien rawat inap setelah
pasien pulang serta berkas jaminan pasien sesuai dengan ICD-10
2. Memberikan kode tindakan sesuai dengan ICD-9 CM
3. Menyerahkan berkas jaminan yang telah dikoding ke bagian klaim
RSUD Dr. Soegiri Lamongan
4. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi rekam medis
P. PELAKSANA INDEXING
Nama Jabatan : Pelaksana Indexing
xxvii
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Membuat indeks pasien, indeks penyakit, indeks dokter, indeks
kematian, dan indeks tindakan secara rutin dan teratur
2. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi rekam medis
Q. PELAKSANA KORESPONDENSI
Nama Jabatan : Pelaksana Korespondensi
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Uraian Tugas :
1. Melayani permohonan dokumentasi visum
2. Melayani permohonan formulir riwayat kesehatan pasien untuk
keperluan asuransi
3. Memeriksa setiap formulir peminjaman rekam medis apakah telah
terisi dengan benar dan lengkap
4. Menyiapkan formulir-formulir rekam medis berupa copy berkas
jika ada permintaan dengan menyertakan form permintaan
informasi kesehatan yang telah diisi dengan benar dan lengkap.
5. Menerima semua bentuk surat yang ditujukan kepada Instalasi
Rekam Medis dan membagikan kepada bagian-bagian yang terkait
dalam Instalasi Rekam Medis
6. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
xxviii
2. Mengolah data-data yang ada untuk berbagai pelaporan yang
dibutuhkan
3. Membuat laporan internal dan eksternal
4. Membuat Statistik Rumah Sakit
5. Membuat laporan-laporan lain yang dibutuhkan sewaktu-waktu
6. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
xxix
BAB III
LANDASAN TEORI
xxx
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit, dan rumah sakit.
Fungsi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 fungsi
Rumah Sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standart pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis;
c. Penyelengaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Kewajiban rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009
kewajiban Rumah Sakit adalah:
a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada
masyarakat;
b. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, dan
efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit;
c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
d. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana,
sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau
miskin;
xxxi
f. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas
pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa
uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar
biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;
g. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
h. Menyelenggarakan rekam medis;
i. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana
ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui,
anak-anak, lanjut usia;
j. Melaksanakan sistem rujukan;
k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan
etika serta peraturan perundang-undangan;
l. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
m. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
n. Melaksanakan etika Rumah Sakit;
o. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
p. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara
regional maupun nasional;
q. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by
laws);
s. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah
Sakit dalam melaksanakan tugas; dan
t. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa
rokok
xxxii
Hak rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 hak Rumah
Sakit adalah:
a. Menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai
dengan klasifikasi RumahSakit;
b. Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan
penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan
pelayanan;
d. Menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;
f. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan;
g. Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit sesuai dengan
ketentuan peraturanperundang-undangan; dan
h. Mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit yang
ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan.
xxxiii
bersifat tertulis yang berisikan data mengenai identitas pasien, pelayanan
kesehatan dan pelayanan medis yang telah diberikan pasien (Wahyu Andrianto,
S.H., n.d.)
Tujuan rekam medis menurut berdasarkan Permenkes nomor 43 tahun 2022
pasal 2 adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2) Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan
rekam medis
3) Menjamin keamanan, kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data rekam
medis
4) Mewujudkan penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang
berbasis digital terintegrasi
Berdasarkan Depkes RI tahun 2006, kegunaan rekam medis dapat dilihat dari
beberapa aspek :
1) Aspek administrasi : dokumen rekam medis memiliki nilai administratif
karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan
2) Aspek medis : dokumen rekam medis memiliki nilai medis karena
digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan
kepada pasien dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu
pelayanan
3) Aspek hukum : dokumen rekam medis memiliki nilai hukum karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
bukti untuk menegakkan keadilan
4) Aspek keuangan : dokumen rekam medis memiliki nilai uang karena
isinya mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai
aspek keuangan
xxxiv
5) Aspek penelitian : dokumen rekam medis memiliki nilai penelitian karena
isinya menyangkut data atau informasi yang dapat digunakan sebagai
aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan
6) Aspek pendidikan : dokumen rekam medis memiliki nilai pendidikan
karena isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan
kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan pada pasien,
informasi tersebut dapat diunakan sebagai bahan atau referensi sesuai
profesi pemakai
7) Aspek dokumentasi : dokumen rekam medis memiliki aspek dokumentasi
karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan
dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Fungsi rekam medis dijelaskan berdasarkan tujuan rekam Medis di atas, yang
dijelaskan sebagai berikut, yaitu sebagai:
1) Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;
2) Bahan pembuktian dalam perkara humum;
3) Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan;
4) Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan
5) Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.
Berdasarkan Permenkes No 24 Tahun 2022 pasal 2, pengaturan Rekam Medis
bertujuan untuk :
a) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
b) Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan
rekam medis
c) Menjamin keamanan, kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan data rekam
medis; dan
d) Mewujudkan penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang
berbasis digital dan terintegrasi.
xxxv
3.3 Pendaftaran Rawat Jalan
Pendaftaran pasien merupakan salah satu kegiatan dari penyelenggaraan
rekam medis yang dimulai ketika pasien mendaftarkan diri sampai mendapat
pelayanan pemeriksaan dokter dan kembali pulang, dirujuk atau dirawat inap.
Penerimaan pasien merupakan pelayanan pertama yang diberikan oleh pihak
rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan seperti yang dijelaskan oleh Dirjen
Pelayanan Medis bahwa (1996:22).
Untuk terjamin lancarnya penerimaan pasien maka menurut Dirjen Yanmed
(1996:28) ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagaai berikut :
1. Petugas yang kompeten
2. Cara penerimaan pasien yang tegas dan jelas
3. Ruang kerja yang menyenangkan
4. Lokasi yang tepat dari bagian penerimaan pasien Tempat Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan disebut juga loket pendaftaran rawat jalan..
Tugas Pokok pendaftaran menurut Shofari, 2002 adalah :
a. Memberikan informasi yang lengkap kepada pasien dan keluarganya
tentang pelayanan di rumah sakit.
b. Melakukan pencatatan identitas pasien dengan jelas, lengkap dan benar
c. Menulis nomor rekam medis pasien pada setiap lembar dokumen sebagai
identitas pasien.
d. Mencarikan nomor rekam medis lama bagi pasien kunjungan ulang (lama)
dengan menggunakan aplikasi rumah sakit.
e. Mendistribusikan dokumen rekam medis ke unit rawat jalan.
f. Membuat kartu identitas berobat dan menyerahkannya kepada pasien.
g. Membuat, menyimpan dan menggunakan sistem aplikasi rumah sakit.
h. Mencatat pendaftaran pasien dalam buku register pendaftaran pasien rawat
jalan.
Fungsi dari tempat pendaftaran rawat jalan adalah tempat pencatatan identitas
pasien keformulir rekam medis rawat jalan, data dasar pasien, kartu identitas
xxxvi
berobat, dan buku register pendaftaran pasien rawat jalan, pemberian dan
pencatatan nomor rekam medis sesuai dengan kebijakan penomoran yang
ditetapkan, penyediaan daftar rekam medis baru untuk pasien baru, penyediaan
daftar rekam medis lama untuk pasien lama melalui bagian filling, penyediaan
informasi kunjungan pasien rawat jalan. Informasi yang dihasilkan di tempat
pendaftaran adalah Identitas pasien meliputi: nama, umur, jenis kelamin, alamat
lengkap, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan nomor telepon (bila ada);
identitas keluarga pasien meliputi: hubungan dengan pasien, nama, alamat,
pekerjaan; cara pembayaran pelayanan kesehatan meliputi: Askes, Asuransi Lain,
biaya sendiri; kunjungan baru, kunjungan lama dan jumlahnya setiap hari; grafik
atau laporan kunjungan pasien rawat jalan baru dan lama per bulan, per golongan
umur, per jenis kelamin, per wilayah; grafik atau laporan cara pembayaran pasien
rawat jalan.
Fungsi Pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan adalah :
a. Pencatatan identitas pasien ke formulir rekam medis rawat jalan, data dasar
pasien, kartu identitas berobat , dan buku register pendaftaran rawat jalan
b. Pemberi dan pencatat nomor rekam medis sesuai dengan kebijakan
penomoran yang ditetapkan
c. Penyedia daftar rekam medis lama untuk pasien lama dengan menggunakan
kartu identitas berobat melalui bagian filing
d. Pendistribusian dokumen rekam medis untuk pelayanan rawat jalan
e. Penyedia informasi yang dibutuhkan oleh pasien, manajemen atau pihak lain
Informasi yang dihasilkan pada bagian Pendaftaran yaitu :
1. Identitas Pasien
2. Identitas Keluarga
3. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan baru dan lama
4. Cara pembayaran pelayanan kesehatan
5. Mengetahui dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien rawat jalan
Proses Pelayanan Pasien di tempat pendaftaran rawat jalan adalah :
xxxvii
1. Pelayanan Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah
sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap pasien baru
diterima di tempat penerimaan pasien (TPP) dan akan diwawancarai oleh
petugas guna mendapatkan informasi mengenai data identitas sosial pasien
yang harus diisikan formulir ringkasan riwayat klinik.berikut proses dalam
pelayanan pasien baru :
a. Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, tanggal lahir) untuk di catat
pada formulir Rekam Medis rawat jalan, KIB, kartu identitas berobat.
b. Menyerahkan kartu identitas berobat kepada pasien dengan pesan untuk
di bawa kembali bila datang berobat
c. Menanyakan keluhan utama guna memudahkan mengarahkan pasien ke
poliklinik yang sesuai
d. Menanyakan apakah membawa surat rujukan
e. Mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu poliklilnik yang di
tuju Mengirim daftar rekam medis ke poliklinik yang sesuai dengan
menggunakan buku ekspedisi
2. Pelayanan Pasien lama adalah pasien yang pernah berobat/datang
sebelumnya ke rumah sakit, maka pasien mendatangi tempat pendaftaran
pasien lama atau ke tempat penerimaan pasien yang telah ditentukan dengan
proses pelayanan pasien lama meliputi :
a. Menanyakan terlebih dahulu membawa kartu identitas berobat atau tidak
b. Bila membawa kartu identitas berobat maka catatlah nama dan nomor
rekam medis pada tracer untuk dimintakan daftar rekam medis lama ke
bagian filiing
c. Bila tidak membawa kartu identitas berobat, maka tanyalah nama dan
alamatnya untuk dicari di sistem rumah sakit untuk Mencatat nama dan
nomor rekam medis yang ditemukan di sistem rumash sakit pada tracer
untuk dimintakan Daftar rekam medis lama ke bagian filing.
xxxviii
Sistem penerimaan pasien atau pendaftaran pasien yang akan berobat ataupun
yang akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit.
Dapat dikatakan disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang
pasien. Dan dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapat kesan
baik ataupun tidak baik dalam pelayanan suatu rumah sakit.
Setiap pasien yang berobat ke sebuah fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit
tentunya akan mendapatkan nomor antrian terlebih dahulu untuk menunjang
tertibnya pelayanan. Namun dengan adanya kategori pasien lama, pasien baru
maupun pasien online, maka nomor antrian yang disediakan pun harus dibedakan
menjadi tiga kategori agar mempermudah untuk membedakannya. Dengan adanya
perbedaan tersebut akan memudahkan petugas pendaftaran mendaftarkan pasien.
Karena ketiga kategori pasien tersebut tentu membutuhkan waktu yang berbeda.
Waktu tunggu pelayanan adalah waktu yang digunakan pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan mulai tempat pendaftaran sampai masuk ke
ruang pemeriksaan dokter. Berdasarkan Kemenkes RI No. 129 Tahun 2008 pada
pelayanan rawat jalan untuk indicator waktu tunggu pelayanan di rawat jalan
yaitu 60 menit dimulai dari pasien mendaftar sampai diterima/dilayani oleh doker
spesialis. Maka dengan adanya perbedaan nomor antrian berdasarkan pasien lama,
pasien baru dan pasien online dapat mengurangi waktu tunggu pasien di tempat
pendaftaran.
xxxix
BAB IV
HASIL MAGANG
xl
kategori yaitu pasien baru, pasien lama dan pasien yang mendaftar online,
kemudian pasien menunggu dipanggil untuk menuju loket berdasarkan 3
kategori tersebut. Berdasarkan pengamatan pada saat magang berlangsung,
kebanyakan pasien salah mengambil nomor antrian yang mengakibatkan
penumpukan antrian dan menghambat proses pendaftaran pasien yang telah
sesuai kategori. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan pasien.
4. Kurangnya pengaplikasian tracer pada ruang filing rawat inap
Pada unit rekam medis di RSUD Dr. Soegiri menggunakan sistem
penjajaran nomor langsung atau urut berdasarkan nomor rekam medis pasien.
Pada pengamatan peneliti selama magang dan melakukan observasi pada
lahan, ditemukan adanya tracer yang tidak digunakan ketika ada Dokumen
Rekam Medis yang diambil untuk dipinjam dan sebagainya, hal itu
menyebabkan kesulitan ketika akan mengembalikan Dokumen Rekam Medis
yang sebelumnya diambil. Dengan adanya tracer akan lebih cepat menemukan
dimana tempat Dokumen Rekam Medis tersebut berasal, serta dapat
meminimalisir terjadinya salah penempatan Dokumen Rekam Medis.
5. Kurang Sesuainya Aspek Desain Formulir
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan diketahui formulir
asesmen awal rawat inap. Aspek desain formulir rekam medis menurut teori
dari WHO pada formulir asesmen awal rawat inap yaitu pada identitas rumah
sakit hanya terdapat logo dan nama rumah sakit dan tidak terdapat nomor
halaman. Kemudian pada aspek instruksi terletak pada bagian atas/awal
formulir namun instruksi pada formulir asesmen awal rawat inap terletak
ditengah tengah formulir Aspek body pada batas tepi badan belum sesuai
karena pada formulir asasemen awal rawat inap tidak terdapat batas tepi badan
dengan bagian lain. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan terhambatnya
pengisian pada formulir sehingga akan mengakibatkan Ketidaklengkapan
pengisian formulir.
xli
6. Terdapat beberapa dokumen rekam medis yang isinya belum lengkap
Persentase kelengkapan isi dokumen rekam medis di RSUD Dr.
Soegiri Lamongan masih belum mencapai 100%. Ketidaklengkapan isi
dokumen rekam medis tersebut sebagian besar terdapat pada tanda tangan
dokter, data gizi dan farmasi. Kurangnya kedisiplinan petugas terkait dalam
mengisi rekam medis menjadi faktor utama penyebab ketidaklengkapan
tersebut.
7. Kejadian misfile penyimpanan dokumen rekam medis
Missfile merupakan dokumen rekam medis yang hilang dan salah letak
pada rak penyimpanan dokumen rekam medis di ruangan filing. Dokumen
rekam medis dikatakan salah letak atau hilang apabila dokumen tersebut
dibutuhkan namun, pada rak penyimpanan berkas tersebut tidak ada.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terdapat empat kejadian missfile
dokumen rekam medis yang tentunya menyebabkan keterlambatan
penyediaan dokumen rekam medis di RSUD Dr. Soegiri Lamongan.
8. Belum diaplikasikannya stiker identitas pasien pada setiap formulir rekam
medis
Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Dr. Soegiri sebagian
besar sudah lengkap pada pengisian identitas pasien di setiap formulirnya
menggunakan tulisan pulpen manual, hal tersebut memiliki resiko sedikit
membutuhkan waktu dan memiliki peluang tidak terbaca lebih besar. Supaya
pemberian identitas pasien pada setiap formulir rekam medis lebih efisien,
maka disarankan untuk mengadakan penggunaan stiker yang dicetak pada
bagian pendaftaran dan diletakkan pada map rekam medis, kemudian dapat
dipakai ketika PPA mengisi formulir rekam medis pasien supaya
mempersingkat waktu..
xlii
4.2 Analisis USG
Berdasarkan identifikasi masalah di lahan magang diatas, maka dapat disusun
tabel USG berdasarkan prioritas masalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Analisis USG
No Masalah Nilai Kriteria Total Prioritas
U S G
Terdapat beberapa 2 4 4 10 III
dokumen rekam medis
1.
yang isinya belum
lengkap
Kurang Sesuainya 2 2 3 7 VI
2.
Aspek Desain Formulir
Terjadinya kesalahan 4 4 4 12 I
3. pengambilan nomor
antrian
4. Terjadinya kerusakan 2 3 4 9 IV
pada map dokumen
rekam medis pasien
rawat inap
5. Kurangnya 2 2 2 6 VII
pengaplikasian tracer
pada ruang filing rawat
inap
6. Terjadinya duplikasi 3 3 2 8 V
nomor rekam medis
7. Belum 3 4 4 11 II
diaplikasikannya stiker
identitas pasien pada
setiap formulir rekam
medis
8. Belum 2 2 1 5 VIII
diaplikasikannya stiker
identitas pasien pada
setiap formulir rekam
medis
Skor :
5 = Sangat Besar
xliii
4 = Besar
3 = Cukup
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
xliv
nomor antrian pasien pengetahuan pasien, petunjuk pengambilan
rawat jalan di RSUD Dr. kurangnya komunikasi nomor antrian dan
Soegiri Lamongan pasien dengan petugas menjelaskan perbedaan 3
2. Material : Tulisan kategori nomor antrian
petunjuk pengambilan yaitu antrian A untuk
nomor antrian dan pasien lama, antrian B
penjelasan mengenai untuk pasien baru dan
pasien lama,baru dan antrian C untuk pasien
pendaftaran online yang pendaftaran online
kurang jelas
3. Machine : Mesin
pengambilan nomor
antrian sering eror
tidak tersambung
dengan mesin
pemanggil
xlv
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
xlvi
akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan informasi mengenai data
identitas sosial pasien yang harus diisikan formulir ringkasan riwayat klinik. 2.
Pasien lama adalah pasien yang pernah berobat/datang sebelumnya ke rumah
sakit, maka pasien mendatangi tempat pendaftaran pasien lama atau ke tempat
penerimaan pasien yang telah ditentukan.
Proses Pelayanan Pasien di tempat pendaftaran rawat jalan adalah :
1. Pelayanan Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah
sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap pasien baru
diterima di tempat penerimaan pasien (TPP) dan akan diwawancarai oleh
petugas guna mendapatkan informasi mengenai data identitas sosial pasien
yang harus diisikan formulir ringkasan riwayat klinik.berikut proses dalam
pelayanan pasien baru :
a. Menanyakan identitas pasien (nama, alamat, tanggal lahir) untuk di catat
pada formulir Rekam Medis rawat jalan, KIB, kartu identitas berobat.
b. Menyerahkan kartu identitas berobat kepada pasien dengan pesan untuk di
bawa kembali bila datang berobat
c. Menanyakan keluhan utama guna memudahkan mengarahkan pasien ke
poliklinik yang sesuai
d. Menanyakan apakah membawa surat rujukan
e. Mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu poliklilnik yang di
tuju Mengirim daftar rekam medis ke poliklinik yang sesuai dengan
menggunakan buku ekspedisi
2. Pelayanan Pasien lama adalah pasien yang pernah berobat/datang
sebelumnya ke rumah sakit, maka pasien mendatangi tempat pendaftaran
pasien lama atau ke tempat penerimaan pasien yang telah ditentukan dengan
proses pelayanan pasien lama meliputi :
a. Menanyakan terlebih dahulu membawa kartu identitas berobat atau tidak
b. Bila membawa kartu identitas berobat maka catatlah nama dan nomor
rekam medis pada tracer untuk dimintakan daftar rekam medis lama ke
xlvii
bagian filiing
c. Bila tidak membawa kartu identitas berobat, maka tanyalah nama dan
alamatnya untuk dicari di sistem rumah sakit untuk Mencatat nama dan
nomor rekam medis yang ditemukan di sistem rumash sakit pada tracer
untuk dimintakan Daftar rekam medis lama ke bagian filing.
xlviii
1. Melayani pendaftaran pasien baru dan lama yang bertujuan ke poliklinik
RSUD Dr. Soegiri Lamongan
2. Melayani pendaftaran pasien untuk semua jenis pasien baik umum
maupun asuransi
3. Memasukkan data pasien ke billing system
4. Mencatat data sosial pasien pada berkas rekam medis baru untuk pasien
yang baru pertama kali berobat di RSUD Dr. Soegiri Lamongan
5. Memeriksa kelengkapan berkas jaminan pasien
6. Membuat surat jaminan pelayanan
7. Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
Berdasarkan pengamatan pada pendaftaran rawat jalan RSUD Dr. Soegiri
Lamongan terdapat tiga kategori pasien yaitu :
1. Pasien lama : pasien yang sebelumnya sudah pernah berobat ke RSUD
Dr. Soegiri Lamongan baik rawat jalan, IGD maupun rawat inap. Maka
identitas pasien tersebut telah terekam pada SIMRS, oleh karena itu
pasien tergolong pasien lama
2. Pasien baru : pasien yang sama sekali belum pernah berobat ke RSUD
Dr. Soegiri Lamongan baik rawat jalan, IGD maupun rawat inap. Maka
identitas pasien tersebut belum terekam pada SIMRS, oleh karena itu
pasien tergolong pasien baru
3. Pasien online : pasien yang telah mendaftar online pada aplikasi Soegiri
Mobile sesuai dengan tanggal yang ditentukan dan telah memilih poli
yang dituju
Berdasarkan perbedaan ketiga kategori pasien diatas, maka nomor antrian
pasien rawat jalan dibagi menjadi 3 sebagai berikut :
1. Nomor antrian A digunakan untuk pasien lama
2. Nomor antrian B digunakan untuk pasien baru
3. Nomor antrian C digunakan untuk pasien online
xlix
Berikut adalah mesin pengambilan nomor antrian pasien rawat jalan di
RSUD Dr. Soegiri Lamongan :
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat tombol yang membedakan
pasien lama, pasien baru dan pasien online. Namun tidak terdapat petunjuk
perbedaan ketiga kategori pasien tersebut.
l
baru, pasien lama dan pasien yang mendaftar online, kemudian pasien menunggu
dipanggil untuk menuju loket berdasarkan 3 kategori tersebut. Namun, sebagian
besar pasien salah mengambil nomor antrian. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya pengetahuan pasien mengenai perbedaan pasien lama, pasien baru
dan pasien yang telah mendaftar online. Karena petunjuk pengambilan nomor
antrian pasien rawat jalan di RSUD Dr. Soegiri tidak dijelaskan secara detail
mengenai perbedaan ketiga kategori pasien tersebut.
Maka penulis membuat petunjuk pengambilan nomor antrian pasien rawat
jalan berupa stand banner.
li
Gambar 5.2 Gambar Stand Banner Petunjuk Nomor Antrian Pasien
Rawat Jalan
Deskripsi prdouk :
1) Stand banner berukuran 800 cm x 200 cm
2) Terdapat logo pada bagian tengah atas dan dibawahnya terdapat gambar
RSUD Dr. Soegiri Lamongan
3) Terdapat judul “Petunjuk Pengambilan Nomor Antrian Poli”
4) Penjelasan bahwa pasien prioritas yaitu pasien pengguna alat bantu berjalan,
lansia dan poli VIP langsung ke loket 1
5) Penjelasan pengertian pasien lama, pasien baru dan pasien online
6) Terdapat perintah untuk menunggu panggilan menuju loket sesuai dengan
nomor antrian yang didapat
7) Terdapat petunjuk mengenai loket yang akan dituju sesuai dengan sistem
yang telah dijalankan oleh RSUD Dr. Soegiri
lii
nomor antrian dan tidak salah presepsi mengenai pengertian ketiga kategori
tersebut. Sehingga mengurangi kesalahan pengambilan nomor antrian.
Kemudian manfaat petunjuk pengambilan nomor antrian adalah sebagai
berikut :
1. Memberi petunjuk perbedaan pasien lama, baru dan online serta loket yang
akan dituju sesuai dengan antrian yang telah diambil
2. Memudahkan pasien untuk mengambil nomor antrian sesuai dengan kategori
3. Mengurangi penumpukan antrian pasien di loket rawat jalan
Berdasarkan hasil implementasi yang didapatakan adalah sebagian pasien
membaca petunjuk pengambilan nomor antrian. Namun, masih terdapat beberapa
pasien yang tidak membaca petunjuk dan lebih memilih untuk bertanya kepada
petugas disekitar pengambilan nomor antrian seperti satpam. Hal tersebut salah
satunya disebabkan oleh pasien di RSUD Dr. Soegiri Lamongan sebagian besar
berasal dari desa dan sudah berumur, ole karena itu minat baca rendah.
liii
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat magang di RSUD Dr.
Soegiri Lamongan, pada pendaftaran pasien rawat jalan terdapat kendala berupa
kesalahan pengambilan nomor antrian yang dilakukan pasien. Terdapat beberapa
sebab salah satunya adalah sebagian besar pasien tidak memahami perbedaan
pasien lama, pasien baru dan pasien online. Dikarenakan pada mesin pengambilan
nomor antrian rawat jalan di RSUD Dr. Soegiri tidak terdapat penjelasan lebih
detail mengenai perbedaan pasien lama, pasien baru, dan pasien online. Hal
tersebut tentunya dapat menimbulkan penumpukan antrian. Maka penulis
membuat petunjuk pengambilan nomor antrian pasien rawat jalan berupa stand
banner yang berukuran 800 piks x 2000 piks, berisi perintah bahwa pasien
prioritas langsung ke loket 1, kemudian pengertian pasien lama, pasien baru dan
pasien online serta terdapat perintah untuk menunggu panggilan menuju loket
sesuai dengan nomor antrian yang didapat dan petunjuk mengenai loket yang
akan dituju sesuai dengan sistem yang telah dijalankan oleh RSUD Dr. Soegiri.
Stand banner diletakkan disamping mesin pengambilan nomor antrian pasien
rawat jalan dengan tujuan agar pasien dapat membaca sebelum mengambil nomor
antrian.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya petunjuk pengambilan nomor
antrian pasien yang berisi pengertian pasien lama, pasien baru dan pasien online
untuk memudahkan pasien dalam mengambil nomor antrian sesuai dengan
kategorinya masing-masing
liv
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2008. Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 06 Februari 2008. Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
lv
LAMPIRAN
lvi
Lampiran 1.2 Dokmentasi Pemaparan Laporan Magang
lvii
lviii
Lampiran 1.3 Daftar Hadir Magang
lix
lx
lxi
lxii
lxiii
lxiv
lxv
lxvi
lxvii
lxviii
Lampiran 1.4 Logbook Kegiatan Magang
lxix