Anda di halaman 1dari 121

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTEK KERJA LAPANGAN


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
DI RSUD KAB. SIDOARJO PERIODE PRAKTEK (02 – 31 DES 2019)
Disusun Oleh :
KARTINA AKM1117011
MAGFIRA MALONGI AKM1117013
ANISA AKM1117036
RISNAWATI AKM1117095
KASDIN AKM1117012
DELVI DWI PUTRI HASAN AKM1117074
THALITA S PONTOH AKM1117032
MUHDIN AKM1117050
ATRI RAHMI AKM1117038
TARIZA USMAN AKM1117132
AHMAD DANIAL SAKTIAR AKM1117035
SATRIANI AKM1117028
ISLAWATI AKM1117047

Telah diperiksa dan disetujui oleh :


Ka. Instalasi Lab. Patologi Klinik Pembimbing Praktek

NAMA NAMA
NIP NIP

Mengetahui,
Kasubag Pendidikan dan Penelitian
RSUD Sidoarjo

Dr. AGUS SANTOSA, S.Kp, M.Kes


NIP . 19690427 199203 1 003

ii
KATA PENGANTAR

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

hBAB I ........................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar belakang ................................................................................. 1

B. Tujuan Umum................................................................................... 5

C. Tujuan Khusus ................................................................................. 6

D. Waktu dan tempat pelaksanan PKL ................................................. 6

E. Manfaat ............................................................................................ 7

BAB II ......................................................................................................... 8

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 8

A. Profil RSUD Sidoarjo........................................................................ 8

B. Visi,Misi dan Tujuan ....................................................................... 12

C. Laboratorium RSUD Sidoarjo ......................................................... 13

BAB III ...................................................................................................... 28

PEMERIKSAAN LABORATORIUM ......................................................... 28

A. Alur pelayanan Laboratorium klinik ................................................ 28

iv
B. Pra Analitik ..................................................................................... 29

C. Analitik ........................................................................................... 44

D. Post Analitik ................................................................................. 106

E. Validasi hasil ................................................................................ 112

BAB IV ................................................................................................... 114

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 114

A. Kesimpulan .................................................................................. 114

B. Saran ........................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 116

v
1

hBAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang

mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang

bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, juga sebagai

tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat

pnelitian dan pengembangan kesehatan.

Rumah sakit umum daerah kabupaten sidoarjo adalah rumah

sakit milik pemerintah kabupaten dati II Sidoarjo, tempat pelayanan

kesehatan bagi warga Kabupaten Sidoarjo Bangunan Gedung yang

berdiri tanggal 17 Agustus tahun 1956 saat itu berada di jalan

dr.Soetomo Sidoarjo, Walaupun dengan pelayanan yang sangat

sederhana namun antusias warga dan demi memberikan pelayanan

yang maksimal maka lokasi Rumah Sakit di pindahkan ke jalan

majopahit No.667 pada tahun 1972.

RSUD Kabupaten Sidoajo adalah Rumah Sakit Umum

Pemerintah kelas B pendidikan milik pemerintah daerah kabupaten

sidoarjo, yang telah 4 (empat) tahun lebih menjadi Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD).


2

Laboratorium klinik atau laboratorium medis ialah laboratorium

dimana berbagai macam tes dilakukan pada specimen biologis untuk

mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien. Laboratorium

Patologi klinik adalah cabang spesialis kedokteran yang memberi

perhatian lebih khusus pada diagnosis penyakit melalui analisis

laboratorium cairan tubuh seperti darah, urin, sputum dan lain-lain,

melalui pemeriksaan Kimia klinik, Hematologi, Imunoserologi,

Mikrobiologi, dan Urinalisa.

Setiap jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium

dilaksanakan berdasarkan prosedur tetap atau Standart Operating

Procedur (SOP) yang ada, untuk mengatur semua system operasional

laboratorium maka diperlukan manajemen yang professional untuk

menjabarkan visi dan misi rumah sakit yang terintegrasi dengan visi

laboratorium patologi klinik. Ilmu patologi klinik menekankan

penelitiannya pada diagnosis, pemulihan dan pencegahan berbagai

jenis penyakit. Secara umum, pemeriksaan suatu penyakit dideteksi

berdasarkan perubahan berbagai jenis proses biokimia yang

berlangsung didalam tubuh pasien. Sampel yang umumnya digunakan

untuk pemeriksaan dilaboratorium adalah cairan tubuh seperti urine

dan darah. Patologi klinik dapat digunakan untuk pemeriksaan

berbagai jenis penyakit hati terinduksi pemakaian obat tertentu, kanker,

deteksi kelainan pada paru-paru, dan gangguan metabolisme ion besi

didalam tubuh.
3

Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) adalah nama yang

digunakan bagi seseorang yang berprofesi dilaboratorium medik,

melakukan pelayanan pemeriksaan, pengukuran, pengujian terhadap

bahan pemeriksaan yang berasal dari manusia sehingga bisa

menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, membantu memantau

proses penyembuhan penyakit seseorang. Seorang dokter untuk dapat

memastikan diagnosa penyakit pasiennya adalah dengan meminta

pasien tersebut melakukan pemeriksaan laboratorium.Selama ini

profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik kurang dikenl di

masyarakat, masyarakat lebih mengetahui profesi medis lainnya

seperti dokter, perawat, apoteker, bidan, dan mantra. Padahal untuk

negeri sebesar Indonesia ini, Ahli Teknologi Laboratorium Medik

sangatlah besar dibutuhkan. Banyaknya jenis penyakit yang didapat

pada negeri iklim tropis ini menyebabkan profesi medis termasuk

ATLM ini masih sangat dibutuhkan.

Teknik laboratorium medik politeknik kesehatan Muhammadiyah

Makassar merupakan salah satu lembaga pendidikan perguruan tinggi

yang lulusannya diharapkan memiliki keterampilan dalam

menghasilkan diagnosa yang valid terhadap pelayanan pasien.

Untuk itu, mahasiswa Politeknik Kesehatan Muhammadiyah

Makassar Prodi Teknik Laboratorium medik tingkat III semester V

diwajibkan untuk mengikuti program Praktek Kerja Lapangan selama 1

bulan pada Rumah Sakit yang mencangkup daerah Surabaya dan


4

sekitarnya. Penempatan mahasiswa pada suatu instansi tersebut

dimaksudkan guna pengembangan ilmu yang diperoleh mahasiswa di

bangku perkuliahan dan memberikan pengalaman yang nyata di lahan

praktek dalam pemahaman Laboratorium medik.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan

masyarakat. Dalam rangka upaya kesehatan ini, pemerintah berusaha

agar setiap penduduk memeliki kesempatan untuk memperoleh serajat

kesehatan yang optimal melalui pemeliharaan, peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh penyelenggaraan

upaya kesehatan didukung oleh sumber daya kesehatan yang

melibatkan tenaga kesehatan, sarana kesehatan, perbekalan

kesehatan, pembiyaan kesehatan, pengelolaan kesehatan, penelitian

dan pengembangan kesehatan.

Upaya kesehatan dapat dilakukan melalui pemeliharaan,

peningkatan ksehatan (promotif), pencegahanpenyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kreatif) dan pemulihan kesehatan

(rehabilitative), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan.salah satu unsur kesehatan adalah sarana

kesehatan. Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan, pusat

kesehatan masyarakat, rumah sakit umum, rumah sakit khusus dan

sarana kesehatan lainnya.


5

Tujuan Umum

Setelah menyeleseikan Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa

diharapkan mampu :

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memberikan

pengalaman bekerja yang nyata dan langsung secara terpadu

dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di bidang

laboratorium.

2. Menumbuh kembangkan dan menetapkan sikap etis,

profesionalisme dan nasionalisme yang diperlukan mahasiswa

untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya

3. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan

teknologi baru dari lapangan kerja ke institusi dan sebaliknya

4. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan

mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan

pembelajaran

5. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dengan

memberikan kontribusi nyata berbasis pengetahuan praktikum

maupun teori kepada perusahaan / lembaga / instansi terkait

dengan baik.

6. Menjadi wadah untuk membangun kompetensi sebagai calon ahli

teknologi laboratorium medis dengan area kompetensi sebagai

berikut :

a. Profesionalitas yang luhur


6

b. Mawas diri dan pengembangan diri

c. Komunikasi efektif

d. Pengelolaan informasi

e. Landasan ilmiah ilmu laboratorium medic

f. Keterampilan laboratorium medic

g. Pengelolaan masalah kesehatan berbasis laboratorium

7. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja,

serta memperoleh surat keterangan kerja (referensi) atau dalam

bentuk lain dari perusahaan / lembaga / instansi terkait.

Tujuan Khusus

1. Mampu berinteraksi secara langsung dengan pasien.

2. Mampu melakukan pengambilan specimen pada pasien.

3. Mampu melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klinik,

immunoserologi dan mikrobiologi.

4. Meningkatkan kompetensi TLM

Waktu dan tempat pelaksanan PKL

Waktu PKL dilaksanakan dari tanggal 2 Desember 2019

sampai dengan 31 Desember 2019. Tempat PKL dilaksanakan di

Laboratorium Patologi Klinik RSUD Sidoarjo, Jawa Timur.


7

Manfaat

Agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai peran ahli

laboratorium medis didunia kerja khususnya di Rumah Sakit Umum

Daerah Sidoarjo.
8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Profil RSUD Sidoarjo

1. Sejarah

a. Type D

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo adalah

rumah sakit milik pemerintah Kabupaten dati II Sidoarjo, tempat

pelayanan kesehatan bagi warga Kabupaten sidoarjo bangunan

gedung yang berdiri tanggal 17 Agustus tahun 1956 saat itu

berada di jalan dr. Soetomo Sidoarjo, walaupun dengan

pelayanan yang sangat sederhana namun antusias warga

sangat tinggi. Tingginya tingkat antusisme warga dan demi

memberikan pelayanan yang maksimal maka lokasi Rumah

sakit di pindahkan ke jalan mojopahit No.667 pada tahun 1972.

b. Type C

Dengan perpindahan Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Sidoarjo ke jalan Mojopahit No.667 hanya dalam

jangka waktu 4 (empat) tahun rumah sakit tersebut berubah

status atau naik dari kelas D menjadi kelas C :

 Berdasarkan SK Menteri Kesehatan No 134 / MENKES

/ SK/ IV / 1978.
9

 Berdasarkan instruksi Gubernur kepala daerah propinsi

jawa timur nomor 16 .Nomor 26 /1983.

c. TIPE B Pendidikan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No: HK.02.03/I/1889/2013.

d. Unit Swadana

 Berdasarkan SK Bupati Sidoarjo Nomor 188 / 631 / 404.05

/ 1998 tentang Uji Coba Unit Swadana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.

 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor

40 Tahun 1998 tentang Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Sidoarjo menjadi Rumah Sakit Unit Swadana.

 Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 117 Tahun 1999

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor

40 /1998.

 Keputusan Menteri Dalam Ne-geri Nomor 445.35 - 042

Tahun 1999 tanggal 26 Januari 1999 tentang Pengesahan

Peraturan Daerah Kabupaten Dati IISidoarjo Nomor 40

Tahun 1998.

 Sejak 1 April 1999 secara resmi Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Sidoarjo menjadi rumah sakit Swadana,

bersamaan dengan itu rumah sakit membangun gedung


10

paviliun 7 kamar untuk rawat inap kelas utama bantuan

dari PT Astek.

 Dengan Keputusan Mendagri Nomor 29 Tahun 2002

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Sejak tahun 2005

sampai 2010 secara resmi sistem keuangan RSUD

Kabupaten Sidoarjo dikelola oleh Pemerintah Daerah

dengan menyampaikan laporan pendapatan yang

diperolehnya.

e. Badan Layanan Umum Daerah

Berdasarkan SK Bupati No.188 / 1229 / 404.1.1.2 / 2008

tanggal 08 September 2008. RSUD Kabupaten Sidoarjo

ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

dengan status BLUD penuh.

f. Akreditasi

 Tahun 1995 RSUD Kab. Sidoarjo terakreditasi penuh untuk 5

(lima) standar pelayanan.

 Agustus tahun 2000 RSUD Kabupaten Sidoarjo terakreditasi

penuh, 12 (dua belas) standar pelayanan.

 Agustus tahun 2004 RSUD Kabupaten Sidoarjo memperoleh

akreditasi penuh untuk 16 (enam belas) standar pelayanan.


11

 Tanggal 14 Oktober 2011 RSUD Kabupaten Sidoarjo

memperoleh akreditasi penuh tahap IIuntuk 16 (enam belas)

standar pelayanan.

 Tanggal 3 Desember 2014 RSUD Kabupaten Sidoarjo

dinyatakan Lulus tingkat Paripurna Akreditasi KARS Versi

2012.

 Tanggal 25 Oktober 2013 RSUD Kabupaten Sidoarjo

merupakan penetapan Rumah Saki Pendidikan berdasarkan

surat keputusan menteri kesehatan no :HK.02.03.11889

2013

 Tanggal 3 Desember 2014 RSUD Kabupaten Sidoarjo

dinyatakan lulus tingkat paripurna AKreditasi KARS Versi

2012

 Tanggal 22 Desember 2017 RSUD Kabupaten sidoarjo

dinyatakan lulus tingkat paripurna akreditasi KARS hingga

pada tanggal 19 November 2020.

g. Status

RSUD Kabupaten Sidoarjo adalah Rumah Sakit Umum

Pemerintah kelas B Pendidikan milik Pemerintah Daerah

Kabupaten Sidoarjo, yang telah 4 (empat) tahun lebih menjadi

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).


12

Visi,Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit yang terakreditasi internasional dalam

pelayanan, pendidikan dan penelitian.

2. Misi

a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi

dengan mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan

pelanggan

b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian

kesehatan yang bermutu dan beretika untuk menunjang

pelayanan

c. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang professional, integrasi

dan beretika

3. Motto

“Kesembuhan Anda adalah kebahagiaan kami”.

4. Nilai dasar

Profesional, Integritas dan beretika.


13

Laboratorium RSUD Sidoarjo

1. Sumber Daya Manusia

SDM yang bekerja di dalam pelayanan laboratorium

kesehatan cukup beragam, baik profesi maupun tingkat

pendidikannya. Kebutuhan jumlah pegawai antara laboratorium

kesehatan di Rumah sakit dengan laboratorium kesehatan swasta,

atau puskesmas tentu tidak sama. Hal ini dikarenakan jenis

pelayanan, jumlah pemakaian jas, dan permasalahan yang

dihadapi oleh masing – masing laboratorium tersebut berbeda –

beda. Jenis keterangan yang diperlukan dalam pelayanan

laboratorium kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Staf medis

1) Dokter spesialis patologi klinik

2) Dokter spesialis patologi anatomi

3) Dokter spesialis mikrobiologi klinik

b. Tenaga teknis laboratorium

1) Analis Kesehatan

c. Tenaga administrasi
14

2. Alat

Dalam laboratorium klinik RSUD Sidoarjo terdapat peralatan medis

yang berfungsi sebagai penunjang pemeriksaan kesehatan, seperti

Nama Alat Spesifikasi

Cobas ROCHE c-501 Cobas C501 merupakan modern dan

canggih yang dapat melakukan beberapa

analisis dalam waktu bersamaan dengan

hasil yang akurat. Prinsip kerja instrument

ini pada dasarnya adalah secara

spektofotometeri. Alur kerja secara garis

besar ialah (sumber radiasi > sel > grating

>detektor >transduser > computer ).

Pemeriksaan yang dapat dilakukan

instrument ini adalah

SGPT,SGOT,Ureum,Kreatini,Glukosa

darah,Profil lipid dan pemeriksaan lain.

Hematology Analyzer Sysmex Hematology Analyzer Sysmex XN -1000

XN 1000 merupakan alat pemeriksaan darah lengkap

otomatis di laboratorium klinik yang menghitung

beberapa parameter penting dalam

pemeriksaan darah lengkap menggunakan


15

prinsip flow cytometry. Alat ini dapat melakukan

throughput sebanyak maksimal 100 sampel /jam

untuk sampel whole blood dan 40 sampel/jam

untuk sampel body fluids (cairan tubuh). Volume

sample yang diperlukan untuk sampel whole

blood dan body fluids (cairan tubuh) sebanyak

88µL. alat ini juga memiliki beberapa mode

analisis pemeriksaan yang dapat disesuaikan.

Hematology Analyzer Sysmex Hematology Analyzer (sysmex XT – 1800i dapat

XT 1800i digunakan untuk melakukan pemeriksaan

Xxxxx hematologic lengkap / rutin (Hb, Leukosit,

Eritrosit, Hematokrit,Trombosit, hitung jenis

leukosit) dan dapat digunakan untuk mengetahui

adanya kelainan morfologi sel – sel darah

maupun flaging malaria.

Sysmex CA 600 Coagulation Analyzer Sysmex CA 600

Metode : optic

PT : Plasma citrat dicampur dengan

tromboplastin dan ion plasma akan membeku.

Lamanya waktu yang diperlukan untuk

menyusun bekuan diukur dengan fibri timer dan

sebanding dengan masa proombin

APTT : Pembekuan darah dengan penambahan


16

reagen

APTT (trombosit) sebagai komponen faktor

kontak sedang platelus faktor III diperankan oleh

suspense kelinci.

Kegunaan : untuk pemeriksaan PT,APTT,INR

PT : Untuk menguji adanya gangguan

pembekuan darah misalnya faktor VII.X

protombin dan fibrinogen APTT : untuk mencari

adanya gangguan dalam proses pembekuan.

Sysmex UF 1000 Alat analisis urin yang sepenuhnya otomatis

untuk melakukan pemeriksaan sedimen urin

ditambah penjelasannya.

Starssed ST Starrsed adalah satu – satunya lini produk di

dunia yang memungkinkan laboratorium

melakukan tes ESR yang sepenuhnnya sesuai

dengan metode westergren (standard emas)

Starred sepenuhnya otomatis dan terstandarissi,

yang membuatnya mudah digunakan untuk

setiap karyawan di laboratorium anda.

Instrument dengan 24 pipet westergren di dalam

instrumen dan mengukur sedimentasi untuk

setiap pipet dalam 30 atau 60 menit.

Alat Jokoh EXD Sebuah alat yang biasa digunakan untuk


17

mengukur atau memeriksa kadar elektrolit

yang ada di dalam darah meliputi Natrium

(Na), Kalium (K) dan Chlorida (Cl) yang

diperlukan dalam keadaan darurat terutama

pada pasien yang sedang dehidrasi. Alat ini

merupakan sudah terkenal dalam duia

pengujian dan pengukuran. Alat uji ini sangat

berkualitas, dan dapat menguji dengan

sangat tepat dan akurat.

Alat VITEX 2 Compact Vitek 2 compact yang dapat mengidentifikasi

jenis kuman dan uji kepekaannya terhadap

antibiotik dalam 4 jam deteksi kepekaan

antibiotic penting dilakukan di Indonesia

mengingat tingginya tingkat resistensi

antibiotik juga bisa dipicu oleh paparan aneka

zat kimia di alam untuk menghindari

resistensi antibiotic, amin mengingatkan

masyarakat dan tenaga kesehatan agar tak

mudah mengonsumsi dan memberikan

antibiotic sejumlah kuman penyebab infeksi

bisa mati sendiri dalam beberapa hari tanpa

perlu mengonsumsi obat. Kalaupun memberi

antibiotik, harus melalui uji laboratorium agar


18

sesuai jenis kuman dan takarannya pas.

Alat kultur darah BacT ALERT BacT ALERT 3D 60 merupakan alat kultur darah

3D 60 dan cairan tubuh steril lainnya mikroba akan

memetabolisme media yang terdapat dalam

kultur dan mengeluarkan CO2 tersebut akan

larut dalam air dan menembus sensor deteksi,

reaksi berlangsung sbb :

CO2 + H20 < = > H2CO3 < = > H+ + HCO3

Reaksi tersebut akan menyebabkan pH pada

botol kultur asam, indicator pada sensor

kolorimetrik akan berubah dari warna hijau /

biru menjadi kuning terang alat akan mendeteksi

perubahan warna yang terjadi pada sensor 10

menit sekali

Alat TCM gene Xpert Cara keja GeneXpert jauh lebih akurat daripada

metode konvensional dengan memeriksa

sputum di bawah mikroskop karena mesin

langsung meneliti dan mengurai DNA bakteri

saat ini Cepheid sudah mengunggah profil dan

penggunaan GeneXpert di situs youtube.come

agar bisa diakses oleh orang dari seluruh dunia.

Pada 2010, peter M small dan Madhukar pai

dalam editorial new England journal of medine


19

menulis harapan baruterhadap pemberantsan

TB selama kurun waktu 125 tahun belakangan

adalah pemeriksaan seputum dengan mikroskop

dan separuh dari seluruh kasus TB luput diamati

dengan cara ini.

Alat TSM 1024i Tokyo boeki “TSM 1024i” adalah alat untuk

pemeriksaan kimia darah dengan berbagai jenis

sampel yaitu serm,plasma,dan urin. Prinsip

dasar dari alat ini yaitu spektofotometri yaitu

mendeteksi absorbansi sinar pada panjang

gelombang yang berbeda apabila sinar tersebut

dapat melewati suatu larutan dengan

konsentrasi tertentu. Prinsip spektofotometri

yaitu , monokromat sinar putih melewati suatu

monokromatoror akan memisahkan sinar putih

menjadi semua warna dari visible spectrum,

setelah sinar putih menjadi semua warna dari

visible spectrum, setelah sinar terpisah sinar

akan melalui suatu filter (untuk membolok out

sinar yang tidak diinginkan), lalu suatu

sinarmelewati sampel dan bagian yang tidak

terabsorbsi mengenai fotodetektor, sinar

kemudian menjadi output yang digunakan dalam


20

analisis sampel.

Alat poct GDA Instrument POCT didesain portable (mudah

dibawa kemana – mana) serta mudah

dioperasikan. Tujuannya adalah untuk

mempermudah pengambilan sampel (karena

hanya membutuhkan sampel yang sedikit ) dan

memperoleh hasil pada periode waktu yang

sangat cepat atau dekat dengan lokasi sehingga

perencanaan pengobatan dapat dilakukan

sesuai kebutuhan sebelum pasien pergi. Lebih

murah, lebih cepat, lebih kecil dan lebih “pintar”

itulah sipat yang ditempelkan pada alat POCT

sehingga penggunaanya meningkat beberapa

penyakit salah satunya adalah diabetes.

Alat urisys 2400 Urine Analyzer adalah alat semi otomatis untuk

mengencerkan yang dilakukan diluar tubuh

untuk mendapatkan hasil pengenceran urin

dengan hasil yang lebih tepat. Urin sedimen

adalah alat semi otomatis untuk deteksi sedimen

dalam urin seperti

keristal,eritrosit,bakteri,leukosit ,jamutr, silinder,

granula. Tujuan penggunaan urine analyser dan

urin sedimen adalah untuk memeriksa


21

kandungan kimiawi urin dan sedimen urin

dengan cepat dan akurat.adapun alat yang

digunakan di laboratorium pramita adalah Urysis

2400 untuk urine analyser (kimia urine). Alat ini

mampu memeriksa 9-10 parametertergantung

strip yang digunakan parameternya terdiri dari

pH leukosit, nitrit,protein,

glukosa,keton,urobilinogen,darah samar,dan

bilirubin. Alat symex UF -500i untuk urin

sedimen dengan parameter eritrosit, leukosit

,silinder, bakteri,Kristal,silinder eritrosit, Kristal,

mucus, dan sperma.

Alat VIDAS Alat mini vidas adalah salah satu alat yang

digunakan untuk pemerisaan imunologi. Prinsip

kerja alat ini merupakan modifikasi dari prinsip

ELISA yang pembacaanya berdasarkan

fluoresensi.

Cobas e-601 Modul Cobas 601 adalah menganalisanotomatis

penuh yang menggunakan teknologi

electrochemiluminescene (ECL) yang

dipatenkan untuk analisis immunoassay ini

dirancang untuk penentuan kuantitatif dan

kualitatif dalam uji in vitro untuk berbagi aplikasi


22

termasuk anemia,penanda tulang, jantung dan

tumor, perawatan kritis, kesuburan/

hormone,perawatan ibu dan penyakit menular.

BAcT/ALERT 3D BACT/ALERT 3D adalah alat yang digunakan

untuk mendeteksi ada atau tidaknya

mikroorganisme dalam darah atau cairan

tubuh,Perosedur menghidupkan alat : ON kan

UPS (Perhatikan lampu power UPS dan bellery

harus menyala) ,ON Kan printer dan ON kan

juga Bact Alert 3D,untuk mematikan alat ada

dua cara cara pertama tekan tombol ESC pada

keyboard lalu tekan berurutan huruf

Y,E,S,tunggu program sampai muncul dilayar

kemudian matikan,cara kedua Tekan tombol

bergambar panah kanan di layar ,masukkan

paswoard 2 4 3 1 3 1 2 4 ,tekan tombol EXIT

tunggu sampai muncul C> di layar matikan alat.

Genexpert DX Prosedur kerjanya nyalakan system secara

berurutan : UPS → Instrument GX → computer

lalu akan muncul tampilan pada layar, pilih

username Cepheid – admin dengan paswoard

cphd kemudian tunggu beberapa saat hingga

software genexpert DX terbuka secara


23

otomatis,konfirmasi NO pada tab database

menejemen task lalu pastikan semua modul

available ,klik icon create test lalu scan barcod

pada cartridge lalu tekan tombol kuning yang

terdapat pada handle scanner barcode untuk

melakukan scan cartridge isi nama pasien ,lalu

isi identifikasi sampel modul akan dipilih secara

otomatis lalu klik star test lampu hijau pada

modul yang dipilih akan berkedip – kedip.

Kemudian,buka pintu modul dan letakkan

cartridge terakhir tutup pintu modul, test akan

berlangsung secara otomatis hasil akan muncul

kurang lebih dua jam.

Sentrifus Letakkan sentrifus pada tempat yang datar

G gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang

sesuai untuk setiap sentrifus.Posisi meletakkan

tabung harus seimbang sebelum sentrifus

dijalankan yaitu dengan posisi menyilang,

Periksa bantalan tabung dalam wadah, karena

bila bantalan tidak ada maka tabung mudah

pecah waktu di sentrifus,tutup sentrifus dengan

baik, putar tombol kecepatan sentrifus sesuai

kecepatan yang diinginkan,tekan tombol START


24

dan tunggu sampai sentrifus berhenti sendiri

sesuai waktu yang telah diatur, tunggu sampai

sentrifus benar – brnar berhenti, baru buka tutup

sentrifus dan keluarkan tabung yang diputar

tadi, bila terdengar suara aneh, segera hentikan

sentrifus dengan menekan tombol STOP.

Emergency shower Jika terkena /terkontaminasi tumpahan cairan

tubuh / bahan berbahaya dan beracun (B3) yang

mengenai mata /wajah cara penggunaanya

posisikan kepala dengan mata dinatara 2

pencuci mata,lalu dorong papan warna HIJAU/

BLUE EAGLE EYE WASH atau injak pedal

KUNING BLUE EAGLE lakukan sampai bersih

10 – 15 menit, apabila yang terkena anggota

badan posisikan badan persis di bawah

EMERGENCY SHOWER tarik handle ,biarkan

mengalir sampai bersih ± 2 menit.

Vitek 2 compact over view Vitek 2 compact over view Digunakan untuk

mengidentifikasi jenis bakteri dan uji antibiotic

dalam waktu 4 jam.fungsi alat kesehatan ini

sangat penting karena selain bisa mengecek

kuman, mereka juga bisa mendeteksi kepekaan

kuman terhadap antibiotic, Prosedur kerjanya


25

set computer,keypad and screen,fill door,waste

collection door,fill indicator LED, Top user acces

door,front user access door,load door,load

indicator LED.

3. Pemeriksaan

Jenis – jenis pemeriksaan yang ada dalm laboratorium patologi

klinik rumah

Sakit umum daerah sidoarjo :

HEMATOLOGI Darah lengkap Retikulosit Count

Hemaglobin Eosinofil Count

Laju endap darah Faal Hemostasis

Leukosit Waktu pendarahan


Eritrosit Waktu pembekuan
Trombosit PPT
Hematokrit KPPT
Differential Leukosit INR
Hapusan darah tepi Malaria

Gula darah Globulin


Gula darah sesaat Gamma GT
KIMIA KLINIK Gula darah 2 jam PP Cholestrol
HbA1C Trigliserida
Glukosa toleransi tes HDL Cholestrol
BUN LDL Cholestrol
Creatinin BJ Plama
Asam urat Natrium
Creatinin Clerarence Kalium
Bilirubin direct Chhloride
26

Bilirubin total Calsium


Alkali phosphate Phosphor
SGOT Si
SGPT TIBC
Total protein CRP Kuantitatif
Albumin
IMUNOSEROLOGI HbsAg Rapid HBc Ab Rapid
Ig HAV Rapid HBsAg
Ig M HAV Rapid HBsAb
Anti HCV Rapid Ig M HAV
HBeAg Rapid
HBeAb Rapid
Anti HCV

Ig G Toxoplasma
Ig M Toxoplasma
TORCH Ig G CMV
Ig M CMV
Ig G Rubella
Ig M Rubella
TUMOR MARKER AFP Rapid
PSA Eclia
Ca 125
Ca 19-9
CA
Gram Kultur Pus
Ziehl Neelsen Kultur urine
MIKROBIOLOGI Neisser Kultur Pleura
KOH Kultur Lochea
Kultur darah Kultur cairan tubuh

PENYAKIT INFEKSI Ig G/M DHF Rapid


Ig G/M Salmonella Rapid
Widal
VRDL
TPHA
HIV
ICT TB
27

ICT Malaria
JANTUNG CK
CKMB
LDH
Troponin I
Troponin Ths
TIROID T3
T4
TSH
Free T3
Free T4
NARKOBA Amphetamin
Morphin
Cannabinoid
Benzodiazepin
Methamphetamin
TES KEHAMILAN Tes kehamilan
FECES Benzidin
Feces Lengkap
URINALISA Urin lengkap
Esbach
28

BAB III

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Alur pelayanan Laboratorium klinik

PASIEN PASIEN DATANG DOKTER LUAR RSUD


BPJS/KSO/JKN/JAMK
KABUPATEN
ESDA
SIDOARJO

LOKET

PENDAFTARAN

BPJS/KSO/JKN/JAM PERMINTAAN
PENYERAHAN
KESDA PEMERIKSAAN LAB PK
HASIL

KLINIK SPESIALIS
ADMINISTRASI

LAB PK

PERMINTAAN

PEMERIKSAAN LAB PENGAMBILAN

PK SAMPEL

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM

HASIL

LABORATORIUM
29

Pra Analitik

Aspek yang dinilai pada tahap pra analitik adalah persiapan

pasien,pengambilan dan penerimaan specimen,penanganan

specimen dan uji kualitas reagen. Pada tahap persiapan pasien

sebelum melakukan pengambilan specimen,terlebih dahulu

menyiapkan pasien dengan baik sesuai dengan persyaratan

pengambilan specimen yang berlaku di laboratorium.

1. Tahapan pra analitik di Laboratorium RSUD Kabupaten Sidoarjo :

 Menerima link dan order pemeriksaan

 Mencocokkan nama pasien, specimen dari blanko

 Mencocokkan order pemeriksaan sesuai blanko

 Memberi nomor lab

 Mencetak barcode

 Melakukan pengambilan sampel

a. Persiapan Pasien

Berikut ini merupakan persiapan pasien yang harus

dilakukan sebelum diambil darahnya, yaitu :

Pasien harus puasa selama 8 – 12 jam sebelum

pengambilan darah
30

Selama puasa, pasien hanya diperkenankan meminum air

putih

Tidak dianjurkan berpuasa lebih dari 14 jam

Tidak dianjurkan melakukan aktifitas fisik berat sebelum

pengambilan darah

b. Identifikasi pasien

Selanjutnya dilakukan identifikasi pasien dengan cara sebagai

berikut :

1.) Memberikan ucapan salam kepada pasien

2.) Petugas memperkenalkan diri

3.) Petugas menanyakan nama dan tanggal lahir. Pada pasien

rawat inap petugas dapat melihat pada gelang pasien, data

ini harus harus dikonfirmasi dengan yang tercantum padda

rekam medis.

4.) Untuk pasien yang tidak sadar,petugas bertanya langsung

kepada keluarga/penunggu pasien (nama lengkap dan

tanggal lahir pasien)

5.) Mencocokkan nama lengkap pasien dan tanggal lahir/nomor

rekam medis pada gelang pasien dengan data data di

formulir terkait
31

6.) Petugas memberi informasi kepada pasien berupa

penjelasan jenis pemeriksaan laboratorium yang akan

dilakukan

7.) Pasien menandatangani inform concent sebagai lembar

persetujuan dilakukan pemeriksaan laboratorium

c. Sampling persiapan specimen pemeriksaan

1.) Pengambilan sampel darah kapiler

a) Prinsip

Pengambilan darah kapiler dilakukan penusukan

pada ujung-ujung jari

b) Alat dan bahan

Autoklik,lancet,kapas,alcohol 70%

c) Prosedur kerja

 Menyiapkan alat dan bahan lalu menunjukkan

bahwa lancet dan kapas dalam keadaa n baru

 Memilih jari yang akan diambil darahnya,hindari ibu

jari dan jari kelingking karena factor infeksi

besar,sebaiknya menggunakan jari manis,tengah

atau telunjuk

 Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alcohol

70% biarkan kering sendiri


32

 Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak

bergerak dan tekan sedikit ,tusuk dengan lancet

steril sedalam kurang lebih 3 mm (pada bayi tidak

boleh lebih dari 2,5 mm)

 Tetesan darah pertama dihapus menggunakan

kapas kering dan tetesan berikutnya dapat

dipergunakan untuk pemeriksaan

 Gunakan kapas kering agar lubang bekas langset

tidak cepat menutup lagi dan darah keluar tidak

melebar

2.) Pengambilan sampel darah vena

a) Prinsip

Dilakukan pembendungan pembulu darah vena

agar darah vena dapat nampak jelas dan lebih mudah

dalam penusukkan, sehingga didapatkan sampel

darah.

b) Alat dan bahan

Tourniquet, jarum, tabung vakum sesuai dengan

pemeriksaaan, holder, alkohol swab, plaster.

c) Prosedur kerja

 Menyiapkan alat dan bahan


33

 Memasang tourniquet pada lengan kira-kira 10 cm

diatas lipatan siku

 Tangan pasien menggenggam

 Petugas laboran melakukan palpitasi vena. Memilih

bagian vena median cubital atau cephalic, lakukan

perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena

 Vena yang sudah teraba, difiksasi dengan kapas

alkohol dan tunggu hingga kering. Kulit yang sudah

difiksasi tidak boleh disentuh lagi

 Menusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum

menghadap ke atas

 Memasukan tabung kedalam holder dan dorong

sehingga jarum bagian posterior tertancap pada

tabung, maka darah akan mengalir masuk kedalam

tabung

 Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung

pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua

 Melepas tourniquet dan meletakkan kapas ditempat

suntikan lalu menarik jarum

 Menekan kapas kemudian diplester

 Catatan
34

Beberapa jenis tabung, vakum yang dipakai

dalam laboratorium patologi klinik RSUD SIDOARJO,

anatara lain:

1. Tabung vakum tutup biru

Berisi antikoagulan Na sitrat 3,8% yang dipakai

dalam pemeriksaan faal hemostasis (PPT,APTT,INR).

Pengisian darah hinggah 1,8 ml dan dihomogenkan

sebanyak 4x

2. Tabung vakum tutup kuning (SST)

Berisi clot activator dan gel separator. Clot activator

berfungsih dalam mempercepat pembekuan darah sedangkan gel

separator berfungsih sebagai pemisah serum dengan sel darah.

Biasannya digunakan untuk pemeriksaan imunoserologi atau kimia

klinik. Dalam pengisian sampel darah hingga 3 ml dan

dihomogenkan sebanyak 5x

3. Tabung vakum tutup merah

Berisi clot activator spray yang memiliki fungsi dalam

mempercepat pembekuan darah. Biasanya dipakai untuk

pemeriksaan imunoserologi atau kimia klinik. Pengisian sampel

darah sebanyak 4 ml dan dihomogenkan sebanyak 5x.

4. Tabung vakum tutup ungu


35

Berisi antikoagulan K2EDTA. Paling umum digunakan untuk

pemeriksaan darah lengkap (hematologi) serta Hba1C.

dihomogenkan sebanyak 8-10x.

5. Tabung vakum tutup abu-abu

Berisi antikoagulan oxalat. Untuk pemeriksaan gula darah

3.) Pengambilan sampel urine

 Wadah yang akan digunakan untuk menampung

dipersiapkan dengan persyaratan wadah harus

bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan

apapun, mudah dibuka tutup dan bermulut lebar.

 Memberikan label pada wadah penampung nama

pasien, tanggal lahir, rekam medik. Obat 3 – 5 hari

terakhir yang di konsumsi untuk pemeriksaan narkoba

tanyakan kepada pasien.

 Pengambilan urin dijelaskan kepada pasien (urine

pancaran tengah), yaitu dengan cara:

 Aliran pertama urine dibuang dan aliran urine

selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah

disediakan

 Pengumpulan urin selesai sebelum aliran urine habis,

urin terakhir juga dibuang .


36

 Diusahakan agar urine tidak membasahi bagian luar

wadah dan urin yang ditampung tidak boleh

bercampur dengan air dan faces.

 Volume urin minimal yang ditampung untuk

pemeriksaan adalah 50 ml. urin ditutup rapat, dan

sampel urin siap untuk dilakukan pemeriksaan.

1.) Pengambilan sputum

 Sebelum mengeluarkan sputum. Pasien disuruh berkumur-kumur

dengan air, lepaskan gigi palsu jika ada

 Pasien dipersilahkan ke tempat khusus pengambilan sputum

 Sputum diambil dari batukkan yang pertama

 Cara membatukkan sputum dengan menarik napas dalam dan kuat

(pernapasan dada) ->kemudian batukkan sputum dari bronchus-

>trachea->mulut

 Bila sudah, periksa sputum yang sudah dibatukkan, bila ternyata

yang dibatukkan adalah air liva (saliva), maka pasien harus

mengulang membatukkan sputum.

 Pot sputum dan lembar pemeriksan diletakan apada tempat sampel

mikro beserta sampelnya yang kemudian akan diambil dengan

petugas laboratorium mikrobiologi RSDU Sidoarjo.


37

2.) Pengambilan sampel kerokan kulit

Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang

dicurigai menderita penyakit berhubungan

dengan infeksi jamur oleh infeksi jamur seperti

tinea, pitiriasis versikolor (panu), dermatitis

seborok, dan sebagainya.

1) Jenis specimen

Kerokan kulit biasanya diambil dari enam

tempat, yaitu pada kulit bagian tubuh tertentu

yang persarafannya dekat ke permukaan kulit.

Kalau terdapat modul atau makula di kulit

wajah atau badan, bagian ini juga harus

termasuk dalam keenam tempat pengambilan

spesimen di atas

2) Alat dan bahan

Mikroskop, kaca objek, skalpel, forceps

berujung bulat tak-bergigi, atau forceps

lengkung tak-bergigi, atau forseps jaringan,

pensil penanda kaca objek, kaca penutup,

pinset, kasa, sarung tangan atau lembaran

plastik kecil, kapas swab steril, lampu spiritus


38

atau pembakar Bunsen, reagen KOH 10% dan

alkohol 70%

3) Prosedur kerja

a. Cara pengambilan specimen

 Membersihkan area yang akan dikerok dengan

kapas alkohol 70% untuk menghilangkan

lemak, debu, dan kotoran lainnya.

 Keroklah bagian yang aktif dengan scalpel

dengan arah dari atas kebawah (cara

memegang scalpel harus miring membentuk

sudut 45◦ keatas)

 Letakan hasil kerokkan pada wadah yang

bersih

b. Cara pembuatan sediaan

 Letakan 1-2 tetes KOH 10% pada kaca

objek

 Letakkan bahan yang akan di periksa pada

tetesan tersebutbdengan menggunakan

pinset yang sudah dibasahi dengan larutan

KOH 10%. Kemudian tutup dengan kaca

penutup.
39

 Inkubasi ± 15 menit atau dihangatkan di

atas nyala api selama beberapa detik untuk

mempercepat proses lisis.

 Periksa preparat dibawah mikroskop

dengan perbesaran 40x untuk mengetahui

adanya hifa atau jamur.

d. Distribusi sampel

1.) Pneumatic tube system

Pneumatic tube system ini bertujuan untuk mengatar sampel

ke laboratorium dan hasil ke ruangan-ruangan yang ada di

RSUD Sidoarjo. Prinsip kerja alat ini yaitu menggunakan

sebuah system material handing. prosedur kerja alat ini

adalah deskripsi pneumatic tube system adalah sebuah

system material hending yang berfungsi untuk mengirimkan

barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan

kecepatan 6-8 m/s. intruksi pengiriman

 Dipastikan barang yang akan dikirim sudah dikemas

dengan baik

 Diperhatikan drivering pada carrier, apabila drivering

carrier yang lain


40

 Dimasukkan barang kedalam carrier dan diposisikan

sedemikian rupa sehingga barang tidak bergeser di

dalam carrier (gunakan labor pharmabag)

Ditekan nomor tujuan kemana barang didalam carrier akan dikirim pada

papan monitor station

Berikut nomor tujuan pengiriman :

Table nomor tujuan pengiriman

No Tempat layanan Warna No kode

carrier

1 Lab PK Kuning 220

2 IGD Merah 605

3 Recovery Room Merah 309

4 VK/MNE Merah 603

5 IPIT Merah 513

6 Mawar Hijau/Peristi ibu Biru 658

7 Mawar Merah Putih Biru 660

8 Teratai Biru 129

9 Mawar Pink Biru 557

10 Tulip Biru 509

11 Anggrek Barat Biru 504

12 Anggrek Timur Lantai 2 Biru 532


41

 Diletakkan carrier pada tempat pengiriman, selanjutnya

station akan mengirim carrier pada tempat yang dituju.

Keterngan:

1. intruksi penerimaan

a. saat carrier tiba pada tempat yang dituju, lampu pada

station akan berkedip biru dan alarm

berbunyi/menyala.

b. Dipindahkan carrier dari tempat penerimaan

c. Ditekan tombol bintang (*) lalu tekan nomor sesuai

yang ada dilayar misal 1,2,3,4 atau 8, maka lampu biru

dan alarm station akan mati.

2. Indikator fungsi :

a. Merah menyala : station bermasalah

b. Merah berkedip : station/diverter lain dalam zona

yang sama bermasalah.

c. Kuning menyala : sedang ada pengiriman

d. Hijau menyala : alamat yang dimasukkan

terdaftar

e. Hijau berkedip : alamat yang dimasukkan

tidak terdaftar
42

3. Perawatan :

a. Perawatan berkala dilakukan oleh teknisi dari vendor

setiap 3 bulan sekali.

b. Jika ada troble user akan menghubungi teknisi dari

vendor, agar segera dilakukan servis terhadap

phnuematic tube system.

4. Perhatian :

Jangan meletakkan barang selain carrier dilubang

pengiriman pada station phneumatic tube system.

2.) Pendistribusian sampel pada masing-Masing divisi

Pada semua sampal dari awal rawat jalan diletakan pada distribusi

dan telah di barcode yang sesuai makaa letakan sampel pada

masing-masing sub devisi yaitu, darah lengkap, urin, kimia klinik

dan imunoserologi agar memudahkan karyawan untuk mencari

sampel kembali penempelan barcode harus sesuai dengan jenis

pemeriksaan yaitu tabung biru untuk plasma, tabung ungu untuk

EDTA, tabung merah, tabung kuning, dan abu-abu untuk serum.

Sampel yang sudah selesai dikerjakan, letakkan sampel sesuai

urutan treacking spesimen dan ditulis pada buku expedist untuk

penelusuran spesimen

Jika pemeriksaan tambahan atau ulang.


43

e. Pengolahan sampel

Dibawah ini merupakan pengolahan sampel sebelum sampel

dapat diperiksa:

1.) Pengoperasian sentrifuge

 Alat dihubungkan dengan listrik 220 volt

 Sebelum memulai sentrifuge, pastikan bahwa tutup

terpasang, pengatur kecepatan sesuai yang dibutukan

 Periksa kebersihan ruang dalam centrifuge

 Seimbangkan muatan sentrifuge sebelum pemakaian.

Gunakan shield dan tabung yang benar

 Amati dan lakukan tindakan yang sesuai jika ada bunyi

atau getaran yang tidak lazim selama pemakaian

 Putar sampel dengan tutup terpasang dan pengatur

waktu sesuai yang diperlukan

 Jika waktu pemutaran sudah selesai akan ditandai

dengan bunyi dan tunggu sampai alat sentrifuge benar-

benar berhenti

 Jangan membuka tutup atau menghentikan alat dengan

paksa sebelum alat benar-benar berhenti dan keluarkan

tabung sampel
44

Analitik

1. Parameter pemeriksaan mikrobiologi

a. Pewarnaan BTA (Bakteri Tahan Asam)

 Metode : zielh-Neelsen

 Alat dan bahan

a. Objek glass

b. Bunsn

c. Mikroskop

d. Lidi

e. Rak pewarnaan

f. Sampel dahak

g. Larutan carbon fuchsin 1%

h. Larutan asam alkohol 3%

i. Larutan methylene blue 0,1%

 Prosedur kerja

 Pembuatan sediaan dahak

a. Ambil sampel dahak pada bagian

yang purulent dengan lidi


45

b. Sebarkan diatas kaca sediaan

dengan bentuk oval ukuran 2x3,

kemudian ratakan dengan gerakan

spiral kecil-kecil. Jangan membuat

gerakan spiral bila sediaan dahak

sudah kering karena akan

menyebabkan aerosol

c. Keringkan sediaan pada suhu kamar

d. Masukan lidi bekas kedalam wadah

berisi desinfektan

e. Sediaan difiksasi diatas Bunsen 2-3

kali selama 1-2 detik

 Pewarnaan sdiaan

a. Letakan sediaan diatas rak dengan

jarak minimal 1 jari telunjuk

b. Tuangkan carbon fuchsin menutupi

seluruh permukaan sediaan

c. Panaskan sediaan dengan nyala api

sampai keluar uap (jangan sampai

mendidih). Kemudian dinginkan

selama 10 menit.
46

d. Buang carbon fuchsin dari sediaan

secara perlahan-lahan dengan cara

dibilas menggunakan air mengalir

e. Tuangkan asam alkohol pada

sediaan, biarkan selama 3 menit lalu

bilas dengan air mengalir sampai

bersih (tidak tampak sisa zat warna

merah).

f. Tuangkan methylene blue hingga

menutupi seluruh seduaan daan

biarkan selama 60 detik

g. Buang methylene blue dari sediaan

secara perlahan-lahan denga cara

dibilas menggunkan air mengalir

h. Keringkan sediaan.

 Intrepretasi hasil

 Negatif : 0 BTA/100 Lp

 Scanty : 1-9 BTA/100LP

 +1 : 10-99 BTA/100Lp

 +2 : 5-10 BTA/1 LP (periksa min 50 Lp)


47

 +3 : > 10 BTA/1 Lp (periksa min 20 LP)

b. Pemeriksaan TCM GeneXpert

 Prosedur kerja

a. Beri label identitas pada katrid. Identitas specimen

dapat di temple atau ditulis pada bagian sisi katrid

b. Bukalah penutup pot dahak, tambahkan sample

Reagent yang sudah tersedia sebanyak 2 kali

volume specimen

c. Tutup kembali pot dahak, kemudian kocok dengan

kuat sampai campuran dahak dan sampel reagent

menjadi homogen

d. Diamkan selama 10 menit pada suhu ruang

e. Kocok kembali campuran, lalu diamkan selama 5

menit

f. Bila masih ada gumpalan, kocok kemli agar

campuran dahak dan sampel reagen menjadi

homogen sempurna dan biarkan selama 5 menit

pada suhu kamar

g. Buka penutup katrid, kemudian buka tempat

penampung specimen gunakan pipet yang

disediakan untuk memindahkan specimen dahak


48

yang diolah sebanyak 2 ml (sampai garis batas

pada pipet) ke dalam katrid secara perlahan-lahan

untuk mencegah terjadinya gelembung yang bisa

menyebabkan error

h. Tutup katrid secara perlahan dan masukan katrid

ke dalam alat TCM, catatan :

 Specimen yang sudah diolah dan masuk ke

dalam katrid harus segera dimasukkan ke

dalam alat TCM. Saat mengolah beberapa

specimen dalam satu waktu, pengisian

specimen ke dalam katrid dilakukan satu

per satu tutup katrid dilakukan satu persatu.

Tutup katrid terlebih dahulu sebelum

mengisi katrid berikutnya.

 Jika terdapat sisa specimen yang telah

diolah, spesimen tersebut dapat disimpan

selama 5 jam jika dibutuhkan pemeriksaan

ulang.

i. Pastikan computer dan alat TCM telah menyala

serta telah menjalankan program GeneXpert Dx


49

j. Pada halam utama GeneXpert Dx system, klik

“create Test”, maka akan muncul kotak dialog

“please scan catride barcode”.

k. Pindai barcode katrid menggunakan barcode

scanner dengan cara menekan tombol warna

kuning pada barcode scanner atau pilih “manual

Entry” untuk memasukkan 16 digit nomor seri

katrid

l. Setelah nomor seri katrid masuk, masukan NIK

pada kolom patient ID dan bila tidak ada maka

menggunakan No identitas sediaan. Pada kolom

sample ID masukkan NO urut register TB

04_Nama_umur. Bagian “select Module” akan

terisi secara otomatis, petugas lab tidak perlu

mengubahnya kemudian klik “start Test”

m. Lampu warna hijau di alat TCM akan berkelip-kelip

pada modul dan letakkan katrid TCM

n. Tutup pintu modul dengan sempurna hingga

terdengar bunyi klik.pemeriksaan akan dimulai dan

lampu hijau akan tetap menyala tanpa berkedip.

Pemeriksaan akan berlangsung kurang lebih 2

jam. Saat pemeriksaan selesai, lampu akan mati


50

secara otomatis dan pintu modul akan terbuka

secara otomatis.

o. Buka pintu modul dan keluarkan katrid. Katrid

yang telah dipakai harus dibuang ke tempat

sampah infeksius.

c. Pemeriksaan kultur darah BacT ALERT 3D

 Prosedur kerja

a. Sampel darah pada spuit dimasukkan ke dalam botol

pembenihan yang berisi media penyubur dan resin

(penetral antibiotik), lalu homogenkan. Volume darah

(anak 1-5 ml, dewasa 10-20 ml).

b. Inkubasi pada suhu 37◦C BacT ALERT 3D

c. Menyalakan alat dengan menekan tombol ON

d. Setelah alat siap akan muncul menu utama

e. Tekan tombol gambar botol

Botol berisi sampel di screen pada barcode dan mengetik

identitas pasien

Barcode Tanggal pemeriksaan.kode lab.kode No. RM

Sampel sampel

Nama Nama

Pasien Pasien
51

Kode sampel

BL : Darah

UR : Urine

PS : Pus

PF : Pleura

AB : Asites

SF : Cairan Otak

LO :Lochea

a. Membuka alat dan memasukan botol

b. Tutup pintu BacT ALERT 3D secara perlahan dan tekan tombol

centang.

c. Jika sampel positif,maka alat akan memberikan alarm. Namun

jika sampel negative akan ditunjukkan pada alat berupa kode

sampel (-) pada alat.

d. Memproses kultur darah (+)

 Buat sediaan dari kultur darah dan lakukan pewarnaan gram

 Lakukan sub kultur pada media MC dan BAP


52

 Lakukan uji sensitivitas bakteri dan uji biokimia untuk

mengidentifikasi jenis bakteri

e. Memproses kuktur darah (-)

Media dikeluarkan dari alat dan dicatat kode sampel negative,

kemudian botol sampel dibuang tanpa proses lebih lanjut.

d. Pewarnaan Gram Bakteri

 Alat Dan Bahan

a. Objek Glass

b. Jarum inokukasi

c. Mikroskop

d. Aquades

e. Bunsen

f. Pipet tetes

g. Biakan bakteri

h. Alkohol 96%

i. Kristal violet

j. Larutan iodine

k. Safranin

l. Oil imersi
53

 Prosedur Kerja

a. Menyiapkan kaca objek, bersihkan dengan alkohol lalu

lewatkan diatas nyala api Bunsen untuk mensterilkan kaca

objek.

b. Meneteskan 1 tetes aquades diatas kaca objek tersebut

c. Ambil inoculum bakteri yang akan diperiksa,lalu letakkan

diatas tetesan aquades tersebut kemudian ratakan

perlahan-lahan.

d. Lewatkan apusan tersebut diatas nyala api dengan cepat.

e. Letakkan apusan diatas kawat penyangga yang berada

diatas wastafe. Lalu teteskan Kristal violet pada apusan dan

biarkan selama 1 menit.

f. Cuci warna dasar Kristal violet dengan air mengalir.

g. Teteskan larutan iodin pada apusan, biarkan selama 1

menit

h. Cuci larutan iodin dengan air mengalir

i. Rendam atau basuh dengan alkohol 96%

j. Teteskan larutan safranin dan biarkan selama 1 menit

k. Cuci dengan air mengalir lalu keringkan

l. Amati sediaan apusan dengan mikroskop


54

m. PAda perbesran 100x teteskan sediaan dengan oil imersi

e. Identifikasi Bakteri dengan Alat VITEX 2 Compact

 Prosedur Kerja :

1.) Persiapan Alat

a. Hidupkan system Vitex 2 compact : tekan tombol ON

pada conditioner, UPS, instrument Vitex 2 compact dan

computer

b. Masukkan username dan password

c. Selama beberapa menit awal instrument dinyalakan akan

berada pada status Warning. Tunggu instrument hingga

menunjukkan status OK

2.) Persiapan Sampel

a. Gunakan isolate bakteri yang muda dan koloni murni

Siapkan masing-masing 2 tabung untuk setiap isolate

b. Setiap tabung diisi dengan 3 ml larutan NaCl 0,45 % Ph

5,0

c. Ambil koloni bakteri, buat suspense larutan NaCl dan

homogenisasi

d. Untuk kekeruhan inokulum dengan menggunakan alat

Densicheck dengan cara


55

e. Tabung inokulum yang akan diukur dibersihkan terlebih

dahulu pada bagian luarnya dengan tissue

f. Masukkan tabung ke lubang pengukuran pada

Densicheck, 360oC selama 2 detik

g. Angka hasil pengukuran akan muncul dalam satuan

McFarland. Bakteri gram negative dan positif ± 0,5 – 0,63

McFarland

h. Jika kekeruhan kurang maka tambahkan koloni bakteri

i. Jika kekeruhan berlebih maka ambil sejumlah volume

inokulum dan encerkan dengan menambahkan larutan

NaCl
56

j. Untuk tes sensititvitas antibiotic ambil 145 µ untuk bakteri

gram negatif atau 280 µ untuk bakteri gram positif dari

tabung inokulum pertama ke tabung kedua dengan

menggunakan mikropipet dan tip yang steril

k. Susun tabung pertama untuk identifikasi kemudian

tabung kedua untuk tes sensitivitas antibiotik pada

cassete

l. Letakan kartu Vitex 2 sesuai dengan urutan untuk

identifikasi dan untuk sensitivitas antibiotik

 Kartu Vitex untuk identifikasi dengan selang berwarna

biru

 Kartu Vitex untuk sensitivitas dengan selang warna

abu-abu

3.) Memasukkan Data

a. Memasukkan identitas pasien dengan cara :

b. Buka software Vitek 2 pada monitor dengan meng klik 2

kali pada gambar Vitek 2 software

c. Masukkan username dan password

d. Lengkapi data yang harus diisi yaitu :


57

 Pasien ID

 Nama pasien

 Kode lab

 Kode sampel

 Tekan OK

1. Uji Sensitivitas Antibiotik (Manual)

 Prosedur Kerja

a. Nyalakan lampu Bunsen, panaskan ose pada nyalaapi

Bunsen hingga membara kemudian dinginkan

b. Ambil satu ose koloni bakteri, letakkan koloni pada media

MC dan BAP

c. Dengan menggunakan lidi kapas yang telah dicelupkan pada

NaCl Fisiologis 0,45% , ratakan koloni bakteri dengan cara

menggoreskan pada media hingga merata

d. Letakkan antibiotik disk pada media tersebut secara

melingkara dengan diberi jarak tiap disc antibiotik

e. Inkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam

f. Hitung zona hambat yang terbentuk.


58

2. Parameter Kimia Klinik

Alat Cobas C 501

a. Menyalakan instrument Cobas C 501

1.) Memastikan UPS bekerja dengan baik dank ran air telah

terbuka

2.) Menyalakan alat dengan menekan tombol power disamping

kiri alat

3.) Menyalakan computer control unit

4.) Mengisi operator ID dan password

5.) Instrument akan melakukan inisialisasi dan maintenance

rutin (power up pipe), tunggu sampai stand by.

b. Melakukan kalibrasi

1. Calibration → status

2. Pilih jenis test → pilih jenis kalibrasi (blank, 2 point, full)

3. Save (Parameter yang terpilih akan ditandai dengan warna

hijau)

4. Menentukaan letak kalibrator pad arak (warna hitam) :

Calibration calibrator → rack assignment → tentukan posisinya

→ add →save

5. Meletakkan rak disamping loard start.


59

d. Melakukan peeriksaan (tanpa barcode)

1. Workplace → test selection → routine (N)

2. Mengisi sequence number, memasukkan data pasien dan no.ID

3. Memilih jenis tes yang diminta → save

4. Mengulangi langkah 1-3 untuk memasukkan data sampel lainnya →

start.

e. Melakukan pemeriksaan dengan barcode

1. Meletakkan sampel dirak sampel rutin (warna abu-abu), jika

sampel stat rak warna merah

2. Meletakkan rak disampel loader → start

f. Setting parameter baru

1. Utility → application → download

2. Memili kategori yang dikehendaaki application code/test name

search (samping kiri alat)

3. Menyalakan komputer kontrol unit

4. Mengisi operator ID dan password

Instrument akan melakukan inisialisasi dan maintenance rutin

(power up pipe), tunggu sampai stand by.

g. Mematikan Instrument

1. Jika running ISE, maka siapkan rak hijau da nisi dengan:

- Posisi 1 : sampel cleaner 1 : 500 ul

- Posisi 2 : ISE Cleaning solution : 500 ul

- Posisi 3 : activator aquabidest 750 ul


60

2. Meletakkan rak warna hijau → start pada koputwr (rutin loader)

3. Stelah proses pencucian selesai status alat akan stand by → log

sampai muncul program TMS off → shut down → ok

4. Mematikan power pada samping kiri

5. Komputer cobas link tidak perlu shut down/mematikan, hanya

dimatikan power monitornya saja.

3. B. Alat TMS 1024i

a. Prosedur operasional TMS 1024i

1. Mengisi tangki air, acid dan alkli

2. Membuang limbah yang ada pada tangki pembuangan limbah

3. Mengganti kertas thermal bila habis

4. Memastikan filter air dalam kondisi bersih

5. Menekan tombol CPU sampai muncul program TMS pada layar

windows

6. Menekan tombol muka kiri alat tunggu sampai kondisinalat

IDLE dan warmup → ready

7. Melakukan priming dengan menekankan MAINT lalu user

maint, kemudian prim dan tunggu sampai proses priming selesai

→ ready

8. Membuka tutup tray reagen


61

9. menekan bottle pada menu

10. Mengisi botol reagen 1 dan 2 alat lalu masukkan volume akhir

reagen 1dan 2 yang telah diisi botol TMS dengan menekan

tombol CTRL → ketik volume →enter. Setelah semua reagen

termasuk botol DIL disi sesuai kebutuhan → update → exit (botol

DIL diisi dengan aquadest)

11. Mengambil kalibrator, biarkan cair pada suhu kamar →

letakkan dalam sampel cup

12. Mengambil control, biarkan cair pada suhu ruangan →

letakkan dalam sampel cup→ melakukan proseur control atau

kalibrasi.

Melakukan control

1. Memasukkan Tray calib, 1 atau 2 maka layar alat TMS 1024i

akan mendeteksi tray yang terlihat pada bagian bawah icon ready

2.Mengisi sampel No. sesuai posisi control yang diinginkan

misalnya C1→ enter

3. Klik patient, isikan ID dan name sesuai dengan jenis control →

upload→ exit

4. Memilih Kontrol kind (PU)

5. klik parameter yang ingin dikontrol


62

6. klik order pada kanan bawah untuk informasi → exit untuk

keluar dari menu order

7. Memasukkan control sesuai order

8. klik icon control → OK untuk konfirmasi

Melakukan kalibrasi dan control

Kalibrasi dilakukan jika control tidak masuk atau parameter

tersebut kurang stabil

1. Memasukkan Tray calib maka layar TMS akan mendeteksi tray

no. cal yang melihat pada bagian bawah icon ready

2. Memasukkan sampel cup kalibrator pada posisi S1 dan sampel

CUP yang telah diisi blanko pada posisi B1 pada Tray Cal

3. Klik icon CALIB

Centang CH ODR pada parameter yang ingin dikalibrasi misalnya

(BUN) → Klik update untuk konfirmasi → klik Exit untuk keluar

dari menu CALIB→ Klik icon order

Alat Jokoh EX-D

a. Persiapan alat

1. Memastikan semua electrode, larutan standar 1 dan 2 serta

kertas print terpasang dengan print terpasang dengan baik dan

dalam jumlah cukup.


63

2. Memastikan botol pembuangan limbah terpasang dengan

dengan baik, buang isi botol jika penuh.

3. Alat jokoh EX-D akan melakukan auto kalibrasi, memastikan

kalibrasi dengan baik (bila kalibrasi tidak berjalan dengan baik,

lakukan kalibrasi manual). Kalibgrasi yang baik akan

membentuk dua anak tangga pada hasil print kalibrasinya.

4. Prosedur kalibrasi manual : pilih menu calibration tekan

INReguler pada menu calibration tekan IN. kalibrasi berjalan

sampai selesai.

5. Melakukan prosedur pencucian alat.

6. Melakukan QC harian.

b. Washing

Washing atau pembilasan dilakukan minimal sehari sekali

setelah running sampel selesai agar EX-D bebas dari sumbatan.

1. Membuat larutan washing → 4 tetes wash EX-D tambah

aquabidest sampai tanda. Tutup cup washing lalu kocok agar

homogeny

2. Meletakkan cup washing pada posisi satu di sampel loader

3. Nozzle lever dalam posisi ke bawah

4. Tekan flush → everday, tunggu sampai proses selesai

5. Alat akan melanjutkan pada proses auto kalibrasi

c. Quality Control Harian

1. Menyiapkan ISETROL
64

2. Memastikan kalibrasinya bagus

3. Menuang ISETROL dalam cup sampel, dan lakukan prosedur

seperti pemeriksaan sampel serum

4. Memastikan hasil control berada dalam range QC

5. Menulis hasil control pada buku QC Jokoh EX-D

d. Single run/cito

1. Memasukkan serum dalam cup sampel (150 mikon)

2. Menekan tombol IN ( lampu indicator berwarna merah ) muncul

pesan “Pull U Nozzle Lever” naikkan Nozzle Lever

3. Probe sampel akan keluar dari nozzle lalu masukkan probe ke

dalam cup sampel yang berisi serum

4. Memastikan ID pasien → tekan tombol MEAS

5. Alat akan running ( lampu indicator menyala hijau )

6. Hasil pemeriksaan akan terprint secara otomatis jika

pemeriksaan selesai.

e. Sampel loader ( max 20 sampel )

1. Menurunkan Nozzle Lever

2. Mengankat penutup sampel loader

3. Memasukkan serum pada cup sampel (cup hitachi) volume

>150 mikron, lalu letakkan pada sampel loader

4. Pada menu utama Jokoh EX-D, pilih nomor 1 set ID/means

kemudian isikan ID sampel ( berdasarkan letak cup sampel

pada sampel loader)→ enter


65

5. Tekan ESC untuk kembali ke menu awal→ tekan meas

6. Alat melakukan pemeriksaan ( lampu indicator berwarna hijau

7. Hasil pemeriksaan akan terprint secara otomatis jika

pemeriksaan selesai

4. Alat Poct GDA

a. Alur kerja penggunaan poct GDA

1. Biling di SIM RS caranya ketik No RM dan lihat apa sudah

benar nama dan tanggal lahir.

2. Klik tindakan

3. Ketik periksa GDA tambahkan dokter yang minta

4. Pemeriksaan Poct GDA bisa digunakan

b. Cara pengoprasian alat

1. Memasukkan No ID (NIP/NIK)

2. Mengetik password

3. Memilih glucose test

4. Mencari nama pasien yang akan dikerjakan/barcode gelang

pasien

5. Mengikuti perintah yang ada di alatt, alat akan meminta

memasukkan strip glucose yang terdapat kode lotnya. Jika

kode lotnya berbeda, maka alat akan eror jika kode lotnya

sama maka alat akan meminta meneteskan dara 0.6 mikron

dan jika darah kurang maka alat akan eror


66

6. Menunggu hasil akan keluar di alat dan tekan tanda √

kemudian ambil strip alat.

7. Meletakkan alat GDA di docking agar hasil bisa masuk ke

laboratorium dan secara otomatis akan tercetak berupa print

out ( hasil akan tercetak jika dilayar terdapat tulisan IDLE ).

8. Hasil tidak akan tercetak dengan sendirinya apabila hasil

menunjukkan nilai kritis (harus divalidasi oleh petugas

laboratorium).

9. Bila ada nilai kritis petugas laborat mengkonfirmasi kepada

keperawat ruamgan dan meminta sampel ulang kemudian di

periksa dengan alat cobas menggunakan reagen basah.

c. Cara penanganan alat jika ada trouble shoting (alat berwarna

lampu merah).

1. Mencabut kabel koneksi yang berwarna biru

2. Memasang kembali kabel konksi

3. Jika alat sudah berwarna hijau artinya alat sudah ready dan

bisa di gunakan kembali

5. Parameter Pemeriksaan Urin

1. Pemeriksaan Sedimen Urine Dengan Alat UF-1000i

a. Menyalakan instrument

1. Memastikan ups sudah di nyalakan


67

2. Memeriksa tempat pembuangan limbah dan

ketersediaan reagen.

3. Menekan tombol pada CPU computer UF-1000i dan

menyalakan monitornya

4. Menunggu sampai menu dilayar computer UF-1000i

siap dan muncul tampilan “user name dan password”.

5. Ketik lab pada baris user name, tanpa mengisi

password

6. Menekan saklar ON pada bagian kanan alat

7. Menekan tombol kecil berwarna hijau bagian depan

kanan alat

8. Menunggu sampai proses start up selesai (±10menit),

di tandai dengan lampu LED yang menyala hijau.

b. Melakukan Pemeriksaan Dengan Cara Otomatis

1. Menyusun di rak sampel UF-1000i, no.1-10

2. Pada computer UF-1000i,massk ke worklist

a. Klik edit lalu masukkan no. sampel

b. Menyusaikan no rack dan posisi tube

c. Memasukkan informasi ID patient (MR), nama,

tanggal lahir, jenis kelamin, lalu pilih save

3. Apa bila worklist sudah lengkap klik sampler

4. Menyesuaikan no.sampel, nomor rak dan tube yang

akan di analisa, lalu klik star


68

Catatan:

Sampel yang datanya tidak lengkap (kurang tanggal

lahir/jenis kelaminnya) tidak akan muncul review atau

batasan nilai normalnya.

c. Melakukan Pemeriksaan Dengan Cara Manual

1. Pada computer UF-1000i

2. Memasukkan nomor sampel dan informasi lainnya,

kemudian pilih OK

3. Menyiapkan sampel di bawah probe, kemudian tekan

start tombol hijau

Catatan :

Analisa tidak boleh dari 2 jam

d. Mematikan instrument

1. Pada computer UF-1000i, pilihlah menu SHUTDOWN

2. Menekan tombol start dan menunggu sampai proses

shutdown selesai

3. Apabila telah selesai, mematikan alat dengan menekan

saklar off dibagian kanan alat

4. Untuk mematikan computer, menutup menu UF-1000i

5. Melakukan shutdown harus dilakukan minimal 1x24 jam

2. Pemeriksaan Urin Lengkap Urisys

a. Menyalakan instrument U2400

1. Memastikan UPS bekerja dengan baik


69

2. Memastikan juga agar tangki air terisi aquabidest,

wadah limbag cair kosong

3. Wadah strip bekas pakai kosong dan dalam posisi

benar

4. Transfer base test strip di masukkan dengan benar

5. Posisi rak kosong pada jalur rak

6. Menekan tombol POWER posisi ON. Menunggu

sampai ada tampil [copyright] pada layar

7. Menekan tampil menu (home) [routine monitor]

8. Melakukan maintenance rutin harian:

Menu – maintenance – air puge.

b. Melakukan Kalibrasi Photometer dan SG

1. Menggunakan strip kalibrasi urisys dengan 2400

2. Memindahkan wadah strip bekas strip, mengendurkan

skrupnya dan memindahkannya TS transfer base.

3. Posisikan strip kalibrasi dan memasukkan kembali TS

transfer base dan wadar strip bekas pakai

4. Kalibrasi SG hanya menggunakan aquadest supply

saja.

5. Menu – tools – user calibration – parameter

calibration/SG calibration – calibrate

c. Melakukan control
70

1. Menu – parameter – test parameter – control ( untuk

konfirmasi detail bahan control. A No. rak dan posisi

sampel ; jenis control dan nomor lot-nya) – home

2. Menyiapkan bahan control dalam rak control lalu

memasukkan dalam alat

3. Start

d. Melakukan Pemeriksaan ( Dengan Barcode )

1. Menyiapkan tabung sampel (min. volume sampel 2 ml)

2. Menempatkan tabung sampel ke dalam rak, di akhiri

dengan stop barcode dan masukkan ke jalur masuk

secara langsung atau menggunakan rack tray.

3. Memastikan rack tray yang kosong sudah berada di

jalur keluar

4. Star

e. Melakukan pemeriksaan (tanpa barcode)

1. Menyiapkan tabung sampel (min. volume 2 ml)

2. Pada layar [routine monitor] (start condition) konfirmasi

detail berikut benar:

a. Routine sequence pro

b. STAT sequence no.

c. Operator ID

d. Host online/offline

e. Print mode selection.


71

3. Menu

4. Data monitor

5. Input ID (melanjutkan untuk sampel-sampel berikutnya)

6. Menempatkan tabung sampel ke dalam rak dan

memasukkan ke jalur masuk secara langsung atau

menggunakan rack tray

7. Memastikan rack tray yang ksong sudah berada di jalur

keluar

8. START

f. Mematikan alat

1. Memindahkan tray ya g sudah di proses dari jalur

keluar

2. Mengecek data hasil pada layar monitor atau melalui

print out

3. Melakukan proses pencucian menggunakan green rack

4. Maintenance

5. Wash

6. Memberikan transfer tes strip pada air mengalir

7. Mengkosongkan wadah strip bekas pakai

8. pMengkosongkan wadah limbah cair

9. Mematikan tombol power

3. Pemeriksaan Urine Lengkap Secara Manual (Kimia)

1. Metode : carik celup


72

2. Prinsip :

a. Specific Gravity (berat jenis)

Tes ini mendeteksi konsentrasi ion dari urine. Adanya

kation, proton yang dibebaskan oleh agent

pengompleks dan membuat warna indicator

Bromthymol Blue berubah dari yang tadinya biru

menjadi kuning.

b. Ph

Kertas test berisi indicator Metil Red, Phenolphthalein

Dan Bromtimol Blue, yang bereaksi spesifik dengan

ion-ion H+. kadar urin yang paling sering dari orang

sehat adalah 5 dan 6.

c. Leukosit

Tes ini menyatakan adanya Granulosit esterase ini

meningkatan reaksi bebas dengan garam diazonium,

menghasilkan warna ungu. Adanya Trichomonas atau

eritrosit dalam urin tidak menghasilkan hasil.

d. Nitrit

Tes ini berdasarkan pada prinsip tes dan spesifik

untuk nitrit. Reaksi ini atas persetujuan dan secara

langsung menentukan bakteri nitrit di dalam urin

dengan adanya warna pink-merah dalam test patch.


73

Adanya warna pink yang konstan menandakan kadar

bakteri uria yang signifikan.

e. Glukosa

Tes ini didasarkan pada transisi-oksidase yang

spesifik. Reaksi peroksidase ( metode GOD/POD).

Tes ini berdiri sendiri dari Ph dan BJ dalam urine dan

tidak sesuai badan keton.

f. Protein

Tes ini berdasarkan pada prinsip dari protein error

pada ph indicator. Tes khusus untuk albumin,

quinidine, choloquine, tobomitade dan kenaikan ph (

sampai ph 9 ) tidak mempengaruhi pemeriksaan.

g. Keton bodies

Tes ini berdasarkan pada prinsip uji legal dan lebih

spesifik pada asam asetoasetat dan pada aseton.

h. Urobilinogen

Garam diazonium yang stabil segera dikirim dengan

urobilinogen untuk memberikan warna merah azo. Tes ini

khusus untuk urobilinogen dan tidak dapat ditunda karena

diketahui sebagai factor yang mempengaruhi tes erlich.

i. Bilirubin

Tes ini berdasarkan pada pasangan bilirubin dengan garam

diazonium. Garis warna pink mengarah ke hal positif,


74

patologis, constituent urine yang lain membentuk lebih

banyak atau lebih sedikit warna kuning.

j. Eritrosit

Aktivitas peroksidasi dan hemoglobin dan myoglobin yang

secara spesifik mengkatalis oksidasi dari indicator yaitu

hydroperoxidase organic yang terkandung dalam kertas test

yang memberikan warna biru kehijauan.

3. Alat dan Bahan : pipet tetes, stick combure test dan tissue.

4. Prosedur kerja

a. Memasukkan combure test pada tempat urine, semua

permukaan untuk parameter pemeriksaan harus

basah oleh urine.

b. Menghilangkan kelebihan urine pada stick dengan

mengetukkannya pada tempat urine.

c. Meniriskan pada tissue, kemudian membaca hasilnya.

4. Pemeriksaan Mikrokopis Sedimen (manual)

a. Metode : direct preparat

b. Prinsip : urine disentrifuge lalu endapan dibuat preparat

dan diamati dengan mikroskop.

c. Alat daan bahan : mikroskop, centrifuge, tabung centrifuge,

objek glass, specimen urine.

d. Prosedur kerja

1. Menuang urin kedalam tabung centrifuge penuh.


75

2. Memutar dengan menggunakan centrifuge dengan kecepatan

2500rpm selama 10 menit.

3. Kemudian menuang supernatant dengan cepat.

4. Mengkocok suspense sampai homogen dan menuang diatas

objek glass, kemudian menutup dengan cover glass.

5. Memeriksa dibawah mikroskop dengan lensa 40x.

e. Pelapran hasil

1. Eritrosit (sedimen) : 0-1/LPB

2. Leukosit (sedimen) : 0-1/LPB

3. Epitel : 0-1/LPB

4. Silinder : negatif/LPK

5. Bakteri : negative/LPB

6. Kristal : negatif/LPB

5. Protein Esbach

a. Prinsip :

Urine dituangkan kedalam tabung albuminimeter esbach

sampai tanda U kemudian ditambahkan reagen hingga

tanda R, kemudian ditambahkan reagen hingga R lalu

diinkubasi selama 24 dibaca hasil endapannya.

b. Alat dan bahan :

1. Pipet tetes

2. Tabung albuminimeter

3. Wadah tabung
76

4. Specimen urine 24 jam

5. Reagen esbach atau asam laktat.

c. Prosedur kerja

1. Memasukkan urine kedalam tabung albuminimeter

esbach hingga tanda U.

2. Menambahkan reagen esbach hingga tanda R dan

menghomogenkan.

3. Menyimpan ditempat yang gelap.

4. Menginkubasi selama 24 jam pada suhu kamar.

5. Membaca hasil endapannya.

d. Nilai normal : (-) Negatif

6. Pemeriksaan Narkoba

Amphetamine (AMP), Morphin (MOR), Benzoadiazepin (BZO),

Cannabinoid (THC), Methampethamin (MetAMP).

a. Jenis specimen : Urine

b. Alat dan bahan : pot urine, pipet tetes, kaset narkoba (AMP,

MOR, THC, BZO, MetAMP)

c. Prosedur kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan sesuai item pemeriksaan.

2. Meletakkan kaset untuk pemeriksaan didpermukaan yang

datar.
77

3. Meletakkan 3-4 tetes urine pada sumuran kaset dengan

menggunakan pipet yang tersedia pada tes card.

4. Menunggu selama 5-8 menit dan mengamati hasil yang

terjadi.

d. Interpretasi hasil

1. Positive (+) : muncul satu garis strip pada tes.

2. Negative (-) : muncul dua garis strip pada tes dan control.

e. Catatan

Sebelum melakukan pemeriksaan narkoba, harus diketahui

sebelumnya pasien mengkonsumsi obat/suplemen atau tidak,

karena ditakutkan akan mempengaruhi hasil pemeriksaa.

Sehingga komunikasi dengan pasien sangatlah diperlukan.

7. Pemeriksaan Hematologi

1. Pemeriksaan Darah Lengkap

1. Specimen : darah dengan antikoagulan EDTA

2. Alat dan bahan

a. Alat : sysmex XT-1800i, sysmex XN-1000

b. Bahan : reagen sysmex XT-1800i, dan sysmex XN-1000

3. Menghidupkan alat :

a. Menyalakan alat, computer, monitor, dan printer.


78

b. Memasukkan user name kemudian klik OK.

c. Menyalakan instrument dan menunggu beberapa saat

hingga instrument ready.

4. Quality control :

a. Mengklik pada icon Q-C analisis.

b. Memilih Q-C file level-1 atau low lalu klik OK.

c. Menghomogenkan e-check dengan baik.

d. Meletakkan e-check sampler probe, lalu menekan start

e. Memastikan hasil Q-C masuk dalam rentang target dan

mengklik Accept

f. Melakukan prosedur yang sama untuk Q-C level-2 (normal)

dan level-3 (high)

5. Analisa sampel

a. Memasukkan no. sampel, jenis test, patient ID dan data

pasien (bila ada) kemudian klik SAVE.

b. Mengklik manual dan mengisi no. sampel sesuai dengan

no. specimen lalu menekan OK atau Enter pada

keyboard.

c. Menghomogenkan sample dengan baik, kemudian

meletakkan sampel yang telah dihomogenkan pada

jarum penghisap.

d. Menekan tombol START yang ada dibelakang jarum

penghisap
79

e. Menunggu proses selesai dan mencetak hasil.

6. Mematikan alat :

a. Memilih shutdown pada layar menu.

b. Meletakkan cell clean dibawah jarum penghisap lalu

menekan tombol START, menunggu hingga proses

mencapai 100.

c. Mematikkan instrument dan program sysmex (memilih file

kemudian EXIT lalu tekan OK).

d. Mematikan computer, printer dan alat.

7. Menghidupkan alat :

a. Menyalakan alat dengan menekan tombol bagian

belakang dan bagian atas alat.

b. Menunggu beberapa saat sampai alat melakukan

background check.

c. Klik explorer kemudian muncul tampilan hasil-hasil

labotorium yang dikerjaan.

d. Jika hasil background check muncul, alat siap untuk

dipakai.

8. Quality Kontrol

a. Cara otomatis

1. Letakkan material QC pad arak.

2. Letakkan rak pada sampler loader.

3. Alat akan secara otomatis menjalankan QC.


80

4. Analisa hasil QC.

b. Cara manual

1. Tekan tombol untuk mengganti mode analisa.

2. Klik Change Measurement Mode Button pada menu

control. Pilih Whole Blood untuk analisis XN Check.

Pilih Body Fluid untuk XN Check BF.

3. Klik OK.

4. Tekan Analyzer Button.

5. Pilih QC analisis.

6. Pilih QC files, klik OK.

7. Letakkan material QC pada tube holder.

8. Tekan tombol START.

9. Analisa hasil QC, klik accept.

Analisa sampel

a. Cara manual

1. Cek status indicator LED (Laju Endap Darah)

pada alat, pastikan dalam kondisi ready.

2. Apabila tube holder masih berada didalam,

tekan change button.

3. Tekan change measurement mod button pada

control menu, pilih whole blood.

b. Cara otomatis
81

1. Cek status indicator LED pada alat dan

sampler dalam kondisi ready.

2. Klik sampler analisis button pada control menu.

3. Pilih disceret test.

4. Klik OK

5. Letakkan rak pada sampler holder.

Mematikan alat

a. Klik shutdown.

b. Masukkan sampel cellclean auto ke holder,

lalu tekan tombol start.

c. Menunggu progress 100% baru alat mati

dan computer mati.

d. Lalu tekan power yang berada di atas dan

dibawah alat.

Interpretasi hasil

WBC (Leukosit) : 4.8-10.8 10^3/ul

RBC (Eritrosit) : 4.2-6.1 10^6/ul

HGB (Hemoglobin) : 12-18G/Dl

HCT (Hematokrit) : 37-52%

PLT (Trombosit) : 150-450 10^3/ul

MCV : 79.99 fl

MCH : 27-31 pg

MCHC : 33-37 g/dL


82

RDW-CV : 11.5-14.5%

PDW : 9-17 fl

MPV : 9-13 fl

P-LCR : 13-43%

PCT : 0.150-0.400%

EO% : 0-1%

BASO% : 0-1%

NEUT% : 50-70%

LYMPH% : 25-40%

MONO% : 2-8%

EO# : 10^3/ul

BASO# : 10^3/ul

NEUT# : 2-7.7 10^3/ul

LYMPH : 0.8-4 10^3/ul

2. Pemeriksaan led cara otomatis

a. Jenis specimen : darah yang mengandung EDTA

b. Alat dan bahan :

1. Alat LED starrsed ST (otomatis)

2. Bahan : darah dengan antikoagulan EDTA.

d. Prosedur kerja :

1. Melihat sampel yang ada di dalam tabung

LED apakah sudah sampai pada garis batas.


83

2. Mengisi nomor laboratorium berupa angka

pada layar monitor yang tertera pada bacode,

lalu klik enter.

3. Menghomogenkan sampel sebelum di

letakkan pada needle assembly.

4. Lalu letakkan sampel tube pada needle

assembly.

5. Klik enter pada layar monitor.

6. Sampel akan terhisap oleh alat kemudian di

layar monitor akan tertera bahwa sampel

sementara on proses.

7. Hasil akan segera keluar setelah on proses selesai

 Interpretasi hasil

Laju Endap Darah : 0 – 15 mm/jam

3. Pemeriksaan HDT (Hapusan Darah Tepi)

 Jenis specimen : Darah EDTA

 Alat dan Bahan :

 Alat : Objek glass, cover glass, pipet tetes, dan

mikroskop

 Bahan : Sampel darah EDTA, CAT Wright, dan air RO

 Prosedur kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


84

2. Meneteskan darah EDTA secukupnya dipermukaan objek

glass yang bersih, kering dan bebas lemak

3. Membuat hapusan darah dengan cover glass

dipermukaan objek glass dengan cara mendorong hingga

membentuk bagian yang tipis

4. Membiarkan hingga kering.

5. Setelah kering, melanjutkan mewarnai preparat tersebut

dengan cara meletakkannya di rak pengecatan kemudian

diberi pewarna wright dan tunggu selama 10-15 menit.

4. Cobas e 601

a. Menyalakan instrument e 601

1. Pastikan instrument e 601

2. Menyalakan alat (tombol power di samping kiri alat)

3. Menyalakan computer control unit

4. Isi operator ID dan password

5. Instrument akan melakukan inisialisasi dan maintenance

(power tipe) tunggu sampai alat stand by

b. Melakukan kalibrasi

1. Calibration → status

2. Pilih jenis tes → pilih jenis kalibrasi (blank. 2 point. Full)

3. Save (parameter yang terpilih akan ditandai warna hijau)

4. Tentukan letak kalibrator pad arak warna hitam :


85

Calibration → kalibrator → rak assignment → tentukan

posisinya → add → save.

c. Melakukan control

1. Pilih QC

2. Tekan status

3. Pilih jenis pemeriksaan yang akan dikontrol

4. Klik select

5. Save 9 paramter yang terpilih akan ditandai dengan warna

hijau

6. Tentukan letak control pada rak warna putih :

QC → Control → rak assignment → tentukn posisinya → add

→ save

7. Letakkan posisinya di sampel loader

8. Start

d. Melakukan pemeriksaan (tanpa barcode)

1. Workplace → test selection → Routine (N)

2. Isi sequence number, masukkan data pasien dan non ID

3. Pilih jenis tes yang diminta → ssve

4. Ulangi langkah 1, 3 untuk memasukkan data sampel lainnya

5. Start

e. Melakukan pemeriksaan (dengan barcode)

1. Letakkan sampel di rak sampel rutin warna abu-abu, jika

sampel STAT rak warna merah


86

2. Letakkan rak disampel loader

3. Start

f. Setting parameter baru

1. Utility → application → download

2. Pilih kategori yang dikehendaki : Application code atau tes

name search (samping kiri alat)

3. Nyalakan computer control unit

4. Isi operator ID dan password

Instrument akan melakukan inisialisasi dan maintenance

rutin (power up pipe), tunggu samai stand by

g. Mematikan instrument

1. Jika running ISE, maka siapkan rak hiaju dan isi dengan :

 Posisi 1 : sampel cleaner 1 ; 500 UI

 Posisi 2 : ISE cleaning solution : 500 UI

 Posisi 3 : activator aquabidest : 750 UI

2. Letakkan rak hijau di stary/Rutin loader

3. Start

4. Setelah proses pencucian selesai status alat akan stand by,

klik log off → pilih shutdown → ok

5. Komputer cobas link tidak perlu shutdown/matikan, hanya

diatikan power monitornya.

5. Pengoperasian alat Mini VIDAS

a. Menyalakan UPS
87

1. Menekan power switch yang terdapat pada bagian belakang

alat

2. Alat akan melakukan warming up ± 10 menit

3. Setelah selesai, pada layar sampai menu utama.

b. Kalibrasi dan Kontrol

 Menu utama

1. Letakkan reagen strip dn SPR pada section yang

dikehendaki

2. A atau B

3. Pilih status screen

4. Pilih section yang dikehendaki

5. Pilih posisi A1 (dengan menekan angka 1 pada

keyboard) untuk posisi berikutnya misalnya A2 dapat

dipilih dengan menekan 2 pada keypad dan begitu

seterusnya

 Running start atau kalibrasi

1. Memilih S dan agka 1 padda keypad (S1 Run duplo atau

triplo sesuai prosedur)

2. Menekan enter

3. Jika S2 harus running

4. Memilih S dan angka 2 pada keypad (S1vRun duplo

atauntriplo sesuai prosedur), lalu menekan enter

 Running control
88

1. Untuk control CI : pilih C dan angka 1 pada keypad, dan

menekan enter

2. Untuk control C2 : pilih C dan angka 2 pada keypad, dan

menekan enter

 Running Sampel (Rutin)

1. Meletakkan reagen strip dan SPR pada section yang

dikehendaki

2. Memilih start section

3. Memilih section yang dikehendaki

4. Memilih user ID

5. Mini VIDAS akan segera running, identitas sampel dapat

dimasukkan selagi alat running.

6. Pemeriksaan IgG Toxoplasma

a. Prinsip

Menggunakan langkah kerja antara metode Enzyme

Immunoassay Sandwich dengan ELFA

b. Metode : ELFA (Enzym Fluoresence Immuno-Assay)

c. Spesimen : Serum

d. Prosedur kerja

e. Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B pilih

Available

f. Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6

g. Tekan angka 1 pada tampilan A1 dan B1


89

h. Tekan assay untuk pilih pemeriksaan

i. Tekan sampel ID, lalu masukkan nama pasien atau

nomor lab sampel, kemudian tekan enter

j. Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu

masukkan sampel ID berikutnya sama seperti diatas atau

pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya

sama dan dapat dirun dalam section yang sama

k. Masukkan sampel IgG Toxoplasma dan pipet kedalam

blok sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagen strip

l. Jika memasukkan sampel ID sudah selesai, tekan

previous screen sampai penampilan section lalu tekan

start. Masukkan noor ID operator maka pengerjaan

sampel sudah dimulai.

m. Interpretasi Hasil

 IgM (+), IgG (+) : Infeksi primer akut

 IgM (+), IgG (-) : Infeksi baru

 Igm (-), IgG (+) : Pernah terinfeksi atau imunisasi dan

kini telah

memiliki kekebalan

 IgM (-), IgG (+) : Belum pernah terinfeksi atau

imunisasi, belum memiliki kekebalan

7. IgM Toxoplasma
90

a. Prinsip

Menggabungkan langkah kerja antara metode Enzyme

Immunoessay Sandwich dengan ELFA

b. Metode : ELFA (Enzym Floresence Immuno-Assay)

c. Spesimen : Serum

d. Prosedur kerja

e. Dari menu pilih status screen, pilih section A atau B pilih

Available

f. Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6

g. Tekan angka 1 pada tampilan A1 dan B1

h. Tekan Assay untuk pilih pemeriksaan

i. Tekan sampel ID, lalu masukkan nama pasien atau

nomor lab sampel, kemudian tekan enter

j. Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu

masukkam sampel ID berikutnya sama seperti diatas

atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang

protokolnya sama dan dapat di run dalam section yang

sama

k. Masukkan sampel IgM Toxoplasma dan pipet ke dalam

blok sesuai dengan pemeriksaan dan tepat diatas

reagent strip

l. Jika mmasukkan sampel ID sudah selesai, tekan

previous screen sampai penampilan section lalu tekan


91

start. Masukkan nomor ID operator maka pengerjaan

sampel sudah mulai

m. Interpretasi hasil

 Positif : >6 UA/ml

 Negatif : <4 UA/ml

8. Pemeriksaan IgG Rubella

a. Prinsip

Menggabungkan langkah kerja antara metode Enzyme

Immunoassay Sandwich dengan ELFA

b. Alat dan Bahan

 Blue dan yellow tip

 Sentrifuge

 Cup sampel

 Serum

 Plasma EDTA

 Reagent Anti Rubella IgG

c. Prosedur kerja

1. Dari menu pilih status screen, pilih section A atau

B pilih Available

2. Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6

3. Tekan angka 1 pada tampilan A1 dan B1

4. Tekan assay untuk pilih pemeriksaan


92

5. Tekan smpel ID, lalu masukkan nama pasien

atau nomor lab sampel, kemudian tekan enter

6. Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu

masukkan sampel ID berikutnya sama seperti

diatas atau pilih assay hanya untuk pemeriksaan

yang protokolnya sama dan dapat di run dalam

section yang sama

7. Masukkan sampel IgG Rubella dan pipet

kedalam blok sesuai pemeriksaan dan tepat

diatas reagen strip

8. Jika memasukkan sampel ID sudah selesai,

tekan previous screen sampai penampilan

section lalu tekan start masukkan nomor ID

operator maka pengerjaan sampel sudah dimulai

d. Interpretasi hasil

 Negatif : Indeks 10 Ul/ml

 Positif : Indeks>15 UI/ml

9. Pemeriksaan IgM Rubella

a. Prinsip

Menggabungkan langkah kerja antara metode Enzyme

Immunoessay Sandwich dengan ELFA

b. Metode : ELFA (Enzym Floresence Immuno-Assay)

c. Spesimen : Serum
93

d. Prosedur kerja

e. Dari menu pilih status screen, pilih secton A atau B pilih

Available

f. Pada section yang dipilih akan terlihat posisi 1-6

g. Tekan angka 1 pada tampilan A1 dan B1

h. Tekan assay untuk pili pemeriksaan

i. Tekan sampel ID , lalu masukkam nama pasien atau

nomor lab sampel, kemudian tekan enter

j. Posisi section akan berubah ke A2 atau B2, lalu

masukkan sampel ID beriktnya sama seperti diatas atau

pilih assay hanya untuk pemeriksaan yang protokolnya

sama dan dapat di run dalam section yang sama

k. Masukkan sampel IgM Rubella dan pipet ke dalam blok

sesuai pemeriksaan dan tepat diatas reagen strip

l. Jika memasukkan sampel ID sudah selesai, tekan

previous screen sampai penampilan section lalu tekan

start. Masukkan nomor ID operator maka pengerjaan

sampel sudah dimulai.

m. Interpretasi hasil

 IgM (-), IgG (+) : Infeksi primer akut

 IgM (-), IgG (-) : Infeksi baru

 IgM (-), IgG (+) : Pernah terinfeksi atau imunisasi

dan kini telah memiliki kekebalan


94

 IgM (-), IgG (-) : Belum pernah terinfeksi atau

imunisasi, belum memiliki kekebalan

10. Pemeriksaan HBsAg Rapid

a. Prinsip

Serum atau plasma dengan gaya kapilaritas meresap

pada bagian yang dilapisi dengan anti HBsAg antibody

pada test area dan bereaksi hingga memunculkan garis

warna. Munculnya garis bewarna menunjukkan bahwa

serum atau plasma mengandung antigen permukan

hepatitis B

b. Metode : Immuno-chromatography Assay

c. Spesimen : Serum atau Plasma

d. Prosedur kerja

 Menyiapkan alat dan bahan

 Membuka pembungkus rapid test lalu

mengeluarkannya dan diletakkan ditempat yang

datar dan kering

 Meneteskan 3 tetes serum atau plasma pada

sumuran rapid test

 Membaca hasil 15-30 menit

e. Interpretasi hasil
95

 Negatif (-) : Muncul 1 garis warna merah pada

daerah control (C)

 Positif (+) : Muncul 2 garis warna merah pada

daerah control (C) dan Test (T)

 Invalid : Tidak muncul garis pada adaerah control

(C) maupun test (T)

11. Pemeriksaan Anti HCV Rapid

a. Prinsip

Antibody HCV dalam serum atau plasma akan bereaksi

dengan komponen pada rapid test dan pemeriksaan ini

didasarkan pada Immunochromatography dan dapat

memberikan hasil dengan tanda berupa garis berwana

b. Metode : Immuno-chromatography Assay

c. Spesimen : Serum atau Plasma

d. Prosedur kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membuka bungkus rapid test lalu mengeluarkannya

dan diletakkan ditempat yang datar dan kering

3. Meneteskan 10 ul serum dan 3 tetes diluent pada

sumuran rapid test

4. Tunggu serum atau plasma meresap sampai timbul

garis

5. Inkubasi selama 5-20 menit


96

e. Interpretasi hasil

 Negatif (-) : Muncul 1 garis warna merah pada

daerah control (C)

 Positif (+) : Muncul 2 garis warna merah pada

daerah control (C) DAN Test (T)

 Invalid : Tidak muncul garis pada daerah control

(C) maupun test (T)

12. Pemeriksaan HbeAg

a. Prinsip

HbeAg rapid test menggunakan serum atau plasma

adalah tes kualitatif berdasarkan Immunoassay untuk

mendeteksi adanya Hepatitis B virus pada serum atau

plasma. Membrane telah dilapisi antibody anti HbeAg.

Pada tes selama pemeriksaan, specimen akan bereaksi

dengan partikel yang dilapisi dengan antibody HbeAg.

Dengan partikel yang dilapisi dengan antibody HbeAg,

suspense akan bergerak naik pada membrane

chromatography secra kapiler untuk bereaksi dengan

antibody HbeAg pada membrane dan menghasilkan garis

warna. Adanya warna pada test area mengindikasikan

hasil positif

b. Metode : Rapid test

c. Alat dan Bahan


97

 Tabung reaksi dan rak

 Pipet mikrosafe

 Sampel serum atau plasma

d. Prosedur kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Meneteskan 3 tetes serum atau plasma pada

sumuran tempat sampel menggunakan mikropipet

atau mikrosafe yang tersedia

3. Membaca hasil tept 15 menit

e. Interpretasi hasil

 Positif : Muncul garis merah pada C dan T

 Negatif : Muncul garis merah pada C saja

13. Pemeriksaan ICT TB

a. Prinsip : Apabila antibody bereaksi dengan antigen, maka

akan terdapat garis aglutinasi flokulasi yang menandakan

adanya mycobacterium tuberculosis

b. Prosedur kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan duigunakan

2. Tambahkan 3 tetes serum atau plasma pada sumur

rapid test

3. Diamkan selama 15 menit

4. Baca Hasil
98

c. Interpretasi hasil

 Positif : Terdapat 2 garis merah pada C dan T

 Negatif : Terdapat 1 garis pada C

14. Pemeriksaan ICT Malaria

a. Prinsip

Pada test ini sampel bermigrasi melalui batalan o

Absorbent setelah penambahan diluents, pewarna anti-

HRP II antisera, anti-pan spesifik pidh koloid gold

conjugate (monoclonal) antisera membentuk kompleks

HRPII/Pidh didalam sampel

b. Alat dan Bahan

 20 AIM Malaria Duo rapid Test

 1 botol diluents

 1 lembar petunjuk penggunaan

c. Prosedur kerja

1. Biarkan sampel dan diluents mencapai suhu ruang

2. Buka aluminium foil sesaat sebelum pengetesan

3. Teteskan 5 ul atau 1 loop penuh whole blood pada

lubang sampel (bertanda A)

4. Teteskan 2 tetes diluents pada lubang diluent

(bertanda B)
99

5. Baca hasil test pada 20 menit. Jangan membaca

hasil setelah pembacaan 20 menit.

d. Interpretasi hasil

 Jika positif untuk P. Falciparum dan PAN muncul

garis berwarna merah muda didaerah PF dan

PAN dan control test

 Jika muncul garis merah muda didaerah PAN dan

control maka diperoleh hasil positif PAN

 Jika muncul garis merah muda di daerah PF dan

control maka diperoleh hasil positif untuk malaria

falciparum

 Negatif bila muncul hanya satugaris merah muda

didaerah control

 Hasil invalid bila muncul garis merah muda

didaerah control

15. Pemeriksaan IgG/IgM Dengue

a. Prinsip

Dengan IgG/IgM rapid test adalah pemeriksaan kualitatif

membrane Immunoassay utuk mendeteksi antibody virus

dengue dalam whole blood, serum atau plasma .

Spesimen bereaksi dengan partikel yang dilapisi dengan

antigen dengue pada test strip. Jika specimen


100

mengandung antibody IgG dengue, garis berwarna akan

muncul pada daerah garis satu dan jika specimen

mengandung antibody IgG dengue, Maka garis berwarna

akan muncul pada daerah garis dua. Apabila specimen

tidak mengandung antbody virus dengue, maka tidak

akan muncul garis berwarna yang menandakan hasil

negatif.

b. Metode

Rapid test atau Immunochromatography Assay

c. Spesimen

Whole blood, Serum atau plasma

d. Prosedur kerja

1. Mengeluarkan test device yang masih berada didalam

kemasan

2. Meletakkan test device ditempat yang kering dan rata.

Memastikan test devic berada dalam suhu ruangan

sebelum digunakan.

3. Untuk specimen serum atau plasma : menghisap

sampel dengan pipet yang tersedia, kemudian

meneteskan sampel 1 tetes dengan posisi pipet tegak

lurus lalu menambahkan 2 tetes buffer.

4. Untuk specimen whole blood : menghisap sampel

dengan pipet yang tersedia, kemudian meneteskan


101

sampel 2 tetes dengan posisi pipet tegak lurus. Lalu

menambahkan 3 tetes buffer.

5. Baca hasil setelah 15 menit, jangan baca hasil setelah

20 menit

e. Interpretasi Hasil

 IgG (-) : Muncul garis merah pada C saja

 IgG (+) : Muncul garis merah pada C dan T2

 IgM (-) : Muncul garis merah pada C dan T1

 IgG dan IgM (+) : Muncul garis merah pada C, T1

dan T2

16. Pemeriksaan HIV

Berdasarkan KEMENKES Nomor

HK.01.01/MENKES/90/2019 tentang pedoman nasional

pelayanan kedokteran yang tata laksana HIV dengan

menggunakan Rapid test pemeriksaan HIV yang pertama

dilakukan dengan sensitivitas 100% dan spesivitas 99,5%

jika hasilnya reaktif maka dilanjutkan uji HIV yang terakhir

dengan sensitivitas 100% dan spesivitas 99,8%. Kalau

hasil test pertama menyatakan hasil non reaktif hanya

dilakukan test pertama saja.

a. Prinsip
102

Tes penyaring awal mendeteksi adanyya antibody

terhadap virus HIV pda serum, plasma atau whole blood

pasien secara kuantitatif. Sampel berupa serum atau

plasma yang diteteskan pada sumuran rapid test HIV

akan bergerak secara immunochromatography dan

bereaksi dengan antigen yang terdapat pada rapid test

sehingga akan memunculkan hasil berupa garis

berwarna pada positif area.

b. Metode : Immunochromatography (rapid test)

c. Alat dan bahan

1. Test card HIV 1 dan 2 Antibodi

2. Pipet kecil

3. Buffer

4. Serum atau plasma

d. Prosedur kerja

 HIV Test Rapid

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membuka pembungkus lalu ambil dan

keluarkan test card nya, diletakkan pada

permukaan datar

3. Untuk specimen serum atau plasma :

meneteskan 1 tetes serum dan 3 tetes buffer.


103

4. Inkubasi 5-15 menit. Bila hasil menunjukkan 2

pita kemerahan muncul, satu baris control (C)

dan satu dibaris tes (T) adalah reaktif

e. Interpretasi hasil

 Positif : Terbentuk dua garis atau tiga garis

berwarna, satu pada zona garis test1 atau 2 dan

satu pada zona garis control. Hal ini berarti pada

serum terdapat antibody HIV

 Negatif : Terbentuk satu garis warna pada zona

garis control saja, ini berarti pada serum dan

plasma dan darah tidak ada antibody HIV

 Invalid : Jika tidak timbl garis warna zona control

maka tes dinyatakan gagal, ulangi tes dengan alat

yang baru

17. Pemeriksaan Troponin I Rapid

a. Prinsip

Troponin I rapid test merupakan suatu cara penetapan

immunologi yag cepat bedasarkan prinsip Sandwich

Immunochromatography. Sampel berimigrasi melalui

bantalan absorben. Konjugat antibody zat warna akan

mengikat troponin dalam specimen sehingga membentuk

kompleks Ab-ag yang mengikat anti troponin antibody


104

akan menghasilkan garis warna pada tes area untuk

menunjukkan hasil positif.

b. Metode : Immunochromatography Assay

c. Specimen : Serum atau plasma

d. Prosedur kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membuka bungkus rapid test lalu mengeluarkannya,

lalu diletakkan ditempat yang datar dan kering.

3. Memberikan identitas pada nomor lab pada rapid test.

4. Untuk specimen serum atau plasma : meneteskan

satu tetes sampel/ 10ul sampel pada sumuran rapid

test dengan menggunakan pipet yang ada dalam

kemasan.

5. Untuk sampel whole blood : meneteskan 2 tetes

sampel pada sumuran rapid test dengan

menggunakan pipet yang ada dalam kemasan.

6. Menambahkan 3-4 tetes buffer atau diluents dalam

sumuran rapid test.

7. Menginkubasi selama 20 menit, lalu membaca

hasilnya tepat setelah 20 menit.

e. Interpretasi hasil

1. Negative (-) : muncul 1 garis warna merah pada

daerah control ( C )
105

2. Positif (+) : muncul 2 garis warna merah pada daerah

control ( C ) dan test ( T ).

3. Invalid : tidak muncul garis pada daerah control dan

test.

18. Pemeriksaan Widal

a. Prinsip

Penataan semi kuantitatif antibody yang spesifik terhadap

antigen fibril. Dibuat suatu seri pengenceran serum

pasien yang kemudian ditambahkan suspense antigen

dengan volume tertentu. Titer antibody pasien adalah

pengenceran terakhir dari serum yang masih

memberikan aglutinasi.

b. Alat dan bahan

1. Mikropipet

2. Yellow tip

3. Batang pengaduk

4. Slide widal

5. Mikroskop

6. Tissue

7. Serum
106

8. Antigen Salmonella Thypi O

9. Antigen Salmonella Thypi H

10. Antigen Salmonella Parathypi OA

11. Antigen Salmonella Parathypi OB

c. Prosedur kerja

Semi kuantitatif

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Dipipet masing-masing serum 40ul, 20ul, dan 5ul

kemudian diletakkan pada slide test.

3. Ditambahkan masing-masing 1 tetes suspense

antigen yang sebelumnya telah dikocok terlebih

dahulu disamping tetesan serum, kemudian diaduk

dengan memakai batang pengaduk selama beberapa

detik.

4. Titer antibody dilaporkan sesuai dengan pengenceran

tertinggi yang masih menunjukkan aglutinasi.

Post Analitik

Post analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan

untuk meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar-

benar valid atau benar. Adapun tahap post analitik di Laboratorium

RSUD Kabupaten Sidoarjo yaitu :


107

1. Hasil keluar

2. Mencocokkan dengan riwayat pasien atau

klinis pasien

3. Validasi hasil

4. Hasil dicatat pada buku rawat jalan atau rawat

inap

5. Ditanda tangani oleh dokter patologi klinik.

Nilai normal

Berikut ini adalah beberapa nilai normal dan

nilai kritis dari pemeriksaan yang ada

laboratorium patologi klinik dan mikrobiologi

rumah akit umum daerah sidoarjo.

Tabel nilai Rujukan kritis di RSUD Sidoarjo

No Jenis pemeriksaan Nilai rujukan Nilai kritis

Wanita Laki-laki

1 Mikrobiologi 1. Pemeriksaan BTA Negatif -

2. TCM Negatif -
108

3. Kultur darah/urine Negatif -

4. MRSA Negatif -

5. ESBL Negatif -

2 Kimia klinik 1. Glukosa neonatus - <50mg/dl,

>225mg/dl

2. Glukosa dewasa 80-110 /dl <45 mg/dl

>500 mg/dl

3. Gula darah acak <140 mg/dl -

4. CRP neonatus <3 mg/dl >5 mg/dl

5. Bilirubin neonates 0,3 – 10 mg/dl >15 mg/dl

6. Bilirubin dewasa
0- 0,3 mg/dl >15 mg/dl

7. SGOT 0-35 /L >100U/L

SGPT -

0-50 U/L

8. Kalsium 2,2 - 2,6 mmol/L <1,5 mmol/L,

>3,25 mmol/L

9. BUN 6,0-23,0 mg/dl >10 mg/dl


109

10. Kreatini 0,5 -0,9 mg/dl >5,4 mg/dl

11.Uric acid 2,3-6,6 mg/dl 3,6-8,5 >10 mg/dl

mg/dl

12. Natrium 135 -144 mmol/L <120 mmol/L

>160 mmol/L

13. Kalium 3,6-4,8mmol/L <3,5 mmol/L

14. Klorida 97-106 mmol/L <70 mmol/L

>120 mmol/L

15. Creatinin kinase - >1000U/L

(CPK)

16. LDH Cholestrol <130 mg/dl >160 mg/dl

17. HDL Cholestrol 30-70 mg/dl -

18. Cholestrol Total - -

19. Trigliserida 35-135mg 40-160 -

mg/dl

20. Albumin - <8,5 gr/dl,

>23 gr/dl

3 Hematologi 1. Hb - <8,5 gr/dl

neonnatus >23 gr/dl


110

2. Hb dewasa 12-16 g/dl 13-18 -

g/dl

3. Hematokrit - <33%,>71%

neonates

4. Hematokrit 35%-45% 40%- -

50%

5. WBC 4,8-10,8µl <2000/µl,

>50.000/ µl

6. WBC - <5000/µl,

neonatus
>25.000/ µl

7. PLT 150-450 ³/µl <20.000/µl,

>1.000.000/ µl

8. APTT 21-45 detik >75 detik

9. PT 10-15 detik >30 detik/

>3x nilai normal

10. Sediaan - - Tampak sel

apus leukemic

(progranulostik/bla

st)
111

-tampak reaksi

leukemoid

abnormal positif

untukmalaria

4 Imunoserolo 1. FT3 Total 4,4-9,3 pmol/L >46 mmol/L

gi
2. FT4 10 – 27 >45 pmol/L

pmol/L

3. HbsAg Non Reaktif Positif pada

pasien yang akan

melakukan

hemodialisa,

operasi dan

melahirkan

4. Troponin Negatif Positif

5. HIV Non Reaktif Positif

6. Widal Negatif Positif

5 Urine 1. Berat jenis 1.001-1.020 -

Lengkap
2. pH 4,8-7,4 -

3. Leukosit Negatif -
112

4. Nitrit Negatif -

5. Albumin Negatif -

6. Glukosa Normal -

7. Keton Negatif -

8. Urobilinogen Normal -

9. Bilirubin Negatif -

10. Erytrosit Negatif -

11. Erytrosit sedimen 0-2 -

12. Leukosit sedimen 0-2 -

13. Epitel 0-1 -

14. Silinder Negatif -

15. Bakteri Negatif -

16. Kristal Negatif -

Validasi hasil

Validasi hasil merupakan upaya untuk menetapkan bahwa

proses analitik telah dilakukan dengan benar atau hasil


113

menunjukkan sesuai untuk kebutuhan. Adapun validasi hasil

dilakukan sebagai berikut :

 Hasil pemeriksaan yang sudah keluar, dilihat apa sudah

selesai dengan angka normal atau terjadi angka kritis

 Melihat riwayat pasien sebelumnya

 Mencocokkan dengan hasil dan validasi

 Hasil di print out

 Hasil di tanda tangani oleh pemeriksa lalu ditanda tangani

oleh dr.patologi klinik.


114

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari laporan praktek kerja lapangan di atas dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu berinteraksi dengan pasien

2. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan

specimen

3. Mahasiswa mampu untuk melakukan untuk

melakukan pemeriksaan hematologic,kimia

klinik,immunoserologi dan mikrobiologi.

Saran

Pada akhir dari bagian laporan ini, kami akan menyampaikan saran –

saran kami sebagai berikut :

a) Untuk pihak RSUD Sidoarjo

1. Diharapkan hubungan karyawan dengan mahasiswa/I

PKL selalu terjaga keharmonisannya agar dapat

tercipta suasana yang baik.


115

2. Diharapkan kepada semua pegawai rumah sakit

khususnya pegawai laboratorium agar lebih ramah

lagi dalam menghadapi dan menyikapi pasien.

b) Untuk Pihak institusi

1. Diharapkan pihak institusi dapat memberikan support

kepada mahasiswa PKL, serta mampu membangun

hubungan korelasi yang baik dengan pihak institusi

rumah sakit, agar mampu menimbulkan kesan yang

baik serta dapat terus menjalin silaturahmi antara

pihak RS, dan pihak institusi kampus, baik mahasiswa

atau staf terkait.


116

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai