Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN MAHASISWA


DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA

ANGGOTA KELOMPOK :
1. ABDY RASULUDIN 7. BAIQ WINDA KIRANA T.P.
2. NINDYA PUTRI NOVIANTI 8. NI MADE SEPTIANA ARYANI
3. DINI ISLAMIYATI 9. ZURRIYATUN TOYYIBAH
4. KHUSNUL KHOTIMAH 10. INTAN PARAMITA
5. RIZKINTA ROHADATUL A. 11. ROHYATUL AINUN FITRAH A.
6. MELIANA KHUTAMI 12. IKA FUJIRAHMAWATI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN MAHASISWA DI LABORATORIUM


RUMAH SAKIT BIOMEDIKA MATARAM

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktik Belajar Lapangan serta dapat menyelesaikan laporan tepat
waktu dan tanpa adanya hambatan berarti. Laporan Praktikum Belajar Lapangan ini
disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat di Rumah Sakit
Biomedika.

Praktikum lapangan ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus
ditempuh dalam program studi D-IV Ahli Teknologi Laboratorium Medik. Praktik ini
memberikan manfaat bagi penulis baik dari segi akademik maupun pengalaman
yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku perkuliahan.

Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari


berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram


2. Ketua Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram
3. Kepala Laboratorium RS Biomedika dan seluruh staff
4. Ketua Prodi Sarjana Terapan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Poltekkes
Kemenkes Mataram
5. Dosen pembimbing Lahan
6. Orang tua atas perhatian, do’a dan dukungan yang selalu diberikan
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,
instansi terkait dan kita semua.

Mataram, 30 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1

B. DASAR HUKUM.............................................................................................2

C. TUJUAN.........................................................................................................3

D. PESERTA......................................................................................................4

E. METODE........................................................................................................4

F. WAKTU..........................................................................................................4

G. PEMBIMBING................................................................................................4

BAB II RENCANA PELAKSAAAN............................................................................5


A. Profil Rumah Sakit Biomedika Mataram........................................................5

B. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan..................................................................7

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN........................................9


A. Registrasi.......................................................................................................9

1. Pasien dari poli...........................................................................................9

2. Pasien UGD dan rawat inap.......................................................................9

3. Pasien umum (APS)...................................................................................9

4. Cara registrasi data pasien pada computer :.............................................9

B. Prosedur Pengambilan Sampel...................................................................10

C. Prosedur Pemeriksaan Sampel...................................................................12

iii
1. Pemeriksaan Kimia Klinik.........................................................................12

2. Pemeriksaan Hematologi.........................................................................23

3. Pemeriksaan Imunoserologi.....................................................................32

4. Pemeriksaan Imunologi............................................................................39

5. Pemeriksaan Bakteriologi.........................................................................42

6. Pemeriksaan BTA.....................................................................................45

7. Pemeriksaan Molekuler TCM COVID-19.................................................53

8. Pemeriksaan IchromaTM PSA.................................................................56

BAB IV PENUTUP..................................................................................................105
A. Kesimpulan................................................................................................105

B. Kesan dan pesan.......................................................................................106

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan

yang profesional dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan.

Pelayanan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2025 telah ditetapkan

misi dan strategi yang meliputi pembangunan nasional yang berwawasan

kesehatan yang dilandasi pandangan baru, paradigma sehat dan

profesionalisme.

Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari pelayanan kesehatan masyarakat, diharapkan memberikan

informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratoris terhadap spesimen /

sampel yang pengujiannya di lakukan laboratorium. Masyarakat menghendaki

mutu hasil pengujian laboratorium terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan tehnologi serta perkembangan penyakit. Analis kesehatan

atau Teknologi Laboratorium Medik (TLM) harus senatiasa mengembangkan diri

dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya jaminan mutu terhadap

hasil pengujian laboratorium, dan tuntutan terhadap pelayanan yang prima.

Sesuai dengan kurikulum Program studi Sarjana Terapan Teknologi

Laboratorium Medis Jurusan Analis Kesehatan dan berdasarkan PP 60 tahun

1999 tentang pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang dapat

menerapkan, mengembangkan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,

teknologi sebagai tenaga kesehatan yang mampu di bidangnya dan mampu

1
sebagai tim kesehatan, maka setiap anak didik diberi kesempatan untuk

mengikuti Praktek Lapangan

Pandemi global Covid19 mulai awal tahun 2020 dan menjadi tanggap darurat

Nasional di Indonesia yang belum berakhir sampai dengan saat ini, maka

Praktek Lapangan akan dilaksanakan dengan menyesuaikan pada Pedoman

Pencegahan dan Pengendalian Corona virus diseases (Covid19) Kemenkes RI

Juli 2020. Mahasiswa akan dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman

protokol kesehatan yang harus dilaksanakan guna mencegah penularan

Covid19, mewajibkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai

sesuai peraturan di Lahan PBL dan adanya ijin dari masing-masing orangtua

mahasiswa.

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang

Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

4. Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang dosen

6. Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi (SNPT)

7. Keputusan Mendiknas RI NomorKP.04.04.3.1. A.256. tentang

Pengangkatan,Pemindahan dan Pemberhentian Dalam Dan Dari Jabatan

Direktur Politeknik Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan

2
8. Keputusan Mendiknas RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Praktek Belajar Lapangan bertujuan memberikan pengalaman belajar dan

keterampilan kepada mahasiswa agar mampu menerapkan ilmu yang

didapatkan dari bangku kuliah, serta memperoleh hasil yang efisien, efektif

dan optimal dalam mendapatkan data, mengolah, menganalisa serta

menginterpretasikan kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Jurusan

Analis Kesehatan

2. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan praktik dalam disiplin ilmu yang dipelajari

sehingga dapat memahami serta mengaplikasikan antara teori dan

praktik bidang laboratorium klinik.

2. Memberikan pengalaman suasana kerja antara di kampus dan

suasana kerja scara langsung serta gambaran secara aplikasi

mengenai kelaboratorium klinik sesuai dengan mata kuliah teori yang

diberikan di kampus.

3. Memberikan pengalaman kerja dengan menerapkan protokol

kesehatan dan APD lengkap di laboratorium klinik

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjadi tim kerja

yang baik dalam pengabdian ilmu serta keterampilan yang akan

diaplikasikan untuk kepentingan masyarakat nantinya

3
C. PESERTA
93 orang Mahasiswa Semester VII Program Studi Sarjana Terapan

Teknologi Laboratorium Medik Jurusan Analis Kesehatan Mataram T.A

2021/2022

D. METODE
Melaksanakan praktek pemeriksaan laboratorium mulai dari pengambilan dan

penanganan sampel sampai dengan pengeluaran hasil pemeriksaan serta

koordinasi laboratorium dengan tenaga kesehatan lainnya di lahan masing-

masing.

E. WAKTU
Kegiatan Praktik Belajar Lapangan akan di laksanakan selama 1 Bulan,dari 1

November 2021 – 30 November 2021 .

F. PEMBIMBING
1. Pembimbing Praktek di Lahan PBL masing-masing

2. Pembimbing dari JurusanAnalis Kesehatan Mataram.

4
BAB II

RENCANA PELAKSAAAN

A. Profil Rumah Sakit Biomedika Mataram

Rumah Sakit Biomedika merupakan sebuah rumah sakit yang

beralamatkan di jalan Bung Karno No.143, Pagutan, Kota Mataram dengan No.

telepon 0370-645137 dan No. Fax 0370-645138. Diawali dengan berdirinya

praktek bersama dokter spesialis yang bernama Klinik Biomedika yang berdiri

pada tanggal 24 Januari 2002 dan pada tahun 2008 berubah menjadi Rumah

Sakit Biomedika.

Rumah Sakit Biomedika merupakan salah satu rumah sakit swasta

terkemuka di NTB yang telah berhasil menjalankan tugasnya sebagai pelayan

masyarakat yang berbadan hukum PT. Biomedika Farma Husada Mataram.

Rumah Sakit Biomedika adalah rumah sakit swasta kelas D. Rumah sakit ini

menyediakan fasilitas berupa 48 ruang rawat inap, 20 diantaranya merupakan

ruang rawat inap berkelas VIP (VIP dan VIP Plus). Fasilitas lain yang ditawarkan

ialah :

1. Ruang perawatan kelas 3, kelas 2, dan kelas 1

2. Ruang operasi mayor dan minor

3. Unit gawat darurat

4. Ruang tindakan dan endoskopi

5. Laboratorium

6. Ruang radiologi dan ultrasonografi

7. Ruang fisioterapi daan rehabilitasi

5
8. Ruang akupuntur dan apotek

Selain ditunjang dengan fasilitas yang baik, Rumah Sakit Biomedika juga

dilengkapi dengan Dokter Praktek tercatat ada 29 dokter yang terdiri dari :

1. Dokter umum

2. Dokter spesialis penyakit dalam

3. Dokter spesialis radiologi

4. Dokter spesialis bedah

5. Dokter spesialis bedah saraf

6. Dokter spesialis orthopedic dan traumatologi

7. Dokter spesialis anak

8. Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan

9. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan

10. Dokter spesialis mata

11. Dokter spesialis urologi

12. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah

13. Dokter spesialis bedah mulut

14. Dokter spesialis paru

15. Dokter spesialis gigi

16. Dokter spesialis mikrobiologi

Dengan motto “Curing With Loving Care”, Rumah Sakit Biomedika hadir

sebagai One Stop Health Service menawarkan pelayanan kesehatan

6
professional dalam satu tempat. Layanan kesehatan yang diberikan meliputi

pelayanan promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan penyakit),

kuratif (pengobatan penyakit), dan rehabilitative (pemulihan kesehatan).

Nama Biomedika berasal dari Laboratorium Biomedik yang didirikan

sekitar tahun 1989 pada waktu tempat praktek pindah dari Jl. Pejanggik no.79

Cakranegara ke Jl. Catur Warga. Pada tahun 2002 RS Biomedika baru

merupakan 1 komplek bangunan dengan nama Klinik Biomedika yang

merupakan tempat kegiatan praktek bersama Dokter Spesialis Biomedika. Pada

awal hanya ada 4 spesialis, yaitu Penyakit Dalam, Bedah, Syaraf dan Radiologi

dan ditambah 1 ruang untuk Laboratorium, 2 ruang Apotek dan 1 ruang

Fisioterapi.

Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium

Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan

pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan

perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan

memulihkan kesehatan.

Laboratorium Rumah Sakit Biomedika melayani pemeriksaan

Laboratorium lengkap dalam waktu relative singkat dengan tingkat akurasi tinggi

karena didukung dengan alat yang canggih dan tenaga analis kesehatan yang

kompeten. Selain melayani pemeriksaan laboratorium untuk pasien Rumah Sakit

Biomedika, Laboratorium Biomedika juga menerima rujukan untuk pemeriksaan

laboratorium dari rumah sakit lain, puskesmas, dan lainnya. Pasien juga dapat

datang langsung ke laboratorium untuk memeriksakan dirinya (APS).

Pemeriksaan laboratorium yang ditawarkan meliputi pemeriksaan :

7
1. Darah

2. Urine

3. Feses lengkap

4. Bakteriologi

B. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu

Praktik Belajar Lapangan Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan

Poltekkes Mataram dilaksanakan pada 1 November s/d 30 November 2021

dalam 2 waktu kerja:

a. Shift Sore (Pukul 16.00 - 19.00 WITA)

b. Shift Malam (Pukul 19.00 - 22.00 WITA)

2. Tempat

Praktik Belajar Lapangan (PBL) Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan

Poltekkes Mataram dilaksanakan di Laboratorium Rumah Sakit Biomedika

Mataram.

8
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Registrasi

1. Pasien dari poli

Pasien membawa FPPL (Formulir Permintaan Pemeriksaan

Laboratorium) dari dokter kemudian melakukan pembayaran terlebih dahulu

di kasir. Pasien akan mendapatkan No. sampel dan ID Pasien.

2. Pasien UGD dan rawat inap

a Petugas meminta FPPL pasien yang akan diambil sampelnya pada

perawat

b Petugas laboratorium melakukan pengambilan sampel di ruang UGD atau

mengambil sample yang telah ada

c Petugas membawa FPPL ke ruang registrasi untuk memasukkan data

pasien

9
3. Pasien umum (APS)

a Pasien datang ke laboratorium dan memilih pemeriksaan yang akan

dilakukan

b Data pasien akan di input pada computer

4. Cara registrasi data pasien pada computer :

a Pilih menu atau icon registrasi

b Masukkan kata sandi

c Pada monitor, pilih menu pendaftaran

d Tentukan tanggal, No sampel, dan ID pasien dengan menekan tombol

enter

e Apabila pasien UGD atau pasien umum, No. ID pasien belum terlihat

maka tekan tombol keyboard Esc

f Isikan data pasien yang meliputi :

1) Nama

2) Alamat

3) No. telepon

4) Jenis kelamin

5) Tanggal lahir

6) Umur

7) Pengirim (dokter yang meminta)

g Tentukan tarif yang dikenakan, pilih jenis pemeriksaan, dan tekan Enter

hingga biaya muncul

h Jika pasien rawat jalan, sertakan nominal bayarannya, jika pasien rawat

inap/UGD, nominal bayarnya dikosongkan

10
i Klik Enter sampai kwitansi muncul

j Print hasil kwitansi

G. Prosedur Pengambilan Sampel

a. Pengambilan sampel darah

1) Persiapan Pasien

2) Sebelum pengambilan darah, ditanya apakah penderita sudah makan atau

belum.

3) Dianjurkan tidak minum obat selama pemeriksaan.

4) Pengambilan darah dianjurkan tidak berada ditempat selang infuse atau di

tempat fraktur

5) Cara Pengambilan Darah :

a) Pasien dipersilahkan duduk atau tiduran ( anak kecil / balita)

b) Petugas memakai handscoon

c) Darah pasien diambil dari pembuluh darah vena mediana

cubiti. Pasang tourniquet pada lengan kira-kira 4 jari dari lekukan

lengan.

d) Permukaaan kulit diusap dengan alkohol swab dengan diameter

lingkaran ± 5 cm, biarkan mengering.

e) Dengan menggunakan spuit 3 cc/ 5 cc (sesuai kebutuhan pemeriksaan)

pembuluh darah ditusuk menggunakan spuit, lubang jarum harus

menghadap ke atas dan darah mulai dihisap sesuai kebutuhan,

kemudian turniquet dilepas dan ujung jarum di tutup dengan alkohol

swab. Cabut jarum spuit kemudian bekas tusukan ditekan.

f) Tutup luka bekas tusukan dengan hansaplast

g) Darah yang diperoleh dialirkan perlahan-lahan dalam tabung


11
b. Cara Pengeluaran Dahak :

1) Cara Pengeluaran Dahak

a) Dahak ditampung secukupnya padat tempat bersih dan kering.

b) Meminta pasien untuk mengeluarkan dahak yang terdapat

disaluran pernafasan, lakukan pada pagi setelah bangun tidur.

c) Apabila dahak sulit dikeluarkan, pasien supaya minum air putih

hangat.

d) Beri penjelasan pada pasien bahwa yang dikeluarkan adalah

dahak, bukan air liur/ ludah .

e) Apabila pasien belum juga bisa mengeluarkan dahak, konsultasikan

ke dokter, apakah perlu diberi obat mucolitik, atau bila diperlukan

lakukanlah nebulizer.

2) Untuk Pemeriksaan ZN / BTA :

a) Bahan ditampung pada tempat bersih dan kering .

b) Bahan yang digunakan adalah dahak bukan darahnya.

3) Untuk pemeriksaan Cultur Sputum :

a) Bahan ditampung pada tempat steril.

b) Bahan adalah dahak

c) Tanpa pengawet.

c. Pemeriksaan Urine Rutin (UL) :

1) Sebaikmya digunakan urine pagi, tetapi dapat juga urine sewaktu .

2) Tempat urine bersih, kering dan tertutup

3) Dibutuhkan kira – kira 20 ml.

4) Stabil bila < dari 1 jam, bila lebih kemungkinan bakteri bisa tumbuh

5) Di ambil pada porsi urin tengah

12
H. Prosedur Pemeriksaan Sampel
1. Pemeriksaan Kimia Klinik

a. Pemeriksaan Kimia Darah (Automatis)

1) Tujuan

Untuk mengukur kadar zat organik yang terlarut dalam darah.

2) Prinsip Kerja

Sampel di sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10

menit. Lalu dipipet serum sebanyak 300 µl kemudian diletakkan pada

rak khusus, di masukkan pada alat. Alat akan memproses hasil, dan

hasil terhubung langsung ke komputer.

3) Parameter Pemeriksaan

a) SGOT

b) SGPT

c) Bilirubin

d) Gamma GT

e) Alkali Fosfatase

f) Protein Total (rasio albumin/globulin)

g) Ureum

h) Kreatinin

i) Glukosa

j) Kolesterol Total

k) Low-density lipoprotein (LDL)


13
l) High-density lipoprotein (HDL)

m) Trigliserida (TG)

4) Alat dan bahan

a) Sampel darah (serum)

b) Sentrifuge

c) Rak

d) Roche Cobas Integra 400 Plus

e) Mikropipet

f) Tabung sampel warna putih

g) Blue tip

5) Prosedur Pemeriksaan

a) Pra-analitik

(1) Dilakukan registrasi di loket.

(2) Dilakukan identifikasi joblist/blanko pemeriksaan.

(3) Dilakukan persiapan pengambilan sampel.

(4) Dilakukan pengambilan sampel darah.

(5) Dilakukan checklist pengiriman sampel.

b) Analitik

(1) Sampel darah dalam tabung tutup merah disentrifuge selama

10 menit.

14
(2) Jika serum sudah terbentuk, pipet serum tersebut sebanyak

300 mikroliter kemudian dimasukkan kedalam kuvet berwarna

putih. Letakkan kuvet tersebut pada rak yang kosong.

(3) Lalu catat nomor rak dan posisi sampel tadi pada blanko

pemeriksaan.

(4) Masukkan rak ke dalam alat.

(5) Masukkan data pasien dengan memilih menu “Order”.

(6) Lalu masukkan ID pasien serta nama pasien dan No. Lab.

(7) Pilih parameter pemeriksaan.

(8) Tekan “save”, lalu pilih no rak yang digunakan serta posisi

sampel pada rak, kemudianklik “start”.

(9) Tunggu hasil pemeriksaan keluar dengan menekan “Result”.

c) Pasca Analitik

(1) Catat hasil pemeriksaan pada blanko pemeriksaan.

(2) Lalu print hasil pemeriksaan.

(3) Verifikasi hasil pemeriksaan

(4) Berikan hasil pemeriksaan kepada pasien. Jika pasien UGD

atau rawat inap, antarkan hasil pemeriksaan ke lantai 1 atau

lantai 2 (nurse station).

6) Running Control Alat Kimia darah

a) Keluarkan bahan control dan diamkan hingga sesuai dengan suhu

ruangan.

15
b) Pipet bahan control sampai habis,pindahkan ke dalam tube putih

kemudian letakkan pad arak 20 uratan tabung ke-5.

c) Masukkan ke dalam alat

d) Pengoprasian dalam computer:

(1) Klik menu order

(2) Pilih QC kemudian pilih PCCC1

(3) Centang semua pemeriksaan

(4) Klik save kemudian atur rak 20 tabung ke-5

(5) Klik start dan tunggu hasilnya

b. Pemeriksaan Elektrolit

1) Tujuan

Untuk mengetahui kadar ion-ion yang terlarut dalam darah yang

merupakan penunjang keseimbangan cairan tubuh.

2) Prinsip

Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE untuk

menghitung kadar ion sampel dengan membandingkan kadar ion

yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang diketahui

nilainya. Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan

elektrolit sampel.Membran merupakan penukar ion, bereaksi

terhadap perubahan listrik ion sehingga menyebabkan perubahan

potensial membran.

3) Parameter Pemeriksaan

a) Natrium

16
b) Kalium

c) Chloride

4) Alat dan Bahan

a) Sampel darah (serum)

b) Sentrifuge

c) Cup sampel

d) Electrolyte KLITE 3

e) Mikropipet

f) Yellow tip

5) Prosedur Pemeriksaan

a) Pra-analitik

(1) Dilakukan registrasi di loket.

(2) Dilakukan identifikasi joblist/blanko pemeriksaan.

(3) Dilakukan persiapan pengambilan sampel.

(4) Dilakukan pengambilan sampel darah

(5) Dilakukan checklist pengiriman sampel.

b) Analitik

(1) Running Sample :

17
Sebelum sampel dirunning sambungkan terlebih dahulu

alat pada aliran listrik lalu tekan tombol power yang terdapat di

belakang alat.

(a) Pada menu utama test a sample tekanangka 1 lalu tekan

Yes.

(b) Pilih serum test lalu tekan Yes.

(c) Muncul “Lift probe to aspirate” , apabila ingin memasukan

nomor ID pasien tekan angka 1 lalu masukkan ID pasien

lalu tekan Yes .

(d) Buka penutup probe, masukkan probe kedalam sample

serum hingga ujung probe terendam lalu tekan Yes.

(e) Setelah probe selesai menghisap sample “press probe

down” bersihkan probe dari sisa serum sample dengan

menggunakan tissue bersih, tutup kembali penutup probe.

(f) Print out hasilakan keluar 30 detik.

(2) Running Control :

(1) Pada menu utama test sample tekan angka 1 lalu tekan

Yes.

(2) Tekan tombol NO sebanyak 3x hingga di layar tertulis QC

test (angka 4) lalu tekan Yes.

(3) Lalu pilih QC level berapa yang akan di kerjakan, tekan

Yes.

18
(4) Buka penutup probe, masukan probe kedalam vial control

lalu tekan Yes.

(5) Print out hasil control akan keluar 30 detik.

(6) 1 vial control berisi ml/1000 ul, alat electrolyte klite 5

menghisap control sebanyak 85 ul sisa dari serum control

di vial “ jangan di buang “ pindahkan kedalam sample cup,

lalu tutup rapat, beri label control level berapa atau copot

list control yang ada di vial control lalu tempelkan di ample

cup, simpan control untuk dapat digunakan kembali.

(3) Maintenance :

De proteneizing dan conditioning akan di lakukan oleh

tekhnisi.

(4) Trouble / Masalah :

(a) Apabila layar menampilkan pesan “ contoh K, Na drift “

lakukan calibration 2 point secara manual, masuk ke menu

utama, pilih calibration, pilih 2 calibration.

(b) Apabila setelah alat di calibration masih tetap “ NO CALL

A “ ada 2 kemungkinan yang terjadi :

 Reagent pack habis.

 Ada jalur sample yang mampet

Untuk mengecek reagen pack habis atau tidak, cabut

selang CALL A di multiplexer ( jalur selang call A ) apabila

19
reagent call A, berarti ada jalur sample yang mampet dan

harus di lakukan pembersihan.

c) Pasca Analitik

(1) Catat hasil pemeriksaan pada blanko pemeriksaan.

(2) Lalu print hasil pemeriksaan.

(3) Verifikasi hasil pemeriksaan.

(4) Berikan hasil pemeriksaan kepada pasien. Jika pasien UGD

atau rawat inap, antarkan hasil pemeriksaan ke lantai 1 (nurse

station).

c. Pemeriksaan Kimia Urine (Urinalisa)

1) Tujuan

Untuk mengetahui adanya gangguan fungsi ginjal atau infeksi saluran

kemih.

2) Alat dan bahan

a) Sampel urin

b) Verify strip reagen

c) Tabung

d) Rak tabung

e) Centrifuge

f) Mikroskop

g) Object glass
20
h) Cover glass

3) Prosedur

a) Pra-analitik

(1) Dilakukan registrasi di loket .

(2) Dilakukan identifikasi joblist/blanko pemeriksaan.

(3) Dilakukan persiapan pengambilan sampel.

(4) Dilakukan pengambilan sampel darah

(5) Dilakukan checklist pengiriman sampel.

b) Analitik

(1) Makroskopis :

(a) Volume

(b) Bau

(c) Warna

(d) Kekeruhan

(e) Buih

(2) Kimiawi

Pemeriksaan kimia urine berdasarkan reaksi biokimia yang

juga disebut cara kimia kering atau tes carik celup, banyak

digunakan di laboratorium klinik. Pemeriksaan kimia urine

dilakukan dengan cara visual. Pada pemeriksaan ini

menggunakan reagen strip yang dicelupkan ke dalam urine lalu

21
diamati perubahan warna yang terjadi pada strip dan

membandingkannya dengan grafik warna standar.

No. Parameter Nilai Normal


1 Leukosit Negatif (-)
2 Nitrit Negatif (-)
3 Bilirubin Negatif (-)
4 Urobilinogen Negatif (-)
5 Keton Negatif (-)
6 pH 5,0 – 6,5
7 Specific Gravity (SG) 1,010 – 1,030
8 Blood Negatif (-)
9 Protein Negatif (-)
10 Glukosa Negatif (-)
(3) Mikroskopis

Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan menggunakan

sampel sedimen urine yang sudah di centrifuge.

(a) Tujuan

Untuk melihat unsure organic dan anorganik yang

terlarut dalam urine.

(b) Parameter

 Sel Epitel (Epitel Cell)

 Leukosit

 Eritrosit

 Cast (Silinder)

 Bact (Bakteri)

 Kristal Kalsium Oksalat

 Kristal Triple Posfat

22
 Kristal Asam Urat

 Kristal Sistin

 Kristal Leusin dan Tirosin

 Kristal Kolesterol

d. Pemeriksaan HbA1c

1) Tujuan

Untuk mengetahui kadar gula darah pasien dalam kurun waktu 12

minggu kebelakang.

2) Prinsip

Prinsip Pemeriksaan HbA1C adalah mengukur kadar HbA1C dalam

serum pasien dengan mendeteksi imunoflouresent pencahayaan

atas kuantitas konsentrasi sampel.

3) Cara Kerja

a) Masukkan darah sebanyak 5µl atau 25µl control ke dalam R1.

Homogenkan 10 kali.

b) Inkubasi selama 2 menit (diamkan), kemudian homogenkan lagi R1

sebanyak 3 kali.

c) Teteskan 25µl atau 50µl control ke cartridge, biarkan meresap

sempurna 10 detik

d) Teteskan 25µl W1 ke cartridge, biarkan meresap sempurna 10

detik

e) Baca hasil dengan Epithod®616

23
4) Interpretasi Hasil

a) Orang Normal : 4,0-6,0 %

b) OM terkontrol baik : kurang dari 7%

c) OM terkontrol lumayan : 7,0-8,0 %

d) OM tidak terkontrol : > 8,0 %

Nilai hasil rujukan dapat berlainan pada setiap laboratorium

tergantung dari metode yang digunakan.

2. Pemeriksaan Hematologi

a. Pemeriksaan Darah Lengkap

1) Tujuan

a) Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan hematologi pada alat

Sysmex XN – 1000.

b) Dapat memberikan hasil akurat terkait pemeriksaan hematologi

khususnya darah lengkap.

2) Metode Pemeriksaan

a) Fluorescence Flow Cytometri : White Blood Cell (WBC)

b) Impedance Hidrodinamic : Platelet dan RBC

c) SLS Free Cyanide : Hemoglobin


24
3) Prinsip

Sampel darah EDTA yang masuk pada alat akan mengalami

pengenceran (dilusi) sebanyak dua kali. Pada pengenceran yang

pertama untuk pemeriksaan WBC (Fluorescence Flow Cytometri) dan

Hemoglobin (SLS Free Cyanide), sedangkan pengenceran kedua

untuk pemeriksaan Platelet dan RBC (Impedance Hidrodinamic).

4) Cara Kerja

a) Sampel : Darah EDTA

b) Cara Menghidupkan Alat :

(1) Nyalakan UPS, monitor, komputer dan printer.

(2) Pastikan tombol ON dan OFF pada instrument (buka cover

depan) dan sampel (bagian kiri dan belakang sampel) dalam

posisi ON.

(3) Masukkan user name alat atau logn instrument yaitu Login

name: Lab dan password dikosongkan kemudian tekan OK.

(4) Tunggu beberapa saat hingga instrument READY.

(5) Note : Pastikan nilai background sesuai dengan yang

ditentukan.

c) Cara Memeriksa Sampel :

(1) Cek status indicator LED pada instrument dan sampel sudah

dalam kondisi ready dan lampu pada alat berwarna hijau.

(2) Lakukan order data pasien dengan Klik Worklist.

25
(3) Klik Regist, kemudian masukkan Sample No, Rack and

Position, Jenis test, Sample comment (nama petugas yang

melakukan pemeriksaan), Sample ID, first name and last

name (nama pasien), Age (Umur) dan sex (Jenis kelamin),

Ward Master (Nama Ruangan/ Asal pasien), Name doctor

(Nama dokter yang mengirim pemeriksaan). Kemudian Klik

OK (Jika hanya terdapat 1 sampel).

(4) Jika terdapat 2 atau lebih sampel, lakukan seperti langkah

diatas kemudian Klik Continous Registration. Dan input data

pasien seperti langkah diatas untuk pasien selanjutnya.

(5) Letakkan sampel yang telah dihomogenisasikan dengan

menggunakan rak sampel pada rack tray alat Sysmex XN –

1000.

(6) Hasil secara otomatis akan melakukan print out hasil

pemeriksaan.

(7) Catat hasil nilai HGB, WBC, PLT dan HCT pada lembar

blanko data pasien

d) Cara Mencetak Hasil :

(1) Klik Explorer, kemudian cek nama pasien

(2) Klik Initial.

(3) Klik Output dan pilih Report.

(4) Alat otomatis akan melakukan Print out hasil .

26
(5) Note : Untuk pasien Rawat jalan hasil print out diprint 1x.

Sedangkan untuk pasien dari UGD dan Rawat Inap di print 2x

untuk menjadi arsip dengan menggunakan kertas yang memiliki

bolongan pada pinggirannya.

e) Cara Mematikan Alat

(1) Untuk mematikan instrument, letakkan cell clean pada rak

posisi ke-10, kemudian letakkan diatas sampler.

(2) Computer akan mati secara otomatis

(3) Lalu matikan tobol power yang ada pada instrument.

f) Cara Mengganti QC Lama di Alat Sysmex XN-1000

(1) Pilih menu QC File

(2) Block QC level 1 sampai level 3

(3) Pilih File >> Back up >> pilih folder Back Up QC >> OK

(4) Tunggu proses back up sampai selesai

(5) Hapus data QC dari level 1 sampai level 3

(6) Selesai

g) Cara Menggantikan QC Baru di Alat Sysmex XN-1000

(1) Pastikan tersedia material QC yang terbaru

(2) Masukkan CD-ROM yang berisikan data QC (level 1 – level 3)

(3) Pilih menu Regist

(4) Pada menu “Lot Information File” pilih material QC sesuai

yang akan diinput

(contoh : level 1)

(5) Klik Read Assay File >> OK

(6) Lakukan Untuk QC level 2 dan 3


27
(7) Selesai

b. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

1) Tujuan

a) Untuk mengetahui cara prosedur pemeriksaan LED

b) Untuk mengetahui kecepatan RBC dalam mengendap

2) Metode Pemeriksaan

Metode yang digunakan adalah metode Westergreen

3) Prinsip

Menggunakan sampel darah EDTA dan dicampur dengan larutan

NaCl dengan perbandingan 1:4, kemudian dimasukkan kedalam pipet

Westergreen lalu diamkan selama 1 jam, kemudian dicatat berapa

lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pengendapan

RBC/eritrosit per jam.

4) Alat dan Bahan

a) Alat yang digunakan :

(1) Set Aquisel P-3 pipet dan tube

(2) Stopwatch

b) Bahan yang digunakan :

Darah EDTA

5) Cara kerja

a) Pipet sampel darah EDTA dan masukan ke dalam Aquisel tube

sampai tanda batas.

28
b) Homogenkan sampel darah yang sudah dimasukkan ke dalam

tube.

c) Lalu masukan pipet Aquisel P-3 ke dalam tube dan darah akan

otomatis masuk ke dalam pipet.

d) Diamkan selama 1 jam, dan dicatat berapa lama waktu yang

dibutuhkan dalam melakukan pengendapan RBC/eritrosit per jam.

6) Interpretasi hasil

a) Laki – laki : 0 – 15 mm/jam.

b) Perempuan : 0 – 20 mm/jam.

c. Pemeriksaan Hemostasis

1) Pemeriksaan PT

a) Tujuan

Untuk mengetahui fungsi atau faal hemostasis tubuh serta

kelainan yang terjadi pada fungsi hemostasis terutama pada

defisiensi factor koagulasi. Pemeriksaan faal hemostasis sangat

penting dalam mendiagnosis diastesis hemoragik sebagai

penyaring sebelum proses pelaksanaan operasi.

b) Prinsip

Dengan penambahan tromboplastin jaringan dan ion calsium

pada plasma sitrat, akan terbentuk bekuan gel yang padat dalam

waktu tertentu.

c) Alat dan Bahan

(1) Alat Sysmex CA 50


29
(2) Micropipet 50 µl dan 100 µl

(3) Yellow tip

(4) Plasma

d) Cara Kerja

(1) Hidupkan Instrumen, tekan tombol power di sebelah kanan

(2) Lakukan Persiapan Reagen Inovin :

- Tambahkan 4 ml aquadest ke dalam vial reagen.

- Bila sudah tercampur rata, tuang ke dalam sampel cup.

- Masukkan ke dalam inkubator alat suhu 37˚C selama 30

menit dan reagen siap digunakan.

- Stabil setelah direkonstitusi 8 jam pada suhu 37˚C.

(3) Daftarkan No. ID pasien dan pilih pemeriksaan yang akan

dikerjakan

(4) Lakukan Prosedur pemeriksaan PPT :

- Masukkan 50 µl sampel ke dalam reaction tube, kemudian

masukkan ke dalam well dan tekan tombol “START” (hitung

mundur 180 detik).

- Masukkan 100 µl reagen inovin

(5) Hasil akan muncul di layar.

(6) Matikan Alat dengan menekan tombol power di sebelah kanan

alat.

e) Interpretasi Hasil

Normal : 9,7 – 13,1 detik

2) Pemeriksaan APPT

30
a) Tujuan

Untuk mengetahui fungsi atau faal hemostasis tubuh serta

kelainan yang terjadi pada fungsi hemostasis terutama pada

defisiensi factor koagulasi. Pemeriksaan faal hemostasi sangat

penting dalam mendiagnosis diastesis hemoragik sebagai

penyaring sebelum proses pelaksanaan operasi.

b) Prinsip

Pada Plasma sitrat ditambahkan dengan reagen actived

trombo plastin, kemudian ditambahkan CaCl2 akan terjadi bekuan

gel.

c) Alat dan Bahan

(1) Alat Sysmex CA 50

(2) Micropipet 50 µl dan 100 µl

(3) Yellow tip

(4) Plasma

d) Cara Kerja

(1) Hidupkan Instrumen, tekan tombol power di sebelah kanan

(2) Lakukan Persiapan Reagen Patromtin SL / Actin FS / FSC :

- Kocok dahulu lalu tuang ke dalam sampel cup conical,

reagen siap digunakan (biarkan suhu kamar).

- Reagen stabil setelah dibuka :

 Patromtin SL : 2 – 25˚C selama 14 hari

 Actin FS / FSL : 15 – 25˚C selama 7 hari


31
(3) Lakukan Persiapan Reagen CaCl2 :

- Masukkan reagen CaCl2 ke inkubator suhu 37˚C selama 10

menit (siap digunakan).

- Setelah 15 menit di inkubator keluarkan reagen CaCl2 di

suhu ruangan, reagen siap digunakan (maksimal 15 menit

pada suhu ruangan).

- Jika reagen CaCl2 masih tersisa di sampel cup conical

inkubasi kembali, di inkubasi selama 10 menit dan siap

digunakan.

(4) Daftarkan No. ID pasien dan pilih pemeriksaan yang akan

dikerjakan

(5) Lakukan Prosedur Pemeriksaan APPT :

- Masukkan 50 µl sampel dalam reaction tube, kemudian

masukkan ke dalam well lalu tekan “START” (hitung mundur

60 detik).

- Masukkan 50 µl reagen APPT (hitung mundur 180/240 detik)

- Masukkan 50 µl reagen CaCl2, dan baca hasil.

(7) Hasil akan muncul di layar.

(8) Matikan Alat dengan menekan tombol power di sebelah kanan

alat.

(6) Interpretasi Hasil

Normal : 23,9 – 39,8 detik

d. Pemeriksaan Golongan Darah

1. Tujuan :

32
Untuk mengetahui cara prosedur pemeriksaan golongan darah

dengan benar.

2. Metode Pemeriksaan

ABO dan Rhesus

3. Prinsip :

Adanya reaksi antigen (anti sera) dengan antibodi yang akan

membentuk suatu aglutinasi.

4. Alat :

a) Batang pengaduk

b) Kertas golongan darah

5. Bahan :

b) Sampel Darah

c) Anti – A ( berwarna biru)

d) Anti – B (berwarna kuning)

e) Anti – AB (berwarna merah muda/ tidak berwarna)

f) Anti – D (Rhesus) (biasanya tidak berwarna)

6. Cara kerja :

a) Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

b) Teteskan 1 tetes masing – masing antisera pada kertas slide

c) Tambahkan 1 tetes darah atau sekitar 10 μl diatas kertas slide

33
d) Campur darah dan antisera dengan menggunakan batang

pengaduk, kemudian di goyang – goyangkan

e) Amati ada atau tidaknya reaksi aglutinasi yang terbentuk

7. Interpretasi Hasil :

Anti – Anti –
Anti- AB Anti- O Golongan Darah
A B

+ - + + Goldar A/ Rh +

- + + + Goldar B/ Rh +

+ + + + Goldar AB/Rh +

- - - + Goldar O/Rh +

3. Pemeriksaan Imunoserologi

a. Pemeriksaan Rapid Test

1) Pemeriksaan Antigen SARS-CoV-2

a) Tujuan

Untuk mendeteksi adanya Antigen Spesifik dari SARS COV-2 di

dalam tubuh

b) Prinsip

34
Jika tubuh seseorang terinfeksi SARS COV2 maka antigen virus

akan berikatan secara spesifik dengan antibodi pada rapid test

sehingga memunculkan warna pada garis tes (T) rapid test.

c) Sampel

Swab (usapan) orofaring dan nasofaring.

d) Cara Kerja

(1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

(2) Swab pasien pada bagian hidung maupun tenggorokan

(3) Campurkan dengan buffer/reagen yang tersedia. Homogenkan.

(4) Buang alat swab pada tempat limbah yang telah tersedia

(5) Teteskan campuran buffer ke cartridge

(6) Tunggu hasil inkubasinya selama 15 menit

(7) Baca hasilnya

e) Interpretasi Hasil

(1) Positif: Terbentuk 2 garis pada garis C dan T

(2) Neģatif : Terbentuk 1 garis saja pada garis C

2) Pemeriksaan Anti HP (Helycobacter Pylori)

a) Tujuan

Untuk mendeteksi adanya Helycobacter pylori pada lambung

b) Prinsip

Pemeriksaan Anti -H.pylori lgG mendeteksi antibody IgG

terhadap H. pylori dalam darah sehingga terjadi reaksi antara

antigen dan antibody pada strip, dimana bila kadarnya meningkat

dapat mengindikasikan adanya infeksi H.pylori di mukosa lambung.

35
c) Alat dan Bahan

(1) Mikro pipet

(2) Tip disposable

(3) Strip Anti HP

(4) Buffer Anti HP

(5) Serum

d) Cara Kerja

(1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

(2) Tulis nomor sampel pada stik

(3) Pipet serum atau plasma sebanyal 100ul (4 drop) pada well (S)

pada casset atau dapat pula dengan menggunakan whole blood

50 ul (2 drop) ditambah dengan 1 tetes buffer

(4) Inkubasi 10 menit pada suhu kamar

(5) Baca reaksi pada casset (strip)

e) Interpretasi Hasil

(1) Positif : Terbentuk 2 garis pada garis C dan T

(2) Neģatif : Terbentuk 1 garis saja pada garis C

(3) Invalid : Terbentuk garis pada garis T atau tidak terbentuk garis

pada kedua garis C dan T

3) Pemeriksaan HBsAg

a) Tujuan

36
Untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis pada serum pasien

b) Prinsip

Imunokromatografi dengan prinsip serum yang diteteskan pada

bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi

dengan anti HBs (antibodi), Campuran ini selanjutnya akan

bergerak sepanjang strip membrane untuk berikatan dengan

antibodi spesifik pada daerah tes, sehingga akan menghasilkan

garis warna

c) Alat dan Bahan

(1) Mikro pipet

(2) Tip disposable

(3) Strip HBsAg

(4) Serum

d) Cara Kerja

(1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

(2) Siapkan serum dalam tabung reaksi

(3) Keluarkan strip HBsAg dari kemasannya

(4) Pipet 100 ul (3 drop) sampel serum atau plasma pada tabung

reaksi

(5) Inkubasi strip (arah kebawah) pada sampel serum atau plasma

sampai batas garis dibawah panah selama 10 menit

(6) Amati hasil tes yang terjadi

37
e) Interpretasi Hasil

(1) Positif : Terbentuk 2 garis pada garis C danT

(2) Negatif : Terbentuk 1 garis saja pada garis C

(3) Invalid : Terbentuk garis pada garis T atau tidak terbentuk

garis pada kedua garis C dan T.

4) Pemeriksaan Anti HCV

a) Tujuan

Untuk mendeteksi antibodi virus hepatitis C pada serum atau

plasma manusia

b) Prinsip

Pemeriksaan dimulai dengan persiapan sampel yang baik dan

ditambahkan dengan sampel pengencer yang sudah disediakan.

Antigen konjungasi koloid emas (HCV) yang terdapat dalam sampel

akan bereaksi dengan antibodi HCV dalam serum atau plasma dan

membentuk antibodi kompleks konjugasi atau HCV. Campuran

tersebut akan bermigrasi ke strip tes, antibody kompleks konjungasi

atau HCV akan ditangkap oleh protein yang mengikat antibodi,

pergerakannya pada membrane akan membentuk tes pita yang

berwarna.

c) Alat dan bahan

(1) Mikro pipet

(2) Tip disposable

(3) Strip tes Anti HCV


38
(4) Serum

d) Cara Kerja

(1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

(2) Pipet serum atau plasma sebanyak 10 ul (1 drop) pada well

(3) Tambahkan 20 ul (2 drop) buffer pada well yang telah diteskan

serum atau plasma terlebih dahulu

(4) Inkubasi selama 10 menit

(5) Baca reaksi yang terjadi pada strip

e) Interpretasi Hasil

(1) Positif : Terbentuk 2 garis pada garis C dan T

(2) Negatif : Terbentuk 1 garis saja pada garis C

(3) Invalid : Terbentuk garis pada garis T atau tidak terbentuk

garis pada kedua garis C dan T

5) Pemeriksaan IgM Anti HAV

b. Tujuan

Untuk mendeteksi adanya antibody IgM terhadap virus hepatitis

A dalam tubuh.

c. Prinsip

Adanya antibodi IgM anti-HAV dalam sampel akan bereaksi

dengan antigen HAV yang melapisi membran uji dan akan

bermigrasi secarakromatografi di sepanjang membran dan

39
membentuk kompleks antigen antibodi yang ditunjukkan dengan

terbentuknya garis warna pada membrane uji.

d. Alat dan Bahan :

(1) Mikro pipet

(2) Tip disposable

(3) Strip tes HBs

(4) Serum

e. Cara Kerja

(1) Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

(2) Buka aluminium pembungkus, ambil strip dan tube berisi

reagen dari kemasan.

(3) Pipet sampel serum sebanyak 50 ul dan masukan ke dalam

tube berisi reagen, lalu homogenkan.

(4) Kemudian pipet sebanyak 5 ul dari tube tersebut ke strip tes.

(5) Teteskan buffer sebanyak 2 tetes.

(6) Lalu tunggu sampai hasil keluar

(7) Baca garis yang terbentuk.

f. Interpretasi Hasil

(1) Positif : Terbentuk 2 garis pada garis C dan T

(2) Negatif : Terbentuk 1 garis saja pada garis C

(3) Invalid : Terbentuk garis pada garis T atau tidak terbentuk

garis pada kedua garis C dan T.

b. Pemeriksaan Widal Slide

1) Tujuan
40
Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap Salmonella typhi

dan Salmonella paratyphi.

2) Prinsip

Reaksi antara antigen Salmonella sp yang terdapat pada reagen

widal dengan antibody Salmonella sp yang terdapat pada serum

pasien

3) Alat dan bahan

a) Slide test

b) Mikropipet

c) Btang pengaduk

d) Serum

e) Antigen Salmonella typi O

f) Antigen Salmonella paratypi A-C

g) Antigen Salmonella paratypi B-O

h) Antigen Salmonella typi H

i) Antigen Salmonella paratypi A-H

j) Antigen Salmonella paratypi B-H

k) Tissue

4) Cara kerja

a) Teteskan 20 ul serum pada slide dengan menggunakan mikropipet

sesuai dengan banyaknya antigen yang digunakan

41
b) Tambahkan 1 tetes antigen pada masing-masing serum campur

hingga homogen dengan batang pengaduk

c) Goyangkan slide selama 3 menit, amati adanya aglutinasi

5) Interpretasi hasil

a) Positif : Terbentuk Aglutinasi

b) Negatif : Tidak terbentuk Aglutinasi

4. Pemeriksaan Imunologi

1) Tujuan

Untuk pemeriksaan imunologi secara otomatis

2) Prinsip

Prinsip imun vidas adalah alat yang di gunakan untuk pemeriksaan

imunologi yang mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu

sampel dalam menggunakan prinsip modifikasi ELISA yang pembacanya

berdasarkan flouresensi (ELFA)

3) Parameter

a) T4/FT4

b) TSH/TSHs

c) HBsAg kuantitatif

d) HBeAg

e) Anti-HBe

f) HS Troponin-1

4) Alat dan Bahan


42
a) Mikro pipet

b) Tip disposable

c) Reagen strip

d) SPR

e) Serum

5) Cara kerja

a) Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b) Menyalakan Vidas

(1) Nyalakan UPS

(2) Tekan Power Switch yang terdapat pada bagian belakang alat

(3) Hidupkan monitor, printer, dan CPU. Inisialisasi 3 menit

(4) Tekan CONTROL+ALT+DELETE

(5) Log In dengan username "LabTech" dan password

(6) "Lab_Tech" Setelah muncul menu Windows, tunggu 30-45 menit

alat melakukan warming up

(7) Matikan alat kemudian nyalakan kembali. Lakukan langkah ulang

nomor b-f dan alat siap digunakan.

(8) Klik icon VIDAS. Tunggu sampai muncul tampilanmenu utama

Vidas.

c) Pipet serum sebanyak 100 ul untuk pemeriksaan FT4 dan 200 ul

untuk pemeriksaan TSH.

43
VIDAS VOLUME
WAKTU
TEST SAMPEL
HBSAg
150 µl 60 min
Ultra
HBE Ag 150 µl 90 min
Anti HBE 150 µl 90 min
Troponin I 200 µl 20 min
T4 100 µl 40 min
TSH 200 µl 40 min
PSA 200 µl 60 min
CKMB 250 µl 30 min

d) Masukkan serum yang telah dipipet ke dalam reagen strip sesuai

dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Masing- masing parameter

pemeriksaan memiliki reagen strip nya sendiri

e) Mendaftar Sampel Pasien

(1) Klik icon SECTION PREPARATION AND LOADING

(2) Masukkan NO. ID pasien, pilih parameter pada kolom ASSAY

(3) Kemudian klik "CREATE" atau tekan tombol F10

(4) Ulangi langkah b-c untuk menginput data sampel pasien

berikutnya.

f) Running Parameter

(1) Klik icon SECTION PREPARATION AND LOADING

(2) Sampel pasien yang sudah diinput masuk kedalam menu

"PREDIFINED"

44
(3) Klik NOMOR SEQUENS KOLOM PREDEFINED,

(4) kemudian klik ikon Vidas yang digunakan untuk running

parameter, Vidas 1 atau Vidas2

(5) Klik tombol "RUN"

(6) Lampu section hijau indicator RUNNING, hijau berkedip-kedip

hasil selesai, warna merah indicator error.

(7) Tunggu hingga pemeriksaan selesai. Pada monitor biasanya

terdapat waktu kapan proses pemeriksaan itu selesai.

g) Mematikan Alat Vidas PC

(1) Pastikan tidak ada assay yang sedang running

(2) Tidak ada reagen didalam strip sections dan SPR Blocks

(3) Printer sudah standby

(4) Tutup menu Vidas PC dengan mengklik ikon X

(5) Tampil menu BIOMERIEUX QUESTION

(6) Matikan computer dengan mengklik START, kemudian pilih

SHUTDOWN

(7) Pilih SHUTDOWN, klik OK

(8) Matikan monitor, printer, Vidas Module, dan UPSs

5. Pemeriksaan Bakteriologi

a. Kultur Urine.

1) Tujuan

45
Menentukan ada tidaknya dugaan infeksi saluran kemih dan

mengidentifikasikan jenis bakteri aerob yang ditemukan.

2) Langkah Kerja Pemeriksaan Kultur Urine

a) Hari Pertama

(1) Tanam sampel Urine pada media NAP

(2) Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C

b) Hari Kedua

(1) Lakukan pewarnaan gram pada bakteri yang tumbuh pada media

NAP

(2) Jika ditemukan bakteri Bacil Gram (-) atau Coccus Gram (+),

maka dilanjutkan menanam ke media MHA

(3) Koloni yang ditanam di media MHA adalah koloni yang tumbuh di

kuadran IV, atau Kuadran III. Kuadran II dan I dianggap Bakteri

kontaminan.

(4) Lakukan uji senstitivtas dengan menambahkan disk antibiotic

pada media MHA

(5) Lakukan Uji Oksidase Jika ditemukan bakteri Gram (-)

(a) Jika Hasil Oksidase (+) maka di uji pada API 20 NE

(b) Jikas Hasil Oksidase (-) maka di uji pada API 20 E

(6) Lakukan Uji Katalase Jika ditemukan coccus Gram (+)

(a) Jika Hasil Katalase (+) maka di uji pada API Staph (0,5 Mc

Farland)

(b) Jikas Hasil Katalase (-) maka di uji pada API Strep (2 Mc

Farland)

c) Hari Ke Tiga

46
(1) Ukur diameter disk antibiotic pada media MHA

(2) Membaca Hasil Uji API

(3) Pelaporan Hasil

b. Kultur Pus / Abses

1) Tujuan

Membiakkan dan mengidentifikasi jenis bakteri yang terdapat dalam

sampel.

2) Langkah Kerja Pemeriksaan Kultur Urine

a) Hari Pertama

(1) Tanam sampel PUS/Abses pada media NAP

(2) Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C

b) Hari Kedua

(1) Lakukan pewarnaan gram pada bakteri yang tumbuh pada media

NAP

(2) Jika ditemukan bakteri Bacil Gram (-) atau Coccus Gram (+),

maka dilanjutkan menanam ke media MHA

(3) Koloni yang ditanam di media MHA adalah koloni yang tumbuh di

kuadran IV, atau Kuadran III. Kuadran II dan I dianggap Bakteri

kontaminan.

(4) Lakukan uji senstitivtas dengan menambahkan disk antibiotic

pada media MHA

(5) Lakukan Uji Oksidase Jika ditemukan bakteri Gram (-)

(a) Jika Hasil Oksidase (+) maka di uji pada API 20 NE

(b) Jikas Hasil Oksidase (-) maka di uji pada API 20 E

(6) Lakukan Uji Katalase Jika ditemukan coccus Gram (+)

47
(a) Jika Hasil Katalase (+) maka di uji pada API Staph (0,5 Mc

Farland)

(b) Jikas Hasil Katalase (-) maka di uji pada API Strep (2 Mc

Farland)

c) Hari Ke Tiga

(1) Ukur diameter disk antibiotic pada media MHA

(2) Membaca Hasil Uji API

(3) Pelaporan Hasil

6. Pemeriksaan BTA

a. Tujuan

Untuk menemukan adanya kuman basil tahan asam (BTA) dalam

sputum(dahak) penderita.

b. Prinsip

Mycobacterium tuberculosis mempunyai sifat tahan terhadap

penghilangan warna dengan asam dan alcohol. Oleh karena itu disebut

pula basil tahan asam (BTA). BTA akan memberikan warna merah,

berbentuk batang dalam sediaan mikroskopis dahak dengan pewarnaan

Ziehl Neelsen.

c. Metode Pemeriksaan

Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan Ziehl Neelsen.

d. Alat dan Bahan

1) Alat yang digunakan :

a) Lidi

48
b) Kaca objek yang bersih tidak berminyak dan tidak bergores

c) Pensil kaca

d) Lampu spiritus

e) Pinset

f) Rak pewarna

g) Rak pengering

h) Mikroskop binokuler

i) Timer

2) Bahan yang digunakan :

a) Dahak/Sputum

b) Kit pewarnaan Ziehl Neelsen

(1) Larutan carbol fuchsin 1%.

(2) Larutan asam alcohol 3%

(3) Larutan ethylene blue 0,1%

c) Eter alcohol

d) Minyak Imersi

e. Prosedur Pemeriksaan

1) Pra Analitik

a) Cek jenis permintaan pemeriksaan pada job list.

b) Pengelolaan Sputum

(1) Siapkan Wadah untuk pengumpulan sputum

Syarat wadah yang dipakai :

(a) Bersih dan kering serta bermulut lebar (diameter 4-5 cm)

(b) Bertutup ulir minimal 3 dan dapat menutup rapat

(c) Bahan kuat dan tidak mudah bocor


49
(d) Transparan

(2) Pengumpulan sputum

Pengumpulan sputum dilakukan dengan cara S-P-S

(sewaktu-pagi-sewaktu) dan volume sputum yang diperlukan

masing-masing 3-5 ml.

(a) Dahak sewaktu hari 1 : Dahak pertama diambil saat

pasien berkunjung, beri pot dahak pada saat pasien

pulang untuk keperluan pengumpulan dahak pagi hari

berikutnya.

(b) Dahak pagi : Pasien mengeluarkan dahak kedua

pada pagi hari setelah bangun tidur dan membawa contoh

uji dahak ke laboratorium.

(c) Dahak sewaktu hari 2 : Kumpulkan dahak ketiga (dahak

sewaktu) di laboratorium pda saat pasien kembali ke

laboratorium pada hari kedua saat membawa dahak pagi.

(3) Cara pengambilan dahak

(a) Pasien diminta untuk berkumur dengan air sebelum

mengeluarkan dahak

(b) Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur.

(c) Pada saat pengeluaran dahak pasien dalam posisi berdiri,

tetapi bila tidak memungkinkan diminta duduk agak

condong ke depan.

(d) Paien diminta untuk tarik napas dalam 2-3 kali dan setiap

kali hembuskan napas dengan kuat.

50
(e) Buka tutup pot, dekatkan ke mulut, berdahak dengan kuat

dan masukkan ke dalam pot dahak.

(f) Tutup pot dengan rapat dengan cara memutar tutupnya.

(g) Pasien harus mencuci tangan dengan air dan sabun.

(h) Bila perlu hal diatas dapat diulang sampai mendapatkan

dahak yang berkualitas baik dan volume yang cukup (3-

5ml).

 Bagi pasien yang sulit mengeluarkan dahak, dapat

diatasi dengan cara :

 Anjurkan olahraga ringan lalu tarik napas dalam

beberapa kali dan bila terasa mau batuk, napas

ditahan selama mungkin lalu dibatukkan.

 Malam hari sebalum tidur danjurkan banyak minum air

hangat atau menelan 1 tablet GG ( gliseril guaiakolat)

200 mg.

(i) Dahak yang keluar ditampung dalam wadah yang

disediakan. Bersihkan bagian mulut wadah, kemudian

baru ditutup ( stelah diperiksa bhwa yang ditampung

benar-benar- dahak bukan ludah)

 Wadah diberi label yang berisi nama, alamat, tanggal

pengambilan, serta nama dikter pengirim.

(4) Pemeriksaan kelayakan sputum

(a) Kulaitas spesimen dahak

 Dahak mukoid ( dahak berlendir dan kental)

51
 Dahak mukopurulen (dahak kental berwarna kuning

kehijauan)

 Dahak purulen (kental dan lengket)

 Dahak bercampur darah

(b) Saat dahak diterima

 Periksa kualitas dahak :

o Volume

o Konsistensi

 Periksa identitas label pada pot dahak, sesuai dengan

data pada formulir permintaan pemeriksaan

laboratoruium.

 Apabila semua data telah lengkap, dahak siap

diperiksa dilaboratorium.

 Bila specimen jelek, pemeriksaan tetap dilakukan

dengan:

o Mengambil bagian yang paling mukopurulen/

kental kuning kehijauan.

o Diberi catatan bahwa “specimen tidak memenuhi

syarat/air liur”.

2) Analitik

a) Melakukan pemeriksaan BTA

(1) Cara pembuatan sediaan apusan darah

(a) Kaca objek diberi nomor kode pasien pada sisi kanan

kaca objek

52
(b) Plilih bagian dahak yang kental atau warna kuning

kehijauan atau daa perkejuan atau ada nanah atau darah.

Ambil sedikit bagian tersebut dengan memakai lidi.

(c) Ratakan (coiling) dengan gerakan spiral kecil-kecil diatas

kaca objek dengan ukuran sekitar 2-3 cm. Apusan dahak

jangan terlampau tebal atau terlampau tipis. Keringkan

pada suhu kamar selama 15-30 menit. Jangan membuat

gerakan spiral bila sediaan dahak sudah kering karena

kan menyebabkan aerososl.

(d) Lidi bekas pakai dimasukkan kedalam wadah yangberisi

caieran desinfektan natrium hipoklorit 0,5 % sebelum

dimusnahkan.

(e) Kemudian rekatkan/fiksasi. Gunakan pinset atau penjepit

kayu untuk memegang kaca. Pastikan apusan menghadap

ke atas. Lewatkan diatas nyala api Bunsen dengan cepat

sebanyak 3 kali. Pemanasan yang berlebihan akan

merusak hasil. Setelah itu sediaan langsung diwarnai

dengan pewarnaan Ziehl Neelsen.

(2) Cara pewarnaan Ziehl Neelsen

Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap

ke atas pad arak yang ditempatkan di atas bak cuci tau

baskom. Jika mewarnai lebih lebih dari 1 sediaan, beri jarak

minimal 1 jari.

53
Genangi seluruh permukaan sediaan dengan larutan carbol

fuchsin 1%.

(a) Panasi sediaan secara hati-hati di atas nyala api (bisa

menggunakan Bunsen atau sulut api, sulut api dibuat dari

kawat baja yang ujungnya dililit kain kasa yang diikat

kawat halus celupkan ke dalam spiritus/alkohol sebelum

dinyalakan) hingga muncul uap (jangan sampai mendidih).

Lalu biarkan menjadi dingin selama 5-10 menit.

(b) Bilas dengan air mengalir, jangan sampai ada percikan air

mengenai sediaan lain.

(c) Miringkan sediaan menggunakan penjepit/pinset untuk

membuang air pada sediaa.

(d) Genangi permukaan sediaan dengan asam alcohol 3%

sampai warna merah carbol fuchsin pada sediaan tidak

tampak lagi.

(e) Bilas dengan air mengalir, jangan sampai ada percikan air

mengenai sediaan lain.

(f) Genangi kembali permukaan sediaan dengan methylene

blue 0,1% dan diamkan selam 30 detik – 1 menit.

(g) Bilas dengan air mengalir, jangan sampai ada percikan air

mengenai sediaan lain.

(h) Keringkan sediaan pada rak pengering dalam suhu kamar.

3) Cara pembacaan

a) Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering diperiksa di

bawah mikroskop.

54
b) Gunakan lensa objektif 10x untuk menetapkan focus dan

menemukan lapang pandang.

c) Teteskan 1 tetes minyak imersi diatas sediaan, aplikator minyak

imersi tidak boleh menyentuh kaca objek.

d) Putarlah lensa objektif ke pembesran 100x dengan hati-hati ke

atas sediaan apus. Sesuaikan fokus dengan hati-hati sampai sel

terlihat jelas.

e) Carilah basil tahan asam yang oleh pewarnaan berwarna merah,

berbentuk batang langsing sedikit bengkok, bergranular atau

tidak, terpisah atau berpasangan tatu berkelompok dengan dasar

berwarna biru.

f) Periksalah sediaan dengan memperhatikan jumlah kuman, paling

sedikit dalam 100 lapangan pandang tau dalam waktu sekitar 10

menit dihitung dari ujung kiri ke ujung kanan.

g) Setelah pemeriksaan mikroskopis selesai, semua alat-alat dan

bahan-bahan terkontaminasi direndam dengan desinfektan

sebelum dimusnahkan.

4) Pasca Analitik

a) Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Pembacaan hasil pemeriksaan dilakukan secara sistimatik dengan

menggunakan skala International Union Against Tuberculosis and Lung Diseases

(IUALTD), sebagai berikut:

Apa yang terlihat Hasil Keterangan


Tidak ditemukan BTA / 100 LP Negatif Negatif
Ditemukan 1-9 BTA / 100 LP Scanty Tulis jumlahBTA
Ditemukan10–99 BTA 100 LP 1+ 1+
Ditemukan 1 – 10 BTA setiap 1
2+ 2+ 55
LP(minimal 50 LP)
Ditemukan≥10BTA dalam 1 LP
3+ 3+
(minimal20 LP)
7. Pemeriksaan Molekuler TCM COVID-19

a. Tujuan

Untuk mengetahui bahwa pasien tersebut terinfeksi virus SARS-

CoV-2 dengan cara mendeteksi RNA dari virus SARS-CoV-2

menggunakan cartridge khusus dengan waktu yang lebih cepat.

b. Prinsip

Pemeriksaan menggunakan metode TCM dilakukan secara

otomatis dan terintegrasi menggunakan realtime PCR dengan cartridge

sekali pakai, sehingga kontaminasi silang antar specimen dapat

diminimalkan

c. Alat dan Bahan :

1) Sampel Receiver

2) Test Base

3) centrigde transfer

4) Dakron Swab

5) hasil swab nasal pasien

6) Alat ID Now

d. Cara Kerja

1) Persiapan alat

a) Gunakan sarung tangan yang bersih

b) Biarkan semua sampel dan peralatan uji mencapai suhu kamar

c) Periksa apakah pellet reagen terlihat di bagian bawah tabung reaksi

sebelum memasukkan base test ke alat ID NOW (jangan gunakan

56
bse test jika pellet tidak terlihat di bagian bawah setiap tabung

reaksi)

2) Tahapan kerja

a) Nyalakan alat ID NOW dengan cara menekan tombol power di

samping alat.

b) Pilih menu Run Tes untuk melakukan pemeriksaan sampel

c) Masukkan identitas pasien baik dengan nama/RM/nomor

laboratorium,lalu klik √.

d) Masukkan blue sampel receiver ke dalam blue tempat blue sampel

receiver.

e) Tunggu sampel receiver melakukan pemanasan, jangan pindahkan

sampel receiver saat alat mulai melakukan proses pemanasan.

f) Alat swab (dakron) yang sudah dilakukan prosedur swab hidung,

tenggorokan atau nasofaring langsung dimasukkan ke dalam

sampel receiver setelah diberikan intruksi dari alat, sebelum itu

lepaskan segel foilnya

g) Tekan centrigde transfer berwarna putih ke dalam sampel receiver

biru sampai terdengar bunyi klik. Saat centrigde terpasang dengan

benar maka,indikaor orange dalam centrigde akan naik.

h) Kemudian lepaskan dan hubungkan centrigde transfer ke base test.

Saat centrigde terpasang dengan benar maka,indikator orange

dalam centrigde akan turun.

i) Alat ditutup, jangan buka penutup sampai muncul “test complete”

pada layar alat.

57
j) Hasil test akan keluar dilayar yang menunjukan hasil positif atau

pun negative menandakan tes telah selesai.

k) Tekan print untuk mencetak hasil test,lalu tekan menu test untuk

kembali ke layar utama.

l) Untuk mematikan alat tekan tombol powor yang terletak di pojok

kanan belakang alat.

3) Prosedur Quality Control Alat ID NOW

a) Klik menu QC

b) Klik COVID-19

c) Pilih tes QC yang akan dijalankan positif QC test atau negative QC

test

d) Konfirmasi tes

e) Konfirmasi jenis pengujian agar sesuai dengan sampel QC yang

diinginkan, yang berisi COVID-19 test, positif QC test atau negative

QC test, QC sampel ID, dan N/A. Kemudian klik OK setelah itu ikuti

petunjuk yang ada pada layar.

4) Interpretasi Hasil

Ketika tessudah selesai maka, hasil akan terlihatpada layar alat.

a) COVID-19 Positif

Hasil yang positif tidak menutup kemungkinan terdapat

infeksi atau ko-infeksi virus lain dalam sampel

b) COVID-19 Negatif

Hasil negative tidak menutup kemungkinan ko-infeksi dengan

pathogen lain.

c) RNA virus COVID-19 tidak ditemukan

58
Ulangi pengujian sampel menggunakan sampel baru. Jika

diproleh hasil yang tidak valid berulang kali, hasil harus dikonfirmasi

dengan metode lain sebelum melaporkan hasil.

8. Pemeriksaan IchromaTM PSA

a. Tujuan
Tes PSA adalah tes darah yang sering digunakan untuk skrining

kanker prostat, baik pada pria yang sudah merasakan gejala maupun yang

belum sebagai salah satu cara deteksi dini penyakit ini. Tes ini mengukur

jumlah Prostat Specific Antigen (PSA) dalam darah Anda.

b. Metode Pemeriksaan
Tes ini menggunakan metode sandwich immunodetection.

c. Prinsip
Antibodi detektor dalam buffer berikatan dengan antigen dalam

sampel, membentuk kompleks antigen-antibodi, dan bermigrasi ke matriks

nitroselulosa untuk ditangkap oleh antibodi amobil lainnya pada strip tes.

Semakin banyak antigen dalam sampel membentuk kompleks antigen-

antibodi yang lebih banyak dan menyebabkan intensitas sinyal fluoresensi

yang lebih kuat pada antibodi detektor, yang diproses oleh instrumen untuk

tes ichroma" untuk menunjukkan konsentrasi PSA dalam sampel.

d. Alat dan Bahan :


1. Sampel whole blood / serum

2. Centrigde

3. Chip ichromaTM APS

4. pipet transfer

5. buffer detection

6. yellow tip
59
e. Cara Kerja

a) pengumpulan dan pengolahan sampel

Jenis sampel untuk ichroma PSA adalah darah

utuh/serum/plasma manusia.

1. Disarankan untuk menguji sampel dalam waktu 24 jam setelah

pengumpulan. Serum atau plasma harus dipisahkan dari bekuan

darah dengan sentrifugasi dalam waktu 3 jam setelah pengambilan

darah lengkap. Jika penyimpanan lebih lama diperlukan,

misalnya :jika tes tidak dapat dilakukan dalam waktu 24 jam, serum

atau piasma harus segera dibekukan di bawah-20 C. Penyimpanan

beku sampel hingga 3 bulan tidak mempengaruhi kualitas hasil.

2. Namun, sampel darah utuh tidak boleh disimpan dalam freezer.

3. Setelah sampel dibekukan, sampel harus dicairkan satu kali dan

hanya untuk satu pengujian, karena pembekuan dan pencairan

berulang dapat mengakibatkan perubahan nilai pengujian.

4. Sampel darah kapiler harus dikumpulkan sebagai berikut:

- Posisikan tangan dengan telapak menghadap ke atas. Darah

biasanya harus diambil dari jari tengah atau jari manis tangan

yang tidak dominan.Terapkan tekanan intermiten ke arah

ujungnya.

- Bersihkan ujung jari dengan kapas alkohol. Biarkan jari benar-

benar kering karena darah tidak akan menetes jika tempat

tusukan lembab karena sisa alkohol di ujung jari dapat

mengencerkan sampel darah dan mempengaruhi hasil tes.

60
- Pegang jari dan tusuk ujung jari dengan menekan kuat lanset

steril baru pada posisi tidak di tengah.

- Seka tetesan darah pertama dengan bola kapas kasa steril.

- Pijat jari ke arah ujungnya untuk membentuk setetes darah

baru. Darah akan mudah keluar jika jari dipegang lebih rendah

dari siku.

- Pegang gagang pipa kapiler dan sentuhkan mulut kapiler

hingga meneteskan darah

- .Biarkan darah mengisi tabung kapiler sepenuhnya.

- Kadang-kadang mungkin perlu untuk memijat jari lagi untuk

setetes darah tambahan untuk mengisi tabung kapiler.

b) Tahapan kerja

1. Sambungkan alat pada aliran listrik .

2. Periksa isi ichroma PSA: Sealed Cartridge, Detection Buffer

Tubes, ID Chip dan Capillary Tubes.

3. Pastikan nomor lot kartrid cocok dengan nomor chip ID serta

buffer deteksi.

4. Simpan kartrid yang tertutup rapat (jika disimpan dalam lemari

es) dan tabung penyangga deteksi pada suhu kamar selama

minimal 30 menit sebelum pengujian.

5. Tempatkan kartrid pada permukaan yang bersih, bebas debu,

dan rata.

6. Nyalakan instrumen untuk tes ichroma dengan menekan tombol

power.

7. Tekan tombol 'Pilih' pada instrumen untuk tes ichromaM.

61
8. Klik “single test” ( untuk pemeriksaan tunggal ). Jika sampel

lebih dari satu klik “multi test”.

9. Masukkan Chip ID ke port chip ID instrumen untuk pengujian

ichromaTM. Lalu klik next.

10. Masukan ID pasien. Kemudian Klik next

11. Pipet sampel sebanyak 75 ul (serum manusia/plasma/kontrol)

menggunakan pipet transfer ke tabung yang berisi buffer

deteksi.

12. Tutup penutup tabung penyangga deteksi dan campur sampel

secara menyeluruh dengan mengocoknya sekitar 10 kali.

(Campuran sampel harus segera digunakan.)

13. Pipet 75 ul campuran sampel dan tuangkan ke dalam lubang

sampel pada kartrid.

14. Biarkan kartrid berisi sampel pada suhu kamar selama 15

menit. Pindai kartrid yang berisi sampel segera setelah waktu

inkubasi berakhir. Jika tidak, itu akan menyebabkan hasil tes

yang tidak tepat.

15. Untuk memindai kartrid yang diisi sampel, masukkan ke dalam

wadah kartrid instrumen untuk tes ichroma". Pastikan orientasi

kartrid yang benar sebelum mendorongnya sepenuhnya ke

dalam wadah kartrid, Tanda panah telah ditandai pada kartrid .

16. Tekan tombol 'Pilih' pada instrumen untuk tes ichroma untuk

memulai proses pemindaian.

17. Instrumen untuk tes ichromaTM akan segera mulai memindai

kartrid yang diisi sampel.

62
18. Baca hasil tes di layar tampilan instrumen untuk tes

ichromaTM.

c) Prosedur Quality Control Alat IchromaTM.

1.Tes kontrol kualitas adalah bagian dari praktik pengujian yang

baik untuk mengkonfirmasi hasil yang diharapkan dan validitas

pengujian dan harus dilakukan secara berkala.

2. Pengujian kontrol harus dilakukan segera setelah membuka lot

pengujian baru untuk memastikan kinerja pengujian tidak

berubah.

3. Uji kendali mutu juga harus dilakukan setiap kali ada pertanyaan

mengenai keabsahan hasil uji.

4. Bahan kontrol tidak disediakan dengan ichromaTM PSA. Untuk

informasi lebih lanjut mengenai mendapatkan bahan kontrol,

hubungi Divisi Penjualan Boditech Med Inc. untuk bantuan.

(Silakan lihat instruksi untuk penggunaan bahan kontrol.)

d) Interpretasi Hasil

1. Instrumen untuk tes ichromaTM menghitung hasil tes secara

otomatis dan menampilkan konsentrasi PSA sampel uji dalam

satuan ng/mL.

2. Batas (nilai referensi): 4,00 ng/mL. Jika hasil tes di atas 4,00

ng/mL, harap segera hubungi dokter Anda untuk pemeriksaan lebih

lanjut. Hasil tes di bawah 4,00 ng/mL tidak sepenuhnya

menyingkirkan kemungkinan gangguan prostat.

3. nilai normal :

63
- 0,1-100 ng/mL (untuk serum/plasma)

- 0,5-100 ng/mL (untuk darah lengkap)

64
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktik Belajar Lapangan (PBL) dilaksanakan pada tanggal 1 November 2021

sampai 30 November 2021 yang bertempat di Laboratorium Rumah Sakit Biomedika

dengan jumlah mahasiswa sebanyak 12 orang. Penyerahan mahasiswa PBL

dilaksanakan pada tanggal 1 November 2021.

Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Biomedika dibuka selama 24 jam

setiap harinya. Selama 1 bulan kami berada di laboratorium Rumah Sakit, waktu

piket selama 6-12 jam perhari, yang dibagi menjadi 4 bagian yaitu piket pagi pada

pukul 08.00 - 02.00 WITA (6 jam), piket siang pada pukul 02.00 - 20.00 (6 jam) dan

piket malam pada pukul 20.00 - 08.00 WITA (12 jam).

Dalam kegiatan ini, kami Mahasiswa DIV-TLM Poltekkes Mataram diberikan

kesempatan dan kepercayaan baik dalam administrasi pasien (penginputan sampel

masuk dan hasil keluar) pengambilan sampel maupun pengerjaan sampel, meskipun

demikian kami tetap berada dibawah pengawasan dan bimbingan dari petugas

laboratorium Rumah Sakit Biomedika.Rumah Sakit memiliki pelayanan rawat inap

dan rawat jalan. Pasien rawat inap pengambilan sampel darah dilakukan oleh

petugas laboratorium yang blankonya disediakan di ruang jaga perawat, sedangkan

untuk pasien yang berasal dari poli, datang ke laboratorium dengan membawa

blanko pemeriksaan yang berasal dari poli masing-masing, kemudian dilakukan

pengambilan sampel oleh petugas laboratorium serta dilakukan pemeriksaan

sampel. Khusus untuk pasien COVID-19 yang akan melakukan pemeriksaan PCR di

ruang rawat inap atau pasien yang datang langsung ke laboratorium maupun IGD,

65
sampel swab nasofaring diambil oleh petugas laboratorium dengan pakaian APD

lengkap kemudian sampel dirujuk ke Rumah Sakit Mataram Medical Center.

Rumah Sakit Biomedika merupakan laboratorium yang melayani berbagai

jenis parameter pemeriksaan diantaranya, pemeriksaan Hematologi yang terdiri dari

pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan Hemostatis yang terdiri dari PT dan aPTT,

Bleeding Time, Clotting Time dan INR, pemeriksaan golongan darah, Pemeriksaan

Kimia darah yang terdiri dari Gula darah, Kreatinin, Ureum, Uric Acid, Bilirubin,

SGOT SGPT, Gamma GT, Albumin, HbA1c, Pemeriksaan Urinalisis yang terdiri dari

urine rutin, sedimen urine, tes NAPZA dan PP Test. Pemeriksaan Imunoserologi

yang terdiri dari pemeriksaan widal, pemeriksaan malaria Pemeriksaan ICT, HbsAg,

Anti HBs, anti HCV, IgM salmonella, ICT anti TB, NS1, IgM/IgG Anti Dengue,

Pemeriksaan rapid antigen COVID-19, pemeriksaan rapid IgM/IgG antibody COVID-

19, Pemeriksaan Malaria, Pemeriksaan Parasit dan Analisa Feses rutin,

Pemeriksaan Mikrobiologi terdiri dari pemeriksaan BTA (Pewarnaan Ziehl Nelsoon)

Dan kultur.

Tata letak alat di Laboratorium Rumah Sakit Biomedika tertata rapi dan

tempat bagi pekerja nyaman karena terdapat ruagan tersendiri untuk makan dan

istirahat bagi petugas Laboratorium, sehingga memberikan kenyamanan dalam

bekerja dan tidak mengganggu pekerja lain saat melakukan pekerjaan. Kebersihan

yang sangat diutamakan, setiap pagi, siang dan malam ruangan dibersihkan (plastik

sampah infeksius maupun non infeksius selalu diganti), sehingga meminimalisir

terjadinnya infeksi terhadap pegawai laboratorium.

Di laboratorium Rumah Sakit Biomedika, hampir semua alat otomatis seperti

alat kimia darah, alat Darah Lengkap (DL), alat elektrolit, alat urinalisa, alat vidas

66
dan alat pemeriksaan PT dan aPTT yang tetap dilakukan QC setiap Pagi, sehingga

alat bisa beroperasi dengan baik dan mengeluarkan hasil yang akurat.

Dari Hasil Praktik Lapangan yang dilaksnakan Jumlah pasien yang

melakukan pemeriksaan sejak tanggal 25 Maret – 7 Mei 2021 yakni berjumlah 2112

pasien, dengan variasi pemeriksaan.

Secara Umum Praktik Kerja Lapangan yang berlangsung, terhitung dari

tanggal 25 Maret sampai dengan tanggal 8 Mei 2021 berjalan dengan lancar.

Namun ada beberapa hambatan yang kami alami dalam pelaksanaan PKL, antara

lain :

1. Beberapa alat otomatis yang kehabisan reagennya pada saat akan melakukan
pemeriksaan seperti alat Hemostasis
2. Banyak alat otomatis yang mengalami gangguan seperti alat Sentrifuge
3. Adanya target PKL yang belum terpenuhi.
4. Kurang terlatihnya mahasiswa dalam pengambilan sampel darah pada bayi
maupun balita.
Adapun pemecahan masalah yang dapat dilakukan yakni :

1. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan stock reagen setiap minggu, sehingga ketika


akan melakukan pemeriksaan tidak terjadi kehabisan reagen.
2. Dalam mengambil sampel pada bayi dan balita mahasiswa di dampingi dan
diarahkan oleh pembimbing lapangan sehingga didapatkan sampel yang
memenuhi syarat untuk suatu pemeriksaan.
3. Alat yang gangguan sebaiknya segera diperbaiki untuk memudahkan petugas
laboratorium pada saat melakukan sentrifuge darah, terutama pada
pemeriksaan hemostasis yang memerlukan waktu 15 menit untuk sentrifuge
agar waktu yang terdapat pada alat dapat berjalan baik.

67
Hari/
No. Bagian Kegiatan/Pemeriksaan Jumlah Petugas
Tanggal
1. Senin, - Memasukkan data pasien ke dalam
- Abdy
01/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
Rasuludin
komputer yang tersedia.
- Registrasi 29 - Bq. Winda
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
Kirana Tamara
ke dalam sistem informasi
Putri
laboratorium.
- Nindya Putri
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
Novianti
- Pengolahan mendapatkan serum.
28 - Ni Made
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk
Septiana
mendapatkan sedimen urine.
Aryani
a. Darah Lengkap 29
- Dini Islamiyati
b. Laju Endap Darah (LED) -
- Hematologi - Zurriyatun
c. Bleeding Time/Clotting Time 1
Toyyibah
d. PT/APTT 1
a. HBsAg 13
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Khusnul
d. Anti HCV 2
- Serologi Khotimah
e. Anti HP 18
- Intan Paramita
f. HIV 1
g. Widal 5
h. Rapid Antigen COVID-19 -
a. Albumin 8
b. Glukosa 28
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 20
e. Kreatinin 24
- Rizkinta
f. Ureum 24
Rohadatul Aisy
- Kimia darah g. Asam Urat 18
- Rohyatul
h. Kolesterol 15
Ainun Fitra A.
i. Trigliserida 14
j. HDL/LDL 1
k. Urine Lengkap 4
l. HbA1c 1
m. Elektrolit 7
- Meliana
Khutami
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 2
- Ika
Fujirahmawati
2. Selasa, - Registrasi - Memasukkan data pasien ke dalam 6 - Abdy
02/11/21 sistem informasi laboratorium melalui Rasuludin
68
komputer yang tersedia.
- Bq. Winda
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
Kirana Tamara
ke dalam sistem informasi
Putri
laboratorium.
- Nindya Putri
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
Novianti
- Pengolahan mendapatkan serum.
5 - Ni Made
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk
Septiana
mendapatkan sedimen urine.
Aryani
a. Darah Lengkap 6
- Dini Islamiyati
b. Laju Endap Darah (LED) -
- Hematologi - Zurriyatun
c. Bleeding Time/Clotting Time -
Toyyibah
d. PT/APTT -
a. HBsAg -
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Khusnul
d. Anti HCV -
- Serologi Khotimah
e. Anti HP -
- Intan Paramita
f. HIV -
g. Widal -
h. Rapid Antigen COVID-19 2
a. Albumin -
b. Glukosa 2
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 1
e. Kreatinin 1
- Rizkinta
f. Ureum 1
Rohadatul Aisy
- Kimia darah g. Asam Urat 1
- Rohyatul
h. Kolesterol -
Ainun Fitra A.
i. Trigliserida -
j. HDL/LDL -
k. Urine Lengkap 2
l. HbA1c -
m. Elektrolit 3
- Meliana
Khutami
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 1
- Ika
Fujirahmawati
3. Rabu, - Memasukkan data pasien ke dalam
03/11/21 sistem informasi laboratorium melalui - Meliana
komputer yang tersedia. Khutami
- Registrasi 24
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien - Ika
ke dalam sistem informasi Fujirahmawati
laboratorium.
- Pengolahan - Menyentrifugasi sampel darah untuk 24 - Abdy
sampel mendapatkan serum. Rasuludin
69
- Bq. Winda
- Menyentrifugasi sampel urine untuk
Kirana Tamara
mendapatkan sedimen urine.
Putri
a. Darah Lengkap 23 - Nindya Putri
b. Laju Endap Darah (LED) - Novianti
- Hematologi - Ni Made
c. Bleeding Time/Clotting Time -
Septiana
d. PT/APTT - Aryani
a. HBsAg 8
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Dini Islamiyati
d. Anti HCV 5
- Serologi - Zurriyatun
e. Anti HP 10
Toyyibah
f. HIV -
g. Widal 1
h. Rapid Antigen COVID-19 2
a. Albumin 2
b. Glukosa 24
c. Bilirubin 2
d. SGOT/SGPT 17
e. Kreatinin 15
f. Ureum 15 - Khusnul
- Kimia darah g. Asam Urat 14 Khotimah
h. Kolesterol 10 - Intan Paramita
i. Trigliserida 10
j. HDL/LDL 3
k. Urine Lengkap 4
l. HbA1c 5
m. Elektrolit 2
- Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 -
- Rohyatul
Ainun Fitra A.
4. Kamis, - Memasukkan data pasien ke dalam
04/11/21 sistem informasi laboratorium melalui - Meliana
komputer yang tersedia. Khutami
- Registrasi 8
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien - Ika
ke dalam sistem informasi Fujirahmawati
laboratorium.
- Abdy
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
Rasuludin
- Pengolahan mendapatkan serum.
6 - Bq. Winda
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk
Kirana Tamara
mendapatkan sedimen urine.
Putri
a. Darah Lengkap 8 - Nindya Putri
- Hematologi
b. Laju Endap Darah (LED) - Novianti
70
c. Bleeding Time/Clotting Time -
d. PT/APTT - Ni Made
-
Septiana
a. HBsAg -
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Dini Islamiyati
d. Anti HCV -
- Serologi - Zurriyatun
e. Anti HP 2
Toyyibah
f. HIV -
g. Widal -
h. Rapid Antigen COVID-19 5
a. Albumin -
b. Glukosa 8
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 5
e. Kreatinin 6
f. Ureum 5 - Khusnul
- Kimia darah g. Asam Urat 4 Khotimah
h. Kolesterol 5 - Intan Paramita
i. Trigliserida 3
j. HDL/LDL 2
k. Urine Lengkap 1
l. HbA1c 1
m. Elektrolit 1
- Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 -
- Rohyatul
Ainun Fitra A.
5. Jumat, - Memasukkan data pasien ke dalam
05/11/21 sistem informasi laboratorium melalui - Rizkinta
komputer yang tersedia. Rohadatul Aisy
- Registrasi 16
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien - Rohyatul
ke dalam sistem informasi Ainun Fitra A.
laboratorium.
- Menyentrifugasi sampel darah untuk - Meliana
- Pengolahan mendapatkan serum. Khutami
16
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk - Ika
mendapatkan sedimen urine. Fujirahmawati
a. Darah Lengkap 14 - Abdy
b. Laju Endap Darah (LED) - Rasuludin
- Hematologi - Bq. Winda
c. Bleeding Time/Clotting Time -
Kirana Tamara
d. PT/APTT - Putri
a. HBsAg 2 - Nindya Putri
- Serologi b. HBeAg - Novianti
c. Anti HBE - - Ni Made
71
d. Anti HCV 1
e. Anti HP 3
f. HIV -
Septiana
g. Widal 2
Aryani
h. Rapid Antigen COVID-19 3
a. Albumin 5
b. Glukosa 16
c. Bilirubin 1
d. SGOT/SGPT 10
e. Kreatinin 8
f. Ureum 8 - Dini Islamiyati
- Kimia darah g. Asam Urat 11 - Zurriyatun
h. Kolesterol 10 Toyyibah
i. Trigliserida 8
j. HDL/LDL 1
k. Urine Lengkap 7
l. HbA1c 2
m. Elektrolit 3
- Khusnul
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - Khotimah
- Intan Paramita
6. Sabtu, - Memasukkan data pasien ke dalam
06/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
komputer yang tersedia. - Rizkinta
- Registrasi 17
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien Rohadatul Aisy
ke dalam sistem informasi
laboratorium.
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
- Pengolahan mendapatkan serum. - Meliana
7
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk Khutami
mendapatkan sedimen urine.
a. Darah Lengkap 2
b. Laju Endap Darah (LED) - - Abdy
- Hematologi
c. Bleeding Time/Clotting Time - Rasuludin
d. PT/APTT 1
a. HBsAg 1
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
d. Anti HCV - - Nindya Putri
- Serologi
e. Anti HP - Novianti
f. HIV -
g. Widal -
h. Rapid Antigen COVID-19 10
- Kimia darah a. Albumin 1 - Dini Islamiyati
b. Glukosa 7
c. Bilirubin -
72
d. SGOT/SGPT 3
e. Kreatinin 2
f. Ureum 2
g. Asam Urat -
h. Kolesterol 1
i. Trigliserida 1
j. HDL/LDL 1
k. Urine Lengkap 2
l. HbA1c -
m. Elektrolit 3
- Khusnul
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 -
Khotimah
7. Minggu, - Memasukkan data pasien ke dalam
07/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
komputer yang tersedia. - Rohyatul
- Registrasi 7
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien Ainun Fitra A.
ke dalam sistem informasi
laboratorium.
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
- Pengolahan mendapatkan serum. - Ika
1
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk Fujirahmawati
mendapatkan sedimen urine.
a. Darah Lengkap 1
- Bq. Winda
b. Laju Endap Darah (LED) -
- Hematologi Kirana Tamara
c. Bleeding Time / Clotting Time -
Putri
d. PT/APTT -
a. HBsAg -
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Ni Made
d. Anti HCV -
- Serologi Septiana
e. Anti HP -
Aryani
f. HIV -
g. Widal -
h. Rapid Antigen COVID-19 5
- Kimia klinik a. Albumin - - Zurriyatun
b. Glukosa 1 Toyyibah
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT -
e. Kreatinin -
f. Ureum -
g. Asam Urat -
h. Kolesterol -
i. Trigliserida -
j. HDL/LDL -
k. Urine Lengkap -
l. HbA1c -
m. Elektrolit -
73
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - - Intan Paramita
8. Senin, - Memasukkan data pasien ke dalam
08/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
- Khusnul
komputer yang tersedia.
- Registrasi 81 Khotimah
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
- Intan Paramita
ke dalam sistem informasi
laboratorium
- Menyentrifugasi sampel darah untuk - Rizkinta
- Pengolahan mendapatkan serum. Rohadatul Aisy
22
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk - Rohyatul
mendapatkan sedimen urine. Ainun Fitra A.
a. Darah Lengkap 23 - Meliana
b. Laju Endap Darah (LED) - Khutami
- Hematologi
c. Bleeding Time / Clotting Time - - Ika
d. PT/APTT - Fujirahmawati
a. HBsAg -
b. HBeAg 1
- Abdy
c. Anti HBE -
Rasuludin
d. Anti HCV -
- Serologi - Bq. Winda
e. Anti HP -
Kirana Tamara
f. HIV -
Putri
g. Widal 2
h. Rapid Antigen COVID-19 58
a. Albumin 8
b. Glukosa 22
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 16
e. Kreatinin 18 - Nindya Putri
f. Ureum 19 Novianti
- Kimia klinik g. Asam Urat 15 - Ni Made
h. Kolesterol 16 Septiana
i. Trigliserida 16 Aryani
j. HDL/LDL 3
k. Urine Lengkap 6
l. HbA1c 1
m. Elektrolit 4
- Dini Islamiyati
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - - Zurriyatun
Toyyibah
9. Selasa, - Memasukkan data pasien ke dalam
09/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
- Khusnul
komputer yang tersedia.
- Registrasi 32 Khotimah
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
- Intan Paramita
ke dalam sistem informasi
laboratorium.
- Pengolahan - Menyentrifugasi sampel darah untuk - Rizkinta
4
sampel mendapatkan serum. Rohadatul Aisy

74
- Menyentrifugasi sampel urine untuk - Rohyatul
mendapatkan sedimen urine. Ainun Fitra A.
a. Darah Lengkap 8 - Meliana
b. Laju Endap Darah (LED) - Khutami
- Hematologi
c. Bleeding Time / Clotting Time - - Ika
d. PT/APTT - Fujirahmawati
a. HBsAg -
b. HBeAg -
- Abdy
c. Anti HBE -
Rasuludin
d. Anti HCV -
- Serologi - Bq. Winda
e. Anti HP -
Kirana Tamara
f. HIV -
Putri
g. Widal 1
h. Rapid Antigen COVID-19 20
a. Albumin -
b. Glukosa 4
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 2
e. Kreatinin 3 - Nindya Putri
f. Ureum 3 Novianti
- Kimia klinik g. Asam Urat 3 - Ni Made
h. Kolesterol 3 Septiana
i. Trigliserida 3 Aryani
j. HDL/LDL 3
k. Urine Lengkap 1
l. HbA1c 1
m. Elektrolit 1
- Dini Islamiyati
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - - Zurriyatun
Toyyibah
10. Rabu, - Memasukkan data pasien ke dalam
10/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
- Dini Islamiyati
komputer yang tersedia.
- Registrasi 165 - Zurriyatun
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
Toyyibah
ke dalam sistem informasi
laboratorium.
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
- Khusnul
- Pengolahan mendapatkan serum.
100 Khotimah
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk
- Intan Paramita
mendapatkan sedimen urine.
a. Darah Lengkap 85 - Rizkinta
b. Laju Endap Darah (LED) Rohadatul Aisy
- Hematologi
c. Bleeding Time / Clotting Time - Rohyatul
d. PT/APTT Ainun Fitra A.
a. HBsAg 2
- Meliana
- Serologi b. HBeAg
Khutami
c. Anti HBE
75
d. Anti HCV
e. Anti HP 8
f. HIV
- Ika
g. Widal
Fujirahmawati
h. Rapid Antigen COVID-19 50
a. Albumin 3
b. Glukosa 70
c. Bilirubin 3
d. SGOT/SGPT 71
e. Kreatinin 22 - Abdy
f. Ureum 10 Rasuludin
- Kimia klinik g. Asam Urat 67 - Bq. Winda
h. Kolesterol 66 Kirana Tamara
i. Trigliserida 66 Putri
j. HDL/LDL 14
k. Urine Lengkap 30
l. HbA1c 2
m. Elektrolit 3
- Nindya Putri
Novianti
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - - Ni Made
Septiana
Aryani
11 Kamis, - Memasukkan data pasien ke dalam
11/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
- Dini Islamiyati
komputer yang tersedia.
- Registrasi 75 - Zurriyatun
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
Toyyibah
ke dalam sistem informasi
laboratorium.
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
- Khusnul
- Pengolahan mendapatkan serum.
13 Khotimah
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk
- Intan Paramita
mendapatkan sedimen urine.
a. Darah Lengkap 14 - Rizkinta
b. Laju Endap Darah (LED) - Rohadatul Aisy
- Hematologi
c. Bleeding Time / Clotting Time - - Rohyatul
d. PT/APTT 1 Ainun Fitra A.
a. HBsAg -
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Meliana
d. Anti HCV -
Khutami
- Serologi e. Anti HP 1
- Ika
f. HIV -
Fujirahmawati
g. Widal 1
h. Rapid Antigen COVID-19 48
i. Ns1 1
a. Albumin -
76
b. Glukosa 13
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 8
e. Kreatinin 4
- Abdy
f. Ureum 3
Rasuludin
g. Asam Urat 9
- Kimia klinik - Bq. Winda
h. Kolesterol 8
Kirana Tamara
i. Trigliserida -
- Putri
j. HDL/LDL 2
k. Urine Lengkap 11
l. HbA1c -
m. Elektrolit 1
- Nindya Putri
Novianti
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - - Ni Made
Septiana
Aryani
12. Jumat, - Memasukkan data pasien ke dalam
- Nindya Putri
12/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
Novianti
komputer yang tersedia.
- Registrasi 71 - Ni Made
- Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
Septiana
ke dalam sistem informasi
Aryani
laboratorium.
- Menyentrifugasi sampel darah untuk
- Dini Islamiyati
- Pengolahan mendapatkan serum.
15 - Zurriyatun
sampel - Menyentrifugasi sampel urine untuk
Toyyibah
mendapatkan sedimen urine.
a. Darah Lengkap 12
- Khusnul
b. Laju Endap Darah (LED) -
- Hematologi Khotimah
c. Bleeding Time / Clotting Time -
- Intan Paramita
d. PT/APTT -
a. HBsAg 2
b. HBeAg -
c. Anti HBE - - Rizkinta
d. Anti HCV 1 Rohadatul Aisy
- Serologi
e. Anti HP 3 - Rohyatul
f. HIV - Ainun Fitra A.
g. Widal -
h. Rapid Antigen COVID-19 48
- Kimia klinik a. Albumin 2 - Meliana
b. Glukosa 11 Khutami
c. Bilirubin 1 - Ika
d. SGOT/SGPT 8 Fujirahmawati
e. Kreatinin 7
f. Ureum 7
g. Asam Urat 8
h. Kolesterol 9
i. Trigliserida 9
77
j. HDL/LDL 2
k. Urine Lengkap 5
l. HbA1c -
m. Elektrolit -
- Abdy
Rasuludin
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri
13. Sabtu, - Memasukkan data pasien ke
13/11/21 dalam sistem informasi
laboratorium melalui komputer - Ni Made
yang tersedia.
- Registrasi 8 Septiana
- Memasukkan hasil pemeriksaan
Aryani
pasien ke dalam sistem informasi
laboratorium.

- Menyentrifugasi sampel darah


untuk mendapatkan serum.
- Pengolahan - Zurriyatun
- Menyentrifugasi sampel urine 5
sampel Toyyibah
untuk mendapatkan sedimen
urine.
a. Darah Lengkap 5
b. Laju Endap Darah (LED) -
- Hematologi - Intan Paramita
c. Bleeding Time / Clotting Time 2
d. PT/APTT 1
a. HBsAg 4
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
d. Anti HCV - - Rohyatul
- Serologi
e. Anti HP - Ainun Fitra A.
f. HIV 1
g. Widal 1
h. Rapid Antigen COVID-19 34
a. Albumin -
b. Glukosa 5
c. Bilirubin 2
d. SGOT/SGPT 2
e. Kreatinin 4
f. Ureum 4
- Ika
- Kimia klinik g. Asam Urat -
Fujirahmawati
h. Kolesterol -
i. Trigliserida 1
j. HDL/LDL -
k. Urine Lengkap -
l. HbA1c -
m. Elektrolit
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 - - Bq. Winda
78
Kirana Tamara
Putri
14. Minggu, - Memasukkan data pasien ke dalam
14/11/21 sistem informasi laboratorium melalui
- Nindya Putri
- Registrasi komputer yang tersedia. 3
Novianti
-Memasukkan hasil pemeriksaan pasien
ke dalam sistem informasi laboratorium.
- Menyentrifugasi sampel darah
untuk mendapatkan serum.
- Pengolahan
- Menyentrifugasi sampel urine 2 - Dini Islamiyati
sampel
untuk mendapatkan sedimen
urine.
a. Darah Lengkap 2
b. Laju Endap Darah (LED) - - Khusnul
- Hematologi
c. Bleeding Time / Clotting Time - Khotimah
d. PT/APTT -
a. HBsAg 1
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
d. Anti HCV - - Rizkinta
- Serologi
e. Anti HP - Rohadatul Aisy
f. HIV -
g. Widal -
h. Rapid Antigen COVID-19 32
a. Albumin -
b. Glukosa 1
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 1
e. Kreatinin 1
f. Ureum 1
- Meliana
- Kimia klinik g. Asam Urat -
Khutami
h. Kolesterol -
i. Trigliserida -
j. HDL/LDL -
k. Urine Lengkap -
l. HbA1c -
m. Elektrolit -
- Abdy
- Mikrobiologi a. TCM COVID-19 -
Rasuludin
15. Senin, - Memasukkan data pasien ke
15/11/21 dalam sistem informasi - Abdy
laboratorium melalui komputer
Rasuludin
yang tersedia.
- Registrasi 27 - Bq. Winda
- Memasukkan hasil pemeriksaan
Kirana Tamara
pasien ke dalam sistem informasi
laboratorium. Putri

- Pengolahan - Menyentrifugasi sampel darah 21 - Nindya Putri


79
untuk mendapatkan serum. Novianti
- Menyentrifugasi sampel urine - Ni Made
sampel
untuk mendapatkan sedimen Septiana
urine. Aryani
a. Darah Lengkap 17
- Dini Islamiyati
b. Laju Endap Darah (LED) 1
- Hematologi - Zurriyatun
c. Bleeding Time / Clotting Time -
Toyyibah
d. PT/APTT -
a. HBsAg 6
b. HBeAg 1
c. Anti HBE 1
- Khusnul
d. Anti HCV -
- Serologi Khotimah
e. Anti HP 4
- Intan Paramita
f. HIV 1
g. Widal 1
h. Rapid Antigen COVID-19 36
a. Albumin 2
b. Glukosa 21
c. Bilirubin 2
d. SGOT/SGPT 13
e. Kreatinin 11
- Rizkinta
f. Ureum 11
Rohadatul Aisy
- Kimia klinik g. Asam Urat 12
- Rohyatul
h. Kolesterol 12
Ainun Fitra A.
i. Trigliserida 11
j. HDL/LDL 4
k. Urine Lengkap 11
l. HbA1c 4
m. Elektrolit -
a. TCM COVID-19 - Meliana
Khutami
- Mikrobiologi -
- Ika
Fujirahmawati
16. Selasa, - Memasukkan data pasien ke
16/11/21 dalam sistem informasi - Abdy
laboratorium melalui komputer
Rasuludin
yang tersedia.
- Registrasi 10 - Bq. Winda
- Memasukkan hasil pemeriksaan
Kirana Tamara
pasien ke dalam sistem informasi
laboratorium. Putri

- Menyentrifugasi sampel darah - Nindya Putri


untuk mendapatkan serum. Novianti
- Pengolahan - Menyentrifugasi sampel urine 10 - Ni Made
sampel untuk mendapatkan sedimen Septiana
urine. Aryani
- Hematologi a. Darah Lengkap 5 - Dini Islamiyati
b. Laju Endap Darah (LED) -
80
c. Bleeding Time / Clotting Time -
d. PT/APTT - - Zurriyatun
a. HBsAg -
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Khusnul
d. Anti HCV -
- Serologi Khotimah
e. Anti HP -
- Intan Paramita
f. HIV -
g. Widal -
h. Rapid Antigen COVID-19 33
a. Albumin 1
b. Glukosa 10
c. Bilirubin 3
d. SGOT/SGPT 3
e. Kreatinin 5
- Rizkinta
f. Ureum 5
Rohadatul Aisy
- Kimia klinik g. Asam Urat 5
- Rohyatul
h. Kolesterol 3
Ainun Fitra A.
i. Trigliserida 3
j. HDL/LDL 1
k. Urine Lengkap 1
l. HbA1c -
m. Elektrolit 1
a. TCM COVID-19 - Meliana
Khutami
- Mikrobiologi -
- Ika
Fujirahmawati
17. Rabu, - Memasukkan data pasien ke
17/11/21 dalam sistem informasi
laboratorium melalui komputer - Meliana
yang tersedia. Khutami
- Registrasi 18
- Memasukkan hasil pemeriksaan - Ika
pasien ke dalam sistem informasi Fujirahmawati
laboratorium.

- Menyentrifugasi sampel darah - Abdy


untuk mendapatkan serum. Rasuludin
- Pengolahan - Menyentrifugasi sampel urine 13 - Bq. Winda
sampel untuk mendapatkan sedimen Kirana Tamara
urine. Putri
a. Darah Lengkap 16 - Nindya Putri
b. Laju Endap Darah (LED) - Novianti
- Hematologi c. Bleeding Time / Clotting Time - Ni Made
-
Septiana
d. PT/APTT 1- Aryani
a. HBsAg 1
- Dini Islamiyati
- Serologi b. HBeAg -
- Zurriyatun
c. Anti HBE -
81
d. Anti HCV -
e. Anti HP 4
f. HIV -
Toyyibah
g. Widal 2
h. Rapid Antigen COVID-19 30
a. Albumin 2
b. Glukosa 13
c. Bilirubin -
d. SGOT/SGPT 11
e. Kreatinin 10
f. Ureum 10 - Khusnul
- Kimia klinik g. Asam Urat 10 Khotimah
h. Kolesterol 8 - Intan Paramita
i. Trigliserida 8
j. HDL/LDL 3
k. Urine Lengkap 3
l. HbA1c 1
m. Elektrolit 3
a. TCM COVID-19 - Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Mikrobiologi -
- Rohyatul
Ainun Fitra A.
18. Kamis, - Memasukkan data pasien ke
18/11/21 dalam sistem informasi
laboratorium melalui komputer - Meliana
yang tersedia. Khutami
- Registrasi 13
- Memasukkan hasil pemeriksaan - Ika
pasien ke dalam sistem informasi Fujirahmawati
laboratorium.

- Menyentrifugasi sampel darah - Abdy


untuk mendapatkan serum. Rasuludin
- Pengolahan - Menyentrifugasi sampel urine 8 - Bq. Winda
sampel untuk mendapatkan sedimen Kirana Tamara
urine. Putri
a. Darah Lengkap 6 - Nindya Putri
b. Laju Endap Darah (LED) - Novianti
- Hematologi c. Bleeding Time / Clotting Time - Ni Made
-
Septiana
d. PT/APTT - Aryani
a. HBsAg 1
b. HBeAg -
c. Anti HBE -
- Dini Islamiyati
d. Anti HCV 1
- Serologi - Zurriyatun
e. Anti HP -
Toyyibah
f. HIV -
g. Widal 2
h. Rapid Antigen COVID-19 29
82
a. Albumin -
b. Glukosa 4
c. Bilirubin 1
d. SGOT/SGPT 4
e. Kreatinin 4
f. Ureum 4 - Khusnul
- Kimia klinik g. Asam Urat 4 Khotimah
h. Kolesterol 6 - Intan Paramita
i. Trigliserida 6
j. HDL/LDL 5
k. Urine Lengkap 4
l. HbA1c 4
m. Elektrolit -
a. TCM COVID-19 - Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Mikrobiologi -
- Rohyatul
Ainun Fitra A.
19. Jumat, - Rizkinta
19/11/21 Rohadatul Aisy
- Registrasi
- Rohyatul
Ainun Fitra A.
- Meliana
- Pengolahan Khutami
sampel - Ika
Fujirahmawati
- Abdy
Rasuludin
- Hematologi - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri

- Nindya Putri
Novianti
- Serologi - Ni Made
Septiana
Aryani

- Dini Islamiyati
- Kimia klinik - Zurriyatun
Toyyibah

83
- Khusnul
- Mikrobiologi Khotimah
- Intan Paramita
20. Sabtu, - Rizkinta
- Registrasi
20/11/21 Rohadatul Aisy
- Pengolahan - Meliana
sampel Khutami

- Abdy
- Hematologi
Rasuludin

- Nindya Putri
- Serologi
Novianti

- Kimia klinik - Dini Islamiyati

- Khusnul
- Mikrobiologi
Khotimah
21. Minggu, - Rohyatul
- Registrasi
21/11/21 Ainun Fitra A.
- Pengolahan - Ika
sampel Fujirahmawati
- Bq. Winda
- Hematologi Kirana Tamara
Putri
- Serologi - Ni Made
Septiana

84
Aryani

- Zurriyatun
- Kimia klinik
Toyyibah

- Mikrobiologi - Intan Paramita


22. Senin, - Khusnul
22/11/21 - Registrasi Khotimah
- Intan Paramita
- Rizkinta
- Pengolahan Rohadatul Aisy
sampel - Rohyatul
Ainun Fitra A.
- Meliana
Khutami
- Hematologi
- Ika
Fujirahmawati

- Abdy
Rasuludin
- Serologi - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri

- Nindya Putri
Novianti
- Kimia klinik - Ni Made
Septiana
Aryani

85
- Dini Islamiyati
- Mikrobiologi - Zurriyatun
Toyyibah
23. Selasa, - Khusnul
23/11/21 - Registrasi Khotimah
- Intan Paramita
- Rizkinta
- Pengolahan Rohadatul Aisy
sampel - Rohyatul
Ainun Fitra A.
- Meliana
Khutami
- Hematologi
- Ika
Fujirahmawati

- Abdy
Rasuludin
- Serologi - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri

- Nindya Putri
Novianti
- Kimia klinik - Ni Made
Septiana
Aryani

- Dini Islamiyati
- Mikrobiologi - Zurriyatun
Toyyibah
24. Rabu, - Dini Islamiyati
24/11/21 - Registrasi - Zurriyatun
Toyyibah
- Khusnul
- Pengolahan
Khotimah
sampel
- Intan Paramita

86
- Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Hematologi
- Rohyatul
Ainun Fitra A.

- Meliana
Khutami
- Serologi
- Ika
Fujirahmawati

- Abdy
Rasuludin
- Kimia klinik - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri

- Nindya Putri
Novianti
- Mikrobiologi - Ni Made
Septiana
Aryani
25. Kamis, - Dini Islamiyati
25/11/21 - Registrasi - Zurriyatun
Toyyibah
- Khusnul
- Pengolahan
Khotimah
sampel
- Intan Paramita
- Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Hematologi
- Rohyatul
Ainun Fitra A.
- Serologi - Meliana
Khutami
- Ika
Fujirahmawati

87
- Abdy
Rasuludin
- Kimia klinik - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri

- Nindya Putri
Novianti
- Mikrobiologi - Ni Made
Septiana
Aryani
26. Jumat, - Nindya Putri
26/11/21 Novianti
- Registrasi - Ni Made
Septiana
Aryani
- Dini Islamiyati
- Pengolahan
- Zurriyatun
sampel
Toyyibah
- Khusnul
- Hematologi Khotimah
- Intan Paramita

- Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Serologi
- Rohyatul
Ainun Fitra A.

- Kimia klinik - Meliana


Khutami
- Ika
Fujirahmawati

88
- Abdy
Rasuludin
- Mikrobiologi - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri
27. Sabtu, - Ni Made
27/11/21 - Registrasi Septiana
Aryani
- Pengolahan - Zurriyatun
sampel Toyyibah

- Hematologi - Intan Paramita

- Rohyatul
- Serologi
Ainun Fitra A.

- Ika
- Kimia klinik
Fujirahmawati

- Bq. Winda
- Mikrobiologi Kirana Tamara
Putri
28. Minggu, - Nindya Putri
- Registrasi
28/11/21 Novianti
- Pengolahan - Dini Islamiyati
sampel

89
- Khusnul
- Hematologi
Khotimah

- Rizkinta
- Serologi
Rohadatul Aisy

- Meliana
- Kimia klinik
Khutami

- Abdy
- Mikrobiologi
Rasuludin
29. Senin, - Abdy
29/11/21 Rasuludin
- Registrasi - Bq. Winda
Kirana Tamara
Putri
- Nindya Putri
Novianti
- Pengolahan
- Ni Made
sampel
Septiana
Aryani
- Dini Islamiyati
- Hematologi - Zurriyatun
Toyyibah
- Serologi - Khusnul
Khotimah
- Intan Paramita

90
- Rizkinta
Rohadatul Aisy
- Kimia klinik
- Rohyatul
Ainun Fitra A.

- Meliana
Khutami
- Mikrobiologi
- Ika
Fujirahmawati
30. Selasa, - Registrasi
30/11/21 - Pengolahan
sampel
- Hematologi
- Serologi
- Kimia klinik
- Mikrobiologi

91
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik Belajar Lapangan yang dilaksanakan bertempat di Rumah Sakit

Biomedika Mataram dilakukan selama satu bulan, dimulai dari tanggal 01

November 2021 hingga 01 Desember 2021 . Pelaksanaan praktik belajar

lapangan dilakukan dengan sistem rolling, dimana mahasiswa berjumlah 12

orang dbagi menjadi 2 kelompok dengan 2 shift yaitu shift sore dan shift

malam. Berbagai pengalaman yang dapat diperoleh selama praktik belajar

lapangan ini, terutama ilmu yang di dapat di laboratorium tentang berbagai

pemeriksaan yang sering dilakukan pada laboratorium tersebut. Pemeriksaan

tersebut diantaranya :

1. Pengolahan Sampel
2. Kimia Klinik
3. Hematologi
4. Mikrobiologi
5. Urinalisa
6. Imunoserologi

92
Selain dari beragam pemeriksaan yang telah disebutkan, dalam

praktik belajar lapangan kali ini kami juga diberi kesempatan untuk dapat

melatih kemampuan dalam menghadapi pasien secara langsung serta melatih

diri untuk bisa berkomunikasi terhadap pertumbuhan pasien. Selain itu, kami

juga dapat mengetahui berbagai aturan dalam penanganan pasien sebelum

melakukan sampling terutama sampling darah dan juga tata cara dalam swab

screening antigen Covid-19.

I. Kesan dan pesan

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada

seluruh pihak Rumah Sakit Biomedika atas kesempatan dan ilmu yang

diberikan kepada kami untuk mendapatkan pengalaman secara langsung

dilapangan. Mulai dari cara berinteraksi dengan pasien, cara penangan sampel

hingga hasil yang dikeluarkan untuk pasien. Hal tersebut merupakan

pengalaman berharga bagi kami karena dapat ikut langsung dalam melakukan

kegiatan yang merupakan bidang ilmu yang kami tekuni. Tak luput pula kami

menghaturkan mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan yang

kami lakukan selama bekerja. Kami berharap dengan adanya kegiatan praktik

belajar lapangan ini dapat membantu kami menjadi seorang tenaga analis

kesehatan yang lebih baik lagi kedepannya.

93
LAMPIRAN

No Gambar Keterangan
1

Alat pemeriksaan Darah Lengkap


(Hematology Analyzer Sysmex XN-
1000)

Alat pemeriksaan Kimia klinik


(Cobas )

94
3

Alat pemeriksaan elektrolit

5
Alat pemeriksaan mikrokopis urine

95
6

Alat pemeriksaan Tes Cepat


Molekuler (TCM)

Pemeriksaan sedimen urine

Alat untuk centrifuge

96
9

Pemeriksaan LED

10

kultur urine pada media NAP

11

Pemeriksaan widal

97
12.

Pemeriksaan rapid antigen

13.

Pemeriksaan H. pylori

14.

Alat untuk pemeriksaan hemostatis

15.

Alat pemeriksaan HbA1c

98
16.

Hasil centrifuge untuk pemeriksaan


sedimen urine

17.

Pengamatan sedimen urine

99

Anda mungkin juga menyukai