DI RSUD BANGIL
Disusun Oleh :
HERI IRAWAN
221335300058
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNYA kepada kita sekalian, sehingga laporan PKL di RSUD BANGIL
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta turut membantu
kelancaran pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, terutama kepada :
1. RSUD BANGIL sebagai Instansi yang telah bersediamenerima kami
2. Ibu Daryatni, S.Tr Kes sebagai kepala laboratorium dan sebagai pembimbing
lahan.
3. Ibu Sri Mukhodim Faridah Hanum, S.ST., M.M., M.Kes sebagai Dekan
Fikes.
4. Ibu Andika Aliviameita, S.ST., M.Si sebagai pembimbing akademik
5. Seluruh staff laboratorium RSUD BANGIL
6. Seluruh Dosen dan Staff Teknologi Laboratorium Medis FIKESUMSIDA
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan. Oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan.
Sehingga kesalahan dan kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan
berikutnya. Penulis berharap laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang
Laboratorium Kesehatan.
khususnya pada bidang analis kesehatan serta sejauh mana peranan ilmu
1
2
ilmiah pun terus dapat teraplikasi secara optimal dalam segala bidang
1. Tujuan
yang berlaku.
pemeriksaan laboratorium.
3
laboratorium.
2. Manfaat PKL
pemeriksaan.
kesehatan lainnya.
kesehatan
BAB II
PROFIL LEMBAGA
merupakan rumah sakit yang berdiri dan diresmikan pada tahun 1981. Tahun
dan lebih menekankan pelayanan sosial kepada masyarakat tidak mampu dan
1. VISI
2. MISI
5
6
akuntabel
a. Visi
kesejahteraan masyarakat
7
b. Misi
nilai Islam
masyarakat
kesejahteraan masyarakat
Muhammadiyah
nilai-nilai Islam
c. Tujuan
masyarakat
nilai-nilai Islam
a. Visi
Menjadi Program Studi Teknologi Laboratorium Medis yang unggul
dan inovatif dalam pengembangan IPTEKS berdasarkan nilai-nilai
Islam untuk kesejahteraan
b. Misi
c. Tujuan
PELAKSANAAN PKL
1. Pra analitik
nama, usia, jenis kelamin, tanggal lahir, NIK, serta nama dokter
e. Persiapan Pasien
spesimen.
10
11
g. Penanganan Spesimen
yaitu :
pemeriksaan)
A. Persiapan Pasien
lain:
pengambilandarah
teh
B. Identifikasi Pasien
di formulir terkait
Prosedur kerja :
permintaan(blanko)
mengepal.
kebutuhan pemeriksaan.
Prosedur kerja :
kering
dibuang
4) Pengambilan Sputum
mengeluarkan dahak
(pengencer dahak).
laborat
2. Analitik
A. Pemeriksaan Hematologi
Darah Lengkap
darah.
Nilai Rujukan :
WBC
Neonatus : 5 – 21 x 103/μL
19
RBC
Bayi : 3.90 – 6.30 x106 / μL
HGB
Bayi :13,5 – 19,5 g/dl
HCT
Bayi : 42 – 66 %
Anak : 35 – 45 %
Laki-Laki : 37 - 53 %
Perempuan : 33 – 51 %
Hasil Pemeriksaan :
Umur : 66 tahun
Alamat : Tambak
Hasil :
HCT : 31,0 %
MCV : 85,21 fL
MCH : 28,07 pg
MCHC : 32,95 %
Eosinofil : 0,1 %
Monosit : 5,15 %
Basofil : 0,4 %
Neutrofil : 80,5 %
Limfosit : 13,9 %
Golongan Darah
Rhesus
Alat : Mikropipet
21
Bahan : Darah EDTA, anti A, anti B, anti AB, anti D, objek glass,
Prosedur Kerja :
3) Meneteskan reagen anti A, anti B, anti AB, dan anti D pada kertas
golda
masing-masing reagent
A √ - √ √/ -
B - √ √ √/ -
AB √ √ √ √/ -
O - - - √/ -
22
Keterangan:
√ : terjadi aglutinasi
Hasil pemeriksaan :
Umur : 33 Tahun
Alamat : Bangil
Hasil : A (Rhesus +)
teknik yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur secara kimia dan
Prosedur Kerja :
2) Nyalakan alat
6) Scan barcode sampel pada kolom ID lalu klik pemeriksaan, lalu tekan
OK
10) Hasil akan otomatis terkirim pada lembar pemeriksaan pasien dalam
LIS
Nilai Rujukan :
Glukosa Darah
Kreatinin :
Asam Urat :
elektrolit darah
Alat : Caretium
Bahan : Serum
Prosedur Kerja :
tempatnya
5) Hasil akan keluar dalam 2 menit, lalu input manual pada LIS
D. Pemeriksaan Imunoserologi
Widal slide
Salmonella
Prosedur Kerja:
tetes reagen
antigen
salmonella
Nilai rujukan :
Hasil pemeriksaan :
Alamat : Pasuruan
OA : 1/320 OB : 1/320
HbsAg
didalamserum pasien
tip
kaset
Nilai rujukan :
Non Reaktif (-) : Muncul 1 garis warna merah pada daerah control
(C)
maupun Test (T) atau terdapat garis merah pada daerah Test (T)
Umur : 30 Tahun
control
HIV
pasien
Prosedur Kerja:
pasien
sebanyak 10 μl
Nilai Rujukan:
(C).
Test (T).
maupun Test (T) atau hanya terdapat garus merah pada daerah
Test (T).
Alamat : Surodinawan
E. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan Urine
perkembangaan penyakit.
terhadap standar yang ada di tabung strip test dalam waktu < 60
warna dasar.
Bahan : Urine
Prosedur Kerja :
Aution 11
Sysmex UF4000
Nilai Normal :
Keton : Negatif
Protein : Negatif
Glukosa : Negatif
Nitrit : Negatif
Urobilinogen : Negatif
Bilirubin : Negatif
Leukosit : Negatif
Eritrosit : Negatif
Sedimen
Bakteri : Negatif
31
Hasil Pemeriksaan :
Umur : 33 Tahun
Hasil :
Ph 5
Keton : Negatif
Protein : Positif
Glukosa : Positif
Nitrit : Negatif
Urobilinogen : Negatif
Bilirubin : Negatif
Leukosit 500
Eritrosit : Negatif
Sedimen :
Bakteri : Positif
32
3. Post analitik
b. Hasil Pemeriksaan
34
BAB IV
STUDI KASUS
A. Latar Belakang
glomerulus filtration rate (GFR) secara perlahan dalam periode yang lama
jumlah cairan yang di filtrasi oleh ginjal. Creatinine Cleareance Rate (CrCl)
adalah jumlah kreatinin darah yang disaring oleh ginjal. CrCl adalah
parameter yang berguna untuk mengetahui GFR dari ginjal. Penyebab dari
penyakit ginjal kronis dapat berupa diabetes melitus, tekanan darah tinggi
ginjal kronik untuk dapat bertahan hidup serta menjaga kualitas hidup hingga
dilakukan oleh pasien yang mempunyai gagal ginjal kronik (National Kidney,
2010)
35
36
pada tahun 2016 terdapat 25.446 pasien baru dan 52.835 pasien aktif
menjalani hemodialisis. Pasien ginjal kronis ditandai dengan satu atau lebih
(Prasad,2015).
Ginjal berperan penting dalam ekskresi produk racun dan limbah seperti
konsentrasi elektrolit (Na, K, Cl). Uji kadar kreatinin dan elektrolit darah
optimal,berperan dalam reaksi transfer ion, dan sebagai kofaktor enzim saat
B. Tujuan
Untuk mengetahui nilai elektrolit darah (Natrium, Kalium, Chlorida)
C. Manfaat
i. Bagi Peneliti
elektrolit darah.
D. Prinsip Kerja
kadar ion yang belum diketahui nilainya dengan kadar ion yang telah
alat (Feriwati,2012).
mmol/L dan 140 mmol/L. Hasil yang didapat nilai tegangan pada larutan
standard 110 mmol/L adalah 72,6 mV, dan untuk 140 mmol/L adalah 82,11
pada tegangan sampel. Tegangan sampel adalah 74, 02 mV. Karena nilai
tegangan sampel lebih kecil dari tegangan standard 140mmol/L, maka yang
dihitungdenganPersamaan(Feriwati,2012).
Alat :
Elektrolit Analyzer
39
CARETIUM XI-931 FT
Bahan :
F. Prosedur Pemeriksaan
ii. Lalu masukan nama pasien / rekam medis pada tab “ID”
iii. Sentuh tab ► dan letakan sampel / serum pada jarum sampel di alat
iv. Kemudian tab ► lagi dan tahan sampel hingga bunyi “BEEP” dua kali
vi. Kurang lebih 1 menit hasil akan muncul pada layar dan print otomatis
G. Hasil Pemeriksaan
NAMA UMUR
HASIL KALIUM HASIL NATRIUM HASIL CHLORIDA
NO
SAMPEL (tahun)
NAMA UMUR
NO HASIL KALIUM HASIL NATRIUM HASIL CHLORIDA
SAMPEL (tahun)
H. Pembahasan
basa serta sekresi tubuh. Apabila ginjal tidak bisa berfungsi maka penderita
keseimbangan asam dan basa cairan dalam tubuh, keseimbangan garam dan
(Supriyono,2012).
42
tubuh. Cairan tubuh yang terdiri dari air dan zat terlarut. Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel bermuatan listrik disebut ion jika berada
didalam larutan, elektrolit masuk kedalam tubuh dan cairan intra vena dan
saling bergantung, apabila salah satu terganggu maka berakibat pada yang
lain (Susalit,2009)
adalah komplikasi CKD umunya terjadi pada pasien ESRD (end stage renal
atau disebabkan oleh penyakit ginjal lain yang menggangu fungsi ginjal
untuk mengatur elektrolit dalam tubuh. Gangguan yang sering terjadi yaitu
(Supriyono,2012).
dehidrasi, asidosis tubular ginjal, gagal ginjal akut, asidosis metabolik yang
(Erwinsyah,2009).
I. Kesimpulan
signifikan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
laboratorium
B. Saran
dll
2. Hasil cetak barcode pada sampel yang lebih jelas untuk menhindari
44
DAFTAR PUSTAKA
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. June 2017.
Silviani, D., Adityawarman, dan Lieza, D., 2011. Hubungan Lama Periode
Prasad, N., & Jha, V. (2015). Hemodialysis in Asia. Kidney Diseases, 1(3), 165–
177.
chronic kidney disease. Int J Med Res Health Sci 2016;5(3) :49-56.
2012;32(6):724-30.
Waterhouse BR, Famery AD. The Organization and Composition of Body Fluids.
Depkes
45
46
Mangunkusumo. 2009.
Lampiran
48