Anda di halaman 1dari 54

PENGENALAN DAN PENGELOLAAN LABORATORIUM

SERTA TATA LETAK, RUANG, DAN DISIPLIN LABORATORIUM

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah


“TEKNIK PENGELOLAAN LABORATORIUM”
Dosen Pengampu: Vifty Octanarlia Narsan, M.Pd

Disusun oleh kelompok 1:


Dara Fathimatu Zahra 2201080008
Gesti Ade Sevita 2201080014

Kelas A

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO
TAHUN AJARAN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga, kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengenalan Dan Pengelolaan Laboratorium Serta Tata Letak, Ruang, Dan
Disiplin Laboratorium” terselesaikannya dalam penyusunan makalah ini
merupakan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
kali ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Vifty Octanarlia Narsan, M.Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Teknik Pengelolaan Laboratorium yang telah memberikan tugas, petunjuk,
kepada kami sehingga kami termotivasi untuk menyelesaikan makalah ini.
2. Secara khusus kami juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga
tercinta,
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 23 Februari 2024


Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengenalan Dan Pengelolaan Laboratorium..................................3
1. Pengertian Laboratorium........................................................
2. Pengelompokkan Laboratorium..............................................
3. Fasilitas laboratorium.............................................................
4. Peranan laboratorium dalam pembelajaran............................
5. Staffing, Budgeting, Financing Dan Maintaining
Laboratorium Biologi............................................................
................................................................................................
................................................................................................
B. Tata Letak, ruang, dan disiplin laboratorium.................................8
1. Tata Ruang Laboratorium Biologi..........................................
2. Perlengkapan Dan Tata Ruang Laboratorium........................
3. Pengelolaan Laboratorium......................................................
4. Tata Tertib Laboratorium Biologi..........................................
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................54
B. Saran .............................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................55
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................63

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Ruang Laboratorium..............................................................................
2. Sawah sebagai Laboratorium terbuka....................................................
3. Ruang laboratorium tertutup..................................................................
4. Laboratorium propagasi dengan kultur jaringan....................................
5. Laboratorium morfologi Tumbuhan......................................................
6. Laboratorium IPA..................................................................................
7. Laboratorium fisika................................................................................
8. Laboratorium komputasi........................................................................
9. Laboratorium analisa pangan dan pakan................................................
10. Laboratorium yang ada di rumah sakit..................................................
11. Meja praktikum......................................................................................
12. Kursi praktikum.....................................................................................
13. Meja demonstrasi...................................................................................
14. Loker.....................................................................................................
15. Lemari alat.............................................................................................
16. Papan tulis..............................................................................................
17. Layar......................................................................................................
18. Meja dan kursi guru...............................................................................
19. Lemari buku...........................................................................................
20. Lemari administrasi................................................................................
21. Meja Persiapan.................................................................................................
22. Lemari dan rak alat................................................................................
23. Tata letak laboratorium Biologi.............................................................
24. Denah tata ruang tetap laboratorium......................................................
25. Denah tata ruang tidak tetap laboratorium.............................................
26. Alat alat gelas laboratorium...................................................................
27. Alat-alat logam Laboratorium................................................................
28. Alat plastik laboratorium.......................................................................
29. Spektrofometer.......................................................................................

iv
30. Bahan kimia...........................................................................................

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat di mana aktivitas penelitian ilmiah,
percobaan, pengukuran, dan pelatihan ilmiah dilakukan. Siswa dan mahasiswa
menggunakan laboratorium untuk melakukan praktikum guna
mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari di kelas. Dalam praktikum
tersebut, penggunaan alat dan bahan praktikum sangat penting dalam
mendukung proses pembelajaran. Oleh karena itu, manajemen yang efisien
dan pemanfaatan yang optimal dari alat dan bahan praktikum di laboratorium
menjadi hal yang sangat diperlukan.
Dengan pengelolaan yang tepat, masa pakai alat dapat diperpanjang
dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Untuk mengelola
laboratorium secara efektif, tenaga laboratorium diperlukan untuk memastikan
efektivitas dan efisiensi, termasuk fasilitas, alat, dan bahan praktikum.
Manajemen laboratorium harus memenuhi kriteria perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Laboratorium memainkan peran kunci dalam mengembangkan dan
menyebarkan pengetahuan ilmiah, sehingga penting untuk didukung oleh
tenaga laboratorium yang profesional. Oleh karena itu, tenaga laboratorium
menjadi salah satu komponen utama yang memengaruhi perkembangan atau
bahkan kemunduran laboratorium itu sendiri. Tenaga laboratorium di sekolah
menjadi bagian integral dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran
melalui kegiatan laboratorium. Seperti halnya tenaga kependidikan lainnya,
tenaga laboratorium sekolah juga merupakan personel fungsional yang harus
memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan bidangnya.1

B. Rumusan Masalah
1
Dewi Maharani, “Modul Pengelolaan Laboratorium” (UIN Raden Intan Lampung, 2020).

1
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang makalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian Laboratorium?
2. Bagaimanakah Pengelompokkan Laboratorium?
3. Bagaimanakah Fasilitas laboratorium?
4. Bagaimanakah Peranan laboratorium dalam pembelajaran?
5. Bagaimanakah Staffing, Budgeting, Financing Dan Maintaining
Laboratorium Biologi?
6. Bagaimanakah Tata Ruang Laboratorium Biologi ?
7. Bagiamanakah Perlengkapan Dan Tata Ruang Laboratorium ?
8. Bagiamanakah Pengelolaan Laboratorium ?
9. Bagaimanakah Tata Tertib Laboratorium Biologi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari beberapa rumusan masalah di atas, di antaranya:
1. Untuk Mengetahui pengertian Laboratorium.
2. Untuk Mengetahui Pengelompokkan Laboratorium.
3. Untuk Mengetahui Fasilitas laboratorium.
4. Untuk Mengetahui Peranan laboratorium dalam pembelajaran
5. Untuk Mengetahui Staffing, Budgeting, Financing Dan Maintaining
Laboratorium Biologi.
6. Untuk Mengetahui Tata Ruang Laboratorium Biologi.
7. Untuk Mengetahui Perlengkapan Dan Tata Ruang Laboratorium.
8. Untuk Mengetahui Pengelolaan Laboratorium.
9. Untuk Mengetahui Tata Tertib Laboratorium Biologi.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengenalan Dan Pengelolaan Laboratorium


1. Pengertian Laboratorium
Kata Kunci: Tempat bekerja
Asal-usul kata "Laboratorium" berasal dari bahasa Latin, di mana "labor"
berarti bekerja dan "atorium" berarti tempat, secara harfiah berarti tempat
bekerja. Secara evolusioner, kata "laboratorium" tetap mempertahankan
makna aslinya sebagai tempat khusus untuk melakukan penelitian ilmiah.
Laboratorium merujuk pada ruang atau area di mana praktik atau
penelitian dilakukan, dilengkapi dengan serangkaian peralatan dan
infrastruktur yang diperlukan seperti fasilitas air, listrik, gas, dan
sebagainya.
Sutara dan Sahromi menjelaskan bahwa konsep laboratorium dalam
konteks pengajaran merujuk pada sekelompok siswa yang melakukan
observasi, eksperimen, atau penelitian di bawah bimbingan guru.
Laboratorium bisa berlangsung di ruang tertutup seperti laboratorium,
rumah kaca, atau kelas mandiri, atau juga dapat dilakukan di ruang terbuka
seperti kebun sekolah atau lingkungan lain yang dapat digunakan sebagai
sumber belajar.2

Gambar 1. Ruang Laboratorium


Sumber: Ana (2020)

2
Maharani.

3
Laboratorium merupakan lokasi di
mana aktivitas eksperimen, pengukuran, penelitian, dan riset ilmiah
dilakukan, terutama yang terkait dengan bidang ilmu pengetahuan seperti
kimia, fisika, biologi, dan bidang ilmu lainnya. Laboratorium dapat berupa
ruangan tertutup seperti kamar atau ruang terbuka seperti kebun.
Fungsinya adalah sebagai tempat untuk menerapkan teori ilmiah, menguji
hipotesis, membuktikan konsep yang diuji, serta melakukan penelitian
dengan menggunakan berbagai peralatan yang tersedia dengan kuantitas
dan kualitas yang memadai. Laboratorium menjadi tempat di mana
sekelompok orang melakukan berbagai kegiatan seperti penelitian,
observasi, pelatihan, dan pengujian ilmiah, yang berfungsi sebagai
jembatan antara teori dan praktik dalam berbagai disiplin ilmu. Secara
fisik, laboratorium dapat merujuk pada ruangan tertutup atau terbuka, yang
harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
kegiatan eksperimen..3

2. Pengelompokkan Laboratorium
Kata Kunci: Berdasar PERMEPAN, letak, kondisi ruangan, dan secara
umum
a. Berdasarkan PERMENPAN No. 3 tahun 2010, laboratorium
dibedakan menjadi 4 tipe:
1) Laboratorium Tipe I
adalah laboratorium dasar yang ada di sekolah menengah atau
lembaga teknis yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pendidikan dan/atau pelatihan. Laboratorium ini dilengkapi dengan
peralatan kategori I dan II serta bahan kategori umum yang dikelola
untuk mendukung kegiatan pendidikan siswa.
2) Laboratorium Tipe II
merupakan laboratorium dasar yang ada di perguruan tinggi pada
semester awal (semester I, II) atau lembaga teknis yang bertugas
menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan. Laboratorium ini

3
Amna Emda, “Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Dan Keterampilan Kerja Ilmiah,” Lantanida Journal 2 (2021): 220.

4
dilengkapi dengan peralatan kategori I dan II serta bahan kategori
umum yang dikelola untuk mendukung kegiatan pendidikan
mahasiswa.
3) Laboratorium Tipe III
adalah laboratorium di bidang ilmu pengetahuan yang terletak di
departemen atau program studi di sebuah institusi, atau unit teknis
yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan dan/atau
pelatihan. Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori I, II, dan III, serta bahan yang dikelola
mencakup bahan kategori umum dan khusus untuk mendukung
kegiatan pendidikan dan penelitian mahasiswa serta dosen.
4) Laboratorium Tipe IV
merupakan laboratorium terpadu yang berlokasi di pusat studi
fakultas atau universitas, atau unit teknis yang bertanggung jawab
atas penyelenggaraan pendidikan dan/atau pelatihan. Laboratorium
ini dilengkapi dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II,
dan III, serta bahan yang dikelola mencakup bahan kategori umum
dan khusus untuk mendukung kegiatan penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, serta kegiatan mahasiswa dan dosen.4

b. Penggolongan laboratorium menurut letaknya


Kata Kunci: Laboratorium terbuka dan tertutup
Laboratorium dapat dibedakan menjadi dua:
1. Laboratorium terbuka adalah area terbuka yang dapat dimanfaatkan
untuk melakukan percobaan atau penelitian. Contohnya meliputi
sungai, kebun, sawah, laut, dan sebagainya.

4
Rico Vendamawan, “Pengelolaan Laboratorium Kimia,” Jurnal Metana, 2021, 41–46.

5
Gambar 2. Sawah sebagai laboratorium terbuka
Sumber: Mestya (2022)

3. Laboratorium tertutup merujuk pada ruang yang secara sengaja


dibuat untuk melakukan percobaan atau penelitian dan memiliki
batasan tertutup. Contoh termasuk laboratorium sekolah, rumah
kaca, laboratorium rumah sakit, dan sebagainya.

Gambar 3. Ruang Laboratorium tertutup


Sumber: Ana (2020)

Istilah "laboratorium" memiliki dua arti yang berbeda. Secara sempit, itu
merujuk pada suatu tempat yang tertutup, sementara secara luas, itu mencakup
baik tempat yang terbuka maupun tertutup yang digunakan untuk berbagai
jenis percobaan dan penelitian. Laboratorium Terbuka mencakup berbagai

6
lingkungan seperti Lab Alam atau studio alam, hutan, laut, danau, sungai,
pesisir, taman kota, dan sebagainya. Sementara itu, Laboratorium Tertutup
mencakup ruang praktikum, studio, atau galeri yang digunakan untuk
percobaan atau uji coba.

c. Macam-macam laboratorium berdasarkan kondisi ruangannya


Kata Kunci: Laboratorium kering dan basah
1) Laboratorium Kering (Dry Laboratory)
Laboratorium yang bersifat kering harus bersih dari kontaminasi.
Laboratorium kering bertujuan untuk melindungi tanaman dari
kontaminasi yang dapat mengganggu penelitian. Karena itu, akses
ke laboratorium kering harus terbatas dan dilakukan dari dalam
bangunan. Salah satu contoh laboratorium kering adalah
laboratorium propagasi yang menggunakan teknik kultur jaringan.

Gambar 4. laboratorium propagasi dengan kultur jaringan.


Sumber: Maryadi (2019)

2) Laboratorium basah (Wet Laboratory)


Laboratorium basah sering disebut sebagai "laboratorium kotor",
sehingga lebih disarankan untuk memiliki akses langsung dari luar.
Salah satu contohnya adalah laboratorium morfologi tumbuhan.
Laboratorium ini sering digunakan sebagai tempat penyimpanan

7
tumbuhan dari luar, yang seringkali masih mengandung tanah atau
kotoran lainnya.

Gambar 5. laboratorium morfologi tumbuhan


Sumber: Ariangga (2020)

d. Secara umum laboratorium dapat dibedakan menjadi


Kata Kunci: Pendidikan, penelitian, pengendalian proses,
pengembangan produk, pelayanan jasa
1) Lab. Pendidikan: pengajaran
Laboratorium yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat
SD, SMP, SMA. Seperti Lab Ipa, Lab Bahasa, Lab computer.

Gambar 6. laboratorium IPA


Sumber: Andriansah (2020)

2) Lab. Penelitian: penelitian/pengembangan ilmu

8
Contoh Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium
Mikrobiologi

Gambar 7. laboratorium Fisika


Sumber: Fatmasari (2021)

3) Lab. Pengendalian proses: QC


Contohnya Laboratorium Komputasi

Gambar 8. laboratorium komputasi


Sumber: Zariyanti (2022)

4) Lab. Pengembangan produk: R&D


Contoh: Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Analisa
Pangan dan Pakan

9
Gambar 9. laboratorium Analisa Pangan dan Pakan
Sumber: Suwardi (2020)

5) Lab. Pelayanan jasa (Layanan masyarakat)


Seperti laboratorium yang berada di rumah sakit, apotik, poliklinik.

Gambar 10. laboratorium yang berada di rumah sakit


Sumber: Fendika (2019)

3. Fasilitas Laboratorium
Kata Kunci: Ruang Praktikum, raung guru, rusng persiapan, rusng
penyimpanan
Fungsi utama laboratorium adalah sebagai sumber pendukung
pembelajaran di lingkungan sekolah. Agar dapat beroperasi secara optimal,
laboratorium sekolah harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas ruang
yang mencakup kegiatan pembelajaran, administrasi, pengelolaan,
pemeliharaan, dan penyimpanan peralatan laboratorium. Fasilitas ruang di

10
laboratorium sekolah biasanya terdiri dari ruang praktikum, ruang guru,
ruang persiapan, dan ruang penyimpanan.
Berikut ini adalah salah satu contoh gambaran umum dari setiap
ruangan- ruangan itu:
a. Ruang praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian integral dari laboratorium
IPA di sekolah, di mana proses pembelajaran IPA terjadi. Kegiatan
pembelajaran di ruang praktikum dapat meliputi demonstrasi,
praktikum individu atau kelompok, serta kegiatan penelitian. Karena
proses pembelajaran di ruang praktikum memerlukan ruang yang lebih
luas daripada pembelajaran konvensional di kelas, ruang praktikum
seharusnya memberikan ruang gerak yang cukup bagi siswa dan guru.
Luas ruang praktikum harus disesuaikan dengan jumlah siswa dan
guru yang akan menggunakan ruangan tersebut, biasanya berkisar
antara satu setengah hingga dua kali luas ruang kelas.
Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum
dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya
memiliki fasilitas- fasilitas utama sebagai berikut:
1) Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan
lain-lain). instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan
instalasi limbah)
a) Instalasi Listrik
Kebutuhan akan instalasi listrik di laboratorium meliputi
beberapa hal: menyediakan pencahayaan di semua area
laboratorium seperti ruang praktikum, ruang guru, ruang
persiapan, dan ruang penyimpanan. Selain itu, instalasi listrik
juga mendukung proses pembelajaran seperti demonstrasi,
eksperimen, penelitian, serta penggunaan peralatan seperti
OHP, LCD, dan amplifier. Selain untuk keperluan
pembelajaran, instalasi listrik juga memfasilitasi pekerjaan
administratif laboratorium seperti pemasangan mesin tik
elektronik atau komputer. Komponen instalasi listrik

11
laboratorium mencakup jaringan kabel, sikring, lampu,
saklar, dan stop kontak, yang disarankan untuk dilengkapi
dengan stabiliser. Instalasi listrik dapat dipasang di langit-
langit, dinding, lantai, serta meja praktikum, demonstrasi, dan
persiapan di laboratorium.
b) Instalasi air
Kebutuhan akan instalasi air di laboratorium meliputi
beberapa aspek: mendukung kegiatan pembelajaran seperti
eksperimen dan demonstrasi, merawat alat-alat laboratorium
yang memerlukan pembersihan dengan air, menjaga
kebersihan laboratorium, dan menyediakan fasilitas cuci
tangan. Komponen instalasi air terdiri dari saluran air bersih
dari sumbernya ke dalam laboratorium, saluran pembuangan
limbah, dan bak cuci lengkap dengan kran air. Bak cuci dapat
dipasang di area laboratorium yang memerlukan, namun
disarankan untuk menjauhkannya dari lemari alat yang tidak
tahan terhadap kelembaban dan stop kontak listrik. Biasanya,
bak cuci dipasang di ruang guru, di sisi ruang praktikum,
dekat meja demonstrasi, dan kadang-kadang di dekat meja
praktikum. Sebaiknya, bak cuci tidak dipasang di ruang
persiapan atau di gudang.
e) Instalasi Gas
Instalasi gas di laboratorium diperlukan untuk melakukan
percobaan yang melibatkan penggunaan kompor atau
pembakar Bunsen, misalnya untuk memanaskan air dan
tugas-tugas serupa. Sistem instalasi gas di laboratorium
biasanya menggunakan tabung gas LPG yang menyuplai gas
ke kompor melalui pipa instalasi gas yang terpasang di
dinding atau lantai. Penting untuk memastikan bahwa
instalasi udara yang cukup tersedia di area yang sesuai untuk
mengalirkan kebocoran gas yang mungkin terjadi. Perlu
diingat bahwa gas LPG cenderung lebih berat dari udara,

12
sehingga lubang pembuangan kebocoran gas harus
ditempatkan di bagian bawah dinding atau pada posisi yang
cukup rendah.

2) Fasilitas mebeler meliputi perabotan seperti meja dan kursi bagi


siswa, kursi serta meja untuk keperluan demonstrasi bagi guru,
loker untuk menyimpan tas dan buku siswa, serta lemari untuk
menyimpan alat-alat praktikum.
a) Meja praktikum
Untuk kegiatan praktikum atau pembelajaran di laboratorium,
siswa memerlukan meja yang telah dirancang khusus. Setiap
meja dirancang untuk satu percobaan, yang biasanya
melibatkan antara dua hingga empat siswa. Meja praktikum
memiliki dimensi sekitar dua kali lipat lebih besar daripada
meja yang digunakan di kelas, dengan tinggi sekitar 75 cm,
lebar 70 cm, dan panjang 120 cm. Selain itu, meja tersebut
dilengkapi dengan instalasi listrik. Disarankan agar setiap
meja dipasang secara terpisah, bukan ditempatkan
bersebelahan dengan meja lainnya.

Gambar 11. Meja Praktikum


Sumber: Efendi (2019)

13
b) Kursi Praktikum
Di laboratorium, terdapat dua jenis kursi yang berbeda: kursi
standar yang digunakan oleh guru dan kursi praktikum yang
digunakan oleh siswa saat melakukan percobaan atau
mengikuti pembelajaran di laboratorium. Kursi praktikum
biasanya dirancang tanpa sandaran punggung dan tangan.
Kursi praktikum umumnya terbuat dari rangka besi dengan
ketinggian sekitar 50 cm dan dudukannya terbuat dari kayu
dengan diameter sekitar 25 cm. Untuk menghindari
kerusakan lantai dan mengurangi suara berisik saat digeser,
bagian bawah kaki kursi sebaiknya dilapisi dengan plastik,
kayu, atau karet.

Gambar 12. Kursi Praktikum


Sumber: Sahid (2020)
c) Meja demonstrasi
Untuk keperluan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran
oleh guru di laboratorium, biasanya dipasang meja
demonstrasi di bagian depan ruang praktikum dekat papan
tulis. Meja demonstrasi memiliki ukuran panjang sekitar dua
kali lipat meja praktikum dengan lebar dan tinggi yang sama,
atau alternatifnya, tingginya sekitar 75 cm, lebarnya 80 cm,

14
dan panjangnya 200 cm. Meja ini juga dilengkapi dengan
instalasi listrik dalam bentuk stop kontak. Selain itu, di
sebelah meja demonstrasi juga dapat dipasang bak cuci.

Gambar 13. Meja Demonstrasi


Sumber: Iwanudin (2018)
e) Loker
Loker siswa merupakan fasilitas penyimpanan yang
disediakan di laboratorium khusus untuk menyimpan buku
dan tas siswa. Loker tersebut biasanya ditempatkan di bagian
depan atau belakang ruang praktikum. Loker di laboratorium
umumnya terdiri dari kotak-kotak terpisah tanpa pintu, yang
dibuat dengan menggunakan sekat-sekat dan tahap-tahap.
Material yang sering digunakan untuk pembuatan loker
adalah kayu, dengan ukuran yang disesuaikan dengan
kebutuhan siswa. Disarankan agar disediakan satu kotak
loker untuk setiap siswa.

15
Gambar 14. Loker
Sumber: Andrean (2021)

f) Lemari Alat
Dirancang dan disiapkan khusus untuk menyimpan peralatan
laboratorium, lemari di laboratorium dapat dibedakan
menjadi dua jenis: lemari tinggi yang ditempatkan di ruang
penyimpanan, dan lemari pendek yang biasanya diletakkan di
tepi ruang praktikum. Lemari pendek di tepi ruang praktikum
juga dapat berfungsi sebagai meja praktikum, terutama untuk
percobaan yang melibatkan instalasi gas. Semua lemari
laboratorium, terutama lemari peralatan, harus terbuat dari
bahan yang kokoh untuk menopang beban yang berat,
sebaiknya tidak menggunakan partikel blok atau tripleks yang
tipis. Untuk menghemat ruang, pintu lemari peralatan
biasanya dirancang sebagai pintu geser. Bagian depan lemari
peralatan di ruang penyimpanan disarankan terbuat dari kaca
agar mudah melihat isinya. Pintu lemari harus dilengkapi
dengan kunci untuk menjaga keamanan peralatan di
dalamnya. Alas lemari peralatan sebaiknya dapat dilepas
pasang untuk memudahkan penyimpanan peralatan yang
tingginya melebihi ketinggian alas yang tersedia.

16
Gambar 15. Lemari alat
Sumber: Ady (2017)

3) Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.

Gambar 16. Papan Tulis


Sumber: Indramawan (2020)

17
Gambar 17. Layar
Sumber: Anji (2022)

Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan di dalamnya, disarankan agar


ruang praktikum dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas berikut:
1. Ventilasi udara yang memadai, yang dapat berupa jendela, langit-langit
yang tidak tertutup rapat, atau kipas angin penghisap udara (exhaust
fan).
2. Terdapat pintu masuk dan pintu keluar yang terpisah dengan daun pintu
yang terbuka ke luar.
3. Pintu yang menghubungkan langsung dengan ruang persiapan dan
ruang guru serta dapat diamati dari kedua ruangan tersebut.
4. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
5. Fasilitas pemadam kebakaran.

18
b. Ruang guru
Ruang staf di laboratorium berfungsi sebagai tempat kerja bagi
pengelola laboratorium dan guru yang bertanggung jawab atas
pembelajaran di dalamnya. Ruangan ini terletak di dalam
laboratorium, memiliki satu pintu yang berfungsi sebagai akses masuk
dan keluar melalui ruang praktikum. Ruang staf dilengkapi dengan
instalasi listrik dan ventilasi udara yang efisien. Selain itu, ruang ini
dilengkapi dengan perabotan seperti:
1) Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.
Laboratorium ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada
umumya, lengkap dengan laci-lacinya.

Gambar 18. Meja dan kursi guru


Sumber: Azman (2020)
2) lemari atau rak buku
Digunakan untuk menyimpan berbagai buku referensi
laboratorium, lemari ini sebaiknya memiliki pintu berbahan kaca
dan tidak dikunci, sehingga setiap pengguna laboratorium dapat
mengakses buku yang tersimpan di dalamnya. Lemari ini dapat
ditempatkan di ruang staf.

19
Gambar 19. Lemari buku
Sumber: flickr (2019)

3) Lemari untuk keperluan administrasi

Lemari administrasi merupakan tempat penyimpanan untuk


semua dokumen administratif laboratorium. Lemari ini dapat
terbuat dari kayu atau logam, dengan ukuran yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan ruang yang tersedia. Disarankan agar
jumlah lemari administrasi tidak terlalu banyak dibandingkan
dengan jumlah lemari alat. Lemari administrasi ini biasanya
ditempatkan di ruang guru dan dilengkapi dengan kunci.

20
Gambar 20. Lemari Administrasi
Sumber: Wahyu (2019)
4) Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan
diperiksa oleh guru.

c. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah area yang disediakan untuk merawat dan
menyiapkan peralatan laboratorium. Ruang ini dilengkapi dengan
instalasi listrik dan ventilasi udara yang optimal. Ruang persiapan juga
dilengkapi dengan perabotan seperti:
1) Kursi dan meja kerja digunakan untuk melakukan perawatan dan
persiapan alat- alat laboratorium.
a) Meja persiapan
Untuk guru atau laboran mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran, meja ini dipasang di
ruang persiapan. Ukurannya mirip dengan meja demonstrasi
dan dilengkapi dengan instalasi listrik, termasuk stop kontak.

21
Gambar 21. Meja Persiapan
Sumber: Fitriani (2021)
2) Lemari atau rak alat-alat
Rak adalah wadah terbuka tanpa dinding yang digunakan untuk
menyimpan alat-alat. Alat-alat yang disimpan dalam rak biasanya
adalah yang memiliki kotak khusus atau tidak terlalu memerlukan
perlindungan dari cuaca dan debu. Rak dapat ditempatkan di
ruang penyimpanan alat, ruang persiapan, dan ruang guru.
3) Loket peminjaman alat-alat

f. Ruang penyimpanan
Gudang laboratorium, yang juga dikenal sebagai ruang penyimpanan,
adalah area khusus yang disediakan untuk menyimpan alat-alat yang
sedang tidak digunakan. Gudang laboratorium terletak di dalam
laboratorium, bersebelahan dengan ruang persiapan. Untuk keamanan
dan kemudahan dalam menyimpan serta mengambil alat-alat, gudang
biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar yang terhubung
dengan ruang persiapan. Gudang laboratorium harus dilengkapi
dengan instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Gudang juga
dilengkapi dengan perabotan seperti:
1) Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan
Lemari alat yang terdapat di ruang penyimpanan serupa dengan
lemari atau rak-rak alat yang ada di ruang praktikum dan ruang
persiapan.
2) Macam-macam rak untuk alat-alat

22
Rak alat yang ada di ruang penyimpanan mirip dengan lemari
atau rak-rak alat yang terdapat di ruang persiapan.

Gambar 22. lemari dan rak alat


Sumber: Mutaqqin (2022)

4. Peranan Laboratorium Dalam Pembelajaran


Kata Kunci: Keterampilan, merakit dan memasang laboratorium,
pelayanan, dan perbaikan
Laboratorium memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses
pembelajaran karena:
a. Berfungsi sebagai tempat untuk melatih dan mengembangkan
keterampilan intelektual.
b. Membantu dalam pengembangan keterampilan motorik.
c. Membangun rasa percaya diri sebagai hasil dari keterampilan,
pengetahuan, atau penemuan yang diperoleh oleh siswa.

Selain memiliki fungsi, laboratorium juga memiliki peran yang sangat


penting dalam proses pembelajaran, yakni:
a. Melatih mahasiswa agar mahir dalam menjalankan praktik
keterampilan teknis untuk berbagai sub-bidang keterampilan.
b. Merakit dan memasang peralatan laboratorium keterampilan teknis.

23
c. Membentuk dan merancang komponen-komponen tertentu dalam
berbagai keahlian dengan menggunakan fasilitas laboratorium
keterampilan teknis.
d. Memberikan pelayanan kepada mahasiswa dan masyarakat dalam
menjalankan praktik pendidikan melalui peralatan laboratorium
keterampilan teknis sebagai media.
e. Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap peralatan laboratorium
keterampilan teknis. 5

5. Staffing, Budgeting, Financing Dan Maintaining Laboratorium


Biologi
a. Staffing
Kata Kunci: Teknisi, ilmuwan, asisten laboratorium
Perekrutan, pelatihan, dan pengembangan staf yang diperlukan untuk
mengoperasikan laboratorium biologi secara efisien disebut sebagai
"staffing laboratorium biologi." Memiliki staffing yang sesuai sangat
krusial untuk memastikan laboratorium dapat mencapai tujuannya
dengan baik.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses staffing
laboratorium biologi adalah sebagai berikut:
1. Jenis penelitian yang dilakukan di laboratorium. Jenis penelitian
yang dilakukan akan menentukan jenis keahlian yang dibutuhkan
oleh staf. Sebagai contoh, laboratorium yang fokus pada penelitian
biologi molekuler akan memerlukan staf yang memiliki keahlian
dalam bidang biokimia dan biologi molekuler.
2. Skala laboratorium. Skala atau ukuran laboratorium akan
mempengaruhi jumlah staf yang diperlukan. Laboratorium yang
besar akan memerlukan lebih banyak staf dibandingkan dengan
laboratorium yang lebih kecil.
3. Anggaran laboratorium. Anggaran yang tersedia akan menentukan
jumlah staf yang dapat diperkerjakan dalam laboratorium.
5
Ni Luh Putu Kertiasih, “Peranan Laboratorium Pendidikan Untuk Menunjang Proses Perkuliahan
Jurusan Keperwatan Gigi Poltekkes Denpasar,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2022, 60–61.

24
Berikut adalah beberapa peran staf yang biasanya diperlukan di
laboratorium biologi:
1. Teknisi laboratorium. Teknisi laboratorium memiliki tanggung
jawab untuk menjalankan eksperimen dan riset sesuai dengan
arahan dari ilmuwan.
2. Ilmuwan. Ilmuwan bertanggung jawab atas perencanaan dan
kepemimpinan penelitian di laboratorium.
3. Asisten laboratorium. Asisten laboratorium membantu teknisi
laboratorium dan ilmuwan dalam menjalankan eksperimen dan
riset.

b. Budgeting
Kata Kunci: pengadaan peralatan dan bahan kimia, penggajian staf dan
Biaya overhead
Budgeting laboratorium biologi adalah proses perencanaan dan alokasi
sumber daya keuangan untuk menjalankan laboratorium dengan efektif.
Budgeting yang sesuai sangat penting untuk memastikan laboratorium
dapat mencapai tujuannya.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam budgeting
laboratorium biologi meliputi:
1. Jenis penelitian yang dilakukan di laboratorium. Jenis penelitian
yang dilakukan akan menentukan jenis biaya yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, laboratorium yang fokus pada penelitian biologi
molekuler akan memerlukan biaya untuk membeli peralatan dan
bahan kimia yang mahal.
2. Skala laboratorium. Ukuran laboratorium akan mempengaruhi
jumlah biaya yang dibutuhkan. Laboratorium yang lebih besar akan
membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan laboratorium
yang lebih kecil.
3. Anggaran laboratorium. Anggaran yang tersedia akan menentukan
jumlah uang yang dapat dialokasikan untuk keperluan laboratorium.

25
Berikut adalah beberapa kategori biaya yang lazimnya dikeluarkan di
laboratorium biologi:
1. Pengadaan peralatan dan bahan kimia. Biaya untuk memperoleh
peralatan dan bahan kimia merupakan salah satu pengeluaran
terbesar di laboratorium biologi.
2. Penggajian staf. Pembayaran gaji kepada staf merupakan salah satu
pengeluaran terbesar kedua di laboratorium biologi.
3. Biaya overhead. Biaya overhead mencakup biaya-biaya terkait
operasional laboratorium, seperti biaya listrik, air, dan sewa.

c. Financing
Kata Kunci: Pemerintah, industri, dan filantropi
Pendanaan laboratorium biologi merupakan proses pengumpulan dana
untuk menjalankan operasional laboratorium. Terdapat beberapa cara
untuk mendapatkan dana untuk laboratorium biologi, yaitu:
1. Pemerintah. Dana untuk laboratorium biologi bisa diperoleh dari
pemerintah melalui program hibah dan penelitian.
2. Industri. Industri dapat menyediakan dana untuk laboratorium
biologi melalui sponsorship dan kolaborasi dalam penelitian.
3. Filantropi. Dana untuk laboratorium biologi dapat diperoleh melalui
sumbangan dan hibah dari lembaga filantropi.

d. Maintaining
Kata Kunci: Keselamatan, kebersihan dan efisiensi
Merawat laboratorium biologi merupakan proses menjaga keamanan,
kebersihan, dan efisiensi laboratorium. Pemeliharaan yang tepat
sangatlah krusial untuk memastikan bahwa laboratorium dapat
mencapai tujuannya.
Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
merawat laboratorium biologi:
1. Keselamatan. Keselamatan merupakan prioritas utama dalam
merawat laboratorium biologi. Laboratorium harus dilengkapi

26
dengan peralatan keselamatan yang memadai, seperti alat pemadam
kebakaran, stasiun cuci mata, dan kap mobil.
2. Kebersihan. Laboratorium harus dipelihara kebersihannya secara
teratur guna mencegah kontaminasi dan infeksi.
3. Efisiensi. Operasional laboratorium harus dilakukan secara efisien
untuk menghemat waktu dan biaya.

Di bawah ini adalah beberapa saran untuk menjaga laboratorium


biologi:
1. Menetapkan Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk semua aktivitas
laboratorium. SOP akan memandu staf agar dapat bekerja dengan
aman dan efisien.
2. Melakukan pemeriksaan keselamatan secara rutin. Pemeriksaan
keselamatan akan membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko
dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
3. Melakukan pelatihan kepada staf mengenai keselamatan dan
kebersihan laboratorium. Staf harus dilatih untuk dapat bekerja
dengan aman dan efisien di laboratorium.

B. Tata Letak, ruang, dan disiplin laboratorium


1. Tata Ruang Laboratorium Biologi
Kata Kunci: Tata ruang tetap dan tidak tetap
Laboratorium IPA, terutama yang berkaitan dengan biologi,
memiliki desain yang khusus. Desain laboratorium merujuk pada susunan
komponen dan peralatan laboratorium, termasuk struktur ruangan,
bagian-bagian dalam ruangan, fasilitas yang diperlukan, dan lokasi relatif
terhadap bangunan lainnya.
Tata letak ruang laboratorium beserta ukurannya menurut
Wirjosoemarto et al. (2004) dapat dilihat pada Gambar 1.

27
Gambar 23. Tata letak ruang laboratorium biologi
Sumber: Astuti (2022)
1) Pintu masuk
2) Pintu keluar
3) Meja demonstrasi
4) Meja praktikum
5) Saklar listrik
6) Bak cuci
Laboratorium yang berkualitas harus memenuhi standar tata ruang
yang telah dijelaskan sebelumnya, tetapi juga harus dilengkapi dengan
fasilitas yang mendukung, baik itu fasilitas umum maupun fasilitas
khusus. Fasilitas umum mencakup aspek-aspek seperti penerangan,
ventilasi, air, bak cuci, pasokan listrik, dan gas, yang dapat digunakan
oleh semua pengguna laboratorium. Sementara itu, fasilitas khusus
meliputi peralatan dan furnitur seperti meja siswa, meja guru, kursi,
papan tulis, lemari alat, lemari bahan, perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran, serta perlengkapan lainnya yang digunakan dalam kegiatan
laboratorium biologi yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan makhluk hidup. Berbeda dengan fisika dan kimia, yang
objek kajiannya adalah makhluk tak hidup. Objek kajiannya dapat berupa
makhluk hidup yang masih hidup, atau bagian dari makhluk hidup yang
sudah mati. Untuk mengkaji itu diperlukan berbagai jenis alat dan bahan.

28
Penataan ruang laboratorium meliputi pengaturan posisi meja,
bangku, jarak antar perlengkapan, lokasi bak cuci, peralatan air, listrik,
dan gas, serta penempatan lemari, perangkat keamanan, dan kotak P3K.
Aspek-aspek ini harus diperhatikan dalam menata ruang laboratorium.
Penataan ruang dapat dibedakan menjadi ruang tetap dan ruang yang
dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan.
a. Tata Ruang tetap
Kata Kunci: Tidak dapat dipindah
Persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional
untuk proyek penyediaan laboratorium di SMU dan SMP,
sebagaimana tercantum dalam Buku Penuntun Perencanaan
Pembangunan, adalah sebagai berikut:
1. Laboratorium tidak boleh ditempatkan di atas lahan pertanian
atau di arah angin, demi mencegah terjadinya pencemaran udara
yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar.
2. Letak laboratorium harus cukup jauh dari sumber air untuk
menghindari pencemaran air di tempat lain yang terhubung
dengan sumber air tersebut.
3. Laboratorium harus dilengkapi dengan saluran pembuangan air
pencuci agar tidak mencemari sumber air yang digunakan oleh
penduduk di sekitarnya.
4. Jarak antara laboratorium dengan bangunan lain harus cukup
besar agar dapat memastikan ventilasi dan pencahayaan alami
yang optimal, dengan jarak minimal yang ditetapkan sebesar 3
meter.
5. Lokasi laboratorium harus mudah untuk dikontrol di dalam
kompleks sekolah, bertujuan untuk menjaga keamanan dari
berbagai potensi risiko seperti pencurian dan kebakaran, dan
pembangunannya tidak boleh mengganggu aktivitas utama
lainnya dalam kompleks sekolah.
Luas ruangan laboratorium bervariasi tergantung pada jenis dan
fungsi masing-masing, antara lain:

29
1. Ruang kelas, tempat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan,
dilengkapi dengan meja, kursi, almari, dan meja demonstrasi.
Setiap siswa memerlukan luas minimal 2,5 m2, sehingga untuk
50 siswa, luas laboratorium harus 125 m2 agar siswa dapat
duduk dengan nyaman dan melihat demonstrasi guru.
2. Ruang persiapan, tempat guru dan staf laboratorium melakukan
persiapan sebelum praktikum atau demonstrasi dilakukan,
dengan luas lantai 20 m2 agar tidak mengganggu aktivitas di
ruangan lain.
3. Ruang gudang, terdiri dari ruang penyimpanan alat dan perkakas
serta ruang penyimpanan bahan kimia, dengan luas minimal 20
m2 untuk menghindari kerusakan akibat kontaminasi zat kimia.
4. Ruang gelap, digunakan untuk kegiatan yang memerlukan
kondisi tanpa cahaya seperti fotografi atau sablon, dengan luas
minimal 2,5 m2 untuk dua orang.
5. Ruang timbang, khusus untuk menyimpan dan menimbang bahan
dengan kepekaan tinggi dan agar bebas dari pengaruh zat atau
gas kimia yang korosif.
6. Ruang kaca, atau rumah kaca, digunakan untuk praktikum
biologi, dengan luas 5x15 meter untuk menyimpan dan
mengamati gerak dan proses hewan serta tumbuhan.
7. Ruang asam, berisi lemari asam untuk menyimpan zat kimia
yang bersifat asam atau basa kuat dan digunakan untuk
percobaan reaksi kimia yang berpotensi menghasilkan gas iritan.
8. Ruang pembimbing praktikum, tempat istirahat dan koreksi
laporan bagi asisten praktikum, dilengkapi dengan buku literatur
praktikum dan alat dapur sederhana untuk memasak air dan
makanan dasar.

30
Gambar 24. denah tata ruang tetap laboratorium
Sumber: Arifin (2018)
b. Tata Ruang Tidak Tetap
Kata Kunci: Dapat dipindah
Penyusunan tata ruang di laboratorium memperhatikan ketersediaan
perabotan yang mudah dipindah-pindahkan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor seperti:
1. Keamanan: Penempatan perabotan harus menghindari potensi
kecelakaan.
2. Kemudahan: Perabotan harus ditempatkan agar mudah dijangkau
jika diperlukan.
3. Keleluasaan: Penempatan perabotan harus memberikan ruang
gerak yang cukup bagi guru dan siswa saat melakukan
percobaan.
4. Keindahan: Penempatan perabotan harus menciptakan
lingkungan yang nyaman dan estetis.
5. Kefisienan: Penempatan perabotan harus mempertimbangkan
pengaruh cahaya, listrik, dan suhu.
6. Kekimiaan: Penempatan perabotan harus memperhitungkan
kemungkinan interaksi zat kimia, uap, dan gas serta korosi
antarlogam.
7. Kebiologian: Penempatan perabotan harus mempertimbangkan
kemungkinan kehidupan organisme seperti tumbuhan, jamur,

31
atau binatang lainnya. Perabotan yang biasanya dipindahkan
termasuk meja, kursi, lemari, rak, dan peralatan laboratorium
lainnya yang tidak permanen.6

Gambar 25. denah tata ruang tidak tetap laboratorium


Sumber: Arifin (2018)
Dari penataan ruang yang tetap dan variabel tersebut, terlihat
beberapa perbedaan dalam kelengkapan antara laboratorium yang
tetap dan yang variabel. Namun, kurangnya kelengkapan itu tidak
mengurangi kemampuannya sebagai tempat untuk melakukan
percobaan dan penelitian. Hal ini karena kekurangan di satu
laboratorium dapat dilengkapi dari laboratorium lainnya. Perbedaan
prinsip terletak pada perlengkapan yang dapat dipindahkan serta
pengaturan dan kapasitas ruangan untuk pengawas atau asisten
laboratorium. Sementara itu, laboratorium yang tetap memiliki
fasilitas umum standar yang tidak dapat dipindahkan lagi. 7

6
Kancono, Manajemen Laboratorium IPA (Bengkulu: Unit Penerbitan FKIP UNIB, 2019).
7
Nurlaila Ella, “Tata Ruang Laboratorium” (IAIN Makassar, 2020).

32
2. Perlengkapan Dan Tata Ruang Laboratorium
Kata Kunci: Alat kaca, logam, plastik, dan bahan kimia
Perlengkapan dan pengaturan ruang di laboratorium adalah semua
peralatan yang digunakan dalam melakukan percobaan atau penelitian di
laboratorium. Perlengkapan laboratorium dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa jenis, salah satunya adalah:
a. Alat kaca: Ini termasuk alat-alat seperti gelas ukur, labu Erlenmeyer,
beaker, pipet, dan lain-lain yang terbuat dari kaca. Alat-alat kaca ini
digunakan untuk menampung, mentransfer, dan mengukur zat kimia.

Gambar 26. alat-alat gelas laboratorium


Sumber: Asti (2019)

b. Alat-alat logam: Perlengkapan logam mencakup alat-alat yang


terbuat dari bahan logam, seperti kawat kasa, spatula, pinset, dan
lain-lain. Alat-alat ini digunakan untuk keperluan memanaskan,
mengaduk, dan mengambil zat kimia di laboratorium.

33
Gambar 27. Alat-alat logam pada laboratorium
Sumber: Setiawan (2020)
c. Alat-alat plastik: Perlengkapan plastik meliputi alat-alat yang terbuat
dari bahan plastik, seperti botol semprot, cawan petri, tabung reaksi,
dan sebagainya. Alat-alat plastik ini digunakan untuk berbagai
keperluan, seperti menampung, memindahkan, dan mengukur zat kimia
di dalam laboratorium.

Gambar 28. Alat plastic laboratorium


Sumber: Petra (2021)

34
d. Alat-alat elektronik: Alat-alat elektronik merupakan perangkat yang
memanfaatkan energi listrik, seperti spektrofotometer, pH meter,
mikroskop, dan lainnya. Fungsi utama alat-alat elektronik ini adalah
untuk melakukan analisis dan pengukuran terhadap zat kimia.

Gambar 29. spektrofotometer,


Sumber: Ningtyas (2022)

e. Bahan kimia: Bahan kimia adalah materi yang diperlukan dalam


eksperimen atau studi ilmiah. Bahan kimia bisa berwujud padat, cair,
atau gas. Penting untuk menyimpan bahan kimia dengan cermat dan
menggunakannya sesuai dengan pedoman keselamatan yang tepat.

Gambar 30. Bahan Kimia


Sumber: Herman (2021)

35
3. Pengelolaan Laboratorium
Kata Kunci: Perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan,
perawatan dan pengawasan
Pengelolaan laboratorium merupakan proses optimalisasi penggunaan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektif dan
efisien, serta mempertimbangkan keberlanjutan fungsi sumber daya.
Untuk meningkatkan kinerja, laboratorium harus dikelola dan
dimanfaatkan secara efisien. Meskipun laboratorium memiliki fasilitas
yang baik, hal tersebut tidak akan bermakna tanpa manajemen yang
tepat. Manajemen laboratorium harus memperhatikan enam unsur utama,
yaitu:8
a. Perencanaan
Perencanaan bukan hanya tentang mengatur kegiatan, tetapi juga
tentang menetapkan indikator keberhasilan untuk setiap tahapan
kegiatan yang direncanakan. Dalam manajemen laboratorium,
perencanaan kegiatan mencakup berbagai aspek seperti pelayanan
praktikum, penelitian, pengadaan peralatan, kebutuhan bahan,
optimalisasi sumber daya, dan pencarian sumber dana untuk
keberlanjutan dan pemeliharaan. Perencanaan pengadaan peralatan
menjadi hal yang sangat penting, terutama dalam menetapkan
spesifikasi alat dan bahan yang dibutuhkan. Saat mengajukan alat,
spesifikasi sebaiknya tidak hanya mengacu pada katalog yang
tersedia, tetapi juga harus sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya.
Kesalahan dalam menetapkan spesifikasi alat dan bahan dapat
mengakibatkan biaya investasi yang tinggi. Hindari menetapkan
spesifikasi peralatan dengan tingkat akurasi yang tinggi jika tidak
diperlukan dalam pelaksanaannya nanti. Hal yang sama berlaku
8
Adistina Narawati and Dra. Haryatmi, M.Si, “Pengelolaan Laboratorium Biologi Di Program
Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS,” Jurnal Biologi Indonesia, 2021, 2.

36
untuk bahan kimia, penggunaan bahan dengan tingkat kemurnian
yang tinggi akan menjadi pemborosan jika tidak diperlukan dalam
prosesnya, kecuali dalam kegiatan analisis. Spesifikasi bahan harus
disusun berdasarkan karakteristik kebutuhan, ketersediaan sarana
yang ada, dan ruang penyimpanan. Selain itu, dalam pengadaan alat,
pastikan ada tenaga yang mampu mengoperasikan alat tersebut.
Hindari merencanakan pengadaan alat yang tidak didukung oleh
tenaga yang memadai. Jika memang diperlukan, lakukan pelatihan
yang relevan terkait penggunaan alat tersebut.

b. Penataan
Setting merupakan kegiatan pengaturan tata letak dan penataan yang
mencakup penempatan mebel, peralatan, dan bahan kimia di
laboratorium. Setting laboratorium harus mendukung kegiatan
belajar mengajar secara optimal dengan memperhatikan prinsip-
prinsip keselamatan, efektivitas, efisiensi, dan kemudahan
pengawasan. Prinsip keselamatan bertujuan untuk meminimalkan
risiko kecelakaan dengan menempatkan alat dan bahan sehingga
resiko kecelakaan seminimal mungkin. Instruksi penggunaan alat
harus tersedia dekat dengan alat yang bersangkutan, dilengkapi
dengan daftar penggunaan alat (kartu alat). Prinsip efisiensi dan
efektivitas penggunaan alat bertujuan agar mahasiswa memiliki
kesempatan yang tinggi untuk menggunakan alat sesuai dengan
tujuannya dalam mengembangkan keterampilan dasar laboratorium
dengan hasil yang optimal. Selain itu, hal ini juga memungkinkan
mahasiswa menjadi lebih akrab dengan alat-alat tersebut. Setting
juga diharapkan dapat mengurangi energi yang diperlukan untuk
pengawasan dengan memberlakukan pendelegasian pengawasan
secara bertingkat. Penggunaan format isian untuk peralatan khusus
merupakan suatu proses pendelegasian yang dapat mengurangi
beban kerja dosen atau laboran dalam pengawasan. Setiap pengguna
diharapkan melakukan pemeriksaan terhadap keutuhan, kebersihan,
dan fungsi alat sebelum dan setelah kegiatan dilakukan.

37
c. Pengadministrasian
Pengadministrasian atau inventarisasi merupakan proses
dokumentasi menyeluruh terhadap semua fasilitas dan aktivitas yang
terjadi di laboratorium. Kegiatan administrasi laboratorium
mencakup semua proses administratif yang terjadi di dalam
laboratorium, seperti:
1. Pencatatan inventaris peralatan laboratorium.
2. Pembuatan daftar kebutuhan peralatan baru, peralatan tambahan,
peralatan yang rusak, serta peralatan yang dipinjamkan;
a) Catatan mengenai surat-menyurat yang masuk dan keluar.
b) Pencatatan pemakaian laboratorium dan jadwal kegiatan
laboratorium.
c) Daftar inventarisasi perabotan (meja, kursi, lemari, dan
sebagainya).
d) Penyusunan sistem evaluasi dan pelaporan.

Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia memiliki


kepentingan yang besar dan merupakan aset pendidikan yang
berharga, sehingga harus dilakukan dengan teliti. Inventarisasi
laboratorium bertujuan untuk:
1) Mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan
2) Mengurangi biaya operasional;
3) Meningkatkan proses pekerjaan dan hasıl:
4) Meningkatkan kualitas kerja:
5) Mengurangi resiko kehilangan, rusak dan pecah.

Pencatatan inventaris laboratorium dalam daftar alat adalah suatu


keharusan dan harus dilakukan secara komprehensif, baik secara
keseluruhan maupun per laboratorium. Daftar tersebut dapat
dikelompokkan berdasarkan jenis alat, bahan alat, atau fungsi alat.
Setiap entri dalam daftar tersebut setidaknya harus mencakup kode

38
alat, jumlah, spesifikasi, nomor seri, tahun kedatangan, dan asal alat
tersebut. Informasi mengenai pemakai dan riwayat penggunaan alat
tertentu biasanya dicatat dalam kartu alat, yang mencatat detail
spesifikasi, prosedur penggunaan, riwayat penggunaan, serta
perbaikan yang dilakukan. Kartu alat biasanya ditempatkan di dekat
atau di dalam alat itu sendiri. Praktik ini memudahkan pengawasan
karena pengguna dapat memeriksa kondisi alat berdasarkan
spesifikasi dan informasi yang tercantum dalam kartu alat.
Pencatatan mengenai bahan penting untuk mengetahui jenis, jumlah,
dan masa kedaluwarsa bahan tersebut. Dengan mengetahui informasi
ini, laboratorium dapat merencanakan pembelian bahan dengan lebih
efisien, dengan memprioritaskan bahan yang jumlahnya sedikit dan
yang akan segera kedaluwarsa.

d. Pengamanan
Ada beberapa prinsip umum pengamanan laboratorium, antara lain:
1) Tanggung jawab
Kepala Laboratorium, staf laboratorium, asisten, dan pengguna
laboratorium bertanggung jawab sepenuhnya atas semua
kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu,
kepala laboratorium sebaiknya dipegang oleh individu yang
memiliki kompetensi yang sesuai di bidangnya, termasuk teknisi
dan staf laboratoriumnya.
2) Penempatan alat dan bahan
Peralatan laboratorium harus ditempatkan dengan aman
dan diatur secara teratur di rak atau meja yang telah
ditentukan. Demikian juga, bahan-bahan kimia harus
ditempatkan dengan aman dan disimpan terpisah
berdasarkan sifat dan klasifikasi masing-masing.
3) Kerapian
Semua koridor, jalur keluar, dan peralatan pemadam api harus
tidak ada hambatan seperti botol-botol atau kotak-kotak. Lantai

39
harus terjaga kebersihannya dan tidak ada minyak, air, atau
material lain yang dapat membuatnya licin. Setiap alat dan
bahan kimia yang telah digunakan harus dikembalikan ke
tempat semula setelah digunakan.
4) Kebersihan laboratorium
Kebersihan dalam laboratorium menjadi tanggung jawab
bersama pengguna laboratorium.
5) Pertolongan pertama (First- Aid)
Setiap insiden kecelakaan harus ditangani dengan memberikan
pertolongan pertama yang sesuai. Contohnya, jika mata terkena
percikan bahan kimia, segera dibilas dengan air dalam jumlah
yang cukup banyak, dan jika perlu, segera hubungi dokter. Oleh
karena itu, setiap laboratorium harus dilengkapi dengan kotak
P3K yang isinya harus selalu diperiksa dan dijaga.
6) Pakaian
Ketika bekerja di laboratorium, pengguna harus mengenakan jas
laboratorium dan dihindari memakai pakaian yang longgar,
kancing terbuka, atau berlengan panjang, serta perhiasan yang
terpapar dan dapat terjerat oleh mesin-mesin yang bergerak.
Selain itu, rambut juga harus diikat dengan rapi.
5) Dilarang berlari di laboratorium
Tidak dibenarkan berlari di laboratorium atau di koridor,
berjalanlah di tengah koridor untuk menghindari tabrakan
dengan orang lain.
6) Pintu-pintu
Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk
mencegah terjadinya kecelakaan (misalnya kebakaran).

e. Perawatan
Perawatan atau pemeliharaan tidak hanya berarti menjaga agar alat
tetap utuh, tetapi juga memastikan bahwa alat terus digunakan secara
optimal untuk memperpanjang umurnya. Ini melibatkan menyimpan

40
alat dengan aman, menjaga kebersihan alat, dan mengatur
penyimpanan alat dalam bentuk set. Dalam melakukan perawatan
atau pemeliharaan alat, penting untuk memahami sifat dasar alat,
termasuk:
1) Zat atau bahan dasar pembuatan,
2) Berat alat,
3) Kepekaan alat terhadap pengaruh lingkungan.
4) Pengaruh bahan kimia;
5) Pengaruh alat yang satu dengan yang lain.
6) Nilai harga dari alat,
7) Bentuk dalam set.

f. Pengawasan
Pengawasan adalah tindakan untuk memastikan bahwa pekerjaan
dilakukan sesuai dengan rencana atau tujuan yang ditetapkan. Dua
prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menjalankan
pengawasan adalah adanya rencana yang jelas dan pemberian
instruksi serta wewenang kepada bawahan. Pengawasan
laboratorium memiliki tujuan untuk:
1. Memeriksa dan mengarahkan secara berkala praktik-praktik
laboratorium yang mematuhi standar keselamatan dan prosedur
yang tepat.
2. Memastikan bahwa seluruh staf laboratorium memahami
langkah-langkah untuk menghindari risiko dan bahaya di
laboratorium.
3. Menyelidiki dan menyusun laporan tentang semua kejadian
berbahaya atau kecelakaan yang terjadi di laboratorium.
4. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan yang terkait
dengan keamanan kerja di laboratorium.
5. Mengambil tindakan darurat untuk menangani kejadian
berbahaya dan mencegah penyebaran bahaya lebih lanjut.

41
Aspek-aspek tersebut membentuk dasar untuk meningkatkan dan
mengembangkan fungsi pengelolaan laboratorium. Pengelolaan
laboratorium dianggap efektif jika sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Keberhasilan pengelolaan laboratorium memiliki dampak
yang signifikan terhadap kualitas laboratorium itu sendiri. Saat ini, belum
ada informasi yang tersedia mengenai kualitas pengelolaan laboratorium
Biologi di program studi pendidikan Biologi, apakah sudah baik atau
belum. Namun, hal ini menjadi penting bagi program studi tersebut untuk
meningkatkan pengelolaan laboratorium Biologi. Evaluasi personel
laboratorium, termasuk siswa/mahasiswa sebagai praktikan, laboran, dan
dosen, dapat memberikan gambaran mengenai kualitas pengelolaan
laboratorium Biologi.9

5. Tata Tertib Laboratorium Biologi


Di laboratorium, diperlukan pedoman dan aturan yang harus diikuti oleh
semua pengguna. Secara garis besar, peraturan penggunaan laboratorium
meliputi:
a. Pengambilan alat dan bahan yang tidak terkait dengan kegiatan yang
sedang dilakukan tidak diperbolehkan.
b. Sebelum menggunakan laboratorium, pengguna harus mendapatkan
persetujuan dari Ketua Laboratorium.
c. Pengguna laboratorium tidak boleh masuk atau melakukan kegiatan
tanpa izin dari petugas laboratorium.
d. Tidak disarankan untuk bekerja sendirian di dalam laboratorium.
e. Pengguna laboratorium diharapkan tiba tepat waktu.
f. Sebelum memulai pekerjaan, pengguna harus mengisi jadwal
penggunaan laboratorium.
g. Sebelum memulai pekerjaan, pengguna harus mencatat alat dan
bahan yang akan digunakan.
h. Pengguna laboratorium harus menggunakan tempat yang telah
disediakan.
9
Aprilianingtyas Anggraeni, “Pengelolaan Laboratorium Biologi Untuk Menunjang
Kinerja Pengguna Dan Pengelola Laboratorium Biologi SMA N 2 Wonogiri,” Universitas Negeri
Semarang, 2020, 7–8.

42
i. Pengguna harus memeriksa kelengkapan alat dan bahan yang telah
disiapkan di meja praktikum oleh petugas laboratorium.
j. Jika ada alat atau bahan yang kurang lengkap, pengguna harus
melaporkannya kepada petugas laboratorium.
k. Pengguna harus menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
l. Sebelum menggunakan, pengguna harus memeriksa apakah alat yang
dipinjam dalam kondisi baik karena kerusakan menjadi tanggung
jawab pengguna.
m. Pengguna harus menggunakan alat dan bahan dengan hati-hati.
n. Jika ada alat laboratorium yang rusak selama praktikum, harus
dilaporkan kepada petugas laboratorium dan tidak boleh diperbaiki
sendiri.
o. Penggunaan alat, bahan, air, dan listrik harus efisien.
p. Bahan kimia bekas praktikum yang masih bisa digunakan harus
disimpan di tempat khusus dan diberi label.
q. Penting untuk selalu memberi label yang lengkap, terutama pada
penggunaan bahan kimia.
r. Setelah selesai bekerja, alat dan meja praktikum harus dibersihkan.

Selain Tata Tertib tersebut perlu adanya peraturan untuk menjaga


keamanan dan keselamatan kerja di Laboratorium, diantaranya:
a. Konsumsi makanan, minuman, dan merokok tidak diizinkan di dalam
laboratorium.
b. Meludah dilarang karena dapat menyebabkan kontaminasi.
c. Larangan berlari berlaku terutama dalam situasi potensial bahaya
seperti kebakaran atau gempa. Tetap berjalanlah.
d. Bermain dengan alat laboratorium yang tidak dikenal harus dihindari.
e. Mengisap dengan mulut tidak diperbolehkan. Alat pipet harus
menggunakan alat pengisap berbola karet.
f. Pengguna laboratorium harus memahami lokasi dan cara
menggunakan sumber listrik, gas, dan air di laboratorium.

43
g. Pengguna laboratorium harus tahu letak dan cara menggunakan
perlengkapan keselamatan seperti pemadam api, shower darurat, fire
hydrant, eyewash station, dan kotak pertolongan pertama.
h. Menggunakan jas laboratorium, sarung tangan, sepatu tertutup, dan
kacamata pelindung diperlukan saat menangani bahan kimia
berbahaya seperti asam kuat.
i. Jika bahan kimia terkena kulit atau mata, segera cuci dengan air
banyak dan konsultasikan dengan pembimbing praktikum.
j. Potong kuku tangan sebelum bekerja di laboratorium.
k. Anggap semua bahan kimia di laboratorium berbahaya dan
perlakukan dengan hati-hati.
l. Gunakan lemari asap saat bekerja dengan bahan kimia yang
menghasilkan gas.
m. Buang bahan kimia sisa percobaan atau bahan lainnya dengan hati-
hati untuk mencegah tersumbatnya saluran pembuangan air.
n. Hindari mengambil bahan kimia langsung dari botol induk atau
mengembalikan bahan kimia bekas ke botol induk.
o. Bagi perempuan, pastikan rambut terikat saat bekerja di laboratorium.
p. Ketika memanaskan cairan dalam tabung reaksi, jangan mengarahkan
uap ke arah orang lain yang berdekatan.

44
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laboratorium merujuk pada ruang atau area di mana praktik atau penelitian
dilakukan, dilengkapi dengan serangkaian peralatan dan infrastruktur yang
diperlukan seperti fasilitas air, listrik, gas, dan sebagainya. Laboratorium
dikelompokkan menjadi empat yaitu: berdasarkan PERMENPAN No. 3 tahun
2010, berdasarkan lrtaknya, berdasarkan kondisi ruangannya, dan secara
umum laboratorium. Fasilitas ruang di laboratorium sekolah biasanya terdiri
dari ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan.
Selain itu dalam laboratorium terdapat Staffing, Budgeting, Financing Dan
Maintaining Laboratorium Biologi. Laboratorium yang berkualitas harus
memenuhi standar tata ruang tetapi juga harus dilengkapi dengan fasilitas
yang mendukung, baik itu fasilitas umum maupun fasilitas khusus.
Perlengkapan dan pengaturan ruang di laboratorium adalah semua peralatan
yang digunakan dalam melakukan percobaan atau penelitian di laboratorium.
Perlengkapan dan pengaturan ruang di laboratorium adalah semua peralatan
yang digunakan dalam melakukan percobaan atau penelitian di laboratorium.
Pengelolaan laboratorium merupakan proses optimalisasi penggunaan sumber
daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektif dan efisien, serta
mempertimbangkan keberlanjutan fungsi sumber daya. Di laboratorium,
diperlukan pedoman dan aturan yang harus diikuti oleh semua pengguna.

B. Saran
Jika penulis ini banyak terdapat kesalahan, silakan tinggalkan komentar
agar penulis dapat menulis makalah yang lebih baik di kemudian hari. Dan
kami berharap para narasumber memberikan saran agar kami dapat menulis
dan menyampaikan materi dengan lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kita semua serta dapat memberikan
pelajaran bagi yang belum mengetahuinya.

45
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Aprilianingtyas. “Pengelolaan Laboratorium Biologi Untuk


Menunjang Kinerja Pengguna Dan Pengelola Laboratorium Biologi SMA
N 2 Wonogiri.” Universitas Negeri Semarang, 2020, 7–8.
Ella, Nurlaila. “Tata Ruang Laboratorium.” IAIN Makassar, 2020.
Emda, Amna. “Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Kerja Ilmiah.” Lantanida
Journal 2 (2021): 220.
Kancono. Manajemen Laboratorium IPA. Bengkulu: Unit Penerbitan FKIP UNIB,
2019.
Kertiasih, Ni Luh Putu. “Peranan Laboratorium Pendidikan Untuk Menunjang
Proses Perkuliahan Jurusan Keperwatan Gigi Poltekkes Denpasar.” Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 2022, 60–61.
Maharani, Dewi. “Modul Pengelolaan Laboratorium.” UIN Raden Intan
Lampung, 2020.
Narawati, Adistina, and Dra. Haryatmi, M.Si. “Pengelolaan Laboratorium Biologi
Di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS.” Jurnal Biologi
Indonesia, 2021, 2.
Vendamawan, Rico. “Pengelolaan Laboratorium Kimia.” Jurnal Metana, 2021,
41–46.

46
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

Ana. 2020 (Online). https://onehealthlab.net/blog/biosafety-level-menjaga-


keamanan-personel-laboratorium-dan-lingkungan/?lang=id. Diakses pada tanggal
23 Februari 2024
Mestya 2022 (Online). d.pngtree.com/freebackground/picture-of-green-rice-
fields-and-mountains_2666006.html. . Diakses pada tanggal
23 Februari 2024
Ana 2020 (Online). https://onehealthlab.net/blog/biosafety-level-menjaga-
keamanan-personel-laboratorium-dan-lingkungan/?lang=id.. Diakses pada tanggal
23 Februari 2024
Maryadi 2019 (Online). https://stietribhakti.ac.id/laboratorium-komputer/. Diakses
pada tanggal 23 Februari 2024
Ariangga 2020 (Online). https://fmipa.unj.ac.id/pfisika/fasilitas/laboratorium/.
Diakses pada tanggal 23 Februari 2024
Andriansah 2020 (Online). https://smpn3bukittinggi.sch.id/read/21/laboratorium-
ipa. Diakses pada tanggal 24 Februari 2024.
Fatamasari 2021 (Online). https://fapet.ipb.ac.id/laboratorium-intp-157/lab-itp-
intp-160. Diakses pada tanggal 24 Februari 2024.
Zariyanti 2022 (Online). https://purimedika.com/penunjang-medik/laboratorium/.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2024.
Suwardi 2020 (Online). https://bettysirait1992.blogspot.com/2014/05/jawaban-
uts-pengelolaan-laboratorium.html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2024.
Fendika 2019 (Online). https://pendbio.ulm.ac.id/id/lab-biologi-umum/. Diakses
pada tanggal 23 Februari 2024
Efendi 2019 (Online). https://fisika.unpar.ac.id/laboratorium-fisika-dasar/.
Diakses pada tanggal 23 Februari 2024
Sahid 2020 (Online). https://pfis.ftik.iain-palangkaraya.ac.id/p/laboratorium-
fisika-dasar.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2024
Iwanudin 2018 (Online). https://labnusantara.co.id/meja-laboratorium-laboratory-
benches/harga/. Diakses pada tanggal 23 Februari 2024

47
Andrean 2021 (Online). https://library.iainkediri.ac.id/layanan-locker/. Diakses
pada tanggal 23 Februari 2024
Ady 2017 (Online). https://www.adywater.com/2017/02/cara-menyimpan-alat-
laboratorium-ipa.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2024
Indramawan 2020 (Online).
https://siplah.eurekabookhouse.co.id/satdik/product/1925/1682951-1682951-
papan-tulis-whiteboard-portable--. Diakses pada tanggal 24 Februari 2024
Azman 2020 (Online).
Anji 2022 (Online). https://dzumanjipunya.wordpress.com/2012/09/04/proyektor-
lebih-di-kenal-dengan-in-focus/. Diakses pada tanggal 24 Februari 2024
Azman 2020 (Online).
Filckr 2019 (Online). https://pin.it/tlLdVHUsW. Diakses pada tanggal 24
Februari 2024
Wahyu 2019 (Online).
Fitriani 2021 (Online).
Mutaqqin 2022 (Online).
Astuti 2022 (Online).
Arifin 2018 (Online).
Arifin 2018 (Online).
Asti 2019 (Online). https://news.labsatu.com/perawatan-alat-gelas-laboratorium/.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2024
Setiawan 2020 (Online). https://www.tokopedia.com/onemedjakarta/vena-sectio-
set-standart-instrumen-pembuluh-darah-venae-onemed?
utm_source=google&utm_medium=organic&utm_campaign=pdp-seo. Diakses
pada tanggal 24 Februari 2024
Petra 2021 (Online). https://re-captha-version-3-14.com/ms/2302_desc_A/?
c=8f17bfa3-02e7-47ad-b40c-455b75280be6&a=l143904. Diakses pada tanggal
24 Februari 2024
Ningtyas 2022 (Online). https://darmasakti.com/8-jenis-alat-ukur-
spektrofotometer. Diakses pada tanggal 24 Februari 2024

48
Herman 2021 (Online).
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-
lahan-kering/topik-kuliah-praktek/informasi-materi-kuliah-praktek1/280-
pengenalan-bahan-kimia. Diakses pada tanggal 24 Februari 2024

49

Anda mungkin juga menyukai