Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing:
Samsul Kamal S.Pd, M.Pd
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Pengelolaan Laboratorium Sekolah
dengan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
‘Pengelolaan Laboratorium Sekolah”. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Saya menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan laboratorium, fungsi dan manfaat
laboratorium?
2. Bagaimana cara mengelola laboratorium dan cara menggunakan alat
laboratorium?
3. Bagaimana sarana dan prasarana laboratorium di sekolah?
4. Bagaimana kondisi atau permasalahan yang muncul di laboratorium?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian laboratorium, fungsi dan manfaat
laboratorium
2. Untuk mengetahui cara mengelola laboratorium dan cara menggunakan
alat laboratorium
3. Untuk mengetahui sarana dan prasarana laboratorium di sekolah
4. Untuk mengetahui kondisi atau permasalahan yang muncul di
laboratorium
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Fungsi Laboratorium
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai
macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah
3
sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu.
Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka.7 Laboratorium harus dilengkapi dengan berbagai
sarana prasarana untuk kebutuhan percobaan. Laboratorium sebagai tempat
kegiatan riset, penelitian, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki
banyak fungsi, yaitu :
a. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara
teori dan praktik
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari
kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini
disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap
objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan
eksperimentasi.
c. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari
pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan
lainnya) untuk mencari hakikat kebenaan ilmiah dari suatu objek keilmuan
dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk
mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam
riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.
e. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan
mencari kebebaran ilmiah dengan cara penelitian, ujicoba, maupun
eksperimentasi.
f. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti
dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat
dalam proses kegiatan kerja di laboratorium.
g. Laboratoriun dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan barbagai
masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran,
masalah akademik, maupun masalah yang terjadi ditengah masyarakat
4
yamg membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium.
h. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa,
dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk memahami segala ilmu
pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang
bersifat konkret dan nyata.
3. Manfaat Laboratorium
Proses belajar mengajar kegiatan laborratorium atau praktikum juga
memiliki peran penting yang bermanfaat dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran,
antara lain:
a. Keterampilan kognitif, misalnya
5
Melatih agar teori dapat halus
Agar teori dapat diterakan pada keadaan masalah nyata.
b. Keterampilan efektif, misalnya
Belajar bekerja sama
Belajar menghargai bidangnya
Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri
c. Keterampilan pilanpsi komotorik, misalnya
Berlajar permasangan peralatan jadi betul-btul berjalan
Belajar memakai peralatan dan instrument tertentu
a. Mencampur zat-zat kimia, Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sipat
reaksinya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya.
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui, Berkonsultasilah bagi keamanan
laboratorium sebelum menggunakan zat-zat kimia baru atau yang kurang
diketahui. Harus dicheck secara teratur semua zat-zat kimia yang digunakan,
karena mungkin menimbulkan resiko.
c. Membuang material-material yang berbahaya, Sebelum membuang material-
material yang berbahaya harus diketahui resiko yang mungkin terjadi. Karena
itu pastikan bahwa cara membuangnya tidak menimbulkan bahaya. Jika tidak
tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya. Demikian juga terhadap air
buangan dari Laboratorium. Apakah ada bak penampung khusus atau
dibuang begitu saja. Sebaiknya harus ada bak penampung khusus, karena
disitu telah banyak tercemar dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Bak ini juga harus ditreatment, agar dapat dinetralisasi.
d. Tumpahan, Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan
dengan CaC03 atau soda ash, dan untuk basa dengan air dan dinetraliser
dengan asam encer. Setelahnya dipel, dan pastikan kain-kain yang digunakan
6
bebas dari asam atau alkali. Tumbahan minyak, harus ditaburi dengan pasir,
kemudian disapu dan dimasukkan dalam tong yang terbuat dari logam dan
ditutup rapat.
2. Penataan Laboratorium
a. mudah dilihat
b. mudah dijangkau
c. aman untuk alat
d. aman untuk pemakai
3. Administrasi Laboratorium
a. Bangunan/Ruangan laboratorium
7
b. Fasilitas umum laboratorium
c. Peralatan dan bahan
d. Ketenagaan laboratorium
e. Kegiatan laboratorium
Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari
beberapa bagian antara lain :
Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Struktur organisasi laboratorium IPA SMA 1.
a. Kepala Sekolah
8
Memberi tugas kepada penangung jawab laboratorium IPA,
penanggung jawab mata pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan
laboran.
Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada
petugas- petugas laboratorium IPA.
Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan
laboratorium IPA.
Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium.
b. Wakasek Kurikulum
Membantu tugas kepala sekolah terkait kegiatan
pembelajaran/praktikum di laboratorium.
c. Wakasek Sarana dan Prasarana
Membantu tugas kepala sekolah dalam pengadaan dan pengelolaan
sarana dan prasarana laboratorium.
d. Penanggung Jawab Laboratorium
Mengkoordinir tenaga laboratorium dibawahnya (koordinator
laboratorium dan guru-guru IPA) dalam penggunaan laboratorium. b.
Mengusulkan dana untuk pengadaan alat dan bahan praktikum.
Mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium.
Bertanggung jawab atas kelancaran semua kegiatan laboratorium.
Bertanggung jawab atas penyelidikan, pemeliharaan dan optimalisasi
laboratorium.
Menyusun tata tertib laboratorium, program kerja laboratorium, dan
jadwal pelaksanaan kegiatan praktikum.
Mengusulkan peningkatan sumber daya manusia di laboratorium pada
kepala sekolah.
e. Teknisi Laboratorium
Membantu tugas-tugas penangung jawab laboratorium.
Mengecek kelengkapan dan fungsi alat dan bahan lab serta
mengawasi pengelolaan laboratorium.
9
Bertanggung jawab atas perbaikan alat-alat yang rusak atau tidak
berfungsi.
Melatih guru-guru IPA tentang alat-alat yang belum diketahui
penggunaannya oleh guru-guru tersebut.
Membantu penyiapan bahan-bahan atau alat-alat praktikum,
pengecekan secara periodik, kalibrasi serta pemeliharan alat dan
bahan.
f. Koordinator Laboratorium
Mengkoordinir guru mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) dalam
penggunaan laboratorium.
Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk
pengadaan alat/bahan praktikum.
Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan,
dan perbaikan alat.
Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat
laboratorium.
Menyusun laporan pelaksanaan kegiaan laboratorium.
g. Guru Mata Pelajaran
Merencanakan dan mengatur pelaksanaan praktikum secara teratur
sesuai bidangnya (fisika, kimia atau biologi).
Membimbing kegiatan praktikum.
Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum
10
menyediakan alat, bahan, maupun perlengkapan lain yang digunakan untuk
praktikum.
a. Laboratorum tidak boleh dibangun diarah mata angina, hal ini di maksud
untuk menghindari terjadinya pencemaran udara. Gas sisa reaksi kimia
yang kurang sedap tidak terbawa angina keruang lain.
b. Lokasi laboratorium dibuat jauh dari sumber air agar tidak terjadi
pencemaran seumber air yang berada disekitar tempat itu.
c. Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan tersendiri agar
terhindar terjadinya pencemaran sumber air dan tanah penduduk
disekitarnya
d. Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain, supaya
dapat memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya yang memadai.
Jarak minimum disyaratkan sama dengan tinggi bangunan yang terdekat
atau 3 meter.
24 lapangan
11
1 Mikroskop monokuler 5 Buah / lab 19 buah Baik
Perangkat bedah
13 1 Buah / lab 8 set Baik
hewan
Perangkat
14 1 Buah / lab 2 set Baik
pemeliharaan
Perangkat mikroskop
17 1 Buah / lab 8 buah Baik
(okuler, buku
12
petunjuk)
Thermometer suhu
20 1 Buah / lab 8 buah Baik
tanah
Erlenmayer ukuran
23 1 Buah / lab 11 buah Baik
50ml
13
dinding kiri dan kanan laboratorium. Saat memasuki laboratorium, praktikan
diwajibkan menggunakan jas lab dan mengancingnya untuk terhindar terkena
bahan kimia pada bagian badan. Masker juga digunakan apa bila sedang
menggunakan bahan kimia yang baunya dapat menyebabkan keracunan atau
pingsan seperti kloroform.
Akan tetapi pada laboratorium ini tidak terdapat dua pintu yang berguna
untuk melarikan diri pada saat terjadi suatu tragedy pada laboratorium seperti
kebakaran ataupun gempa bumi dan lainnya. Saat melakukan praktikum dengan
bahan kimia biasanya praktikan tidak disuruh menggunakan sarung tangan yang
berguna untuk melindungi tangan dari zat kimia yang berbahaya padalah terdapat
bnyak sarung tangan pada laboratorium yang tidak digunakan. Keramik didalam
laboratorium juga sudah berlubang dan pecah pecah yang akan membahayakan
praktikan apa bila sedang membawa alat kaca maupun gelas dan bahan kimia
yang berbahaya dapat terluka apa bila praktikan kurang teliti nsaat berjalan dan
dapat membuat keselamatan terancam dan dapat membahayakan yang lainnya
juga
E. Dokumentasi
14
b. Dokumentasi alat dan bahan
15
c. Dokumentasi alat keselamatan kerja
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium
merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium
dan penangannya bila terjadi kecelakaan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
18
19