Anda di halaman 1dari 22

Makalah Pengelolaan Laboratorium Sekolah

PENGELOLAAN LABORATORIUM DI SEKOLAH

Disusun Oleh :

Aimi Marlinda (190207060)

Dosen Pembimbing:
Samsul Kamal S.Pd, M.Pd

Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Pengelolaan Laboratorium Sekolah
dengan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
‘Pengelolaan Laboratorium Sekolah”. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Saya menyadari bahwa
makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Banda Aceh, 5 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………......2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian, Fungsi Dan Manfaat Laboratorium….…………………3
B. Pengelolaan Laboratorium Dan Cara Menggunakan Alat
Laboratorium………………………………..……………………....6
C. Sarana Dan Prasarana Laboratorium Di Sekolah…………………..10
D. Kondisi/ permasalahan Laboratorium ......…………………………13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………..17
B. Saran……..………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium (lab) adalah tempat dilakukannya riset (penelitian) ilmiah,


eksperimen (percobaan), pengukuran ataupun pelatihan ilmiah. Pada umumnya
laboratorium dirancang untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut
disiplin ilmunya seperti laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium
biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Laboratorium
merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan bagi peserta didik. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas,
laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan
selengkap apapun laboratorium tidak akan berarti apabila tidak ditunjang dengan
manajemen yang baik.
Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan
prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Apalagi
dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk
membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan laboratorium, fungsi dan manfaat
laboratorium?
2. Bagaimana cara mengelola laboratorium dan cara menggunakan alat
laboratorium?
3. Bagaimana sarana dan prasarana laboratorium di sekolah?
4. Bagaimana kondisi atau permasalahan yang muncul di laboratorium?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian laboratorium, fungsi dan manfaat
laboratorium
2. Untuk mengetahui cara mengelola laboratorium dan cara menggunakan
alat laboratorium
3. Untuk mengetahui sarana dan prasarana laboratorium di sekolah
4. Untuk mengetahui kondisi atau permasalahan yang muncul di
laboratorium

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian, Fungsi dan Manfaat Laboratorium


1. Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah siatu tempat dimana dilakukan kegiatan percobaan,
pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains
(kmia, fisika, biologi) dan ilmua-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan
yang tertutup seperti kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lainnya.
Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kualitas
yang memadai.
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber
daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan
secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia),
dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan
fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab
bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang
terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,
memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara
laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup
usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja
di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.

2. Fungsi Laboratorium
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai
macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah

3
sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu.
Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka.7 Laboratorium harus dilengkapi dengan berbagai
sarana prasarana untuk kebutuhan percobaan. Laboratorium sebagai tempat
kegiatan riset, penelitian, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki
banyak fungsi, yaitu :
a. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara
teori dan praktik
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari
kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini
disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap
objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan
eksperimentasi.
c. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari
pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan
lainnya) untuk mencari hakikat kebenaan ilmiah dari suatu objek keilmuan
dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk
mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam
riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.
e. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan
mencari kebebaran ilmiah dengan cara penelitian, ujicoba, maupun
eksperimentasi.
f. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti
dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat
dalam proses kegiatan kerja di laboratorium.
g. Laboratoriun dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan barbagai
masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran,
masalah akademik, maupun masalah yang terjadi ditengah masyarakat

4
yamg membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium.
h. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa,
dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk memahami segala ilmu
pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang
bersifat konkret dan nyata.

Secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:


a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga
antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
b. Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa. Memberikan
dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari
suatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
c. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang
tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
d. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah
seorang calon ilmuan.
e. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan
yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja
laboratorium.

Sudaryanto menyatakan peranan dan fungsi labortorium ada tiga, yaitu


sebagai (1) sumber belajar, artinya laboratorium digunakan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik atau
melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, yang meliputi metode pengamatan
dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, yaitu tempat dilakukannya
berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah.

3. Manfaat Laboratorium
Proses belajar mengajar kegiatan laborratorium atau praktikum juga
memiliki peran penting yang bermanfaat dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran,
antara lain:
a. Keterampilan kognitif, misalnya

5
 Melatih agar teori dapat halus
 Agar teori dapat diterakan pada keadaan masalah nyata.
b. Keterampilan efektif, misalnya
 Belajar bekerja sama
 Belajar menghargai bidangnya
 Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri
c. Keterampilan pilanpsi komotorik, misalnya
 Berlajar permasangan peralatan jadi betul-btul berjalan
 Belajar memakai peralatan dan instrument tertentu

B. Pengelolalaan laboratorium dan cara menggunakan alat laboratorium


1. Pengelolalaan laboratorium

Penanganan laboratorium secara umum adalah sebagai berikut:

a. Mencampur zat-zat kimia, Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sipat
reaksinya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya.
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui, Berkonsultasilah bagi keamanan
laboratorium sebelum menggunakan zat-zat kimia baru atau yang kurang
diketahui. Harus dicheck secara teratur semua zat-zat kimia yang digunakan,
karena mungkin menimbulkan resiko.
c. Membuang material-material yang berbahaya, Sebelum membuang material-
material yang berbahaya harus diketahui resiko yang mungkin terjadi. Karena
itu pastikan bahwa cara membuangnya tidak menimbulkan bahaya. Jika tidak
tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya. Demikian juga terhadap air
buangan dari Laboratorium. Apakah ada bak penampung khusus atau
dibuang begitu saja. Sebaiknya harus ada bak penampung khusus, karena
disitu telah banyak tercemar dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Bak ini juga harus ditreatment, agar dapat dinetralisasi.
d. Tumpahan, Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan
dengan CaC03 atau soda ash, dan untuk basa dengan air dan dinetraliser
dengan asam encer. Setelahnya dipel, dan pastikan kain-kain yang digunakan

6
bebas dari asam atau alkali. Tumbahan minyak, harus ditaburi dengan pasir,
kemudian disapu dan dimasukkan dalam tong yang terbuat dari logam dan
ditutup rapat.

2. Penataan Laboratorium

Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan


peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan
memenuhi persyaratan untuk beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas
mengandung makna yang sangat luas, yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu
laboratorium yang layak operasi diperlukan penempatan perlatan yang tersusun
yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-langkah penggunaan/aktivitas
dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja harus
memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak
bebas, aman dan nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat
sampai ke tempat kerja dengan mudah dan lancar. Prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan perabotan laboratorium
adalah:

a. mudah dilihat
b. mudah dijangkau
c. aman untuk alat
d. aman untuk pemakai

3. Administrasi Laboratorium

Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas


dan aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat
terorganisir dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan
administrasi meliputi:

a. Bangunan/Ruangan laboratorium

7
b. Fasilitas umum laboratorium
c. Peralatan dan bahan
d. Ketenagaan laboratorium
e. Kegiatan laboratorium

Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari
beberapa bagian antara lain :

a. Kartu stok adalah untuk mengetahui jumlah alat/bahan yang tersedia di


laboratorium dan tempat penyimpanannya
b. Buku inventaris, memuat catatan tentang jumlah semua macam barang
yang ada di laboratorium termasuk perabot laboratorium
c. Daftar alat/bahan sesuai LKS
d. Buku harian kegiatan laboratorium berguna untuk merekam semua
kejadian dalam kegiatan laboratorium
e. Label, memuat kode alat, nama alat dan jumlah alat dan keterangan
mengenai kondisi alat tersebut
f. Format permintaan alat/bahan, biasanya diisi oleh guru bila akan
melaksanakan kegiatan laboratorium dan diberikan kepada laboran
sebelum kegiatan dilakukan
g. Jadwal kegiatan laboratorium.

4. Struktur Organisasi Laboratorium

Di Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung jawab kepada


Kepala Sekolah. Selain pengelola laboratorium biasanya terdapat pula seorang
teknisi laboratorium. Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan-
bahan / alat-alat praktikum, pengecekan secara periodik, pemeliharaan dan
penyimpanan alat dan bahan.

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Struktur organisasi laboratorium IPA SMA 1.

a. Kepala Sekolah

8
 Memberi tugas kepada penangung jawab laboratorium IPA,
penanggung jawab mata pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan
laboran.
 Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada
petugas- petugas laboratorium IPA.
 Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan
laboratorium IPA.
 Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium.
b. Wakasek Kurikulum
 Membantu tugas kepala sekolah terkait kegiatan
pembelajaran/praktikum di laboratorium.
c. Wakasek Sarana dan Prasarana
 Membantu tugas kepala sekolah dalam pengadaan dan pengelolaan
sarana dan prasarana laboratorium.
d. Penanggung Jawab Laboratorium
 Mengkoordinir tenaga laboratorium dibawahnya (koordinator
laboratorium dan guru-guru IPA) dalam penggunaan laboratorium. b.
 Mengusulkan dana untuk pengadaan alat dan bahan praktikum.
 Mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium.
 Bertanggung jawab atas kelancaran semua kegiatan laboratorium.
 Bertanggung jawab atas penyelidikan, pemeliharaan dan optimalisasi
laboratorium.
 Menyusun tata tertib laboratorium, program kerja laboratorium, dan
jadwal pelaksanaan kegiatan praktikum.
 Mengusulkan peningkatan sumber daya manusia di laboratorium pada
kepala sekolah.
e. Teknisi Laboratorium
 Membantu tugas-tugas penangung jawab laboratorium.
 Mengecek kelengkapan dan fungsi alat dan bahan lab serta
mengawasi pengelolaan laboratorium.

9
 Bertanggung jawab atas perbaikan alat-alat yang rusak atau tidak
berfungsi.
 Melatih guru-guru IPA tentang alat-alat yang belum diketahui
penggunaannya oleh guru-guru tersebut.
 Membantu penyiapan bahan-bahan atau alat-alat praktikum,
pengecekan secara periodik, kalibrasi serta pemeliharan alat dan
bahan.
f. Koordinator Laboratorium
 Mengkoordinir guru mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) dalam
penggunaan laboratorium.
 Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk
pengadaan alat/bahan praktikum.
 Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan,
dan perbaikan alat.
 Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
 Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat
laboratorium.
 Menyusun laporan pelaksanaan kegiaan laboratorium.
g. Guru Mata Pelajaran
 Merencanakan dan mengatur pelaksanaan praktikum secara teratur
sesuai bidangnya (fisika, kimia atau biologi).
 Membimbing kegiatan praktikum.
 Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum

C. Sarana dan Prasarana Laboratorium


Sarana dan Prasarana laboratorium yaitu fasilitas yang dibutuhkan dalam
proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar
pencapaian tujuan Pendidikan dapat berjalan dengan lancer, teratur dan efektif.
Petugas laboran bertugas untuk mengatur, mengelola, dan bertanggung jawab
terhadap sarana dan prasarana yang terdapat dalam ruang laboratorium, seperti

10
menyediakan alat, bahan, maupun perlengkapan lain yang digunakan untuk
praktikum.

Untuk membangun suatu laboratorium sekolah yang nyaman dan aman,


maka pemerintah mengeluarkan sebuah standar minimum untuk membangun
sebuah laboratorum sekolah. Standar ini sudah diatur dalam peraturan Mentri
Pendidikan Nasional no. 24 tahun 2007 tanggal 28 juni 2007.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu lembaga pendidikan untuk


membangun sebuah laboratorium sekolah, diantaranya:

a. Laboratorum tidak boleh dibangun diarah mata angina, hal ini di maksud
untuk menghindari terjadinya pencemaran udara. Gas sisa reaksi kimia
yang kurang sedap tidak terbawa angina keruang lain.
b. Lokasi laboratorium dibuat jauh dari sumber air agar tidak terjadi
pencemaran seumber air yang berada disekitar tempat itu.
c. Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan tersendiri agar
terhindar terjadinya pencemaran sumber air dan tanah penduduk
disekitarnya
d. Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain, supaya
dapat memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya yang memadai.
Jarak minimum disyaratkan sama dengan tinggi bangunan yang terdekat
atau 3 meter.

Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol dalam kompleks


sekolah, hal ini erat hubungannya dengan masalah keamanan terhadap
pencurian, kebakaran, dan lain-lain.

1. Inventaris alat dan bahan

Rasio menurut Rasio Keterangan

NO Nama Alat PERMENDIKNAS sebenarnya di

24 lapangan

11
1 Mikroskop monokuler 5 Buah / lab 19 buah Baik

2 Mikroskop stereo 1 Buah / lab 2 buah Baik

3 Mikroskop electron 1 Buah / lab 4 buah Baik

4 Mikroskop proyektor 1 Buah / lab 1 buag 1 Baik

Blood pressurt monitor


5 1 Buah / lab 1 buah Baik
automatic

6 Bola lampu 5 wat 1 Buah / mikroskop 50 buah Baik

7 Gelas benda 1 Buah / lab 42 pak Baik

8 Gelas penutup 1 Buah / lab 17 pak Baik

9 Lup 75 MM 1 Buah / lab 6 buah Baik

10 Lup 60 MM 1 Buah / lab 10 buah Baik

11 Neraca metic 1 Buah / lab 2 buah Baik

12 Neraca manual 1 Buah / lab 3 buah Baik

Perangkat bedah
13 1 Buah / lab 8 set Baik
hewan
Perangkat
14 1 Buah / lab 2 set Baik
pemeliharaan

15 Pelubang gabus 1 Buah / lab 2 set Baik

16 Preparat awetan 1 Buah / lab 9 kotak Baik

Perangkat mikroskop
17 1 Buah / lab 8 buah Baik
(okuler, buku

12
petunjuk)

18 Spektum aneroid 1 Buah / lab 1 buah Baik

19 Thermometer 1 Buah / lab 10 buah Baik

Thermometer suhu
20 1 Buah / lab 8 buah Baik
tanah

21 Cawan petri besar 1 Buah / lab 49 buah Baik

22 Cawan petri kecil 1 Buah / lab 54 buah Baik

Erlenmayer ukuran
23 1 Buah / lab 11 buah Baik
50ml

24 Pipet tetes 1 Buah / lab 60 buah Baik

25 Pisau lipat 1 Buah / lab 24 buah Baik

26 Tabung reaksi 1 Buah / lab 125 buah Baik

27 Korek api 1 Buah / lab 7 buah Baik

28 Mortal dan alu besar 1 Buah / lab 5 buah Baik

D. Kondisi / Permasalahan Laboratorium

Pada laboratorium sekolah terdapat juga ventilasi udara dir


ruangan laboratorium berfungsi untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik
atau pengendalian kontaminasi udara di ruangan laboratorium akan terjaga.
Wastafel pada laboratorium sekolah ini juga dapat digunakan apa bila praktikan
terkena bahan berbahaya seperti korosif maupun iritan atau terkena percikan
bahan kimia kemata, praktikan dapat mencucinya diwastafel yang tersedia pada

13
dinding kiri dan kanan laboratorium. Saat memasuki laboratorium, praktikan
diwajibkan menggunakan jas lab dan mengancingnya untuk terhindar terkena
bahan kimia pada bagian badan. Masker juga digunakan apa bila sedang
menggunakan bahan kimia yang baunya dapat menyebabkan keracunan atau
pingsan seperti kloroform.

Akan tetapi pada laboratorium ini tidak terdapat dua pintu yang berguna
untuk melarikan diri pada saat terjadi suatu tragedy pada laboratorium seperti
kebakaran ataupun gempa bumi dan lainnya. Saat melakukan praktikum dengan
bahan kimia biasanya praktikan tidak disuruh menggunakan sarung tangan yang
berguna untuk melindungi tangan dari zat kimia yang berbahaya padalah terdapat
bnyak sarung tangan pada laboratorium yang tidak digunakan. Keramik didalam
laboratorium juga sudah berlubang dan pecah pecah yang akan membahayakan
praktikan apa bila sedang membawa alat kaca maupun gelas dan bahan kimia
yang berbahaya dapat terluka apa bila praktikan kurang teliti nsaat berjalan dan
dapat membuat keselamatan terancam dan dapat membahayakan yang lainnya
juga

Bahan-bahan kimia yang berbahaya diletakkan pada lemari dibelkang


praktikan duduk tanpa dikunci dan tanpa ada pengawasan dari guru maupun
penjaga laboratorium tersebut. Apa bila ada tangan-tangan nakal yang tidak tahu
akan bahaya nya bahan kimia tersebut akan salah dipergunakan.

E. Dokumentasi

a. Daftar infentaris alat dan bahan dilaboratorium

14
b. Dokumentasi alat dan bahan

Gambar mikroskop monokuler

Gambar alat-alat laboratorium

15
c. Dokumentasi alat keselamatan kerja

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik


pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus

17
memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium
merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium
dan penangannya bila terjadi kecelakaan.

B. Saran

Seharusnya tata letak penempatan sebuah mikroskop dengan satu lemari


dan satu lampu apabila mikroskop tidak terdapat ruang lagi untuk disimpan,
mikroskop dapat diletakkan pada kotaknya kembali. Kemudian lemari tempat
penyimpanan mikroskop lebih baik hanya digunakan untuk menyimpan
mikroskop dan tidak dicampur dengan alat-alat lainnya. Sebaiknya alat dan bahan
yang telah tersedia dapat digunakan dengan baik tidak hanya untuk disimpan dan
dijadikan pajangan.

DAFTAR PUSTAKA

Aa Dani Saliswijaya. 2004. Himpunan Peraturan Tentang Class Action. Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama.

Irjus indrawan. 2015. Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana


Sekolah.Yogyakarta: Deepublish.

18
19

Anda mungkin juga menyukai