Tentang
OLEH:
KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPU:
2024/2025
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya serta
kemudahan bagi kami seingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh
pengetahuan yang kita rasakan sampai saat sekarang ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis berusaha memberikan yang terbaik, yang
mudah dipahami, dengan merujuk pada sumber-sumber baik bahasa Indonesia dan bahasa
asing. Akan tetapi penulis sadar, sebagai manusia dan masih dalam tahap belajar pasti
banyak sekali kekurangan bahkan kekeliruan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Laboratorium
1. Laboratorium pendidikan
a. Laboratorium kimia
Laboratorium kimia yang ada di sekolah dan kampus digunakan untuk
melakukan percobaan dari mulai penimbangan, pelarutan bahan kimia, dan
mengamati terjadinya reaksi antara molekul dari bahan yang digunakan. Nah,
yang membedakan adalah jenis dan jumlah alatnya. Laboratorium kimia yang ada
di sekolah, itu memiliki alat general seperti beaker glass, gelas ukur, buret,
Erlenmeyer, dan masih banyak lagi. Sedangkan, di kampus itu pengetahuan yang
dicari dan diperoleh lebih luas pastinya alat laboratorium yang digunakan lebih
banyak dibandingkan yang disekolah. Seperti peralatan gelas (beaker glass, gelas
ukur, Erlenmeyer, labu ukur, buret), lemari asam, oven, water bath dan masih
banyak lagi.
b. Laboratorium fisika
Laboratorium fisika yang digunakan untuk percobaan yang berhubungan
dengan pengukuran, fluida, dan elektromagnetik. Alat laboratorium fisika yang
biasa digunakan di sekolah dan kampus ini meliputi pegas, jangka sorong,
penggaris, beaker glass, stopwatch, katrol, kaca pembesar, neraca dan masih
banyak lagi.
c. Laboratorium biologi / mikrobiologi
Ada laboratorium biologi yang digunakan untuk mempelajari kultur
jaringan tumbuhan, hewan, atau makhluk hidup lainnya. Laboratorium ini juga
3
disebut sebagai laboratorium mikrobiologi. Biasanya, ada beberapa alat
laboratorium yang ada disini seperti mikroskop, cawan petri, oven, laminar air
flow, kawat ose, LAF, kawat ose, incubator dan alat laboratorium lainnya.
d. Laboratorium farmakognosi
Jenis laboratorium farmakognosi ini berfungsi sebagai tempat pengamatan
simplisia menggunakan mikroskop dan pembuatan simplisia. Di dalam
laboratorium ini, terdapat beberapa alat yang mendukung praktikumnya seperti
mikroskop, ayakan, botol kaca sebagai tempat simplisia kering dan halus, beaker
glass, timbangan analitik, serta alat laboratorium lainnya.
e. Laboratorium Botani
Laboratorium botani yang digunakan sebagai tempat mengamati sel
tumbuhan yang akan diteliti. Di laboratorium botani mengandalkan beberapa alat
yang berhubungan dengan proses kerjanya seperti mikroskop, kuvet, kaca objek,
lux meter, pinset, dan masih banyak lagi.
2. Laboratorium Penelitian
Jenis laboratorium penelitian ini berfungsi untuk melakukan pengamatan,
percobaan ilmiah secara luas dengan mencari tahu atau mengidentifikasi.
Laboratorium penelitian ini biasanya harus steril dan tidak bisa digunakan untuk
umum. Beberapa laboratorium penelitian seperti laboratorium farmasi, botani,
pertanian, dan forensik. Selain itu, di indonesia juga terdapat laboratorium penelitian
yang luas dan lengkap salah satunya adalah LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia).
3. Laboratorium Industri
Jenis laboratorium ini berada di beberapa pabrik seperti industri farmasi,
makanan dan minuman, serta industri yang lainnya. Hal yang dilakukan di
laboratorium industri ini biasnaya berupa pemeriksaan barang meliputi QC (Quality
Control) dan QA (Quality Analys) yang berperan penting untuk pemeriksaan kualitas
mutu suatu produk.
4. Laboratorium Pelayanan Jasa
Sesuain dengan namanya, laboratorium pelayanan ini dimiliki oleh beberapa
sarana pelayanan seperti rumah sakit, klinik dan apotek. Alat alat yang ada
dilaboratorium ini juga khusus hanya untuk digunakan sesuai dengan kebutuhannya.
Biasanya, beberapa kegiatan yang di lakukan di laboratorium ini seperti pemeriksaan
darah, urine, pemeriksaan tes PCR dan masih banyak lagi. (Nur Raina Novianti. 2011)
4
B. Struktur Organisasi Laboaratorium Pada Sekolah
Dalam sebuah laboratorium terdapat struktur organisasi laboratorium yang mana akan
mengatur dan menegelola laboratorium di sekolah. Organisasi laboratorium IPA adalah
suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang
laboratorium IPA, untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti
menyusun sekelompok orang atau petugas dan sumber daya yang lain untuk
melaksanakan suatu rencana atau program guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan cara yang paling berdaya guna terhadap laboratorium IPA.
Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang,
barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan.
Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas dan
sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna terhadap
laboratorium. Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-
alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga
kedisiplinan dan keselamatan laboratorium. Orang-orang yang terlibat langsung dalam
organisasi lab adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan
Sarana Prasarana, koordinator laboratorium IPA, laboran, dan guru-guru mapel IPA
(Kimia, Fisika, Biologi).
Struktur Laboratorium adalah sebuah garis hirarki atau bertingkat yan
gmendeskripsikan komponen-komponen yang menyusun Laboratorium dimana setiap
individu yang berada pada lingkup Laboratorium tersebut memiliki posisi dan fungsinya
masing-masing. (Lubis, M. 1993)
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta
susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut. Penanggung jawab tertinggi
organisasi di dalam laboratorium adalah kepala laboratorium. Kepala laboratorium
bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung jawab
terhadap seluruh peralatan yang ada. Para anggota laboratorium yang berada di bawah
kepala laboratorium juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan
yang dibebankan padanya. Untuk mengantisipasi dan menangani kerusakan peralatan
diperlukan teknisi yang memadai (Tawil, 2016:18).
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur
organisasi laboratorium di dukung oleh Board of Management yang berfungsi sebagai
5
pengarah dan penasehat. Board of Management terdiri atas para senior/profesor yang
mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan (Tawil, 2016:7)
Adapun Stuktur laboratorium diantaranya adalah :
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan
Sarana Prasarana yang juga bekerja sama dengan koordinator lab dalam pelaksanaan
kegiatan lab, memiliki tugas pokok :
a. Memberi tugas kepada penangung jawab teknis laboratorium IPA, penanggung
jawab mata pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-
petugas laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium
IPA.
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium sesuai dengan program
kerja yang telah disusun.
e. Mengesahkan program kerja laboratorium dan mendisposisikan program yang
dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan dengan memberikan masukan
dan pertimbangan terhadap program yang diajukan.
6
2. Koordinator / Kepala Laboratorium
Koordinator atau kepala laboratorium berwenang dan bertanggung jawab
untuk merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan
menindaklanjuti seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan Laboratorium
IPA. Tugas pokok koordinator / kepala laboratorium :
a. Perencanaan dan Pengembangan Laboratorium
1) Menyusun Rencana Pengembangan Laboratorium
2) Merencanakan Pengelolaan Laboratorium
3) Mengembangkan Sistem Administrasi Laboratorium
4) Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS) Kerja Laboratorium yang
terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta penanganan bahan
berbahaya dan beracun
b. Pengelolaan Kegiatan Laboratorium
1) Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru mata pelajaran IPA
untuk menyusun buku pedoman pelaksanaan praktikum, ataupun membuat
publikasi karya ilmiah
2) Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
3) Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
4) Mengevaluasi kegiatan laboratorium
5) Menyusun laporan kegiatan laboratorium
c. Pembagian tugas teknisi dan laboran Laboratorium
1) Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
2) Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
3) Mensupervisi teknisi dan laboran
4) Membuat laporan secara periodik (tiap semester)
d. Memantau Sarana dan Prasarana Laboratorium
1) Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium
2) Memantau kondisi keamanan bangunan laboratorium
3) Mendesain ruangan laboratorium
4) Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk pengadaan alat dan bahan praktek
e. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran dalam kegiatan laboratorium
1) Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium
2) Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
3) Menilai kegiatan laboratorium
7
4) Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya.
4. Laboran
8
2) Mencatat penggunaan alat dan bahan laboratorium IPA
3) Mencatat kerusakan alat
4) Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik
c. Menyiapkan bahan dan peralatan yang sesuai dengan penuntun praktikum
1) Berkoordinasi bersama guru mata pelajaran IPA menata ruang laboratorium
berdasarkan desain yang dibuat oleh kepala laboratorium
2) Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum
3) bertanggung jawab atas kebersihan alat / bahan dan ruangan lab beserta
perlengkapannya sebelum dan sesudah praktikum
4) Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
(Wirjosoemarto, dkk. 2004)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa masih
terdapat masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Nur Raina Novianti. 2011. Koontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran, Edisi khusus No.1. Jawa Barat:
Kencana.
Wirjosoemarto, K.: Adisendjaja, Y. H.; Supriatno, B. & Riandi. 2004. Teknik Laboratorium.
Bandung: Jur. Pend. Biologi FMIPA UPI.