YANG BAIK
Disusun Oleh:
1. Al-SYARIEF ZULHAJ (6)
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas manajemen laboratorium dengan judul “Persyaratan
Laboratorium yang Baik”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan kemajuan zaman saat ini dalam hal fasilitas pendidikan yang diberikan
pada bidang pendidikan sangat berpengaruh pada pendidikan anak yang sebagian besar
menimba ilmu di sekolah maupun di perguruan tinggi yang ada. Berbagai fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan belajar sangat diperhatikan demi kemajuan pendidikan yang ada,
terutama fasilitas tempat pendidikan tersebut seperti labolatorium yang sebagian besar
harus ada pada sekolah maupun perguruan tinggi. Selama ini pengelolaan laboratorium
sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang
laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi
kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat
disayangkan dan merugikan.
1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek
masih belum memadai
2. Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium
3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan
kembali
4. Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa
mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
Selain itu, sebuah laboratorium juga harus memenuhi suatu standar yang telah
ditetapkan. Misalnya standar prosedur yang dijelaskan dalam Assosiation of Official
Analytical Chemists (AOAC) di International Standards Organiszation (ISO) serta
standar dari berbagai orgnanisasi standarisasi nasional. Di Indonesia, standar pengujian
diatur oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN), yaitu melalui Standar Nasional
Indonesia (SNI).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian laboraturium?
2. Apa fungsi laboraturium dalam pembelajaran?
3. Bagaimana syarat-syarat laboraturium yang baik?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian laboraturium
2. Mengetahui dan memahami fungsi laboraturium dalam pembelajaran
3. Mengetahui dan memahami syarat-syarat laboraturium yang baik
D. Manfaat
1. Dapat memahami pengertian laboraturium
2. Dapat memahami secara mendalam fungsi, serta syarat laboraturium yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertiam Laboratorium
Kata ”laboratorium” adalah kata latin yang berarti ”tempat bekerja”. Dalam
perkembangannya, kata ”laboratorium” mempertahankan arti aslinya, yaitu ”tempat
bekerja”, tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika sains dan teknologi
berkembang pesat dsn menjadi salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum di
banyak sekolah di Eropa, termasuk negeri Belanda, banyak pendidik/pengajar sains
merasa perlu mengadakan ruang siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan sains. Sebab, para pendidik itu berpandangan bahwa sains adalah suatu ilmu
empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan eksperimaentasi (percobaan)
adalah bagian integral pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan
ini disebut laboratorium sains sekolah (school science laboratory). (Nyoman Kertiasa,
2006: 1)
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan
percobaan atau penelitian. Ruang yang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi
oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada konteks proses
belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah laboratorium diartikan
dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-
alat dan bahan praktikum. (Koesmadji Wirjosoemanto dkk, 2004: 40)
Konsorsium Ilmu Pendidikan merumuskan definisi operasional Laboratorium
(dan studio) sebagai berikut : Laboratorium (dan studio) adalah prasarana, sarana, dan
mekanisme kerja yang : (a) Menunjang secara unik satu atau lebih Dharma Perguruan
Tinggi melalui pengalaman langsung dalam membentuk keterampilam, pemahaman
dan wawasan dalam pendidikan dan pengajaran serta dalam pengembangan ilmu dan
teknilogi, dan pengabdian pada masyarakat. (b) Faktor-faktor serta aspek-aspeknya
pada dasarnya dapat dikendalikan oleh pengajar.
Dari definisi operasional tersebut jelas bahwa laboratorium merupakan
perangkat kelengkapan akademik, disamping buku dan media lain yang dapat
digunakan sebagai kelengkapan kegiatan akademik di luar laboratorium dan studio,
seperti seminar, diskusi kelompok, panel dan panel forum, debat, dan sebagainya.
Definisi operasional itu juga menunjukan bahwa laboratorium tidak hanya berupa
sebagai tempat untuk melakukan kegiatan, tetapi termasuk juga personil dengan
kualifikasi yang meluputi keahlian, keterampilan, serta wawasan yang luas yang
menjankau hari depan dan kemampuan mengadakan transaksi sosial yang tinggi. Di
samping kualifikasi akademik, jumlah laboratorium yang memadai merupakan
tuntutan agar laboratorium berfungsi sebagaimana yang didefinisikan oleh
konsorsium Ilmu Pendidikan. (Moh. Amien, 1988)
Kurikulum 1975 SMTP dan SMTA memiliki prinsip bahwa teori dan kegiatan
laboratorium merupakan kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dipisahkan-pisahkan,
sehingga tidak akan salah kiranya, kalau dikatana disini, bahwa laboratorium sebagai
tempat penunjang kegiatan kelas. Atau sebaliknya kegiatan kelas sebagai penunjang
kegiatan laboratorium. Hal itu tergantung dari strategi yang bagaimana yang diambil
oleh guru dalam menyampaikan bahan pelajaran. Disamping itu laboratorium juga
dapat berfungsi sebagai tempat pameran (display), sebagai musium kecil, tempat
menyimpan benda-benda/alat-alat ”tua”, manuskrip atau spesimen-spesimen yang
sudah tergolong ”tua”. (Sarosa Purwadi dan R. L Tobing, 1981: 12)
1. Laboratorium Kimia
1.Personil (Sumber Daya Manusia)
Ketentuan penting yang meliputi sumber daya manusia yang berkaitan dengan
aktivitas laboratorium adalah sebagai berikut :
Instalasi Listrik.
Mampu memberikan penerangan di semua ruangan
laboratorium yaitu ruang guru,ruang praktikum,ruang
persiapan,ruang penyimpanan dan gudang.
Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu
demonstrasi eksperimen dan penelitian atau penggunaan
OHP,LCD,dan amplifier
Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu
untuk pemasangan mesin tik atau komputer
Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri
dari jaringan kabel,sikring,lampu saklar dan stop
kontak.Lebih baik kalo dilengkapi dengan stabiliser.
Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang
pada langit-langit ruangan,dinding ruangan,lantai,meja
praktikum,meja demonstrasi dan meja persiapan.
Instalasi Air
Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah
untuk keperluan proses pembelajaran yaitu
eksperimen dan demonstrasi,merawat dan
memelihara alat alat laboratorium yang dapat
dibersihkan dengan air dan mencuci tangan.
Komponen instalasi air terdiri dari saluran air
bersih dari sumbernya kedalam
laboratorium,saluran air buangan(limbah),dan
bak cuci lengkap dengan keran airnya.
Bak cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang
memerlukan,namun hendaknya jauh dari alat-
alat yang tidak tahan dengan kelembaban dan
dari stop kontak listrik.Biasanya bak cuci
dipasang di ruang guru,di bagian pinggir ruang
praktikum,di dekat meja demonstrasi dan dapat
juga di dekat meja praktkum.
Mebelair
Perlengkapan yang berupa mebelair harus diperhatikan
ukuran dan kualitassnya.Misalnya,untuk meja perlu
diperhatikan ketinggiannya.Umumnya meja
siswa/mahasiswa ukuran tingginya 70-75 cm.Meja
guru/dosen harus lebih tinggi dari meja siswa agar
sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja
siswa yang paling belakang.Meja samping yang biasa
dipakai untuk menimpan alat-alat yang menetap
umumnya terbuat dari cor beton.Namun demikian
dapat juga meja samping tersebut terbuat dari bahan
kayu keras.Bagian bawah meja dapat dijadikan sebagai
lemari.
4. Tata Ruang
Ruang persiapan
Ruangan ini diperuntukan bagi guru dan petugas laboratorium
yang lain (laboran) melakukan persiapan sebelumnya, agar
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar. Untuk
laboratorium yang mempunyai luas 100 m2, sebaiknya
memiliki ruang persiapan dengan luas lantai
sekurangkurangnya 20 m2. Dengan adanya ruang persiapan
ini, maka untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan pada kegiatan yang akan datang dapat berlangsung
tanpa mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung pada
ruang belajar-mengajar.
Ruang gudang
Ruang ini khusus untuk menyimpan alat dan bahan yang akan
digunakan. Untuk ruang gedung ini juga diperlukan luas lantai
minimal 5 x 4 m2 = 20 m2 , agar dapat menyimpan lemari
untuk bahan / zat kimia dan lemari lain untuk menyimpan
alat-alat yang tidak boleh dicampur dengan zat kimia, serta
rak-rak untuk menyimpan benda / alat lainnya.
Ruang gelap
Ruang ini digunakan untuk kegiatan yang memang harus tidak
boleh cahaya luar masuk kedalamnya. Misalnya percobaan-
percobaan dengan lensa, cermin dan cahaya. Juga digunakan
pemrosesan foto. Untuk pemrosesan foto diperlukan ruang
yang mempunyai lebar sekurangkurangnya 2,5 m, agar dua
siswa dapat bekerja bebas dikedua sisi bak cuci. Demikian
pula diperlukan ruang yang sama luas untuk
percobaanpercobaan dengan cahaya.
Ruang timbang
Ruang ini khusus untuk menempatkan berbagai neraca,
terutama neraca halus (analitis) yang memang memiliki
ketelitian yang tinggi. Biasanya dilengkapi dengan meja
timbang yang permanen (meja beton). Tujuan digunakan meja
timbang yang permanen ialah untuk menjaga agar pada saat
menimbang meja tidak goyang. Gerakan meja tempat alat
timbang pada saat timbangan dipakai sangat mempengaruhi
hasil penimbangan. Neraca jangan disimpan didalam ruangan
yang digunakan untuk menyimpan zat kimia, kecuali alat
timbang/neraca yang kasar. Karena jika neraca halus itu
disimpan dalam ruang kegiatan belajarmengajar
(laboratorium) akan cepat kotor dan berkarat, sehingga tidak
sempurna kerjanya. Dengan demikian hendaknya ruang
timbang tidak terbuka langsung dengan laboratorium.
. Alat-alat yang terbuat dari kaca atau dari bahan yang tidak
mudah mengalami korosi : pembersihan dapat dilakukan
dengan menggunakan deterjen. Alat yang terbuat dari Kaca
yang berlemak atau terkena noda yang sulit hilang dengan
deterjen dapat dibersihkan dengan merendamnya di dalam
larutan kalium bikromat 10% dalam asam sulfat pekat. Larutan
ini dibuat dibuat dari 100 gr kalium bikromat dilarutkan ke
dalam 100 ml asam sulfat pekat, lalu dimasukkan ke dalam 1
liter air.
Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam
mudah mengalami korosi diberi perlindungan dan perlu
diperiksa secara periodik. Alat-alat logam akan lebih aman jika
diletakkan (disimpan) di tempat yang kering, tidak lembab, dan
bebas dari uap yang korosif.
Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja
tahan karat (stainless steel) cukup dijaga dengan
menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab.
Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, plastik dan silikon,
ditempatkan pada suhu kamar terlindung dari debu dan panas.
Alat yang terbuat dari kayu dan fiber disimpan pada tempat
yang kering.
Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC.
Peralatan yang sering digunakan sebaiknya disimpan
sedemikian hingga mudah diambil dan dikembalikan. Alat-alat
laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas. Alat-alat
seperti ini disimpan berkelompok berdasarkan jenis alat, seperti
tabung reaksi, gelas kimia, labu (seperti Erlenmeyer dan labu
didih), corong, buret dan pipet, termometer, cawan porselein,
dan gelas ukur.
Klem, pinset yang terbuat dari logam, dan instrumen yang
memiliki komponen-komponen dari logam yang sangat halus,
seperti alat-alat ukur yang bekerja menggunakan arus listrik
disimpan di tempat terpisah, jauh dari zat-zat kimia, terutama
zat-zat kimia yang korosif. Alat-alat seperti ini harus disimpan
di tempat yang kering dan bebas dari zat atau uap korosif serta
bebas goncangan.
Masing-masing tempat penyimpanan alat diberi nama agar
mudah mencari alat yang diperlukan. Pipet dan buret sebaiknya
disimpan dalam keadan berdiri. Oleh karena itu, pipet dan buret
perlu diletakkan pada tempat yang khusus.
Safety shower
Apa yang harus dilakukan jika badan Anda terkena tumpahan cairan kimia
dengan jumlah relatif banyak? Segeralah menuju safety shower dan guyur
badan Anda dengan air dari alat tersebut.
Ini untuk membersihkan badan Anda dari larutan kimia sehingga badan
Anda terhindar dari cedera parah.
Spill neutralizers
Meskipun sudah berkerja dengan hati-hati, terkadang larutan kimia
tumpah ke lantai. Jika ini terjadi, spill neutralizers digunakan untuk
menetralkan cairan kimia tumpah tersebut.
Perlengkapan keselematan laboratorium ini dilengkapi material asam dan
basa. Sebagai contoh, bila cairan yang tumpah itu asam, gunakan material
basa untuk menetralkannya.
Ruang asam
Ruang asam (fume hood) digunakan untuk mengambil larutan kimia yang
memiliki gas berbahaya (aseton, asam sulfat, asam klorida, dan
sebagainya) atau mereaksikan larutan-larutan tersebut.
Ruangan khusus ini dilengkapi dengan penghisap sehingga gas berbahaya
yang dikeluarkan larutan kimia akan dihisap dan dinetralkan sebelum
dibuang ke lingkungan.
Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan
bahan kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan
jas lab berkali-kali pakai.
Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi dan
hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium
kimia.
Jas lab kimia bisa berupa:
Flame-resistant lab coat – Jas lab yang bahannya dilapisi
material tahan api. Jas lab jenis ini cocok digunakan untuk
mereka yang bekerja dengan peralatan atau bahan yang
mengeluarkan panas, misalnya peleburan sampel tanah,
pembakaran menggunakan tanur bersuhu tinggi, dan reaksi
kimia yang mengeluarkan panas.
100% cotton lab coat – Ini adalah jas lab yang biasanya
digunakan di laboratorium kimia umum (misalnya lab kimia
pendidikan). Jas lab ini diperkirakan memiliki umur pakai
sekitar satu sampai dua tahun. Setelah melewati waktu pakai
terebut, jas ini rentan rusak karena pengaruh bahan kimia
asam.
Synthetic/cotton blends – Jas lab ini bisa terbuat dari 100%
poliester atau campuran poliester/cotton. Seperti halnya cotton
lab coat, jas lab ini digunakan di laboratorium kimia umum.
Sepatu keselamatan
Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di
laboratorium. Mengapa? Karena keduanya tidak bisa melindungi kaki
Anda ketika larutan atau bahan kimia yang tumpah.Sepatu biasa
umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai pelindung. Namun, di
laboratorium perusahaan besar, sepatu yang digunakan adalah sepatu
keselamatan yang tahan api dan tekanan tertentu.
Selain itu, terkadang disediakan juga plastik alas sepatu untuk menjaga
kebersihan laboratorium jika sepatu tersebut digunakan untuk keluar
dari laboratorium.
Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk
melindungi muka Anda dari panas, api, dan percikan material
panas
Alat ini biasa digunakan saat mengambil alat laboratorium yang
dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di alat
peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan
dengan autoclave.
Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa
mengeluarkan gas berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat
cocok digunakan oleh Anda sehingga gas berbahaya tersebut
tidak terhirup.
Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa masker gas biasa
yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi
material penghisap gas.
Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan umum,
misalnya membuat larutan standar.
Sementara itu, masker gas khusus digunakan saat menggunakan
larutan atau bahan kimia yang memiliki gas berbahaya, misalnya
asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.
Kaos tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran
larutan kimia yang bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh.
Macam-macam kaos tangan yang digunakan di lab biasanya
terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena.
Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang
dilengkapi dengan serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu
umumnya terbuat dari tepung kanji dan berfungsi untuk
melumasi kaos tangan agar mudah digunakan.
Pelindung telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear
protector). Alat ini lazim digunakan untuk melindungi teringa
dari bising yang dikeluarkan perlatatan
tertentu.Misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher),
sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang menggunakan
ultrasonik.
3. Kapas
5. Gunting
6. Peniti
7. Betadin
8. Obat gosok
Keterangan:
B = Papan Tulis
C = Lemari Asam
D = Meja Demonstran
E = Meja praktikan
F = Ruang Persiapan
G = Kotak P3K
J = Ruang Administrasi
M = Toilet
Tata Ruang beberapa Laboratorium Kimia
2.Laboratorium Non-Kimia (Mikrobiologi)
1.Personil
deskripsi pekerjaan saat ini untuk semua personil yang terlibat dalam
pengujian dan / atau kalibrasi, validasi dan verifikasi harus dipelihara.
Laboratorium juga harus mempertahankan catatan dari semua tenaga
teknis, yang menjelaskan kualifikasi mereka, pelatihan dan
pengalaman.
Tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau
permukiman, tujuannya untuk menghindari penyebaran gas-gas
berbahaya.
Lantai rata dan tidak licin.Lantai laboratorium harus rata dan licin agar
tidak menganggu aktivitas di laboratorium.
3.Bangunan dan Fasilitas
Instalasi Listrik.
Mampu memberikan penerangan di semua ruangan
laboratorium yaitu ruang guru,ruang praktikum,ruang
persiapan,ruang penyimpanan dan gudang.
Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu
demonstrasi eksperimen dan penelitian atau penggunaan
OHP,LCD,dan amplifier
Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu
untuk pemasangan mesin tik atau komputer
Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri
dari jaringan kabel,sikring,lampu saklar dan stop
kontak.Lebih baik kalo dilengkapi dengan stabiliser.
Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang
pada langit-langit ruangan,dinding ruangan,lantai,meja
praktikum,meja demonstrasi dan meja persiapan.
Instalasi Air
Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah
untuk keperluan proses pembelajaran yaitu
eksperimen dan demonstrasi,merawat dan
memelihara alat alat laboratorium yang dapat
dibersihkan dengan air dan mencuci tangan.
Komponen instalasi air terdiri dari saluran air
bersih dari sumbernya kedalam
laboratorium,saluran air buangan(limbah),dan
bak cuci lengkap dengan keran airnya.
Bak cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang
memerlukan,namun hendaknya jauh dari alat-
alat yang tidak tahan dengan kelembaban dan
dari stop kontak listrik.Biasanya bak cuci
dipasang di ruang guru,di bagian pinggir ruang
praktikum,di dekat meja demonstrasi dan dapat
juga di dekat meja praktkum.
Mebelair
Perlengkapan yang berupa mebelair harus diperhatikan
ukuran dan kualitassnya.Misalnya,untuk meja perlu
diperhatikan ketinggiannya.Umumnya meja
siswa/mahasiswa ukuran tingginya 70-75 cm.Meja
guru/dosen harus lebih tinggi dari meja siswa agar
sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja
siswa yang paling belakang.Meja samping yang biasa
dipakai untuk menimpan alat-alat yang menetap
umumnya terbuat dari cor beton.Namun demikian
dapat juga meja samping tersebut terbuat dari bahan
kayu keras.Bagian bawah meja dapat dijadikan sebagai
lemari.
Penggunaan AC Central
Direkomendasikan penggunaannya dengan
dilengkapi lapisang penyaring (HEPA)
Aliran udara laminer adalah udara yang
mengalir lurus satu arah
Tanpa dihalangi atau dibelok-belokkan.Aliran
udara ini terus menerus dipertahankan
Melalui suatu saluran udara laminer yang
mengarahkan udara lurus dari atass ke bawah
4. Tata Ruang
1. Ruang Antara
Ruangan ini dibuat untuk mempersiapkan seorang analisis
untuk memasuki ruangan dengan tingkat kebersihan yang maksimal. Di
ruang ini terdapat lemari tempat APD yang harus digunakan untuk
memasuki ruangan berikut atau terdapat lemari atau tempat APD yang
telah digunakan pada ruangan sebelumnya. APD yang telah digunakan
harus ditempatkan sesuai dengan tempatnya masing-masing untuk
memudahkan petugas kebersihan dalam melakukan desinfeksi terhadap
APD yang telah digunakan, jas lab dan penutup kepala (kain) misalnya
masih dapat digunakan kembali dengan cara mencuci menggunakan
detergen anti bakteri dan di uap tekanan tinggi untuk membunuh spora
jamur atau bakteri yang mungkin menempel. Dissposable rubber gloves
(sarung tangan karet sekali pakai) harus dimusnahkan agar tidak terjadi
penggunaan berulang-ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab karena dapat menyebarkan mikroorganisme yang tidak baik yang
mungkin terkandung didalamnya.
2. Ruang Instrumentasi
3. Ruang Steril
Penyimpanan
6. Tingkat Biosafety
Biosafety Level 1
Biosafety Level 2
Tempat bekerja yang melibatkan agen biologi yang sudah
diidentifikasi. Untuk pencegahan telah tersedia vaksin dan jika
terinfeksi telah tersedia antibiotik.
Microorganisme : Salmonella sp., E. coli, Bacillus anthracis,
Bordetella perrtussis, Brucella spp, Clostridium Botulinum,
Clostridium Tetani, Heliobacter Pylori, Salmonella Spp, Yersinia
Pestis, Shigella spp.
Safety Equipment : Bio Safety Cabinet Class I or II, Lab Coats,
Gloves, proteksi pernapasan yang dibutuhkan
Perlengkapan : Meja terbuka ditambah kabinet Biosafety (KB)
untuk aerosol yang berbahaya
Biosafety Level 3
Biosafety Level 4
Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan
bahan kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan
jas lab berkali-kali pakai.
Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi dan
hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium
kimia
Hand Sanitizer
Penyanitasi tangan adalah cairan atau gel yang umumnya digunakan untuk
mengurangi patogen pada tangan. Pemakaian penyanitasi tangan berbasis
alkohol lebih disukai daripada mencuci tangan menggunakan sabun dan
air pada berbagai situasi di tempat pelayanan kesehatan.
Gloves/Sarung Tangan
Sarung tangan adalah sejenis pakaian yang menutupi tangan, baik
secara sebagian ataupun secara keseluruhan. Fungsi sarung tangan ialah
untuk melindungi sang pemakai dari pengaruh lingkungan sekitarnya atau
melindungi lingkungan sekitar dari tangan sang pemakai. Sarung
tangan disposable wajib digunakan ketika peneliti atau praktikan berada di
laboratorium mikrobiologi. Penggunaan sarung tangan harus mampu
menutup sampai bagian karet dari jas laboratorium. Perhatikan bahwa
sarung tangan yang digunakan tidak robek atau berlubang, dan gunakan
sesuai dengan ukuran tangan, tidak terlalu sempit atau terlalu longgar.
Bahan Latex cukup sering digunakan di dalam laboratorium karena
memiliki keuntungan murah, dan penampilan yang bagus, namun sering
menyebabkan alergi. Jika sarung tangan yang digunakan terkontaminasi
dengan bahan infeksius atau diduga infeksius, atau robek, lakukan
penggantian dengan sarung tangan baru.
Pelindung pernafasan
Laboratorium merupakan salah satu sarana yang digunakan didunia pendidikan dan
kesehatan. Didalam laboratorium ada banyak kita tahu alat-alat dan bahan-bahan yang harus
mendukung praktikan untuk dapat melakukan setiap percobaannya.Agar dapat melakukan
praktikum di laboratorium banyak praktikan yang mengharapkan kondisi ruangan yang
bersih, air yang steril, alat dan bahan yang lengkap.Namun melihat kondisi seperti gambar
diatas sepertinya apa yang diinginkan oleh praktikan sangat jauh dari harapan. Seperti contoh
bak untuk mencuci alat dan bahan serta mencuci tangan setiap praktikan melakukan
praktikum. Dimana bak kecil yang ada di laboratorium sepertinya tidak pernah digunakan
atau jarang dibersihkan oleh praktikan yang melakukan praktikum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan
kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain. Tujuan dari seluruh kegiatan
laboratorium adalah menghasilkan produk uji. Produk uji dapat
dipertanggungjawabkan apabila mempunyai akurasi atau ketepatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
Persyaratan untuk laboratorium yang baik yaitu adanya personil (Sumber
Daya Manusia), lokasi dan lingkungan, bangunan dan fasilitas, tata letak/lay out,
peralatan, panduan mutu dan SOP serta dokumentasi.
B. Saran
Melihat banyaknya laboratorium yang sudah memenuhi syarat laboratorium yang
baik maka saran yang dapat diberikan ialah tetap menjaga hal tersebut serta
selalu melakukan inventarisasi. Adapun, hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi
kecelakaan kerja di laboratorium sehingga dapat merugikan para personil serta
laboratorium dapat tetap menghasilkan produk uji yang mempunyai akurasi atau
ketepatan yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi,
Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.
Budimarwanti C., M.Si, Pengelolaan Alat dan Bahan Di Laboratorium Kimia, UNY
Griffin, Brian., (2005), Laboratory Design Guide Third Edition, Elsevier, Great
Britain.http://simatupangnovachem.blog spot.com/2012/11/strategi-pengelolaanlaboratorium-
kimia.html