Sultan S.Si
SMK-SMAK Makassar
PENGUJIAN BAHAN ATAU METODE
Untuk mendapatkan
hasil pengujian yang
Valid, terverifikasi dan
Valid
Valid dapat dipercaya
Quality Control: dibutuhkan peranan
kegiatan untuk memantau, Quality Assurance dan
mengevaluasi dan Quality Kontrol
menindaklanjuti agar
persyaratan mutu yang
ditetapkan tercapai
(product, process, service, Dapat
inspection, testing, Terverifikasi Dapat
Terverifikasi dipercaya
sampling, measurement dipercaya Quality Assurance :
dan calibration). bagian penjaminan
mutu yang fokus untuk
memberikan
keyakinkan bahwa
persyaratan mutu
dipenuhi
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBENARAN
DAN KEHANDALAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI
jika terjadi
perubahan kondisi produk baru
antara kondisi atau produk
analisis dan kondisi lama dengan
pada saat validasi metode baru
metode
Kapan verifikasi dilakukan?
SEBELUM MENERAPKAN
METODE BAKU DI
LABORATORIUM
untuk membuktikan
bahwa laboratorium
yang bersangkutan laboratorium
mampu melakukan yang berbeda
pengujian dengan memiliki kondisi
dan kompetensi
metode tersebut
personil serta
dengan hasil yang kemampuan
valid. peralatan yang
berbeda
Parameter Analisa Validasi dan Verifikasi
Presisi dan
akurasi
Linearitas
dan rentang
LoD dan
LoQ
%Recovery
PRESISI DAN AKURASI ukuran perbedaan
antara harapan
Perhitungan presisi hasil tes dan nilai
referensi yang
PRESISI diterima karena
PRESISI 7 metode sistematis
dan kesalahan
laboratorium.
ukuran kedekatan
hasil analisis
diperoleh dari AKURASI
serangkaian AKURASI
pengukuran ulangan Perhitungan Akurasi
dari ukuran yang
sama. Keterangan :
CStd = Konsentrasi rata-rata
C true value = Konsentrasi yang di baca
ILUSTRASI PENGUKURAN PRESISI DAN AKURASI
17
2.Pengukuran Kepekaan (Sensitifitas) AAS :
2. Uji Grubbs
3. Uji Cochran
KONSEP UJI DIXON :
Data diurut mulai dari yang terkecil sampai
terbesar (x1, x2…xn) histogram ….?
Sesuai dengan jumlah data, hitung nilai D,
bandingkan dengan nilai kritis dalam tabel Dixon.
Data yang dicurigai terseleksi jika nilai D hitung ≥
D kritis maka data tersebut dinyatakan outlier
Rumus Yang Digunakan Untuk Uji
Dixon :
Kriteria Uji
Terendah Tertinggi
3
4
r10 0,94
0,76
5 0,64
6 0,56
7 0,51
8 0,55
9
r11 0,51
10 0,48
11 0,58
12
r21 0,55
13 0,52
14
15
r22 0,55
0,53
16 0,51
17 0,49
18 0,48
19 0,46
20 0,45
21 0,44
22 0,43
23 0,42
24 0,41
CONTOH PERHITUNGAN UJI DIXON
1. 49,86
2. 49,82
3. 49,81
4. 49,80
5. 49,79
Data manakah yang Outlier ?
6. 49,84
7. 49,74
8. 49,90
9. 46,32
10.49,94
1. Langkah pertama :
9 46,32 X1
7 49,74 X2
5 49,79 X3
4 49,80 X4
3 49,81 X5
2 49,82 X6
6 49,84 X7
1 49,86 X8
8 49,90 X9
10 49, 94 X10
Jumlah pengukuran (n) = 10
2. Langkah Kedua :
7 49,74 X1
5 49,79 X2
4 49,80 X3
3 49,81 X4
2 49,82 X5
6 49,84 X6
1 49,86 X7
8 49,90 X8
10 49, 94 X9
7. Langkah Ketujuh :
Kesimpulan :
Berdasarlan pengujian diatas dengan menggunakan Uji Dixon maka
diperoleh satu data yang outlier yaitu data Pengulangan No. 9
sehingga data tersebut harus dibuang. Dengan demikian data
yang digunakan hanya 9 data yaitu data No 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
dan 10
KEBERTERIMAAN
PRESISI HASIL
PENGUJIAN
PARAMETER PRESISI: VARIANSI (S2)
Notasi Variansi = s2
(x - x )2
s2 =
(n-1)
MENGHITUNG VARIANSI
( x - x )2
S2 =
(n-1)
No X (X - X) (X - X) 2
1 58,2 0,2 0,04
2 61,0 3,0 9,00
3 56,6 -1,4 1,96
4 61,5 3,5 12,25
5 53,8 -4,2 17,64
6 56,9 -1,1 1,21
Jumlah 348,0 42,10
X rata-rata 58,0
(x - x )2
s =
(n-1)
( x - x )2
s = (n-1)
No X (X - X) (X - X) 2
1 58,2 0,2 0,04
2 61,0 3,0 9,00
3 56,6 -1,4 1,96
4 61,5 3,5 12,25
5 53,8 -4,2 17,64
6 56,9 -1,1 1,21
Jumlah 348,0 42,10
X rata-rata 58,0
S= 8,42 = 2,902
SIMPANGAN BAKU RELATIF/RELATIF STANDAR
DEVIASI (RSD) DAN KOEFESIEN VARIASI (CV)
s
RSD = x
= 2,902
58
= 0,05
Reproducibility Metode
Konsentrasi 1 % C = 0,01
Konsentrasi 1 mg/L C = 10-6
PERSAMAAN HORWITZ
CV (%) = 21+3 = 24 = 16
Berarti untuk konsentrasi 1 mg/L maksimum nilai CV = 16%
CONTOH PENGOLAHAN
DATA VERIFIKASI
ANALISIS LOGAM Fe
DALAM SAMPEL DENGAN
MENGGUNAKAN AAS
AGAR DIPASTIKAN
A. Langkah pertama :
Urutkan data tersebut dari angka yang terendah ke angka yg
tertinggi :
Pengulangan Hasil Analisis Fe(mg/L) x
10 4,90 X1
9 4,91 X2
8 4,92 X3
7 4,93 X4
6 4,94 X5
5 4,95 X6
4 4,96 X7
3 4,97 X8
2 4,98 X9
1 4,99 X10
C. Langkah Ketiga :
Bandingkan hasilnya dengan tabel nilai krisis.
Dari tabel nilai krisis (r) untuk 10 data diperoleh nilai kritis = 0,48
Dengan demikian untuk data terendah karena 0,125 < 0,48 maka
data diterima sehingga tidak dibuang (tetap dipakai).
Sedangkan untuk data tertinggi karena 0,125 < 0,48 maka data
diterima sehingga tidak dibuang (tetap dipakai).
D. Langkah Keempat :
Kesimpulan :
Berdasarkan pengujian diatas dengan menggunakan Uji Dixon
maka diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada data yang outlier
sehingga seluruh data (10 data) dapat digunakan untuk perhitungan
presisi dan akurasi.
7. Hitung Presisi dari seluruh data yang telah lolos uji Dixon,
bandingkan nilai peresisi yang diperoleh dengan nilai
keberterimaannya.
No X (X - (X -
X(rata2) X(rata2) 2
1 4,99 mg/L 0,04 0,0016
2 4,98 mg/L 0,03 0,0009
3 4,97 mg/L
Perhitungan presisi
0,02 0,0004
4 4,96 mg/L 0,01 0,0001
5 4,95 mg/L 0 0
7
6 4,94 mg/L -0,01 0,0001
7 4,93 mg/L -0,02 0,0004
8 4,92 mg/L -0,03 0,0009
9 4,91 mg/L -0,04 0,0016
10 4,90 mg/L -0,05 0,0025 =
Jumlah 49,50 mg/L 0,0085 sd =0,00094 = 0,0306
X rata-rata 4,95 mg/L
True value 5,00 mg/L %Keberterimaa 8,37%
n
= 0,61%
% Presisi 0,61% Kesimpulan Presisi
8. Hitung Akurasi dari seluruh data yang telah lolos uji Dixon,
bandingkan nilai Akurasi yang diperoleh dengan nilai
keberterimaannya.
Pengulangan Hasil Analisis Fe
(mg/L)
Perhitungan Akurasi
1 4,99 mg/L
2 4,98 mg/L
3 4,97 mg/L Keterangan :
4 4,96 mg/L CStd = Konsentrasi rata-rata
5 4,95 mg/L C true value = Konsentrasi yang di baca
6 4,94 mg/L
7 4,93 mg/L
8 4,92 mg/L
9 4,91 mg/L
10 4,90 mg/L
Rata-rata 4,95 mg/L
True value sesuai sertifikat 5,00 mg/L
% Akurasi 98,90%
Keberterimaan 90-110%
Kesimpulan AKURAT/Tepat
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan terhadap
Metode pengujian logam Fe dalam sampel dengan
menggunakan AAS diperoleh nilai presisi 0,61%
(keberterimaan horwitz 8,37%) dan nilai akurasi 98,90%
(keberterimaan 90-110%) sehingga dengan demikian
metode yang digunakan untuk pengujian logam Fe dalam
sampel dengan menggunakan AAS tersebut dinyatakan :
“ VALID dan bisa digunakan di Laboratorium”
58
CONTOH PENGOLAHAN DATA VALIDASI
INSTRUMEN AAS DENGAN
MENGGUNAKAN STANDAR CRM
NB:
PENGERJAAN PRESISI DAN AKURASI
SAMA DENGAN SAAT MELAKUKAN
VERIFIKASI METODE JADI YANG AKAN
DIBAHAS YAITU LINEARITAS, LOD
DAN LOQ SERTA %RECOVERY
Pengujian linearitas
Dibuat 3 larutan standar dengan konsentrasi tertentu (0,5, 1,0,
dan 2 ppm) sesuai dengan standar setiap logam serta blanko.
Diukur dengan alat AAS dan dihasilkan data sebagai berikut:
a=Y(rata-rata) – b. X (rata-rata)
Data dibawah ini juga dibuatkan grafik secara manual dan
menggunakan excel kemudian dihitung nilai slope dari grafik
Deret standar X (Konsentrasi Y (Blanko)
Blanko 0 0
Standar 1 0,5 0,1321
Standar 2 1 0,2709
Standar 3 2 0,4749
Nilai R² 0,992
Keberterimaan >0,990
Kesimpulan Data linear (diterima)
0.5
f(x) = 0.25 x 0.47
0.45 R² = 1 Dari Grafik disamping diperoleh nilai:
0.4
0.35
Slope (b)= 0,2451
0.3 R² = 0,992
0.27
0.25 Linear ()
0.2
0.15
Linear ()
NB: nilai Slope (b), intercept (a) dan
0.13
0.1 Regresi (R²) hasil perhitungan harus
0.05 sama dengan dari grafik atau minimal
0 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 nilainya mendekati
PERHITUNGAN LOD DAN LOQ UNTUK BLANKO
No. y x
1 0 0
2 0.0003 0.042857
3 0.0001 0.014286
4 0.0003 0.042857
5 0.0001 0.014286
6 0.0003 0.042857
7 0.0001 0.014286
8 0.0003 0.042857
9 0.0000 0.000000
10 0.0001 0.014286
Jumlah 0.0016 0.228571
Rata-rata 0.00016 0.022857
SD 0.00013
65
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
SULTAN, S.Si