Anda di halaman 1dari 9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kalibrasi Neraca Analitik Digital

Pada percobaan yang dilakukan, kalibrator yang digunakan adalah anak


timbang standar dari kelas E2. Percobaan ini dilakukan pada suhu 20,5˚C dan
dengan kelembaban sebesar 52 % Rh. Berdasarkan hasil percobaan yang
dilakukan pada neraca analitik digital merk KERN 220-5DM diperoleh data yang
dapat dilihat pada Tabel 1:
Tabel 1. Hasil Kalibrasi Neraca Analitik Digital

NO PARAMETER KETERANGAN NILAI (g)


1 UJI DAYA ULANG
SD maksimum 0,000052
PEMBACAAN
2 UJI PENYIMPANGAN Nominal Rerata Koreksi
NILAI NOMINAL 20 g 20,0000 0,0001
40 g 39,9999 0,0001
60 g 59,9999 0,0001
80 g 79,9999 0,0001
100 g 99,9997 0,0003
120 g 119,9997 0,0003
140 g 139,9997 0,0003
160 g 159,9997 0,0003
180 g 179,9997 0,0003
200 g 199,9999 0,0001
3 UJI EFEK PEMBEBANAN Depan 19,9999
TIDAK PADA PUSAT PAN Belakang 19,9999
Kiri 19,9999
Kanan 19,9999
Tengah 19,9999
4 UJI HISTERISIS 0,0000

Uji Daya Ulang Pembacaan

Uji terhadap daya ulang pembacaan dilakukan pada dua nominal massa,
yaitu pada kapasitas maksimum neraca dan setengah kapasitas maksimum neraca.
Hal dikarenakan … Dalam pengujian ini pembacaan terhadap penimbangan
dilakukan sebanyak 10 kali ulangan pada setiap nominal massa yang diuji. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Lampiran.
Dari pengujian yang dilakukan terhadap daya ulang pembacaan dapat
diketahui nilai standar deviasi dari pengulangan penimbangan pada setengah
kapasitas maksimum neraca adalah sebesar 0,000048 g sedangkan pada kapasitas
maksimum neraca sebesar 0,000052 g. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
neraca dinyatakan baik karena menurut NUR TJAHYO DAN EKA
DARMAYANTI (2008) neraca dinyatakan baik jika nilai standar deviasi pada
kapasitas maksimum neraca tidak melebihi tiga kali dari setengah kapasitas
maksimum neraca. Semakin kecil nilai standar deviasi maka kualitas neraca
semakin baik karena nilai standar deviasi tersebut menunjukkan kepresisian
neraca dalam penimbangan.

Uji Penyimpangan Nilai Nominal

Uji terhadap penyimpangan nominal dilakukan pada sepuluh titik nominal


masa, yaitu mulai dari 10% hingga 100% dari kapasitas maksimum neraca. Hal
ini bertujuan …. Pada pengujian ini, pembacaan pada setiap nominal massa
dilakukan sebanyak dua kali. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai
koreksi dari neraca terhadap nilai nominal yang sesungguhnya. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Lampiran.
Dari pengujian yang dilakukan terhadap penyimpangan nilai nominal
diketahui bahwa terdapat lima data yang memiliki nilai koreksi yang terbesar,
yaitu sebesar 0,0003g pada nominal 100 g, 120 g, 140 g, 160 g, dan 180 g. Nilai
koreksi tersebut kemudian akan digunakan untuk menentukan nilai dari limit of
perfomance (LOP) neraca. Besarnya nilai koreksi menunjukkan besarnya
penyimpangan dari massa yang digunakan untuk kalibrasi dengan nilai nominal.
Terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan. Pertama, kesalahan
yang berasal dari massa anak timbang yang digunakan untuk mengkalibrasi
neraca. Oleh sebab itu, anak timbang yang digunakan sebagai kalibrator harus
terkalibrasi. Kedua, faktor yang berasal dari neraca yang dikalibrasi. Apabila
terjadi penyimpangan yang terlalu besar, maka koreksi tersebut harus
diminimalisir, yaitu dengan melakukan adjustment.
Uji Efek Pembebanan Tidak Pada Pusat Pan

Uji efek pembebanan tidak pada pusat pan dilakukan untuk mengetahui
bagian dari pan yang memberikan nilai penyimpangan terkecil dalam pembacaan
penimbangan. Pada pengujian ini, digunakan anak timbang dengan massa 20 g.
Anak timbang tersebut kemudian ditimbang pada pan di bagian depan, belakang,
kiri, kanan, dan tengah. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2 Hasil Uji Efek Pembebanan Tidak Pada Pusat Pan

Depan Belakang Kiri Kanan Tengah


19.9999 g 19.9999 g 19.9999 g 19.9999 g 19.9999 g

Dari data pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan dari penimbangan yang dilakukan pada pan di bagian depan, belakang,
kiri, kanan, dan tengah.

Uji Histerisis

Uji histerisis dilakukan untuk mengetahui kelenturan dari neraca ketika


adanya penambahan dan pengurangan beban. Pada pengujian ini, digunakan dua
buah anak timbang dengan massa 50 g dan 20 g. Hasil pengujian dapat dilihat
pada Lampiran.
Dari pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai histerisis
neraca adalah sebesar 0,0000. Artinya, timbangan berada kondisi yang baik
karena nilai histerisis yang didapat tidak lebih dari satu resolusi. Resolusi adalah
skala terkecil dari neraca analitik digital yang dikalibrasi. Apabila penyimpangan
yang terjadi terlalu besar maka perlu dilakukan adjustment.

Estimasi Ketidakpastian
Kalibrasi neraca analitik digital yang dilakukan menghasilkan nilai
koreksi, LOP (Limit Of Performance), dan nilai ketidakpastian pengukuran. Nilai
ketidakpastian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti repeatability,
ketidakpastian anak timbang, drift anak timbang, resolusi alat, dan air buoyancy.
Sebagai contoh, berikut adalah hasil perhitungan ketidakpastian pengukuran pada
nominal 20 g yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Data Nilai Ketidakpastian Pengukuran Neraca Analitik Digital pada


Pembacaan 20 g

Faktor Simbol Distribusi µ (g) Pembagi µbaku (g)


Repeatability
µT normal 0.000052
neraca 3.2 0.000016
Anak
µmc normal 0.000036 2
timbang 0.000018
Drift anak
µD rectangular 0.000000
timbang 1.73 0.000000
Resolusi
µR rectangular 0.000005
neraca 1.73 0.000003
Air
µB rectangular 0.000020
bouyancy 1.73 0.000012
Ketidakpastian gabungan 20g (µc) 0.000027
Ketidakpastian diperluas 20g (µ95) 0.000054

Berdasarkan data pada Tabel 3, nilai ketidakpastian dari repeatability


neraca sebesar 0,000052 g. Nilai ini merupakan standar deviasi terbesar pada uji
daya ulang pembacaan. Angka ini kemudian dibagi dengan dengan 3,2 yang
merupakan akar dari banyaknya pengulangan yang dilakukan sehingga diperoleh
nilai ketidakpastian baku asal repeatability yaitu 0,000016 g.
Besarnya ketidakpastian dari anak timbang yang dijadikan sebagai
kalibrator diperoleh dari sertifikat kalibrasi anak timbang tahun sebelumnya yaitu
pada tahun 2016, yang dapat dilihat pada Lampiran. Semakin besar nilai nominal
massa anak timbang ,maka nilai ketidakpastiannya akan semakin besar. Nilai
0,000036 g tersebut kemudian dibagi dengan 2 (faktor cakupan 95% yang tertera
dalam sertifikat) sehingga diperoleh nilai ketidakpastian baku asal anak timbang
yaitu 0,000018 g.
Nilai ketidakpastian dari drift anak timbang standar 20 g yang digunakan
sebagai kalibrator yaitu sebesar 0,0000 g. Nilai tersebut telah tertera pada
sertifikat kalibrasi anak timbang yang dilakukan pada tahun 2016. Drift anak
timbang memberikan kontribusi dalam perhitungan ketidakpastian karena nilai
drift ini menunjukkan kondisi dari suatu anak timbang yang dipengaruhi oleh
lamanya waktu penggunaan anak timbang tersebut. Drift anak timbang
diperlukan untuk mengetahui perbedaan kondisi anak timbang pada tahun
sekarang dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ketidakpastian asal resolusi neraca yaitu sebesar 0,00005 g. Nilai ini
diperoleh dari setengah resolusi alat. Nilai tersebut kemudian dibagi dengan 1,73
yang merupakan hasil dari √3 sehingga diperoleh nilai ketidakpastian baku asal
resolusi neraca sebesar 0,000003 g.
Ketidakpastian asal air buoyancy atau gaya apung udara sebesar 0,000020
g diperoleh dari nilai nominal anak timbang yang dikalikan dengan nilai tetapan
yaitu 1 ppm. Semakin besar nilai nominal massa anak timbang, maka semakin
besar nilai air buoyancy. Nilai ketidakpastian asal air buoyancy merupakan faktor
penyumbang ketidakpastian yang dikatagorikan sebagai kesalahan acak karena
tidak terkontrol dan tidak tertelusur. Efek dari air buoyancy ini tidak dapat
dihindarkan karena penimbangan dengan cara vakum sangat sulit untuk
dilaksanakan.
Dari semua faktor ketidakpastian tersebut, diperoleh nilai ketidakpastian
gabungan sebesar 0,000027 g. Nilai tersebut kemudian dikalikan dengan 2
dengan selang kepercayaan 95% sehingga didapatkan nilai ketidakpastian
diperluas sebesar 0,000054 g. Nilai tersebut dikonversikan dalam satuan mg
sehingga diperoleh nilai 0,05 mg yang kemudian dicantumkan ke dalam sertifikat
kalibrasi sebagai nilai ketidakpastian.

Kalibrasi Digital Outside Micrometer

Pada percobaan yang dilakukan, kalibrator yang digunakan adalah gauge


block standar dengan kelas 0. 20,5˚C dan dengan kelembaban sebesar 43,8 %Rh.
Hasil pengukuran gauge block standar pada beberapa titik nominal, yaitu 2,5 mm;
5,1 mm; 7,7 mm; 10,3 mm; 12,9 mm; 15 mm; 17,6 mm; 20,2 mm; 22,8 mm; dan
25 mm dapat dilihat pada Lampiran.
Dari pengujian yang dilakukan terhadap pengulangan pembacaan alat
dapat diketahui bahwa penyimpangan hasil pembacaan alat yang dikalibrasi
terhadap pengukuran gauge block standar yang digunakan sangat kecil yaitu
0,001. Penyimpangan tersebut tidak melebihi resolusi alat yang dikalibrasi
sehingga dapat dikatakan bahwa Digital Outside Micrometer merk Metrology
yang dikalibrasi masih dalam kondisi yang baik. Penyimpangan pembacaan atau
koreksi alat terhadap pengukuran gauge block standar yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Deviasi, nilai aktual standar, rerata pembacaan, dan nilai koreksi

Rata Rata
Central
Nominal Aktual Std Pembacaan Koreksi
Deviasi
Alat

0.0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

2.5 0.00006 2.50006 2.50100 -0.00094

5.1 -0.00006 5.09994 5.10100 -0.00106

7.7 -0.00002 7.69998 7.70060 -0.00062

10.3 -0.00001 10.29999 10.30020 -0.00021

12.9 0.00001 12.90001 12.90040 -0.00039

15.0 -0.00002 14.99998 15.00060 -0.00062

17.6 0.00004 17.60004 17.60080 -0.00076

20.2 -0.00004 20.19996 20.20080 -0.00084

22.8 -0.00006 22.79994 22.80100 -0.00106

25.0 -0.00001 24.99999 25.00100 -0.00101

Berdasarkan data dari Tabel 4, nilai koreksi yang diperoleh berasal dari
selisih antara nilai aktual dengan rata-rata pembacaan alat. Sedangkan nilai
aktual, merupakan jumlah dari nilai nominal gauge block dengan central deviasi.
Nilai dari central deviasi pada Tabel 4 terdapat pada sertifikat dari kalibrator
yang digunakan.

Estimasi Ketidakpastian

Dalam menentukan estimasi ketidakpastian pada kalibrasi digital outside


micrometer, terdapat beberapa sumber ketidakpastian yang mempengaruhi, yaitu
Ketidakpastian asal Repeatibility mikrometer, resolusi atau graduasi alat, gauge
block standar (sertifikat kalibrator), drift gauge block standar, estimasi koefisien
muai, dan faktor geometris. Hasil estimasi ketidakpastian kalibrasi digital outside
micrometer dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5

k Ketidakpastian
Komponen Satuan Nilai Ci
Baku
Repeatability √5
mm 0.000548 1 0.000245
data
Sertifikat 2
mm 0.000090 1 0.000045
kalibrator
Estiminasi √3
/°c 0.000006 12.5 0.000041
koefisien muai
Drift mm 0.000150 √3 1 0.000087
Faktor √3
mm 0.000500 1 0.000289
geometris
Resolusi alat mm 0.000500 √3 1 0.000289

Selisih suhu ruang dari 20°C °C 0.5


Koefisien muai bahan /°C 0.0000115
Rentang ukur mm 25
Ketidakpastian gabungan 0.000487764
Ketidakpastian diperluas 0.000975528
Berdasarkan data pada Tabel 5, nilai ketidakpastian dari repeatability
sebesar 0,000548 mm. Nilai ini merupakan standar deviasi terbesar pada
pengulangan pembacaan di setiap nilai nominal gauge block. Angka ini kemudian
dibagi dengan dengan √5 yang merupakan akar dari banyaknya pengulangan yang
dilakukan sehingga diperoleh nilai ketidakpastian baku asal repeatability yaitu
0,000245 mm.
Besarnya ketidakpastian dari sertifikat kalibrator diperoleh dari hasil
kalibrasi gauge block standar tahun 2016, yang dapat dilihat pada Lampiran .
Semakin besar nilai nominal massa gauge block standar ,maka nilai
ketidakpastiannya akan semakin besar. Nilai yang digunakan dalam perhitungan
ketidakpastian asal sertifikat kalibrator adalah nilai maksimum pada rentang 0,0
mm hingga 25 mm yaitu sebesar 0,000090 mm, kemudian dibagi dengan 2 (faktor
cakupan 95% yang tertera dalam sertifikat) sehingga diperoleh nilai
ketidakpastian baku asal anak timbang yaitu 0,000045 mm.
Nilai ketidakpastian dari drift gauge block standar yang digunakan sebagai
kalibrator yaitu sebesar 0.000150 mm. Nilai tersebut dihitung dengan
menggunakan rumus u= y [0,05+(0,5x10-6xL)] µm, dengan y adalah usia gauge
block standar. Dari perhitungan tersebut, diperoleh nilai ketidakpastian asal drift
sebesar 0,000150 mm. Nilai tersebut kemudian dibagi dengan √3.
Ketidakpastian asal resolusi alat yaitu sebesar 0,0005 g. Nilai ini
diperoleh dari setengah resolusi alat. Nilai tersebut kemudian dibagi dengan 1,73
yang merupakan hasil dari √3 sehingga diperoleh nilai ketidakpastian baku asal
resolusi neraca sebesar 0.000289 mm.
Ketidakpastian asal estimasi koefisien muai sebesar 0,000006 mm
diperoleh dari koefisien muai bahan gauge block yang dikalikan dengan selisih
suhu dari 20˚C. Ketidakpastian asal koefisien muai ini dikatagorikan sebagai
kesalahan acak yang tidak tertelusur. Besarnya nilai ketidakpastian dari koefisien
muai sangat dipengaruhi oleh suhu ruang dan jenis bahan.
Dari semua faktor ketidakpastian tersebut, diperoleh nilai ketidakpastian
gabungan sebesar 0.000487764 mm. Nilai tersebut dikalikan dengan 2 dengan
selang kepercayaan 95% sehingga diperoleh nilai ketidakpastian diperluas sebesar
0.000975528 mm. Nilai tersebut dikonversikan ke dalam satuan µm sehingga
diperoleh nilai sebesar 0,9 µm yang kemudian dicantumkan ke dalam sertifikat
kalibrasi sebagai nilai ketidakpastian.

Anda mungkin juga menyukai