Format Estimasi Ketidakpastian
Format Estimasi Ketidakpastian
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENETAPAN KADAR AIR PADA SAMPEL KEMBANG GULA KARET
A. RINGKASAN METODE
Ditimbang 2,00 gr contoh dalam pinggan yang telah diketahui bobot kosongnya. Diovenkan pada suhu
105°C selama 3 jam. Kemudian dilakukan pemanasan kembali selama 1 jam dan diulangi kembali sampai
perubahan berat antara pemanasan selama 1 jam mempunyai interval < 2 mg. Bobot yang hilang adalah
bobot air.
D. DIAGRAM FISHBONE
Wc+s Wc+r Wc
Qu Qu Qu
%H2O
Qu Qu
Oven Rep
# Classification: Internal
E. KUANTITASI KETIDAKPASTIAN BAKU
E.1 Komponen Wc+s
Penimbangan cawan + contoh dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.00017 g
pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2 (Sertifikat kalibrasi).
µ = Qµ
k
µ (°C )
Qµ (neraca analitik) k
Qµ/k
0.00017 2 0.000085
E.3 Komponen Wc
Penimbangan cawan kosong dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.00017 g
pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2 (Sertifikat kalibrasi).
µ = Qµ
k
µ (°C )
Qµ (neraca analitik) k
Qµ/k
0.00017 2 0.000085
# Classification: Internal
2 44.475 46.4851 46.4315 2.67
3 44.4745 46.4835 46.425 2.91
4 44.4768 46.4884 46.4345 2.68
5 44.4775 46.4812 46.4269 2.71
6 44.477 46.482 46.431 2.54
7 44.4775 46.4875 46.4315 2.79
8 44.4744 46.4832 46.4255 2.87
9 44.4755 46.4875 46.4315 2.78
10 44.4765 46.4802 46.4275 2.63
Rerata 2.74
SD 0.13
%RSD 4.66
2/3 CV Horwitz 2.29
𝜇=𝑆𝐷/√𝑛
µPM (°C )
SD n √𝑛
𝑆𝐷/√𝑛
0.13 2 1.414213562373 0.090214981774
G. Ketidakpastian Gabungan
Ketidakpastian
Komponen Kuantitas
Gabungan
Wc+s - Wc+r 0.05 0.000120208153
Wc+s - Wc 2.01 0.000120208153
%H2O 2.60 0.053917509277
# Classification: Internal
Agus Setiawan Shinta Jeshycka
# Classification: Internal
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
Cibinong, Bogor 16912
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENETAPAN KADAR AIR PADA SAMPEL KEMBANG GULA LUNAK
A. RINGKASAN METODE
Ditimbang 5,00 gr contoh dalam pinggan yang telah diketahui bobot kosongnya. Diovenkan pada suhu
102°C selama 3 jam. Kemudian dilakukan pemanasan kembali selama 1 jam dan diulangi kembali sampai
perubahan berat antara pemanasan selama 1 jam mempunyai interval < 2 mg. Bobot yang hilang adalah
bobot air.
D. DIAGRAM FISHBONE
Wc+s Wc+r Wc
Qu Qu Qu
%H2O
Qu Qu
Oven Rep
# Classification: Internal
E. KUANTITASI KETIDAKPASTIAN BAKU
E.1 Komponen Wc+s
Penimbangan cawan + contoh dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.00017 g
pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2 (Sertifikat kalibrasi).
µ = Qµ
k
µ (°C )
Qµ (neraca analitik) k
Qµ/k
0.00017 2 0.000085
E.3 Komponen Wc
Penimbangan cawan kosong dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.0002 g
pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2 (Sertifikat kalibrasi).
µ = Qµ
k
µ (°C )
Qµ (neraca analitik) k
Qµ/k
0.00017 2 0.000085
# Classification: Internal
2 20.959 25.9675 25.891 1.53
3 20.9589 25.9689 25.8933 1.51
4 20.9594 25.9699 25.8939 1.52
5 20.9594 25.9677 25.8931 1.49
6 20.9604 25.967 25.8899 1.54
7 20.959 25.9675 25.8915 1.52
8 20.9589 25.9692 25.8935 1.51
9 20.9593 25.9698 25.8938 1.52
10 20.9598 25.9796 25.9044 1.50
Rerata 1.52
SD 0.02
%RSD 1.44
2/3 CV Horwitz 2.50
𝜇=𝑆𝐷/√𝑛
µPM (°C )
SD n √𝑛
𝑆𝐷/√𝑛
0.02 2 1.414213562373 0.0154584571117
G. Ketidakpastian Gabungan
Ketidakpastian
Komponen Kuantitas
Gabungan
Wc+s - Wc+r 0.07 0.000120208153
Wc+s - Wc 5.02 0.000120208153
%H2O 1.48 0.014105624435
# Classification: Internal
Agus Setiawan Shinta Jeshycka
# Classification: Internal
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
Cibinong, Bogor 16912
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENETAPAN GUM BASE PADA SAMPEL KEMBANG GULA KARET
A. RINGKASAN METODE
Sebanyak 5-10 g sampel di potong kecil-kecil kemudian ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam piala gelas
yang berisi 100 mL air suling atau larutan HCl 1:17 dan dipanaskan selama 10 menit. Campuran disaring
dengan kertas saring dan tambahkan 100 mL air suling atau HCL 1:17 ke dalam piala yang yang berisi gum
panaskan selama 10 menit, pisahkan cairannya. Ulangi pengerjaan sebanyak 3 kali. Gumpalan gum tersebut
dibilas dengan air suling sebanyak 3 kali dan ditipiskan pada pelat kaca. Kemudian, direkringkan di dalam oven
pada suhu 60-70°C hingga diperoleh bobot tetap.
D. DIAGRAM FISHBONE
Wc+s Wc+r Wc
Qu Qu Qu
% Gum
Ratio
Qu Qu
Oven Rep
# Classification: Internal
Oven Rep
E.3 Komponen Ws
Penimbangan sampel dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.00017 g pada
tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2 (Sertifikat kalibrasi).
µ = Qµ
k
µ (°C )
Qµ (neraca analitik) k
Qµ/k
0.00017 2 0.000085
# Classification: Internal
Penetapan kadar air dilakukan menggunakan metode terverifikasi yang memiliki nilai standar deviasi
repeatability 0.08 pada kadar 22.42%.
Ulangan Bobot Gum (g) Bobot Cawan + Bobot Cawan + Gum ratio (%)
Contoh (g) Residu (g)
1 1.1282 28.5626 28.3103 22.36
2 1.1455 28.5811 28.3234 22.50
3 1.1298 28.5632 28.3101 22.40
4 1.1326 28.5771 28.323 22.44
5 1.1397 28.5748 28.3177 22.56
6 1.1345 28.5644 28.311 22.34
7 1.1913 28.6355 28.3685 22.41
8 1.1256 28.5622 28.3105 22.36
9 1.1432 28.5757 28.3201 22.36
10 1.132 28.5698 28.3146 22.54
Rerata 22.42
SD 0.08
%RSD 0.33
2/3 CV Horwitz 1.67
𝜇=𝑆𝐷/√𝑛
µPM (°C )
SD n √𝑛
𝑆𝐷/√𝑛
0.08 2 1.414213562373 0.0530809031407
µ (Ketidakpastian
Komponen Kuantitas Unit µ Relatif
Baku)
G. Ketidakpastian Gabungan
Ketidakpastian
Komponen Kuantitas Gabungan
Wc+s - Wc+r 1.35 0.000120208153
Wsampel 6.02 0.000120208153
%Gum Ratio 22.40 0.034634130558
# Classification: Internal
%GUM BASE = 22.42 ± 0.07 %
Pada tingkat kepercayaan 95%; dengan faktor cakupan (k) = 2
# Classification: Internal
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
Cibinong, Bogor 16912
A. RINGKASAN METODE
Ditimbang K₂Cr₂O₇ 0,16-0,29 gram kemudian ditambahkan 25 mL air suling , 5 mL HCl, 10 mL KI 10% lalu simpan ditempat gelap. Ditambahkan 50mL suling , titrasi menggunakan Na₂S₂O₃ dan
indikator kanji. Titik akhir abu-abu
0,1609 g x 1000
32.8 mL x 49.032
0.10004665942401
Kalibrasi
N (Na₂S₂O₃ )
Volume
End poin Kalibrasi Kalibrasi Kalibrasi
temperatur temperatur temperatur
M (K₂Cr₂O₇) end poin
Repeatabilitas Buret Labu Ukur 100 ml Pipet 10 ml
a. Massa (K₂Cr₂O₇)
µ
Qµ (neraca analitik) k
Qµ/k
0.0004 2.09 0.00019138756
b. Kemurnian (K₂Cr₂O₇)
Na₂CO₃ yang digunakan mempunyai kemurnian 99,9% yang artinya 100±0,1% (1,0000±0,0010).
Data tersebut didapat dari CoA yang menyertainya tanpa ada keterangan tingkat kepercayaan yang digunakan.
Sehingga diasumsikan mengikuti rumus rectangular :
µ
Qµ (kemurnian K₂Cr₂O₇) k
Qµ/k
0.001 1.73205080756888 0.000577350269
Bobot
Atom Qu µ µ²
Atom
K 39.098300 0.0001 5.773502692E-05 1.33333333E-08
Cr 51.9961 0.0006 0.000346410162 0.00000048
O 15.9994 0.0003 0.000173205081 0.00000147
Jumlah 294.1846 1.96333333E-06
µBM (K₂Cr₂O₇) 0.00140118997
d. Volume Titrasi
Titrasi dilakukan menggunakan buret 25mL dengan U = 0,029 pada P 95% , sehingga =
Koef. Muai air (C^-1) Volume (mL) Variasi Suhu (°C) k µ (Efek T) mL µVolume Buret (mL)
µ Temperatur
0.00021 32.8 2 2 0.006888
Data Kal. Spek Pabrik k µ kal (mL)
µ Spesifikasi (kalibrasi) pabrik 0.02 2 0.01 0.0121426744994667
e. Labu Takar
f. Pipet Ukur 10 mL
Koef. Muai air (C^-1) Volume (mL) Variasi Suhu (°C) k µ (Efek T) mL µVolume Pipet (mL)
µ Temperatur
0.00021 10 2 2 0.0021
0.0054230987451825
Data Kal. Spek Pabrik k µ kal (mL)
µ Spesifikasi (kalibrasi) pabrik 0.01 2 0.005 0.0054230987451825
g. Presisi Metode
gram ml N
Ulangan
(K₂Cr₂O₇) Na₂S₂O₃ Na₂S₂O₃
1 0.1609 32.98 0.0996
2 0.1610 33.09 0.0993
3 0.1608 32.91 0.0997
4 0.1611 32.98 0.0997
5 0.1609 32.99 0.0995
6 0.1610 33.10 0.0993
7 0.1608 32.99 0.0995
Rerata 0.1609 33.01 0.0995
SD 0.000175291167
%RSD 0.176161433247
2/3 SD Horwitz 3.774048337616
k 2
µ PM 0.000088
D. KETIDAKPASTIAN GABUNGAN
Kesimpulan :
1. Nilai %RSD sebesar 0.11% (Presisi/Ketelitian baik, RSD<3.7%)
2. Standarisasi Na₂S₂O₃ dengan K₂Cr₂O₇ (0.0995 + 0.0004)N
Analis Manajer Teknis
Halaman 1 dari 7
EVALUASI KETIDAKPASTIAN
PENETAPAN KADAR GULA REDUKSI DALAM CONTOH KEMBANG GULA
METODE LUFF SCHOORL
A. PROSEDUR
1. Sebanyak ± 2,0 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml.
2. Ditambahkan 5 ml Pb-asetat setengah basa dan goyangkan.
3. Diteteskan 1 tetes larutan (NH₄)₂HPO₄ 10%, sampai timbul endapan warna putih.
4. Ditambahkan 15 ml larutan (NH₄)₂HPO₄ 10%, goyangkan dan ditera, kemudian kocok 12 kali.
5. Saring dan dipipet 10 ml larutan hasil penyaringan, masukkan dalam erlenmeyr.
6. Ditambahkan 15 ml air suling dan 25 ml larutan Luff Schoorl serta batu didih.
7. Direfluks 3 menit sudah harus mendidih, kemudian lanjut selama 10 menit, angkat dan dinginkan.
8. Setelah dingin ditambahkan 10 ml KI 20% dan 25 ml larutan H₂SO₄ 25%.
9. Dititar dengan larutan Na₂S₂O₃ 0.1 N dengan indikator kanji 0,5%. Volume titrasi dicatat sebagai V₁.
10. Lakukan penetapan blanko, dan volume titrasi blanko dicatat sebagai V₂.
P = W₁
1
Q = fp
W
Halaman 2 dari 7
Presisi W Sampel V₁ V₂
Halaman 3 dari 7
D. MENGKUANTITASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN
Penetapan kadar Gula Reduksi dilakukan menggunakan metode yang memiliki nilai standar deviasi repeatability 0.13 pada konsentrasi 17.16 %.
µ = 0.13 = 0.0924530675433
√2
D.1 Bagian P
A= Titrasi contoh dilakukan menggunakan buret 25ml dengan U = 0,01 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0.01 = 0.005
k 2
0.005003617
B= Titrasi blanko dilakukan menggunakan buret 25ml dengan U = 0,01 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0,01 = 0.005
k 2
0.005006858
µM = 4.10¯⁴ = 0.0002
2
Nilai P = W₁
= 13.95
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
0.004645
D.2 Bagian Q
Q = fp
W
25
2.0299
0.012315878
a. Pengaruh Pengenceran
µ = Qu = 0,04 = 0.02
k 2
0.02017153
µ = Qu = 0,014 = 0.007
k 2
0.007000787
0.0213518535495
b. Pengaruh Penimbangan
Penimbangan sampel dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.0017 g pada tingkat kepercayaan 95% dengan
faktor cakupan 2 (Sertifikat kalibrasi).
µ = 0.00017 = 0.000085
2
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
0.012315878 7.311960705E-07
1.05313E-05
13.95 x 25 x 100%
2.0299
17.18 %
Ketidakpastian Gabungan =
0.015885
F. MENGHITUNG KETIDAKPASTIAN BENTANGAN
U = µC x k CV Horwitz 1.30358099
0.015885 x 2
0.03177 %
G. PELAPORAN
Kadar Gula Reduksi dilaporkan sebagai 17.18 ± 0,03 %
Pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan (k) = 2
Dinar Fajrianti
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
A. PROSEDUR
1. Sebanyak ± 2,0 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml.
2. Ditambahkan 5 ml Pb-asetat setengah basa dan goyangkan.
3. Diteteskan 1 tetes larutan (NH₄)₂HPO₄ 10%, sampai timbul endapan warna putih.
4. Ditambahkan 15 ml larutan (NH₄)₂HPO₄ 10%, goyangkan dan ditera, kemudian kocok 12 kali.
3. Dipipet 50 ml , masukkan dalam labu ukur 100 ml
4. Ditambahkan 25 ml HCL 25%, hidrolisis 68-70°C , 10 menit
3. Ditambahkan NaOH 30% sampai netral, tepatkan sampai tanda terra , kocok 12 kali.
4. Saring dan dipipet 10 ml larutan hasil penyaringan, masukkan dalam erlenmeyr.
3. Ditambahkan 15 ml air suling dan 25 ml larutan Luff Schoorl serta batu didih.
4. Direfluks 3 menit sudah harus mendidih, kemudian lanjut selama 10 menit, angkat dan dinginkan.
3. Setelah dingin ditambahkan 10 ml KI 20% dan 25 ml larutan H₂SO₄ 25%.
4. Dititar dengan larutan Na₂S₂O₃ 0.1 N dengan indikator kanji 0,5%. Volume titrasi dicatat sebagai V₁.
3. Lakukan penetapan blanko, dan volume titrasi blanko dicatat sebagai V₂.
Kadar Sakarosa (%) = 0,95 x (gula sesudah inversi - % gula sebelum inversi)
P = W₁
1
Q = fp
W
Gula sebelum inversi / sesudah inversi = PxQ Kadar Sakarosa (%) = 0,95 (( PxQ )sesudah inversi- (PxQ)sebelum inversi)
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
µ = Sd
√n
µ = 0,26 = 0.18537006077 %
√2
µ = Qu = 0,01 = 0.005
k 2
0.00500248
B= Titrasi blanko dilakukan menggunakan buret 25ml dengan U = 0,01 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0,01 = 0.005
k 2
0.00500686
µM = 4.10¯⁴ = 0.0002
2
Nilai P = W₁
= 24.87
Q = fp
W
50
2.038
24.5350606
a. Pengaruh Pengenceran
µ = Qu = 0,04 = 0.02
k 2
0.02017153
Pipet 10 ml
n U = 0,014 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0,014 = 0.007
k 2
0.00700079
0.02135185355
b. Pengaruh Penimbangan
Penimbangan sampel dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.0017 g pada tingkat
kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2 (Sertifikat kalibrasi).
µ = 0.0017 = 0.00085
2
24.5350606 3.5632976E-07
0.0146458
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
Cibinong, Bogor 16912
Halaman 7 dari 11
D.1 Bagian P (sesudah inversi)
A= Titrasi contoh dilakukan menggunakan buret 25ml dengan U = 0,01 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0,01 = 0.005
k 2
0.00500248
B= Titrasi blanko dilakukan menggunakan buret 25ml dengan U = 0,01 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0,01 = 0.005
k 2
0.00500686
PT PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 47,4
Cibinong, Bogor 16912
Halaman 8 dari 11
Pengaruh Normalitas Na₂S₂O₃ ( 0,0995 ± 4.10¯⁴ , P = 95% )
µM = 4.10¯⁴ = 0.0002
2
Nilai P = W₁
= 24.87
0.009861
Q = fp
W
50
2038
0.02481513
a. Pengaruh Pengenceran
µ = Qu = 0,04 = 0.02
k 2
0.02017153
Pipet 10 ml
n U = 0,01 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0,01 = 0.005
k 2
0.00725
µ = Qu = 0,03 = 0.015
k 2
efek temperatur = 2,1.10⁴ °C¯¹
Suhu aktual = 25°C
Suhu spesifikasi labu ukur = 20°C
P = 95%
µ = 100 ml x 2,1.10⁴ °C¯¹ x (25-20)°C = 0.0525
2
0.0525
Pipet 50 ml
n U = 0,01 pada P 95% , sehingga =
µ = Qu = 0,01 = 0.005
k 2
0.02672195
0.06268784272
b. Pengaruh Penimbangan
Penimbangan sampel dilakukan menggunakan neraca terkalibrasi yang memiliki nilai Qu 0.0012 g pada tingkat
kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2,01 (Sertifikat kalibrasi).
µ = 0.0012 = 0.0006
2
0.02481513 1.6585898E-06
3.1958E-05
Ketidakpastian gabungan =
24.98 0.03436439
4.6307
G. PELAPORAN
Kadar Sakarosa dilaporkan sebagai 24,98 ± 2,25 % Dinar Fajrianti
Pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan (k) = 2