Anda di halaman 1dari 4

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENENTUAN KADAR SERAT KASAR DALAM

KACANG PANJANG
Aisyah Dyah Indrianti
1401394
1. Pendahuluan
Serat terdapat 2 macam yakni serat makanan (Dietary Fiber) dan Serat Kasar (Crude
Fiber). Serat makanan adalah semua jenis serat yang setelah proses pencernaan tetap
berada di dalam Usus Besar (Kolon) baik yang larut maupun yang tidak larut dalam
air. Sedangkan serat kasar adalah serat tumbuhan yang tidak dapat larut dalam air dan
biasa digunakan dalam analisa proksimat bahan pangan. Serat Kasar adalah bagian
dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh asam atau basa kuat.
Penentuan serat kasar salah satu bagian penting karena sebagai salah satu penilaian
kualitas bahan pangan pada standar zat makanan yang seharusnya terkandung
didalamnya. Namun, dalam penentuan kadar serat terdapat ketidakpastian pengukuran
dan pengujian dari banyak instrumen dan faktor-faktor yang dapat memberi kontribusi
kesalahan terhadap hasil akhir sehingga perlu dilakukan estimasi ketidakpastian untuk
memberikan gambaran penyimpangan pengukuran pada suatu analisis tertentu dan
untuk meningkatkan keyakinan terhadap validitas dari hasil pengukuran penentuan
kadar serat kasar dalam kacang panjang
2. Tujuan
Untuk menentukan kadar serat kasar dalam kacang panjang.
Untuk menentukan estimasi ketidakpastian penentuan kadar serat kasar dalam
kacang panjang.
3. Metode
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Estimasi ketidakpastian dilakukan di laboratorium fisiologi hasil di Balai
Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) pada 3 Juli Agustus 2017 sampai dengan
29 Agustus 2017.
3.2 Bahan
- Kacang panjang segar
- Larutan NaOH 0,313 N
- Larutan H2SO4 0,255 N
- Alkohol 70%
- Aquades
3.3 Alat
- Kaca Nasir
- Eksikator
- Neraca Analitik
- Oven
- Raw Fiber Extractor
- Cold Extractor
- Saringan 1 mesh
- Blender
3.4 Prosedur Kerja
Preparasi Bahan
Kacang panjang dipotong kecil-kecil, dibagi kedalam 4 tempat yang berbeda
lalu timbang dengan berat yang relative sama. Keringkan kacang panjang
tersebut selama kurang lebih 3 hari dalam oven dengan suhu 105C. Lalu
timbang kacang panjang yang sudah kering sampai konstan. Haluskan kacang
panjang tersebut menggunakan blender, kemudian saring dengan saringan 1
mesh untuk ukuran standar pengujian kadar serat.
Preparasi Alat
Bersihkan kaca nasir (wadah untuk menguji kadar serat) kemudian keringkan
dalam oven selama kurang lebih 1 hari dengan suhu 105C, kemudian
dinginkan dalam desikator selama 30 menit. Timbang kaca nasir yang sudah
dingin.
Prosedur Kerja
Timbang kurang lebih 1 gram kacang panjang yang telah dihaluskan dalam
kaca nasir, kemudian diekstraksi menggunakan alat raw fiber extractor.
Tambahkan larutan H2SO4 0,255 N sebanyak 100 ml dan ekstraksi sampel
selama 30 menit setelah sampel mendidih sambil dikocok. Bilas dengan
aquades panas lalu dinginkan selama kurang lebih 10 menit. Tambahkan
larutan NaOH 0,313 N sebanyak 100 mL dan ekstraksi sampel selama 30
menit setelah sampel mendidih sambil dikocok. Bilas dengan aquades panas
lalu dinginkan selama kurang lebih 10 menit. Selanjutnya bilas lagi dengan
alkohol 70% dan aquades lalu disaring menggunakan alat cold extractor.
Sampel lalu dikeringkan didalam oven selama 3 jam, selanjutnya sampel
didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang. Ulangi proses
tersebut dengan pemanasan 1 jam, hingga hasil penimbangan konstan.

4. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Data Hasil Analisis Kadar Serat dalam Kacang Panjang
Bobot (gram)
Kode Sampel Kaca Nasir Kosong Kaca Nasir + Sampel Segar Kaca Nasir + Serat Kadar Serat (%)
Sampel Segar
(M1) (M2) (M3)
Kacang Panjang 1 28,762 29,762 28,869 1,000 10,70
Kacang Panjang 2 29,399 30,399 29,506 1,000 10,70
Kacang Panjang 3 29,542 30,542 29,647 1,000 10,50
Kacang Panjang 4 29,542 30,542 29,648 1,000 10,60
Kacang Panjang 5 29,516 30,516 29,622 1,000 10,60
Kacang Panjang 6 29,445 30,445 29,548 1,000 10,30
Kacang Panjang 7 29,727 30,727 29,834 1,000 10,70
Kacang Panjang 8 29,793 30,793 29,900 1,000 10,70
Kacang Panjang 9 29,491 30,494 29,595 1,003 10,37
Kacang Panjang 10 29,376 30,376 29,482 1,000 10,60
10,58
Kacang Panjang 11 29,803 30,803 29,906 1,000 10,30
Kacang Panjang 12 29,451 30,451 29,554 1,000 10,30
Kacang Panjang 13 28,549 29,552 28,658 1,003 10,87
Kacang Panjang 14 28,610 29,613 28,712 1,003 10,17
Kacang Panjang 15 29,696 30,698 29,797 1,002 10,08
Kacang Panjang 16 29,766 30,769 29,869 1,003 10,27
Kacang Panjang 17 29,411 29,414 29,518 1,003 10,67
Kacang Panjang 18 29,491 30,491 29,595 1,000 10,40
Kacang Panjang 19 28,588 29,59 28,692 1,002 10,38
Kacang Panjang 20 29,331 30,334 29,439 1,003 10,77
10,42
Tabel 1. Menunjukkan hasil analisis kadar serat kasar kacang panjang pada dua kali
percobaan secara berturut-turut sebesar 10,58% dan 10,42%.

Gambar 1. Diagram fishbone penentuan kadar serat


Pada estimasi ketidakpastian penentuan kadar serat kasar, hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi sumber-sumber ketidakpastian dan membuat daftar
dari semua faktor yang dapat memberi kontribusi kesalahan dalam hasil akhir, yaitu
dengan cara dibuat dalam bentuk grafik tulang ikan atau fishbone. Dalam penentuan
kadar serat kasar, sumber ketidakpastian dan faktor yang berkontribusi dalam
kesalahan adalah penimbangan pada neraca, pemanasan pada oven, homogenitas
sampel dan presisi metode.
Setelah diperoleh data hasil analisis kadar serat, kemudian ditentukan ketidakpastian
asal homogenitas sampel, ketidakpastian baku asal presisi metode, ketidakpastian
neraca, ketidakpastian baku gabungan asal penimbangan, dan ketidakpastian oven.
Berikut tabel nilai ketidakpastian penentuan kadar serat kasar :

Tabel 2. Ringkasan Nilai Ketidakpastian Penentuan Kadar Serat Kasar


Nilai
Sumber sat (x) sat (x)/(x)
(x)
Mserat 0,894 g 0,0007 g 0,0008
Mnet contoh 1,000 g 0,0007 g 0,0007
Oven 105 c 2,25 c 0,0214
Homogenitas 0,0809 %
Presisi 0,1346 %

Setelah mengidentifikasi dan memperoleh nilai ketidakpastian dari sumber-sumber


ketidakpastian, ditentukan ketidakpastian gabungan dari penentuan kadar serat kasar.
Penentuan kadar serat kasar dilakukan dalam dua tahap, tahap kesatu tanpa
memperhitungkan homogenitas dan presisi metode sedangkan tahap kedua dengan
memperhitungkan homogenitas dan presisi metode. Berdasarkan perhitungan
diperoleh ketidakpastian gabungan kadar serat tahap kesatu adalah 0,0274% dan
ketidakpastian gabungan kadar serat kasar tahap kedua adalah 0,2764%.

Langkah terakhir dalam penentuan estimasi ketidakpastian kadar serat adalah


menentukan ketidakpastian diperluas atau (U). Dalam pengujian ini, digunakan
tingkat keperacayaan 95% sehingga faktor cakupannya adalah 2. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai U sebesar 0,5528%. Sehingga dapat diperoleh nilai
estimasi ketidakpastian penentuan kadar serat kasar yaitu (10,60 0,5528)%.

5. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan estimasi ketidakpastian penentuan kadar serat kasar dalam
kacang panjang, diperoleh hasil bahwa rata-rata kadar serat kasar kacang panjang
pada dua kali percobaan secara berturut-turut sebesar 10,58% dan 10,42% dengan
estimasi ketidakpastian sebesar (10,60 0,5528)%.

6. Daftar Pustaka
BSN, (2005). Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan
Laboratorium Kalibrasi. ISO/IEC 17025, edisi kedua 15-05-2005.
Riyanto, (2014). Validasi dan Verifikasi Metode Uji. Yogyakarta : Deepublish
Southgate, (1982). Dietary Fiber. In : Schneeman BO. A Scientific Status Summary
by The Institute of Food Technologist Expert Panel on Food Safety ND
Nutrition.J. Food Technology 4(10) : 133-139
Tala, Z. (2009). Manfaat Serat Bagi Kesehatan. USU-Press : Medan

Anda mungkin juga menyukai