Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

DISTRIBUSI UKURAN DAN SIFAT ALIR PARTIKEL

Disusun oleh :

1. Sandra Dwi Kurniawati (201910410311052)


2. Maulida Safira (201910410311053)
3. Lutfiana Damayanti (201910410311054)
4. Aulia Amanda (201910410311056)
5. Intan Dwi Handini (201910410311058)
6. Syafira Verenaneedha Tsaniya (201910410311059)
7. Izzah Aisha Yonita (201910410311061)
8. Devina Kesuma Wardhani (201910410311062)
9. Annisa Nuha Nabilla (201910410311063)
10. Silvia (201910410311099)
11. Hadijah Binti Hamid (201910410311101)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI
FARMASI 2019
PERCOBAAN : DISTRIBUSI UKURAN DAN SIFAT
ALIR PARTIKEL

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu untuk :
- Menggunakan alat penentuan distribusi ukuran dan sifat alir zat padat
- Menentukan distribusi ukuran partikel dan diameter rata-rata zat padat dengan
metode ayakan.
- Menentukan kecepatan alir dan sifat alir zat padat

II. TEORI UMUM


A. DISTRIBUSI UKURAN
Distribusi ukuran dapat ditentukan dengan pengayak standar. Metode ini dapat
diterapkan untuk partikel-partikel dengan diameter > 100µm. Efisiensi dan kecepatan
pemisahan partikel berbanding terbalik dengan jumlah partikel yang diayak. Efektivitas
pemisahan menurun dengan cepat bila tebal bahan > 6-8 partikel.
Untuk menentukan keseragaman kehalusan serbuk bahan obat atau bahan kimia
dapat digunakan proses sebagai berikut, dengan menggunakan pengayak standar yang
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Hindari pengocokan yang terlalu lama
yang dapat meningkatkan kehalusan serbuk selama proses pengujian.
Untuk serbuk yang sangat kasar, kasar dan agak kasar:
Letakkan 25-100g serbuk yang akan diuji pada pengayak standar yang dilengkapi
dengan penutup dan pan penampung. Getarkan pengayak dengan arah berputar horizontal
dan secara vertikal dengan ketukan-ketukan pada suatu permukaan yang keras selama
tidak kurang dari 20 menit atau sampai pemisahan secara praktis terjadi sempurna.
Timbang jumlah serbuk pada pengayak dan pan penampung.
Untuk serbuk yang halus atau sangat halus:
Lakukan seperti pada serbuk kasar, kecuali jumlah sampel sebaiknya tidak lebih dari
25g, dan pengayak digetarkan tidak kurang dari 30 menit atau sampai pemisahan secara
praktis sempurna.
Dalam hal serbuk berminyak atau cenderung menutupi lubang pengayak, sikat
pengayak dengan hati-hati pada interval-interval selama proses pengujian. Hancurkan
gumpalan-gumpalan yang terbentuk selama proses.
Ukuran lubang dari masing-masing pengayak standar dinyatakan dalam satuan
“MESH” yang artinya jumlah lubang yang terdapat pada 1 inch panjang. Tabel
perbandingan ukuran macam-macam standar pengayak dapat dilihat pada Karl Kolb
Scientific Technical Supplies ’74 p.527.

B. SIFAT ALIR ZAT PADAT


Sifat alir serbuk dalam farmasi diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu serbuk
yang mengalir bebas (free flowing) dan serbuk yang kohesif. Beberapa faktor penting yang
mempengaruhi sifat alir serbuk yaitu: ukuran, porositas dan densitas serta tekstur
permukaan dari partikel.
Pada pembuatan sediaan tablet, kecepatan alir merupakan hal yang sangat
berpengaruh terhadap keseragaman bobot tablet yang dihasilkan. Untuk menghasilkan
tablet dengan bobot yang seragam, diperlukan suatu batas kecepatan alir minimum.
Kecepatan alir serbuk dapat ditentukan secara langsung dengan menggunakan
corong. Dari hasil penentuan kecepatan alir dengan corong, dapat juga ditentukan sudut
istirahat (angle of repose). Sudut istirahat mencerminkan gaya gesek (frictional force)
yang terjadi antar partikel serbuk. Semakin besar gaya gesek maka hambatan untuk
mengalir semakin besar sehingga sudut istirahat menjadi besar.

Gambar 1. Alat untuk menentukan kecepatan alir dan Sudut istirahat


III. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
- Seperangkat pengayak standar
- Timbangan
- Mesin penggetar pengayak
- Corong standar
- Stopwatch
- Penggaris
BAHAN :
- Granul
- Amilum

IV. CARA KERJA


DISTRIBUSI UKURAN
1. Timbang 25 gram granul.
2. Timbang bobot masing-masing pengayak serta pan penampung yang akan
digunakan.
3. Susun pengayak-pengayak tersebut dengan diameter lubang terbesar diletakkan di
atas dan pan penampung di bawah.
4. Letakkan susunan pengayak tersebut di atas mesin penggetar.
5. Letakkan granul yang sudah ditimbang pada pengayak paling atas, tutup dan
kencangkan.
6. Getarkan pengayak dengan kecepatan getaran 5 rpm selama 10 menit.
7. Timbang bobot masing-masing pengayak beserta granul.
8. Hitung bobot granul yang terdapat pada masing-masing pengayak serta pan
penampung.
9. Buat tabel serta hitung diameter rata-rata sampel tanpa sampel pada pengayak
paling atas.
10. Buat kurva distribusi ukuran granul serta kurva frekuensi kumulatif.
KECEPATAN ALIR DAN SUDUT ISTIRAHAT
1. Pasang corong pada statif dengan jarak ujung pipa bagian bawah ke bidang datar =
10,0 ± 0,2cm.
2. Timbang teliti 25 gram bahan (w).
3. Tuang bahan tersebut ke dalam corong dengan dasar lubang corong ditutup.
4. Buka tutup dasar lubang corong sambil jalankan stopwatch.
5. Catat waktu yang diperlukan mulai bahan mengalir sampai bahan dalam corong
habis (t detik).
6. Hitung kecepatan alir dengan rumus:
w
Kecepatan alir = gram/detik
t
7. Ukur tinggi timbunan bahan di bawah corong hasil penentuan kecepatan alir (h cm).
tan-1
8. Ukur jari-jari alas kerucut timbunan bahan tersebut (r cm).
9. Hitung sudut istirahat dengan rumus:
h
α =tan−1
r
V. DATA HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
PENGAYAK BOBOT BOBOT GRANUL
NO. MESH DIAMETER BOBOT
PENGAYAK + (g)
LUBANG (µm) (g)
GRANUL (g)
20 1000 347,55 347,78 0,23 g
30 600 341,68 343,55 1,87 g
40 425 305,62 310,66 5,04 g
60 250 289,38 296,41 7,03 g
80 180 284,35 286,87 2,52 g
100 150 277,33 278,33 1g
140 106 274,75 276,88 2,13 g
PAN 257,48 261,46 3,98 g
JUMLAH 23,8 g
A. TABEL DISTRIBUSI UKURAN
UKURAN GRANUL BOBOT GRANUL
G % % KUMULATIF <
(µm)
> 1000 0,23 g/23,8 g x 100% 0,97%
0,23 g = 0,97%
1000 – 600 1,87 g/23,8 g x100% 0,97% + 7,86% =
1,87 g = 7,86% 8,83%
600 - 425 5,04 g/23,8 g x100% 8,83% + 21,18% =
5,04 g = 21,18% 30,01%
425 - 250 7,03 g/23,8 g x100% 30,01% + 29,54% =
7,03 g = 29,54% 59,55%
250 – 180 2,52 g/23,8 g x100% 59,55% + 10,59% =
2,52 g = 10,59% 70,14%
180 – 150 1 g/23,8 g x 100% = 70,14% + 4,2% =
1g 4,2% 74,34%
150 - 106 2,13 g/23,8 g x100% 74,34% + 8,95% =
2,13 g = 8,95% 83,29%
PAN 3,98 g/23,8 g x100% 83,29% + 16,72% =
3,98 g = 16,72% 100,0 %
JUMLAH 23,8 g 100% 100%

B. TABEL DIAMETER RATA-RATA SAMPEL


UK. RATA- BOBOT % BOBOT BxD
LUBANG RATA UK. SAMPEL (g) SAMPEL
AYAKAN LUBANG
(µm) AYAKAN
(µm)
A B C D E
> 1000 500 0,23 g 0,97% 500 x 0,97% = 485
1000 – 600 800 1,87 g 7,86% 800 x 7,86% =
6288
600 - 425 512,5 21,18% 512,5 x 21,18% =
5,04 g 10854,75
425 - 250 337,5 29,54% 337,5 x 29,54% =
7,03 g 9969,75
250 – 180 215 10,59% 215 x 10,59% =
2,52 g 2276,85
180 – 150 165 1g 4,2% 165 x 4,2% = 693
150 - 106 128 8,95% 128 x 8,95% =
2,13 g 1145,6
PAN - 3,98 g 16,72% -
JUMLAH 2658 23,8 g 100% 31712,95

DIAMETER RATA-RATA (dav) = ∑ ¿ ¿


= 31712,95/
100
= 317,1295

C. KURVA HISTOGRAM FREKUENSI VS FREKUENSI UKURAN

HASIL PENENTUAN KECEPATAN ALIR


NO. w (gram) t (detik) Kec.alir (g/detik)
1. Granul 25 gram 0,64 25 g/0,64 dt =
39,0625 g/detik
2. Granul 25 gram 0,79 25 g/0,79 dt =
31,6456 g/detik
3. Amilum 25 gram - -
4. Amilum 25 gram - -
HASIL PENENTUAN SUDUT ISTIRAHAT
NO. h (cm) r (cm) α (º)
1. 1,1 4,1 1,1 cm
α =tan−1
4,1cm
α =¿15,01°
2. 1,2 4 1,2 cm
α =tan−1
4 cm
α =16,70 °

3. 1,1 4 1,1 cm
α =tan−1
4 cm ¿
¿
α =15,38 °

4. 1,3 3,9 1,3 cm


α =tan−1
3,9 cm ¿
¿
α =18,43 °

VI. TUGAS
1. Menentukan persyaratan estimasi distribusi ukuran partikel dengan pengayak
analitik sesuai dengan persyaratan pada Farmakope Edisi VI. Apakah metode
prinsip kerja yang dipaparkan telah sesuai?
2. Melampirkan table kriteria distribusi ukuran kecepatan alir, dan sudut istirahat dari
granul yang baik (cantumkan pustka yang digunakan)
3. Jelaskan faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi distribusi ukuran dari suatu
partikel bahan obat
4. Berikan penelitian mengenai perbedaan serbuk yang mengalir bebas (free flowing)
dan serbuk yang kohesif

VII. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

VIII. PUSTAKA
1. Martin, A., 1993, Physical Pharmacy, 4th ed., Lea & Febiger, Philadelphia, London,
p.324-361.
2. Florence A.T., and Attwood D., 1998, Physicochemical Principles of Pharmacy, 3rd
Ed. The Macmillan Press Ltd.
3. Carstensensen, J.T., 1993, Pharmaceutical Principles of Solid Dosage Form,
Technomic Publishing Company, Inc., Lancaster, Pennsylvania.
4. Carstensensen, J.T., 1997, Pharmaceutical Principles of Solid Dosage Form, John
Wiley and Sons, Inc., New York.
5. Allen, T., 1999, Particle Size Measurement, vol. 1., 5th Ed., Kluwer Academic
Publishers, Dordrecht, Boston, London.
6. Allen, T., 1999, Particle Size Measurement, vol. 2., 5th Ed., Kluwer Academic
Publishers, Dordrecht, Boston, London.

Anda mungkin juga menyukai