BAB 6
RANCANGAN CAMPURAN (MIX DESIGN) ASPAL
PANAS
6.1 Tujuan
Tujuan dari rancangan campuran (mix design) adalah untuk merancang proporsi
campuran antara komponen-komponen bahan penyusun campuran aspal panas
(hotmix), yang terdiri dari material agregat dari beberapa fraksi, filler, dan
aspal/bitumen sebagai bahan pengikatnya, sehingga diperoleh campuran aspal
panas yang memenuhi persyaratan, sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut,
yakni:
1. Melakukan uji analisis saringan (sieve analysis)
2. Melakukan trial rancangan campuran dari komponen-komponen
penyususnnya, dan membuat benda uji.
3. Melakukan Test Marshall, melakukan analisis hasil, dan membuat kesimpulan
34
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 35
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.2.2 Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1. Satu set saringan dengan ukuran 1½", 1, ¾", ½", 3/ 8 ", #4, #8, #16, #30, #50, #100,
#200, PAN.
2. Sample splitter dan precission splitter
3. Timbangan dengan kapasitas 6 kg dan ketelitian 0,1 gr
4. Cetok / Sekop Kecil.
5. Mesin penggetar (sieve shaker).
6. Oven listrik.
7. Kuas, sendok, baskom, dan sikat.
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 36
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6
7
Keterangan :
1. Satu set saringan.
2. Tombol on / off mesin sieve shaker.
3. Mesin pengetar (sieve shaker).
4. Cawan
5. Timbangan
6. Sample Splitter
7. Sekop kecil
8. Kuas
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 37
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.2.4 Bahan Uji
6.2.4.1 Perolehan Bahan Uji
Bahan uji yang digunakan dalam praktikum analisis saringan adalah sebagai
berikut:
Coarse agregat (CA) : ± 5000 gr
Medium agregat (MA) : ± 2500 gr
Fine agregat (FA) : ± 500 gr
MULAI
SELESAI
6.2.8 Pembahasan
Berdasarkan pengujian diperoleh dari Tabel 6.1 dibuat tabel perhitungan
kumulatif berat tertahan, % kumulatif tertahan dan % lolos pada masing-masing
saringan adalah sebagai berikut :
Kumulatif berat tertahan = Berat tertahan pada saringan tersebut + Kumulatif
berat tertahan pada saringan di atasnya.
𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
% Kumulatif tertahan = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
14 Jumlah 2716
*) Catatan : Berat tertahan pada setiap ukuran saringan didapat dari berat agregat
yang lolos ukuran saringan sebelumnya dan tertahan pada ukuran saringan tersebut
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 43
Bab 6 Analisis Saringan
Kelompok 3
Dari hasil perhitungan persentase sampel yang tertahan oleh saringan dan
terhadap persentase agregat yang lolos saringan digambarkan dalam grafik
“combined of grading”.
Cara penggambaran grafik “combined of grading” adalah sebagai berikut :
1. Dari tabel “chart of estimated combined grading” buat garis diagonal dari
sudut kanan atas ke sudut kiri bawah.
2. Buat titik tengah spesifikasi yang diplot pada sumbu y (% lolos), kemudian
tarik garis horizontal ke kanan hingga memotong garis diagonal, setelah itu
tarik garis vertikal ke bawah untuk mendapatkan letak / posisi ukuran
saringan.
Data pengujian analisis saringan dapat dilihat pada Tabel 7.5 berikut ini.
Tabel 6. 5 Penggambaran Syarat pada AC WC
No. Ukuran Saringan Spec. Median
A B C D
1 1½"
2 1"
3 ¾’’ 100
4 ½’’ 90 – 100 95
3
5 /8" 77 – 90 83,5
6 #4 53 – 69 61
7 #8 33 – 53 43
8 #16 21 – 40 30,5
9 #30 14 – 30 22
10 #50 9 – 22 15,5
11 #100 6 – 15 10,5
12 #200 4–9 6,5
13 PAN
*) Spesifikasi AC WC bersumber pada : Spesifikasi Umum 2018 untuk
Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga
3. Dibuat grafik persentase lolos dari masing-masing fraksi agregat (CA, MA,
FA)
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 45
Bab 6 Analisis Saringan
Kelompok 3
4. Penentuan persentase CA
a. Tarik garis lurus (vertikal) yang memotong CA dan MA sedemikian rupa
sehingga jarak batas bawah dengan perpotongan grafik CA dan jarak batas
atas dengan perpotongan grafik MA adalah sama, garis vertikal tersebut
memotong garis diagonal.
b. Titik potong dengan garis diagonal tersebut ditarik garis ke kanan maka
jarak sisi atas ke garis tersebut adalah persentase CA.
5. Penentuan persentase MA
a. Tarik garis lurus (vertikal) yang memotong MA dan FA sedemikian rupa
sehingga jarak batas bawah dengan perpotongan grafik MA dan jarak batas
atas dengan perpotongan grafik FA adalah sama, garis vertikal tersebut
memotong garis diagonal.
b. Titik potong dengan garis diagonal tersebut ditarik garis ke kanan maka
jarak batas bawah persentase CA ke garis tersebut adalah persentase MA.
6. Penentuan persentase FA
Persentase FA adalah sisa dari persentase ketiganya (CA dan MA).
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023
Bab 6 Analisis Saringan
Kelompok 3
16%
40%
44%
Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat dalam Tabel 6.6 berikut ini.
Tabel 6. 6 Blending combined grading
Jenis Agregat Kombinasi
Ukuran
CA MA FA
Saringan Gradasi Spec. Median
100% 19,5% 100% 33,8% 100% 46,7%
1½" 100,00 19,45 100,00 33,85 100,00 46,70 100,00
1" 100,00 19,45 100,00 33,85 100,00 46,70 100,00
¾’’ 97,16 18,90 100,00 33,85 100,00 46,70 99,45 100
½’’ 48,26 9,39 99,82 33,79 100,00 46,70 89,88 90 – 100 95
3
/8" 14,13 2,75 94,80 32,09 99,98 46,69 81,53 77 – 90 83,5
#4 1,96 0,38 38,71 13,10 99,77 46,59 60,08 53 – 69 61
#8 0,48 0,09 5,77 1,95 84,27 39,35 41,40 33 – 53 43
#16 0,45 0,09 1,23 0,42 62,27 29,08 29,58 21 – 40 30,5
#30 0,40 0,08 0,98 0,33 42,59 19,89 20,30 14 – 30 22
#50 0,37 0,07 0,76 0,26 31,24 14,59 14,92 9 – 22 15,5
#100 0,27 0,05 0,50 0,17 16,66 7,78 8,00 6 – 15 10,5
#200 0,11 0,02 0,08 0,03 8,58 4,01 4,05 4–9 6,5
PAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 49
Bab 6 Analisis Saringan
Kelompok 3
100
90
80
70
60
Lolos Saringan (%)
50
40
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10 100
Diameter Saringan (mm)
gradasi bawah hasil gradasi atas
6.2.9 Saran
Agar didapat hasil data yang benar diusahakan dalam menimbang sampel tidak
ada yang tumpah serta pastikan bahwa tidak ada sisa-sisa agregat yang menempel
di neraca dan saringan dengan sikat dan kuas sehingga benar-benar bersih agar
mendapatkan data yang sesuai.
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 50
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.3 Job Mix Design
6.3.1 Tujuan
Tujuan dari rancangan campuran (mix design) adalah untuk merancang proporsi
campuran antara komponen-komponen bahan penyusun campuran aspal panas
(hotmix), yang terdiri dari material agregat dari beberapa fraksi, filler, dan
aspal/bitumen sebagai bahan pengikatnya, sehingga diperoleh campuran aspal panas
yang memenuhi persyaratan, sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.
6.3.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan benda uji untuk job mix design adalah:
1. Compactor
2. Dongkrak Hidrolik
3. Neraca (triple beam) ketelitian 0,1 gram
4. Termometer
5. Spatula
6. Wajan
7. Kompor gas
8. Mould
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 51
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.3.3 Gambar Alat
Adapun alat – alat yang digunakan pada job mix design adalah sebagai berikut.
4
1
3 7
berikut.
MULAI
Melepas kertas.
Mengeluarkan benda uji dari mould dengan dongkrak hidrolis dan memberi
nama / tanda benda uji yang telah dibuat lalu menyimpan pada suhu ruang
dalam keadaan datar
SELESAI
Gambar 6.7 Diagram Alir Pembuatan Benda Uji Pengujian Mix Design
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 56
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.3.5 Hasil Pengujian
Dari hasil perhitungan Blending Combined Grading pada Bab 6 telah didapat %
lolos campuran yaitu:
a. 1 ½” = 100 %
b. 1” = 100 %
c. 3/4" = 100 %
d. ½" = 89,88 %
e. 3/8” = 81,53 %
f. #4 = 60,08 %
g. #8 = 41,40 %
h. #16 = 29,58 %
i. #30 = 20,30 %
j. #50 = 14,92 %
k. #100 = 8,00 %
l. #200 = 4,05 %
m. PAN = 0 %
a. 1 ½” = 100 % - 100 % = 0%
b. 1” = 100 % - 100 % = 0%
c. 3/4" = 100 % - 100 % = 0%
d. ½" = 100 % - 89,88 % = 10,12 %
e. 3/8” = 89,88 % - 81,53 % = 8,35 %
f. #4 = 81,53 % - 60,08 % = 21,45 %
g. #8 = 60,08 % - 41,40 % = 18,68 %
h. #16 = 41,40 % - 29,58 % = 11,82 %
i. #30 = 29,58 % - 20,30 % = 9,29 %
j. #50 = 20,30 % - 14,92 % = 5,38 %
k. #100 = 14,92 % - 8,00 % = 6,92 %
l. #200 = 8,00 % - 4,05 % = 3,95 %
m. PAN = 4,05 % - 0 % = 4,05 %
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 57
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.3.6 Analisis Data
Perhitungan perkiraan kadar aspal optimum (Pb):
Pb = 0,035 (%CA) + 0,045 (%FA) + 0,18 (%FF) + konstanta
= {0,035 x (100% - lolos #8)} + {0,045 x (lolos #8 - lolos #200)} +{0,18
x ( lolos #200 )} + Konstanta
= {0,035 x (100% - 41,40%)} + {0,045 x (41,40% - 4,05%)}
+{0,18 x ( 4,05% )} + 1
= (0,035 x 58,60) + (0,045 x 37,35) + (0,18 x 4,05) + 1
= 5,45% ≈ 5,5%
dimana: CA = Agregat kasar
FA = Agregat halus
FF = Bahan pengisi
Konstanta = 0,5-1 (Untuk Laston), 2-3 (untuk Lataston), 1-2,5 (untuk campuran
lain)
Jadi kadar aspal yang dipakai untuk perhitungan mulai dari 4,5 % sampai dengan
6,5 % dengan selisih kenaikan kadar aspal 0,5 %.
Contoh perhitungan kebutuhan agregat tiap mould untuk kadar aspal 5,5 %
Berat 1 mould (aspal + agregat) = 1.200 gram = 100%
Berat aspal (5,5 % x 1200) = 66 gram
Berat agregat (1200 – 66) = 1.134gram
a. 1 ½” =0 % x 1.134 = 0 gram
b. 1” =0 % x 1.134 = 0 gram
c. 3/4" =0 % x 1.134 = 0 gram
d. ½" = 10,12 % x 1.134 = 114,8 gram
e. 3/8” = 8,35 % x 1.134 = 94,7 gram
f. #4 = 21,45 % x 1.134 = 243,2 gram
g. #8 = 18,68 % x 1.134 = 211,8 gram
h. #16 = 11,82 % x 1.134 = 134,0 gram
i. #30 = 9,29 % x 1.134 = 105,3 gram
j. #50 = 5,38 % x 1.134 = 61,0 gram
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 58
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
k. #100 = 6,91 % x 1.134 = 78,4 gram
l. #200 = 3,95 % x 1.134 = 44,8 gram
m. PAN = 4,05 % x 1.134 = 46,0 gram
Perhitungan untuk kadar aspal yang lain disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Berat 1 mould = 1.200 gram
Kadar aspal = 4,5 % berat (Kelompok 1)
Berat agregat = 1.146 gram
Tabel 6. 7 Kebutuhan Agregat Setiap Mould untuk Kadar Aspal 4,5%
6.3.8 Kesimpulan
Dari pekerjaan job mix design diperoleh berat aspal untuk masing-masing kadar
aspal adalah sebagai berikut:
Tabel 6.12 Berat Aspal
Kadar Aspal (%) Berat Kumulatif Agregat (gr) Berat Aspal (gr)
4,5 1.146 54
5,0 1.140 60
5,5 1.134 66
6,0 1.128 72
6,5 1.122 78
6.3.9 Saran
1. Pada waktu memanaskan dan mencampur aspal jangan terlalu panas atau suhu
terlalu tinggi karena akan merusak kualitas aspal.
2. Memastikan suhu saat praktikum tetap sesuai dengan langkah kerja.
3. Mengusahakan untuk berhati-hati dalam memasukkan campuran agregat ke
dalam wajan dan saat mencampur agregat dengan aspal dalam wajan agar fine
agregat tidak berkurang.
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 64
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.4 Test Marshall
6.4.1 Tujuan
Pemeriksaan campuran aspal dengan alat Marshall dimaksudkan untuk mengetahui
ketahanan (stabilitas) terhadap kelelahan plastis pada campuran aspal. Nilai
stabilitas adalah jumlah muatan yang dibutuhkan untuk menghancurkan campuran
aspal (kemampuan ketahanan untuk menerima beban sampai kelelahan plastis)
yang dinyatakan dalam kg atau pound. Nilai flow (kelelahan plastis) adalah keadaan
perubahan bentuk dari bahan contoh sampai batas leleh yang dinyatakan dalam mm.
6.4.2 Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam Marshall test adalah:
1. Water bath
2. Termometer
3. Jangka sorong
4. Alat uji Marshall, yang terdiri dari:
a. Kepala penekan (breaking head)
b. Cincin penguji (proving ring)
c. Alat pengukur alir (flow)
5. Keranjang
6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
7. Bak berisi air
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 65
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.4.3 Gambar Alat
Adapun alat – alat yang digunakan pada pengujian marshall adalah sebagai berikut.
4
5
MULAI
Menimbang benda uji dalam keadaan jenuh / SSD (Saturated Surface Drain)
Memasukkan benda uji dalam waterbath, dengan suhu 60°C selama 30 menit
Mengeluarkan benda uji dari waterbath dan memasang pada segmen bawah
kepala penekan. Kemudian pasang segmen atas dan meletakkan
keseluruhannya pada mesin uji Marshall.
SELESAI
Kode Kadar Berat di udara Berat Tebal benda uji Rata Koreksi
No. Stabilitas Flow
sampel aspal Kering SSD di air 1 2 3 4 rata tebal
A B C D E F G H I J K L M N
1a 1,5 4,50 1185,60 1195,80 683,90 67,50 65,25 66,30 67,75 66,70 0,93 35,0 3,4
1b 1,3 4,50 1190,50 1204,10 687,10 66,10 68,20 68,15 67,60 67,51 0,91 41,0 5,5
1c 1,1 4,50 1186,30 1198,20 688,70 65,70 66,07 65,83 66,76 66,09 0,95 34,0 2,2
2a 2,1 5,00 1162,30 1171,70 671,00 69,90 65,40 65,23 65,43 66,49 0,93 33,0 4,04
2b 2,2 5,00 1203,70 1212,50 691,70 66,77 67,28 66,99 67,15 67,05 0,92 45,0 4,70
2c 2,4 5,00 1193,90 1205,00 691,20 66,63 66,77 66,73 66,87 66,75 0,93 38,0 4,15
3a 3,3 5,50 1184,10 1188,40 686,00 65,23 64,96 65,22 65,97 65,35 0,96 41,0 3,7
3b 3,4 5,50 1185,40 1187,00 689,80 63,78 63,64 63,91 63,61 63,74 0,99 53,0 3,5
3c 3,5 5,50 1184,60 1187,70 694,90 64,13 63,04 63,00 63,87 63,51 1,00 48,0 4,0
4a 4,1 6,00 1180,00 1188,00 683,90 63,94 65,65 64,01 65,61 64,80 0,97 44,0 4,1
4b 4,2 6,00 1188,40 1193,60 692,30 65,85 65,90 64,70 64,15 65,15 0,96 48,0 2,5
4c 4,4 6,00 1192,30 1197,20 691,80 64,75 64,71 64,87 64,26 64,65 0,97 42,0 4,6
5a 5,2 6,50 1209,50 1223,20 700,10 67,59 68,39 68,50 68,29 68,19 0,89 31,0 4,5
5b 5,3 6,50 1195,30 1207,70 690,10 68,20 68,25 69,21 68,56 68,56 0,89 31,0 3,3
5c 5,5 6,50 1189,90 1199,20 690,60 65,37 66,14 65,90 65,52 65,73 0,95 40,0 4,6
Keterangan:
Benda uji 1 = kelompok 1 Benda uji 4 = kelompok 4
Benda uji 2 = kelompok 2 Benda uji 5 = kelompok 5
Benda uji 3 = kelompok 3
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 70
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
6.4.7 Hasil Pengujian
Perhitungan asphalt absorted by agregat (Pba) = R
Tabel 6. 14 Asphalt Absorted by Agregat
100
𝐺𝑠𝑏 =
18 40 42
+ +
2,595 2,587 2,593
𝐺𝑠𝑏 = 2,591 𝑔𝑟
100
𝐺𝑠𝑎 =
18 40 42
+ +
2,757 2,752 2,698
𝐺𝑠𝑏 + 𝐺𝑠𝑎
𝐺𝑠𝑒 =
2
2,591 + 2,730
𝐺𝑠𝑒 =
2
𝐺𝑠𝑒 = 2,661 𝑔𝑟/𝑐𝑐
2,730 − 2,591
𝑃𝑏𝑎 = 100 × × 1,032
2,730 × 2,591
𝑃𝑏𝑎 = 2,025%
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 72
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
1300
1203.741
1200
Stabilitas (kg)
1114.814
1100
1000
924.822
879.455
900
y = -309.69x2 + 3413.6x - 8267.1
802.149
R² = 0.7444
800
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Dari Gambar 6.10 grafik hubungan stabilitas dan kadar aspal di atas, pada
penambahan kadar aspal 4,5% sampai 5%, nilai stabilitas mengalami kenaikan dari
879,455 kg menjadi 924,822 kg. Pada penambahan kadar aspal 5,5% mengalami
kenaikan lagi menjadi 1203,741 kg, lalu mengalami penurunan pada penambahan
kadar 6% senilai 1114,814 kg. Kemudian, pada penambahan kadar aspal 6,5%
turun lagi menjadi 802,149 kg.
5.948
6
3.823
4
y = 1.9478x2 - 23.188x + 72.083
R² 3.008
= 0.8441
2.694
2
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Dari Gambar 6.11 grafik hubungan pori dan kadar aspal di atas, pada penambahan
kadar aspal 4,5% - 5,5% terdapat penurunan berturut-turut dari 6,757%; 5,948%;
2,694% kemudian pada kadar aspal 6% mengalami sebesar 3,008% dan
mengalami kenaikan pada kadar aspal 6,5% yaitu sebesar 3,823%. Berdasarkan
spesifikasi nilai pori yang memenuhi persyaratan yaitu sebesar 3%-5%. Dari hasil
pengujian tersebut, pada kadar aspal 4,5% - 5,5 % tidak memenuhi syarat
dikarenakan nilai berat isi bulk terlalu besar yang dimungkinkan terjadi karena
kesalahan saat menuang aspal didalam wajan dan kurang bersihnya wajan saat
digunakan sehingga menambah berat aspal yang akan mempengaruhi hasil berat
aspal baik secara kering, SSD dan berat dalam air sehingga kadar pori tidak
memenuhi syarat. Sedangkan pada kadar aspal 6% dan 6,5% didapatkan hasil
3,008 dan 3,823% sehingga memenuhi syarat nilai pori.
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 77
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
4.5 4.30
4.13
y= 0.0486x2- 0.4736x + 5.0307
4.0 3.70 3.73 3.73
R² = 0.0369
Flow (mm)
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Dari Gambar 6.12 grafik hubungan flow dan kadar aspal di atas, pada penambahan
kadar aspal 4,5%, bernilai 3,7 yang mengalami kenaikan saat kadar asal 5% yaitu
4,3 kemudian mengalami penurunan pada kadar aspal 5,5% dan 6% yang nilainya
sama yaitu 3,73. Sedangkan terakhir pada kadar 6,5% naik menjadi 4,13.
Berdasarkan spesifikasi nilai flow yang memenuhi persyaratan yaitu sebesar 2-4
mm. Dari hasil pengujian tersebut, kadar aspal yang memenuhi persyaratan adalah
kadar aspal 4,5%;5,5%;6% sedangkan kadar aspal 5% dan 6,5% tidak memenuhi
syarat karena lebih besar dari persyaratan yang diisyaratkan.
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 78
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
2.440
2.280
2.240
2.200
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Dari Gambar 6.13 grafik hubungan density bulk dan kadar aspal di atas, pada
penambahan kadar aspal 4,5% - 5,5% mengalami kenaikan nilai density bulk
berturut-turut sebesar 2,316 gr/cc; 2,319 gr/cc; dan 2,382 gr/cc sedangkan pada
kadar aspal 6% dan 6,5% mengalami penurunan 2,357 gr/cc dan 2,320 gr/cc.
350 324.529
323.935
300
267.202
250
214.532 y = -74.512x2 + 813.1x - 1915.6
R² = 0.346 195.868
200
150
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
Dari Gambar 6.14 grafik hubungan Marshall Quotient dan kadar aspal di atas, pada
penambahan kadar aspal 4,5% - 5%, nilai marshall quotient mengalami
penurunan dari 267,202 kg/mm menjadi 214,532 kg/mm . Pada pada penambahan
kadar aspal 5,5% dan 6% nilai marshall quotient mengalami peningkatan menjadi
323,935 kg/mm dan 324,529 kg/mm. Sedangkan pada penambahan kadar aspal
6,5% nilai marshall quotient mengalami penurunan kembali menjadi 195,868
kg/mm.
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, pengaruh hasil penambahan kadar aspal
dengan nilai stabilitas, kadar pori, density, flow dan marshall quotient terdapat
dalam Tabel 6.17.
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2023 80
Bab 6 Rancangan Campuran (Mix Design) Aspal Panas
Kelompok 3
Tabel 6. 17 Hubungan Penggunaan Kadar Aspal dalam Pengujian Marshall Test
Kadar 4,5% 5% 5,5% 6% 6,5% Spesifikasi
Aspal
Stabilitas Min.
(kg) 800kg
Pori (%) 3 – 5%
Density 2 – 3gr/cc
(gr/cc)
Flow 2 – 4mm
(mm)
Marshall 200 –
Quotient 350kg/mm
(kg/mm)
6.4.9 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian Marshall dapat disimpulkan bahwa mix design yang
telah dibuat tidak bisa digunakan sebagai bahan perkerasan jalan, karena spesifikasi
pada air pori yang didapat tidak memenuhi syarat. Hasil pengujian Marshall didapat
kadar aspal optimum dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 6. 18 Hasil Pengujian Test Marshall
6.4.10 Saran
1. Memastikan wadah untuk menimbang benar-benar bersih agar hasil pengukuran
lebih presisi.
2. Mencampur agregat dan aspal dengan rata agar nantinya agregat kasar dan halus
dapat tersebar merata dalam benda uji.
3. Meratakan campuran didalam mould agar pori yang didapatkan memenuhi
persyaratan.
4. Pada saat proses pemadatan dipastikan alat pemadat tegak lurus dengan benda
uji supaya terpadatkan dengan sempurna.
5. Menimbang benda uji keadaan kering, dalam air, dan SSD harus lebih teliti
untuk meminimalisir kesalahan dalam pengujian.