Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM JALAN

Civil Engineering 2021


AS - 10
EKSTRAKSI CAMPURAN ASPAL
(Extraction)
(SNI 03-6894-2002)

1. Tujuan
1.1. Tujuan Praktikum
a. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan baik dan
benar prosedur pemeriksaan ekstraksi campuran beraspal.
b. Agar mahasiswa mampu mengoperasikan dengan baik dan benar alat
atau mesin ekstraktor santrifugal.
c. Agar mahasiswa mampu melaporkan dengan baik dan benar hasil data
ekstraksi.
1.2. Tujuan Pengujian Ekstraksi
a. Memeriksa kadar aspal campuran terhadap kadar aspal desain apakah
memenuhi toleransi yang diperkenankan oleh Spesifikasi Perkerasan
Jalan 2016 divisi 6.
b. Memeriksa gradasi agregat campuran terhadap gradasi campuran desain
apakah memenuhi toleransi yang diperkenankan oleh Spesifikasi
Perkerasan Jalan 2016 divisi 6.

2. Terminologi
a. Kadar Aspal
Jumlah kandungan aspal yang terdapat pada suatu campuran aspal dengan
agregat yang dinyatakan dengan persen terhadap total campuran.
b. Gradasi
Gradasi atau susunan butir adalah distribusi ukuran agregat untuk
mengetahui gradasi tersebut dilakukan pengujian melalui analisa saringan
sesuai dengan standard dari BS 812, ASTM C-23, C 136, ASHTO T.26
ataupun Standard Nasional Indonesia.

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
3. Teori Dasar
3.1. Sifat Sifat dari Aspal
Sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh suatu campuran aspal dan
agregat diantaranya :
a) Stabilitas
Campuran harus memiliki ketahanan terhadap deformasi permanen yang
disebabkan oleh beban lalu lintas. Stabilitas suatu campuran dapat
diperoleh dari adanya sifat interlocking agregat dalam campuran ataupun
dengan menggunakan aspal yang memiliki nilai penetrasi rendah.
b) Fleksibilitas
Campuran harus dapat menahan defleksi dan momen tanpa timbul retak
pada campuran tersebut yang diakibatkan oleh perubahan jangka panjang
pada daya dukung tanah atau lapis pondasi, lendutan yang berulang
akibat beban lalu lintas, perubahan volume campuran akibat perubahan
suhu. Fleksibilitas suatu campuran dapat diperoleh dengan cara
meninggikan kadar aspal dalam campuran, menggunakan aspal
berpenetrasi tinggi, dan juga dengan menggunakan agregat bergradasi
terbuka (open graded).
c) Durabilitas
Durabilitas berkaitan dengan keawetan suatu campuran terhadap beban
lalu lintas dan pengaruh cuaca. Campuran harus tahan terhadap air dan
perubahan sifat aspal karena penguapan dan oksidasi. Durabilitas dapat
ditingkatkan dengan cara membuat campuran yang padat dan kedap air,
yang dapat diperoleh dari penggunaan agregat bergradasi rapat (dense
graded) dan kadar aspal yang tinggi.
d) Workabilitas
Workabilitas berarti kemudahan suatu campuran untuk dihamparkan dan
dipadatkan untuk mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Haini
dapat tercapai jika viskositas campuran pada suhu pencampuran dan
pemadatan cukup rendah.

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021

e) Ekonomis
Campuran harus direncanakan dengan menggunakan jenis dan kombinasi
material yang menghasilkan biaya termurah tetapi memenuhi persyaratan
stabilitas, flexibilitas, durabilitas dan workabilitas.
3.2. Gradasi Agregat Gabungan
Tabel 1. Gradasi Agregat Gabungan

(Sumber : Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6 )

Tabel 2. Toleransi Komposisi Campuran

(Sumber : Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6)

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021

4. Prosedur Praktikum (AASHTO T - 27 – 82)


4.1. Peralatan yang digunakan
1. Ekstraktor.

Gambar 1. Mesin Ekstraktor

Sumber :Modul Praktikum Jalan Raya 2019

Gambar 2. Mangkok Ekstraksidan Filter

Sumber :Modul Praktikum Jalan Raya 2019

2. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,01 gr dari berat sampel.


3. Satu set saringan : 19 mm (3/4") ; 12,5 mm (1/2") ; 9,5 mm (3/8") ; 4,75
mm (No. 4) ; 2,36 mm (No. 8) ; 1,180 mm (No. 16 ) ; 0,6 mm (No. 30) ;
0,3 mm (No. 50) ; 0,150 mm (No.100) ; 0,075 mm (No. 200).

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
4. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai

(110±5) oC.
5. Alat pemisah contoh.
6. Mesin pengguncang saringan.
7. Talam-talam.
8. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.

4.2 Sampel
Campuran aspal sebanyak 1200 gram.

4.3 Prosedur Pelaksanaan


1. Sampel dan filter dikeringkan dengan oven.

2. Menyiapkan sampel 1200 gram.

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
3. Menimbang filter (kertas penyaring)

4. Sampel dimasukkan kedalam ekstraktor sebanyak 1200 gram.

5. Memasukkan bahan pelarut bensin kira-kira 300 cc.

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
6. Menjalankan mesin ekstraktor.

7. Mengamati cairan bahan pelarut yang dibuang, jika sudah agak jernih,
hentikan mesin.

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
8. Memindahkan material hasil ekstraksi dan filter dilepas dan butiran
yang menempel dilepas dengan kuas dan digabung dengan material
hasil ekstraksi, hati-hati jangan sampai ada butiran material yang
terbuang.

9. Filter dan material hasil ekstraksi dikeringkan dengan oven, kemudian


ditimbang.

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021

10. Menghitung berat agregat dan berat debu yang terserap pada filter.

11. Menentukan kadar aspal campuran.


12. Agregat hasil ekstraksi disaring dengan percobaan analisa saringan
lihat percobaan analisa saringan AG-01.
13. Membuat grafik hubungan persen lolos saringan dengan ukuran
saringan, periksa apakah gradasi hasil ekstraksi sesuai dengan gradasi
desain.

5. Perhitungan dan Pelaporan


5.1. Gradasi dan kadar aspal campuran sebelum diekstraksi (Gradasi dan
Kadar aspal desain)
Tabel 3. Gradasi gabungan sebelum diekstraksi
100 Fraksi 3/4" Fraksi 3/8" Abu Batu Gradasi Gabungan
Sieve No. Bukaan (mm) Spesifikasi
% lolos 14% % lolos 36% % lolos 50% %
3/4 " 19,1 90 100,00 14,00 100,00 36,00 100,00 50,00 100,00 100
1/2 " 12,70 32,77 4,59 100,00 36,00 100,00 50,00 90,59 90 - 100
80
3/8 " 9,52 11,15 1,56 100,00 36,00 100,00 50,00 87,56 77 - 90
#4 4,760 70 0,58 0,08 36,39 13,10 99,69 49,85 63,03 53 - 69
KELOMPOK 2/B
#8
#16
2,38
1,160 60
0,46
0,43
0,06
0,06
4,08
0,79
1,47
0,28
93,58
65,09 001,008,161,171,185
46,79
32,55
48,33
32,89
33
21
-
-
53
40
% Lolos

#30 0,590 0,41 0,06 0,72 0,26 41,02 20,51 20,82 14 - 30


#50 0,279 50 0,39 0,05 0,67 0,24 25,35 12,68 12,97 9 - 22
#100 0,150 0,30 0,04 0,48 0,17 18,38 9,19 9,40 6 - 15
40
#200 0,074 0,24 0,03 0,31 0,11 10,54 5,27 5,41 4 - 9
PAN 30 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10

0
0,01 0,10 1,00 10,00 100,00
Ukuran Butir (mm)

Batas Atas
PRAKTIKUM JALAN Gradasi Gabungan Batas Bawah

Civil Engineering 2021

Gambar 4. Grafik gradasi gabungan sebelum diekstraksi

 Kadar aspal campuran desain


=4%
 Berat campuran sebelum pengujian
= 1242,00 gram
 Perhitungan persentase agregat yang lolos dan tertahan pada saringan
saringan tersebut :
a) Presentase yang tertahan di saringan No.8 (2,36 mm)
= 100 % - % Lolos No.8
= 100 % - 48,33%
= 51,67 %
b) Presentase lolos ayakan No.8 tertahan No.50
= 48,33 % -12,97 %
= 35,36%
c) Presentase agregat yang lolos ayakan No.100 dan tertahan No.200
= 9,40 % - 5,41 %
= 3,99 %
d) Presentase agregat lolos ayakan No. 200 (Tertahan PAN)
= 5,41 %

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021

5.2. Kadar aspal dan gradasi setelah ekstraksi


Tabel 4. Gradasi campuran hasil ekstraksi

K No. Saringan 3/4" 1/2" 3/8" #4 #8 #16 #30 #50 #100 #200 PAN
L Berat tertahan 95,400 198,60 163,20 118,60 91,30 122,50 98,90 75,00 84,90 42,40 63,30
M Kumulatif
100
tertahan 95,400 294,00 457,20 575,80 667,10
Grafik 789,60 888,50
Gradasi 963,50 1048,40 1090,80 1154,10
N Persen
90
tertahan 8,27 25,47 39,62 49,89 57,80 68,42 76,99 83,48 90,84 94,52 100,00
% Lolos (Spesifikasi)

O Persen
80
lolos (%) 91,74 74,53 60,38 50,11 42,20 31,58 23,01 16,52 9,16 5,48 0,00
P Spesifikasi
70
100,00 90-100 77-90 53-69 33-53 21-40 14-30 9-22 6-15 4-9
60

50

40

30

20
KELOMPOK 2/B
10
001,008,161,171,185
0
0,01 0,10 1,00 10,00 100,00 1000,00

Ukuran Butir (mm)


Batas Atas % Lolos Batas Bawah
PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
Gambar 5. Grafik Gradasi Gabungan Hasil ekstraksi

 Berat campuran sebelum pengujian (B)


B = 1225,8 gram
 Berat filter sebelum pengujian (C)
C = 12,36 gram
 Berat filter sesudah pengujian (D)
D = 15,00 gram
 Berat debu (E)
E = (D) – (C)
= 15,00 – 12,36
= 2,70 gram
 Berat agregat sesudah pengujian (F)
F = 1157,3 gram
 Berat total agregat (G)
G = (E) + (F)
= 2,70+ 1157,3
= 116,00 gram
 Kehilangan berat (H)
H = (B) – (G)
= 1225,8 – 116,00
= 85,80 gram
 Persentase bitumen terhadap agregat (I)
H
I¿ x 100 %
G
85 , 80
¿ x 100 %
116 , 00
¿ 6 , 67 %
 Persentase bitumen terhadap campuran (J)
H
I¿ x 100 %
B
85 ,80
¿ x 100 %
1225 ,8
¿ 5,368 %

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
 Perhitungan presentase agregat yang lolos dan tertahan pada saringan
saringan sebagi berikut (setelah diekstraksi) :
a) Presentase yang tertahan di saringan No.8 (2,36 mm)
= 100 % - % Lolos No.8
= 100 % - 42,21 %
= 57,79 %
b) Presentase lolos ayakan No.8 tertahan No.50
= 42,21% - 16,54%
= 25,67 %
c) Presentase agregat yang lolos ayakan No.100 dan tertahan No.200
= 9,18 % - 5,48 %
= 3,7 %
d) Presentase agregat lolos ayakan No. 200 (Tertahan PAN)
= 5,48 %

6. Diskusi
Pemeriksaan ekstraksi berguna untuk mengetahui konsistensi campuran
tang diproduksi apakah tidak menyimpan dari JMF (Job Mix Formula)
Penilaian konsistensi campuran aspal yang diproduksi di AMP dilakukan
sebagai berikut :
a. Selisih antara agregat yang tertahan di saringan No.8 sebelum dan
sesudah ekstraksi = 51,67 % - 57,79 % = -6,12 % > + 5 % (Tidak
memenuhi Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6 pada Tabel 2.
Toleransi Komposisi Campuran)
b. Selisih antara agregat yang lolos No.8 dan tertahan di No.50 sebelum
dan sesudah ekstraksi = 35,36 % -25,67 % = 9,69 % > + 3 % (Tidak
memenuhi Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6 pada Tabel 2.
Toleransi Komposisi Campuran)

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
c. Selisih antara agregat yang lolos No.100 dan tertahan di No.200 sebelum
dan sesudah ekstraksi = 3,99 % - 3,7 % = 0,29 % > + 2 % (memenuhi
Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6 pada Tabel 2. Toleransi
Komposisi Campuran)
d. Selisih antara agregat yang lolos ayakan No.200 tertahan PAN sebelum
dan sesudah ekstraksi = 5,41 % - 5,48 % = -0,07 % > + 1 % (Tidak
memenuhi Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6 pada Tabel 2.
Toleransi Komposisi Campuran)
e. Selisih kadar aspal sebelum dan sesudah ekstraksi = 4 % - 5,68% = -
1,368 % > 0,3 % (Tidak Memenuhi Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016
Divisi 6 pada Tabel 2. Toleransi Komposisi Campuran)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa campuran beraspal
yang diekstraksi tidak konsisten terhadap JMF campuran kerena gradasi agregat
tidak memenuhi toleransi yang ditetapkan oleh Spesifikasi umum Bina Marga
Tahun 2016 Divisi 6 Revisi 3.

7. Kesimpulan dan Saran


7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian ekstrasi campuran beraspal
disimpulkan kadar aspal memenuhi toleransi sedangkan gradasi campuran
tidak memenuhi toleransi yang diisyaratkan oleh oleh Spesifikasi umum
Bina Marga Tahun 2010 Divisi 6 Revisi 3.

7.2. Saran
a. Dalam pengujian ekstraksi hal yang penting dan harus diperhatikan ialah
ketelitian dalam mekakukan pengujian, contohnya seperti pengujian
analisa saringan dan pengeluaran sampel dari alat ekstraktor, praktikan
harus melakukannya dengan tingkat fokus dan teliti yang tinggi agar
sampel yang hilang hanya sedikit atau tidak ada sama sekali.
b. Kami menyarankan, dalam pengujian ekstraksi praktikan juga harus
memeriksa terlebih dahulu alat – alat yang akan digunakan dalam

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185


PRAKTIKUM JALAN
Civil Engineering 2021
melakukan percobaan ini, alat – alat harus dalam kondisi baik dan siap
digunakan.

KELOMPOK 2/B 001,008,161,171,185

Anda mungkin juga menyukai