1. Tujuan
1.1. Tujuan Praktikum
a. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan baik dan
benar prosedur pemeriksaan ekstraksi campuran beraspal.
b. Agar mahasiswa mampu mengoperasikan dengan baik dan benar alat
atau mesin ekstraktor santrifugal.
c. Agar mahasiswa mampu melaporkan dengan baik dan benar hasil data
ekstraksi.
1.2. Tujuan Pengujian Ekstraksi
a. Memeriksa kadar aspal campuran terhadap kadar aspal desain apakah
memenuhi toleransi yang diperkenankan oleh Spesifikasi Perkerasan
Jalan 2016 divisi 6.
b. Memeriksa gradasi agregat campuran terhadap gradasi campuran desain
apakah memenuhi toleransi yang diperkenankan oleh Spesifikasi
Perkerasan Jalan 2016 divisi 6.
2. Terminologi
a. Kadar Aspal
Jumlah kandungan aspal yang terdapat pada suatu campuran aspal dengan
agregat yang dinyatakan dengan persen terhadap total campuran.
b. Gradasi
Gradasi atau susunan butir adalah distribusi ukuran agregat untuk
mengetahui gradasi tersebut dilakukan pengujian melalui analisa saringan
sesuai dengan standard dari BS 812, ASTM C-23, C 136, ASHTO T.26
ataupun Standard Nasional Indonesia.
e) Ekonomis
Campuran harus direncanakan dengan menggunakan jenis dan kombinasi
material yang menghasilkan biaya termurah tetapi memenuhi persyaratan
stabilitas, flexibilitas, durabilitas dan workabilitas.
3.2. Gradasi Agregat Gabungan
Tabel 1. Gradasi Agregat Gabungan
(110±5) oC.
5. Alat pemisah contoh.
6. Mesin pengguncang saringan.
7. Talam-talam.
8. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.
4.2 Sampel
Campuran aspal sebanyak 1200 gram.
7. Mengamati cairan bahan pelarut yang dibuang, jika sudah agak jernih,
hentikan mesin.
10. Menghitung berat agregat dan berat debu yang terserap pada filter.
0
0,01 0,10 1,00 10,00 100,00
Ukuran Butir (mm)
Batas Atas
PRAKTIKUM JALAN Gradasi Gabungan Batas Bawah
K No. Saringan 3/4" 1/2" 3/8" #4 #8 #16 #30 #50 #100 #200 PAN
L Berat tertahan 95,400 198,60 163,20 118,60 91,30 122,50 98,90 75,00 84,90 42,40 63,30
M Kumulatif
100
tertahan 95,400 294,00 457,20 575,80 667,10
Grafik 789,60 888,50
Gradasi 963,50 1048,40 1090,80 1154,10
N Persen
90
tertahan 8,27 25,47 39,62 49,89 57,80 68,42 76,99 83,48 90,84 94,52 100,00
% Lolos (Spesifikasi)
O Persen
80
lolos (%) 91,74 74,53 60,38 50,11 42,20 31,58 23,01 16,52 9,16 5,48 0,00
P Spesifikasi
70
100,00 90-100 77-90 53-69 33-53 21-40 14-30 9-22 6-15 4-9
60
50
40
30
20
KELOMPOK 2/B
10
001,008,161,171,185
0
0,01 0,10 1,00 10,00 100,00 1000,00
6. Diskusi
Pemeriksaan ekstraksi berguna untuk mengetahui konsistensi campuran
tang diproduksi apakah tidak menyimpan dari JMF (Job Mix Formula)
Penilaian konsistensi campuran aspal yang diproduksi di AMP dilakukan
sebagai berikut :
a. Selisih antara agregat yang tertahan di saringan No.8 sebelum dan
sesudah ekstraksi = 51,67 % - 57,79 % = -6,12 % > + 5 % (Tidak
memenuhi Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6 pada Tabel 2.
Toleransi Komposisi Campuran)
b. Selisih antara agregat yang lolos No.8 dan tertahan di No.50 sebelum
dan sesudah ekstraksi = 35,36 % -25,67 % = 9,69 % > + 3 % (Tidak
memenuhi Spesifikasi Perkerasan Aspal 2016 Divisi 6 pada Tabel 2.
Toleransi Komposisi Campuran)
7.2. Saran
a. Dalam pengujian ekstraksi hal yang penting dan harus diperhatikan ialah
ketelitian dalam mekakukan pengujian, contohnya seperti pengujian
analisa saringan dan pengeluaran sampel dari alat ekstraktor, praktikan
harus melakukannya dengan tingkat fokus dan teliti yang tinggi agar
sampel yang hilang hanya sedikit atau tidak ada sama sekali.
b. Kami menyarankan, dalam pengujian ekstraksi praktikan juga harus
memeriksa terlebih dahulu alat – alat yang akan digunakan dalam