B. DASAR TEORI
Lapis pondasi agregat kelas S adalah perkerasan berbutir yang digunakan
sebagai bahu jalan. Bahu jalan terletak di tepi kanan dan kiri badan jalan.
Biasanya lebar agregat kelas S 1,5 – 2 m dan tebal 15 cm. Campuran yang
digunakan untuk membuat LPS ini tergantung dari JMF yang telah dibuat oleh
kontraktor. Yang terpenting adalah memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum
2018 Direktorat Jenderal Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2018 Divisi 5
Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen.
Dimana seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik
dan gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan
setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi yang diberikan dan
memenuhi sifat-sifat yang dberikan yaitu :
D. LANGKAH KERJA
1. Perencanaan Campuran
a. Menyusun saringan dari yang terbesar hingga yang terkecil (2”, 1
1/2", 1”, 3/8”, No. 4, No. 10, No. 40 dan No. 200);
b. Mengambil sampel agregat yang akan disaring dan memasukkan
sampel ke ayakan/saringan;
60.00
40.00
20.00
0.00
2" 1 1/2" 1" 3/8" No. 4 No. 10 No. 40 No. 200
Ukuran Ayakan
Batas Bawah Batas Atas Camp. Rencana
3. Data Pemadatan
Tabel 2.5.10 Data pengujian pemadatan
Nomor Sampel
Keterangan Satuan
I II III IV
Nomor cawan 1 2 1 2 1 2 1 2
Berat cawan Gram 82,53 76,72 89,24 78,87 82,53 84,67 71,46 85,79
Berat sampel basah + 179,0 212,6 197,2 199,3
Gram 199,92 206,18 188,42 187,61
cawan 7 9 1 4
Berat sampel kering + 172,7 202,8 184,9 184,0
Gram 192,40 196,08 177,45 175,70
cawan 7 9 6 5
123,4 114,6 127,8
Berat sampel basah Gram 96,54 123,20 127,31 103,75 101,82
5 8 8
113,6 102,4 112,5
Berat sampel kering Gram 90,24 115,68 117,21 92,78 89,91
5 3 9
Berat air Gram 6,30 7,52 9,80 10,10 12,25 10,97 15,29 11,91
6,98 6,50 8,62 8,62 11,96 11,82 13,58 13,25
Kadar air %
6,74 8,62 11,89 13,41
4. Penentuan Kadar
gd Max =Air Optimum
2,205
w Opt = 10,50%
5. Angularitas
Tabel 2.5.11 Hasil pengujian tingkat angularitas sampel
No
Uraian Simbol Berat (gram)
.
1 Berat keseluruhan agregat A 257,97
2 Berat agregat dengan 1 bidang pecah B 11,21
3 Berat agregat dengan ≥ 2 bidang pecah C 133,91
4 Berat agregat dengan 0 bidang pecah D 112,85
No
Hasil Analisa Perhitungan Angularitas Rumus Persentase (%)
.
Angularitas agregat dengan ≥ 1 bidang
4 (B+C)/A×100 56,25
pecah
Angularitas agregat dengan ≥ 2 bidang
5 C/A×100 51,91
pecah
16.00
14.00
12.00
10.00
10 100
Jumlah ketukan (N)
9. Pengujian CBR
Tabel 2.5.14 Analisa kadar air sampel setelah perendaman
Uraian Simbol Rumus Data Satuan
Berat cawan kosong w1 79,32 Gram
Berat cawan + sampel
w2 169,03 Gram
basah
Berat cawan + tanah kering w3 162,98 Gram
Berat air ww w2 - w3 6,05 Gram
Berat tanah kering ws w3 - w1 83,66 Gram
Kadar air w (ww/ws)×100 7,23 %
2000.00
1500.00
1000.00
500.00
0.00
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Penetrasi (Inch)
F. KESIMPULAN
Tabel 2.5.18 Kesimpulan
No
Sifat-sifat Nilai Spesifikasi
.
1. Persentase campuran
1. Batu pecah 2-3 0%
2. Batu pecah 1-2 0%
3. Batu pecah 0,5-1 0% -
4. Abu batu 35%
5. Sirtu 39%
6. Tanah 26%
2. Pemadatan Modyfied
1. Berat kering maksimum 2,205 gram/cm3 -
2. Kadar air optimum 10,50 %
3. Butiran pecah tertahan ayakan No.4
1. Bidang pecah ≥ 1 56,25% 55%
2. Bidang pecah ≥ 2 51,91% 50%
4. Batas Cair 12,80% 0 - 35%
5. Batas Plastis 5,53% 4 - 15%
6. CBR Rendaman 65,36% Min. 50%
G. DOKUMENTASI
Gambar 2.5.5 Melakukan uji saringan Gambar 2.5.6 Mencampur sampel sesuai
untuk menentukan komposisi sampel komposisi dan kadar air
Gambar 2.5.7 Melakukan uji pemadatan Gambar 2.5.8 Menimbang mold + sampel
pada neraca ohaus
Gambar 2.5.11 Menentukan batas cair Gambar 2.5.12 Menentukan kadar air dari
sampel dengan alat casagrande sampel hasil casagrande
Gambar 2.5.13 Menentukan batas plastis Gambar 2.5.14 Melakukan uji CBR
sampel terhadap sampel terendam