Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM UJI BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 1/8

I. REFERENSI
1. SNI ASTM C117:2012. Cara Uji analisis saringan agregat halus dan agregat kasar
2. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 Divisi 6.3.
II. HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Dapat memahami manfaat dari pengujian analisa ayak agregat halus dan agregat kasar, dan
persyaratan mutu agregat yang dijelaskan dalam dasar teori,
2. Dapat menyebutkan peralatan utama yang digunakan dalam uji analisis saringan agregat halus dan
agregat kasar .
3. Dapat menggunakan peralatan uji analisis ayak agregat halus dan agregat kasar sesuai dengan
prosedur pengujian yang digunakan.
4. Dapat menjelaskan prosedur pengujian uji analisis ayak agregat halus dan agregat kasar
5. Dapat menggambarkan gradasi agregat halus dan agregat kasar hasil uji analisa ayak
6. Dapat menggabungkan agregat halus dan kasar dengan cara grafis dan trial and error untuk dapat
memenuhi spesifikasi gradasi campuran beton aspal tertentu,
7. Dapat menganalisa dari hasil perhitungan penggabungan agregat setelah dimasukkan ke dalam
spesifikasi gradasi yang diinginkan, sehingga mendapatkan proporsi agregat hasil penggabungan
yang paling optimal mendekati batas tengah dari spesifikasi.

III. DASAR TEORI

Dalam pembuatan aspal beton gradasi dari agregat gabungan dari beberapa jenis agregat (split,
screen, abu batu dan filler) yang digunakan sangatlah mempengaruhi seluruh sifat campuran aspal
beton yang dihasilkan.
Pada umumnya gradasi agregat gabungan yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan jalan dapat
dibedakan dalam 3 (tiga) jenis gradasi, yaitu :Dense Grade, yaitu gradasi menerus; Uniform Grade,
yaitu gradasi seragam; Gap Grade, yaitu gradasi senjang.
Untuk campuran aspal beton pada lapisan permukaan, gradasi agregat yang baik adalah Dense
Grade karena memiliki rongga yang lebih sedikit, stabilitas yang lebih tinggi serta mudah dikerjakan.
Contoh campuran aspal beton tersebut adalah jenis Asphalt Concrete (AC). Penggunaan Uniform
Grade umumnya digunakan untuk pembuatan lapisan yang tidak menggunakan bahan perekat aspal,
misalnya pembuatan lapisan penetrasi macadam. Gradasi Gap Grade dipakai untuk lapisan perkerasan
beraspal yang lebih menekankan kenyamanan, karena cenderung gradasi ini memerlukan kadar aspal
yang lebih besar, sehingga nilai flexibilitas perkerasan akan lebih tinggi.
Berdasarkan ukuran butirnya, maka agregat campuran aspal beton dapat dibagi dalam 3 jenis

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 2/8

agregat, yaitu :

a. Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada ayakan no. 4 atau diameter 4.75 mm. Agregat
kasar berfungsi sebagai pengembang volume campuran sehingga lebih ekonomis serta dapat
meningkatkan ketahanan campuran terhadap kelelehan, sekaligus meningkatkan stabilitas. Jenis
bahan ini adalah split dan screen

b. Agregat halus adalah agregat yang lolos ayakan no. 4 dan tertahan di ayakan no. 200, dimana
agregat yang lolos berfungsi untuk memantapkan stabilitas dan mengurangi deformasi permanen
melalui ikatan dan gesekan partikel, dan untuk menentukan rongga pada campuran sehingga
apabila jumlah tidak sesuai dengan spesifikasi maka dapat dipakai bahan lain berupa filler. Jenis
bahan yang termasuk agregat halus adalah abu batu dan pasir.

c. Filler adalah agregat yang lolos ayakan no. 200 dimana persentase lolos ayakannya tidak boleh
kurang dari 65%. Jenis bahan yang digunakan sebagai filler antara lain bubuk batu kapur, bahan
pozolanik dan semen Portland.
Adapun spesifikasi gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal beton panas berdasarkan
Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3, dapat dilihat pada Tabel 2.2.1.

Tabel 2.2.1. Gradasi Agregat Campuran Aspal Beton

Berat Yang Lolos terhadap Total Agregat Campuran (%)


Ukuran Ayakan Lataston (HRS) Laston (AC)
Latasir (SS)
(mm) Gardasi Senjang 3 Gardasi Senjang 2
WC BC Base
Kelas A Kelas B WC Base WC Base
37,5 100
25,0 100 90 - 100
19,0 100 100 100 100 100 100 100 90 - 100 76 - 90
12,5 90 - 100 90 - 100 87 - 100 90 - 100 90 - 100 75 - 90 60 - 78
9,5 90 - 100 75 - 85 60 - 90 55 - 88 55 - 70 77 - 90 66 - 82 52 - 71
4,75 53 - 69 46 - 64 35 - 54
2,36 75 - 100 50 - 72 35 - 55 50 - 62 90 - 100 33 - 53 30 - 49 23 - 41
1,18 21 - 40 18 - 38 13 - 30
0,60 35 - 60 15 - 35 20 - 45 15 - 35 14 - 30 12 - 28 10 - 22
0,30 15 - 35 5 - 35 9 - 22 7 - 20 6 - 15
0,15 6 - 15 5 -13 4 - 10
0,075 10 - 15 8 - 13 6 - 10 2- 9 6 - 10 4- 8 4- 9 4- 8 3- 7

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 3/8

Catatan :

1. Untuk HRS-WC dan HRS-Base yang benar-benar senjang paling sedikit 80% agregat lolos ayakan
no. 8 (2,36 mm), harus lolos ayakan no.300 (0,60 mm). Contoh batas-batas Bahan Bergradasi
Senjang untuk bahan yang lolos no.8 dan tertahan pada ayakan no.30 (0,60 mm) lihat Tabel
2.2.2.

Tabel 2.2.2. Contoh Batas-batas Bahan Bergradasi Senjang

Ukuran Ayakan
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
(mm)
% Lolos no.8 40 50 60 70
% Lolos no.30 paling sedikit 32 paling sedikit 40 paling sedikit 48 paling sedikit 56

% Kesenjangan 8 atau kurang 10 atau kurang 12 atau kurang 14 atau kurang

2. Untuk semua jenis campuran berdasarkan pada ukuran agregat nominal maksimum pada tumpukan
bahan pemasok dingin lihat Tabel 2.2.3.

Tabel 2.2.3. Ukuran nominal agregat kasar penampung dingin untuk


Campuran Aspal

Ukuran Nominal Agregat Kasar Penampung


Dingin (cold bin) Minimum yang diperlukan
Jenis Campuran
(mm)
6 - 10 11 - 14 15 - 22 23 - 30
Lataston Lapis Aus Ya Ya - -
Lataston Lapis Pondasi Ya Ya - -
Laston Lapis Aus Ya Ya - -
Laston Lapis Antara Ya Ya Ya -
Laston Lapis Pondasi Ya Ya Ya Ya

Untuk dapat memenuhi spesifikasi gradasi agregat dari suatu campuran aspal beton, ketiga jenis
agregat tersebut harus digabungkan dengan proporsi tertentu. Perlu diperhatikan untuk penggunaan
pasir alam untuk campuran AC dibatasi hanya 15% terhadap berat total campuran, sedangkan bahan
filler minimal 1% dan maksimal 2% dari berat total agregat.

Berat contoh benda uji untuk uji analisa ayak dapat dilihat pada Tabel 2.2.4 dan Tabel 2.2.5.

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 4/8

Tabel 2.2.4. Berat Benda Uji Agregat Kasar


Minimal

Ukuran Butir maks Berat Benda Uji min


(mm) (kg)
150 125
125 75
112 50
100 40
90 25
75 18
63.0 12
50 8
37.5 5
25.0 4
19.0 3
12.5 2

Tabel 2.2.5. Berat Benda Uji Agregat Halus


Minimal

Ukuran Butir maks Berat Benda Uji min


(mm) (gr)
4.75 500
2.36 100

IV. PERALATAN DAN BAHAN

4.1. Peralatan

Peralatan utama yang digunakan disajikan dalam Tabel 2.2.6.

Tabel 2.2.6. Nama, Sepesifikasi dan Gambar Alat


No. Nama dan atau Spesifikasi Alat Gambar Alat

Satu set saringan dengan ukuran lubang :


37,5 mm (3”); 63,5 mm (2½”); 50,8 mm (2”);
1 19,1 mm (¾”); 12,5 mm (½”); 9,5 mm (⅜”);
no.4 (4.75 mm); no.8 (2,36 mm); no.16 (1,18
mm); no.30 (0,600 mm); no.50 (0,300 mm);
no.100 (0,150 mm) dan no.200 (0,075 mm)

Timbangan kapasitas 30 Kg dengan ketelitian


2
0.1 gr

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 5/8

No. Nama dan atau Spesifikasi Alat Gambar Alat

Oven, yang dilengkapi den-an pengatur suhu


3
untuk memanasi sampai (110 + 5)°C;

4 Mesin pengguncang saringan (sieve shaker)

5 Alat pemisah contoh (sample splitter)

4.2. Bahan

No Nama dan Spesifikasi Bahan Gambar Bahan

1 Agregat kasar yang terdiri dari split dan screen

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 6/8

2 Agregat halus yang terdiri dari abu batu dan


pasir

3 Bahan filler dapat berupa semen portland, batu


kapur, dan bahan pozolanik.

Berat benda uji tidak ada ketentuan, umumnya diambil kurang dari 25 gr

V. PROSEDUR PENGUJIAN

5.1 Analisa Ayak Agregat Kasar


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan;
2. Keringkan dalam oven dengan suhu (1l0 ± 5)°C, sampai berat tetap;

3. Lakukan sampling untuk mendapatkan berat benda uji agregat kasar sesuai dengan berat minimal
benda uji yang disyaratkan pada Tabel 4;
4. Susun saringan berurutan dengan ukuran saringan yang paling besar diletakan di bagian atas dan

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 7/8

di bagian bawah diletakan pan (saringan penampung tanpa lubang);


5. Masukkan benda uji ke dalam susunan saringan. Kemudian lakukan pengayakan dengan bantuan
alat penggetar (sieve shaker) selama 15 menit atau dapat juga dilakukan secara manual;

6. Keluarkan agregat yang tertahan pada saringan dan masukkan ke dalam cawan-cawan yang sudah
diberi kertas yang bertuliskan ukuran saringan. Lalu timbang agregat tesebut.

7. Hitung persentase agregat kasar yang tertahan, tertahan komulatif dan lolos kumulatif
4.2 Analisa Ayak Agregat Halus dan Bahan Filler
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan;
2. Lakukan sampling untuk mendapatkan berat benda uji agregat kasar sesuai dengan berat minimal
benda uji yang disyaratkan Tabel 5, khusus bahan filler ditentukan (20-50) gr;
3. Susun ayakan 12,5; 9,5; 4.75, 2.36, 1,18; 0.6; 0.3; 0.15; dan 0.075 mm secara berurutan dengan
ukuran ayakan yang paling besar diletakan di bagian atas dan di bagian bawah diletakan pan
(ayakan penampung tanpa lubang);
Catatan: untuk bahan filler, susunan ayakan yang digunakan hanya 0,3 ; 0,15 dan 0,075 mm

4. Masukkan benda uji ke dalam susunan ayakan. Kemudian lakukan pengayakan dengan bantuan

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 8/8

alat penggetar (sieve shaker) selama 15 menit;

5. Keluarkan agregat yang tertahan pada pan dan masukkan dalam cawan, lalu timbang beratnya;

6. Lakukan pengayakan basah dengan pencucian terhadap agregat yang tertahan pada saringan
dengan cara menyemprotkan air ke seluruh permukaan agregat di saringan hingga air hasil
pencucian jernih. Kemudian keluarkan agregat dari saringan dan tamping dalam cawan;
Catatan: Untuk bahan filler tidak perlu dilakukan ayakan basah.
7. Masukkan cawan yang berisi agregat ke dalam oven dengan suhu (1l0 ± 5)°C, sampai berat tetap.
Biarkan dingin selama 1 -3 jam;
8. Lalu keluarkan agregat yang tertahan pada saringan dan masukkan dalam cawan-cawan yang
sudah diberi kertas yang bertuliskan ukuran ayakan. Lalu timbang agregat tesebut dan masukkan
data-data penimbangan agregat ke dalam formulir hasil pengujian analisa ayak (formulir 2.1);
Berat agregat yang tertahan pada pan (agregat yang lolos no.200) ditentukan dengan cara
menambahkan berat agregat tertahan pada pan ditambah berat agregat semula dikurangi berat
agregat yang tertahan pada seluruh saringan.

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 9/8

VI. DATA DAN HASIL PERHITUNGAN

Tabel 7. Data dan Hasil Perhitungan (Contoh Form 2.1)

LABORATORIUM UJI BAHAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
JL. GEGERKALONG HILIR DS. CIWARUGA KOTAK POS 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 (Central), 2016150 (Sipil), 2014583 (Pusatek), Ext. 266
BANDUNG

Form 2.2a

ANALISA AYAK AGREGAT


(SNI 03-6884-2002/ ASTM 136-1996a/ AASHTO T.27-1999)

Lampiran/Surat No. : Dikerjakan : Muhammad Septa Sofyan


Nomor Contoh : Diperiksa : Dr. Atmy V, S.T., M.T.
Pekerjaan : Tanggal
Tanggal Uji :
UKURAN TERTAHAN (GRAM) TERTAHAN (%) TERTAHAN KUMULATIF (%) LOLOS KUMULATIF (%)
AYAKAN Split Screen Abu Batu Filler Split Screen Abu Batu Filler Split Screen Abu Batu Filler Split Screen Abu Batu Filler
(MM) A B C D A B C D A B C D A B C D
37,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00
25,40 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00
19,00 1064,50 25,70 0,00 0,00 6,93 0,55 0,00 0,00 6,93 0,55 0,00 0,00 93,07 99,45 100,00 100,00
12,70 9355,70 48,00 0,00 0,00 60,88 1,03 0,00 0,00 67,81 1,59 0,00 0,00 32,19 98,41 100,00 100,00
9,50 3078,70 275,40 0,00 0,00 20,04 5,93 0,00 0,00 87,85 7,52 0,00 0,00 12,15 92,48 100,00 100,00
4,75 803,70 3494,10 8,20 0,00 5,23 75,23 0,66 0,00 93,08 82,74 0,66 0,00 6,92 17,26 99,34 100,00
2,36 416,60 636,50 468,00 0,00 2,71 13,70 37,91 0,00 95,79 96,45 38,57 0,00 4,21 3,55 61,43 100,00
1,18 166,70 64,60 294,80 0,00 1,08 1,39 23,88 0,00 96,87 97,84 62,45 0,00 3,13 2,16 37,55 100,00
0,60 115,70 22,10 165,50 0,00 0,75 0,48 13,41 0,00 97,63 98,31 75,85 0,00 2,37 1,69 24,15 100,00
0,30 63,90 13,70 106,70 0,00 0,42 0,29 8,64 0,00 98,04 98,61 84,50 0,00 1,96 1,39 15,50 100,00
0,15 94,00 6,30 43,00 0,00 0,61 0,14 3,48 0,00 98,65 98,74 87,98 0,00 1,35 1,26 12,02 100,00
0,075 75,60 20,40 66,00 0,60 0,49 0,44 5,35 1,99 99,15 99,18 93,33 1,99 0,85 0,82 6,67 98,01
< 0.075 131,10 38,00 82,40 29,60 0,85 0,82 6,67 98,01 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 15366,20 4644,80 1234,60 30,20 100,00 100,00 100,00 100,00
Catatan :
AGREGAT JENIS SUMBER
KASAR A Split Batujajar
KASAR B Screen Batujajar
HALUS C Abu Batu PT. Saneka
FILLER D Semen Portland PT. Hutama

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 10/8

Tabel 8. Penggabungan Agregat Campuran Beraspal Berdasarkan Spesifikasi Umum Binamarga 2010
Revisi 3

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Agregat No. Uji : 2.2


Materi : Pengujian Analisa Ayak Halaman : 11/8

VII. ANALISA HASIL

Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh proporsi dari agregat kasar sebesar 30%, agregat halus 69%,
dan filler sebesar 1%. Dari hasil pengujian Analisa ayak agregat tersebut sudah memenuhi spesifikasi
laston dengan gradasi AC-BC.

Bandung, 25 Februari 2022

Pembimbing Penanggung Jawab

Dr. Atmy Verani R. S, S.T., M.T. Muhammad Septa Sofyan

NIP. 198407242012122001 NIM. 201134020

Bahan Ajar LUB-Agregat-2016

Anda mungkin juga menyukai