22
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi I.
: 03 : 22/23
REFERENSI ASTM C.136-96a,Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Agregates ASTM C.33-93,Specifications for Concrete Agregates SNI 03-1968-1990,Metoda Pengujian Tentang Analisa Saringan Agregat SNI 03-2947-1992,Ukuran maksimum butiran agregat SNI 03 1750 -1990,Susunan Butir Agregat
II.
TUJUAN Menentukan distribusi atau prosentase butiran baik agregat halus maupun agregat
III. DASAR TEORI Agregat merupakan bahan utama dalam pembuatan beton yang jumlahnya antara 70 - 80 % dari semua pembentuk beton. Persyaratan agregat diantaranya harus bersih, keras dan mempunyai susunan butir (gradasi) yang baik. Gradasi agregat sangat berpengaruh pada kekuatan beton. Jika gradasi agregat sudah sesuai dengan spesifikasi, maka kualitas beton akan baik karena tidak ada rongga yang terdapat dalam beton. Sebaliknya jika gradasi agregat tidak sesuai dengan spesifikasi maka kualitas beton akan kurang baik karena akan terdapat rongga di dalam beton yang tidak terpenuhi satu atau beberapa ukuran agregat.
23
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 23/23
Untuk menentukan ukuran agregat yang diinginkan yakni melalui analisa ayakan/saringan agregat. Analisa saringan agregat adalah penentuan persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan, yang kemudian angka-angka persentasenya ditabelkan dan digambarkan pada grafik atau kurva distribusi butir. Menurut prosedur uji ASTM C 136, analisa saringan meliputi : penentuan jumlah maksimum agregat penentuan ukuran ayakan yang digunakan penentuan persen (%) tertinggal dan tembus kumulatif penentuan kurva gradasi penentuan angka kehalusan Menurut PBI 1974, ukuran butir maksimum butir agregat yang dapat digunakan adalah : 1/5 jarak cetakan 1/3 tebal plat beton 3/4 jarak bersih antara tulangan
Dalam melakukan analisa ayakan ini dapat digunakan beberapa tipe ayakan dengan ukuran lubang dalam mm, menurut standar-standar yang telah ditetapkan untuk mutu beton dari suatu negara, diantaranya : ISO (International Standard Organization) dan PBI 1971, adalah 31,5; 16; 8; 4; 2; 1; 0,5; 0,25; 0,125. ASTM (American Standard), adalah 38; 19; 9.5; 4,8; 2,4; 1,2; 0,6; 0,3; 0,15. Standard Belanda (N. 480), adalah 46; 23; 11,2; 5,6; 2,8; 1,4; 0,6; 0,3; 0,15. British Standard (BS), adalah 76; 38; 19; 9,6; 4,8; 2,4; 1,2; 0,6; 0,3; 0,15. Besar agregat maksimum yang diperbolehkan menurut BS adalah 40 mm, sedangkan menurut PBI 1971 adalah 31,5 mm.
24
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 24/23
Gradasi agregat yang baik untuk beton adalah adalah agregat dimana susunan butirnya (gradasi) terdiri dari butiran halus hingga kasar secara beraturan (lihat gambar 1), karena butirannya akan saling mengisi sehingga akan diperoleh beton dengan kepadatan yang tinggi, mudah dikerjakan dan mudah dialirkan.
Gambar 1. Gradasi Menerus (Continous Grade) Mutu gradasi agregat, selain ditentukan terhadap distribusi butiran, beberapa standar mensyaratkan atas dasar angka modulus kehalusan (Fineness Modulus/ FM). Modulus Kehalusan adalah Jumlah persentase tertahan kumulatif untuk satu seri ukuran ayakan yang kelipatan dua, dimulai dari ukuran terkecil 0,15 mm dibagi 100. ASTM C.33 dan SK SNI S-04-1989 F, mensyaratkan nilai FM agregat halus untuk aduk dan beton masing-masing: 2,3-3,1 dan 1,5-3,8. Sedangkan untuk agregat kasar SK SNI S-04-1989, mensayaratkan 6,0-7,1.
25
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 25/23
Tabel 1. Susunan butir agregat halus menurut British Standard (BS) Ukuran Ayakan ( mm ) 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15 % Tembus Kumulatif Zone 1 100 90 100 60 95 30 70 15 34 5 20 0 10 Zone 2 100 90 100 75 100 55 90 35 55 8 30 0 10 Zone 3 100 90 100 85 100 75 79 60 79 12 40 0 10 Zone 4 100 95 100 95 100 90 100 80 100 5 50 0 - 15
Tabel 2. Susunan butir agregat halus menurut ASTM 33 Ukuran Ayakan ( mm ) 9,6 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15 % Tembus Kumulatif 100 95 100 80 100 50 85 25 60 10 30 2 10
Tabel 3. Susunan butir agregat kasar menurut British Standard (BS) Ukuran Ayakan ( mm ) 38,10 19,00 9,52 4,76 Zone 1 95 100 30 70 10 35 05 % Tembus Kumulatif Zone 2 100 95 100 25 55 0 10 Zone 3 100 40 85 0 10
Tabel 4. Susunan butir agregat kasar menurut ASTM 33 Ukuran Ayakan ( mm ) 38,10 19,00 9,52 4,76 Zone 1 95 100 35 70 10 30 05 % Tembus Kumulatif Zone 2 90 100 20 55 0 10 Zone 3 100 90 100 0 15
26
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 26/23
IV. PERALATAN DAN BAHAN 1. No. Peralatan Alat Gambar Keterangan dan Spesifikasi Timbangan ini mampu menahan 1 Timbangan beban maksimum 30 kg, dengan ketelitian 0,01 gr.
Ayakan ini digunakan untuk mengayak agregat kasar yang terdiri dari beberapa ukuran lubang ayakan. 2 Ayakan Ukuran Lubang ayakan: 75 mm; 63,5 mm; 50 mm; 37,5 mm; 25 mm; 19 mm; 12,5 mm; 9,5 mm; 6,3 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; dan 1,7 mm (no.12). Mesin Penggetar 3 Ayakan
Alat untuk menggetarkan susunan ayakan yang ada diatasnya sehingga diketahui agregat yang tertahan dan lolos pada setiap ayakan.
Alat untuk membersihkan sisa 4 Kuas agregat yang menempel pada cawan ataupun ayakan pada saat pengujian berlangsung.
27
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 27/23
Alat yang terbuat dari logam dan 5 Riffle Sampler berbentuk persegi panjang ini berfungsi untuk membagi agregat menjadi dua bagian yang sama.
Ember
Cawan
Alat yang terbuat dari logam dengan 8 Sendok Spesi pegangan yang dilapisi kayu untuk mengambil agregat.
Sendok agregat
28
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 28/23
10
Lap
Alat yang digunakan untuk 11 oven mengeringkan benda uji, produksi Western Germany dengan panas maksimum 250o C.
2. -
Bahan Agregat dalam keadaan kering oven yaitu dihasilkan dari pengeringan oven
pada suhu 110 5 0C selama 4 jam. Agregat harus memlalui sampling (Quatering/ Sample Spliter). Minimum benda uji: Ukuran maks. 2,36 mm, berat minimum 100 gram Ukuran maks. 4,75 mm, berat minimum 500 gram Ukuran maks. 3/8, berat minimum 1000 gram Ukuran maks. 1/2, berat minimum 2500 gram Ukuran maks. 3/4, berat minimum 5000 gram Ukuran maks. 1, berat minimum 10000 gram Ukuran maks. 1,5, berat minimum 15000 gram Ukuran maks. 2, berat minimum 20000 gram Ukuran maks. 2,5, berat minimum 25000 gram
Ukuran maks. 3, berat minimum 30000 gram Ukuran maks. 3,5, berat minimum 35000 gram
29
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi V.
: 03 : 29/23
Pengujian Agregat Halus 1. 2. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan. Dengan menggunakan cara quartering, agregat kita aduk-aduk dulu agar merata
antara kandungan agregat halus dengan agregat kasarnya. Kemudian timbang agregat halus sampai didapat berat 500 gram.
Quartering
3. Ayak benda uji sebanyak itu dengan menggunakan ayakan 4.75 mm.
4.
Dari benda uji yang tembus ayakan 4.75 mm, timbang sebanyak 500 gram.
Ayak agregat yang banyaknya 500 gram tersebut, dengan susunan ayakan, sebagai berikut :
12.50
Agregat Halus
30
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi 5.
: 03 : 30/23
Kemudian taruh susunan ayakan yang telah diisi dengan agregat halus tersebut
di atas vibrator atau penggetar dan getarkan selama 15 menit atau diayak dengan menggunakan tangan.
6.
Setelah 15 menit, ambil susunan ayakan tadi kemudian timbang berat yang
7.
Bersihkan masing-masing ayakan, dimulai dari ayakan teratas dengan kuas cat
yang lembut. 8. Hitung dan tentukan persentase tertahan dan lolos kumulatifnya serta fine
31
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 31/23
6.1. Pengujian Agregat Kasar 1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan. 2. Dengan menggunakan cara riffle sampler , agregat kita aduk-aduk dulu agar merata antara kandungan agregat halus dengan agregat kasarnya.
3. Kemudian timbang berat agregat kasar tersebut sampai didapat 10000 gr. 4. Lalu setelah ditimbang, masukan agregat kedalam saringan yang berukuran :
19.00 12.50 9.50 4.75 2.36 1.18 0.60 0.30 0.15 PAN
Agregat Kasar
32
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 32/23
5. Untuk melakukan pengayakan, kita gunakan alat getar (vibrator) selama kurang lebih 15 menit atau diayak dengan menggunakan tangan.
6. Setelah itu agregat kasar yang tertahan di masing-masing ayakan, kita masukan kedalam pan yang berbeda menurut ukuran ayakannya masingmasing. 7. Kemudian timbang agregat kasar yang tertahan menurut ukuran ayakan tadi. 8. Ayak kembali agregat kasar tersebut dengan menggunakan saringan 4,75 mm. 9. Hitung dan tentukan persentase tertahan dan lolos kumulatifnya serta fine modulusnya (FM), lalu plotkan kedalam bentuk kurva gradasi agregat.
33
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 33/23
VI. PERHITUNGAN % Tertahan di a mm = Dimana : W1 = berat agregat tertahan di ukuran ayakan a mm (gram) W1 x100% Wtotal
Wtotal = berat agregat total (gram) Rumus : VII. CONTOH PERHITUNGAN 7.1 Agregat Halus (BS 410-1986) Jumlah agregat yang tertahan ayakan 5.00 = 822 Jumlah agregat yang lolos ayakan 5.00 gram Benda Uji I % Tertahan = Berat Tertahan 100 % Berat Total
% Tertahan Kumulatif = % Tertahan komulatif sebelumnya + % Tertahan % Lolos Kumulatif = 100 % - % Tertahan komulatif Fine Modulus (FM) =
> 5.00 mm = (822 : 4544,8) x 100% = 18,087 % < 5.00 mm = (3722,8 : 4544,8) x 100%= 81.913 % a. Ayakan 12.5 Berat = 261.1 gram % Tertahan = (261.1 / 4946) x 100 % = 5.28%
34
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: Pengujian Agregat : Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar %Tertahan Kumulatif = 0 + 5.28 = 5.28 % % Lolos Kumulatif = 100 5.28 = 94.72 %
: 03 : 34/23
b. Ayakan 9.5 Berat = 267.3 gram % Tertahan = (267.3/ 4946) x 100 % = 5.4% %Tertahan Kumulatif = 5.28 + 5.4 = 10.68% % Lolos Kumulatif = 100 10.68= 89.32 % Berat = 518.0 gram % Tertahan = (518.0 / 4946) x 100 % = 10.47% %Tertahan Kumulatif = 10.68 + 10.47 = 21.15 % % Lolos Kumulatif = 100 21.15 = 78.85 % Berat = 766.4 gram % Tertahan = (766.4 / 496) x 100 % = 15.495% %Tertahan Kumulatif = 21.15 + 15.495 = 36.83 % % Lolos Kumulatif = 100 36.83 = 63.17 % Berat = 744.8 gram % Tertahan = (744.8 / 4946) x 100 % = 15.058% %Tertahan Kumulatif = 36.683 + 15.058 = 52.36 % % Lolos Kumulatif = 100 52.36 = 47.64 % Berat = 822.8 gram % Tertahan = (822.8 / 4946) x 100 % = 16.636% %Tertahan Kumulatif = 52.36 + 16.636 = 69.37 % % Lolos Kumulatif = 100 69.37 = 30.63 %
c. Ayakan 4.75
d. Ayakan 2.36
e. Ayakan 1.18
f. Ayakan 0.60
35
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 35/23
g. Ayakan 0.30 Berat = 718.9 gram % Tertahan = (718.9 / 4946) x 100 % = 14.535% %Tertahan Kumulatif = 69.37 + 14.535 = 83.74 % % Lolos Kumulatif = 100 83.74 = 16.26 % Berat = 436.3 gram % Tertahan = (436.3 / 4946) x 100 % = 8.821% %Tertahan Kumulatif = 83.74 + 8.821 = 92.3% % Lolos Kumulatif = 100 92.3 = 7.7 % Berat = 404.5 gram % Tertahan = (404.5 / 4946) x 100 % = 8.178% %Tertahan Kumulatif = 92.3 + 8.178 = 100.48 % % Lolos Kumulatif = 100 --- = --- % Fine Modulus (FM) =
h. Ayakan 0.15
i. Ayakan 0.075
0.85 + 3.63 + 6.43 + 14.69 + 31.81 + 49.84 + 65.52 + 80.38 + 89.99 = 3.43 % 100 7.2 Agregat Kasar (ASTM E.11-95) 171.3 100% = 1.75% (Benda Uji I) 9741 .1 9741 .1 100% = --- % (Benda Uji II) 1.75 + 60.69 = % 2 a. Ayakan 19.00 % Tertahan = % Tertahan =
Rata-Rata % Tertahan =
36
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: Pengujian Agregat : Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar % Lolos Kumulatif = 100 4.65 = 95.35 %
: 03 : 36/23
b. Ayakan 12.50 % Tertahan = % Tertahan = 3566.4 100% = 43.73% (Benda Uji I) 8155.7 3612.2 100% = 44.03 % (Benda Uji II) 8204.1 43.73 + 44.03 = 43.88 % 2
Rata-Rata % Tertahan =
%Tertahan Kumulatif = 4.65 + 43.88 = 48.53 % % Lolos Kumulatif = 100 48.53 = 51.47 % c. Ayakan 9.50 % Tertahan = % Tertahan = 1653 .8 100% = 20.28% (Benda Uji I) 8155.7 1521 100% = 18.54 % (Benda Uji II) 8204 .1 20.28 + 18.54 = 19.41 % 2
Rata-Rata % Tertahan =
%Tertahan Kumulatif = 48.53 + 19.41 = 67.94 % % Lolos Kumulatif = 100 67.94 = 32.06 % d. Ayakan 4.75 % Tertahan = % Tertahan = 1759 .9 100% = 21.58 % (Benda Uji I) 8155.7 1931 .2 100% = 23.54 % (Benda Uji II) 8204.1 21.58 + 23.54 = 22.56 % 2
Rata-Rata % Tertahan =
37
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: Pengujian Agregat : Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar % Lolos Kumulatif = 100 90.50 = 9.50 %
: 03 : 37/23
e. Ayakan 2.36 % Tertahan = % Tertahan = 716.3 100% = 8.78 % (Benda Uji I) 8155.7 668 100% = 8.14 % (Benda Uji II) 8204 .1 8.78 + 8.14 = 8.46% 2
Rata-Rata % Tertahan =
%Tertahan Kumulatif = 90.50 + 8.46 = 98.96 % % Lolos Kumulatif = 100 98.96 = 1.04 % f. Ayakan 1.18 % Tertahan = % Tertahan = 25.3 100% = 0.31 % (Benda Uji I) 8155.7 26.2 100% = 0.32 % (Benda Uji II) 8204 .1 0.31 + 0.32 = 0.32 % 2
Rata-Rata % Tertahan =
%Tertahan Kumulatif = 98.96 + 0.32 = 99.28 % % Lolos Kumulatif = 100 99.28 = 0.72 %
g. Ayakan 0.60 % Tertahan = % Tertahan = 7.5 100% = 0.09 % (Benda Uji I) 8155.7 6 100% = 0.07 % (Benda Uji II) 8204 .1 0.09 + 0.07 = 0.08 % 2
Rata-Rata % Tertahan =
38
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: Pengujian Agregat : Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar %Tertahan Kumulatif = 99.28 + 0.08 = 99.36 % % Lolos Kumulatif = 100 99.36 = 0.64 %
: 03 : 38/23
h. Ayakan 0.30 % Tertahan = % Tertahan = 5.1 100% = 0.06% (Benda Uji I) 8155.7 2.8 100% = 0.03 % (Benda Uji II) 8204 .1 0.06 + 0.03 = 0.04 % 2
Rata-Rata % Tertahan =
%Tertahan Kumulatif = 99.36 + 0.04 = 99.40 % % Lolos Kumulatif = 100 99.40 = 0.60 % i. Ayakan 0.15 % Tertahan = % Tertahan = 2.5 100% = 0.03% (Benda Uji I) 8155.7 6.3 100% = 0.08 % (Benda Uji II) 8204 .1 0.03 + 0.08 = 0.06 % 2
Rata-Rata % Tertahan =
%Tertahan Kumulatif = 99.40 + 0.06 = 99.46 % % Lolos Kumulatif = 100 99.46 = 0.54 %
j. Ayakan 0.075 % Tertahan = % Tertahan = 51.9 100% = 0.64 % (Benda Uji I) 8155.7 35.7 100% = 0.44 % (Benda Uji II) 8204 .1
39
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: Pengujian Agregat : Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar Rata-Rata % Tertahan = 0.64 + 0.44 = 0.54 % 2
: 03 : 39/23
%Tertahan Kumulatif = 99.46 + 0.54 = 100 % % Lolos Kumulatif = 100 100 = 0 % Fine Modulus (FM) =
LABORATORIUM UJI BAHAN
Contoh
4.65 + 48.53 +ANALISA + 90.50 + 98.96 + 99.28 ASLI) .36 + 99.40 + 99.46 67.94 AYAK AGREGAT HALUS (DATA + 99 = 7.08 % (SNI 03-1968-1990/ ASTM C.136-96) 100
: Pasir Dikerjakan : Kelompok 1 - 2KGB Diperiksa : Nursyafril : 6 September 2012 Tanggal
JL. GE GERKALONG HILIR DS. CIWARUGA KOTAK POS 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 (Central), 2016155 (Sipil), 2014583 (Pusatek), Ext. 266 BANDUNG
Tanggal uji :6 September 2012 Berat Seluruh = 4946 gr Ukuran Ayakan (mm) 37,50 25,00 19,00 12,50 9,50 4,75 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15 0,075 Jumlah FM Berat (gram) I 0,0 0,0 0,0 261,1 267,3 518,0 766,4 744,8 822,8 718,9 436,3 404,5 4940,1 0,0 II I 0,00 0,00 0,00 5,28 5,40 10,47 15,50 15,06 16,64 14,53 8,82 8,18 99,88 4,68 Tertahan Prosen (%) II Rata-Rata 0,00 0,00 0,00 5,28 5,40 10,47 15,50 15,06 16,64 14,53 8,82 8,18
Kumulatif Tertahan (%) 0,00 0,00 0,00 5,28 10,68 21,16 36,65 51,71 68,35 82,88 91,70 99,88 100,00 94,72 89,32 78,84 63,35 48,29 31,65 17,12 8,30 0,12 Lolos (%)
100 95 80 50 25 10 2
3,38
2,15
100 90 80 70
F I T A L M U K
(% )
60 50 40 30 20 10 0 <0, 0, 0,3 0, 1, 2,3 UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG. 4,7 9,5 19,
S O L
37,
Diperiksa, Dikerjakan,
Nursyafril
Kelompok 1 - KG 2B
40
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 40/23
JL. GEGERKALONG HILIR DS. CIWARUGA KOTAK POS 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 (Central), 2016155 (Sipil), 2014583 (Pusatek), Ext. 266 BANDUNG
100 80 60 40 20 0 -20
9,
Diperiksa,
Dikerjakan,
Nursyafril
Kelompok 1 - KG 2B
41
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 41/23
JL. GEGERKALO NG HILIR DS. CIWARUGA KOTAK POS 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 (Central), 2016155 (Sipil), 2014583 (Pusatek), Ext. 266 BANDUNG
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Diperiksa,
Dikerjakan,
Nursyafril
Kelompok1 - KG 2B
42
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 42/23
JL. GEGERKALONG HILIR DS. CIWARUGA KOTAK POS 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 (Central), 2016155 (Sipil), 2014583 (Pusatek), Ext. 266 BANDUNG
100 90 80 70 60 50
S O L
40 30 20 10 0 <0, 0, 0,3 0, 1, 2,3 5,0 9,5 UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA LOG. 20 3
Diperiksa,
Dikerjakan,
Nursyafril
Kelompok 1 - KG 2B
43
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 43/23
JL. GEGERKALONG HILIR DS. CIWARUGA KOTAK POS 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 (Central), 2016155 (Sipil), 2014583 (Pusatek), Ext. 266 BANDUNG
100 90 80 70 60 50
S O L
Diperiksa,
Dikerjakan,
Nursyafril
Kelompok 1 - KG2B
44
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Pokok Materi
: 03 : 44/23
VIII. KESIMPULAN Setelah melakukan analisa saringan untuk agregat kasar dan halus dengan spek ASTM C.33, kami melakukan perhitungan untuk mendapatkan persentase agregat halus dan kasar, yang selanjutnya di plot ke dalam grafik dalam skala log. Dalam analisa ayak agregat halus, pada saringan 2,36 agregat yang diuji lebih mengarah ke kasar, hal ini terlihat dari grafik yang ternyata di saringan 2,36 agregatnya keluar dari spek.