Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

I. REFERENSI
1. SNI 03-1968-1990, Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar
2. Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010 Revisi 2 Divisi IV.

II. TUJUAN
Dapat menentukan gradasi dari butiran agregat yang akan digunakan untuk
campuran aspal beton dan dapat menentukan proporsi campuran split, screen, abu batu
dan filler yang akan digunakan untuk campuran Laston.

III. DASAR TEORI


Dalam pembuatan aspal beton yang baik dan bermutu sesuai dengan yang
diinginkan, maka dibutuhkan aggregat yang mempunyai gradasi menerus. Gradasi yang
tidak menerus/senjang/gap grading akan mempengaruhi kekuatan beton yang dibuat. Cara
efektif untuk mendapatkan aggregat yang bergradasi menerus adalah dengan cara
menggabungkan beberapa macam aggregat dari hasil analisa ayak aggregat dapat dihitung
jumlah masing-masing aggregat untuk penggabungan dua macam aggregat atau lebih,
sehingga didapat susunan butir yang sesuai dengan standar atau spesifikasi yang dipilih.
Dalam teknologi aspal beton, yang dikatakan aggregat kasar adalah aggregat yang
tertahan ayakan 4,5mm, yang berfungsi sebagai pengembang volume mortar terhadap
kelelehan dan sekaligus meningkatkan stabilitas. Sedangkan yang dimaksud dengan
agregat halus adalah butiran agregat yang lolos ayakan 4,5 mm yang berfungsi untuk
memantapkan stabilitas dan mengurangi deformasi. Dan pengertian dari filler ( bahan
pengisi ) adalah agregat bergradasi halus yang lolos ayakan no.200 ( 0.075 mm ). Untuk
menghasilkan aspal beton yang baik, kepadatannya harus ditingkatkan, sehingga harus
diperhatikan banyaknya rongga yang terjadi, salah satunya yang dikendalikan oleh filler.
Dalam Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 2, semua campuran beraspal
harus mengandung bahan pengisi yang ditambahkan (filler added) harus dalam rentang 1-
2% berat total agregat.

Kelompok 1 KG-2A | 36
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 :

Untuk menentukan proporsi dari masing-masing agregat yang digunakan dapat dilakukan
dengan 3 metode yaitu :
1. Metode analistis, yaitu dengan cara perhitungan menggunakan rumus.
2. Metode Grafik.
3. Metode Trial and Error.
Setelah di dapat proporsi dari masing masing agregat maka kita harus memplotkan
presentase lolos kumulatif agregat gabungan tersebut sehingga didapat kurva agregat
gabungan.

IV. PERALATAN DAN BAHAN


No. Alat Gambar Keterangan dan Spesifikasi

1 Timbangan Timbangan ini mampu menahan beban


maksimum 30 kg, dengan ketelitian
0,01 gr.

Kelompok 1 KG-2A | 37
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

2 Ayakan Alat yang digunakan untuk mengayak


benda uji dengan ukuran diameter
ayakannya 12,5 mm - < 0,15 mm.

3 Mesin Penggetar Alat untuk menggetarkan susunan


Ayakan ayakan yang ada diatasnya sehingga
diketahui agregat yang tertahan dan
lolos pada setiap ayakan.

4 Kuas Alat untuk membersihkan sisa agregat


yang menempel pada cawan ataupun
ayakan pada saat pengujian
berlangsung.

5 Sample Splitter Alat yang terbuat dari logam dan


berbentuk persegi panjang ini
berfungsi untuk membagi agregat
menjadi dua bagian yang sama.

6 Ember Alat untuk menampung agregat


sementara.

Kelompok 1 KG-2A | 38
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

7 Cawan Alat untuk menampung agregat pada


saat pengujian.

8 Sendok Spesi Alat yang terbuat dari logam dengan


pegangan yang dilapisi kayu untuk
mengambil agregat.

Bahan
1. Agregat kasar :
 Split
 Screen
2. Agregat halus :
 Abu batu.
 Filler

V. PROSEDUR PENGUJIAN
 Analisa Ayak Split
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Lakukan pembagian Split dengan alat sample spliter.

3. Ambil dan timbang split yang telah dibagi tersebut.

Kelompok 1 KG-2A | 39
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

4. Masukan agregat kedalam saringan yang berukuran:

25.00
19.00
12.50
Agregat Kasar
9.50
4.75
PAN

5. Untuk melakukan pengayakan, dilakukan secara manual yakni dengan


menggoyangkan ayakan oleh dua orang selama 10 menit

6. Setelah itu agregat kasar yang tertahan di masing-masing ayakan, kita masukan
kedalam pan yang berbeda menurut ukuran ayakannya masing-masing.
7. Timbang agregat kasar yang tertahan menurut ukuran ayakan tadi.
8. Kemudian agregat yang berada di pan ayak dengan ukuran ayakkan 2.36mm,
1.18mm, 0.60mm, 0.30mm, 0.015, 0.075mm.
9. Lepaskan ayakan dari susunanya, lalu masukan kedalam cawan masing-masing
agregat yang tertahan dari setiap ayakan (bantu dengan kuas apabila agregat
menempel pada ayakan).
10. Hitung dan tentukan persentase tertahan dan lolos kumulatifnya.

 Analisa Ayak Screen


1. Lakukan langkah kerja untuk analisa ayak screen sama seperti pada langkah kerja
analisa ayak split.

Kelompok 1 KG-2A | 40
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

2. Ayak basah mulai dari ayakan 0,3mm, 0,15mm, dan 0,075mm.


3. Agregat yang sudah di ayak dimasukan ke dalam masing-masing pan. Kemudian
masukan ke dalam oven.
4. Setelah kering timbang berat dari masing-masing ayakan tersebut.
5. Catat lalu hitung dan tentukan persentase tertahan dan lolos kumulatifnya.

 Analisa Ayak Abu Batu


1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.

2. Masukan agregat pada susunan ayakan, dengan ukuran ayakan terbesar berada
dibagian atas dan diakhiri dengan pan pada bagian bawah.

3. Letakan pada mesin penggetar, jalankan mesin selama 15 menit.

4. Keluarkan agregat yang tertahan di masing-masing ayakan dan timbang beratnya.


Bersihkan masing-masing ayakan dimulai dari ayakan teratas dengan kuas cat yang
lembut setiap agregat akan ditimbang.

5. Ayak basah mulai dari ayakan 0,3mm, 0,15mm, dan 0,075mm.


6. Abu batu yang sudah di ayak dimasukan ke dalam masing-masing pan. Kemudian
masukan ke dalam oven.
7. Setelah kering timbang berat dari masing-masing ayakan tersebut.
8. Catat lalu hitung dan tentukan persentase tertahan dan lolos kumulatifnya

Kelompok 1 KG-2A | 41
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

 Prosedur Penggabungan Agregat

Setelah didapat prosentase lolos komulatif, maka kita harus menentukan prosentase
lolos komulatif agregat gabungan. Untuk mendapatkan prosentase lolos komulatif
agregat gabungan, bisa didapatkan dengan metode grafis, yaitu dengan cara:

1. Buat persegi panjang dengan perbandingan lebar dan panjang 1:2,


2. Sumbu vertikal adalah prosentase lolos saringan mulai dari 0% sampai dengan
100%. Sumbu horizontal adalah untuk ukuran saringan. Setelah itu tarik garis
diagonal dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas;
3. Untuk mendapatkan batasan masing-masing ayakan, dapat dilakukan dengan cara
memplotkan prosentase spesifikasi sehingga didapatkan perpotongan antara
prosentase spesifikasi dengan garis diagonal. Setelah itu tarik garis vertikal dari
batas perpotongan tadi, maka didapatkan angka untuk ukuran ayakan.
4. Setelah itu plotkan data lolos komulatif untuk setiap jenis agregat pada setiap
ayakan;
5. Setelah didapat grafik dari masing-masing agregat. Dari grafik split dan screen
tersebut cari jarak yang sama terhadap garis horizontal atas dan bawah. Setelah
didapat jarak yang sama kemudian tarik garis kebawah sampai memotong garis
diagonal, dari perpotongan tersebut lalu tarik garis kesamping kanan sehingga
didapat persentase proporsi agregat gabungan. Lakukan hal yang sama untuk setiap
jenis agregat.

Kelompok 1 KG-2A | 42
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

VI. DATA DAN PERHITUNGAN


6.1 Data
Data dan grafik dalam formulir.

6.2 Perhitungan
Setelah dilakukan penggabungan aggregat berdasarkan Metoda Grafik dan Metoda
Trial and Error, didapatkan hasil bahwa aggregat termasuk kedalam Laston dengan
gradasi kasar dan perlu dilakukan treatment dengan cara tidak menggunakan
aggregat tertahan >25,0mm.
1. Metoda Grafik

Dari hasil grafik diperoleh proporsi :


a. Split 31%
b. Screen 31%
c. Abu Batu 32%
d. Filler 6%

Kelompok 1 KG-2A | 43
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

Dari hasil tersebut penggabungan agregat dengan metoda grafik tidak dapat
digunakan karena dalam Spesifikasi Bina Marga 2010 filler harus dalam rentang 1-2%
berat total agregat.
2. Metoda Trial and Error
Dari hasil Metoda Trial and Error, penggabungan agregat yang memenuhi syarat
gradasi kasar Laston AC-BC berdasarkan Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi
2 diperoleh proporsi :
a. Split 31%
b. Screen 31%
c. Abu Batu 37%
d. Filler 1 %

VII. KESIMPULAN
Proporsi gabungan agregat yang digunakan dalam pencampuran aspal beton
berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010 Revisi 2 adalah Gradasi Kasar
Laston AC-BC dengan Proporsi : Split 31%, Screen 31%, Abu Batu 37% dan Filler 1
%.

Kelompok 1 KG-2A | 44
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

Kelompok 1 KG-2A | 45
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

Kelompok 1 KG-2A | 46
LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022)
2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Bahan Agregat No. Uji : 05
Topik : Analisa Ayak Halaman :

ANALISA AYAK AGREGAT

Contoh : Split, Screen, Abu Batu, dan Filler Dikerjakan : Kelompok 1


Asal : Laboratorium Uji Bahan Diperiksa : Nursyafril, ST , SP1
Tanggal uji : 16 Maret 2015 Tanggal : 16 Maret 2015

Kelompok 1 KG-2A | 47

Anda mungkin juga menyukai