I. REFERENSI
II. TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan benda uji yang mewakili
keseluruhan agregat baik halus maupun kasar di suatu tempat (di lapangan, di
ember, dll).
Kondisi agregat di lapangan baik dari sumber asalnya, yaitu berasal dari alam
maupun buatan, berdasarkan dari bentuk dan ukurannya yang bervariasi
memungkinkan agregat tersebut memiliki sifat yang bervariasi. Oleh karena itu
perlu dilakukan pengambilan sampel baik di lapangan maupun di laboratorium.
Pengujian ini bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu:
1. Metoda Quatering
Cara pengujian ini dilakukan tanpa alat khusus, pengujian ini dilakukan
dengan cara mengaduk-aduk agregat yang akan diambil sebagai benda
uji pada nampan atau wadah besar, kemudian, agregat dibagi menjadi 4
bagian yang kurang lebih memiliki banyak yang sama. Kemudian, 2
bagian agregat yang bersilangan dipisahkan dan dimasukan ke wadah
yang berbeda. Jika bahan yang didapat belum sesuai dengan yang
dibutuhkan maka perlu dilakukan langkah-langkah sebelumnya,
sehingga didapatkan bahan yang dibutuhkan.
2. Metoda Riffle Sampler
Metode ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat khusus yang
disebut dengan Splitter, alat ini dapat membagi agregat menjadi dua
bagian yang sama. Jika belum mendapatkan hasil yang dibutuhkan,
maka cara tersebut bisa diulang kembali, sehingga didapatkan hasil
yang dibutuhkan.
4.1 Peralatan
Tabel 1. Alat
4.2 Bahan
Tabel 2. Bahan
V. PROSEDUR PENGUJIAN
Gambar 1.
Gambar 2.
4. Buat lingkaran dari bahan uji yang telah dituangkan, kemudian bagi menjadi
empat bagian yang kurang lebih memiliki banyak yang sama.
Gambar 3.
5. Ambil dua bangian bagian yang bersilangan dengan sendok spesi dan dengan
kuas hingga seluruh bahan terbawa.
Gambar 4.
Gambar 5. Gambar 6.
Gambar 7.
3. Apabila bagian agregat belum sesuai dengan kebutuhan, maka ulangi cara
diatas hingga mendapatkan bagian agregat yang yang diinginkan.
4. Jika dirasa sudah cukup, timbang agregat kasar maupun agregat halus dengan
timbangan, kemudian catat hasilnya.
VII. KESIMPULAN
Tulis kesimpulan hasil uji, dan apabila jenis ujinya ada standar mutu, maka
perbandingkan hasilnya, serta berikan komentar atas hasil yang dicapai