Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN REKAYASA BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

I. REFERENSI
1. SNI 03-6893-2002: Metode Pengujian Berat Jenis Maksimum Campuran Beraspal
2. Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 tahun 2010 revisi 2.

II. TUJUAN
Menentukan berat jenis campuran aspal beton maksimum dan berat jenis efektif
agregat untuk kadar aspal tertentu.

III. DASAR TEORI


Gmm merupakan berat jenis maksimum suatu campuran. Apabila kita telah
menghitung nilai Gmm, maka kita dapat mencari nilai berat jenis efektif untuk kadar
aspal tertentu.

 Untuk menghitung nilai Gmm, dapat mengunakan rumus sebagai berikut :

Gmm = =
Keterangan :
Gmm = Berat jenis maksimum
A = Berat benda uji (W1-W2)
B = Berat piknometer + tutup + air
C = Berat piknometer + tutup + air + benda uji

 Bila berat jenis maksimum campuran beraspal ( Gmm ), diketahui dari pengujian
dengan metoda AASHTO T209-1990, maka :

Pmm  Pb
Gse = \
Pmm Pb

Gmm Gb
Gse = Berat jenis efektif agregat
Gmm = Berat jenis maksimum campuran (metoda AAHSTO T209-1990)
Pmm = Persen berat total campuran ( =100% )
Pb = Kadar aspal berdasarkan berat jenis maksimum campuran yang diuji dengan
metoda AASHTO T209-1990
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

Gb = Berat jenis aspal

 Jika data GMM tidak ada, maka penentuan berat jenis efektif dapat ditentukan
dengan:
Gsb  Gsap
Gse =
2
Gse = Berat jenis efektif agregat
Gsb = Berat jenis bulk kering dari total agregat
Gsap = Berat jenis apparent dari total agregat

IV. PERALATAN DAN BAHAN


3.1 Peralatan
No Nama Alat Gambar Keterangan

1. Alat penyedot Alat yang digunakan untuk


udara menyedot gelembung udara
yang terjebak diantara
campuran beraspal panas.

2. Timbangan Digunakan untuk menimbang


proporsi benda uji. Dengan
ketelitian 0,01 gram

3. Piknometer, Digunakan sebagai tempat


tutup kaca dan campuran aspal panas dalam
lap dan tissue pengujian GMM. Sedangkan
tissue Digunakan untuk
membersihkan air yang
menempel di kaca agar tidak
terjadi gelembung udara
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

4. Nampan Digunakan untuk menyimpan


benda uji

5. Spliter Digunakan untuk


mencampurkan benda uji yang
nantinya akan diambil sampel
sebagai contoh pengujian

6. Kain lap Digunakan untuk mengelap air


yang menempel pada
piknometer dan penutup kaca

7. Gelas ukur Digunakan untuk menampung


plastik air

8. Corong plastik Digunakan sebagai alat bantu


untuk memasukkan campuran
aspal panas

3.2 Benda Uji


Campuran beraspal panas yang didinginkan dalam kondisi butiran terpisah
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

V. PROSEDUR PENGUJIAN

1. Siapkan benda uji dan peralatan yang akan digunakan


2. Lakukan sampling pada benda uji yang akan diuji dengan Spliter
3. Kemudian timbang berat benda uji sebagai A gram.
4. Kemudian masukkan air kedalam piknometer dengan cara memiringkan piknometer
agar tidak ada gelembung udara yang terjebak, kemudian ratakan air dengan
menggunakan tutup kaca.
5. Kemudian timbang piknometer berisi air dengan tutupnya sebagai B gram.
6. Keluarkan 1/3 air yang ada didalam piknometer, kemudian masukkan campuran aspal
panas yang telah kering kedalam piknometer dibantu dengan corong agar tidak ada
benda uji yang keluar.
7. Kemudian isi piknometer dengan air sampai ketinggian air tidak menyentuh katup
penutup alat penyedot gelembung udara.
8. nyalakan mesinnya dan kocok-kocok piknometer sampai gelembung udara yang
terjebak hilang.
9. Masukkan katup penutup udara kedalam piknometer, kemudian atur tekanannya
sampai ± 30 mm Hg, kemudian isi kembali piknometer dengan air sampai penuh dan
ratakan menggunakan tutup kaca.
Catatan: jangan sampai ada gelembung udara yang menempel pada penutup kaca
10. Bersihkan air yang menempel pada piknometer dan tutup kaca
11. Kemudian timbang berat piknometer, air dan benda uji sebagai C gram.
12. Hitung nilai GMM dari aspal Beton
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

VI. DATA DAN PERHITUNGAN


5.1 Data
(Terlampir dalam formulir)
5.2 Perhitungan
A. Perhitungan untuk Pengujian GMM
 Kadar aspal 5,5 %
Berat agregat campuran (A) = 303,8 g
Berat piknometer+tutp+air (B) = 1099,8 g
Berat piknometer+tutp+air+benda uji (C) = 1271,8 g

 Kadar aspal 6,0 %


Berat agregat campuran (A) = 312,4 g
Berat piknometer+tutp+air (B) = 1100,2 g
Berat piknometer+tutp+air+benda uji (C) = 1274,5 g

B. Perhitungan untuk BJ Maksimum agregat


 Kadar aspal 5,5 %
BJ GMM = 2,305
BJ Aspal =1,034
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

 Kadar aspal 6 %
BJ GMM = 2,262
BJ Aspal =1,034

VII. KESIMPULAN

Dari pengujian GMM dari bahan AC-WC diperoleh hasil


a) GMM aspal beton (Berat jenis maksimum) rata-rata = 2,284
b) bj effektif agregat rata-rata = 2,389
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

PENGUJIAN BERAT JENIS MAKSIMUM CAMPURAN BERASPAL

1. Nomor Job. : 13 5. Di uji tanggal : 18 Mei 2018


2. Dikerjakan Kelas : KG-2A 6. Metode uji : SNI 06-2489-1991
Kelompok :2 7. Hasil pengujian :
3. Jenis Sampel : AC-WC
4. Pekerjaan : Design Mix Formula AC-WC Gradasi Kasar Spek BM 2010 Div.6.3

HASIL PENGUJIAN
URAIAN Kadar Aspal Kadar Aspal Kadar Aspal
5,0% 5,5% 6,0%

Berat piknometer +tutup + benda uji (gr) W1

Berat piknometer + tutup (gr) W2

Berat benda uji (gr) W1 -W2 = A 303.8 312.4

Berat piknometer + tutup + air (gr) B 1099.8 1100.2

Berat piknometer + tutup + air + benda uji (gr) C 1271.8 1274.5

Volume benda uji (A + B) - C = D 131.8 138.1

GMM A/D 2.305 2.262

Rata-Rata 2.284
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Campuran Beraspal No. Uji : 13
Topik : Uji GMM Halaman :

Anda mungkin juga menyukai