DISUSUN OLEH :
NIM : 5203550022
T.A 2020/2021
1.4.1 ALAT
Oven
1.4.2 BAHAN
1. Siapkan sampel agregat yang akan digunakan, yaitu aggregat halus 2 sampel, @500gr
per sampel.
2. Siapkan wadah, kemudian timbang berat wadah tersebut, dan catat hasilnya.
3. Letakan pasir kedalam wadah lalu timbang.
4. Lalu, Letakkan pasir yang telah dimasukkan kedalam wadah dan catat.
5. Kemudian Masukan wadah yang berisi pasir kedalam oven selama 24jam.
6. Keluarkan wadah yang berisi pasir setelah di oven selama 24 jam, dan hitung berat
benda uji kering setelah di oven.
(SNI-1971-2011)
Tujuan pengujian adalah untuk menentukan kadar air atau presentase yang
dikandung oleh agregat kasar sehingga dapat diperhitungkan dalam perencanaan
proporsi campuran beton dengan cara pengeringan menggunakan oven. Kadar air
agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang dikandung agregat dengan
agregat dalam keadaan kering, dinyatakan dengan persen (%). Nilai kadar air ini
digunakan untuk koreksi takaran air untuk campuran beton yang disesuaikan dengan
kondisi agregat di lapangan.
Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang dikandung agregat
dengan berat agregat keadaan kering. Jumlah air yang terkandung di dalam agregat
perlu diketahui, karena akan mempengaruhi jumlah air yang diperlukan didalam
campuran beton. Agregat yang basah (banyak mengandung air), akan membuat
campuran juga lebih basah dan sebaliknya. Serta agregat merupakan suatu pembentuk
komponen beton. Kadar air yang terkandung di dalam agregat dapat mempengaruhi
kuat tekan beton. Namun faktor air semen (FAS) dapat mempengaruhi kuat tekan
beton. Dalam rancangan campuran beton kondisi agregat dianggap dalam keadaan
kering permukaan atau jenuh (saturated surface dry condition/SSD) oleh karena itu
kadar air
2.4.1 ALAT
2.4.2 BAHAN
Kerikil (@3000-6000gr)
1. Siapkan sampel agregat yang akan digunakan 2 sampel @3000 gr per sampel.
2. Siapkan wadah, kemudian timbang berat wadah tersebut, dan catat hasilnya.
3. Letakan agregat kasar kedalam kedalam wadah.
4. Letakkan agregat kasar yang telah dimasukkan ke dalam wadah dan catat massa
wadah
5. Masukan wadah yang berisi agregat kasar ke dalam oven selama 24jam.
6. Angkat agregat lalu diamkan dan di timbang kembali untuk melihat hasil berat kering
setelah di oven.
2.10 KESIMPULAN
Kadar air agregat kasar yang disyaratkan oleh ASTM adalah sebesar 0-3%.
Hal ini menunjukkan kadar air yang diperoleh dalam percobaan ini telah sesuai dengan
standar ASTM. Maka, agregat kasar yang digunakan dalam pemeriksaan ini sudah layak
menjadi campuran beton.
BAB III
LAMPIRAN