KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWTkarena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas Project ini tepat pada waktunya. Dalam tugas ini
kami akan membahas mengenai identifikasi kerusakan bangunan sekolah.
Project ini kami buat dengan bantuan dari beberapa sumber dan beberapa dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selamamengerjakan tugas ini baik buku terkait,teman satu
kelompok.jurnal ataupun lainnya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semuapihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas project ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tugas project ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran sertakritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkanuntuk penyempurnaan tugas selanjutnya. Akhir kata semoga tugas yang
kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan dapat memberikan nilai lebih padaproses
pembelajaran mata kuliah Evaluasi konstruksi
Kelompok1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bangunan Gedung Pendidikan seperti Gedung sekolah dasar memiliki peranpenting dalam membangun
indeks pembangunan manusia. Sekolah Dasar merupakansekolah dengan jumlah terbanyak karena menjadi
tempat pendidikan untuk anak-anakselama enam tahun. Gedung sekolah yang terawat dengan baik akan
mendukung proses pelaksanaan belajar mengajar.
Maka untuk itu sekolah memerlukan pemeliharaan secara berkala, untuk tercapainyaGedung yang
aman dan nyaman. Kurangnya perhatian atau tidak sesuainya kegiatanpemeliharaan bangunan sekolah yang
dilakukan, akan menyebabkan suatu kondisi ataudampak negatif, yaitu menurunnya tingkat
produktivitas.Menurut Iriana et al (2012), Kurangnya perhatian atau tidak sesuainya kegiatan pemeliharaan
bangunan sekolahyangdilakukan, akan menyebabkan suatu kondisi atau dampak negatif, yaitu menurunnya
tingkat produktivitas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemilik atau pengguna bangunansebagai akibat
dari kurang terpeliharanya kondisi bangunan. Hal inilah yang perlusegeradiperhatikan oleh pemerintah pusat
maupun daerah karena sangat berpengaruh besar dalampenentuan mutu pendidikan suatu daerah.
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemilik atau pengguna bangunansebagai akibat dari kurang
terpeliharanya kondisi bangunan. Hal inilah yang perlu segeradiperhatikan oleh pemerintah pusat maupun
daerah karena sangat berpengaruh besar dalam penentuan mutu pendidikan suatu daerah.
Kerusakan bangunan merupakan proses melemahnya kekuatan dan ketahanankonstruksi dan material
bangunan menerima beban-bebandari luar atau beban berat sendiri sehingga melebihi kapasitasnya. Kerusakan
bangunan juga bisa diartikan dengantidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat
penyusutan/berakhirnyaumur bangunan, atau akibat ulah manusia atau perilaku alam seperti beban fungsi
yangberlebih, kebakaran, gempa bumi, atau sebab lain yang sejenis. Kerusakan dimaksuddapat dikategorikan
menjadi:
a. Kerusakan Ringan
Kerusakan yang terjadi pada komponen non-struktural, seperti penutup atap, langit langit, penutup lantai
dan dinding pengisi
b. Kerusakan Sedang
Kerusakan pada sebagian komponen non struktural, dan atau komponen struktural seperti struktur atap,
lantai, dan lain sebagainya
c. Kerusakan Berat
Kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non- struktural yang apabila
setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baiksebagaimana mestinya Penentuan tingkat kerusakan
bangunan gedung didasarkan padatingkat kerusakan pada pekerjaan standar (struktur, arsitektur, ME,
finishing).
B. Tujuan Penulisan
bangunan dan tingkat kerusakan bangunan Gedung sekolah3. meneliti klasifikasi kerusakan bangunan
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alur penentuan tingkat kerusakan bangunan 2. bagaimana prosedur dalam
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian tingkat kerusakan dilakukan terhadap seluruh massa bangunan yangada di lokasi sekolah
dasar dimana massa bangunan nya lebih dari satu massa bangunan.
❖ Peralatan:
1. distance meter atau meteran atau roll meter
2. kamera
3. Gps
4. pensil dan bolpoin
5. formulir penilaian keruskan
Menurut Dardiri (2012), kerusakan bangunan merupakan proses melemahnya kekuatandan ketahanan
konstruksi dan material bangunan meneriman beban-beban dari luar ataubeban berat sendiri sehingga melebihi
kapasitasnya. Kerusakan bangunan menurut PermenPU No.24 Tahun 2008 adalah tidak berfungsinya bangunan
atau komponen bangunanakibat penyusutan/berakhirnya umurbangunan, atau akibat ulah manusia, atau
perilaku alamseperti beban fungsi yang berlebih,kebakaran. gempa bumi, atau sebab lain yang sejenis.
Intensitaskerusakan bangunan dapat digolongkan atas tiga tingkat kerusakan, yaitu :
1. Kerusakan Ringan
Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non struktural, seperti penutup atap, langit-
langit, penutup lantai, dan dinding pengisi.
2. Kerusakan Sedang
Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non struktural danataukomponen
struktural seperti struktur atap, lantai, dan lain-lain.
3. Kerusakan Berat
Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan,baik struktural maupun non
struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
Dengan penurunan rumus diatas maka pada akhir tahun ke jumlah uang tersebut akanmenjadi :
F= P (1 + i)n ............................................................(6)
Dimana :
F = Nilai mendatang (future value )
P = Nilai sekarang (present value)
i = Tingkat bunga efektif per periode (%)
n = Jumlah periode(tahun)
Bagan Alir Penelitian
Bagan alir berikut ini merupakan tahap-tahap yang diambil agar pada proses penelitianyangakan dibuat dapat
berjalan dengan lebih terarah dan sistematis, berikut bagan alir padametode penelitian ini yang ditunjukan
gambar 1.
Gambar 1 Bagan Alir Penelitian
Tabel 2.3 Bobot kerusakan