Anda di halaman 1dari 100

Materi 1

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL


“TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN”

DOSEN PEMBIMBING
DR. SITI NURJANAH AHMAD, ST.,MT.

DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN MA’ARIFAT
E1A1 20 002

TEKNIK SIPIL SUMUM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Kata Pengantar

Puji syukur hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan restunya, segala kekayaan Taufik
dan Shinaya, sehingga saya bisa melengkapi penyusunan artikel ini dalam bentuk
dan isi yang sangat sederhana. Semoga artikel ini dapat memberikan referensi,
bimbingan dan bimbingan bagi pembaca di bidang manajemen pendidikan di
industri pengajaran.

Semoga artikel ini dapat membantu pembaca menambah pengetahuan dan


pengalamannya sehingga saya bisa memperbaiki bentuk dan isi artikel ini untuk
masa depan yang lebih baik.

Saya akui bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena pengalaman saya
sangat sedikit. Oleh karena itu, semoga pembaca dapat memberikan saran yang
membangun untuk perbaikan artikel ini.

Kendari, 18 November 2020

Awaluddin Ma’arifat
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cabang ilmu yang tidak hanya mempelajari bagaimana merancang,


membangun, dan merenovasi bangunan dan infrastruktur, tetapi juga
mempelajari lingkungan yang kondusif bagi kehidupan manusia. Cakupan
ilmu teknik sipil sangat luas, dimana ilmu matematika, fisika, kimia,
biologi, geologi, dan lingkungan komputer memiliki peran masing-masing.
Teknik sipil dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat aktivitas
manusia, sehingga dapat dikatakan ilmu ini dapat mengubah hutan
menjadi kota-kota besar.

Dengan perkembangan teknologi dan munculnya kondisi dan


tantangan krisis, maka perkembangan industri jasa konstruksi berkembang
pesat, seperti trend ekonomi informasi dan teknologi khususnya bidang
struktural yang disebabkan oleh perluasan bidang industri dan komersial
global. Hal tersebut tentunya menuntut Indonesia untuk berkembang agar
mampu berperan aktif dalam menangkap peluang yaitu dengan memenuhi
permintaan tenaga kerja di pasar global.

Proses konstruksi bangunan dimulai dengan keinginan konstruksi


klien, dan kemudian menentukan tujuan keseluruhan proyek. Pertama,
klien akan bertemu dengan arsitek untuk membahas saran atau
keinginannya. Dalam kasus lain, pelanggan akan menjadi kontraktor atau
kontraktor yang terintegrasi langsung dengan layanan atau kontrak
implementasi atau manajemen. Pertemuan pertama antara klien dan arsitek
biasanya melibatkan penentuan jenis bangunan, ukuran, dana yang tersedia
dan lokasi bangunan. Saat melakukan tugas ini, disarankan agar arsitek
meninjau situs untuk memasukkan imajinasi dan visualisasi kebutuhan
klien ke dalam konstruksi bangunan. Tentu saja, perencanaan tersebut
diharapkan dapat memanfaatkan keuntungan situs dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya arsitek akan memberikan gambaran singkat, daftar kebutuhan
klien dalam hal desain, konstruksi dan biaya, serta waktu pelaksanaan dan
kapan pekerjaan akan dilakukan.

Klien dapat berupa instansi pemerintah, perorangan, atau


perorangan. Kebutuhan klien pemerintah biasanya berbeda dengan klien
swasta. Pekerjaan konstruksi pemerintah biasanya didasarkan pada
pertimbangan politik atau sosial. Meski motivasi utama klien swasta
adalah keuntungan, beberapa dari mereka masih mempertimbangkan untuk
beramal.

Kemajuan dalam bidang pembangunan dapat dilihat dari kemajuan


teknologi dan pengetahuan dalam merancang struktur untuk mendapatkan
bangunan yang membutuhkan desain struktur yang baik. Desain struktural
merupakan bagian dari keseluruhan proses perencanaan pembangunan.
Proses desain itu sendiri dapat dijelaskan sebagai kombinasi unsur seni
dan ilmiah, membutuhkan keterampilan dan pengetahuan dalam proses
pengolahannya (Wahyudi dan Rahim, 1999: 2). Tujuan utama
perancangan struktur adalah untuk mendapatkan struktur yang dapat
menahan beban atau pengaruh beban selama siklus hidup bangunan. Pada
dasarnya, tujuan dari desain struktural meliputi pemeliharaan, kekuatan
yang cukup, fungsionalitas, estetika dan ekonomi (Wahyudi dan Rahim,
1999: 3).

Tak bisa dipungkiri, beberapa bangunan di Indonesia terbuat dari


campuran beton yang biasanya dipadukan dengan baja. Kombinasi ini
sering juga disebut beton bertulang. Kekuatan beton sangat tinggi sehingga
dapat dikompresi tetapi kecil, sekitar 10-15% dari kuat tariknya. Oleh
karena itu, harus menahan gaya tarik untuk menahan beban yang bekerja
pada beton. Sistem beton ini terdiri dari berbagai elemen struktur beton,
yang digabungkan menjadi satu sistem yang komprehensif. Salah satunya
adalah beam. Balok adalah komponen struktural yang mentransfer properti
lantai ke kolom lantai vertikal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan struktur ?


2. Apa peranan analisis struktur dalam perancangan bangunan teknik
sipil ?
3. Apa Fungsi Struktur bangunan teknik sipil ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan struktur


2. Untuk mengetahui perananan analisis struktur dalam perancangan
bangunan teknik sipil
3. Untk mengetahui Fungsi Struktur bangunan Teknik Sipil
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertin Struktur

Struktur adalah bagian-bagian yang menyusun suatu bangunan,


seperti pondasi, skylight, dinding, kolom, cincin, rangka, dan atap. Pada
prinsipnya elemen struktur berfungsi untuk menunjang keberadaan elemen
non struktural yang meliputi detail tampak, internal dan arsitektural untuk
membentuk suatu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan juga
memiliki fungsi dan perannya masing-masing.

Tujuan lain dari struktur bangunan adalah membuat beban


bangunan memanjang dari bagian atas bangunan ke bagian bawah
bangunan, kemudian disebarkan ke tanah. Desain struktural harus
memastikan bahwa semua bagian dari sistem struktur dapat menahan atau
menahan gravitasi dan beban bangunan, dan kemudian dengan aman
menopang dan berpindah ke tanah.Terdapat tiga bagian dari struktur
bangunan antara lain :

1. Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang


terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi
pondasi dan sloof.
2. Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di
atas permukaan tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh
manusia. Yang dimaksud struktur tengah di antaranya dinding, kolom,
dan ring.
3. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang
terbentuk memanjang ke atas untuk menopang atap. Struktur atas
bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda. (Zahir, 2016)

Klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya:


 Elemen garis atau elemen yang disusun dari elemen-elemen
garis, adalah klasifikasi elemen yang panjang dan langsing
dengan potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan
ukuran panjangnya. Elemen garis dapat dibedakan atas garis
lurus dan garis lengkung.
 Elemen permukaan adalah klasifikasi elemen yang
ketebalannya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.
Elemen permukaan, dapat berupa datar atau lengkung. Elemen
permukaan lengkung bisa berupa lengkung tunggal ataupun
lengkung ganda Klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik
kekakuannya elemennya
 Elemen kaku, biasanya sebagai batang yang tidak mengalami
perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami gaya
akibat beban-beban.
 Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang
cenderung berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi
pembebanan. Bentuk struktur ini dapat berubah drastis sesuai
perubahan pembebanannya. Struktur fleksibel akan
mempertahankan keutuhan fisiknya meskipun bentuknya
berubah-ubah. (SMK, 2017)

2.2 Peranan Analisis Struktur dalam Perancangan Bangunan Teknik


Sipil

Analisis struktural bukanlah tahap akhir dari proses perancangan.


Analisis struktural adalah alat yang digunakan untuk mendukung proses
perancangan. Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu
desainer struktur membuat keputusan penting dalam proses desain. Hasil
analisis struktur terhadap beban yang bekerja di atasnya adalah bahwa
bentuk respon struktur tersebut adalah:

 Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


 Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya
geser,momen lentur dan momen torsi. (hidayat, -)

2.3 Fungsi Struktur Bangunan Teknik Sipil

Dalam konstruksi bangunan, perlu dipahami struktur yang ada


pada bangunan tersebut, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pada
semua bagian struktur.

Kajian yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan jumlah dan


perhitungan material yang dibutuhkan, sehingga anggaran untuk
pelaksanaan struktur bangunan dapat diperhitungkan.

Menurut teori Schodeck (1991), struktur yang berkaitan dengan


bangunan didefinisikan secara sederhana, yaitu bangunan merupakan
sarana pemindah beban dan disebabkan oleh penggunaan atau keberadaan
bangunan di bawah tanah.

A). Sloof

Menurut Kusdjono (1984), Sloof adalah balok beton bertulang


yang berfungsi sebagai pendukung beban yang berada diatas pondasi dan
juga berfungsi untuk menahan beban dinding diatasnya dan merupakan
bagian yang menyatukan dan mengompakkan antara pondasi untuk
menerima berbagai beban dari atas.

Fungsi utama sloof adalah menehan gerakan tanah dari bawah


bangunan. Tanah yang tertekan oleh pondasi mendistribusikan tekanan ke
sekelilingnya. Gambar penampang melintang sloof dapat diperlihatkan
pada Gambar A.
B).Kolom

Menurut Dipohusodo (1996), Kolom adalah suatun komponen


struktur atau tiang penyangga dari sebuah bangunan yang berfungsi
menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak
ditompang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.

Sebagai bagian dari suatu kerangka bangunan dengan fungsi dan


peran seperti tersebut, kolom menempati posisi penting dalam sistem
struktur bangunan.

Kegagalan kolom akan berakibat langsung pada runtuhnya


komponen struktur lain yang berhubungan dengannya, atau bahkan
merupakan batas runtuh total keseluruhan struktur bangunan. Gambar
penampang melintang dari kolom diperlihatkan pada Gambar B.
C). Balok Lantai

Sutaryo dan Kusdjodo (1984) mengatakan bahwa balok adalah


kayu/beton maupun baja yang dipasang di dalam ruangan untuk menahan
rangka langit-langit plafon. Selain itu balok lantai juga berfungsi sebagai
pengaku utama bangunan atau struktur.

Beban-beban yang dipikul oleh balok adalah plat lantai, dinding


dan beratnya sendiri. Balok juga menerima beban horizontal akibat adanya
gaya angin dan gaya gempa yang didistribusikan juga ke kolom.Gambar
penampang melintang dari balok diperlihatkan pada Gambar C.

D). Plat Lantai

Menurut Schodeck (1991) plat lantai adalah struktur datar (planar)


yang secara khas terbuat dari material yang menyatu, yang tingginya kecil
dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya.

Beban yang umum bekerja pada plat mempunyai sifat banyak arah
dan tersebar sejak digunakan beton bertulang modern untuk plat, hampir
semua gedung menggunakan ini sebagai elemen plat. Gambar penampang
dari plat lantai diperlihatkan pada Gambar D. (GuruSipil, 2018)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Struktur adalah bagaimana berbagai bagian benda dihubungkan


satu sama lain atau bagaimana benda-benda disatukan. Struktur
adalah atribut dasar dari sistem apa pun. Identifikasi struktur
merupakan tugas subjektif karena bergantung pada kriteria yang
digunakan untuk mengidentifikasi bagian-bagiannya dan
hubungannya. Oleh karena itu, pengenalan kognitif dari struktur
yang berorientasi pada tujuan bergantung pada pengetahuan yang
ada. Menurut profesor. Benny H. Hoed, struktur adalah konstruk
(dalam teori) yang terdiri dari elemen-elemen yang saling
berhubungan dalam satu kesatuan. Struktur tersebut mempunyai
struktur atas dan struktur bawah, dengan sifat-sifat sebagai berikut:
integritas, transformasional, dan berwibawa.
 Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu
perancangstruktur dalam membuat keputusan-keputusan penting
dalam proses perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada
sebuah struktur pada beban-beban yang bekerja padanya adalah
respon dari struktur tersebutuang berupa :
1) Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi
struktur.
2) Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial,
gayageser, momen lentur dan momen torsi
.
3.2 Saran

Saran dari makalah ini adalah agar dapat memberikan masukan dan
kritik untuk perbaikan demi mencapai kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat.

DAFTAR PUSAKA
GuruSipil. (2018, February 23). Struktur Bangunan Beserta Fungsinya. Retrieved
November 18, 2020, from www.gurusipil.com:
https://www.gurusipil.com/struktur-bangunan-beserta-fungsinya/

hidayat, r. (-, - -). ANALISIS STRUKTUR I. Retrieved November 18, 2020, from
www.academia.edu:
https://www.academia.edu/36096994/ANALISIS_STRUKTUR_I

SMK, W. (2017, August 16). Klasifikasi Struktur Mekanika Teknik dan Struktur Bahan
Bangunan. Retrieved November 18, 2020, from http://worldsmk.blogspot.com/:
http://worldsmk.blogspot.com/2017/08/klasifikasi-struktur-mekanika-
teknik.html

Zahir. (2016, March 01). Definisi struktur dan kontruksi bangunan terlengkap. Retrieved
November 18, 2020, from blog-mue.blogspot.com: https://blog-
mue.blogspot.com/2016/03/definisi-struktur-dan-kontruksi.html
Materi 2

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL


“ GEO-TEKNIK”

DOSEN PEMBIMBING
DR. SITI NURJANAH AHMAD, ST.,MT.

DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN MA’ARIFAT
E1A1 20 002

TEKNIK SIPIL SUMUM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Kendari, 18 November 2020

Awaluddin Ma’arifat
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geoteknik hadir sebagai bagian dari ilmu praktis teknik sipil
dalam perancangan awal disain bangunan. Ilmu geoteknik mempelajari
perilaku tanah dan batuan sebagai tumpuan pondasi maupun sebagai
studi material konstruksi. Ilmu ini mulai berkembang pada awal abad ke-
20 berkat karya Karl Terzaghi dan mrekan- rekannya. Pada saat studi
perancangan kontruksi, peranan ahli geoteknik itu meliputi: menentukan
lokasi bangunan, menentukan kekuatan bangunan untuk jangka waktu
lama, menentukan stabilitas bangunan dibandingkan dengan potensi
gempa regional dan resonansi, mengkalkulasi dan menganalisis potensi
deformasi (penurunan) bangunan, menentukan metode pelaksanaan,
pemilihan material, dan monitoringnya. Oleh karena itu, diperlukan
berbagai survei lapangan untuk melihat kondisi tanah, lapisan tanah,
jenis tanah, dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya, geoteknik tidak lagi hanya


dilakukan oleh insinyur sipil saja. Banyak data petrophysical properties
yang diperlukan ahli sipil dalam studi kelayakan bangunannya seperti
porositas, permeabilitas, densitas lapisan bawah permukaan. Data-data
tersebut diperoleh dari survei geofisika yang dilakukan oleh seorang
Geophysicist.

Metode survei geofisika disesuaikan dengan tujuan kontruksi,


misalnya ketika ingin membuat bendungan dilakukan survei geolistrik
untuk menentukan tapak bendungan, survei ini bertujuan untuk
mengetahui sampai kedalaman berapa terdapat air tanah dan menentukan
besar kekuatan basement (batuan dasar yang kuat untuk pondasi). Lain
halnya jika untuk membuat jembatan atau sebuah gedung, metoda yang
dipakai biasanya seismik untuk menentukan besarnya kecepatan
gelombang permukaan dan menemukan lapisan aquifer dekat
permukaan.

Masalah geoteknik tidak bisa dipisahkan dari kondisi geologinya


karena sifat dan karakteristik tanah maupun batuan sangat dipengaruhi
oleh sejarah pembentukannya material itu sendiri. Batuan terdiri dari
material material penyusun yang memiliki ikatan kuat sementara tanah
terbentuk karena proses pelapukan batuan, sehingga partikel partikel tanah
cukup lemah.Shale sebagai batuan sedimen klasik merupakan bentuk dari
partikel berukuran lempung yang memiliki diameter lebih kecil dari 74
mikron meter.Tekstur butir penyusunnya adalah partikel halus berukuran
dari 0,001-0,1 mm.Batuan ini bersifat mudah terfragmen dalam bentuk
lembaran lembaran fragmen bila mengalami kontak langsung dengan
udara luar.Menurut Doddy (1987:124) mengatakan “Batuan sedimen
klasik di endapkan dengan proses mekanis, terbagi menjadi dua golongan
berdasarkan ukuran butir penyusunnya.Batuan ukuran besar seperti breksi
dan konglomerat.Sedangkan golongan butir halus seperti batu serpih (elay
shale ), batu lanau, batu lempung dan napal”. Shale yang semula mrupakan
batuan sedimen dapat menjadi tanah residual apabila shale berdisentegrasi
kembali menjadi lanau atau lempung.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Geo-Teknik ?


2. Hal apa saja yang di pelajari dalam teknik Geologi?
3. Hal (pekerjaan) apa saja yang dapat di lakukan setelah
mempelajari ilmu Geo-Teknik ?

1.3 Tujuan

1. Memahami apa itu Geo-Teknik


2. Memahami hal hal yang di pelajari dalam Teknik Geologi
3. Mengetahui pekerjaan yang dapat di lakukan setelah mempelajari
ilmu Geo-Teknik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geo-Teknik

Pada dasarnya, geoteknik adalah suatu alat dalam perencanaan atau


design sebuah bangunan. Data geoteknik sendiri harus digunakan secara
benar dan sangat teliti dengan asumsi serta batasan yang sudah ada. Ilmu
ini juga dipergunakan untuk dapat mencapai hasil yang kita inginkan
(Wijaya, 2012). Seseorang yang ahli dalam ilmu geoteknik biasa disebut
Engineer Geotek. Pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh seorang
engineer geotek yaitu memberikan panduan-panduan mengenai potensi
geoteknik yang akan terjadi bila dilakukan secara asal-asalan kepada pihak
terkait.

Geoteknik adalah salah satu dari cabang dari ilmu geologi yang
erat hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan. Kajian-kajian geoteknik memerlukan ilmu dasar seperti
matematika, statistika, fisika, biologi, dan kimia. Beberapa kajian
geoteknik berhubungan dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan
tol, jalan kereta api, jembatan, menara, pondasi gedung, desain lereng
rekayasa, dan lain-lain. Makalah ini memperlihatkan beberapa penelitian
geoteknik yang memanfaatkan ilmu dasar, yaitu desain lereng stabil,
desain pondasi, hubungan antar variabel tanah, maupun perbaikan tanah.
Penelitiannya antara lain :

1. Analisis kestabilan lereng, tujuan untuk mendapatkan lereng stabil,


metode menggunakan model Starlet, hasil yang didapatkan adalah
desain lereng stabil dan antisipasi keruntuhan lereng pada zona
kerentanan gerakan tanah.
2. Analisis dayadukung tanah, tujuan untuk menentukan dayadukung
yang aman bagi fondasi, metode yang digunakan adalah melalui
cara Terzaghi, hasil yang didapatkan adalah nilai dayadukung
tanah yang diijinkan untuk peletakan fondasi.
3. Soil improvement, tujuan untuk perkuatan fondasi, metode melalui
pencampuran tanah dasar dengan kapur (CaO), hasil yang
didapatkan adalah meningkatnya kekuatan dayadukung tanah pada
tanah ekspansif. Kesimpulan dari semua penelitan geoteknik
tersebut adalah kajian geoteknik tidak bisa lepas dari ilmu dasar
matematika dan ilmu pengetahuan alam. (Zufialdi Zakaria, 2016)

2.2 Hal hal yang di pelajari dalam Teknik Geologi

Secara sederhana, jurusan Teknik Geologi adalah ilmu teknik yang


mempelajari bebatuan dan semua hal yang terkait di dalamnya. Cakupan
ilmu geologi mulai dari mempelajari jenis batuan, proses terjadinya,
mineral yang terkandung di dalam kerak bumi (termasuk minyak dan gas
bumi), seputar gunung api, panas bumi, hingga ilmu tentang gempa bumi.

Diharapkan dengan semua pengetahuan ini, seorang sarjana Teknik


Geologi bisa memanfaatkan sumber daya alam tersebut untuk
kesejahteraan manusia. Tidak hanya sekedar mengambil mineral yang ada,
tapi juga bagaimana menjaga dan melakukan eksploitasi secara
berkelanjutan (sustainable).

Karena bidangnya yang sangat erat dengan bebatuan dan “isi perut
bumi”, maka lulusan Teknik Geologi juga dibutuhkan di semua industri
tambang, termasuk tambah gas, batu bara, dan minyak bumi.

Tidak hanya itu, pengetahuan seputar tanah dan apa yang ada di
bawahnya juga sangat penting di dunia konstruksi. Sebuah bangunan
(apapun itu), harus memiliki pondasi yang kokoh agar bisa tetap berdiri
tegak puluhan tahun ke depan. Apalagi untuk gedung bertingkat, harus ada
studi atau kajian mengenai jenis lapisan tanah dan sampai mana pondasi
haris digali. Ini semua adalah bidangnya sarjana Teknik Geologi.

Ilmu seputar tanah juga sangat penting dalam perencanaan tata


kota. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia berada di daerah yang
rawan bencana gempa, longsor, tsunami, gunung api, dll. Seorang yang
ahli di bidang geologi bisa memetakan daerah mana saja yang rawan
bencana, serta meminimalisir dampak yang bisa terjadi.

Karena ilmunya yang mempelajari “bumi”, di jurusan Teknik


Geologi anda akan sering turun ke lapangan. Dengan demikian, fisik yang
kuat juga salah satu faktor yang harus dipertimbangkan.

Untuk penjelasan yang lebih teknis, berikut definisi jurusan Teknik


Geologi yang saya kutip dari website Teknik Geologi ITB:

“Prodi Teknik Geologi mempelajari ilmu tentang bumi dengan berbagai


aspeknya, termasuk di dalamnya adalah batuan, bentuk atau struktur dan
hubungan antar batuan serta proses kejadiannya.

Ilmu-ilmu yang dipelajari di Teknik Geologi bertujuan untuk


memberikan teman-teman pengetahuan agar mampu menjelaskan keadaan
alam dan proses yang terjadi di permukaan bumi dan dari dalam bumi.

Disamping itu, setelah mendapatkan kuliah di program studi ini,


teman-teman diharapkan dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam
yang ada, serta memberikan saran dalam bidang keteknikan, lingkungan
dan bencana, yang berkaitan dengan kebumian.”

Dan berikut definisi jurusan Teknik Geologi yang saya kutip dari
website Teknik Geologi UGM:

“Teknik Geologi (Geological Engineering) adalah rumpun keilmuan yang


berkembang dari bidang keteknikan yang membutuhkan penerapan ilmu
Geologi dalam memecahkan masalah-masalah rekayasa keteknikan
(Turner, 2004).

Geologi itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari Planet Bumi,


mencakup material penyusunnya, perubahan fisika dan kimia yang terjadi,
sejarah perkembangan planet dan kehidupannya (Thompson dan Turk,
2007). Salah satu institusi perguruan tinggi di Indonesia yang
menyelenggarakan pendidikan di bidang Teknik Geologi adalah
Universitas Gadjah Mada.” (Andre, 2019)

2.3 Cabang Ilmu Geo-Teknik

1.Mekanika Tanah

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan


salah satu cabang dari ilmu teknik sipil. Ini adalah cabang dari ilmu teknik
dimana mekanika tanah khusus mempelajari tentang perilaku tanah serta
sifat yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh
gaya – gaya yang bekerja pada tanah itu sendiri. Ini berkaitan dengan
struktur tanah serta bahan yang terdapat pada tanah tersebut. Karena pada
dasarnya tanah berasal dari bebatuan yang lapuk (badrudin, 2013).

Ilmu ini sangat berhubungan erat dengan pekerjaan teknik, seperti


halnya pekerjaan perkerasan jalan raya, perencanaan pembuatan pondasi,
perencanaan pembangunan bawah tanah (gorong – gorong, terowongan,
dan lain-lain), sampai pada perencanaan pembangunan penahan longsor.
Hal-hal yang menjadi pokok perhatian dalam ilmu mekanika tanah adalah
kadar air, angka pori, porositas, serta derajat kejenuhan. Karakteristik
tanah juga merupakan poin terpenting dalam mekanika tanah

2.Mekanika Batuan

Mekanika batuan adalah ilmu teoretis dan ilmu terapan dari


perilaku mekanik batuan dan massa batuan. Dalam geologi, mekanika
batuan adalah cabang mekanika yang mengkaji tentang respons batuan dan
massa batuan terhadap medan gaya dari lingkungan mereka.

3.Teknik Fondasi

Teknik fondasi atau rekayasa pondasi merupakan sebuah cabang


dari ilmu geoteknik yang membahas tentang pondasi baik struktur, bentuk
dan lainnya. Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung
di atas permukaan tanah, oleh karena itu diperlukan pondasi. Pondasi
merupakan suatu bagian dari kontruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari
struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa
terjadinya diferential pada system strukturnya

4.Struktur Bawah Tanah dan Batuan

Mengetahui struktur bawah tanah adalah hal yang perlu dan


biasanya digunakan untuk membuat bendungan, terowongan, dan
underground space. (adhyaksa, 2019)

2.4 Hal (Pekerjaan) yang dapat di lakukan setelah mempelajari Ilmu


Geo-Teknik

1.Insinyur Geologi

Seorang insinyur geologi memiliki tugas untuk melakukan analisis


teknis secara detil tentang material bumi dan potensi bencana yang bisa
terjadi secara geologi pada suatu proyek pembangunan.

Selain itu adapula insinyur geologi yang bekerja dengan


melakukan survey lapisan permukaan tanah dengan tujuan memahami
karakteristik tanah sehingga bisa menentukan sistem yang cocok untuk
kegiatan konstruksi bawah tanah. Biasanya ilmu ini banyak digunakan di
pertambangan.
Mereka pula lah yang diberikan tanggung jawab pemilihan lokasi
dan rencana operasi pertambangan bawah tanah, hingga memberikan
spesifikasi proses, tenaga kerja, peralatana-peralatan yang akan digunakan,
dan hasil apa yang akan didapatkan.

Selain itu seorang insinyur geologi juga diharapkan mampu


memeriksa peta, deposito, lokasi pengeboran, lokasi penambangan untuk
menentukan segala hal teknis yang akan berhubungan dengan proses
penambangan.

Nantinya mereka bukan sekadar diminta menganalisis secara


keilmuannya loh, tapi perusahaan juga pasti menginginkan mereka mampu
menganalisis dari segi ekonominya. Apakah akan menguntungkan
perusahaan, atau malah justru membuat perusahaan merugi.

Orang-orang yang berkarir di bidang ini biasanya mendapatkan


gaji pertama mereka rata-rata Rp 5.000.000,- hingga Rp 7.000.000,- per
bulannya. Gaji ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya
pengalaman mereka pula.

2.Interpreter Seismik

Interpreter seismik merupakan seorang ahli geologi yang


menggunakan berbagai macam teknik geologi, teknik komputasi dan
pemodelan saintifik untuk membuat data geofisikal dan data geologis
untuk menganalisa konten hidrokarbon dari struktur batuan.

Duh duh bahasanya ketinggian? Intinya sih seorang interpreter


seismik ditugaskan untuk menganalisa jumlah minyak dan gas yang
terkandung di dalam struktur batuan. Selain itu mereka juga diminta
menganalisa bagaimana proses ekstraksi serta potensi bencana dalam
prosesnya.
Sebenarnya sih seorang geofisika, geologis, dan interpreter seismik
harus bekerja sama. Terutama dalam industri pertambangan, sehingga
perusahaan tambang tempatnya bekerja bisa menemukan sumber tambang
yang bila dikeruk akan menguntungkan secara ekonomis. Secara mendetil
mereka wajib memiliki kemampuan interpretasi model 2D, 3D, hingga 4D
pemetaan batuan. Mereka juga wajib mengumpulkan data dari pembacaan
akustik, survey permukaan, dan satelit.

Mereka juga seringkali diminta untuk membuat peta dan potong


lintang struktur batuan bumi, mengumpulkan data mengenai itu, dan
mengumpulkan informasi mengenai volum batuan dan kualitas yang bisa
diukur untuk menghitung konten minyak atau gas di dalam tanah.

Gajinya lagi-lagi serupa sih dengan orang yang bekerja sebagai


ahli geologi dan ahli geofisika. Apalagi kalau sama-sama bekerja di
perusahaan pertambangan. Rata-rata per bulannya mereka mendapatkan
Rp 5.000.000,- hingga Rp 8.000.000,- di awal karirnya.

3.Dosen dan Peneliti

Terakhir pilihan kerja bagi kamu yang memutuskan untuk kuliah di


jurusan geologi tentu saja menjadi seorang akademisi. Kamu boleh
memilih untuk menjadi seorang dosen ataupun menjadi seorang peneliti.

Untuk menjadi seorang dosen syaratnya mungkin sedikit lebih sulit


daripada menjadi seorang peneliti. Karena di Indonesia seorang dosen
diwajibkan setidaknya memiliki pendidikan S2 alias seorang doktor.

Gaji yang didapatkan seorang dosen mungkin tidak akan sebanyak


orang-orang yang bekerja di industri pertambangan. Lagipula sudah bukan
rahasia lagi kalau industri pertambangan merupakan industri dimana
pekerjanya mendapatkan gaji yang cukup besar.

Gaji seorang dosen universitas negeri di Indonesia akan mengikuti


standar gaji pegawai negeri sipil,jika kamu sudah diangkat menjadi PNS.
Meski gaji pokoknya terbilang sedikit, sebenarnya take home pay yang
didapat per bulannya cukup besar kok.

Begitupula dengan menjadi seorang peneliti. Apalagi belum


banyak lembaga penelitian swasta yang beroperasi khusus di bidang
geologi di Indonesia. Kesimpulannya boleh dibilang sih jadi peneliti dan
dosen geologi bukan merupakan pekerjaan untuk semua orang.
Mungkin memang prospek kerja geologi di bidang akademik belum
secerah prospek kerja geologi di industri. Tapi manfaat langsung maupun
tak langsung yang kamu dapatkan amatlah besar loh.

Apalagi kalau kamu orangnya akademisi banget. Kamu sangat


mungkin menjadi ahli di satu bidang tertentu. Untuk yang satu ini kamu
butuh investasi waktu yang panjang, karena kamu harus menempuh
pendidikan S3 untuk cukup diakui sampai tingkat ini.

Nah setelah menempuh pendidikan yang panjang, percaya deh


prospek kerja geologi di bidang akademik mendadak jadi amat cerah.
Karena di titik ini kamu sudah dianggap sebagai “aset” yang mahal
harganya.

Memang pilihan pekerjaan yang bisa dipilih ketika memutuskan


menjadi seorang ahli geologi tidak terlalu banyak. Namun permintaan ahli
geologi tetap tinggi loh, karena peminat ilmu ini gak terlalu banyak
sehingga menurut kami prospek kerja geologi di Indonesia masih amat
cerah. (Zahir, 2019)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Geologi rekayasa atau Geologi Teknik adalah penerapan


ilmugeologidalam praktik rekayasauntuk tujuan menjamin faktor-faktor
geologi yang memengaruhi lokasi,disain, konstruksi, operasi dan
perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dandiperhitungkan dengan
matang. Penelitian geologi rekayasa dapat dilakukan pada waktu
perencanaan, analisis dampak lingkungan, disain rekayasa sipil, rekayasa
optimasidantahapan konstruksi proyek umum dan swasta, serta pada tahap
setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi rekayasa
dilakukan oleh seorangahli geologiatauahli geologi rekayasaterdidik,
tenaga profesional yang terlatih dan memilikikemampuan untuk mengenali
dan menganalisis bahaya geologiserta kondisi geologiyang merugikan.
Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda
dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi.

3.2 Saran

Saran terhadap makalah ini adalah sekiranya dapat memberikan


masukan dan kritik demi kesempurnaan makalah ini agar dapat bermanfaat
bagi mahasiswa dan masyarakat.
DAFTAR PUSAKA

adhyaksa. (2019, Juni 17). Mengetahui Pengertian dan Cabang Ilmu Geoteknik.
Retrieved November 18, 2020, from www.adhyaksapersada.co.id:
https://www.adhyaksapersada.co.id/geoteknik/

Andre. (2019, Maret 26). Apa Saja Yang Dipelajari di Jurusan Teknik Geologi? Retrieved
November 18, 2020, from www.duniailkom.com:
https://www.duniailkom.com/apa-saja-yang-dipelajari-di-jurusan-teknik-
geologi/

Zahir, F. (2019, February 22). Apa Saja Prospek Kerja Anak Geologi? Retrieved November
18, 2020, from bills.alterra.id: https://bills.alterra.id/apa-saja-prospek-kerja-
anak-geologi/

Zufialdi Zakaria, L. H. (2016). Peran Ilmu Dasar dalam Geoteknik untuk Menunjang
Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan. Retrieved
November 18, 2020, from jurnal.unpad.ac.id:
http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/10971#:~:text=Geoteknik%20adalah
%20salah%20satu%20dari,fisika%2C%20biologi%2C%20dan%20kimia.
Materi 3

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL

“TEKNIK SUMBERDAYA AIR”

DOSEN PEMBIMBING
DR. SITI NURJANAH AHMAD, ST.,MT.

DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN MA’ARIFAT
E1A1 20 002

TEKNIK SIPIL SUMUM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Rahmat, Inaya, Taufik dan Shinaya atas segala kekayaan dan
puji syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan artikel ini dalam bentuk dan isi yang sangat sederhana. Semoga
artikel ini dapat memberikan referensi, bimbingan dan bimbingan bagi pembaca di
bidang manajemen pendidikan di industri pengajaran. Semoga artikel ini dapat
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman pembaca sehingga saya bisa
memperbaiki bentuk dan isi artikel ini untuk masa depan yang lebih baik. Saya
akui bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena pengalaman saya
sangat sedikit. Oleh karena itu, semoga pembaca dapat memberikan saran yang
membangun untuk perbaikan artikel ini

Kendari, 19 November 2020

Awaluddin Ma’arifat
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya air merupakan salah satu unsur utama bagi


kelangsungan hidup manusia.Selain itu, air juga memiliki arti yang sangat
penting bagi peningkatan taraf hidup manusia di muka bumi, tidak hanya
bagi manusia, tetapi juga bagi kehidupan makhluk hidup seperti hewan
dan tumbuhan. Bisa dipastikan kehidupan di bumi membutuhkan air untuk
bertahan hidup. Manusia sama sekarang atau di masa depan, mereka pasti
membutuhkan air untuk menopang kehidupan.

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
berpotensi bagi manusia. Penggunaan air meliputi pertanian, industri,
rumah tangga dan kegiatan lingkungan. Manusia dapat bertahan hidup
selama beberapa hari, tetapi jika mereka tidak minum alkohol, mereka
tidak akan bertahan selama beberapa hari, karena sebagian besar zat yang
secara mutlak membentuk tubuh manusia terdiri dari 73% air. Oleh karena
itu, karena tersedia cukup air, apakah kehidupan di dunia ini dapat
berlanjut bukanlah hal baru. Untuk bertahan hidup, manusia berusaha
menyediakan air yang cukup. Selain itu air juga digunakan untuk
keperluan rumah tangga, keperluan pertanian dan peternakan, kebutuhan
perdagangan, dll.

Oleh karena itu, fungsi air sangat kuat dan berperan penting dalam
kehidupan makhluk di bumi. Sebagai manusia penting bagi kita untuk
selalu melakukan pengelolaan air yang baik dengan menerapkan
pengelolaan air yang baik (seperti menghemat air dan tidak membuang
sampah dan limbah yang dapat menimbulkan pencemaran air), sehingga
selalu menjaga dan memelihara air yang kita gunakan. , Sehingga merusak
ekosistem yang ada.

Air tidak hanya merupakan sumber daya alam, tetapi juga


merupakan bagian integral dari ekosistem yang vital bagi kehidupan
manusia dan Makhluk lain dikuasai oleh negara dan digunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 ayat (3) mengatur, Pasal 33
Undang-Undang Dasar 1945 mengatur tentang pengertian ekonomi
pemanfaatan sumber daya alam dan asas perekonomian nasional.
Mengingat pentingnya kebutuhan air bersih, wajar bila sektor air bersih
mengutamakan sektor air bersih, karena menyangkut kehidupan banyak
orang. Undang-Undang Dasar mengatur tentang air, jelas bahwa air harus
dijaga dan dilindungi agar dapat terus ada dan lestari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Teknik Sumberdaya Air ?

2. Apa saja yang di Pelajari dalam materi Teknik Sumber daya Air ?

3. Bagaimana pengelolaan dan aspek pengelolaan Sumber Daya Air ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Sumber daya air

2. Untuk mengetahui Hal hal yang di pelajari dalam materi Teknik


Sumber daya Air
3. Untuk mengetahui Pengelolaan dan aspek pengelolaan Sumber
Daya Air
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Sumberdaya Air

Program Penelitian Teknik Sumber Daya Air (disebut juga dengan


teknik irigasi) adalah program penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari ilmu teknik sipil dalam bidang perencanaan, perancangan,
pengoperasian, dan pemeliharaan struktur air yang berkaitan dengan
sumber daya air. Contoh bangunan air yang disebutkan adalah pembangkit
listrik tenaga air, bangunan irigasi dan drainase di persawahan, bangunan
dan sistem drainase perkotaan, waduk, dll. Dalam rencana penelitian ini,
kita juga akan mempelajari teknik pengelolaan dan pemanfaatan air yang
tepat, serta pengelolaan dampak lingkungan dan pencemaran air. Program
penelitian ini bisa dikatakan multidisiplin, karena mencakup teknik sipil
termasuk pertanian, ilmu pesawat, penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis (SIG). (Teknik Sumberdaya Air (Teknik Pengairan))

A. Body Of Knowledge

Pengertian sumber daya air (SDA) didefinisikan oleh Undang-


Undang Nomor 7 Juli 2004, yaitu "air, air yang ada di dalamnya dan
sumber daya air yang terkandung di dalamnya", dimana air berada "di atas,
di bawah, atau di bawah tanah". Semua air dalam pengertian ini termasuk
air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut di darat ”. Bidang sumber
daya air merupakan bidang yang multidisiplin, oleh karena itu sistem
pengetahuan (BoK) Program Studi Sarjana Teknik dan Manajemen
Sumber Daya Air (TPSDA) harus disesuaikan dengan berbagai disiplin
ilmu yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan keteknikan sumber daya air,
antara lain:
1. Rekayasa

2. System informasi,ekonomi dan manajemen

3. Sumberdaya Air dan Ekosistem

4. Masyarakat dan Budaya

5. Integrated Water Resources Management (WRM).

Pembangunan sumber daya alam yang berkelanjutan merupakan tujuan


yang ingin dicapai. Bank of Japan harus memiliki disiplin ilmu yang
memadai untuk mencapai tujuannya. Sebagai disiplin ilmu imunologi
hulu, rekayasa dan ekosistem harus memiliki komposisi yang seimbang.
Hal tersebut harus didukung oleh aspek manajemen yang melibatkan
sistem informasi, masyarakat, ekonomi dan budaya. Sementara sebagai
IWRM untuk disiplin ilmu hilir harus memiliki komponen yang memadai
untuk memahami sumber daya alam yang harus diintegrasikan. Oleh
karena itu, metode penyusunan BoK ditunjukkan pada Gambar 4 berikut
ini.
B. Tantangan yang di hadapai

Program Sarjana Teknik dan Manajemen Air (TPSDA)


dikembangkan untuk memungkinkan masyarakat secara aktif menanggapi
masalah air yang semakin penting. Isu-isu strategis terkait isu nasional
dalam industri air antara lain: ketahanan pangan, isu banjir, ketinggian air
laut (penjarahan), kekeringan, degradasi lingkungan sungai dan danau,
perubahan iklim, penurunan muka air tanah dan intrusi air laut, lahan
kritis. , Dan penggunaan energi terbarukan. Selain persoalan strategis,
terdapat pula persoalan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya
alam, antara lain partisipasi masyarakat, koordinasi perencanaan dan
pembangunan, sifat antardisiplin dan antardepartemen, peran otonomi
daerah, dan pengelolaan wilayah administrasi dan daerah tangkapan
(DAS).
C. Akreditasi

Acuan lembaga akreditasi/organisasi keprofesian internasional


adalah Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) /
American Academy of Water Resources Engineers (AAWRE). Acuan
lembaga akreditasi nasional adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN PT) dengan organisasi keprofesian nasional Himpunan Ahli
Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI). (Bandung)

2.2 Hal hal yang di pelajari dalam materi Teknik Sumber Daya Air

Sistem pengairan sangat penting untuk dikelola dengan


baik.Pengelolaan ini bukan cuma untuk pengairan lahan pertanian, tapi
juga drainasi di perkotaan. Sebuah kota yang memiliki sistem drainasi
yang buruk dapat menyebabkan masalah seperti banjir. Karena prodi ini
merupakan sebuah prodi multidisiplin, maka di sini kamu bakal dapat
banyak pengetahuan di bidang teknik.

Ada 3 Fenomena penting dalam pengelolaan SDA di Indonesia :

1. Permintaan terhadap air dari berbagai sektor kehidupan cenderung


meningkat

Akibat : Perkembangan permukiman di kota, industry, pertambangan


dan energy listrik Peningkatan permintaan ini telah menimbulkan
kelangkaan sehingga timbul kompetisi dan konflik dalam
pengalokasian baik di sektor pertanian maupun non pertanian

2. Penurunan Kondisi SDA

Peningkatan permintaan dan terjadinya kelangkaan air di ikuti pula


olehpenurunan kondisi SDA dalam bentuk kerusakan Daerah Tangkapan
dan Pencemaran Air, sehingga terjadi kekeringan di musim kemarau dan
kebanjiran di musim hujan.

3. Krisi pengelolaan

Krisis pengelolaan yang di tandai oleh ketidakmampuan kerangka


kebijakan, kerangka hokum, kerangka kelembagaan dan kapasitas SDM
dalam menyikapi fenomena pertama dan kedua di atas.

A. Prinsip Prinsip Pengelolaan Air secara Terpadu

Yang di kembangkan sebagai respon terhadap pola pengelolaan


Sumber Daya Air yang di terapkan cenderung Terpisah-pisah
(fragmented).Hal ini menimbulkan persoalan seperti banjir, interusi air
laut, pencemaran, dam sebagainya.

Keterpaduan ini mencakup : Keterpaduan pada sistem alam (Natural


System ) dan Keterpaduan pada sistem manusia ( Human system )

B. Elemen Penting dalam kerangka dan pendekatan IWRM adalah :

1. Lingkungan yang kemungkinan (enabling environment) dalam


bentuk kebijakan nasional, peraturan/UU, dan informasi tentang
stakeholders pengelolaan Sumber Daya Air
2. Peran Kelembagaan (institusional roles) pemerintah dan
stakeholders pada berbagai tingkatan
3. Instrumen2 pengelolaan (management instrument) untuk
pengaturan yang efektif.

C. Kecenderungan dan Isu IWRM di Indonesia karena :

1. Tanggung jawab pengelolaan dan SDA terbagi (fragmented) di


antara berbagai instansi pemerintah: Kemen Kimpraswil,
Pertanian, Kehutanan, ESDM yang masing masing memiliki
prioritas dalam pengelolaan SDA
2. Perlu adanya koordinasi yang baik antar instasi tersebut
3. Sebagian besar air (85%) di gunakan untuk irigasi dengan efisiensi
pengaliran rendah (40%).Secara ekonomi nilai air untuk
penggunaan ini rendah
4. Ketika permintaan dari sektor lain meningkat (untuk
minum,industru dsb) maka cenderung terjadi relokasi air dari
kegiatan pertanian ke non-pertanian.

2.3 Pengelolaan dan Aspek Pengelolaan Sumber Daya Air

A. Pengelolaan Sumber Daya Air :

a. Air sebagai bagian dari sumber alam yang merupakan bagian dari
ekosistem. Untuk itu pengelolaan sumberdaya air memerlukan
pendekatan yang integrative, komperehensif dan holistic yakni
hubungan timbal balik antara teknik, social dan ekonomi serta harus
berwawasan lingkungan agar terjaga kelestariannya. Pertemuan
internasional sejak Dublin dan Rio Janeiro tahun 1992 sampai World
Water Forum di Den Haag tahun 2000 dengan pendapatan yang sama.

b. Karena air menyangkut semua kehidupan maka air merupakan faktor


yang mempengaruhi jalannya pembangunan sebagai sector. Karena itu
pengelolaan sumberdaya air perlu didasarkan pada pendekatan
peranserta dari semua skateholders. Segala keputusan publik harus
memperhatikan kepentingan masyarakat dengan cara konsultasi publik,
sehingga kebijakan apapun diterapkan, akan dapat diterima oleh
masyarakat.

c. Secara alamiah air akan bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa
mengenal batas politik, social, ekonomi, bangsa, maupun batas wilayah
administrasi bahkan batas Negara. Karena itu air perlu di kelola dalam
satu kesatuan system berdasarkan pendekatan “one river, one plan and
one management sytem”.

d. Dalam sistem aliran air, maka apapun yang terjadi di bagian hulu akan
selalu berpengaruh terhadap bagian hilir dan tidak sebaliknya. Pengaruh
tersebut antara lain terjadinya banjir, tanah longsor dan perencanaan.

B. Aspek Pengelolaan Sumber Daya Air

a. Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air beranngkat hanya dari satu


sisi dan bagaimana memanfaatkan dan mendapat keuntungan dari
adanya air.

b. Aspek pemanfaatan langsung terlintas dalam pikiran manusia jika


berhubungan dengan air. Namun ketika terjadi ketidakseimbangan
antara kebutuhan dengan yang tersedia, manusia mulai sadar atas aspek
yang lain.

c. Aspek pelestarian bisa berkelanjutan maka air perlu dijaga


kelestariannya baik dari segi jumlah maupun mutunya.

d. Aspek pengendalian yaitu selain memberi manfaat, air juga memiliki


daya rusak fisik maupun kimiawi. Sungai menjadi tempat pembuangan
barang tak terpakai, baik berupa cair (limbah rumah tangga dan
industri), maupun benda padat berupa sampah dan terjadilah
pencemaran.

e. Dalam pengelolaan sumberdaya air, yang mana tidak dapat dipisahkan


satu sama lain, karena akan mengakibatkan ketidaklestarian
pemanfaatan air dan bahkan akan membawa dampak buruk. (Claudia,
2017)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertimbangan pengelolaan sumber daya air adalah koordinasi


antara perlindungan dan pemanfaatan, antara hulu dan hilir, antara
penggunaan air permukaan dan air tanah, serta perwujudan manfaat jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam hal ini, prioritas akan diberikan pada
pengembangan penyediaan air baku skala kecil, agar masyarakat kecil
dapat lebih menikmati. Prioritas utama adalah untuk memenuhi kebutuhan
dasar keluarga terutama di daerah rawan kekurangan air, daerah tertinggal
dan daerah strategis.

Pengendalian daya rusak air terutama melalui perlindungan


tanaman dan pengelolaan DAS untuk mengurangi bencana banjir. Upaya
peningkatan partisipasi masyarakat dan kemitraan antar pemangku
kepentingan akan terus diupayakan, tidak hanya untuk kejadian banjir,
tetapi juga pada tahap pencegahan dan pemulihan pascabencana. Prioritas
harus diberikan pada pengelolaan banjir dan penanggulangan bencana
kekeringan.

3.2 Saran

Insinyur yang merancang fasilitas proyek sumber daya air harus


mahir dalam teknik sipil. Karena keahliannya sangat berpengaruh dalam
membangun sumber daya air. Bentuk dan ukuran bangunan biasanya
bergantung pada gaya hidrolik yang akan ditanggung, sehingga harus
ditentukan dengan menerapkan prinsip mekanika fluida.
DAFTAR PUSAKA

Bandung, F. T. (n.d.). Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air.
Retrieved November 19, 2020, from ftsl.itb.ac.id: https://ftsl.itb.ac.id/program-
studi/sarjana-teknik-dan-pengelolaan-sumber-daya-air/

Claudia, N. (2017, desember 20). PENTINGNYA PEMANFAATAN AIR DENGAN BAIK.


Retrieved november 19, 2020, from medium.com:
https://medium.com/@nestia.claudia27/pentingnya-pemanfaatan-air-dengan-
baik-6b0c40f8a710

Teknik Sumberdaya Air (Teknik Pengairan). (n.d.). Retrieved November 19, 2020, from
rencanamu.id: https://rencanamu.id/cari-jurusan/teknik/teknik-sumberdaya-air-
teknik-pengairan-#:~:text=Apa%20itu%20Teknik%20Sumberdaya%20Air,yang
%20berkaitan%20dengan%20sumberdaya%20air.
Materi 4

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL

“TEKNIK GEOMATIKA”

DOSEN PEMBIMBING
DR. SITI NURJANAH AHMAD, ST.,MT.

DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN MA’ARIFAT
E1A1 20 002

TEKNIK SIPIL SUMUM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan restunya, segala kekayaan Taufik
dan Shinaya, sehingga saya bisa melengkapi penyusunan artikel ini dalam bentuk
dan isi yang sangat sederhana. Semoga artikel ini dapat memberikan referensi,
bimbingan dan bimbingan bagi pembaca di bidang manajemen pendidikan di
industri pengajaran.

Semoga artikel ini dapat membantu pembaca menambah pengetahuan dan


pengalamannya sehingga saya bisa memperbaiki bentuk dan isi artikel ini untuk
masa depan yang lebih baik.

Saya akui bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena pengalaman saya
sangat sedikit. Oleh karena itu, semoga pembaca dapat memberikan saran yang
membangun untuk perbaikan artikel ini.

Kendari, 19 November 2020

Awaluddin Ma’arifat
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia nyata terdiri atas objek-objek yang terkait dengan bumi.


Untuk dapat memelajari fenomena yang ada, termasuk jenis, volume,
distribusi, dan perubahan objek-objek tersebut maka diperlukan referensi
kebumian (geo-referenced). Itulah gambaran singkat kenapa kita mengenal
ilmu geodesi. Geodesi merupakan salah satu ilmu yang cukup tua.

Pada awalnya, geodesi lebih menekankan pada studi tentang


bentuk dan ukuran bumi. Tetapi, pengertian tersebut pada saat ini telah
dikembangkan menjadi (Associate Committee on Geodesy and
Geophysics. 1973) disiplin ilmu yang berhubungan dengan pengukuran
dan representasi dari bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk
medan gravitasinya, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan
waktu.

Sedangkan Geomatika(geomatics) merupakan disiplin yang terkait


dengan proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, analisis,
penyajian, aplikasi, dan distribusi data serta informasi kebumian (geo-
information) secara terintegrasi, yang hasil umumnya disebut data spasial.
Geomatika ada sebagai jawaban dari perkembangan bidang geodesi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Geodesi dan Geomatika ?


2. Apa saja bidang keahlian ilmu dan rekayasa geopasial yang di
selenggarakan di program studi sarjana teknik geodesi dan
geomatika ?
3. Apa peran Geodesi dan Geofisika dalam bidang Teknik
Sipil,Pertanahan, militer, perencanaan kota dan kebumian ?

1.3 Tujuan

1. Dapat memahami maksud dari Geodesi dan Geomatika


2. Dapat mengetahui bidang keahlian ilmu dan rekayasa geopasial
yang di selenggarakan di program studi sarjana teknik geodesi dan
geomatika
3. Dapat mengetahui Peran Geodesi dan Geomatika dalam bidang
teknik sipil, Pertanahan, Militer, Perencanaan Kota dan Kebumian.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geodesi dan Geomatika

A. GEODESI

Geodesi adalah disiplin ilmu yang mempelajari pengukuran dan


representasi bumi dan benda langit lainnya (termasuk medan gravitasinya
masing-masing) dalam ruang tiga dimensi yang berubah seiring waktu.
Sejak zaman kuno, geodesi telah digunakan oleh manusia untuk keperluan
navigasi. Sejak banjir Sungai Nil di Kekaisaran Mesir kuno (2000 SM),
kegiatan survei dan pemetaan bumi telah dianggap sebagai bidang geodesi.
Perkembangan geodesi menjadi lebih penting ketika orang mempelajari
bentuk dan ukuran bumi oleh ayah Yunani Elastottnis. Saat ini seiring
dengan perkembangan teknologi informasi maka ruang lingkup ilmu
geodesi semakin meluas.

Pada masa sekarang ini, bidang – bidang dari cabang ilmu geodesi
yang dapat dipelajari oleh mahasiswa dapat dibagikan menjadi bidang
survei dan pemetaan secara terestris, survei dan pemetaan secara
hidrografis, bidang geoinformatika atau sistem informasi geografi, bidang
administrasi pertanahan dan property, bidang manajemen wilayah
perbatasan dan juga bidang fotogrametri dan penginderaan jauh. Oleh
karena itu, Geodesi menjadi identik dengan kegiatan pengukuran dan
proses pembuatan peta sehingga mahasiswa dituntut bisa memahamai dan
menguasi metode mulai dari akuisisi data, pengolahan, penyajian, analisis
hingga proses pengambilan keputusan untuk diaplikasikan dalam
pekerjaan sehari – hari. Untuk menunjang semua kurikulum tersebut,
seorang mahasiswa geodesi harus memiliki kemampuan antara lain
menyukai perhitungan dan analisa, menyenangi pemrosesan data
menggunakan perangkat lunak dalam komputer, dan menyukai pekerjaan
di lapangan.
Mengingat cakupan ilmu geodesi dan pengaplikasiannya yang
semakin meluas pada banyak bidang pekerjaan menyebabkan kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang survey dan pemetaan khususnya
lulusan mahasiswa Geodesi untuk berbagai instansi pemerintah maupun
swasta menjadi sangat besar. Lulusan Teknik Geodesi merupakan seorang
pionir dalam survey investigasi suatu proyek/pekerjaan sipil baik skala
besar maupun kecil, misalnya pembukaan penambangan migas di
darat/hutan atau di lautan samudera, infrastruktur jalan, irigasi, gedung-
gedung, jaringan rel KA, bandara dan lain-lain. Umumnya setiap
pekerjaan sipil sederhana (skala besar/kecil) menyangkut dengan
permukaan bumi baik kedalamannya (galian) maupun ketinggiannya
(timbunan) melibatkan bidang ini atau tim surveyor geodesi. (Jr, 2020)

B. GEOMATIKA

Geomatika adalah sebuah istilah ilmiah modern yang berarti


pendekatan yang terpadu dalam mengukur, menganalisis, dan mengelola
deskripsi dan lokasi data-data kebumian, yang sering disebut sebagai data
spasial. Data-data ini berasal dari berbagai sumber, antara lain satelit-
satelit yang mengorbit bumi, sensor-sensor laut dan udara, dan peralatan
ukur di daratan. Data tersebut diolah dengan teknologi informasi mutakhir
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

Istilah geomatika (geomatics) dimunculkan tahun 1969 oleh


B.Dubuisson yang pertama kali digunakan di negara Kanada. Secara
umum geomatika diartikan sebagai "Hunter and Gatherer" atau
"mengumpulkan dan menggabungkan" termasuk alat dan teknik yang
digunakan dalam pengukuran tanah (land surveying), pengunderaan jauh
GIS, GPS, dan hal lain yang terkait dengan pemetaan permukaan bumi.
Geomatika mempunyai aplikasi dalam semua disiplin yang
berhubungan dengan data spasial, misalnya studi lingkungan, perencanaan
wilayah dan kota, kerekayasaan, navigasi, geologi & geofisika, dan
pengelolaan pertanahan. Oleh karena itu geomatika sangat fundamental
terhadap semua disiplin ilmu kebumian yang menggunakan data spasial,
seperti ilmu ukur tanah, penginderaan jauh (foto udara atau dengan
gelombang elektromagnetik), kartografi, sistem informasi geografik (SIG),
dan global positioning system (GPS). (Wikipedia bahasa Indonesia, 2020)

2.2 Bidang Keahlian Ilmu dan Rekayasa Geopasial yang di


Selenggarakan di Pprogram Studi Sarjana Teknik Geodesi dan
Geomatika

Bidang keahlian ilmu dan rekayasa geospasial yang


diselenggarakan di Program Studi Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika
meliputi:

 Geodesi, mengembangkan ilmu dan teknologi yang berkaitan


dengan pemodelan geospasial gaya berat, pergerakan lempeng,
pergerakan horizontal dan vertikal muka tanah, serta berbagai
fenomena kebencanaan
 Surveying, mengembangkan ilmu dan teknologi yang berkaitan
dengan penentuan posisi, bentuk, dan ukuran objek serta fenomena
 Kadaster, mengembangkan ilmu dan teknologi yang berkaitan
dengan hubungan antara manusia dengan ruang darat, laut, dan
udara, serta pengaturan pemanfaatan, penguasaan, penilaian, dan
perpajakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
 Penginderaan jauh, mengembangkan ilmu dan teknologi yang
berkaitan dengan pengumpulan informasi geospasial tanpa
melakukan kontak langsung dengan objek dan/atau fenomena dari
jarak jauh, terutama menggunakan pesawat atau satelit
 Sains informasi geografis, mengembangkan ilmu dan teknologi
yang berkaitan dengan pemodelan objek dan fenomena serta
hubungan geospasial antar objek dan/atau fenomena tersebut dalam
rangka pengambilan keputusan
 Sains dan sistem kerekayasaan wilayah pesisir dan laut,
mengembangkan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan
rekayasa hidrografi, batas laut, dan sistem pendukung pengambilan
keputusan wilayah pesisir berbasiskan informasi geospasial
(Geomatika)

2.3 Peran Geodesi dan Geomatika dalam Bidang Teknik Sipil,


Pertanahan, Militer, Perencanaan Kota dan Kebumian

A. PERAN GEODESI DALAM TEKNIK SIPIL

a. Tahap desain

Informasi spasial bisa menggambarkan bagaimana kondisi keadaan


lapangan yang akan di bangun sebuah proyek. Misal, banyak sedikitnya
pemukiman di dekat lokasi proyek tersebut. Dengan diketahui data
informasi spasial itu bisa diketahui keuntungan dan kerugian terhadap
lingkungan sekitarnya apabila proyek tetap berjalan di lokasi tersebut.

Selain itu pada tahap desain jalan. misalnya, seorang GG dapat


merencanakan anggaran pembuatan jalan tersebut. Karena dengan peta
bisa diketahui panjang dan lebar suatu jalan yang akan di bangun , berapa
volume galian dan timbunan .Sehingga seorang GG dapat mengetahui
berapa biaya yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.

b. Tahap monitoring

Setelah sebuah proyek tersebut terbangun, untuk keberlanjutan dan


keamanan proyek itu harus dilakukan monitoring supaya dapat mengetahui
hal apa yang terjadi. Misal monitoring terhadap sebuah jembatan,
monitoring ini dilakukan agar bisa mengetahui gerakan dan simpangan
jembatan tersebut. Hal ini bisa dilakukan seorang GG dengan
menggunakan GPS. Dengan GPS dapat diketahui gerakan – gerakan
perubahan tiap waktunya.

B. PERAN GEODESI DALAM KEBUMIAN (GEOLOGI DAN


GEOFISIKA)

a. Mitigasi bencana

Indonesia merupakan Negara kepulauan, kepulauan Indonesia


merupakan pertemuan dari empat lempeng .Akibatnya di Indonesia
banyak terdapat gunung berapi dan kawasan rawan terhadap bencana alam
seperti gempa bumi. Selain itu Indonesia juga rentan terhadap banjir,
karena di Indonesia curah hujan relative tinggi namun penyerapan air
tanah semakin menurun. Sehingga bisa disimpulkan Indonesia adalah
Negara yang kerap sering terjadi bencana. Oleh karena itu mitigasi
bencana harus sangat diperhatikan untuk melindungi masyarakat.

Mitigasi Bencana adalah proses pencegahan bencana atau


pengurangan dampak bahaya dalam rangka meminimalkan jatuhnya
korban jiwa, kerugian harta benda, rusaknya lingkungan maupun
terganggunya roda perekonomian masyarakat.

Peran kita yang mempelajari ilmu geodesi dan geomatika dalam


mitigasi bencana adalah sebagai berikut :

1. Dalam tahapan identifikasi bencana, bidang GG dapat berperan dalam


pengamatan gejala – gejala awal bahaya. Pangamatan ini dapat berupa
pengukuran, pemetaan dan pemantauan di kawasan bencana tersebut
dengan menggunakan metode ekstra teristris ( GPS atau satellite),
Photogrammetry, Hidragrafi,Remote sensingdan GIS. Dari hasil
pengamatan menggunakan berbagai metode tersebut, maka karakteristik
dari potensi bahaya , karakteristik dari bencana serta dampaknya
seandainya terjadi akan dapat diperkirakan , dipelajari, dan di analisa.
Seperti halnya kecepatan pergerakan kerak bumi setiap tahunnya, arah
pergerakannya, dan bisa dibuat pemodelan pergeseran kerak bumi akan
bias diketahui. Berikut akan dijelaskan secara garis besar Penentuan
Posisi Pergeseran Kerak Bumi dengan GPS.

2. Tahapan pereduksian bencana. Dengan hasil pengamatan sensor GG


yang bersifat kontinyu dan near realtime dan diintregasikan dengan
pengamatan sensor lainnya , bisa membangun suatu system peringatan
dini bencana dan merupaka bekal untuk pembuatan peta resiko bencana.
Karena dengan adanya peta resiko bencana kita dapat mengetahui
daerah yang rawan bencana, dengan itu bisa meminimalisir korban
nyawa ataupun harta benda.

3. Selanjutnya pada tahapan evakuasi korban, dengan membaca informasi


goespasial yang ada, GG dapat mengetahui letak posisi korban yang
akan di evakuasi dan pembuatan jalur evakuasi.

b. Pertambangan

Tidak asing memang seorang ahli GG bisa bekerja di


pertambangan. Pada pertambangan ini biasanya seorang GG mendapat
tugas penyajian peta topografi tiap harinya dengan hanya modal total
station dan software pendukung. Dengan adanya peta topografi tersebut
bisa dilakukan perhitungan sisa cadangan, kemana arah jalan, berapa
jumlah bench yang di perlukan, sudut kemiringan design tambang agar
tidak terjadi longsoran, berapa kapasitas tanah penutup (overburden &
interburden) , dan malah banyak pula yang merangkap ke mine plan

Selain itu surveyor tambang biasanya menggunakan data citra


satelit untuk pengolahannya. Disamping itu kebutuhan akan surveyor yang
menguasai basic hidrografi sangatlat penting, untuk mengukur luas dan
kedalaman air pada tambang yang jelas tidak bisa di ukur oleh total
stasion. Tentunya GPS tidak akan pernah terlepas dari surveyor tambang
untuk pembuatan titik ikat yang berjarak jauh.

c. Perminyakan

Seiring dengan berjalannya waktu minyak bumi di seluruh dunia


akan habis dalam 40 tahun ke depan, oleh karena itu perlu pencarian lokasi
– lokasi cadangan minyak bumi yang baru. Maka dari itu perlu dilakukan
survey seismic. Survei seismik adalah sebuah pekerjaan yang dapat
menggambarkan penampang lapisan bawah tanah bumi untuk mengetahui
apakah ada potensi minyak bumi di dalam nya.

Dalam tahap proses pengambilan data di lapangan, sampai dengan


kontrol kualitasnya. Yang terlibat adalah para ahli geodesi dan geofisika.

Nantinya dalam dunia seismic dikenal istilah SP ( shot point) yaitu


dimana nantinya akan ditempatkan dinamit, dan TR (trace) yaitu titik yang
akan ditempatkan geophone ( alat perekam getaran). SP dan TR
direncanakan oleh ahli geologi. Setelah peta SR dan TR telah dibuat,
kemudian peta dasar dan koordinat teoritis itu diserahkan kepada ahli
geodesi. Jadi ada 2 data yang kita dapatkan yaitu Peta dasar rencana dan
koordinat teoritik titik SP dan TR.

Lantas ahli geodesi juga bertugas untuk memindahkan koordinat


teoritis menjadi koordinat lapangan. Untuk melakukan itu ahli geodesi
banyak seklai melakukan survey diantaranya, survey GPS, Survei
topografi, proyeksi peta, hitung perataan sampai dengan SIGnya, dan juga
dari semua survei harus masuk dalam Quality kontrol(toleransi) yang
dipersyaratkan.

C. PERAN GEODESI DALAM MILITER


GPS sudah banyak diaplikasikan terutama yang terkait dengan
berbagai aplikasi yang menuntut informasi posisi maupun perubahan
posisi dalam orde keteltian meter hingga milimeter.

sistem ini didesain untuk memberikan informasi posisi dan


kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu secara kontinyu
diseluruh dunia tanpa tegantung waktu dan cuaca kepada banyak orang
secara simultan.

System navigasi GPS biasanya dipergunakan oleh berbagai macam


moda transportasi di bumi. Kendaraan pribadi, pesawat terbang, kapal laut,
kereta api bahkan peralatan perang modern pun menggunakan sistem
navigasi. Sistem navigasi ini beperan dalam memandu objek yang sedang
dalam perjalanan agar tidak tersesat, digunakan untuk menentukan posisi
tim dalam militer. Dan bahkan informasi posisi dalam pernavigasian
sangat berharga untuk melakukan SAR secara cepat ketika terjadi
kehilangan kontak atau kecelakaan pada objek tersebut.

Pencitraan satelit merupakan produk modern dalam keilmuan


Geodesi. Penggunaan citra satelit diantaranya untuk keperluan militer
(mata-mata), identifikasi luas hutan, lahan komersial, pertanian,
perkebunan, dan perikanan, pengawasan kebakaran hutan, rekonstruksi
bencana alam (tsunami, longsor) dll.

D. PERAN GEODESI DALAM PERENCANAAN KOTA

Penataan ruang atat perencanaan kota merupakan bentuk rencana


pengembangan wilayah, dalam upaya mengatur ruang – ruang secara lebih
bernilai ekonomis di daerahnya.

Dalam konteks ini peran geodesi dapat tertuang jelas di dalam


penerapan SIG. Salah satu cara untuk mewujudkan pengembangan
wilayah tersebut adalah dengan penggunaan SIG atau GIS sebagai analisis
keruangan maupun waktu. Karena pada dasarnya sebuah perencanaan akan
terkait dengan dimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu peran ilmu
geodesi dalam merencanakan , memanfaatkan, dan mengolah data – data
yang berkaitan dengan kemajuan perkembangan hidup sangat diperlukan.

E. Peran geodesi dalam pertanahan

Dalam ilmu geodesi, terdapat salah satu aspek pertanahan yang


biasa dikenal dengan istilah kadastral. Aspek ini mengkaji khusus riset
mengenai pertanahan serta rekayasa dalam penyediaan informasi spasial
berupa peta, untuk keperluan penentuan atas hak – hak tanah serta
menejemen informasi pajak bumi dan bangunan. Melalui informasi
geospasial kita dapat mengetahui data penguasaan dam pemilikan tanah di
seluruh Indonesia, dapat mengetahui data penggunaan dan pemanfaatan
tanah di seluruh Indonesia, memperoleh korelasi hubungan lokasi seluruh
bidang tanah, dapat mengurangi sengketa dan konflik pertanahan dalam
hal pengembalian batas, dan berperan sebagai data pendukung dalam
penetapan lahan terlantar.

Data informasi spasial berasal dari pengukuran dan pemetaan


terhadap bidang tanah yang bersangkutan, seringkali menggunakan
metoge penginderaan jauh dan pemetaan digital. Agar system informasi
tersebut efektif dan efisien maka lokasi haruslah tereferensi secara
seragam atau memiliki koordinat dengan system referensi tertentu. Dalam
hal ini, peran geodesi memberikan penjelasan menyeloruh mengenai
kordinat dan referensi koordinat. (LESTE, 2015)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peranan geodesi dan geomatika cukup besar dalam mendukung


keberlangsungan pekerjaan- pekerjaan dibidang lain , misal: pekerjaan di
bidang teknik sipil, pertanahan, pertambangan, perencanaan kota, maupun
militer. Dengan menggunakan berbagai metode tradisional ataupun
modern seperti: pemetaan, citra satelit, dan GIS. Suatu informasi spasial
dari geodesi geomatika sangat menopang pekerjaan dibidang lain.

3.2 Saran

Saran dari makalah ini adalah agar dapat memberikan masukan dan
kritik untuk perbaikan demi mencapai kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat.
DAFTAR PUSAKA

Geomatika, S. T. (n.d.). TEKNIK GEODESI & GEOMATIKA. Retrieved November 19, 2020,
from fitb.itb.ac.id: https://fitb.itb.ac.id/teknik-geodesi-geomatika/

Jr, A. (2020, January 7). Apa itu Geodesi? Retrieved November 19, 2020, from
geodesi.ugm.ac.id: https://geodesi.ugm.ac.id/en/apa-itu-geodesi/

LESTE, M. S. (2015, Oktober 7). bab-ipendahuluana-latar-belakangdunia-nyata-terdiri-


atas-objek-objek-yang-terkai. Retrieved November 19, 2020, from id-
id.facebook.com: https://id-id.facebook.com/156300234470131/posts/bab-
ipendahuluana-latar-belakangdunia-nyata-terdiri-atas-objek-objek-yang-terkai/
707340052699477/

Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (2020, Oktober 25). Geomatika. Retrieved November


19, 2020, from id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Geomatika
Materi 5

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL

“TEKNIK PANTAI”

DOSEN PEMBIMBING
DR. SITI NURJANAH AHMAD, ST.,MT.

DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN MA’ARIFAT
E1A1 20 002

TEKNIK SIPIL SUMUM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan restunya, segala kekayaan Taufik
dan Shinaya, sehingga saya bisa melengkapi penyusunan artikel ini dalam bentuk
dan isi yang sangat sederhana. Semoga artikel ini dapat memberikan referensi,
bimbingan dan bimbingan bagi pembaca di bidang manajemen pendidikan di
industri pengajaran.

Semoga artikel ini dapat membantu pembaca menambah pengetahuan dan


pengalamannya sehingga saya bisa memperbaiki bentuk dan isi artikel ini untuk
masa depan yang lebih baik.

Saya akui bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena pengalaman saya
sangat sedikit. Oleh karena itu, semoga pembaca dapat memberikan saran yang
membangun untuk perbaikan artikel ini.

Kendari, 19 November 2020

Awaluddin Ma’arifat
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah pesisir pantai merupakan daerah peralihan laut dan


daratan. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan
tekanan dari berbagai aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun
di laut. Fenomena-fenomena yang terjadi di daratan seperti erosi banjir
dan aktivitas yang dilakukan seperti pembangunan pemukiman,
pembabatan hutan untuk persawahan, pembangunan tambak dan
sebagainya pada akhirnya memberi dampak pada ekosistem pantai.

Demikian pula fenomena fenomena di lautan seperti pasang surut


air laut, gelombang badai dan sebagainya. Hastuti, 2012. Selain dampak
pada ekosistem ada pula perubahan konfigurasi pantai. Supriyanto 2003
menyatakan bahwa perubahan konfigurasi pantai di wilayah pesisir dapat
disebabkan oleh kegiatan atau proses proses alami dan non alami kegiatan
manusia baik yang berasal dari darat maupun dari laut. Proses proses
hidrooseanografi dari laut yang dapat memberikan pengaruh antara lain,
hempasan gelombang, perubahan pola arus, serta fenomena pasang surut
yang kadang kadang diperkuat oleh pengaruh perubahan iklim. Fenomena
alami dari darat yang ikut memberikan pengaruh terjadinya perubahan
garis pantai, antara lain erosi dan sedimentasi akibat arus pasang akibat
banjir serta perubahan arus aliran sungai.

Erosi Pantai yang disebut juga abrasi akhir-akhir ini cenderung


meningkat di berbagai daerah. Abrasi merupakan pengikisan atau
pengurangan daratan pantai akibat aktivitas gelombang, arus dan pasang
surut. Dalam kaitan ini pemadatan daratan mengakibatkan permukaan
tanah turun dan tergenang air laut sehingga garis pantai berubah Nur,2004.
Pantai dikatakan mengalami abrasi bila angkutan sedimen yang terjadi ke
suatu titik lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah sedimen yang
terangkut ke luar dari titik tersebut Suwedi, 2006 Di pantai utara Jawa
Tengah, luasan abrasi sudah mencapai 5.500 hektar yang tersebar di 10
kabupatenkota. Salah satu daerah yang mengalami abrasi cukup parah
adalah pantai di Kecamatan Sayung, kab. Demak. Di daerah tersebut
permasalahan yang terjadi cukup berat khususnya menyangkut penurunan
fungsi lahan dikarenakan abrasi pantai, dan penggenangan air laut di
kawasan tambak seluas 582,8 ha yang selama lima tahun ini tergenang dan
kemudian hilang. Bappeda Demak, 2000 Ini berarti Kabupaten Demak
adalah salah satu wilayah kabupaten pesisir di jawa tengah yang terkena
dampak 1 abrasi cukup parah. Kecamatan Sayung mengalami dampak
abrasi yang mengakibatkan banyak permasalahan seperti hilangnya lahan
pemukiman, lahan pertambakan dan mata pencaharian yang berdampak
langsung pada penurunan kualitas hidup masyarakat .

Masyarakat yang hidup di wilayah pesisir seperti nelayan, petani


dan petambak kehidupannya tergantung pada sumberdaya alam. Kondisi
lingkungan dan sumberdaya alam pesisir yang rentan tersebut berdampak
pada aspek sosial ekonomi dan sosial budaya penduduk. Kegiatan kegiatan
tersebut misalnya industri berpotensi menimbulkan pencemaran, abrasi
dan akresi, reklamasi perubahan pola arus yang menyebabkan terjadinya
abrasi dan akresi, perumahan limbah padat pertanian sedimentasi,
pencemaran kegiatan transportasi laut dan pelabuhan pencemaran.

Berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan ini mengancam


kelestarian usaha dan atau mata pencaharian penduduk. Hadi, 2005
Indonesia merupakan negara kepulauan yang bercirikan benua maritim
dengan 176 kabupaten dan 30 kota dari sekitar 368 kabupaten dan kota,
yang mempunyai wilayah pesisir dan laut Sulasdi, 2001; 44. Kondisi ini
dapat digunakan sebagai dasar kuat untuk mengatakan bahwa Indonesia
sesungguhnya merupakan negara maritim. Kebanyakan masyarakat yang
tinggal ditepi pantai, pantai merupakan tempat sumber perekonomian
mereka. Namun, dalam hal tertentu, terdapat gejala alam yang disebabkan
oleh perluasan daerah pemukiman yang membabibuta, yaitu terjadinya
erosi pantai abrasi. Dari sudut pandang keseimbangan interaksi antara
kekuatan-kekuatan asal darat dan kekuatan- kekuatan asal laut, erosi pantai
abrasi terjadi karena kekuatan-kekuatan asal laut lebih kuat daripada
kekuatan-kekuatan asal darat. Erosi pantai abrasi dapat diprediksi
kejadiannya berdasarkan pada pola arah angin dan kecepatan angin yang
terdapat disuatu kawasan, orientasi garis pantai, konfigurasi garis pantai,
dan material penyusun pantai. Erosi pantai abrasi saat ini sudah sering
terjadi terutama didaerah pantai yang tidak terlindungai baik oleh vegetasi
maupun pola hidup masyarakat yang tinggal di sekitar pantai. Salah satu
upaya yang bisa kita lakukan sebagai pengurangan terjadinya erosi pantai
yaitu dengan melestarikan hutan bakau. Karena tanaman bakau memiliki
akar yang kuat utuk menahan material-material pantai sehingga
mengurangi terjadinya erosi di pantai abrasi. Pada makalah ini akan
membahas sedikitnya tentang erosi yang terjadi di pantai serta hal hal yang
dapat dilakukan dalam upaya pencegahan erosi pantai.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Teknik Pantai ?


2. Apa saja Jenis jenis Bangunan Pantai ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami tentang Teknik Pantai


2. Untuk mengetahui jenis jenis bangunan pantai
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Pantai

Teknik Pantai merupakan cabang dari Teknik Sipil yang bersandar


pada ilmu teknik kelautan (oceanography), meteorology, mekanika fluida,
elektronika, mekanika struktur, geologi dan morfologi, matematika dan
statistic, computer, mekanika tanah dan mekanika bahan.

Teknik pantai ini mempunyai aplikasi di daerah pantai, seperti


contoh penanggulangan masalah erosi pantai dengan membuat bangunan-
bangunan disekitar pantai, penanggulangan endapan di muara sungai dan
alur pelayaran serta kolam pelabuhan, pembangunan pelabuhan, dan lain
sebagainya.

Bidang studi teknik pantai meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :

1. Perencanaan berbagai bangunan pantai seperti pemecah


gelombang, Jetti, Groin, Dinding pantai, Revetment, dan lain
sebagainya.
2. Pengendalian masalah erosi pantai dengan pembuatan bangunan
disekitar pantai dan melakukan penambahan sedimen di pantai.
3. Stabilisasi muara sungai dengan melakukan pengerukan dan
pembuatan bangunan.
4. Peramalan arus dan elevasi muka air di estuary dan muara sungai
serta pengaruhnya pada kualitas air, gerak sedimen, pelayaran, dan
lain sebagainya. Biasanya ini dipelajari di mata kuliah
perencanaan pelabuhan
5. Perencanaan pelabuahan dan bangunan-bangunan pelengkapnya
seperti pemecah gelombang, dermaga, dolphin, system
penambatan, dan lain sebagainya.
6. Studi penyebaran panas dari suatu pabrik, misalnya buang air
panas dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) atau
penyebaran polutan/limbah dari suatu pabrik.
7. Reklamasi daerah pantai untuk daerah industry atau pemukiman
yang ada disekitar pantai.
8. Pengerukan perairan pelabuhan dan pembuatan material
pengerukan.

Penyelesaian dari masalah-masalah teknik pantai tersebut


memerlukan pengertian dari phenomena kelautan dan daerah pantai. Studi
yang mengenai masalah-masalah teknik pantai ini dapat dilakukan dalam 3
macam kelompok yaitu :

1. Studi teoritis dan matematis,


2. Studi di laboratorium, dan
3. Studi lapangan.

Dari Ketiga jenis studi yang ada diatas tersebut akan saling
mendukung dan berkaitan antara satu sama lainnya. (Iampsh, 2013)

2.2 Jenis Jenis Bangunan Pantai


Bangunan Pantai adalah segala jenis infrastruktur yang dibangun di
garis pantai dan dapat berfungsi sebagai pelindung pantai dan darat atau
pelabuhan.

JENIS JENIS BANGUNAN PANTAI :

1. SEA DIKES

Sea Dikes salah satu struktur pantai yang memiliki fungsi utama
untuk melindungi daerah dataran rendah terhadap banjir akibat air laut
yang masuk. Sea dikes dibangun dari material halus seperti pasir dan tanah
liat dan dibentuk seperti gundukan dengan kemiringan yang landai agar
mengurangi efek erosi dari gelombang yang datang. Permukaan tanggul
biasanya berupa rumput, aspal, bebatuan ataupun beton bertulang.

2. SEAWALLS DAN REVETMENTS

SEAWALLS merupakan struktur pantai yang memiliki fungsi


utama untuk mencegah atau mengurangi limpasan air laut dan banjir
terhadap tanah dan struktur yang berada di belakang daerah pantai akibat
badai dan gelombang.

SEAWALLS DIBANGUN SEJAJAR dengan garis pantai sebagai


penguat bagian dari profil pantai.
Seawalls biasanya juga sering digunakan untuk melindungi
promenade, jalan, dan rumah-rumah, biasanya struktur ini dipasang
menghadap ke laut dari tepi puncak profil alami pantai.

Seawall dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu,


pasangan batu atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi
gelombang, tetapi gelombang yang memukul permukaan seawall akan
dipantulkan kembali dan menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya.

REVETMENTS adalah struktur onshore dengan fungsi utama


melindungi garis pantai dari erosi.

STRUKTUR REVETMENT terbuat dari batu, beton, atau aspal


untuk armornya, bentuknya melandai mengikuti profil alami dari garis
pantai.

Dalam Corps of Engineers, perbedaan fungsional dibuat antara


seawalls dan revetments untuk tujuan proyek, namun dalam literatur teknis
seringkali tidak ada perbedaan antara seawalls dan revetments.

3. BULKHEAD

Struktur pantai-paralel vertikal yang dirancang untuk mencegah


limpasan, banjir, atau erosi tanah. Bulkheads biasanya ditempatkan di
sepanjang daerah yang mudah terkikis atau lereng curam dan dibangun
darikayu,baja,ataulembaranvinyl.

Bulkheads idealnya diletakkan di tempat-tempat dengan lebar


basin terbatas, kanal sempit, cekungan buatan, dan sepanjang tebing curam
tinggi.

Bulkheads dapat tahan lama, merupakan struktur tahan lama yang


dapat dirancang untuk menahan berbagai kekuatan gelombang.

4. GROINS
Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok
relatif tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya
kayu, baja, beton (pipa beton), dan batu. Pemasangan groins
menginterupsi aliran arus pantai sehingga pasir terperangkap pada
“upcurrent side,” sedangkan pada “downcurrent side” terjadi erosi, karena
pergerakan arus pantai yang berlanjut.

Penggunaan Groin dengan menggunakan satu buah groin tidaklah


efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu
seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan
jarak tertentu. Hal ini dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak
terlalu signifikan

5. JETTY

Jetty merupakan struktur sempit yang melindungi garis pantai dari


arus dan pasang surut.

Jetty biasanya terbuat dari kayu, tanah, batu, atau beton. Mereka
membentang dari pantai ke tengah perairan. Arus dan pasang surut dari
lautan secara bertahap membasuh pantai atau fitur lain di sepanjang garis
pantai dan disebut erosi.

Arus sungai yang kuat atau gelombang dari danau juga dapat
mengikis garis pantai. Jetty melindungi garis pantai dari badan air dengan
bertindak sebagai penghalang terhadap erosi dari arus, pasang surut, dan
gelombang.

Jetty juga dapat digunakan untuk menghubungkan tanah dengan air


dalam lebih jauh dari pantai untuk keperluan kapal docking muat kargo.

6. BREAKWATER

Breakwater dibangun untuk mengurangi aksi gelombang yang


diperkirakan dapat mengganggu sebuah struktur. Aksi gelombang
berkurang melalui kombinasi refleksi dan disipasi energi gelombang yang
masuk. Jika digunakan untuk pelabuhan, pemecah gelombang yang
dibangun dimaksudkan untuk menciptakan perairan cukup tenang agar
operasi bongkar muat pada kapal menjadi mudah dan aman, dan juga
sebagai perlindungan fasilitas pelabuhan.

Breakwater juga dibangun untuk memperbaiki kondisi manuver di


pintu masuk pelabuhan dan untuk membantu mengatur sedimentasi
dengan mengarahkan arus dan dengan menciptakan daerah dengan tingkat
yang berbeda dari gangguan gelombang.

7. ARTIFICIAL HEADLAND

Artificial Headland (Tanjung buatan) adalah struktur batuan yang


dibangun di sepanjang ujung pantai mengikis bukit-bukit untuk
melindungi titik/lokasi strategis. Tujuan menggunakan tanjung buatan
adalah untuk membentuk profil pantai yang stabil di sekitar belakang
Tanjung, salah satunya pemulihan bagian pantai yang mengalami erosi,
akibat pasir yang terkikis. Biasanya berbentuk struktur seperti trapesium,
dengan batu pada bagian luar untuk memberikan perlindungan dari
gelombang badai. Biasanya dibagian atas dari struktur dijadikan akses
pejalan kaki, dan tidak jarang digunakan sebagai tempat memancing.
(Waluyo, 2019)

8.BEACH NOURISHMENT

Nourishment pantai (juga disebut sebagai beach renourishment ,


beach replenishment , atau sand replenishment ) menggambarkan proses di
mana sedimen , biasanya pasir , hilang melalui aliran sejajar pantai atau
erosi diganti dari sumber lain. Pantai yang lebih luas dapat mengurangi
kerusakan akibat badai pada struktur pantai dengan membuang energi ke
seluruh zona selancar , melindungi struktur dan infrastruktur dataran tinggi
dari gelombang badai , tsunami , dan gelombang pasang yang luar biasa.
Pemeliharaan pantai biasanya merupakan bagian dari pengelolaan zona
pesisir Terpadu yang lebih besar yang ditujukan untuk pertahanan pesisir .
Pengisian biasanya merupakan proses yang berulang karena tidak
menghilangkan kekuatan fisik yang menyebabkan erosi tetapi hanya
mengurangi efeknya. (WIKIPEDIA)

9.TERUMBU BUATAN

Terumbu karang buatan adalah benda yang di turunkan kedasar


perairan sehingga berfungsi layaknya habitat ikan. Banyak bentuk
konstruksi dan jenis material yang diaplikasikan pada terumbu buatan, dari
balok kayu biasa, papan, concret semen, besi dan kapal, bus bekas, PVC
dan bahkan ban bekas. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2014)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut,
diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh
fisik laut dan social ekonomi bahari, sedangkan ke arah darat dibatasi oleh
proses alami dan kegiatan manusia di lingkungan darat.

3.2 Saran

Adanya prostitusi di area pariwisata sendiri memang seharusnya


mendapat sorotan lebih oleh pemerintah daerah. Meskipun Prostitusi
tersebut tidak terlalu besar, akan tetapi dampak yang ditimbulkan dapat
berakibat fatal jika tidak diperhatikan lebih lanjut.
DAFTAR PUSAKA

Iampsh. (2013, Juli 21). Apakah Itu Teknik Pantai. Retrieved November 20, 2020, from
materi-perkapalan.blogspot.com:
https://materi-perkapalan.blogspot.com/2013/07/teknik-pantai.html

Waluyo. (2019, January 15). Kontruksi Bangunan Pantai. Retrieved November 20, 2020,
from http://www.pusdik.kkp.go.id/:
http://www.pusdik.kkp.go.id/elearning/index.php/modul/read/190115-
061254uraian-c-materi#:~:text=Artificial%20Headland%20(Tanjung%20buatan)
%20adalah,untuk%20melindungi%20titik%2Flokasi%20strategis.&text=Biasanya
%20berbentuk%20struktur%20seperti%20trapesium

Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (2014, MARET 29). Terumbu karang buatan. Retrieved
NOVEMBER 20, 2020, from id.wikipedia.org: id.wikipedia.org

WIKIPEDIA. (n.d.). Makanan pantai. Retrieved NOVEMBER 20, 2020, from


translate.google.com:
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/
Beach_nourishment&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
Materi 6

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL

“TEKNIK PERANCANGAN BANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN”

DOSEN PEMBIMBING
DR. SITI NURJANAH AHMAD, ST.,MT.

DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN MA’ARIFAT
E1A1 20 002

TEKNIK SIPIL SUMUM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan restunya, segala kekayaan Taufik
dan Shinaya, sehingga saya bisa melengkapi penyusunan artikel ini dalam bentuk
dan isi yang sangat sederhana. Semoga artikel ini dapat memberikan referensi,
bimbingan dan bimbingan bagi pembaca di bidang manajemen pendidikan di
industri pengajaran.

Semoga artikel ini dapat membantu pembaca menambah pengetahuan dan


pengalamannya sehingga saya bisa memperbaiki bentuk dan isi artikel ini untuk
masa depan yang lebih baik.

Saya akui bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena pengalaman saya
sangat sedikit. Oleh karena itu, semoga pembaca dapat memberikan saran yang
membangun untuk perbaikan artikel ini.

Kendari, 20 November 2020

Awaluddin Ma’arifat
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk


meneruskan jalanmelalui suatu rintangan yang berada lebih rendah,
dimana rintangan ini biasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan
lalu lintas biasa .

Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat


kepentinganyang berbeda-beda tiap orangnya . Menurut Dr. Ir. Bambang
Supriyadi, jembatan bukan hanya kontruksi yang berfungsi
menghubungkan suatutempat ke tempat lain akibat terhalangnya suatu
rintangan, namun jembatanmerupakan suatu sistem transportasi, jika
jembatan runtuh maka sistem akanlumpuh.t

Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan


sejarah peradaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe
yang kompleks,dengan material yang sederhana sampai dengan material
yang modern. Jenis jembatanyang terus berkembang dan beraneka ragam
mengakibatkan seorang peren'ana harustepat memilih jenis jembatan yang
sesuai dengan tempat tertentu.

Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang penting, terutama


dalammenentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat
tertentu dan metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan
metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T
yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitasdan tepat waktu
sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk


mendukungdistribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk
struktur ruang wilayah(Renstra Kementrian PU 2010-2014,2010),
sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu tujuan
pembangunan dan dampak pembangunan. Setiapkegiatan pembangunan
yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadaplingkungan baik
dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikanadalah
bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan
manfaatyang maksimum dengan dampak negati%fterhadap lingkungan
yang minimum. (Fajar)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Jalan ?


2. Bagaimana sebuah jalan bisa di buat?
3. Apa saja macam macam jembatan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Sejarah Jalan


2. Untuk mengetahui kenapa jalan bisa di buat
3. Untuk mengetahui berbagai macam macam jembatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pembangunan Jalan Raya

Jalan raya sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk


berjalan terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda di antaranya
berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas dikatakan bahwa peradaban
mana yang lebih dahulu membuat jalan raya. Akan tetapi hampir semua
peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.

Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan raya muncul pada 3000
SM. Jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai
dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa itu. Letaknya
diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.

Jalan raya Mesopotamia-Mesir

Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000


SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-
Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk
kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan
itu, disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari
Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan
dari tahun 3500-300 SM.

Jalan raya di Eropa dan China

Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang


berawal dari Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik.

Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang


menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200
km.
Jalan Romawi

"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal


mengenai jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena
bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya ,
bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang
dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di
Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut
diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.

Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa

Herman Willem Daendels adalah seorang Gubernur-Jendral Hindia


Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Pada masa
itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Pada masa jabatannya ia
membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan.
Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang
membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini
adalah proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran
hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa imbalan
pantas.

Manfaat yang diperoleh dari jalan ini adalah sebagai jalan


pertahanan militer. Selain itu dari segi ekonomi guna menunjang tanam
paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin
banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal
sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang
kopi Sumedang, Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan
adanya jalan ini perjalanan darat Surabaya-Batavia yang sebelumnya
ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini sangat
bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola
dalam dinas pos.
2.2 Sejarah Konstruksi Membangun Jalan

Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk


membangun jalan raya. Di Eropa Utara yang repot dengan tanah basah
yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu
dipasang di atas ranting, lalu di atasnya disusun kayu secara melintang
berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.

Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan


tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus,
sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan
aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah
dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di
Mahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air berbahan batu bata
bertambalkan aspal.

Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat


lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen,
lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan
kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava
yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan
Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan
modern di akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Sayangnya jalan itu
rusak ketika Romawi mulai runtuh.

Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834)


membuat rancangan jalan raya, di mana batu besar pipih diletakan
menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan fondasi jalan
Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai fondasi jalan, dan
sangat padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu.
Banyak jalan yang bermutu baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak
praktis memakan waktu.
Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc
Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan
jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat banyak jalan dengan
biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan
ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar
tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu
kesatuan.

Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan


sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-
blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris,
Perancis. Jalan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut
yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan
air.

Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland


pada 1865. Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal
minimum 29 cm) dan tahan hingga lebih dari 50 tahun serta sangat kuat
sekali memikul beban.

Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward


de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses
merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di
Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania
Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.

Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu


menggunakan bahan aspal. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2019)
Sejarah Jalan (Masala lalu- Sekarang )

2.3 Proses Pembuatan Jalan

1. Pembersihan dan Peralatan Lahan

Sebelum jalan raya di bangun, lahan di bersihkan dulu dari sampah


maupun pepohonan kemudian di ratakan.Hal ini di lakukan agar proses
pembuatan jalan apat berjalan dengan maksimal sesuai dengan hasil yang
di harapkan.Untuk membersihkan lahan dan menggali maupun menimbun
tanah, alat yang di gunakan adalah excavator.

Excavator
Setelah lahan di bersihkan kemudian dilakukan pekerjaan perataan
yanah menggunakan alat berat billdozer atau dozer.Dan untuk
meimndahkan tanah bekas galian maka digunakan dump truk untuk
mengangkut material yang akan di pindahkan.

2. Penghamparan Material Pondasi Bawah

Penghamparan material pondasi bawah berupa batu kali


menggunakan alat transportasi dump truk kemudan diratakan dan di
padatkan menggunakan alat tandem roller.

Tandem Roller

Pekerjaan perataan dengan tandem roller di lakukan lagi pada saat


penghamparan lapisan pondasi atas, dan lapisan permukaan.Pada saat
penghamparan material pondasi dilakukan pekerjaan pengukuran elevasi
timbunan dengan alat teodolit dan perlengkapannya.

Teodolit
3. Penghamparan Lapisan Aspal

Setelah lapisan pondasi bawah selesai, dikerjakan, proses


selanjutnya adalah penghamparan aspal yang sebelumnya sudah
dipanaskan terlebih dahulu sehingga mencair.Untuk menghamparkan aspal
di gunakan alat Asphalt Finisher.

Proses penghamparan aspal menggunakan alat Asphalt Finisher

Setelah aspal berhasil di hamparkan denga elevasi jalan raya dan


sudah diukur menggunakan deodolit sesuai perencanaan pekerjaan
selanjutnya adalah pemadatan dengan compactor hingga memenuhi
kepadatan dan elevasi yang di rencanakan pekerjaan selanjutnya adalah
finishingpemadatan dan perataan jalan raya dengan alat peneumatic roller.
(Blog, 2014)

Pneumatic tired roller


2.4 Macam Macam Jembatan

 Dari segi kegunaan

Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk


pengguna jalan raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang
dibangun untuk pipa-pipa besar dan saluran air yang bisa digunakan untuk
membawa barang. Kadang-kadang terdapat batasan dalam penggunaan
jembatan; contohnya, ada jembatan yang dikhususkan untuk jalan raya dan
tidak boleh digunakan oleh pejalan kaki atau pengendara sepeda. Ada juga
jembatan yang dibangun untuk pejalan kaki (jembatan penyeberangan),
dan boleh digunakan untuk pengendara sepeda. (Wikipedia bahasa
Indonesia, Jembatan, 2020)

 Dari segi struktur

Perancangan dan bahan-bahan pembangunan jembatan bergantung


pada lokasi dan juga jenis muatan yang akan ditanggungnya. Berikut
adalah beberapa jenis jembatan yang utama:

1. Jembatan batang kayu (log bridge)


2. Jembatan lengkung (arch bridge)
3. Jembatan alang (Beam bridge)
4. Jembatan kerangka (Truss bridge)
5. Jembatan gerbang tertekan (Compression arch bridge)
6. Jembatan gantung (Suspension bridge)
7. Jembatan kabel-penahan (Cable-stayed R bridge)
8. Jembatan penyangga (Cantilever bridge)
9. Jembatan angkat (bascule bridge)
10. Jembatan movable
11. Jembatan bambu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk


meneruskan jalanmelalui suatu rintangan yang berada lebih rendah,
dimana rintangan ini biasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan
lalu lintas biasa .

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk


mendukungdistribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk
struktur ruang wilayah(Renstra Kementrian PU 2010-2014,2010),
sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu tujuan
pembangunan dan dampak pembangunan. Setiapkegiatan pembangunan
yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadaplingkungan baik
dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikanadalah
bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan
manfaatyang maksimum dengan dampak negati%fterhadap lingkungan
yang minimum.

3.2 Saran

1. Setiap pembangunan Jembatan harus menggunakan metode


pelaksanaan yang tepatdan sesuai dengan standar yang berlaku.
2. Setiap pemilihan metode pelaksanaan harus disesuikan dengan
kondisi alam di lokasi pembangunan
3. Keselaman kerja menjadi hal penting dalam pemilihan metode
konstruksi.
DAFTAR PUSAKA

Blog, A. B. (2014, May 20). Langkah Langkah Proses Pembuatan Jalan Aspal. Retrieved
November 20, 2020, from www.alatberat.com:
http://www.alatberat.com/blog/langkah-langkah-proses-pembuatan-jalan-
aspal/

Fajar, I. (n.d.). Makalah Pembuatan Jalan dan Jembatan. Retrieved November 20, 2020,
from www.academia.edu:
https://www.academia.edu/12139196/Makalah_Pembuatan_Jalan_dan_Jembat
an

Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (2019, February 2). Jalan raya. Retrieved November
20, 2020, from id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_raya

Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (2020, Agustus 2). Jembatan. Retrieved November 20,
2020, from id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan
Materi 7

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL

“TEKNIK LINGKUNGAN”

DOSEN PEMBIMBING
DR. SITI NURJANAH AHMAD, ST.,MT.

DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN MA’ARIFAT
E1A1 20 002

TEKNIK SIPIL SUMUM


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan restunya, segala kekayaan Taufik
dan Shinaya, sehingga saya bisa melengkapi penyusunan artikel ini dalam bentuk
dan isi yang sangat sederhana. Semoga artikel ini dapat memberikan referensi,
bimbingan dan bimbingan bagi pembaca di bidang manajemen pendidikan di
industri pengajaran.

Semoga artikel ini dapat membantu pembaca menambah pengetahuan dan


pengalamannya sehingga saya bisa memperbaiki bentuk dan isi artikel ini untuk
masa depan yang lebih baik.

Saya akui bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena pengalaman saya
sangat sedikit. Oleh karena itu, semoga pembaca dapat memberikan saran yang
membangun untuk perbaikan artikel ini.

Kendari, 20 November 2020

Awaluddin Ma’arifat
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik


lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita memerlukan sumber
daya alam dari ingkungan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan
sandang, pangan, papan semuanya memerlukan lingkungan.

Namun dalam pemanfaatan sumber daya tersebut, terkadang


manusia tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Dan
serakah dalam pemanfaatan lingkungan tersebut. Sehingga
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pencemaran
lingkungan. Dan akhirnya berdampak pada manusia itu sendiri. Sehingga
akan mengancam kelestarian makhluk hidup di dalamnya termasuk
manusia. Dengan adanya kejadian tersebut, timbullah pemikiran manusia
untuk melestarikan lingkungan tempat tinggalnya demi kelangsungan
hidup generasi berikutnya. Sehubungan dengan peristiwa tersebut maka
pencemaran lingkungan akan menjadi topik dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Teknik Lingkungan ?


2. Apa yang di pelajari dalam Teknik Lngkungan ?
3. Bagaimanan cara mencegah pencemaran lingkungan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Memamahami tentang Teknik Lingkungan


2. Untuk mengetahui hal hal yang dipelajari dalam Teknik
Lingkungan
3. Agar dapat mengetahui cara mencegah pencemaran lingkungan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Lingkungan

Bidang teknik lingkungan menerapkan pemikiran dan teknik serta


manajemen untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan keselamatan
manusia, serta lingkungan secara keseluruhan. Ruang lingkup bidang ini
adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan lingkungan, pengelolaan
kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran, penyaluran
limbah dan buangan, pengendalian pencemaran akibat limbah cair, gas dan
lumpur (sludge) dan pengelolaan kualitas perairan, tanah, dan atmosfer,
serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.

Teknik Lingkungan adalah sebuah program studi yang berusaha


untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan pendekatan
teknologi. Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan
dan keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian lingkungan
yang menyangkut penyediaan air minum; sistem pembuangan dan
pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas; sistem drainase perkotaan
dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian pencemar dan
pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan
pengelolaan dampak lingkungan. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2020)

Secara singkat, Teknik Lingkungan adalah jurusan yang


mempelajari lingkungan dan permasalahannya, serta mencari solusi untuk
masalah yang ada, atau memikirkan pencegahan untuk masalah yang bakal
dihadapi di masa depan.

Jurusan ini biasanya di bawah naungan fakultas teknik, karena


dalam penyelesaian masalah lingkungan memanfaatkan teknologi untuk
mempermudah kerja manusia dan meminimalisasi human error.
Contohnya, saat ini populasi manusia semakin bertambah,
sedangkan sumber daya semakin berkurang, misalnya kurangnya air bersih
di sebagian lokasi, udara yang semakin tercemar akibat meningkatnya
aktivitas pabrik, dan lain sebagainya. Tugas lulusan teknik lingkungan
adalah memikirkan solusi bagaimana aktivitas manusia tetap berjalan,
tanpa mengorbankan atau merusak lingkungan. Dan di samping itu juga
memprediksi masalah lingkungan yang mungkin akan dihadapi di masa
depan, dan cara pencegahannya.

2.2 Hal-Hal yang dipelajari dalam Teknik Lingkungan

Kurikulum setiap universitas berbeda-beda. Pada umumnya


jurusan teknik lingkungan mempelajari pemantauan kualitas air, tanah, dan
udara, perencanaan pengolahan air minum, pengelolaan sampah, sistem
pengelolaan buangan cair, padat serta gas, sistem penyediaan air minum,
sistem drainase, sanitasi lingkungan, pengendalian tingkat pencemaran
serta pengelolaan dampak lingkungan.

Secara khusus, berikut adalah contoh topik-topik yang dipelajari


dalam jurusan teknik lingkungan:

1. Pencegahan Produksi Limbah

Setiap produksi akan menghasilkan limbah, baik itu berupa sisa-


sisa bahan bakar, bahan baku, ataupun hasil produksi yang gagal. Jurusan
teknik lingkungan akan mempelajari bagaimana cara mengurangi produksi
limbah tetapi tetap menjaga, bahkan memaksimalkan kualitas produk.
Caranya adalah dengan mempelajari proses produksi tersebut, misalnya
bahan yang digunakan dan dampaknya bagi lingkungan. Setelah itu baru
menganalisa dan mencari solusi, misalnya dengan mengurangi bahan baku
tertentu, atau dengan menggunakan teknologi tertentu.
2. Mengelola Limbah

Tidak semua limbah bisa dibuang begitu saja. Terutama limbah


hasil industri, yang mengandung bahan kimia beracun. Teknik lingkungan
akan belajar bagaimana mengolah limbah dengan tepat supaya tidak
mengganggu kesehatan masyarakat, dan keselamatan pengolah limbah
juga diperhatikan di sini.

Selain belajar teori, mahasiswa akan dikenalkan dengan berbagai


alat-alat yang bisa digunakan untuk mengolah limbah sesuai dengan
karateristik limbah yang dihasilkan. Mahasiswa juga akan belajar
merancang alat dan unit pengolahan limbah.

3. Mengolah Air

Di bagian ini, air tidaklah sesederhana air yang kita minum sehari-
hari. Mahasiswa akan diajarkan untuk menganalisa tingkat kekeruhan air,
tingkat keasinan, mineral yang dikandung dan faktor lainnya supaya air
dari suatu sumber aman dan layak dikonsumsi masyarakat. Semua itu
harus sesuai dengan ketetapan pemerintah.

Topik ini juga akan mempelajari unit dan alat pengolahan air
(misalnya unit penyaringan, penambahan oksigen, pengurangan mineral,
membunuh bakteri, dll) , mulai dari merancang sesuai dengan kondisi,
hingga alat atau unit tersebut dapat berfungsi dengan baik. Tidak hanya
dalam lingkup luas, unit-unit ini juga digunakan di rumah sakit, hotel,
kompleks tempat tinggal dan masih banyak lagi. Software juga digunakan
untuk mempermudah pekerjaan.

Secara ringkas, teknik lingkungan mempelajari cara membuat


desain instalasi pengolahan air minum (IPAM), proses yang terjadi,
hingga cara mendistribusikan air sesuai kebutuhan masyarakat.
4. Plumbing/Perpipaan

Sistem ini meliputi segala macam aliran air, baik bersih maupun
kotor. Bagaimana menyalurkan air bersih dan membuang air kotor, mulai
dari merancang aliran air shower, keran, pipa, kloset kamar mandi, hingga
septic tank.

5. Sistem Drainase

Drainase fungsinya adalah untuk mengalirkan air hujan, bentuknya


berupa got atau gorong-gorong. Sistem ini harus dirancang dengan baik
untuk menghindari banjir.

6. Pengendalian Pencemaran Udara

Pencemaran udara dari waktu ke waktu terus meningkat karena


asap kendaraan dan aktifitas industri. Mahasiswa teknik lingkungan akan
dibekali pengetahuan tentang udara, mulai dari penyebaran emisi hingga
kadar polutan di sebuah wilayah. Mahasiswa juga akan mempelajari cara
membuat desain unit pengendali pencemaran udara agar polutan-polutan
yang berbahaya tidak mencemari tempat tinggal masyarakat.

7. Kesehatan Lingkungan

Jurusan teknik lingkungan akan membekali mahasiswa dengan


ilmu elemen-elemen lingkungan seperti hidrosfer, atmosfer, dan
sebagainya. Setelah itu akan belajar mengkaji penyakit apa yang bisa
terjadi dan melalui media apa penyakit tersebut menyebar, cara
menghitung kadar racun suatu limbah, mencegah atau menghambat
tersebarnya penyakit.

8. Hukum Lingkungan

Mahasiswa juga harus mempelajari hukum lingkungan yang


ditetapkan oleh badan pemerintah yang bersangkutan, jika di Indonesia,
peraturan ini dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Peraturan ini mencakup batas pembuangan limbah dan
standar baku mutu limbah yang bisa diterima oleh lingkungan.

9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Mahasiswa teknik lingkungan tidak hanya mempelajari sistem


yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam kerja, tetapi
juga mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan pekerja. Ini adalah
salah satu bagian penting dari ilmu ini. Jika terjadi kecelakaan kerja,
masalah tidak hanya selesai setelah membayar uang ganti rugi kepada
korban, tetapi juga mempengaruhi proyek atau produksi suatu perusahaan,
apalagi jika yang menjadi korban memegang peranan penting. (Indonesia,
2019)

2.3 Pencegahan Pencemaran Lingkungan

Ada hubungan sensitif antara lingkungan dan ekosistem yang


berada dalam satu lingkungan tersebut. Apa pun yang mengganggu
keseimbangan alam dapat mengakibatkan bencana yang mungkin bisa
berlangsung selama bertahun-tahun. Salah satu penyebab utama dari
permasalahan di lingkungan adalah pencemaran tanah dan lahan. Tindakan
pertama untuk mencegah pencemaran bisa kita mulai dari tempat dimana
kita tinggal hal tersebut merupakan solusi terbaik; Namun, jika suatu
daerah sudah tercemar, daerah yang rusak harus dibersihkan atau
dipulihkan sehingga tanah dapat sekali lagi bisa digunakan oleh tanaman,
serangga dan hewan.

1. Pencemaran pertambangan

Operasi dari industri penambangan besar, terutama ketika


melakukan land cleaning, dapat menciptakan masalah besar ketika pekerja
menghilangkan tanah asal dan meninggalkan tumpukan besar tailing atau
limbah di tanah. Proses ini menyebabkan pencemaran ketika asam yang
digunakan untuk pencucian bahan dari bijih merembes ke bawah melalui
tanah atau terkumpul di kolam pengendapan. Jika tidak dirawat,
pencemaran ini bisa bertahan selama bertahun-tahun dan mencemari
seluruh area sekitarnya, tetapi daerah pertambangan yang ditinggalkan
dapat dikembalikan dengan membersihkan limbah beracun (berbahaya)
dan mengganti tanah lapisan atas dan vegetasi yang hilang.

2. Pencemaran Kimia

Bahan kimia seperti pestisida atau herbisida bisa masuk ke tanah


ketika digunakan secara berlebihan atau terbawa ke ladang atau sungai di
sekitarnya. Polusi dari bahan kimia ini bisa dicegah atau diminimalkan
dengan mengikuti instruksi penerapan standar good manufacturing
practice. Bahan kimia lainnya, termasuk cat, pelumas, minyak dan bensin,
juga dapat menyebabkan pencemaran tanah dan lahan. Bensin bisa bocor
keluar dari tangki penyimpanan yang ada dibawah tanah dan mencemari
tanah. Untuk mencegah korosi pada tangki penyimpanan bawah tanah,
teknik yang sering digunakan dikenal sebagai proteksi katodik (cathodic
protection). Tangki penyimpanan memiliki struktur ionik positif disebut
katoda; anoda logam, struktur negatif ion, yang melekat pada tangki
sehingga akan menimbulkan korosi dari muatan listrik korosif (electrical
charges) dalam tanah, bukan dalam tangki.

3. Penimbunan Illegal

Pencemaran tanah bisa juga disebabkan oleh pembuangan ilegal


dari bahan berbahaya atau beracun seperti merkuri, suku cadang kendaraan
bermotor yang mengandung minyak atau pelumas dan bahkan kayu yang
sudah diawetkan dengan bahan seperti kreosot atau pentoksida arsenik.
Untuk mencegah jenis pencemaran ini, benda-benda tersebut harus
dibuang dengan benar dan tidak ditempatkan di tempat pembuangan
sampah atau dibuang secara ilegal. Tetapi pada tempat yang telah disetujui
atau ditetapkan oleh pemerintah.
4. Metode Pencegahan Lainnya

Untuk mencegah pencemaran lahan dan tanah, bahan kimia rumah


tangga seperti pembersih dan oli motor perlu didaur ulang di lokasi yang
telah disetujui. Untuk mengurangi kebutuhan pestisida atau herbisida,
metode alami sebagai alternatif lain dapat digunakan. Untuk mengusir
siput atau keong, cobalah menyebarkan kawat atau lembaran tembaga di
sekitar rumah maupun pabrik; logam akan bereaksi dengan lendir dari
siput atau keong dan memberikan kejutan ringan. Gunakan serangga
predator seperti belalang sembah atau kepik ketimbang menggunakan
semprotan kimia. (Pratama, 2015)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa


tentang aspek lingkungan yang diperlukan oleh mahasiswa teknik Sipil
agar kesadaran tentang arti penting lingkungan tumbuh dan berkembang
pada mahasiswa. Aspek yang akan dibahas adalah; Pengelolaan
lingkungan, Pencemaran Air, Pencemaran Udara, Pencemaran Tanah,
AMDAL, Pengelolaan limbah dan Produksi Bersih.

3.2 Saran

Adapun Saran dari saya tentang teknik lingkungan amdal ini


adalah kita sebagai warga negara indonesia harus menjaga kelestarian
bangsa ini yang mana contohnya kita supaya selalu menjaga kebersiahan
di lingkungan rumah kita maupun di suatau oerusahaan yang sangat besar
dampaknya, dan juga pemerintah supaya bertindak tegas dalam apabila
ada yang melanggar mencemari lingkungan sekitar kita.Agar bangsa kita
ini memilii lingkungan yang bersih sehat dan nyaman seperti di negara-
negara yang maju dan berkembang.
DAFTAR PUSAKA

Indonesia, H. (2019, februari 20). Prospek Kerja Teknik Lingkungan dan Persyaratan
Mendaftar Kuliah ke Luar Negeri. Retrieved november 20, 2020, from
www.hotcourses.co.id:
https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/subject-info/teknik-
lingkungan-salah-satu-jurusan-dengan-gaji-tertinggi/#:~:text=Pada
%20umumnya%20jurusan%20teknik%20lingkungan,pengendalian%20tingkat
%20pencemaran%20serta%20pengelolaan

Pratama, Y. (2015, September 17). Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Retrieved


November 20, 2020, from environment-indonesia.com: https://environment-
indonesia.com/pencegahan-pencemaran-lingkungan/

Wikipedia bahasa Indonesia, e. b. (2020, Maret 20). Teknik lingkungan. Retrieved


November 20, 2020, from id.wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_lingkungan

Anda mungkin juga menyukai