Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang


bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung
dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk
kemaslahatan hidup manusia. Perkembangan industri jasa konstruksi
yang melaju dengan pesat dan cepat, seiring dengan perkembangan
teknologi dan kondisi krisis serta tantangan yang muncul, seperti
kecenderungan perekonomian yang berbasis informasi dan
kecenderungan teknologi terutama dalam bidang struktur dikarenakan
adanya perluasan area industri dan bisnis secara global yang pasti
menuntut pengembangan pembangunan di Indonesia untuk dapat
berperan aktif dalam memanfaatkan peluang, yaitu dengan mengisi
kebutuhan tenaga kerja di pasar global.

Tidak dipungkiri bahwa sebagian bangunan di Indonesia


didesain dan dibangun dengan campuran beton yang pada umumnya
dipadu dengan baja. Kombinasi tersebut biasa disebut beton betulang.
Beton kuat tehadap tekan dan lemah terhadap tarik, kira-kira 10-15%
dari kekuatan tariknya. Oleh karena itu perlu tulangan untuk menahan
gaya tarik untuk memikul beban-beban yang bekerja pada beton.
Sistem-sistem beton tersebut dibentuk dari berbagai elemen struktur
beton yang bila dipadukan menghasilkan suatu sistem menyeluruh.
Salah satunya adalah balok. Balok adalah komponen struktur yang
menyalurkan beban-beban tributary dari slab lantai ke kolom lantai
yang vertikal.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang dapat kami analisa diantaranya


yaitu :
1. Apa yang di maksud dengan struktur dan konstruksi bangunan ?
2. Apa peranan struktur dan konstruksi dalam perancangan
bangunan ?
3. Apa Sistem dan fungsi struktur dan konstruksi bangunan ?
4. Apa peranan analisis struktur dan konstruksi dalam
perancangan bangunan ?

1.1Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta
penjelasan tentang :

 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan struktur dan


konstruksi bangunan
 Untuk mengetahui peranan struktur dan konstruksi bangunan
 Untuk mengetahui fungsi dan peranan analisis struktur dan
konstruksi dalam perancangan bangunan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu


berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut
disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem.
Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena
tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya
dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur
berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada.
Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang
terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu
kesatuan. Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur
mempunyai sifat: Totalitas, Transformatif, Otoregulatif

Structurae adalah sebuah database yang berisi karya-karya


struktural dan teknik sipil dari semua jenis seperti jembatan, bangunan
bertingkat tinggi , menara, bendungan dan lain lain, database ini
berisikan informasi tentang perusahaan dan orang (insinyur dan
arsitek pembangun) yang terlibat dalam desain atau pembangunan
struktur. Nama Structurae didasarkan pada Latin kata strūctūra
(dalam bentuk jamak nominatif atau genitif tunggal) berkait dengan
tindakan konstruksi serta hasil tindakan.

Structure didukung oleh kontribusi dari ratusan relawan yang


ingin berbagi data, informasi dan gambar sebagai bagaian masukan.
Sebagian besar dari masukan berisikan referensi jurnal khusus dan
sumber lainnya. Pendirinya adalah Nicolas Janberg, adalah seorang
insinyur jembatan yang memutuskan untuk membuat Structurae pada
tahun 1998 setelah membuat situs kursus sambil menjadi seorang
asisten yang mengajar pada Departemen Teknik Sipil di Universitas
Princeton. Structurae ini didasarkan pada gagasan dan struktur pada
arsitektur database archINFORM dianggap sebagai perintis dalam
data katalog proyek bangunan pada Internet.

Situs web dan database Structurae saat ini tersedia dalam tiga
bahasa - Inggris, Perancis, dan Jerman. Proyek ini dibiayai melalui
iklan online, para sponsor, dan kelengkapan masukan utama bagi
produk dan database perusahaan. Situs web ini terdiri lebih dari
100.000 individu terlibat pada halaman program ColdFusion dan
penggunaan data MySQL.

Dalam dunia Arsitektur atau teknik sipil -khususnya bidang


struktur- software spreadsheet MS Excel mungkin termasuk salah
satu program yang populer setelah program-program semacam
SAP2000, STAAD, dkk. Disebut “populer” karena kemampuannya
dalam memproses hitungan, atau untuk lebih gampangnya bisa dibuat
ngitung gitu… Iya lah, kan bidang ini memang banyak berisikan
hitungan -mulai dari rumus-rumus nan njlimet sampai rupiahnya- jadi
semua yang bisa dijadikan alat hitung ya pasti laris. Mau bikin
hitungan tulangan sampai rincian RAB alias hitungan duitnya bisa
dilayani program ini. Faktor lain adalah karena “menemukannya” juga
(relatif) mudah, maksudnya di -hampir- semua komputer mesti sudah
ada program yang masih sekerabat MS Word dan Power Point ini,
malah kadang mungkin sudah bawaan dari komputernya. Jadi, tinggal
langsung tancap gas saja tanpa perlu repot cari “master”-nya kalau
ternyata belum ada hehehe… Selain menghitung dengan cara biasa
(lewat rumus macam =A4/B4*100 atau function seperti =MAX(C:C)),
dalam MS Excel dibekali juga dengan kemampuan programming,
yaitu lewat Macro.

Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan


jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya.
Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu
bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada
akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis
bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal
yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan,
jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan
siap digunakan.

STRUKTUR, cabang yang mempelajari masalah struktural dari


material yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan jenis
materialbangunan diantaranya:  baja, beton, kayu, kaca atau bahan
lainnya. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang
berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan,
terowongan dari pembangunan pondasi hingga bagunana siap
digunakan.
Gambar 1.4. Macam pekerjaan konstruksi

2.2 Pengertian Konstruksi

Konstruksi dapat diartikan sebagai gabungan dari elemen


struktur dan elemen nonstruktur. Dengan kata lain, konstruksi
bangunan adalah objek bangunan secara keseluruhan yang terbentuk
atas kesatuan struktur-struktur. Contoh konstruksi antara lain rumah,
gedung, jembatan, dan jalan raya.

Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan


membangun sarana dan prasarana sehingga dapat digunakan untuk
tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas membangun,
tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan proses pendirian
bangunan seperti perencanaan rancang bangun, penelitian AMDAL,
penyusunan RAB, penyediaan material, dan pengawasan proyek
pembangunan. Biasanya pekerjaan konstruksi di lapangan dilakukan
oleh buruh bangunan, tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi
mandor proyek. Sementara itu, keseluruhan dari kegiatan konstruksi
ini akan dipantau secara berkala oleh manajer proyek, insinyur desain,
atau arsitek proyek.

Berbicara tentang “konstruksi bangunan” tentunya akan


merujuk pada kegiatan mewujudkan segala prasarana fisik yang
dibutuhkan manusia dalam mempertahankan dan mengembangkan
peradabannya. Jadi dari melihat konstruksi bangunan yang
ditinggalkannya maka suatu bangsa dapat dilihat tingkat kemajuannya.
Sebagai buktinya, di level
internasional misalnya, piramida Giza di Mesir yang dibangun ± 5000
tahun lalu, maka tentunya dapat dibayangkan bagaimana tingginya
peradaban bangsa tersebut disbandingbangsa lain yang mungkin pada
masa tersebut masih hidup seperti jaman batu (tidur di goa). Karena
itu pula, Indonesia tidak kalah bangganya mempunyai peninggalan
kuno abad 9 M, yaitu Borobudur dan Prambanan. Bukti fisik seperti
itu tentu dapat dijadikan petunjuk bahwa bangsa Indonesia pernah
menjadi bangsa yang maju tingkat peradabannya pada suatu
masa dahulu. 
Berkaitan dengan hal itu, berbagai bahan material telah banyak
diteliti dan digunakan untuk material konstruksi bangunan, mulai yang
sederhana, yang tersedia di alam bebas, maupun bahan material
khusus buatan pabrik yang mahal. Bahan material yang dimaksud
misalnya berupa tanah, batuan (rock), kayu, bambu, beton, baja dan
beberapa lagi yang mungkin dapat disebutkan. Meskipun demikian,
jika fokus pembahasan konstruksi bangunan dibatasi pada bangunan
yang dekat dengan masyarakat, seperti konstruksi bangunan jembatan
dan gedung, maka jenis material konstruksi yang dapat dipilih untuk
digunakan (apalagi di Indonesia) menjadi terbatas, yaitu kayu, beton,
baja atau kombinasi dari ketiganya itu saja. Pemilihan bahan material
konstruksi, apakah kayu, beton atau baja adalah tahapan
penting dalam suatu perencanaan. Kriteria dasar yang digunakan
adalah: [1] kekuatan (tegangan); [2] kekakuan (deformasi); dan [3]
daktilitas (perilaku runtuh). 
Tetapi material yang unggul pada ke-tiga kriteria di atas
ternyata tidak mesti mendominasi pemakaiannya pada proyek
konstruksi bangunan, banyak faktor lain mempengaruhi.
Seperti misalnya, material baja yang jelas menurut kriteria di atas
lebih unggul dibanding beton atau kayu, tetapi fakta-fakta lapangan
menunjukkan bahwa konstruksi baja belum mendominasi proyek
bangunan Indonesia, kalah populer dibanding konstruksi beton. Itu
dapat dilihat pada proyek-proyek gedung tinggi, juga pada konstruksi
bangunan jembatan. Konstruksi beton prategang terkesan mulai
banyak dipakai sebagai alternatif digunakannya jembatan
baja. Argumentasi yang sering dipakai menjelaskan fenomena tersebut
adalah harga yang mahal. Apakah benar seperti itu, apakah bukan hal
lain atau juga ketidak-tahuan pemakai sehingga kontruksi bajanya
menjadi tidak optimal dan pada akhirnya merasa kecewa. Oleh karena
itu
makalah ini akan mengupas hal-hal yang dapat dianggap prospek
maupun kendala dalam usaha mengoptimalkan pemakaian material
baja pada proyek konstruksi di Indonesia

2.3 PERAN ANALISIS STRUKTUR

Analisis Struktur bukan merupakan tahapan akhir dalam


proses perancangan, analisis struktur merupakan alat yang digunakan
untuk mendukung proses perancangan. Tujuan utama dari analisis
struktur adalah untuk membantu perancang struktur dalam membuat
keputusan-keputusan penting dalam proses perancangan. Hasil dari
suau analisis struktur pada sebuah struktur pada beban-beban yang
bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut yang berupa :
 Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur
 Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial,
gaya geser, momen lentur dan momen torsi.

Gambar Struktur Bangunan

2.4 Struktur Beton

2.4.1 Beton Bertulang

Beton kuat terhadap tekan, teapi lemah terhadap tarik. Oleh


karena itu , perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk yang
memikul beban- beban yang bekerja pada beton. Adanya tulangan
sring kali digunakan untuk memperkuat daerah tekan pada
penampang balok. tulangan baja tersebut perlu untuk beban-beban
berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang.
Sebagai tambahan , struktur beton harus cukup mampu
menerima kondsi beban kerja dalam kaitan agar memperoleh kekuatan
cadangan yang diperlukan untuk menahan beban batas.

2.4.2 Jenis dan sifat baja tulangan

Baja tulangan beton terdiri dari batang, kawat, dan jaring kawat
baja las yang seluruhnya dirakit sesuai standar ASTM (American
Society for Testing Materials). Sifat-sifat terpenting baja tulangan
adalah sebagai berikut ;

1. Modulus Young, Es
2. Kekuatan Leleh, f y
3. Kekutan Batas, fu
4. Mutu Baja yang Ditentukan
5. Ukuran atau diameter batang atau kawat
Untuk menambah lekatan antara beton dengan baja, dibuat
bentuk ulir pada permukaan sesuai spesifikasi ASTM. Pembentukan
ulir tersebut harus memenuhi spesifikasi ASTM A16-76 agar dapat
diterima sebagai batang-batang ulir. Untuk memperoleh batang ulir
maka batang dlilit kawat sesuai dengan bentuk yang diinginkan lalu
dipres. Kecuali untuk dipakai sebagai tulangan spiral pada kolom,
hanya batang ulir, kawat ulir,atau kawat bentukan dari kawat ulir
maupun polos yang dapat digunakan dalam beton bertulang.

Untuk mutu baja 40,60, dan 80. Angka – angka tersebut


merupakan kekuatan leleh baja tulangan 40000,60000, an 80000 psi
( masing-masing 276, 345, dan 517 N/mm 2 ), dan pada umumnya
mempunyai titik leleh yang jelas , nilai kekuatan lelahnya diambil
jelasnya diambil sebagai kekuatan pada saat regangannya 0,005 untuk
mutu baja 40 dan 60 serta 0,0035 untuk baja mutu 80. kekuatan tarik
batas untuk mutu baja 40,60,dan 80 adalah 70000, 90000, 100000 psi
( 483, 621, dan 690 N/mm2) dan berapa jenis baja dapat dilihat pada
table 2.1 persentase perpanjangan pada keadaan fracture yang
bergantung pada mutu baja, diameter batang, dan cara-cara
pembuatannya bervariasi dari 4,5 % sampai 12 % untuk suatu panjang
terukur 8 in ( 203,2 mm ).

Untuk hampir semua baja, perilakunya diasumsikan sebagai


elastplatis dan modulus Young diambil sebesar 29 x 10 6 psi ( 200 x
106 Mpa ).

te Institute (ACI).

2.4.3 Sistem – sistem Struktur Beton


Setiap struktur mertupakan perpaduan antara asitektur dan
teknik (rekayasa) sehingga memenuhi fungsi tertentu. bentuk dan
fungsi sangat erat kaitannya dan struktur yang terbaik adalah salah
satu yang paling dapat memenuhi kebutuhan calon pemakai disamping
serviceable, menarik dan menghemat biaya dari segi ekonomi
walaupun hampir semua struktur dirancang jangka waktu 50 tahun.,
struktur beton yang dibuat dari campuran beton yang baik tercatat
mempunyai masa hidup yang lebih lama.

Banyak bangunan berciri khas, yang berstruktur beton, dibuat


dengan rancangan struktur yang mempunyai nilai seni dan
pengetahuan mengenai desain structural, disertai dengan kejujuran
logika dengan imajnasi. bangunan dengan sistem beton tersebut,
antara lain terminal TWA, New York, Terminal Newark, New jersey,
Symphony Hall, Melbourne, Chicago’s Marina Tower dan Water
Tower Place, dan The Dallas Super Dome adalah contoh-contoh dari
hasil perpaduan antara bentuk dan fungsi yang didukung oleh
perhitungan yang cermat. gambar-gambar dari beberapa bangunan
yang mempunyai cirri khas tersebut.

Sistem – sistem beton diatas dibentuk dari berbagai elemen


struktur beton yang bila dipadukan menghasilkan suatu sistem
menyeluruh. secara garis besar komponen-komponennya dapat
diklasifikasikan atas (1) slab, (2) balok, (3) kolom, (4) dinding dan (5)
fondasi.

2.4.4 Slab

slab adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban


hidup maupun beban mati kerangka pendukung vertical dari suatu
sistem struktur. elemen tersebut dapat berupa slab diatas balok atau
Waffel slab, flat slab (slab tanpa balok yang bertumupuk langsung
pada kolom), atau slab komposit diatas joist. elemen-elemen tersebut
dapat dibuat sehingga bekerja dalan satu arah (slab satu arah) atau
bekerja dalam dua arah yang saling tegak lurus (slab dua arah dan flat
pelat).

2.4.5 Balok

Balok adalah sistem struktur yang menyalurkan beban-beban


tributary dari slab lantai kekolom penyangga yang vertical. pada
umumnya elemen balok dicor secara monolit dengan slab dan
structural ditulangi dibagian bawah, atau dibagian atas dan bawah.
karena balok dicor secara monolit dengan slab, maka elemen tersebut
membentuk penampang balok T untuk tumpuan dalam dan balok L
untuk tumpuan tepi.
2.4.6 Kolom
Kolom adalah elemen vertical yang memikul sisten lantai
structural. elemen ini merupakan elemen yang mengalami tekan dan
pada umumnya disertai dengan momen lentur. kolom merupakan
unsur terpenting dalam peninjajuan keamanan struktur. jika sistem
struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal, elemen ini disebut
balok-kolom.

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya


merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan.
Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah
material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam
struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain
seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan.

2.4.7 Dinding
Dinding adalah penutup vertical rangka bangunan. biasanya
tidak harus terbuat dari beton, tetapi terbuat dari material yang secara
estetis memenuhi kebutuhan fungsional dan bentuk suatu sistem
struktur. Selain itu dinding beton structural sering digunakan sebagai
dinding fondasi, dinding tangga, dan dinding geser yang dapat
memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa.

2.4.8 Pondasi
Pondasi adalah elemen beton structural yang meneruskan beban
dari struktur diatasnya ketanah yang memikulnya. fondasi dapat
mempunyai berbagai bentuk, dan yang paling sederhana adalah
fondasi setempat. Fondasi jenis ini dapat dipandang sebagai pelat
terbalik yang menruskan beban merata dari tanah kekolom. Bentuk
fundasi lainnya adalah tiang-tiang yang dipacangkan ketanah, fondasi
gabungan yang memikul lebih dari satu kolom, fondasi telapak, dan
fondasi rakit yang pada dasarnya adalah konstruksi slab dan balok
terbalik.

Hasil analisis dan desain suatu struktur harus disajikan dalam


bentuk yang sesuai dan standar agar pelaksana dapat menggunakannya
untuk membangun seluruh sistem. dengan demikian pengetahuan
untuk membaca gambar kerja juga sangat diperlukan.

Berikut adalah gambaran / ilustrasi bagian struktur bangunan,


meliputi hubungan antara pondasi, sloof, kolom dan ring balok serta
hubungan dengan dinding dan kusen.
Pondasi
\\
2.5 Keandalan dan Keamanan Struktural Komponen Beton
Tiga kemajuan yang dicapai dalam dasawarsa terakhir
mempunyai banyak pengaruh terhadap prosedur desain saat ini dan
masa yang akan datang. Ketiganya adalah kemajuan pesat dalam
kemajuan analitis ekspermental elemen beton, pendekatan secara teori
kemetakan terhadap interpretasi perilaku, dan tersedianya alat hitung
yang dapat dengan cepat menganalisis keamanan dan keandalan
sistem. sampai kini hampir semua factor keamanan dalam desain
mempunyai latar belakang empiris yang berdasarkan pengalaman, dan
pengetahuan mengenai keruntuhan dan sifat-sifat beton, maka factor
keamanan juga semakin di sesuaikan dan dalam banyak hal menjadi
lebih rendah.

A. L. L. Baker pada tahun 1956 mengusulkan suatu metode


yang sederhana untuk menentukan factor keamanan berdasakan
evolusi teori kementakan. metode ini menharapkan para perencana
mempunyai pemikiran yang kritis mengenai batas-batas keamanan
dalam desain. pada metode ini berbagai factor mempengaruhi Wt
untuk berbagai factor pengerjaan, kondisi pengerjaan, hasil
keruntuhan, dan kapasitas tahanan.

2.5 Struktur baja

2.5.1 Sifat Material Baja

Material baja unggul jika ditinjau dari segi kekuatan, kekakuan


dan daktilitasnya. Jadi tidakmengherankan jika di setiap proyek proye
k konstruksi bangunan (jembatan atau gedung) maka baja selalu
ditemukan, meskipun tentu saja volumenya tidak harus mendominasi.
Tinjauan dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitas sangat cocok
dipakai mengevaluasi struktur yang diberi pembebanan. Tetapi perlu
diingat bahwa selain kondisi tadi akan ada pengaruh lingkungan yang
mempengaruhi kelangsungan hidup struktur bangunannya. Jadi pada
suatu kondisi tertentu, suatu bangunan bahkan dapat
mengalami kerusakan meskipun tanpa diberikan beban sekalipun
(belum berfungsi). Jadi ketahanan bahan material konstruksi terhadap
lingkungan sekitarnya adalah penting untuk diketahui agar dapat
diantisipasi baik. 
Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu
adalah karena buatan pabrik, yang tentunya mempunyai kontrol mutu
yang baik. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa kualitas material
baja yang dihasilkannya relatif homogen dan konsisten dibanding
material lain, yang berarti juga lebih dapat diandalkan mutunya.

Gambar 2. Stock profil baja buatan pabrik

Di sisi lain karena merupakan hasil produk industri, maka agar


prosesnya menguntungkan harus diusahakan mencapai kondisi
optimum. Untuk itu diperlukan suatu kuantitas tertentu yang terkesan
relatif monoton serta tidak mudah dibuat variasinya. Itulah pentingnya
dibuat standarisasi bentuk profil. Dari tabel profil baja yang ada
terlihat banyak sekali profil yang tersedia, tetapi dalam kenyataannya
jika peminatnya relatif sedikit maka profil yang jarang dipakai
tentunya tidak diproduksi banyak. Jadi akhirnya tidak semua profil
pada tabel dapatdipilih. Hanya profil-profil tertentu yang memang
umum (banyak) digunakan. Hal ini perlu diketahui insinyur perencana
konstruksi baja, jangan hanya berpedoman teoritis hitungan, karena
kalau sampai mengubah profil rencana dengan profil tersedia,
kemungkinan berubah pula detail sambungan yang dibuat. Jika ini
tidak dipikirkan waktu dapat terbuang sia-sia.
Ketahanan Korosi
Baja unggul ditinjau dari segi kemampuannya menerima beban,
tetapi ketika dibiarkan tanpa perawatan khusus di lingkungan terbuka,
terlihat lemahnya. Baja yang unsur utamanya besi mengalami korosi,
yaitu suatu proses elektrokimia. Jika itu terjadi, maka pada bagian besi
yang bertindak sebagai anode akan terjadi oksidasi yang merusak dan
menghasilkan karat besi Fe2O3.nH2O, zat padat berwarna coklat
kemerah-merahan. Volume baja berkurang karena menjadi karat tadi.
Mengenai bagian besi yang bertindak sebagai anode dan bagian mana
yang bertindak sebagai katode tergantung pada banyak faktor,
misalnya zat pengotor,atau adanya perbedaan rapatan logam itu, atau
ada jenis logam lain yang bersinggungan. Kemungkinan terjadinya
korosi pada baja merupakan kelemahan konstruksi baja
dibanding kontruksi beton. Oleh sebab itu saat perencanaan faktor
ini harus diantisipasi dengan baik. Korosi yang terjadi pada konstruksi
baja adalah ibarat kanker, senyap tetapi akibatnya bisa sangat
mematikan. Bahkan itu dapat terjadi di negara maju sekalipun, yang
mana sebenarnya telah banyak dilakukan penelitian tentang hal
itu, tetapi ternyata bisa juga kecolongan.

Gambar:Keruntuhan tiba-tiba jembatan berumur 40 tahun di


Minnesota (2007)
Meskipun umur konstruksi relatif masih muda ( 40 tahun),
tetapi jembatan I-35 di sungai Mississippi, Minneapolis, Minnesota,
USA, yang dibangun tahun 1967 tiba-tiba runtuh pada hari Rabu,
tanggal 1 Agustus 2007. Kebetulan saat jam sibuk. Setelah melalui
penyelidikan diketahui bahwa penyebabnya adalah korosi logam
(Sumber : en.wikipedia.org).
Gambar 5. Korosi sebagai penyebab keruntuhan (Sumber :
en.wikipedia.org)
Kata kunci pencegahannya adalah selalu waspada, saat awal
perlu hati-hati dalam pemilihan sistem pencegahan korosi yang tepat
dan terakhir dukungan perawatan yang berkelanjutan.

2.5. 2 Baja Tulangan Beton

Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi


2 (dua) jenis :

• Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan beton


berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip,
disingkat BjTP.

• Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan beton dengan


bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang
dan rusuk memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan
daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang
secara relatif terhadap beton, disingkat BjTS.

2.5.2 Hubungan Tegangan-Regangan Baja

Jika suatu benda di tarik, maka akan mulur (extension), terdapat


hubungan antara pertambahan panjang dengan gaya yang diberikan.
Jika gaya persatuan luasan disebut tegangan dan pertambahan panjang
disebut regangan, maka hubungan ini dinyatakan dengan grafik
tegangan dan regangan (stress-strain graph)
2.5.3 Tegangan Leleh

Tegangan leleh (fy) bermanfaat untuk menghitung penampang


lentur, lentur dengan gaya normal, dan gaya geser lentur pada
penampang beton bertulang. Dalam persamaan keseimbangan
terhadap kuat tekan beton, besarnya tegangan leleh harus diketahui.

Besarnya tegangan leleh baja (fy) dibagi menjadi empat


kelompok, dengan kisaran sebagai berikut:

• Carbon Steels, tegangan leleh 210 - 280 Mpa.

• High - strength low alloy steels, tegangan leleh 280 - 490 Mpa.

• Heat- treated carbon and high-strength low alloy steels,


tegangan leleh 322 - 700 Mpa.

• Heat-treated constructional alloy steels, tegangan leleh 630 -


700 Mpa.

Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal, dan


berat nominal adalah sebagai berikut :

Luas Penampang Nominal (Ln)

LN = 0,784 x d 2/ 100
Dimana :

Ln = Luas penampang nominal (cm2)

d = diameter nominal (mm)

Keliling Nominal (K)

K = 0,3142 x d (mm)

Dimana :

K = Keliling nominal (mm)

d = diameter nominal (mm)

Berat Nominal (W)

W = 0,785 x Ln (kg./m)

Dimana :

W = Berat nominal (Kg./m)

Ln = Luas penampang nominal (cm2)

2.6 Uji Sifat Mekanis Baja Tulangan

Dalam pengujian sifat mekanis baja tulangan beton digunakan rumus-


rumus perhitungan berikut ini :

Tegangan Leleh (fy)

fy = Q / So ( kg/mm² ).

Dimana :

Q = beban pada batas ulur ( kg )


So = luas penampang batang tulangan ( mm² )

Kekuatan tarik (fmax)

fmax = P / So ( kg/mm² ).

Dimana :

P = beban maksimum ( kg )

So = luas penampang batang tulangan ( mm² )

Regangan (e)

e = Lu – Lo / Lo x 100 %.

Dimana :

e = regangan ( % )
Lu =panjang batang setelah ditarik ( mm )
Lo =panjang batang semula ( mm ) = 8 x diamater penampang

PERAN ARSITEK DI DUNIA KONSTRUKSI

Kesadaran masyarakat perlahan dan pasti mulai tumbuh


terhadap profesi arsitek. Keahlian arsitek tidak lagi dibutuhkan dalam
perencanaan bangunan berskala besar yang diselenggarakan baik itu
oleh pihak swasta (korporasi) maupun pemerintah saja, tapi bangunan
lain yang dianggap sederhana ataupun berskala kecilpun arsitek mulai
dilibatkan. Artinya, kebutuhan klien makin beragam.Untuk itu bagi
yang berencana menggunakan jasa seorang arsitek didalam kegiatan
rancang bangun tentunya perlu mengetahui apa sebenarnya tugas dan
peran arsitek didalam proyek tersebut.Secara utuh, tugas dan peran
arsitek dalam kegiatan rancang bangun adalah sebagai berikut :

Pertama, arsitek berperan menginterprestasikan kebutuhan klien.


Melakukan kegiatan konsultasi hingga perencanaan dan perancangan
arsitektur. Dalam kegiatan ini arsitek akan mengolah data rinci
mengenai potensi site, kebutuhan bangunan, fungsi bangunan,
perilaku pengguna dan sebagainya untuk melihat konsep besar yang
diinginkan. Data inilah yang kemudian diolah menjadi usulan wujud
bangunan. Penghayatan arsitek terhadap kebutuhan riil klien akan
menjadikan usulan wujud bangunan itu menjadi bangunan yang dapat
beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan klien kedepan.

Kedua, arsitek turut memaksimalkan investasi yang dikeluarkan klien.


Menjadi kordinator atas tiap pekerjaan yang akan dilaksanakan
berdasarkan metode pelaksanaan pekerjaan. Menerapkan batasan
anggaran berdasarkan rencana anggaran biaya yang dibuat dan punya
pemahaman terhadap karakteristik material sehingga penggunaan
material dan teknologi terukur dan terencana.

Ketiga, Arsitek berperan dalam menghemat waktu pelaksanaan


berdasarkan time schedule yang dibuat. Arsitek menjadi kordinator
yang mengatur elemen-elemen penting di proyek sehingga setiap
bagian pekerjaan yang dikerjakan menjadi lebih efisien dan tepat
waktu. Arsitek melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan agar
setiap pekerjaan sesuai bestek dan sesuai perjanjian yang telah dibuat
antara klien dengan kontraktor pelaksana. Bilamana terjadi
penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan,
memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak
memenuhi persyaratan yang disepakati.

Tentunya peran diatas terjadi apabila klien membutuhkan keterlibatan


arsitek dari proses awal yakni kegiatan pra disain hingga proses akhir
yakni selesainya kegiatan pembangunan sampai masa pemeliharaan
berakhir. Ini tidak mutlak. Bagi klien yang membutuhkan disain dan
belum berencana memulai pembangunan atau membutuhkan konsep
saja, saat ini banyak arsitek yang menawarkan layanan yang
disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

Bagi arsitek, bangunan tingkat dua tidak hanya berkaitan degan


masalah keindahan dan bentuk bangunan semata, tetapi juga bangunan
selain bentuknya indah juga berfungsi dengan optimal dan dapat
memberikan keamanan dan kenyamanan pada penggunanya dan
lingkungan di sekitarnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu


berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut
disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem.
Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena
tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-
bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi
kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada
pengetahuan yang ada. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur
adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang
berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada
struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat:
Totalitas, Transformatif, Otoregulatif
 Konstruksi Konstruksi bisa didefinisikan pula sebagai kegiatan
membangun sarana dan prasarana sehingga dapat digunakan
untuk tujuan tertentu. Aktifitas konstruksi bukan hanya sebatas
membangun, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain yang terkait
dengan proses pendirian bangunan seperti perencanaan rancang
bangun, penelitian AMDAL, penyusunan RAB, penyediaan
material, dan pengawasan proyek pembangunan. Biasanya
pekerjaan konstruksi di lapangan dilakukan oleh buruh
bangunan, tukang, dan ahli bangunan lainnya yang diawasi
mandor proyek. Sementara itu, keseluruhan dari kegiatan
konstruksi ini akan dipantau secara berkala oleh manajer
proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek.

 Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu


perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan
penting dalam proses perancangan. Hasil dari suau analisis
struktur pada sebuah struktur pada beban-beban yang bekerja
padanya adalah respon dari struktur tersebut uang berupa :

1. Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi


struktur
2. Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya
aksial, gaya geser, momen lentur dan momen torsi.

Anda mungkin juga menyukai