GLOSSARY
A. Pendahuluan
Bangunan adalah sebuah benda hasil karya yang dibuat dengan tujuan dan
fungsi tertentu, dibuat dari berbagai bahan sehingga membentuk bagian-
1
bagian yang bermanfaat. Ilmu yang berhubungan dengan bangunan, seperti
Ilmu Bangunan Gedung, yaitu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk
perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan bangunan-bangunan gedung, dan
ilmu lain yang langsung maupun tidak langsung mendukung untuk
perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan bangunan. Fungsi suatu bangunan
gedung dapat dikelompokkan menjadi fungsi perumahan, fungsi usaha/pasar,
fungsi komersil, pabrik, fungsisosial budaya dan fungsi khusus. Fungsi
bangunan gedung merupakan acuan untuk persyaratan teknis bangunan
gedung, baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungan maupun
keandalannya.
2
Gambar 10-1: Bagian Pekerjaan Bagunan Sipil Kering dan Basah
Pekerjaan bangunan sipil kering, seperti pada bagian bangunan yang letaknya
di atas tanah (lantai) kita ambil contoh bangunan rumah tinggal, seperti
pekerjaan tembok, kolom, pintu, jendela, ring balk, atap. Pekerjaan bangunan
sipil basah, seperti pada bagian bangunan yang letaknya di bagian bawah,
kita ambil contoh pekerjaan pembangunan rumah tinnggal, yaitu yang
letaknya di bawah lantai, seperti pondasi. Bangunan bawah pada rumah
tinggal, berfungsi untuk menahan seluruh berat bangunan yang ada di
atasnya, kemudian meneruskannya ke tanah.
3
Pemahaman tentang istilah bangunan sipil dengan ilmu teknik sipil, dapat
disamakan atau dibedaan dngan penjelasan beriku ini. Teknik sipil adalah
salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur,
tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.Teknik
sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan
matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan
dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan
ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar. Kemudian cabang
dari ilmu tekik sipil ini, adalah ilmu tentang mekanika, yang membahas dan
mengkaji tentang struktur bangunan. Ilmu Struktural adalah cabang yang
mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk
pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa
pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya.Setiap
bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang
struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat
dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam
bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan
struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi
hingga bangunan siap digunakan.
Yang termasuk bangunan bawah ialah konstruksi yang dibuat untuk menahan
berat bangunan di atasnya termasuk berat pondasi itu sendiri.Untuk itu
bangunan harus kuat, tidak mudah bergerak kedudukannya dan stabil.Sedang
yang termasuk bangunan atas adalah bagian-bagian yang terletak di atas
4
bangunan bawah, sehingga seluruh beratnya diteruskan kepada bangunan
bawah sampai ke tanah dasar
Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air.
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala
sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan
manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan
konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-
lain. Teknik bangunan adalah suatu disiplin ilmu teknik yang berkaitan
dengan perencanaan, disain, konstruksi, operasional, renovasi dan
pemeliharaan bangunan, termasuk juga kaitannya dengan dampaknya
terhadap lingkungan sekitar.
5
1) Proyek Konstruksi Teknik Sipil (heavy engineering construction);
Merupakan suatu proses penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan
terbangun (built environment). Pemilik proyek (owner) biasanya
pemerintah baik pada tingkat nasional atau daerah. Pada proyek ini
elemen desain, finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi
pertimbangan penting, walaupun proyek ini lebih bersifat non-profit dan
mengutamakan pelayanan masyarakat (public services). Beberapa proyek
konstruksi yang termasuk pada jenis proyek ini antara lain proyek
pembangkit listrik, jalan raya), jalan kereta api, bendungan, pertambangan,
dan lainnya.
2) Konstruksi bangunan gedung (building construction); Merupakan tipe
proyek konstruksi yang paling banyak dilakukan. Tipe konstruksi ini
menekankan pada pertimbangan konstruksi dan teknologi praktis, dan
pertimbangan pada peraturan bangunan setempat.
3) Proyek bangunan perumahan/pemukiman (residential Construction);
Merupakan proyek pembangunan perumahan pemukiman didasarkan
pada tahapan pembangunan yang secara serempak dengan penyediaan
prasarana penunjang. Jenis proyek ini sangat memerlukan perencanaan
yang matang untuk infra struktur yang ada dalam lingkungan pemukiman
tersebut seperti jaringan jalan, air bersih, listrik dan fasilitas lainnya
4) Konstruksi Bangunan Industri (industrial construction); Merupakan
bagian yang relatif kecil dari industri konstruksi, namun merupakan suatu
komponen yang penting. Pemilik proyek (owner) biasanya merupakan
suatu perusahaan atau industri besar, seperti perusahaan minyak,
farmasi, kimia dan industri lain. Proses yang dilakukan dalam industri ini
membutuhkan keahlian khusus di bidang perencanaan, desain dan
konstruksi.
Disiplin ilmu yang relevan dengan teknik bangunan dan konstruksi antara lain:
1) Teknik Sipil untuk struktur bangunan dan pondasi
2) Arsitektur, untuk desain bangunan meliputi bentuk bangunan, fungsi,
peraturan bangunan dan spesifikasinya
3) Mekanikal, untuk penghawaan, pengkondisian udara dan sistem
pelayanan mekanikal bangunan, Elektrikal, untuk distribusi daya serta
sistem kontrol dan elektrik bangunan
4) Fisika bangunan untuk pencahayaan dan akustika bangunan
5) Studi kelayakan dan analisis proyek secara ekonomi
6) Manajemen untuk pengelolaan atau manajemen proyek
10
terbatas oleh pihak swasta tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Bagi
pemerintah (lembaga nonprofit) pengertian menguntungkan bisa dalam arti
yang lebih relatif yaitu manfaat bagi masyarakat luas contohnya: penyerapan
tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di tempat tersebut,
dan sebagainya. Bisa juga dikaitkan dengan penghematan devisa ataupun
penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah. Kalau seseorang atau
suatu pihak melihat suatu kesempatan usaha pertanyaannya apakah
kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis?.
Pekerjaan Struktur sebuah bangunan rumah dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu:Struktur bangunan bagian Atas, yaitu struktur bangunan yang berada
diataspermukaan tanah, yang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atap dan
rangka bangunan (dinding dan kolom) dan Struktur Bagian Bawah, yaitu
11
strukturbangunan yang berada dibawah permukaan tanah yang dimaksud
disini adalah pondasi, kedua struktur tersebut dalam pelaksanaannya harus
memenuhipersyaratan sbb:
a. Kualitas bangunan yang baik
b. Keberadaan dan dimensi struktur yang sesuai
c. Seluruh elemen struktur utama tersambung dengan baik
d. Mutu pengerjaan yang baik
Pekerjaan bangunan sipil kering pada gedung atau rumah tinggal, baik
perencanaan, maupun pelaksanaanya dapat kita identifikasi dari mulai bagian
atas bangunan.Konsep Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses
kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi yang
merupakan persiapan yang harus memiliki data yang bernilai sehingga dapat
diwujudkan. Dalam bangunan sipil kering, yang menyangkut dengan
perencanaan, yaitu;
1) Perencanaan teknis; menyangkuta kekutan
2) Perencanaan ekonomis; menyangkut biaya
3) Perencanaan fungsional; menyangkut penggunaan
4) Perencanaan estetika; menyangkut seni dan keindahan
5) Perencanaan standar; menyangkut standar seperti SNI dan standar
perhitungan yang diakui secara internasional.
Jadi dalam pekerjaan sipil kering ini, dari mulai perencanan sampai
pelaksanan sehingga terwujudnya bangunan, dapat kita identifikasi pada
bagian atas sampai lantai bangunan. Sebagai panduan untuk pemahaman
kita tentang pekerjaan bangunan sipil kering, perhatikan gambar bagian
bangunan di bawah ini, sebagai contoh kita ambil bagian bangunan rumah
tinggal.
12
Gambar 10-2: Bagian Pekerjaan Sipil Kering
13
air. Perencanaan dan pelaksanaan bangunan sipil kering tidak
memperhitungkan gaya dukung tanah, dan sifat mekanik air (hidrolika)
2) Bangunan yang termasuk pad poin satu di atas, seperti; bangunan rumah
tinggal, ruko, pabrik, kantor, lapangan olah raga, pasar, sekolah
perkantoran, bandara, dan lain lain.
3) Bangunan transportasi jalan; jalan aspal, jalan beton dan lain sebagainya.
14
pembangunan rumah tinggal sedrhana keseluruhannya dapat kita
kelompokkkan pada banguna sipil kering.
15
4) Rencana Pelaksanaan Bangunan; Berdasarkan gambar rencana yang
telah kita miliki kita mulai membuat rencana kerja, merumuskan besaran
material yang kata kita beli, tahapan pembelian material, menseleksi
pelaksana bangunan, subkontraktor dan mempersiapakan kontrak kerja
dengan pihak lain ( supplier bahan bangunan, pelaksana bangunan,
pengawas proyek).
5) Persiapan; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;
Pembersihan lahan dari timbunan sampah, tumbuhan liar &
binatang liar;
Pembuatan bedeng;
Pembuatan sumur bor bila belum tersedia air PAM;
Pemasangan Bouwplank. Bouwplank (papan bangunan) berfungsi
untuk mendapatkan titik-titik bangunan yang diperlukan sesuai
dengan hasil pengukuran
6) Pekerjaan Pondasi; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;
Pekerjaan Galian Tanah, berupa pekerjaan Galian tanah, Urugan
tanah, meratakan tanah dan memadat tanah.
Pembuatan pondasi, berupa: penggalian tanah pondasi mengikuti
gambar perencanaan sipil & memasang pondasi.
7) Pekerjaan Struktur; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;
Pekerjaan Beton dan Pembesian Berupa pembuatan frame, balok-
balok struktur dengan beton bertulang yaitu: Sloof yang merupakan
balok beton bertulang mendatar yang dibuat diatas pondasi. Colum
(kolom) yang merupakan tiang tegak lurus terhadap sloof dan Ring
Balk yang serupa sloof tetapi dibangun di atas kolom-kolom.
Steger adalah perancah atau alat bantu mendirikan bangunan.
esteger bisa berupa konstruksi tangga kayu atau besi.
8) Pekerjaan Pasangan Bata/Dinding, Plesteran dan Acian; Berupa:
penyusunan bata (umumnya; batu bata / batako / bata ringan Hebel)
dengan adukan semen atau semen khusus.
9) Pekerjaan Pasangan Bata/Dinding, Plesteran dan Acian; Berupa:
penyusunan bata (umumnya; batu bata / batako / bata ringan Hebel)
dengan adukan semen atau semen khusus, Serta pelapisan acian pada
16
profile kasar dinding bata, struktur beton bertulang, dan pemlesteran lantai
untuk mendapatkan bidang datar sehingga tertutup rapi.
10) Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela; Berupa: pemasangan kusen-
kusen pada sisi-sisi dinding tertentu untuk akses keluar masuk penghuni /
barang dan penghawaan udara. Pelapisan kusen, daun jendela dan pintu
yang terbuat dari kayu dengan politur / melamik / cat duco, agar awet dan
sedap dipandang mata. Serta pemasangan kunci-kunci pada pintu dan
jendela, termasuk disini pemasangan penggantung dan handle pintu /
jendela.
11) Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap; Berupa: pemasangan rangka
atap (kuda-kuda, gording, nok, kaso & reng), pemasangan alumninum foil
(jika perlu) dan pemasangan genteng beserta aksesories-nya.
12) Pekerjaan Plumbing, Mekanikal dan Elektrikal (M&E); Pekerjaan ini
termasuk, antara lain yaitu;
Pemasangan sanitary, Berupa: pemasangan kakus / WC, westafel,
bath up, pemanas air kamar mandi, kaca rias, dll. Sudah termasuk
pemasangan kran-kran, pancuran dan semprotan air.
Instalasi pipa air bersih, Berupa: pemasangan pipa-pipa saluran air
bersih untuk keperluan memasak, mencuci dan mandi. Pada masa
kini sudah populer digunakan pipa plastik PVC.
Instalasi pipa air kotorBerupa: pemasangan pipa-pipa saluran air
kotor / sanitasi dari hasil aktifitas memasak, mencuci, mandi dan
WC serta limpahan air hujan. Pada saat ini populer digunakan pipa
plastik PVC.
Instalasi listrik Berupa: pemasangan jaringan kabel listrik dari
meteran listrik, kotak sekring / kotak MCB sampai ke titik-titik lampu
penerangan, stop kontak dan saklar. Kadang disertakan pula
pemasangan jaringan kabel TV dan telepon (bila ada permintaan)
yang berakhir di terminal pada titik-titik tertentu. Serta berupa:
pemasangan tempat lampu, saklar dan stop kontak di titik-titik
tertentu.
13) Pekerjaan Finishing; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;
Pemasangan material lantai & dinding Berupa: pemasangan
material lantai sesuai material yang diinginkan. Demikian pula
17
untuk dinding di bagian-bagian tertentu, seperti kamar mandi,
dapur sampai dengan fasade (tampak muka) rumah.
Pekerjaan Finishing Kusen, Pintu dan Jendela Berupa: pelapisan
kusen, daun jendela dan pintu yang terbuat dari kayu dengan
politur / melamik / cat duco, agar awet dan sedap dipandang mata.
Serta pemasangan kunci-kunci pada pintu dan jendela, termasuk
disini pemasangan penggantung dan handle pintu / jendela.
Pekerjaan Plafon; Berupa: pemasangan rangka-rangka besi hollow
atau kayu kaso dan lembaran-lembaran penutup langit-langit agar
terlihat rapi.
Pekerjaan Pengecatan Berupa: pengecatan dengan cat tembok di
bagian interior dan eksterior rumah, termasuk plafond.
14) Pekerjaan Opsional / Outdoor; Pekerjaan yang bisa ditambah sewaktu-
waktu, tergantung klien, misalnya : Pekerjaan Kolam Renang,
Pemasangan Pagar Halaman dan Pintu Pagar, Pekerjaan Kanopi
(Canopy) / Pergola, Pekerjaan Taman (Landscape), Pekerjaan
Garasi /Carpor, Pembersihan Lahan, membuang material sisa, dan
persiapan serah terima
15) Serah terima, Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu; berupa:
penyerahan semua kunci ke pada pemilik rumah, sehingga si pemilik
rumah segera menghuninya.
18
SNI 03-2835-1992, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
persiapan dan pekerjaan tanah untuk bangunan sederhana
SNI 03-3436-1994, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan atap
untuk bangunan dan gedung
SNI 03-2840-1992, Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk
penutup atap pada bangunan rumah dan gedung
SNI 03-3436-1992, Tata cara perhitungan satuan pekerjaan atap untuk
bangunan dan gedung
SNI 05-1994-F, Tata cara perancangan penerangan alami siang hari untuk
rumah dan gedung
PUBI-1982, Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia Keputusan
Menteri PU No. 20/KPTS/1986, Peraturan Teknis pembangunan
perumahan sederhana tidak bersusun Keputusan Menkes No.
829/MENKES/SK/VII/1999, Persyaratan kesehatan perumahan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 54/PRT/1991
19
permukaan tanah, yang berhubungan langsung dengan tanah dan air.
Sebagai contoh untuk bangunan rumah tinggal yang tentu ada bangunan
(konstruksi) pondasi, baik itu jenis pondasi dangkal dan pondasi dalam,
termasuk dalam pekerjaan bangunan sipil basah. Namun dalam prakteknya
bisa saja bangunan pondasi dangkal menjadi bagian sipil kering, disamping
perhitungan gaya-gayanya sederhana, pekerjaannya juga sederhana. Lain
halnya dengan pondasi dalam, seperti pondasi tiang pancang, pondasi
sumuran, pondasi tiang straus, dan sebagainya yang termasuk pondasi
dalam, menjadi bagian pekerjaan bangunan sipil basah.
Gambar 10-4:
Pekerjaan Pondasi Bagain Pekerjaan Bangunan Sipil Basah
Bila kita lihat gambar potongan bangunan rumah tinggal di atas, bagian
pekerjaan bangunan sipil basah, dapat terlihat sesuai dengan keterangan
yang diberi tanda, yaitu; bagian galian dan urugan pondasi, pembuatan
pondasi, lapisan batu kosong atau aanstamping, dan lantai kerja pondasi.
Beberapa bagian perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan yang termasuk
pekerjaan bangunan sipil basah, antara lain adalah;
1) Pekerjaan pondasi; Terutama jenis pondasi dalam
2) Pekerjaan Jalan dan jembatan
3) Pekerjaan Hidrologi; Bendungan, Waduk dan Irigasi
4) Pelabuhan
20
5) dan lain sebagainya (berhubungan dengan tanah dan air)
Mengingat:
Pondasi dangkal, jika kedalaman tanah keras tidak
terlalu jauh dari permukaan tanah
Pondasi dalam, jika permukaan tanah keras jauh
dari permukaan tanah
1.1 Pondasi dangkal (shallow footing) dapat berupa antara lain, yaitu ;
1) Pondasi telapak (square footing). Dimana beban yang disalurkan
disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang
diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang
diijinkan.
2) Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yang terpisah (dibawah kolom
pendukung/kolom struktur) dan juga biasa dipakai pada kontruksi
bangunan kayu didaerah yang ber-rawa. Pada bangunan sementara
sering juga digunakan penumpu batu alam masif dan diletakkan diatas
permukaan tanah yang diratakan
3) Pondasi menerus (continous footing); Ciri-ciri Pondasi menerus adalah;
Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama, Dipasang
dibawah seluruh dinding penyekat dan kolom, Biasanya digunakan
sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat, Untuk kondisi tanah lembek,
dibuat dari sloof memanjang dan bagian bawah diperlebar menjadi pelat.
Bentuk
Pondasi
Dangkal
Untuk
RUMAH
TINGGAL
23
Bentuk
Pondasi
Setempat
Untuk untuk
tanah dangkal
(1-2 mtr).
24
1.2 Pondasi Dalam (Deep Footing) yang antara lain adalah :
1) Pondasi Tiang Pancang. Dengan pondasi ini beban dan bobot akan
disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi. Dan
dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah
komponen penerus bebas yang berbentuk panjang dan vertikal yang bisa
dibuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya
tergantung dari berat beban yang dipikul.
2) Pondasi Caisson. Merupakan jenis pondasi dalam yang mempunyai
diameter tiang yang besar
25
2. Bangunan Jalan dan Jembatan
27
memperhatikan sifat operasi kendaraan, keamanan jarak pandang, dan fungsi
jalan. Pemilihan alinyemen vertikal berkaitan pula dengan pekerjaan tanah
yang mungkin timbul akibat adanya galian dan timbunan yang harus
dilakukan. Pada perencanaan Penampang melintang jalan, diperhitungkan
dan direncanakan bagian-bagian dari jalan seperti lebar dan jumlah lajur, ada
atau tidaknya median, drainase permukaan, kelandaian lereng tebing galian
dan timbunan, serta bangunan pelengkap lainnya. Penampang melintang
dapat dimodifikasi untuk kondisi khusus sesuai dengan lokasi, kemiringan sisi
tepi yang dituliskan harus ditentukan berdasarkan pada kondisi tanah yang
umum dilokasi.
Kemudian tentang system drainase bangunan jalan raya, telah diatur dalam
TATA CARA PERENCANAAN DRAINASE PERMUKAAN JALAN SNI 03-3424-1994, yang
memebri pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan bangunan jalan raya.
Penjelasan tentang Drainase Permukaan; Adalah sistem drainase yang
berkaitan dengan pengendalian aliran air permukaan, yang berfungsi
mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah sekitarnya
agar tidak merusak konstruksi jalan. Fungsi tersebut Antara lain yaitu;
1) Mengalirkan air hujan/air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan
dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping; menuju saluran
pembuang akhir
2) Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan
masuk ke daerah perkerasan jalan
3) Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.
28
2) Mencegat air dari daerah sekitar agar tidak merembes ke dalam urugan
tanah
29
Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang menghubunkan suatu
lintasan yang terputus akibat suatu rintangan atau sebab lainnya, dengan cara
melompati rintangan tersebut tanpa menimbulkan atau menutup rintangan itu.
Lintasan tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau jalan
pejalan kaki, sedangkan rintangan tersebut dapat berupa sungai, jalan, jalan
kereta api, atau jurang (bisa juga berupa jurang pemisah antar gedung
bertingkat). Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu; 1) Bangunan atas, 2)
Bangunan bawah (abutment), 3) Pondasi, 4) Tumpuan, 5) Oprit, dan 6)
Sandaran (railing), perhatikan gambar di bawah ini.
30
6) Hidrologi sungai, menguraikan analisis material yang terbawa
7) Perkiraan Biaya, meliputi perhitungan kwantitas, analisis harga satuan.
Beberapa gambar rencana jembatan di bawah ini yang menjadi bagian
pekerjaan sipil basah, disajikann dalam bentuk gambar dari beebrpap
model jembatan yang ada di Indonesia.
31
Gambar 10-13: Jembatan Rangka Baja
32
3. Bangunan Hidrolik
Bendung adalah bangunan untuk mengempang air agar tinggi muka air dan
aliran air dapat dikendalikan, sebagai penaik tinggi muka air dan pembagi
aliran air. Sedangkan bendungan lebih mirip dengan bendung namun dengan
fungsi yang lebih luas mulai dari untuk memenuhi tujuan irigasi, sumber air
baku, pengendali banjir, sumber tenaga untuk pembangkit tenaga listrik
sampai pada pemenuhan fungsi turisme. Bendungan biasanya dilengkapi
dengan drop structure yang dapat digunakan untuk mengalirkan kelebihan air,
bangunan-bangunan tersebut dapat menjadi pengendali semua parameter
sesuai dengan kebutuhan
33
3.1 Perencanaan Bendung
Kegiatan Studi Kelayakan, di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali
semua perhitungan dan desain yang telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan
pemetaan topografi dengan skala yang lebih kecil, memasang alat-alat pengukur
parameter hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan geologi. Dari data yang
diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunan terutama yang
diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek. Kegiatan utama dalam
studi kelayakan, antara lain yaitu;
1) Penelitian Topografi; Kegiatan penelitian topografi dilaksanakan dalam
areal rencana genangan waduk, axis bendungan, tanggul dan lokasi
34
fasilitas bangunan serta rencana saluran pensuplai air ke areal daerah
irigasi. Lingkup kegiatan penelitian topografi akan dilakukan meliputi :
Pemasangan Bench Mark (BM) baru
Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana waduk dan
daerah genanganny
Pengukuran situasi detail areal rencana waduk dan daerah
genangannya.
Pengukuran profil memanjang dan melintang sungai di sekitar axis
Dam hingga batas daerah genangan
Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan
Penggambaran hasil pengukuran situasi detail, dalam daerah
genangan, yang disajikan dalam bentuk peta situasi bendungan
dan daerah genangan dengan beda kontur 1 m.
2) Penelitian meteorologi dan klimatologi; Data yang diperoleh adalah
temperatur, kelembaban, curah hujan, angin, tekanan udara, radiasi
matahari dan penguapan di suatu daerah selama periode tertentu.
3) Penelitian hidrologi; Tujuan penelitian adalah untuk mencari parameter
hidrologi yaitu besaran hujan dan debit air sebagai data masukan
dalam perhitungan saluran pengelak, bendungan utama, bangunan
pelimpah, sedimentasi dan volume waduk
4) Penelitian Geoteknik; Penelitian Geoteknik dan Mekanika Tanah
adalah untuk meneliti, mempelajari, menyelidiki keseimbangan dan
perubahan dari tanah, jenis dan sifat tanah, pelapukan, zone gempa baik di
lapangan maupun di laboratorium. Data-data yang didapat dari hasil
penelitian geoteknik dan mekanika tanah tersebut akan dapat
menentukan axis bendungan, tipe dan bahan bendungan serta
parameter-parameter lain yang akan digunakan dalam perhitungan
pondasi dan stabiltas.
5) Penelitian Sosial Ekonomi Kegiatan penelitian sosial ekonomi meliputi
pengumpulan data sekunder social ekonomi, untuk memberi
gambaran kondisi yang ada dalam wilayah studi. Pengumpulan data
dilakukan dengan pola pendekatan langsung pada instansi yang terkait
sesuai kebutuhan data yang diperlukan.
Berikut ini beberapa kegiatan yang berhubungan dengan Perencanaan
35
Teknis, antara lain yaitu;
1) Analisis Hidrologi; Perencanaan bangunan-bangunan air sama halnya
dengan bendungan, hasil analisis hidrologi merupakan informasi yang
sangat penting untuk pekerjaan perhitungan pendimensian dan
karakteristik bangunannya. Analisis hidrologi yang dihasilkan dan sebagai
informasi (data) perencanaan hidraulik dari bangunan yang akan dibuat
adalah :
a) Evapotranspirasi
b) Infiltrasi
c) Curah hujan
d) Ketersediaan air
e) Kebutuhan air
f) Debit banjir
g) Patokan rancangan
h) Volume genanga
i) Sedimentasi
2) Analisis Hidroulik; Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk
mendapatkan dimensi bangunan secara hidrolis dengan mendapatkan
parameter-parameter bangunan baik ukuran maupun parameter hidraulik
lainnya
36
ditranformasikan kedalam bentuk gambar dengan skala tertentu.
Penggambaran dilakukan mulai dari topografi genangan, lokasi, denah,
potongan memanjang dan melintang bendungan, dan detail-detail. Hasil
penggambaran tersebut merupakan informasi mengenai jenis bangunan,
ukuran dan bahan yang akan digunakan pada pembangunannya.
Sehingga akan dijadikan dasar untuk perhitungan anggaran biaya dan
bestek dalam pelaksanaan proyek.
6) Analisa Ekonomi; Hasil perhitungan anggaran biaya dari informasi gambar
bestek didapatkan besaran tertentu. hitungan ini juga dapat dijadikan
informasi pembuatan jadwal kerja (time schedule), kebutuhan bahan dan
material (material schedule) dan kebutuhan tenaga kerja (man power
schedule).
37
9) Kantong lumpur
10) Peilschale
11) Jembatan inspeksi
38
Gambar 10-14: Waduk dan Bendung
39
40