Anda di halaman 1dari 15

PEKERJAAN BANGUNAN SIPIL

A.   Pendahuluan

Bangunan adalah sebuah benda hasil karya yang dibuat dengan tujuan dan fungsi
tertentu, dibuat dari berbagai bahan sehingga membentuk bagian-bagian yang
bermanfaat. Ilmu yang berhubungan dengan bangunan, seperti  Ilmu Bangunan
Gedung, yaitu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan dan
perbaikan bangunan-bangunan gedung, dan ilmu lain yang langsung maupun tidak
langsung mendukung untuk perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan bangunan. 
Fungsi suatu bangunan gedung dapat dikelompokkan menjadi fungsi perumahan,
fungsi usaha/pasar, fungsi komersil, pabrik,  fungsisosial budaya dan fungsi khusus. 
Fungsi bangunan gedung merupakan acuan untuk persyaratan teknis bangunan
gedung, baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungan maupun keandalannya. 

Pekerjaan bangunan sipil, adalah pekerjaan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,


dan perbaikan bangunan sipil.  Pada ilmu bangunan sipil (teknik sipil), dikenal dua jenis
pekerjaan, yaitu;
1).   Pekerjaan bangunan sipil kering, yang termasuk ke dalam  pekerjaan jenis ini adalah; Pekerjaan
bangunan gedung, rumah tinggal, ruko, bangunan transportasi jalan raya, bandara dan lain
sebagainya. Jenis pekerjaan yang termasuk pada sipil kering, yaitu pekerjaan pada bagian atas
permukaan tanah, yang tidak berhubungan dengan tanah, dan air secara langsung.
2).   Pekerjaan bangunan sipil basah (Hidro), yang termasuk ke dalam pekerjaan jenis ini adalah;
Pekerjaan bendungan, Saluran irigasi, pelabuhan, Jembatan, dan lain sebagainya. Jenis pekerjaan
yang termasuk pada sipil basah, yaitu pekerjaan pada bagian bawah permukaan tanah, yang
berhubungan langsung dengan tanah dan air.

Gambar 10-1: Bagian Pekerjaan Bagunan Sipil Kering dan Basah

Pekerjaan bangunan sipil kering, seperti pada bagian bangunan yang letaknya di atas
tanah (lantai) kita ambil contoh bangunan rumah tinggal, seperti pekerjaan tembok,
kolom, pintu, jendela, ring balk, atap. Pekerjaan bangunan sipil basah, seperti pada
bagian bangunan yang letaknya di bagian bawah, kita ambil contoh pekerjaan
pembangunan rumah tinnggal, yaitu yang letaknya di bawah lantai, seperti  pondasi.
Bangunan bawah pada rumah tinggal, berfungsi untuk menahan seluruh berat
bangunan yang ada di atasnya, kemudian meneruskannya ke tanah.

Pemahaman tentang istilah bangunan sipil dengan ilmu teknik sipil, dapat disamakan
atau dibedaan dngan penjelasan beriku ini. Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu
teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi
tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk
kemaslahatan hidup manusia.Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di
dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga
komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan
dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini
bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar. Kemudian cabang dari ilmu tekik sipil
ini, adalah ilmu tentang mekanika, yang membahas dan mengkaji tentang struktur
bangunan. Ilmu Struktural adalah cabang yang mempelajari masalah struktural dari
materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat
dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan
lainnya.Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang
struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih
material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari
lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan,
jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.

Ditinjau dari susunannya, bangunan gedung dapat dibedakan menjadi  dua bagian ,
yaitu:

A. Bangunan bagian bawah: yaitu bagian bangunan yang terletak di bawah


permukaan tanah, seperti sloof dan pondasi.  Bangunan bawah merupakan
konstruksi yang dibuat untuk menahan seluruh bangunan.
B. Bangunan bagian atas: yatu bagian bangunan yang terletak di atas permukaan
tanah, seperti tembok, kolom, pintu & jendela, ringbalk, rangka atap, atap,
eternity dll.

Yang termasuk bangunan bawah ialah konstruksi yang dibuat untuk menahan berat
bangunan di atasnya termasuk berat pondasi itu sendiri.Untuk itu bangunan harus kuat,
tidak mudah bergerak kedudukannya dan stabil.Sedang yang termasuk bangunan atas
adalah bagian-bagian yang terletak di atas bangunan bawah, sehingga seluruh
beratnya diteruskan kepada bangunan bawah sampai ke tanah dasar

B.   Ruang Lingkup Pekerjaan Konstruksi Bangunan Sipil

Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya
dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau
infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan,
sarana telekomunikasi, dan lain-lain. Teknik bangunan adalah suatu disiplin ilmu teknik
yang berkaitan dengan perencanaan, disain, konstruksi, operasional, renovasi dan
pemeliharaan bangunan, termasuk juga kaitannya dengan dampaknya terhadap
lingkungan sekitar.

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.Dalam


bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan
atau satuan infrastruktur pada suatu atau pada beberapa area.  Suatu pekerjaan
konstruksi merupakan gabungan atau rangkaian dari banyak pekerjaan. Pekerjaan
konstruksi umumnya diatur oleh seorang manajer konstruksi (construction manager),
serta dilaksanakan dan diawasi oleh manajer proyek, tenaga teknik perancangan
(design engineer) atau arsitek lapangan (project architect).

Proyek konstruksi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya


pembangunan sesuatu bangunan, umumnya mencakup pekerjaan pokok dalam bidang
teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti
teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap

Secara umum, proyek konstruksi ada beberapa jenis, diantaranya yaitu;


1)    Proyek Konstruksi Teknik Sipil (heavy engineering construction); Merupakan suatu proses
penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan terbangun (built environment). Pemilik proyek
(owner) biasanya pemerintah baik pada tingkat nasional atau daerah. Pada proyek ini elemen
desain, finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi pertimbangan penting, walaupun
proyek ini lebih bersifat non-profit dan mengutamakan pelayanan masyarakat (public services).
Beberapa proyek konstruksi yang termasuk pada jenis proyek ini antara lain proyek pembangkit
listrik, jalan raya), jalan kereta api, bendungan, pertambangan, dan lainnya.
2)    Konstruksi bangunan gedung (building construction); Merupakan tipe proyek konstruksi
yang paling banyak dilakukan. Tipe konstruksi ini menekankan pada pertimbangan konstruksi
dan teknologi praktis, dan pertimbangan pada peraturan bangunan setempat.
3)    Proyek bangunan perumahan/pemukiman (residential Construction); Merupakan proyek
pembangunan perumahan pemukiman didasarkan pada tahapan pembangunan yang secara
serempak dengan penyediaan prasarana penunjang. Jenis proyek ini sangat memerlukan
perencanaan yang matang untuk infra struktur yang ada dalam lingkungan pemukiman tersebut
seperti jaringan jalan, air bersih, listrik dan fasilitas lainnya
4)    Konstruksi Bangunan Industri (industrial construction); Merupakan bagian yang relatif kecil
dari industri konstruksi, namun merupakan suatu komponen yang penting. Pemilik proyek
(owner) biasanya merupakan suatu perusahaan atau industri besar, seperti perusahaan minyak,
farmasi, kimia dan industri lain. Proses yang dilakukan dalam industri ini membutuhkan keahlian
khusus di bidang perencanaan, desain dan konstruksi.

Di Indonesia, jenis pekerjaan konstruksi disebutkan dalam undang-undang jasa


konstruksi (UU no 18 tahun 1999), meliputi:
1)    Pekerjaan arsitektural yang mencakup antara lain pengolahan bentuk dan massa bangunan
gedung berdasarkan fungsi serta persyaratan yang diperlukan setiap pekerjaan konstruksi.
2)    Pekerjaan sipil yang mencakup antara lain pembangunan pelabuhan, bandar udara, jalan kereta
api, pengamanan pantai, saluran irigasi atau kanal, bendungan, terowongan, struktural gedung,
jalan, jembatan, reklamasi rawa, pekerjaan pemasangan perpipaan, pekerjaan pemboran, dan
pembukaan lahan.
3)    Pekerjaan mekanikal dan elektrikal merupakan pekerjaan pemasangan produk-produk
rekayasa industri. − Pekerjaan mekanikal mencakup antara lain pemasangan turbin,pendirian
dan pemasangan instalasi pabrik, kelengkapan instalasi bangunan, pekerjaan pemasangan
perpipaan air, .minyak dan gas.
4)    Pekerjaan elektrikal mencakup antara lain pembangunan jaringan transmisi dan distribusi
kelistrikan, pemasangan instalasi kelistrikan, telekomunikasi beserta kelengkapannya.
5)    Pekerjaan tata lingkungan mencakup antara lain: pekerjaan pengolahan dan penataan akhir
bangunan maupun lingkungannya.

1. Bidang Ilmu dalam Teknik Bangunan

Disiplin ilmu yang relevan dengan teknik bangunan dan konstruksi antara lain:
1)    Teknik Sipil untuk struktur bangunan dan pondasi
2)    Arsitektur, untuk desain bangunan meliputi bentuk bangunan, fungsi, peraturan bangunan dan
spesifikasinya
3)    Mekanikal, untuk penghawaan, pengkondisian udara dan sistem pelayanan mekanikal
bangunan, Elektrikal, untuk distribusi daya serta sistem kontrol dan elektrik bangunan
4)    Fisika bangunan untuk pencahayaan dan akustika bangunan
5)    Studi kelayakan dan analisis proyek secara ekonomi
6)    Manajemen untuk pengelolaan atau manajemen proyek
1.1 Teknik Sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga
mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Cabang-cabang ilmu teknik
sipil dengan aplikasi antara lain:
1)    STRUKTUR, cabang yang mempelajari masalah struktural dari material yang digunakan untuk
pembangunan. Beberapa pilihan jenis material bangunan diantaranya: baja, beton, kayu, kaca
atau bahan lainnya. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan
perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, erowongan dari pembangunan pondasi hingga
bangunan siap digunakan
2)    GEOTEKNIK, cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam
menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi
lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat
dengan penye-lidikan laboratorium.
3)    MANAJEMEN KONSTRUKSI, cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi
yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan peker-jaan, pengembalian modal, biaya proyek,
serta semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian
pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
4)    HIDROLOGI dan LINGKUNGAN, cabang yang mempelajari air dan lingkungan alam,
pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air
(berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air,
tekanan air, gaya dorong air, dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, dam, irigasi,
waduk/bendungan, kanal hingga teknik penyehatan.
5)    TRANSPORTASI, cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan
dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya,
konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
6)    INFORMATIKA TEKNIK SIPIL, cabang baru yang mempelajari penerapan teknologi
komputer untuk perhitungan dan pemodelan sebuah sistem dalam proyek pembangunan atau
penelitian bangunan. Mencakup bidang ini antara lain berupa pemodelan struktur bangunan
(struktural dan material atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan
lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic Information System).
1.2 Arsitektur
Arsitektur adalah pengetahuan dan seni untuk merancang bangunan dan struktur,
dalam pengertian yang lebih luas mencakup perancangan keseluruhan lingkungan
terbangun, mulai dari tingkat makro untuk perencanaan kota, kawasan atau lingkungan,
lansekap atau bentang alam, hingga tingkat mikro untuk perancangan detail konstruksi
bangunan dan desain perabot atau furnitur. Arsitektur sebagai proses awal perencanan
dan perancangan ruang dan fisik bangunan harus mempertimbangkan segala aspek
kehidupan dalam prosesnya. Tujuan arsitektur yang harus dipenuhi dengan baik adalah
pemenuhan akan kegunaan (fungsi), kekuatan (struktur), dan keindahan (estetika).
Bidang-bidang perancangan arsitektur meliputi:
1)    Lingkungan Ruang Dalam Bangunan (Building Indoor Environment) meliputi aspek-aspek
lingkungan dalam disain, analisis dan efisiensi energi, kesehatan dan kenyamanan bangunan.
Kekhususan bidangnya antara lain kenyamanan termal, kualitas udara, penerangan buatan,
akustik, HVAC dan sistem kontrol.
2)    Building Envelope  adalah suatu aplikasi yang menggambarkan semua area dari teknik
bangunan, khususnya ilmu bangunan dan lingkungan ruang dalam. Bidang ini memfokuskan
pada analisa dan disain selubung bangunana, meliputi ketahanan bangunan, perpindahan panas
dan kelembaban serta interaksi dengan lingkungan ruang dalam.
3)    Building Science menekankan pada analisis dan kontrol dari fenomena fisika yang
mempengaruhi tampilan material bangunan dan sistem penutup bangunan.
4)    Building Structure mempertimbangkan prinsip-prinsip mekanika struktur, perilaku material dan
analisanya dan disain baja, beton bertulang, struktur bangunan kayu.
5)    Manajemen Konstruksi (Construction Management) meliputi teknik konstruksi, proses
konstruksi, perencanaan, penjadwalan, pengendalian proyek, pekerja dan pengaturan bangunan.
6)    Computer Aided Engineering
7)    Efisiensi Energi (Energy Efficiency) meliputi analisa, disain, dan kontrol efisiensi energi
atau low-energy, sistem HVAC, serta intelegent building
1.3 Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing (MEP)
Mekanikal, elektrikal dan plambing atau MEP merupakan pekerjaan instalasi sistem dan
peralatan dalam bangunan sebagai bagian dari fungsi pelayanan bangunan atau utilitas
bangunan (building utility).Di Indonesia pengetahuan MEP termasuk dalam bidang-
bidang ilmu teknik mesin dan teknik elektro.
Keahlian MEP yang termasuk dalam bidang ilmu teknik mesin, yaitu;
1)    Instalasi dan mesin-mesin generator listrik dan pompa-pompa air, mesin pengkondisian udara,
lift dan eskalator, dll
2)    Teknik pengelasan
3)    Mesin dan alat berat konstruksi Keahlian MEP yang termasuk dalam bidang ilmu teknik elektro:
− Instalasi dan peralatan daya listrik − Instalasi dan peralatan listrik penerangan − Instalasi
penangkal petir − Instalasi dan peralatan telepon, jaringan komputer dan multimedia, sistem
deteksi dan kontrol bangunan

1.4  Fisika Bangunan


Fisika bangunan merupakan cabang ilmu Fisika yang mempelajarifenomena fisika yang
terjadi pada suatu bangunan yangmempengaruhi faktor kenyamanan manusia.Dalam
pembahasan fisika bangunan yang menjadi topik utama adalahkenikmatan fisik atau
Comfort. Maka permasalahan kenikmatan fisik dalamsuatu bangunan erat kaitannya
dengan kenikmatan fisik bangunan, yangdiantaranya adalah :
         Pencahayaan
         Temperatur udara
         Kelembaban udara
         Kejernihan dan oksigen
         Pergerakan udara (Angin) : berpengaruh pada
         temperatur, bau, sweating (keringat), debu
         Akustik

1.5  Studi kelayakan dan analisis proyek secara ekonomi


Studi kelayakan bangunan dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan
pembangunan, hasil studi bermanfaat bagi para stakeholder untuk menetapkan
kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam pelaksanaan proyek
bangunan tersebut di kemudian hari, sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek
dapat berjalan sesuai rencana.Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat
tidaknya suatu proyek (proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Keberhasilan
proyek penegertian terbatas atau   artian yang lebih luas, yaitu; artian yang lebih
terbatas  oleh pihak swasta  tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Bagi
pemerintah (lembaga nonprofit) pengertian menguntungkan  bisa dalam arti yang lebih
relatif yaitu manfaat bagi masyarakat luas  contohnya: penyerapan tenaga kerja,
pemanfaatan sumber daya yang melimpah di tempat tersebut, dan sebagainya. Bisa
juga dikaitkan dengan penghematan devisa ataupun penambahan devisa yang
diperlukan oleh pemerintah.  Kalau seseorang atau suatu pihak melihat suatu
kesempatan usaha pertanyaannya apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan
secara ekonomis?.

Sebagai contoh dilakukannya studi kelayakan suatu bangunan bendungan. Tahap


pelaksanaan Studi Kelayakan Pendahuluan, meliputi Pencarian informasi data
perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan pada data-data yang akan dijadikan bahan
analisis selanjutnya. Pada dasarnya kegiatan studikelayakan pendahuluan terdiri dari : pengumpulan
data, dan pengujian data yang sudahterkumpul, selanjutnya diadakan perencanaan
pemetaan topografi yang lebih lengkap danpenelitian geologi di beberapa tempat.
Kemudian diadakan perhitungan-perhitungan teknis dan ekonomis yang masih bersifat
sederhana, penentuan lokasi proyek dan desain yangsederhana pula. Kemudian selanjutnya
dilakukan  analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada
model teknik fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui
keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan bangunan secara  ekonomi.
Unsur-unsur makro ekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomik ini adalah
faktor tingkat bunga, pendapatan yang diterapkan. analisis ini digunakan untuk
mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi

C.  Pekerjaan Bangunan Sipil Kering

Pekerjaan Struktur sebuah bangunan rumah dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu:Struktur bangunan bagian Atas, yaitu struktur bangunan yang berada
diataspermukaan tanah, yang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atap dan rangka
bangunan (dinding dan kolom) dan Struktur Bagian Bawah, yaitu strukturbangunan
yang berada dibawah permukaan tanah yang dimaksud disini adalah pondasi, kedua
struktur tersebut dalam pelaksanaannya harus memenuhipersyaratan sbb:
a. Kualitas bangunan yang baik
b. Keberadaan dan dimensi struktur yang sesuai
c. Seluruh elemen struktur utama tersambung dengan baik
d. Mutu pengerjaan yang baik

Pekerjaan bangunan sipil kering pada gedung atau rumah tinggal, baik perencanaan,
maupun pelaksanaanya dapat kita identifikasi dari mulai bagian atas bangunan.Konsep
Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan
mengenai apa yang diharapkan terjadi yang merupakan persiapan yang harus memiliki
data yang bernilai sehingga dapat diwujudkan. Dalam bangunan sipil kering, yang
menyangkut dengan perencanaan, yaitu;
1)    Perencanaan teknis; menyangkuta kekutan
2)    Perencanaan ekonomis; menyangkut biaya
3)    Perencanaan fungsional; menyangkut penggunaan
4)    Perencanaan estetika; menyangkut seni dan keindahan
5)    Perencanaan standar; menyangkut standar seperti SNI dan standar perhitungan yang
diakui secara internasional.

Jadi dalam pekerjaan sipil kering ini, dari mulai perencanan sampai pelaksanan
sehingga terwujudnya bangunan, dapat kita identifikasi pada bagian atas sampai lantai
bangunan.  Sebagai panduan untuk pemahaman kita tentang pekerjaan bangunan sipil
kering, perhatikan gambar bagian bangunan di bawah ini, sebagai contoh kita ambil
bagian bangunan rumah tinggal.
Gambar 10-2: Bagian Pekerjaan Sipil Kering

Pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan bangunan sipil kering pada bangunan rumah,
antara lain yaitu;
1)    Atap dan rangka atap
2)    Ring balok dan kolom
3)    Dinding
4)    Sloof
5)    Pintu, jendela dan kunci-kunci
6)    Plafon
7)    Lantai
8)    Finishing bagian atas

Pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan bangunan sipil kering pada bangunan


berdasarkan fungsi, antara lain yaitu;
1)    Seluruh pekerjaan bangunan yang bersifat kering, yang perencnaan dan pelaksanaan
bangunan, tidak berhubungan langsung dengan tanah atau air. Perencanaan dan
pelaksanaan bangunan sipil kering tidak memperhitungkan gaya dukung tanah, dan
sifat mekanik air (hidrolika)
2)    Bangunan yang termasuk pad poin satu di atas, seperti; bangunan rumah tinggal, ruko,
pabrik, kantor, lapangan olah raga, pasar, sekolah perkantoran, bandara, dan lain lain.
3)    Bangunan transportasi jalan; jalan aspal, jalan beton dan lain sebagainya.
1.    Bangunan Rumah Tinggal

Bangunani rumah tinggal merupakan bagunan yang saat ini banyak dikerjakan oleh ahli
dan pekerja teknik sipil. Bangunan rumah tinggal secara umum termasuk pada jenis
bangunan sipil kering, walaupun disana ada pekerjaan bagian pondasi, tetapi porsinya
sangat sedikit, sehingga kalaupun pekerjaan pondasi bangunan rumah tinggal
sederhana dapat dikelompokkan pada bangunan sipil kering.

Gambar 10-3: Potongan Bangunan Rumah Tiggal Sederhana

1)    Ruang lingkup pekerjaan bangunan rumah tinggal sederhana


Melihat bagian gambar bangunan rumah tinggal sederhana di atas, dapat langsung kita
kelompokkan mana bagian bangunan sipil kering, dan mana bagian bangunan sipil
basaha. Seperti pembahasan di atas, karena porsi bangunan pondasi rumah tinggal
sederhana sedikit, sebenranya pembangunan rumah tinggal sedrhana keseluruhannya
dapat kita kelompokkkan pada banguna sipil kering.

Beberapa bagian pekerjaan bangunan sipil kering rumah tinggal sederhana, yaitu;
1)    Pekerjaan Arsitektur dan Pekerjaan Struktur;
  Kolom, Balok & Plat, Kuda-kuda
  Dinding
  Plesteran & Acian
  Pelapis Lantai & Dinding
  Pekerjaan Plafond dan Langit-langit
  Pekerjaan Pengecatan
  Pekerjaan Kusen dan Penggantung
  Pekerjaan Pemasangan Penutup Atap
  Pekerjaan Pondasi (dapat masuk pada kelompok bangunan sipil basah).
2)    Penyusuna Daftar Pekerjaan Untuk RAB (Bill of Quantities)

Beberapa tahapan dalam pekerjaan bangunan sipil kering, sebagai contoh kita ambil
pembangunan rumah tinggal sederhan, yang keseluruhan pekerjaannya dimasukkan
dalam kelompom pekerjaan bangunan sippil kering, adapun tahapan yang dilaksanakan
antara lain yaitu;
1)    Tahap Perencanaan; Perumusan ide, akan seperti apa bangunan nanti, fungsinya,
besar/luasnya, biayanya, gaya arsitekturnya dll. Perumusan untuk mengelola data awal yang ada
seperti luas lahan, kondisi sekitar, peraturan-peraturan di lokasi, anggaran yang dimiliki dan
sebagainya
2)    Perancangan; berdasarkan rumusan ide, dimulai melakukan perancangan bangunan, mengatur
tata letak, mendisain model bangunan, hingga detail ornamentnya dan rencana instalasi. 
3)    Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ); IMB adalah izin yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk mengatur, mengawasi serta mengendalikan terhadap setiap kegiatan
membangun, memperbaiki, merombak/ merobohkan bangunan agar desain pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan tata ruang yang berlaku
4)    Rencana Pelaksanaan Bangunan; Berdasarkan gambar rencana yang telah kita miliki kita
mulai membuat rencana kerja, merumuskan besaran material yang kata kita beli, tahapan
pembelian material, menseleksi pelaksana bangunan, subkontraktor dan mempersiapakan
kontrak kerja dengan pihak lain ( supplier bahan bangunan, pelaksana bangunan, pengawas
proyek).
5)    Persiapan; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;
         Pembersihan lahan dari timbunan sampah, tumbuhan liar & binatang liar;
         Pembuatan bedeng;
         Pembuatan sumur bor bila belum tersedia air PAM;
         Pemasangan Bouwplank. Bouwplank (papan bangunan) berfungsi untuk mendapatkan titik-
titik bangunan yang diperlukan sesuai dengan hasil pengukuran
6)    Pekerjaan Pondasi; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;
         Pekerjaan Galian Tanah, berupa pekerjaan Galian tanah, Urugan tanah, meratakan tanah dan
memadat tanah.
         Pembuatan pondasi, berupa: penggalian tanah pondasi mengikuti gambar perencanaan sipil &
memasang pondasi.
7)    Pekerjaan Struktur; Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu; 
         Pekerjaan Beton dan Pembesian Berupa pembuatan frame, balok-balok struktur dengan beton
bertulang yaitu: Sloof yang merupakan balok beton bertulang mendatar yang dibuat diatas
pondasi. Colum (kolom) yang merupakan tiang tegak lurus terhadap sloof dan Ring Balk yang
serupa sloof tetapi dibangun di atas kolom-kolom.  Steger adalah perancah atau alat bantu
mendirikan bangunan. esteger bisa berupa konstruksi tangga kayu atau besi.
8)    Pekerjaan Pasangan Bata/Dinding, Plesteran dan Acian; Berupa: penyusunan bata
(umumnya; batu bata / batako / bata ringan Hebel) dengan adukan semen atau semen khusus.
9)    Pekerjaan Pasangan Bata/Dinding, Plesteran dan Acian; Berupa: penyusunan bata
(umumnya; batu bata / batako / bata ringan Hebel) dengan adukan semen atau semen khusus,
Serta pelapisan acian pada profile kasar dinding bata, struktur beton bertulang, dan pemlesteran
lantai untuk mendapatkan bidang datar sehingga tertutup rapi.
10) Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela; Berupa: pemasangan kusen-kusen pada sisi-sisi dinding
tertentu untuk akses keluar masuk penghuni / barang dan penghawaan udara. Pelapisan kusen,
daun  jendela dan pintu yang terbuat dari kayu dengan politur / melamik / cat duco, agar awet
dan sedap dipandang mata. Serta pemasangan kunci-kunci pada pintu dan jendela, termasuk
disini pemasangan penggantung dan handle pintu / jendela.
11) Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap; Berupa: pemasangan rangka atap (kuda-kuda, gording,
nok, kaso & reng), pemasangan alumninum foil (jika perlu) dan pemasangan genteng beserta
aksesories-nya. 
12) Pekerjaan Plumbing, Mekanikal dan Elektrikal (M&E); Pekerjaan ini termasuk, antara lain
yaitu; 
      Pemasangan sanitary, Berupa: pemasangan kakus / WC, westafel, bath up, pemanas air kamar
mandi, kaca rias, dll. Sudah termasuk pemasangan kran-kran, pancuran dan semprotan air.
      Instalasi pipa air bersih, Berupa: pemasangan pipa-pipa saluran air bersih untuk keperluan
memasak, mencuci dan mandi. Pada masa kini sudah populer digunakan pipa plastik PVC.
      Instalasi pipa air kotorBerupa: pemasangan pipa-pipa saluran air kotor / sanitasi dari  hasil
aktifitas memasak, mencuci, mandi dan WC serta limpahan air hujan. Pada saat ini populer
digunakan pipa plastik PVC. 
      Instalasi listrik Berupa: pemasangan jaringan kabel listrik dari meteran listrik, kotak sekring /
kotak MCB sampai ke titik-titik lampu penerangan, stop kontak dan saklar. Kadang disertakan
pula pemasangan jaringan kabel TV dan telepon (bila ada permintaan) yang berakhir di terminal
pada titik-titik tertentu. Serta berupa: pemasangan tempat lampu, saklar dan stop kontak di titik-
titik tertentu.
13) Pekerjaan Finishing;  Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu;  
         Pemasangan material lantai & dinding Berupa: pemasangan material lantai sesuai material
yang diinginkan. Demikian pula untuk dinding di bagian-bagian tertentu, seperti kamar mandi,
dapur sampai dengan fasade (tampak muka) rumah.
         Pekerjaan Finishing Kusen, Pintu dan Jendela Berupa: pelapisan kusen, daun  jendela dan
pintu yang terbuat dari kayu dengan politur / melamik / cat duco, agar awet dan sedap dipandang
mata. Serta pemasangan kunci-kunci pada pintu dan jendela, termasuk disini pemasangan
penggantung dan handle pintu / jendela.
         Pekerjaan Plafon; Berupa: pemasangan rangka-rangka besi hollow atau kayu kaso dan
lembaran-lembaran penutup langit-langit agar terlihat rapi.
         Pekerjaan Pengecatan Berupa: pengecatan dengan cat tembok di bagian interior dan eksterior
rumah, termasuk plafond.
14) Pekerjaan Opsional / Outdoor; Pekerjaan yang bisa ditambah sewaktu-waktu, tergantung
klien, misalnya :  Pekerjaan Kolam Renang,  Pemasangan Pagar Halaman dan Pintu Pagar,
Pekerjaan Kanopi (Canopy) / Pergola, Pekerjaan Taman (Landscape), Pekerjaan Garasi /Carpor,
Pembersihan Lahan, membuang material sisa, dan persiapan serah terima
15) Serah terima, Pekerjaan ini termasuk, antara lain yaitu; berupa: penyerahan semua kunci ke
pada pemilik rumah, sehingga si pemilik rumah segera menghunin
D.     Pekerjaan Bangunan Sipil Basah

Seperti telah dijelaskan di atas, mengenai pekerjaan bangunan sipil basah, yang
termasuk ke dalam pekerjaan jenis ini adalah; Pekerjaan bendungan, saluran irigasi,
pelabuhan, Jembatan, dan lain sebagainya. Jenis pekerjaan yang termasuk pada sipil
basah, yaitu pekerjaan pada bagian bawah permukaan tanah, yang berhubungan
langsung dengan tanah dan air. Sebagai contoh untuk bangunan rumah tinggal yang
tentu ada bangunan (konstruksi) pondasi, baik itu jenis pondasi dangkal dan pondasi
dalam, termasuk dalam pekerjaan bangunan sipil basah. Namun dalam prakteknya bisa
saja bangunan pondasi dangkal menjadi bagian sipil kering, disamping perhitungan
gaya-gayanya sederhana, pekerjaannya juga sederhana. Lain halnya dengan pondasi
dalam, seperti pondasi tiang pancang, pondasi sumuran, pondasi tiang straus, dan
sebagainya yang termasuk pondasi dalam, menjadi bagian pekerjaan bangunan sipil
basah.

Gambar 10-4:
Pekerjaan Pondasi Bagain Pekerjaan Bangunan Sipil Basah

Bila kita lihat gambar potongan bangunan rumah tinggal di atas, bagian pekerjaan
bangunan sipil basah, dapat terlihat sesuai dengan keterangan yang diberi tanda, yaitu;
bagian galian dan urugan pondasi, pembuatan pondasi, lapisan batu kosong atau
aanstamping, dan lantai kerja pondasi.
Beberapa bagian perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan yang termasuk pekerjaan
bangunan sipil basah, antara lain adalah;
1)    Pekerjaan pondasi; Terutama jenis pondasi dalam
2)    Pekerjaan Jalan dan jembatan
3)    Pekerjaan Hidrologi; Bendungan, Waduk dan Irigasi
4)    Pelabuhan
5)    dan lain sebagainya (berhubungan dengan tanah dan air)

1.    Pekerjaan Bangunan Pondasi


Pekerjaan pondasi merupakan bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang terletak di
bawah muka lantai yang ada dalam tanah. Bangunan lain yang berhubungan dengan
pondasi, seperti balok beton (sloof) dan pondasi (pondamen) dapat juga digolongkan
pada bangunan basah, tetapi pada prakteknya pekerjaan tersebut masuk dalam
pekerjaan bangunan sipil kering. Pondasi sebagai bangunan bawah ini dimaksudkan
untuk menahan seluruh berat bangunan yang berada diatasnya termasuk berat pondasi
itu sendiri dan berat tanah yang langsung diatas pondasi. Dengan demikian pondasi
mempunyai hubungan langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya. Karena
pondasi harus memikul beratnya sendiri dan berat bangunan bagian atas, maka
konstruksi pondasi harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut;
1)    Konstruksi pondasi harus terletak diatas lapisan tanah keras yang tidak mengandung humus.
2)    Konstruksi pondasi harus mempunyai ukuran yang sesuai, sehingga tanah cukup kuat menahan
beban. Untuk bangunan sederhana dasar pondasi harus terletak pada kedalaman 60- 80 cm
dibawah muka tanah.
3)    Konstruksi pondasi harus cukup kuat, sehingga tidak akan pecah karena muatan yang bekerja
pada pondasi. Dan untuk bangunan-bangunan yang berat harus dihitung secara cermat dengan
ilmu pondasi.

Penjelasan tentang pekerjaan pondasi untuk jenis pondasi setempat dan dangkal,
seperti pondasi rumah tinggal sederhana, dapat digolongkan pada bangunan sipil
kering. Tetapi seperti penjelsan pendahuluan, bahwa yang termasuk pada kelompok
bangunan sipil basaha, salah satu cirinya yaitu, konstruksi itu berada di bawah
permukaan lantai atau berhubungan langsung dengan tanah atau air. Secara bijak kita
sebagai orang yang memahami pekerjaan teknik sipil untuk perencanaan, pelaksanaan
pada bangunan sederhana tidak menjadi masalah. Tetapi apabila volume pekerjaan
pondasi sudah besar, perhitungan gaya-gaya beban sudah besar, maka kita harus
memasukkanny pada kelompok bangunan sipil basah.

 
1.1 Pondasi dangkal (shallow footing) dapat berupa antara lain, yaitu ;
1)    Pondasi telapak (square footing). Dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar
telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya
dukung tanah yang diijinkan.
2)    Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yang terpisah (dibawah kolom pendukung/kolom
struktur) dan juga biasa dipakai pada kontruksi bangunan kayu didaerah yang ber-rawa. Pada
bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam masif dan diletakkan diatas
permukaan tanah yang diratakan
3)    Pondasi menerus (continous footing); Ciri-ciri Pondasi menerus adalah; Ukuran sama besar
dan terletak pada kedalaman yang sama, Dipasang dibawah seluruh dinding penyekat dan kolom,
Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat, Untuk kondisi tanah lembek,
dibuat dari sloof memanjang dan bagian bawah diperlebar menjadi pelat.

Anda mungkin juga menyukai