Anda di halaman 1dari 13

MODUL PEMBELAJARAN

KONTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


Untuk SMK Kelas X TGB/ Genap

JESICA PEBERTIGA BR GINTING SMK N 1 SIDOARJO KONTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan
pemikiran kepada saya untuk dapat menyelesaikan modul pembelajaran ini . semua ini di rangkum dalam
modul ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat .
Modul pembelajaran ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan
akan dibahas dalam bab tersebut. Selanjutnya, membaca akan masuk pada inti pembahasaan dan di akhiri
dengan kesimpulan makalah ini.
Inti dari permasalahan ini mengenai pondasi batu kali untuk kontruksi bangunan Gedung ,dimana didalam
stuktur bangunan ini nanti akan digunakan untuk dasar bangunan.

Akhirnya, saya sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses pembuatan modul ini. Semoga modul ini bermanfaaat bagi anda semua.

Medan, 16 November 2020

Penulis

Jesica Pebertiga Br Ginting

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
A. Deskripsi .......................................................................................................................................... 1
B. Prasyarat .......................................................................................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul............................................................................................................ 1
D. Tujuan Akhir ..................................................................................................................................... 2
E. Kompetensi dasar............................................................................................................................. 2
F. Cek Kemampuan .............................................................................................................................. 2
G. Glosarium ........................................................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................................................... 3
PEMBELAJARAN ........................................................................................................................................... 3
A. Rencana Belajar............................................................................................................................... 3
B. Kegiatan Belajar .............................................................................................................................. 3
C. Rangkuman ..................................................................................................................................... 8
D. Tugas............................................................................................................................................... 9
BAB III .......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 9
A. Evaluasi ........................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dewasa ini bergitu pesat, meliputi semua ilmu bidang
pengetahuan dan teknologi. Seperti kita ketahui bahwa elemen-elemen pokok dari bangunan gedung
atau rumah terdiri dari : pondasi dan atap dsb. Dari elemen-elemen bangunan tersebut selanjutnya
disusun sedemikian, hingga sesuai fungsinya, karena elemen-elemen satu dengan lainnya saling
berkaitan. Karena “Pondasi” merupakan elemen pokok bangunan yang sangat penting, menurut
fungsinya sebagai penyangga bangunan diatasnya maka baik buruknya, kuat tidaknya bangunan
diatasnya sangat tergantung kepada pondasinya.

B. Prasyarat
Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008: 4-7), modul yang akan
dikembangkan harus memperhatikan lima karaktersistik sebuah modul yaitu self instruction, self
contained, stand alone, adaptif, dan userfriendly.

1) self instruction, siswa dimungkinkan belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain.
Self Intruction dapat terpenuhi jika modul tersebut: memuat tujuan pembelajaran yang jelas; materi
pembelajaran dikemas dalam unit-unit kegiatan yang kecil/spesifik; ketersediaan contoh dan ilustrasi
yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran; terdapat soal-soal latihan, tugas dan
sejenisnya; kontekstual; bahasanya sederhana dan komunikatif; adanya rangkuman materi
pembelajaran; adanya instrumen penilaian mandiri (self assessment); adanya umpan balik atas
penilaian siswa; dan adanya informasi tentang rujukan.

2) self contained, seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut.
Karakteristik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajran
secara tuntas.

3) stand alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus
digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Siswa tidak perlu bahan ajar lain untuk
mempelajari atau mengerjakan tugas pada modul tersebut.

4) adaptif, modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
fleksibel/luwes digunakan diberbagai perangkat keras (hardware). Modul yang adaptif adalah jika
modul tersebut dapat digunakan sampai kurun waktu tertentu.

5) userfriendly, modul memiliki instruksi dan paparan informasi bersifat sederhana, mudah
dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan. Penggunaan bahasa sederhana dan
penggunaaan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Sebelum mempelajari modul ini, bacalah tujuan, pahami dan hayati tujuan akhir yang harus
dicapai pada modul ini.
2. Baca modul ini tahap demi tahap, kemudian pahami pula maksud dan tujuannya.
3. Materi pelajaran teori pada modul ini dapat dipelajari secara mandiri diluar tatap muka,
selanjutnya laksanakan tanya jawab dengan guru
4. Pada saat mempelajari sasaran-sasaran yang lebih spesifik dari modul ini. Yakinkan agar anda
mengusainya, jawab pertanyaan pada lembaran kegiatan peserta (LKP).

1
5. Setelah anda melaksanakan Post Test, diharapkan memperoleh nilai minimal 70%. Apabila
anda belum memperoleh nilai minimal 70%, maka anda harus mempelajari kembali modul-
modul ini .
6. Untuk meningkatkan penguasaan terhadap modul ini, anda dapat membaca buku-buku
bangunan gedung.

D. Tujuan Akhir
Dengan adanya modul ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam memberikan arahan
sehingga murid nantinya dapat memahami materi pondasi batu kali dengan benar dan
menerapkannya di lapangan

E. Kompetensi dasar
Setelah mempelajari modul ini, anda dapat :
1. Menjelaskan pengertian & fungsi pondasi batu kali
2. Menjelaskan tanah dasar untuk pondasi batu kali
3. Menjelaskan jenis-jenis bahan
4. Menjelaskan type pondasi batu kali

F. Cek Kemampuan
Kemampuan akan diukur dengan pengenalan siswa akan pondasi batu kali dan kemampuan siswa
dalam mencocokkan pondasi dengan kondisi daerah yang ada.

G. Glosarium
a. Analisis hidrologi , merupakan satu bagian analisis awal dalam perancangan bangunan
hidraulik.
b. Aanstamping , merupakan batu kosong,yang merupakan bagian dari pondasi menerus/batu
belah yang disusun dibawah pondasi.
c. Tanah cadas , merupakan tanah yang amat padat dikarenakan mineral didalam nya di
keluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah atasnya sehingga kandungan tanah telah
hilang dan sisanya terdiri atas lapukann batu induk.
d. Tanah humus , merupakan tanah dengan kompleks organik.
e. Tanah lempung , merupakan nama lain dari tanah liat.

2
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar
Dalam mempelajari modul ini rencana belajar yang diterapkan adalah sebagai berikut :

kegiatan waktu tempat tanda

Pemaparan materi 1x45 menit Sekolah


Diskusi mandiri 1x45 menit Sekolah
Tugas individu 1x45 menit Sekolah
Pembahasan tugas 1x45 menit sekolah

B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran

2. Uraian Materi
a. Pengertian dan fungsi pondasi
Pondasi, adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk memikul beban bangunan, meneruskan dan
membaginya secara merata ke atas lapisan tanah yang keras. Keseimbangan akan tercapai apabila
pondasi menyalurkan beban dari bangunan kelapisan tanah secara merata, sehingga bilapun pada
suatu saat harus terjadi penurunan itu juga akan terjadi secara merata. Beban yang harus dipikul oleh
pondasi terdiri dari beban mati, yaitu beban berat sendiri pondasi dan seluruh bangunannya, beban
angin dan lain-lain. Disamping beban mati, juga dipikul beban hidup, seperti beban manusia
(penghuni), perabotan dan lain-lain. Konstruksi pondasi harus dirancang dengan penuh perhitungan,
dengan memeprtimbangkan factor-faktor sebagai berikut :

1. Organisasi ruang bangunan


2. Kapasitas dan berat beban bagian-bagian bangunan
3. Struktur bangunan
4. Kondisi tanah (jenis dan kedalaman tanah keras)
5. Jenis bahan pondasi
6. Analisis hidrologi
7. Daya dukung tanah dan lain-lain

Konstruksi pondasi yang kokoh stabil dan kuat berarti telah menjanjikan sebagian dari kekokohan
bangunan. Sebabnya seperti telah disebutkan pondasi adalah konstruksi dasar yang paling
3
menentukan kekokohan. Oleh sebab itu, dalam praktek, jikapun terpaksa harus mengadakan
penghematan biaya, janganlah mengurangi biaya untuk perencanaan dan pembuatan pondasi.

b. Tanah dasar sebagai landasan pondasi


Suatu pondasi harus terletak cukup kokoh dan stabil di atas permukaan atau di bawah
permukaan tanah (bergantung dari type pondasi yang dipakai). Lapisan tanah sebagai landasan
pondasi, harus kuat menahan gaya-gaya yang akan menimbulkan pergeseran dan polesan pondasi
tersebut. Dengan demikian, daya dukung tanah terhadap pembebanan harus cukup besar.
Besarnya daya dukung tanah terhadap pembebanan, tergantung dari sifat-sifat fisis dan
mekanis tanah. Oleh sebab itu, sebelum membuat pondasi harus mengadakan penyelidikan sifat,
jenis dan kekuatan tanah dasar, untuk menentukan pilihan type pondasi yang cocok dipakai.

c. Kapasitas daya dukung terhadap pembebanan


Kapasitas daya dukung tanah ditentukan oleh daya dukung terhadap pembebanan dan daya dukung
keseimbangan. Dengan demikian, pondasi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tegangan-tegangan
yang timbul pada tanah dasar, masih jauh dari nilai-nilai batas keseimbangan dan kekuatan
pembebanan.

d. Macam macam kondisi tanah


Macam macam kondisi tanah dapat dikategorikan sebagai berikut; tanah gemuk, tanah humus, tanah
lempung, tanah pasir, tanah kerikil, tanah cadas.

e. Bahan dan alat dalam pembuatan pondasi batu kali

Pondasi bisa dibuat dari bermacam bahan bangunan-bangunan. Pemilihan bahan untuk pondasi
ini,ditentukan oleh tingkat pembebanan dan jenis bangunan, konstruksi dan jenis pondasi yang
dipakai kondisi tanah dan lain-lain. Berikut ini disajikan kategori pemilihan bahan pondasi
berdasarkan beban bangunan, kategori pemilihan bahan ini relatif, sebab seperti telah disebutkan
diatas, pemilihan bahan tergantung dari sejumlah faktor :

1. Untuk bangunan dengan kategori kecil, beratnya lebih kecil dari 250 kg/cm2, misalnya rumah
tinggal sederhana, dapat digunakan pondasi batu kali, batako, batu bata, batu alam dan kayu.
2. Bangunan dengan kategori sedang, beratnya antar 250-500 kg/cm, bisa memakai pondasi batu
kali, beton tumbuk dan lain-lain.
3. Bangunan dengan kategori berat, lebih dari 500 kg/cm2, misalnya bangunan berlantai lebih dari
3 dapat memakai pondasi beton bertulang

Adapun bahan bahan untuk pembuatan batu kali ialah;


A. Pasir : sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran
B. Semen : sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran
C. Air : sebahagai bahan pengikat hidrolis semen dan pasir
D. Batu kali : sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Gerobak : digunakan sebagai alat pengangkut bahan bahan
2. Sekrop : digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir
3. Ayakan : digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir
4. Cetok : digunakan sebagai alat untuk mencampur adonanpasir dan semen
5. Pengaduk molen : digunakan sebagai alat untuk mengaduk campuran semen dan pasir

4
6. Bowplank : digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah
7. Benang : digunakan sebagai alat untuk pelorus kedataran tanah sederhana
8. Timba : digunakan sebagai alat untuk sebagai tempat adonan

f. Pembuatan pondasi batu kali


Dalam pembuatan pondasi batu kali perlunya kita juga memperhatikan kualitas bahan dan
keselamatan kerja pada saat pembuatan , Adapun Langkah Langkah untuk pembuatan pondasi batu
kali adalah sebagai berikut :
1. Ukur tanah yang akan dipasang pondasi , kemudian pasanglah bowplang untuk mengetahui
ketinggian muka tanah setelah itu pasang benang agar pondasi bisa tegak dan lurus.
2. Gali tanah yang akan dibuat pondasi dengan kedalaman sekitar setengah meter karena pondasi
tersebut dibuat untuk pagar tembok yang mempunyai ketinggian 3 meter saja
3. Landasan tanah tersebut diberi anstamping dengan ketinggian sekitar 20 cm, dengan posisi batu
tegak.
4. Pasir dan semen dicampur dengan menggunakan perbandingan 1:5 kemudian campur dengan air
secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat pengaduk molen
5. Susun batu kali tersebut diatas anstamping setinggi 80 cm
6. Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangka campurantersebutke dalam batu kali yang
tersusun tadi sambal dipadatkan dengan menggunakan tongkat besi agar campuran tersebut
memadati lobang lobang yang berada di pondasi batu kali tersebut.
7. Setelah itu tuggu pasangan batu kali tersebut hingga mengeras dan siap untuk diberi beban
diatasnya.

Sifat sifat yang perlu diperhatikan untuk membuat adukan pondasi batu kali adlah sebagai berikut:
1. Kesesuaian terhadap jenis pekerjaan
2. Sifat menyusut
3. Kemudahan untuk bekerja
4. Kekuatan

g. Jenis pondasi batu kali


Secara garis besar, pondasi batu kali terdiri dari dua jenis:
1. Pondasi Langsung
Pondasi langsung adalah pondasi yang langsung terletak di atas permukaan tanah, dengan kekokohan
yang cukup. Pondasi langsung digunakan untuk lapisan tanah keras yang kedalamannya kurang dari
2.00 meter di bawah muka tanah. Pondasi jenis ini terdiri dari dua macam:

a. Pondasi Umpak/Setempat Pondasi setempat digunakan pada bangunan yang menggunakan


sistem rangka yaitu sistem struktur yang menyalurkan beban lewat kolom-kolom pada titik-titik
tertentu. Pondasi setempat bisa dibuat dari bahan : beton bertulang, beton tumbuk, batu umpak
batu kali, kayu dan lain-lain. Berikut ini contoh pondasi setempat dari beton bertulang.

5
b. Pondasi Menerus/Lajur Pondasi menerus
Pondasi Menerus/Lajur Pondasi menerus digunakan untuk kondisi tanah yang keadaannya seragam.

2. Pondasi Tidak Langsung


Pondasi tidak langsung digunakan jika lapisan tanah tanah yang baik atau lapisantanah keras terletak
sangat dalam. Disamping itu beban bangunan cukup besar misalnya pada bangunan lebih dari tiga
lantai. Berapa jenis pondasi tidak langsung adalah sebagai berikut :
a. Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran digunakan untuk tanah keras dengan kedalaman 4,00 – 8,00 meter dibawah
muka tanah, angka 4,00 – 8,00 meter tidaklah mutlak dapat lebih atau kurang tergantung
keadaan setempat dan perhitungan lain.

6
b. Pondasi Tiang Straustsz
Pondasi tiang straustsz adalah pondasi tiang beton yang dicor setempat. Pondasi ini terutama
dipakai untuk beban yang cukup besar, tanah keras belum sampai 6,00 m dibawah MT, tanahnya
mudah dibor, perluasan-perluasan bangunan.

c. Pondasi Tiang Pancang Beton


Pondasi ini dipakai terutama untuk memikul beban-beban yang berat, dengan lapisan tanah
keras melebihi 8 m sampai dengan 20 m dibawah MT. Banyak dipakai untuk gedung-gedung
bertingkat banyak, jembatan.

7
h. Pemilihan jenis pondasi
Pemilihan jenis pondasi akan tergantung kepada :
1. Fungsi bangunan, misalnya suatu bangunan yang penting akan memakai pondasi yang lebih
terjamin keamanannya, dari pada bangunan yang tidak begitu penting.
2. Jumlah beban yang harus dipikul
3. Perbandingan biaya pembuatan pondasi dengan biaya pembuatan seluruh bangunannya.
4. Kondisi tanah dasar.

C. Rangkuman
Suatu pondasi harus terletak cukup kokoh dan stabil di atas permukaan atau di bawah permukaan
tanah (bergantung dari type pondasi yang dipakai). Lapisan tanah sebagai landasan pondasi, harus
kuat menahan gaya-gaya yang akan menimbulkan pergeseran dan polesan pondasi tersebut. Dengan
demikian, daya dukung tanah terhadap pembebanan harus cukup besar. Pondasi bisa dibuat dari
bermacam bahan bangunan-bangunan. Pemilihan bahan untuk pondasi ini,ditentukan oleh tingkat
pembebanan dan jenis bangunan, konstruksi dan jenis pondasi yang dipakai kondisi tanah dan lain-
lain. pondasi batu kali terdiri dari dua jenis yaitu pondasi langsung dan tidak langsung. Pemilihan
jenis pondasi akan tergantung pada fungsi bangunan, beban ,biaya , dan kondisi tanah dasar.

8
.

D. Tugas

PENGETAHUAN PONDASI BATU KALI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!

1. Jelaskan pengertian dan fungsi pondasi untuk bangunan!

…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..…….
……………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan jenis-jenis pondasi untuk bangunan gedung!

...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
3. Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis pondasi!

...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
4. Jelaskan yang dimaksud dengan pondasi langsung!

...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

5. Jelaskan yang dimaksud dengan pondasi tidak langsung!

…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..……. ……....................................

BAB III
PENUTUP

A. Evaluasi

9
1. Jelaskan pengertian dan fungsi pondasi untuk bangunan!

2. Sebutkan jenis-jenis pondasi untuk bangunan gedung!

3. Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis pondasi!

4. Jelaskan yang dimaksud dengan pondasi langsung!

5. Jelaskan yang dimaksud dengan pondasi tidak langsung!

DAFTAR PUSTAKA

 Thamrin,a.g .2008 ”teknik kontruksi bangunan jilid 1’’ Jakarta:direktorat pembinaan sekolah
menengah kejuruan
 https//www.academia.edu/17630013/modul_pemasangan_pondasi_batu_kali
 https//sipilfull.blogspot.com/2012/01/cara-membuat-dan-langkah-kerja_25.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai