civilization
Minggu, 01 Januari 2017 Mengenai Saya
Unknown
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
Lihat profil lengkapku
BAB I
PENDAHULUAN Arsip Blog
saat sekarang ini. Pada awalnya (tahun 1958) Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Jurusan Kontruksi Rangka Atap
Pendidikan Teknik Arsitektur FKIT adalah merupakan lembaga pendidikan kursus B1 Tahap Pekerjaan Konstruksi
teknik untuk program peningkatan mutu guru STM dan SGPT. Pada Tahun 1961 kursus B1 DEFINISI, JENIS, DAN SIFAT BAJA
teknik diintegrasikan ke FKIP-B / teknik Universitas Pajajaran, dan selanjutnya tahun 1963
FKIP-A dan FKIP-B1/teknik,dan Institut Pendidikan Guru (IPG) digabung menjadi IKIP
Bandung, yaitu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun
1963 tertanggal 3 Januari 1963. Dari FKIP-B teknik kemudian dipecah menjadi 2 (dua)
Fakultas, yaitu Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) dan Fakultas Keguruan Ilmu
Teknik (FKIT). Pada Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (FKIT) dikembangkan/dibuka
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Jurusan Pendidikan Arsitektur, Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin dan Jurusan Pendidikan Teknik Listrik. Dengan demikian sejak tahun 1963 Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil telah eksis di bawah pembinaan Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (
FKIT) IKIP Bandung.
Kemudian Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Jurusan Pendidikan Teknik
Arsitektur digabung menjadi satu Jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di
bawah naungan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) IKIP Bandung yang
memiliki satu program studi yaitu Program studi Pendidikan Teknik Bangunan Perubahan
nama FKIT menjadi FPTK dan pengabungan kedua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0174/0/1983, tanggal 14 Maret 1983, dan Surat
Keputusan Rektor IKIP Bandung Nomor 6744/PT.25.R/Q/1983. Alasan pokok yang
mendasari penggabungan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Pendidikan Teknik
Arsitektur hingga menjadi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan tersebut di atas, antara lain
karena orientasi Pendidikan di IKIP termasuk nama jurusan dan kurikulum, harus
berorientasi pada rumpun mata ajaran pada jenjang pendidikan menengah. Dengan
demikian FPTK harus berorientasi pada jurusan / rumpun spesifikasi bidang ketrampilan /
keahlian bangunan di SMK. Selain itu juga untuk penyeragaman nama-nama Jurusan di
lingkungan IKIP se-Indonesia, ini mengasumsikan bahwa penamaan Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan di FPTK merupakan pengembangan dari Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
yang ada pada era FKIT IKIP.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan masyarakat (pasar kerja) serta
perkembangan Ilmu dan Teknologi, maka di FPTK IKIP Bandung dikembangkan
Kurikulum fleksibel. Kurikulum Fleksibel ini juga dikembangkan dan diberlakukan di
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, yaitu berdasarkan ketetapan Dirjen Pendidikan
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 1/9
16/9/2020 civilization: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
Tinggi tanggal 21 Agustus 1992 dan Surat Keputusan Rektor IKIP Bandung Nomor
0835/PT.25.H/1/1995 . Adapun maksud dari pemberlakuan kurikulum fleksibel tersebut
antara lain bertujuan untuk menyiapkan lulusan agar memiliki kemampuan ganda sebagai
berikut :
a. Mampu mengelola dan melaksanakan pendidikan teknologi dan kejuruan
secara profesional yang menjadi kewenangan utama.
b. Kemampuan untuk mengembangkan bidang ilmu dan teknologi (IPTEK)
sebagai kewenangan kedua (tambahan)
Sebagai konsekwensi logis dari berlakunya kurikulum fleksibel tersebut , maka
tujuan pembelajaran pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dikembangkan agar dapat
memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, industri dan
teknologi, serta berorientasi pada antisipasi berlakunya sistem akreditasi program studi di
perguruan tinggi serta globalisasi. Oleh sebab itu Program studi Pendidikan Teknik
Bangunan yang telah terlebih dahulu diberlakukan pada tahun 1983, maka sejak th 2001
pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Prodi Pendidikan Teknik bangunan (S1)
mengalami pengembangan program studi menjadi:
1) Program studi Pendidikan Teknik Sipil (S1)
2) Program studi Pendidikan Arsitektur (S1)
Dengan Kurikulum yang dirancang berpedoman pada Kurikulum Nasional Teknik
Sipil dan Teknik Arsitektur. Diharapkan dengan kurikulum fleksibel ini memungkinkan
para lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK mampu melaksanakan tugas
profesinya sebagai tenaga kependidikan, serta memiliki kemampuan mengembangkan
bidang ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK) dalam masyarakat industri, bidang jasa
property/Bangunan, jasa konstruksi dan jasa konsultan bidang Teknik Sipil dan Arsitektur.
Dari mulai th 2001 mahasiswa di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan dipecah berdasarkan
peminatan/konsentrasi yang dijalaninya di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan menjadi
Mahasiswa di Prodi Pendidikan Teknik Sipil dan Mahasiswa di Prodi Pendidikan Teknik
Arsitektur, sedangkan bagi Mahasiswa baru di Tahun 2001 sudah langsung di terima ke
Prodi masing-masing yaitu Prodi Pendidikan Teknik sipil dan prodi pendidikan Teknik
Arsitektur.
Sebagai catatan penting ,di tahun 1999 adalah Perguruan Tinggi IKIP Bandung
diubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.
124 tahun 1999 tertanggal 7 Oktober 1999. dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6
tahun 2004. UPI diberi otonomi dan menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara
(PT BHMN)
Sejalan dengan perkembangannya di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan pada
Tahun 1999 diselenggarakan Program studi D3 Teknik Sipil dengan SK Dirjen Dikti
Depdiknas No. 363/Dikti/Kep/1999. Kemudian di tahun 2000 dengan SK Dirjen Dikti
Depdiknas No. 242/Dikti/Kep/2000 diselenggarakan Program D3 Teknik Perumahan.
Penyelenggaraan jenjang diploma ini sebagai implementasi fungsi Widermandate UPI
sebagai Perguruan tinggi yang turut membantu pemerintah dalam memenuhi penyediaan
tenaga terampil pada jenjang Diploma.
Pada Tahun 2006 , dengan adanya tuntutan BAN PT bahwa setiap program studi
harus dilakukan Akreditasi BAN PT, maka Prodi Pendidikan Teknik Bangunan yang telah
menghasilkan lulusan dilakukan penilaian akreditasi dan mendapat Akreditasi program
studi : B , dengan SK No: BAN PT. No. 09214/Ak-X-S1-017/IKBCKB/X/2006 , Berlaku
19 Oktober 2006 s/d 19 Oktober 2011.
Perubahan status UPI menjadi sebuah corporate university berstatus BHMN
membangkitkan tuntutan kesiapan untuk mampu memainkan peranan sebagai agen
perubahan. Pada saat yang sama, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK harus pula
mampu memposisikan dirinya secara proporsional ke arah pengembangan bidang ilmu dan
teknologi (IPTEK) kedalam batang tubuh keilmuannya (body of knowledge) , yaitu dari
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 2/9
16/9/2020 civilization: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
pendekatan yang berbasis pada rumpun spesifikasi keahlian dan ketrampilan bangunan di
SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ), kepada Jurusan yang berbasis pada pengembangan
ilmu rekayasa engineering ,yaitu pendidikan teknik Sipil dan perencanaan secara universal ,
Seiring dengan semangat menjadikan UPI BHMN sebagai Universitas Pelopor dan Unggul
di masa depan ( Leading and outstanding University ), maka memposisikan kembali
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan kedalam pemahaman batang tubuh keilmuannya (
body of knowledge ) adalah merupakan kebutuhan mendesak dan segera. Dengan demikian
pada era UPI BHMN ini pengembangan keilmuan dan bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi ( IPTEK ), pengembangan dan pembinaan kelembagaan serta kerjasama dengan
organisasi/assosisi profesi dapat ditingkatkan.
Maka di Tahun 2006, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dikembangkan menjadi
dua jurusan yaitu Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dengan Ketetapan SK Rektor No.
8046/J.33/PP.03.02/2006 dan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur dengan SK Rektor No.
8047/J.33/PP.03.02/2006. Dimana Jurusan Pendidikan Teknik Sipil hanya membawahi
Program studi :
1) Program Studi Pendidikan Teknik Sipil (S1)
2) Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan (S1)
3) Program Studi Teknik Sipil (D3)
Sedangkan Program studi Pendidikan arsitektur membawahi prodi Pendidikan
Teknik Arsitektur(S1) dan Prodi Teknik Perumahan (D3).
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil membuka penyelenggaraan Program Studi Baru
yaitu Program studi Teknik Sipil (S1) berdasarkan Surat Keputusan Rektor UPI , No.
5345/H40/KL/2009, sehingga Jurusan Pendidikan Teknik Sipil membawahi empat program
studi yaitu :
1) Program Studi Pendidikan Teknik Sipil (S1) .
2) Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan (S1)
3) Program Studi Teknik Sipil (D3)
4) Program Studi Teknik Sipil (S1)
1.2 Rumusan Masalah
1) Mengapa pendidikan teknik bangunan berada di jurusan pendidikan teknik
sipil bukan pendidikan teknik arsitektur?
2) Mengapa pendidikan teknik bangunan dan pendidikan teknik arsitektur
berbeda?
3) Bagaimana sistem perkuliahan pendidikan teknik bangunan?
4) Apa kendala yang sering ditemui oleh mahasiswa bidang pendidikan teknik
bangunan?
5) Apa prospek kerja bagi lulusan pendidikan teknik bangunan?
6) Mengapa sebagian besar sarjana pendidikan teknik bangunan kurang
berminat menjadi seorang guru?
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 3/9
16/9/2020 civilization: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
BAB II
PEMBAHASAN
kavling yang mendukung segala aktifitas dan kenyamanan pengguna ruang, dan seterusnya,
sedangkan ahli sipil mendesain konstruksi bangunannya agar kokoh berdiri dan tahan lama.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa sementara seorang arsitek adalah desainer bangunan,
seorang insinyur sipil adalah ahli struktur, yang dalam bangunan menjadi salah satu
komponen bagi berfungsinya bangunan. Mahasiswa Teknik Sipil sama sekali tidak
mempelajari pengolahan tata ruang, pengolahan bentuk bangunan, cara bekerja berbagai
tipe bangunan, ataupun dasar-dasar ilmu lain yang perlu diintegrasikan dalam desain sebuah
bangunan seperti yang dipelajari oleh mahasiswa Arsitektur. Ini membuat ahli sipil tidak
mungkin mendesain ataupun melaksanakan sebuah bangunan tanpa adanya arsitek ataupun
desain dari mereka. Kalaupun pada prakteknya ada ahli sipil yang mencoba mendesain
bangunan ataupun melaksanakan bangunan tanpa adanya arsitek, dapat dilihat secara jelas
bedanya dari hasil bangunan yang dirancangnya dengan bangunan yang dirancang arsitek
dalam hal estetika ataupun kesatuan antara aspek estetika-fungsi-dan kekuatan dalam
bangunan. Sebaliknya, ada pula konstruksi-konstruksi yang dapat dirancang dan
dilaksanakan seorang ahli sipil tanpa bantuan arsitek. Umumnya ini adalah konstruksi-
konstruksi yang tidak memiliki aktivitas manusia di dalamnya, seperti sistem irigasi, jalan,
rel kereta api, jembatan, bendungan, tower komunikasi, ataupun hanggar pesawat. Dalam
proses konstruksi bangunan, seorang ahli sipil pun lebih banyak terlibat daripada arsitek,
karena hanya sesama ahli sipil sajalah yang dapat menafsirkan gambar-gambar yang dibuat
ahli sipil yang ikut mendesain bangunan bersama arsitek. Insinyur Sipil juga mempunyai
pengetahuan mendalam tentang struktur, yang perlu dibuat secara benar untuk membuat
sebuah bangunan yang kokoh. Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat
fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain
adalah sebagai perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan,
jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan
kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan
lingkungan, penyediaan air bersih, kontrol lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen
projek dan sebagainya. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 5/9
16/9/2020 civilization: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
menjadi wadah bagi kegiatan manusia yang lengkap dengan seluruh sifat manusiawinya,
maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek
kemanusiawian seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, ergonomi, dan ekonomi.
Perwujudan hasil karya arsitektur merupakan penerapan kaidah berbagai ilmu yang
menyangkut aspek kemanusiawian tersebut. Oleh karena itu, calon arsitek juga perlu
bidang-bidang ilmu tersebut. Pada sebagian Perguruan Tinggi di mancanegara, jurusan
Arsitektur dikelompokkan ke dalam Fakultas Ilmu Sosial atau sejenisnya.
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 6/9
16/9/2020 civilization: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 7/9
16/9/2020 civilization: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
bangunan
8. Ingin bangunan yang kuat dan murah
BABIII
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan teknik bangunan adalah salah satu program pendidikan yang berada di
Departemen Pendidikan Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Indonesia. Program studi ini
kian diincar oleh siswa- siawi dari SMA maupun SMK karena prospek kerjanya yang baik.
Selain itu pendidikan teknik bangunan juga memberikan ilmu pengetahuan yang tidak
kurang bahkan dapat dikatakan dua kemampuan karena berstatus sarjana pendidikan teknik
dengan latar belakang ilmu sipil dan ilmu arsitektur.
2 komentar:
Hallo...
Balas
Balas
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 8/9
16/9/2020 civilization: PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
Publikasikan Pratinjau
civilization14.blogspot.com/2017/01/pendidikan-teknik-bangunan.html 9/9