Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RAFT FOUNDATION

( PONDASI RAKIT )

KELOMPOK 4 :

1. AUDI JULIO (2005022080)


2. DANIEL (2005022042)
3. HAYYA YAHNA SUMAYYAH (2005022011)
4. ILHAM ALRAFI (2005022008)
5. KEVIN MANOTAR SINAGA (2005022040)
6. Dosen pengampu :

Hadianti Muhdinar Pasaribu, S.T, M.T

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PRODI TEKNIK SIPIL

TA. 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kita kesehatan dan kesempatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dan karena berkat-
Nyalah sehingga kita dapat terhindar dari zaman kebodohan dan menuju kezaman yang
dipenuhi dengan ilmu pengeteahuan.

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari dosen mata kuliah Rekayasa Pondasi
sebagai syarat dalam penyelesaian studi pada Prodi D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Medan.

Penulis juga berterima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ibu Hadianti
Muhdinar Pasaribu, S.T, M.T yang telah membantu penulis penyusunan makalah. Tak luput
juga kepada seluruh anggota kelompok 4 yang senantiasa membantu dan bekerja sama dalam
pengolahan data makalah..

Dalam penulisan makalah ini, anggota kelompok banyak menemukan kesulitan,


utamanya dalam keterbatasan referensi yang kami dapatkan. Oleh karena itu, jika ada
kesalahan dalam makalah ini penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya dan penulis
mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca demi kesempurnaan makalah
selajutnya.

Akhirnya penulispun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah bersedia meluangkan waktunya demi terselesaikannya makalah ini.

Medan, September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 4
C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)........................................................... 5
B. METODE PELAKSANAAN PONDASI RAKIT ............................................................................ 5
D. CONTOH DAN PENERAPAN PONDASI RAKIT ........................................................................ 9
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)........................ 10
BAB III ....................................................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................................................. 13
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 13
LAMPIRAN................................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan.
Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada di
atasnya dan gaya – gaya dari luar. Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi
meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun,
beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana
harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di
bawah struktur tersebut. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat
ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas – batas tertentu.

Banyak faktor dalam pemilihan jenis pondasi, antara lain beban yang direncanakan
bekerja, jenis lapisan tanah dan faktor non teknis seperti biaya konstruksi, dan waktu
konstruksi. Jenis pondasi yang dipilih harus mampu menjamin kedudukan struktur terhadap
semua gaya yang bekerja. Selain itu, tanah pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya
dukung yang cukup untuk memikul beban yang bekerja sehingga tidak terjadi keruntuhan.

Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar
bangunan, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung
pondasi. Jika terletak pada tanah miring lebih dari 10%, maka pondasi bangunan tersebut
harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata. Jenis pondasi
dibagi menjadi 2, yaitu : Pondasi dangkal, dan Pondasi dalam. Pondasi dangkal adalah
pondasi yang digunakan pada kedalaman 0.8 – 1 meter, karena daya dukung tanah telah
mencukupi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang disebut dengan pondasi rakit (raft foundation)?


2. Bagaimana pondasi rakit (raft foundation) digunakan?
3. Apa saja jenis-jenis pondasi rakit (raft foundation)?
4. Bagaimana metode pelaksanaan pondasi rakit (raft foundation)?
5. Apa kelebihan dan kekurangan pondasi rakit (raft foundation)?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan sebagai berikut :

1. Mengetahui Pengertian Pondasi Rakit


2. Mengetahui metode pelaksanaan Pondasi Rakit
3. Mengetahui jenis-jenis Pondasi Rakit
4. Mengetahui contoh/ penerapan pada Pondasi Rakit
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pondasi Rakit.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

Pondasi rakit (MAT foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar
keseluruh bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke
lapisan tanah dasar atau batu-batuan di bawahnya. Sebuah pondasi rakit bisa digunakan untuk
menopang tangki-tangki penyimpanan atau digunakan untuk menopang beberapa bagian
peralatan industri. Pondasi rakit biasanya digunakan di bawah kelompok silo, cerobong, dan
berbagai konstruksi bangunan.
Sebuah pondasi rakit bisa digunakan di mana tanah dasar mempunyai daya dukung
yang rendah dan/ atau beban kolom yang begitu besar, sehingga lebih dari 50 % dari luas
bangunan diperlukan untuk pondasi telapak sebar konvensional agar dapat mendukung
pondasi. Disarankan penggunaan pondasi rakit sebab lebih ekonomis karena dapat
menghemat biaya penggalian dan penulangan beton.

B. METODE PELAKSANAAN PONDASI RAKIT

Pondasi rakit (MAT Foundation) dapat dipakai pada tanah dengan kapasitas dukung
rendah atau jika jarak kolom atau beban lain sangat dekat dalam kedua arah sehinggan
seluruh telapak bersentuhan satu sama lain sehingga jika menggunakan pondasi telapak
luasan besar (tidak ekonomis).. Pondasi rakit sangat bermanfaat untuk mengurangi perbedaan
penurunan dalam berbagai tanah. Pondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang
berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan.

 Tahapan Pekerjaan Pelaksanaan Pondasi Rakit (MAT Foundation)

 Persiapan Peralatan

a. Menentukan peralatan apa saja yang akan digunakan dalam pekerjaan pengecoran,
peralatan tersebut harus memiliki daya jangkau dan daya angkut yang memadai.
b. Semua peralatan harus telah diperiksa dan diinspeksi secara rutin dan ketika akan
melakukan pengecoran.
c. Pipa penghubung harus dipasang dengan jarak 2 meter dengan spesi 1 meter terhadap
tumpuan.
d. Menyediakan penerangan yang baik di lokasi pengecoran apabila pekerjaan dilakukan
di malam hari.
e. Menyiapkan terpal (tarpaulin) penutup untuk mengantisipasi bila terjadi hujan dan
mengarahkan air hujan ke luar lokasi pengecoran.
f. Pompa beton harus berada dekat dengan lokasi pengecoran untuk menghindari terlalu
banyaknya sambungan pipa.

5
 Persiapan Pengecoran Beton

a. Sebelum memulai pekerjaan, persetujuan dan izin kerja harus diberikan oleh Sub
Kontraktor dan semua inspeksi harus sudah dilaksanakan dan disetujui
oleh Supervisor Sub Konsultan.
b. Ketinggian beton yang akan dituangkan harus diberi tanda dengan jelas di
sekitar formwork.
c. Lokasi pengecoran selanjutnya dibersihkan menggunakan udara terkompresi dan
membuang sisa-sisa kawat pengikat serta disiram dengan air bersih yang kemudian
dialirkan keluar lokasi pengecoran.
d. Pagar pengaman atau barikade pengaman harus sudah terpasang agar proses
pengecoran tidak mengganggu pekerjaan yang lain.
e. Untuk pemesanan beton, jumlah beton dihitung berdasarkan shop drawing yang
telah disetujui. Untuk pengecoran skala kecil, pemesanan dilakukan sesuai
perhitungan. Untuk pengecoran skala besar, jumlah pemesanan ditambah 3% dari
total beton yang dibutuhkan dan harus dikalkulasi berulang kali untuk mencegah
pemesanan berlebih.
f. Peralatan cadangan harus siap di posisi yang ditentukan dan telah diperiksa serta
telah disetujui oleh Sub Konsultan sebelum pengecoran berlangsung.

 Pengecekan Beton

a. Surat pengantaran beton harus dicek untuk memastikan mix design, kuantitas,
dan slump tepat.
b. Waktu pembuatan beton harus dicek dan dipastikan pengecoran sebelum 2 jam
setelah pembuatan.
c. Tes slump harus dikerjakan menurut sampel kubus yang diambil.
d. Metode pengambilan sampel :

- Pondasi rakit, pelat lantai dan balok = setiap 25m3 harus diambil 1 set sampel (3
silinder). Bila jumlah beton melebihi 100m3 1 set sampel diambil setiap 100m3.
- Kolom dan dinding = setiap truk mixer harus diambil 1 set sampel.
- 1 set sampel berisi 3 silinder. 1 silinder untuk pengujian kuat tekan beton 7 hari,
1 silinder untuk pengujian kuat tekan beton 28 hari, dan 1 silinder untuk
cadangan.

 Pelaksanaan Pengecoran Pondasi Rakit

a. Tidak boleh ada penambahan air pada beton.


b. Memastikan semua platform dan jalan pekerja telah terpasang di sekitar lokasi
pengecoran.
c. Pengecoran harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pengecoran
tidak rata, segregasi, terbuangnya material, serta rusaknya formwork.

6
d. Beton haruslah terbentuk sedekat mungkin dengan hasil akhir sehingga tidak
membutuhkan pekerjaan lain setelahnya.
e. Beton haruslah dicor secara berlapis sesuai ukuran vibrator, kecuali untuk area
basemen yang dicor langsung hingga level final.
f. Beton tidak boleh digerakkan secara lateral oleh vibrator.
g. Beton harus digetarkan sesuai pola yang ditentukan untuk memastikan kepadatan
beton.
h. Ketukan ataupun getaran lain dari luar tidak diperbolehkan.
i. Beton tidak boleh jatuh bebas, lebih dari 1,5m untuk pekerjaan tertutup dan 0,9m
untuk pekerjaan terbuka.
j. Lapisan beton horizontal yang telah dipadatkan tidak boleh melebihi 0.3m spasi
harus diatur agar tidak terjadi segregasi.
k. Setelah ketinggian beton mencapai batas yang diinginkan, dilakukan
pengukuran level dan finish dibuat sesuai standar desain.
l. Bila beton akan dituang ke lokasi yang bersinggungan dengan beton yang sudah ada
sebelumnya, tembok beton yang telah ada akan disiram air atau dilapisi cairan
pengikat yang telah disetujui.
m. Setelah beton mengeras dan formwork telah dilepas, beton diselimuti dengan karung
goni basah dengan overlap 100mm dan tidak dibuka setidaknya selama 7 hari.

C. JENIS-JENIS PONDASI RAKIT

1. Flat Plate Mat


Tipe ini merupakan tipe yang paling sederhana, hanya berupa concrete slab dengan
ketebalan seragam. Biasanya digunakan apabila beban relatif ringan.

2. Plate thickened under columns


Atau pelat dengan penebalan pada area bawah kolom. Penebalan ini berfungsi untuk
melindungi pelat dari diagonal shear dan momen negatif akibat beban yang relatif besar.

7
3. Two way beam and slab
Tipe balok dan slab dua arah ini tergolong ekonomis apabila jarak antar kolom cukup
besar dan beban yang dipikul tidak seragam. Cocok digunakan pada tanah yang dapat
mengalami penurunan tinggi atau compressible.

4. Plate with pedestal


Atau pelat dengan pedestal ini serupa dengan flat plate thickened under columns, hanya
saja penebalan pelat ini tadi berfungsi sebagai base pada kolom.

5. Rigid Frame Mat


Digunakan ketika beban bangunan yang dipikul sangat besar. Pondasi ini juga biasa
disebut sebagai pondasi tipe box. Biasa digunakan sebagai floating foundation. Pondasi ini
memanfaatkan basement wall sebagai bagian dari sistem pondasinya.

8
6. Piled Raft
Tipe ini paling sering ditemui pada high rise building, merupakan kombinasi antara
raft foundation dengan pile. Penggunaan raft foudation ini biasanya menjadi pertimbangan
jika jarak antar pile cap rapat.

Sejauh ini yang sering ditemui adalah tipe yang keenam, kombinasi antara raft
foudation dengan pile. Pile yang digunakan juga beragam, baik bored pile ataupun spun pile.
Di beberapa high rise building ketebalan raft foundation ini bisa melebihi 4 meter,

D. CONTOH DAN PENERAPAN PONDASI RAKIT

Pondasi rakit biasanya juga dipakai untuk ruang-ruang bawah tanah (basement) yang
dalam, baik untuk menyebarkan beban kolom menjadi distribusi tekanan yang lebih seragam
dan untuk memberikan lantai lebih buat ruang bawah-tanah. Keuntungan khusus untuk ruang
bawah-tanah yang berada pada atau di bawah muka air tanah ialah karena ia merupakan
penyekat air.
Bangunan bawah-tanah yang lantainya terletak beberapa meter di bawah tanah,
dibangun dengan cara menggali tanah sampai kedalaman dasar pondasi. Berat tanah yang
digali untuk ruang tanah ini, untuk setiap pengurangan tekanan per satuan luas sebesar 0,5
kg/cm2 (50 kN/m2) kira-kira setara dengan bangunan kantor berlantai 3 sampai 4. Jadi
bangunan sebesar ini dapat didukung oleh ruang bawah tanah yang tanah dasarnya berupa
lempung sangay lunak dan mudah mampat, yang secara teoritis beban tersebut tidak akan
mengakibatkan penurunan.
Pondasi rakit bisa ditopang oleh tiang-pancang, di dalam keadaan seperti air tanah yang
tinggi (untuk mengontrol daya apung), atau dimana tanag dasar mudah terpengaruh oleh
penurunan yang besar. Perencanaan harus memperhatikan bahwa sebagian dari tegangan
sentuh pondasi telapak yang akan meembus tanah ke kedalaman yang lebih besar, atau
mempunyai intensitas yang lebih besar pada kedalaman yang lebih dangkal.

9
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PONDASI RAKIT (RAFT
FOUNDATION)

1. Kelebihan Pondasi Rakit (Raft Foundation)

 Hemat
Salah satu kelebihan yang didapatkan ketika memilih pondasi rakit ialah biayanya yang
hemat. dengan memakai jenis pondasi ini, anda bisa menghemat karena biaya penggalian
yang diperlukan relatif lebih kecil.

 Efektif
Pelaksanaan pembuatan pondasi ini lebih efektif karena tidak begitu banyak memakan waktu.
secara tidak langsung, ini juga lebih cepat dalam proses pembangunannya. dengan waktu
yang singkat, pondasi bangunan dapat segera digunakan, dampaknya tentu lebih baik untuk
kebutuhan tersebut.

 Minim resiko
Jenis pondasi ini memiliki teknis yang baik. seperti ketika terjadi penurunan tanah maka
pondasi ini akan turun secara bahu membahu. ini memberi kelebihan stuktur bangunan yang
bagus di beberapa kesempatan dibanding kan dengan pondasi lain.

 Alternatif Pondasi
Jenis pondasi ini dapat digunakan sebagai alternatif pondasi untuk konstruksi berukuran
besar, namun dengan medan daya dukung tanah yang lebih kecil.

2. Kekurangan Pondasi Rakit (Raft Foundation)

 Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (persiapan lebih lama).
 Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/sesuai umur
beton).
 Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
 Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian
tanah.
 Harus menggunakan Ground Anchor

Apa itu Ground Anchor?

Ground anchor adalah sistem pendukung dinding penahan tanah yang bekerja
memanfaatkan daya lekat dengan tanah dan gaya tarik antar strandnya. Teknik ini sudah
berhasil diterapkan di seluruh dunia untuk mengatasi tanggul yang tidak stabil serta untuk
memberikan stabilitas pada lereng secara umum. Tujuan utama ground anchor yaitu
mencegah gerakan horizontal sambil menstabilkan struktur penahan bersama dengan
pencegahan pergerakan tambahan ke dinding penahan.

10
Ground anchor bisa membawa beban yang sangat tinggi untuk menahan bagian
atas/belakang struktur lereng. Tujuan utama yaitu untuk mencegah gerakan horizontal
sekaligus menstabilkan struktur penahan termasuk tiang pancang, tiang pancang beton
berlubang serta dinding tubular baja. Selain itu, ground anchor bisa mencegah gerakan
tambahan atau menstabilkan dinding penahan.

Ground anchor digunakan untuk menahan gaya tarik antara lain pada struktur-struktur
sebagai berikut:

- basemen dan dry dock yang menahan beban uplift.


- dinding penahan tanah yang menahan beban lateral.
- kaki-kaki fondasi yang menahan beban tarik akibat bekerjanya momen seperti pada
menara.
- Stabilitasi lereng
- penambahan kapasitas tarik pada fondasi tiang pipa yang tidak bisa dipancang lebih
dalam (pada mooring dolphin yg menahan mooring load).
- anchor block pada jembatan gantung untuk menahan gaya tarik pada kabel.

11
12
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Pondasi rakit (raft foundation) adalah pelat beton yang berbentuk rakit melebar
keseluruh bagian dasar bangunan, yang digunakan untuk meneruskan beban bangunan ke
lapisan tanah dasar atau batu-batuan di bawahnya. Raft foundation digunakan untuk
menyebarkan beban dari struktur atas area yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area
struktur. Pondasi raft digunakan ketika beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan
dan pondasi pad saling berinteraksi. Pondasi raft biasanya terdiri dari pelat beton bertulang
yang membentang pada luasan yang ditentukan. Pondasi raft memiliki keunggulan
mengurangi penurunan setempat dimana plat beton akan mengimbangi gerakan diferensial
antara posisi beban. Pondasi raft sering dipergunakan pada tanah lunak atau longgar dengan
kapasitas daya tahan rendah karena pondasi radft dapat menyebarkan beban di area yang
lebih besar.

13
LAMPIRAN

14
15
DAFTAR PUSAKA

https://www.qhomemart.com/blog/pondasi-rakit/

https://docplayer.info/46238027-Pondasi-rakit-raft-foundation.html

Dmercy Corporation (PENGERTIAN RAFT FOUNDATION YANG MEMBUTUHKAN


MASS CONCRETE DI DALAM PROYEK KONSTRUKSI) http://www.dmercy-
corporation.com/2012/02/apakah-itu-raft-foundation.html , April 2015.

Sang Pencari (PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)) http://bit.ly/1Huvo13 , April


2015. Jefri Hutagalung (METODE PELAKSANAAN MAT FOUNDATION
(PONDASI RAKIT)) http://bit.ly/1Go7b9D , April 2015.

Scribd (YUDHA PONDASI I) https://www.scribd.com/doc/220962793/YudhaPondasi-i ,


April 2015

16

Anda mungkin juga menyukai